Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. PENGKAJIAN (Jumat , 13 Desember 2013) I. DATA UMUM 1. Kepala Keluarga (KK) 2. Alamat dan telepon 3. Pekerjaan KK 4. Pendidikan KK 5. Komposisi keluarga No 1. 2. 3. Nama Tn. R Ny. S An. W Jenis Kelamin L P L Umur (tahun) 30 22 3,6 : Tn. R : Pageraji RT 01 RW 10 kec. Cilongok : Wiraswasta : SMA : Suami, istri,anak Hub. Keluarga Ayah Ibu Anak Pendidikan SMA SMP Pekerjaan Karyawan IRT Ket Sehat Sehat Kejang Demam
II. DATA BIOGRAFI a. Nama b. Jenis kelamin c. Tempat dan tanggal lahir d. Pendidikan terakhir e. Agama f. Status perkawinan g. Tinggi badan dan berat badan h. Penampilan umum i. Orang yang mudah dihubungi j. Hubungan dengan klien k. Diagnosa medis l. : An. W : laki laki : Banyumas, 7 Juni 2010 :: Islam : belum menikah : cm dan 15 kg : Baik : Tn. R : Ayah klien : Kejang Demam
6. Genogram
: Perempuan meninggal
: Perempuan hidup
: Klien
: Jawa/Indonesia : Islam
Penghasilan keluarga Rp.1.800.000,00 per bulan dari gaji Tn. R sebagai karyawan koperasi Rp. 1.300.000,00 dan keuntungan membuka warung Rp. 500.000,00 10. Aktivitas rekreasi keluarga Kegiatan yang dilakukan An. W adalah menonton televisi dan bermain dengan teman sebaya atau pun bermain dengan anggota keluarga lainya.
III. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini Keluarga Tn. R termasuk tipe keluarga dengan anak pra sekolah , yaitu dalam satu keluarga tersebut terdapat sepasang suami isteri yaitu Tn. R dan Ny. S besertaanaknya yaitu An. W. Tn. R bekerja sebagai wiraswasta di sebuah Bank koperasi. Ny. S bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga dan bekerja sampingan dengan mempunyai warung sendiri di rumahnya. Dan memiliki seorang anak lakilaki berusia 3,6 th yang bernama An. W. Yang memiliki tugas Memenuhi kebutuhan anggota keluarga Mensosialisasikan anak Mengintegerasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak anak lain. Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan di luar keluarga Pembagian tanggung jawab Merencanakan dan waktu stimulasi tumbuh dan kembang anak
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum terpenuhi.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti Tn. R dan Ny. S berasal dari lingkungan yang sama yaitu dari Desa Pageraji. Baik dari Tn. R maupun Ny. S tidak ada yang menderita penyakit keturunan atau menular. An. W mulai mengalami kejang demam berusia 9 bulan, pengobatan dilakukan dengan dibawa ke dukun dan sembuh, kata dukun An. W mengalami sawan penganten. 3 bulan kemudian An. W mengalami kejang demam lagi tetapi
langsung dibawa ke Dokter oleh keluarga dan sembuh. Sampai 3,6 tahun ini klien mengalami kejang demam lebih dari 8 kali dan terakhir mengalami serangan pada usia 3,3 tahun. Ny. S dalam merawat An. W saat demam biasanya di kompres dengan air hangat.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya Di dalam keluarga Tn. R dan Ny. S tidak ada yang menderita sakit kejang demam seperti yang diderita An. W.
IV.
DATA LINGKUNGAN 1. Karakteristik rumah Rumah yang ditempati keluarga Tn. R sekarang adalah milik Tn. R yang merupakan warisan keluarga Ny. S. Ukuran rumah sekitar 25 x 15 m terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1dapur dan 1 gudang. 1 kamar mandi berada di dalam rumah yang sudah terdapat jamban. Lantai rumah terbuat dari keramik, dindingnya permanen. Ventilasi di dalam rumah sudah cukup baik dengan 6 buah jendela, pencahayaan juga cukup baik. Keluarga Tn. R biasa membuang sampah di sungai depan rumahnya. Untuk menjaga kebersihan rumah, keluarga Tn. R menyapu lantai setiap hari, sedangkan kegiatan mengepel dilakukan 1 minggu sekali. Denah Rumah :
KAMAR MANDI
GUDANG
KAMAR 3
KAMAR 2
KAMAR 1
RUANG TAMU
2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya: Lingkungan rumah atau tetangga umumnya adalah warga asli desa pageraji, sehingga mereka mempunyai adat istiadat dan kebiasaan yang sama. Hubungan keluarga Tn. R dengan warga atau lingkungan cukup baik dan sangat erat. Saat pengkajian terlihat keluarga Tn. R kadang mengobrol dengan tetangganya. Di masyarakat sekitar keluarga Tn. R masih berlaku kebiasaan berobat ke dukun. Dan adapula yang berobat ke Dokter.
3. Mobilitas geografis keluarga: Keluarga Tn. R sudah menetap di Desa Pageraji sejak mereka lahir. Mereka mendiami rumah mereka yang sekarang sejak tahun 1985, dan tidak pernah merantau ataupun berpindah ke daerah lain
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Tn. R dan Ny. S rajin mengikuti pertemuan-pertemuan rutin seperti pertemuan RT, pengajian, dan arisan-arisan kng juga membawa serta An. W. An. W mau membaur dengan masyarakat sekitar dan senang bermain dengan anak anak di sekitar lingkungan rumah.
5. Sistem pendukung keluarga Yang merawat An. W adalah Ny. S yaitu ibu An. W sendiri. Biaya pengobatan adalah Tn. R
V. STRUKTUR KELUARGA 1. Struktur peran Peran Formal Tn. R berperan sebagai suami dari Ny. S dan sebagai ayah dari anakanaknya. Berperan sebagai pencari nafkah (karyawan koperasi), pelindung, pendidik, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota kelompok sosial serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
a. Ny. S sebagai sebagai isteri dari Tn. R dan ibu dari An. W. Ny. S berperan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh, pendidik anak-anak dan sebagai pelindung. b. An. W sebagai anak pertama dari pasangan suami istri Tn. R dan Ny. S dan bertugas menjalankan tugas berkembanganya. Peran Informal Setiap anggota keluarga dapat memiliki peran informal seperti pendorong, orang tua mendorong anaknya agar bisa mandiri dan menjadi anak yang sukses.
2. Nilai atau norma keluarga Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut dan norma yang berlaku di lingkungannya. Tetapi pada An. W sakit kejang demam yang pertama kali, keluarga Tn. R membawa An. W berobat ke dukun.
3. Pola komunikasi keluarga Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara musyawarah untuk
VI.
FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi ekonomi Menurut pengakuan keluarga Tn. R, penghasilan keluarga didapatkan dari gaji Tn. R ( karyawan koperasi ) dan Ny. S ( membuka warung )
2. Fungsi pendidikan Tn. R berpendidikan sampai SMA dan Ny. S berpendidikan sampai SMP.
3. Fungsi sosialisasi Keluarga selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan di rumah dan lingkungan tempat tinggalnya.
4. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan a) Mengenal masalah kesehatan Keluarga terkadang memperhatikan masalah kesehatan yang ada di anggota keluarganya. b) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan Keluarga membawa An. W berobat ke dukun untuk kejang demam yang pertama kalinya, tetapi untuk selanjutnya berobat di bawa ke dokter. c) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit Yang merawat An. W adalah ibunya sendiri d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat Keluarga selalu memperhatikan kebersihan dan kesehatan
lingkungan rumah mereka. e) Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan Pemanfaatan sarana kesehatan saat ini masih kurang, karena jarak lokasi tempat tinggal keluarga Tn. R dan tempat pelayanan kesehatan cukup jauh.
5. Fungsi religious Keluarga menganut kepercayaan islam, dalam beribadah keluarga selalu melaksanakan shalat 5 waktu.
6. Fungsi rekreasi Keluarga Tn. R jarang sekali melakukan kegiatan rekreasi. Hal tersebut dikarenakan sibuk . Berekreaksi dilakukan dalam setahun hanya pada waktu setelah lebaran atau pada saat hari minggu jalan jalan sambil belanja kebutuhan sehari-hari di Pusat perbelanjaan dan menonton televisi di rumah. Sedangkan An. W sendiri dalam kesehariannya menonton televisi dan bermain dengan teman sebayanya.
7. Fungsi reproduksi Jenis kelamin An. W adalah laki-laki. Ny. S menggunakan pil KB
8. Fungsi afeksi
VII.
STRESS DAN KOPING KELUARGA 1. Stressor jangka pendek dan panjang Pertama kali An. W mengalami kejang demam pada saat usia 9 bulan dan kambuh karena demam yang tinggi yang penyebabnya tidak diketahui oleh keluarga Tn. R. Dan An. W tidak banyak minum.
2. Kemampuan keluarga berespons terhadap sressor Keluarga bersabar jika mendapat masalah baik masalah umum maupun masalah kesehatan, menyerahkan semua kepada Alloh dan berusaha untuk mencari pemecahan masalahnya.
3. Strategi koping yang digunakan Keluarga menerima keadaan ini sebagai suatu cobaan.
4. Strategi adaptasi disfungsional Terkadang jika masalah tidak kunjung selesai keluarga Tn. R putus asa dan marah.
VIII. PEMERIKSAAN KESEHATAN 1. Keadaan umum TB : 83 cm BB : 15 kg 2. Tingkat kesadaran 3. Skala koma gaslow 4. Tanda-tanda vital TD : - mmhg N : 90 x/menit RR : 20 x/menit S : 37oC : composmentis : E4V5M6 : baik
Tidak tampak ictus cordis, tidak ada pembengkakan vena jugularis Palpasi Ictus cordis teraba pada ICS 5 Perkusi Redup Auskultasi Suara jantung reguler, tidak ada murmur dan gallop
6. Sistem pernapasan Inspeksi Retraksi dada tidak ada,ekspansi simetris Palpasi Tidak teraba massa abnormal, fokal fremitus kanan dan kiri sama Perkusi Suara sonor Auskultasi Suara nafas wheezing dan ronchi
8.
Sistem perkemihan Ny. S mengatakan An. W urine keluar lancar 5x sehari, warna kuning, dan tidak ada keluhan sakit saat berkemih.
9. Sistem muskuloskeletal Ny. S mengatakan An. W tidak pernah mengeluh sakit pada tulang.
12. Sistem gastrointestinal An. W nafsu makanya baik sebelum sakit,sehari makan tiga kali disuapin oleh Ny. S. Tetapi saat sakit makan hanya sedikit.
14. Sistem persyarafan Ny. S mengatakan An.W bisa mengecap rasa dengan baik.
IX.
HARAPAN KELUARGA Keluarga Tn. R berharap bisa hidup bahagia selamnya dan selalu sehat
I.
NO 1
SIGN/SYMTOMP
PROBLEM
DS : Ny. S mengatakan nafsu makan Risiko anaknya menurun sejak sakit,bahkan Nutrisi kadang sampai tidak nafsu makan. DO: BB sebelum sakit : 15,5 kg BB saat sakit 15 kg
Ketidakseimbangan
DS : Ny. S mengatakan bingung apa Kesiapan yang harus dilakukan pertama kali pengetahuan saat anak kejang demam di rumah DO : Ny. S tampak menanyakan ke
meningkatkan
II.
Skoring
Bobot 1
Hasil 1 0,7
1.
2 2
2.
Tidak dapat = 0 3. Kesiapan meningkatkan pengetahuan Potensial dicegah Skala : Tinggi = 3 Cukup = 2 Rendah = 1 3. Menonjolnya masalah Skala: Segera ditangani = 2 Tidak perlu segera = 1 Masalah tidak dirasakan = 0 3. Kesiapan meningkatkan Pengetahuan 2. Ketidakseimbangan nutrisi pada An. S 1 1. Kesiapan meningkatkan pengetahuan Hipertermi pada An. W 2. Risiko ketidakseimbangan nutrisi pada An. S 1 1. Hipertermi pada An. W
1 1
III.
Diagnosa Keperawatan 1. Hipertermi pada An. W 2. Resiko ketidakseimbangan nutrisi pada An. W 3. Kesiapan meningkatkan pengetahuan pada Ny. S
Setelah dilakukan tindakan NIC : fever treatment keperawatan selama 3x24 jam diharapkan suhu tubuh klien normal 36,5 37 Oc NOC : Termoregulasi Indikator : 1. Suhu 36 37C 1. Kaji factor penyebab
terjadinya hipertermi 2. Observasi TTV tiap 4 jam 3. Pertahankan normal 4. Beri kompres hangat 5. Longgarkan pakaian, berikan pakaian yang tipis yang suhu tubuh
(skala 4) 2. Nadi dan RR dbn (skala 3) 3. Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyaman (skala 3) Keterangan : 1 = tidak menunjukan 2 = jarang menunjukkan 3 = kadang menunjukkan 4 = sering menunjukkan 5 = selalu menunjukan 2 Ketidakseimbangan nutrisi
menyerap keringat. 6. Beri ekstra cairan (air, susu, sari buah dll) 7. Batasi aktivitas fisik 8. Kolaborasi dalam pemberian antibiotik, Kolaborasi dalam pemeriksaan (darah lengkap) laboratorium
Setelah dilakukan tindakan NIC : Nutrisi manajement keperawatan selama 3x24 jam diharapkan Nutrisi 1. Kaji kemampuan pasien
pasien terpenuhi
untuk mengunyah, menelan batuk dan mengatasi sekresi 2. Auskultasi bising usus, catat
NOC : status nutrisi Indikator : 1. Pemasukan nutrisi yang adekuat(skala 4) 2. Pasien mampu
adanya
penurunan
atau
hilangnya atau suara yang hiperaktif 3. Timbang BB sesuai indikasi 4. Berikan makan sedikit tapi sering dengan teratur 5. Tingkatkan lingkungan termasuk makan 6. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian diet kenyamanan yang sosialisasi santai saat
menghabiskan diet yang dihidangkan(skala 4) 3. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi(skala 4) Membran mukosa dan konjungtiva tidak pucat(skala 3) 3 Kesiapan meningkatkan pengetahuan
Setelah dilakukan tindakan NIC : Teaching : pengobatan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan Pengetahuan keluarga bertambah tentang penyakit anaknya NOC : Knowledge : disease process Indikator : 1. Paham penyakit, prognosis tentang kondisi, dan 1. Kaji tingkat pengetahuan
keluarga sebab dan akibat kejang demam 3. Berikan Health Education tentang cara menolong anak kejang dan mencegah kejang demam. 4. Jelaskan setiap tindakan
program pengobatan (skala 3) 2. Mampu melaksanakan prosedur dijelaskan benar (skala 4) yang secara
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Tanggal/ Jam 13 Desember 2013 DX IMPLEMENTASI RESPON KLIEN PARAF
10.00 WIB
I, II,III - TTV
tentang An. W
N : 88 x/menit S : 38,8oC
kompres
hangat
- Mengkaji An. W
makanan
kesukaan
14 Desember 2013
- Menganjurkan
Ny.S
untuk tapi
II
II
- Monitor BB An. W
BB : 15 Kg
- Melakukan III
Pendidikan -
- Melakukan kesehatan
Ny. S dan Tn. R paham dan mampu menjawab pertanyaan dari perawat.
demam dan mempraktekan cara II merawat pasien dengan kejang demam III
E. EVALUASI
No 1
Dx I
Catatan Perkembangan Keperawatan S : Ny. S mengatakan An. W masih panas badanya O : S : 38,8oC A : Masalah hipertermi belum teratasi P : Lanjutan intervensi Beri kompres hangat Beri ekstra cairan
Paraf
II
S : Ny. S mengatakan An. W tidak nafsu makan O: BB sebelum sakit 15,5 kg BB sekarang 15 kg A : Masalah ketidakseimbangan nutrisi belum teratasi P : Lanjutkan intervensi Berikan makan sedikit tapi sering dengan teratur Monitor BB Berikan makanan kesukaan yang
menyehatkan
III
O : Ny. S tampak menayakanya pada perawat A : Masalah kesiapan meningkatkan pengetahuan belum terpenuhi P : Lanjutka intervensi Pendidikan kesehatan tentang kejang demam Demonstrasikan cara merawata anak dengan kejang demam 2 15 Desember 2013 I S : Ny. S mengatakan demam An. W sudah turun dan tidak kejang lagi O : S : 37,8oC A : Masalah Hipertermi belum teratasi P : Lanjutkan intervensi II Kompres hangat Anjurkan banyak minum
S : Ny. S mengatakan nafsu makan An. W masih menurun, belum makan seperti pada saat belum sakit,tapi mau makan pisang buah kesukaanya O: BB sekarang : 15,1 kg BB sebelum sakit 15,5 kg A: Masalah risiko ketidak seimbangan nutrisi belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi Berikan makan sedikit tapi sering dengan teratur Monitor BB Berikan makanan kesukaan yang
menyehatkan III S : Ny. S mengatakan sudah meningkat pemahamanya tentang kejang demam O : bisa menjawab pertanyaan tentang kejang demam dari perawat A : masalah kesiapan meningkatkan pengetahuan