Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Diagnose Tujuan dan criteria hasil keperawatan Hipertermi berhubungan dengan mediator ditandai peningkatan tubuh
intervensi pada
jam tindakan perawatan .ang akan memungkinkan normal dalam dalam b, /erikan kompres air hangat, 2enurunan melalui kompres
klien
pelepasan diharapkan suhu tubuh dilakukan, inflamasi klien suhu dengan dengan criteria hasil" #Suhu batas
kooperatif
tindakan keperawatan
panas
dapat
rentang $3%&'#3( *+
c, 0njurkan kepada keluarga Hidrasi cairan .ang cukup dapat dan klien untuk minum lebih menurunkan suhu tubuh, ban.ak, d, 0njurkan kepada keluarga /aju untuk memakaikan baju .ang akan tipis untuk dan men.erap keringat .ang men.erap klien keringat merasa
membuat
klien, berkembang
e, 1olaborasi dalam pemberian 0ntipiretik mengandung regimen antipiretik, .ang bekerja pada pusat
pengatur suhu di hipotalamus, Ketidakefektifan pola berhubungan Setelah diberikan pera# diharapkan pola nafas efektif dalam dengan batasan 1aji pola nafas klien& irama& 6ntuk kedalaman& pernafasan klien, menggunakan frekuensi adan.a mengetahui pen.impangan indikasi atau
kelainan dari pernafasan .ang dapat dilihat dari frekuensi& jenis pernafasan& irama nafas, kemampuan dan
otot otot bantu pernafasan, # Tidak ada pernafasan cuping hidung 0tur posisi luruskan jalan nafas,
-alan nafas .ang longgar dan tidak ada sumbatan mempermudah proses respirasi dapat berjalan dengan lancar,
/erikan ,
oksigenasi
sesuai 2emberian
oksigen
secara
adekuat dapat mensuplai dan memberikan cadangan oksigen& sehingga hipoksia, mencegah terjadin.a
7bservasi tanda#tanda vital tiap D.spnea& sianosis merupan tanda jam, terjadin.a disertai gangguan kerja nafas jantung dengan
.ang menurun timbul tacikardi dan capillar. reffil time .ang memanjang5lama 7bservasi kemungkinan timbul# n.a gagal nafas, 1etidakmampuan proses intervensi pernafasan ventilator+ 1olaborasi dalam pemeriksaan 1ompensasi analisa gas darah, , gangguan perfusi tubuh proses jaringan terhadap difusi dan dapat terjadin.a respirasi .ang alat tubuh kritis dalam dengan bantu
diperlukan
menggunakan
$mechanical
Deficit
volume Setelah
dilakukan
disfungsi selama 3 x
ditandai terpenuhi dengan criteria 2antau keseimbangan cairan Disfungsi saraf otonom regulasi dapat cairan
dengan pengeluaran hasil " keringat5cairan tubuh # turgor kulit baik .ang meningkat, mempengaruhi dan metabolic, # tanda vital dalam batas 2antau tanda#tanda vital normal " 0nak#anak (#1) th " 1 )58) mmHg # nilai elektrolit serum 2emeriksaan dalam batas normal " natrium " 13'#1!8 me95: kalium " 3,'#',3 me95: urin elektrolit darah# Hal ini dapat dihubungkan 6ntuk mengontrol keadaan umum pasien,
dengan regulasi natrium, 4etensi natrium dapat terjadi beberapa hari diikuti dan dengan kejang dieresis letargi& akibat natrium, konfusi& 2eningkatan
ketidakseimbangan elektrolit, ;valuasi elektrolit <ungsi dengan elektrolit memantau dievaluasi elektrolit&
glukosa serumserta intake dan output, !, Gangguan mobilitas berhubungan dan rigiditas Setelah diberikan askep 1aji derajat imobilisasi pasien fisik selama 3 x ! jam dengan mengunakan diharapakan klien dapat ketergantungan $)#!+ mobilitas otot optimal dengan criteria dan # tidak ada kontraktur otot ) " 1lien mampu mandiri 1 "=emerlukan bantuan minimal " /antuan sedang 3 " =emerlukan alat khusus ! " Tergantung secara total 6ntuk mengetahui derajat
dengan spasme otot melakukan ditandai epistotonus kaku kuduk, dengan hasil "
:etakkan pasien pada posisi tertentu& untuk menghindari kerusakan karena tekanan,
2erubahan posisi .ang teratur men.ebabkan terhadap berat pen.ebaran badan dan pada
sirkulasi 6bah posisi pasien secara meningkatkan seluruh bagian tubuh, teratur,
fungsi sendi, ruang *aha.a merupakan salah satu dan rangsangan .ang dapat menimbulkan kejang, 2engunjung dibatasi agar tidak terjadi kebisingan di sekitar klien,
kurangi
batasi pengunjung,
pemberian
obat 7bat
antikonvulsi
dapat
antikovulsi& contohn.a dia>epam menurunkan kontraksi otot#otot .ang mengalami kejang, pemberian obat 7bat sedative digunakan untuk mengurangi stimulus .ang dapat menimbulkan kejang,
#=encegah cedera
timbuln.a
',
Gangguan
serebral vensi keperawatan sela# ma 3x ! jam& klien menunjukan penigkatan tidak dengan criteria " kesada# # klien akan mengatakan tidak sakit kepala dan merasa n.aman, #@*S dalam batas 2antau tanda dan gejala
berhubungan
tekanan intracranial peningkatan T?1 dengan Tinggikan kepala 1'#3)B =embantu drainase vena untuk mengurangi kongesti serebrovaskuler $carpenito& 1DD'+ <ungsi kortikal dapat dikaji
normal $;!&A'&=%+
peningkatan T?1 dengan cara kaji respon " 1aji respon membuka mata " ! Cspontan 3 C dengan perintah C dengan n.eri 1 C tidak berespon 1aji respon verbal " ' C bicara normal$orientasi orang&waktu& tempat + ! C kalimat tidak mengandung arti 3 C han.a kata#kata .ang diucapkan
dengan mengevaluasi pembuka# an mata dan respon motorik, Tidak adan.a respon menunjukan kerusakan mesen# phalon,
C han.a bersuara saja 1 C tidak ada suara 1aji respon motorik " % C dapat melakukan semua perintah 4angsang n.eri " ' C melokalisasi n.eri ! C menghindari n.eri 3 C flexi abnormal C ekstensi abnormal 1 C tidak berespon 1aji perubahan tanda vital Tanda vital dalam batas normal 2erubahan kepala& gelisah& gerakan .ang 2erubahan fungsi batang otak tanda nadi vital dapat *atat apabila ada muntah& sakit menunjukan peningkatan T?1 tidak bertujuan dan perubahan menunjukan perubahan tekanan