Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PEKANBARU
STATUS PASIEN
Nama Koass :
Putri Pratiwi
NIM
0808113104
Pembimbing :
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Jenis kelamin
Alamat
Agama
Status perkawinan
Pekerjaan
Tanggal Masuk RS
Medical Record
Tn. E
46 tahun
Laki-laki
Desa Langkam/Langgam Pelalawan
Islam
Kawin
Petani
13 Desember 2013
837074
1 jam SMRS saat pasien bangun tidur, tiba-tiba pasien mengalami lemah
anggota gerak sebelah kanan, tidak bisa digerakkan dan diangkat. Tidak
diketahui adanya nyeri kepala yang mendahului kelemahan. Pasien kadang
dapat memahami pembicaraan dan kadang tidak, namun tidak bisa
mengeluarkan suara dan berbicara. Mual, muntah, kejang tidak ada. Pasien
berjalan dengan dipapah dan dibawa ke RSUD AA.
Riwayat Penyakit Dahulu
-
Riwayat Kebiasaan
-
Merokok 2 bungkus per hari, tidak minum alkohol, dan jarang berolahraga
RESUME ANAMNESIS
Tn. E, 56 tahun, datang ke RSUD AA dengan keluhan lemah anggota gerak tubuh
sebelah kanan, timbul mendadak, terjadi saat bangun tidur, nyeri kepala (-), mual
(-), muntah (-), penurunan kesadaran (-), tidak bisa berbicara, riwayat hipertensi
tidak terkontrol, merokok aktif.
III. PEMERIKSAAN
A. KEADAAN UMUM
Tekanan darah
kiri
: 150/90 mmHg
Denyut nadi
kiri
: 96x/mnt, teratur
Jantung
: HR
Paru
Suhu
: 36,8oC
Leher
Dada
: Komposmentis
2) FUNGSI LUHUR
: afasia global
3) KAKU KUDUK
: tidak ada
GCS 15 : E4 M5 Vafasia
4) SARAF KRANIAL :
1. N. I (Olfactorius )
Kanan
SDN
Daya pembau
Kiri
SDN
Keterangan
Sulit dinilai
2. N.II (Opticus)
Daya penglihatan
Kanan
SDN
Kiri
SDN
Lapang pandang
SDN
SDN
Pengenalan warna
SDN
SDN
Keterangan
Sulit dinilai
3. N.III (Oculomotorius)
Kanan
Ptosis
Kiri
Keterangan
Bentuk
Bulat
Bulat
Dalam Batas
Ukuran
3 mm
3 mm
Normal
SDN
SDN
Langsung
(+)
(+)
Tidak langsung
(+)
(+)
Pupil
4. N. IV (Trokhlearis)
Gerak bola mata
Kanan
SDN
Kiri
SDN
Keterangan
Sulit dinilai
5. N. V (Trigeminus)
Motorik
Kanan
SDN
Kiri
SDN
Sensibilitas
SDN
SDN
Refleks kornea
(+)
(+)
Keterangan
Sulit dinilai
6. N. VI (Abduscens)
Gerak bola mata
Kanan
SDN
Kiri
SDN
Strabismus
Deviasi
Keterangan
Sulit dinilai
7. N. VII (Facialis)
Kanan
Tic
Kiri
Keterangan
(-)
(-)
- sudut mulut
Agak datar
Normal
- menutup mata
SDN
(+)
kanan
- mengerutkan
SDN
SDN
SDN
SDN
- mengangkat alis
Agak datar
Normal
- lipatan
SDN
SDN
(-)
(-)
Motorik:
dahi
nasolabial
Daya perasa
Tanda chvostek
8. N. VIII (Vestibulo-Kokhlearis)
Pendengaran
Kanan
SDN
Kiri
SDN
Keterangan
Sulit dinilai
Keterangan
Sulit dinilai
9. N. IX (Glossofaringeus)
Arkus farings
Kanan
SDN
Kiri
SDN
Daya perasa
SDN
SDN
Refleks muntah
SDN
SDN
10. N. X (Vagus)
Arkus farings
Kanan
SDN
Kiri
SDN
Dysfonia
SDN
SDN
Motorik
Kanan
SDN
Kiri
SDN
Trofi
Eutrofi
Eutrofi
Keterangan
Sulit dinilai
11. N. XI (Assesorius)
Keterangan
Sulit dinilai
Kanan
SDN
Kiri
SDN
Trofi
SDN
SDN
Tremor
Disartri
SDN
SDN
Keterangan
Sulit dinilai
SDN
Kanan
Kiri
Keterangan
2
2
Normal
Eutrofi
(-)
5
5
Normal
Eutrofi
(-)
Kesan: Hemiparese
dextra
2
2
Normal
Eutrofi
(-)
5
5
Normal
Eutrofi
(-)
Kesan: Hemiparese
dextra
Eutrofi
(-)
Eutrofi
(-)
Raba
Nyeri
Suhu
Propioseptif
Kanan
SDN
SDN
SDN
SDN
Kiri
SDN
SDN
SDN
SDN
Keterangan
SDN
Kanan
Kiri
Keterangan
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Kiri
SDN
SDN
SDN
SDN
SDN
Keterangan
VI. REFLEKS
Fisiologis
Biseps
Triseps
KPR
APR
Patologis
Babinski
Chaddock
Hoffman Tromer
Reflek primitif :
Palmomental
Snout
: Normal
Defekasi
: Normal
: tidak terbatas
b. Kernig
: tidak terbatas
c. Patrick
: -/-
:-
SDN
f. Brudzinski
: -/-
X. RESUME PEMERIKSAAN
Keadaan umum
Kesadaran
: komposmentis
Tekanan darah
: kanan : 150/90mmHg,
Fungsi luhur
GCS E4 Vaf M5
kiri : 150/90 mmHg
: Afasia global
: SDN
Koordinasi
: SDN
Otonom
: SDN
Refleks fisiologis
: dextra meningkat
Refleks patologis
D. DIAGNOSIS KERJA
DIAGNOSA KLINIS
DIAGNOSA TOPIK
: Stroke hemoragik
: 15,2 gr%
Hematokrit
: 46,4 vol%
Leukosit
: 8.000 /mm3
Trombosit
: 216.000 /mm3
Kesan : normal
2. Elektrolit (6 Januari 2012)
Na+
K+
Cl-
Kesan : Hiperkloremi
3. Kimia darah (7 Desember 2012)
Glu
: 98 mg/dl
: 1,90 mg/dl
Kesan : Normal
4. Rontgen thorax
5. Head CT Scan
6. EKG
10
G. PENATALAKSANAAN
a. Umum
-
Tirah baring
b. Khusus
-
Piracetam 3 x 3 gr IV
Citicolin 3x500 mg IV
H. Follow Up
14 Desember 2013
S: anggota gerak kanan masih lemah, nyeri kepala (-), sulit mengerti pembicaraan,
tidak bisa bersuara
11
O:
Kes
: Composmentis
GCS : E4 M5 Vafasia
Tekanan darah
kanan : 140/80mmHg,
Denyut nadi
kanan : 76 x/mnt,teratur,
kiri :76x/mnt,teratur
Jantung
Paru
Suhu
37,30C
Fungsi luhur
Rangsang meningeal
Saraf kranial
: (-)
Motorik : 2 5
Tonus: N N
2 5
N N
Sensorik : SDN
Kordinasi
: sulit dinilai
Otonom
IVFD RL 20 tpm
Aspilet 2 x 80 mg
15 Desember 2013
S: anggota gerak kanan masih lemah, namun mulai membaik, masih sulit
mengerti pembicaraan, tidak bisa bersuara,
O:
Kes
: Composmentis
GCS : E4M5Vafasia
Tekanan darah
kanan : 140/80mmHg,
Denyut nadi
kanan : 80 x/mnt,teratur,
kiri :80x/mnt,teratur
Jantung
Paru
Suhu
36,90C
Fungsi luhur
12
Rangsang meningeal
Saraf kranial
: (-)
Motorik : 2 5
Tonus: N N
4 5
N N
Sensorik : SDN
Kordinasi
: sulit dinilai
Otonom
IVFD RL 20 tpm
Aspilet 2 x 80 mg
13
PEMBAHASAN
I. Stroke
1.1 Definisi Stroke
Menurut World Health Organization (WHO) stroke adalah manifestasi
klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun motorik, yang
berlangsung dengan cepat dan lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian
tanpa ditemukannya penyakit selain daripada gangguan vaskular.1
1.2 Klasifikasi
Stroke dapat diklasifikasikan berdasarkan kelainan patologik pada otak,
waktu terjadinya dan lokasi lesi vaskuler. 2
a. Berdasarkan kelainan patologi
1. Stroke hemoragis (perdarahan), yang dibagi atas:
1)
Perdarahan intraserebral
2)
2)
Emboli serebri
3)
Hipoperfusi sistemik
14
- Diabetes melitus
- Penyakit jantung
- Pernah stroke
2. Faktor minor
- Hiperlipidemia
- Hematokrit tinggi
- Merokok
- Obesitas
- Hiperurisemia
- Kurang olahraga
- Kadar fibrinogen tinggi
PIS
PSA
Non Hemoragik
Defisit fokal
Berat
Ringan
Berat ringan
Onset
Menit/jam
1-2 menit
Pelan (jam/hari)
Nyeri kepala
Hebat
Sangat hebat
Ringan
Sering
Sering
Hipertensi
Hampir selalu
Biasanya tidak
Penurunan kesadaran
Ada
Ada
Tidak ada
Kaku kuduk
Jarang
Ada
Tidak ada
Hemiparesis
Permulaan tidak
ada
Jarang
Gangguan bicara
Sering dari
awal
Bisa ada
Likuor
Berdarah
Berdarah
Jernih
Paresis/gangguan N III
Tidak ada
Bisa ada
Tidak ada
Sering
15
2. Sakit kepala
3. Refleks patologi
Stroke
hemoragik
3.Waktu serangan
5.Muntah
6.Penurunan kesadaran
1
Sangat mendadak (1-2 menit)
6,5
Mendadak (menit-1jam)
6,5
Bekerja (aktivitas)
6,5
Istirahat/Duduk/tidur
Bangun tidur
Sangat hebat
10
Hebat
7,5
Ringan
Tidak ada
10
7,5
10
10
16
7.Tekanan darahsistolik
7,5
7,5
9.Pupil
10
isokor
Anisokor
10
Pinpoint kanan/kiri
10
Midriasis kanan/kiri
10
10
10
Perdarahan subhialoid
10
Perdarahan retina
7,5
Normal
17
C= consciciousness
V= Vomitting
alert
Drowsy&Stupor
Semicoma&Coma
No
Yes
0
1
A=Atheroma
(Diabetic history, angina, Claudication)
No
One or more
1.
Diagnosis
Cerebral haemorhage
Cerebral Infarction
Uncertain diagnosis
Use probability curve and/or CT scan
Rumantir CU. Gangguan peredaran darah otak. Pekanbaru : SMF Saraf RSUD
Arifin Achmad/ FK UNRI. Pekanbaru 2007.
2.
3.
Rumantir CU. Pola penderita Stroke Di Lab/UPF Ilmu Penyakit Saraf Fakultas
Kedokteran Padjadjaran Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode 1984-1985.
Laporan Penelitian Pengalaman Belajar Riset Dokter Spesialis Bidang Ilmu Saraf.
1986.
4.
Arteri ke ganglion N V
Arteri ke hipofise
Arteri oftalmika, yang mempunyai salah satu cabang yaitu: A. sentralis retina
A. khoroidea anterior
A. serebri media, dengan cabang-cabangnya (A. lentikulostriata dan cabangcabang kecil lainnya ke ganglia basalis, A. frontalis asendens, A. pre-rolandika,
A. rolandika, A. parietalis anterior, A. parietalis posterior, A. angularis, A.
parieto-temporalis, A. temporalis posterior dan anterior)
2. Dasar diagnosis
2.1 Dasar diagnosis klinis
Dari anamnesis diketahui bahwa gejala yang dialami pasien yaitu lemah pada anggota
gerak sebelah kanan yang timbul secara mendadak saraf kranial parese N VII dextra,
sistem motorik hemiparese dextra menurun. Pada pasien ini didapatkan faktor resiko
berupa mempunyai riwayat hipertensi tidak terkontrol dan kebiasaan merokok.
2.2.2 Dasar diagnosis topik
Sistem karotis sinistra, karena gejala yang timbul merupakan gejala gangguan sistem
karotis berupa gangguan motorik pada wajah satu sisi dengan tubuh (anggota gerak), yaitu
hemiparese dextra.
2.2.3 Dasar diagnosis etiologik
Stroke infark karena terjadi secara mendadak dan tanpa adanya penurunan kesadaran, nyeri
kepala, maupun refleks Babinski, Hal ini sesuai dengan Algoritma Stroke Gajah Mada.
Berdasarkan hasil CT Scan stroke pada pasien ini adalah stroke infark.
2.2.4 Dasar diagnosis banding
Karena pada stroke jenis ini kejadiannya sama-sama terjadinya mendadak dan
terdapat nyeri kepala, dengan demikian stroke hemoragik dapat dijadikan sebagai diagnosa
banding.
Pemeriksaan darah rutin: untuk mengetahui faktor resiko stroke berupa hematokrit
meningkat, fibrinogen tinggi
Pemeriksaan darah lengkap: untuk mengetahui faktor resiko stroke berupa DM,
hiperkolesterolemia.
20
Head CT scan: diagnosis pasti kelainan patologi stroke (hemoragik atau infark),
lokasi dan luas lesi, serta menyingkirkan diagnosis banding trauma capitis.
Dasar Penatalaksanaan
Piracetam yang merupakan derivat dari GABA diketahui mempunyai potensi
sebagai antiiskemik, dan dapat mengembalikan perfusi yang abnormal pada kasus stroke
dan juga menurunkan kerusakan sel yang diinduksi oleh suatu jejas iskemik lokal.
Asam asetil salisilat merupakan antitrombosit yang dapat menghambat agregasi
trombosit sehingga menyebabkan terhambatnya pembentukan trombus yang terutama
sering ditemukan pada stroke infark embolus.
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Rumantir CU. Pola penderita Stroke Di Lab/UPF Ilmu Penyakit Saraf Fakultas
Kedokteran Padjadjaran Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode 1984-1985.
Laporan Penelitian Pengalaman Belajar Riset Dokter Spesialis Bidang Ilmu Saraf.
1986.
2. Chusid JG, Groot Jd. Vascularization of the brain. In Coreelative Neuroanatomy
20th edition. Connecticut : Appleton & Lange. 1988 ; 235-59.
3. Rumantir CU. Gangguan Peredaran Darah Otak. Pekanbaru: SMF Saraf RSUD
Arifin Achmad-FKUR, Pekanbaru. 2007.
4. Brown RH, Ropper AH. Adams and Victors-Cerebrovascular disease. In
Principles of Neurology. 8th Edition. New York : McgRaw-Hill. 2005; 660-740.
5. Baehr M, Frotscher M. Blood Supply and Vascular Disorders of the Central
Nervous System In Duus Topical Diagnosis in Neurology 4 th Completely Revised
Edition. New York: Thieme, 2005; 443-450.
6. Caplan LR. Stroke Subtypes and Rationale for Their separation In World
Federation of Neurology Seminars in Clinical Neurology-Stroke: Selected Topics.
Volume 4. 1st Edition. Demos Medical Publishing, LLC. 2006; 9-26
7. Toole JF. Chapter 18 : Hypertension, Lacunar Infarction, and Hypertensive
Encephalopathy In Cerebrovascular Disorder 3rd Edition. New York : Raven Press.
1984; 280-7
8. JNC 7 Express. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention,
Detection,
Evaluation,
and
Treatment
of
High
Blood
Pressure.
U.S.
22