Vous êtes sur la page 1sur 7

PROPELLER GOVERNING MODE (PG MODE) Selama PG mode (aplikasi di aircraft), pengaturan aliran fuel melalui manual fuel

valve dilakukan oleh power lever sedangkan propeller governor bertugas menjaga engine speed tetap konstan dengan mengontrol propeller blade angle. Mekanisme pengontrolan propeller blade angle dilakukan dengan menyuplai aliran oil bertekanan. Ketika power lever dibuka lebih maximum fuel flow naik dan otomatis engine speed naik. Saat yang sama propeller governor (PG) menambah load dengan mengatur blade angle agar speed konstan. Dalam mode ini, propeller pitch control (PPC) tidak punya fungsi control sama sekali terhadap propeller blade angle dan hanya bertugas meneruskan oil dari PG ke propeller blade angle. Beta pressure switch yang

dipasang diantara PG dengan PPC berfungsi mengontrol operasi beta light berdasarkan output oil pressure dari PG. Dalam kondisi ini oil pressure ada dibawah setting beta pressure switch sehingga beta light off.

BETA MODE Pada operasi Beta Mode, kebalikan dari PG mode, pengaturan engine speed dilakukan oleh underspeed governor (USG) melalui pengaturan aliran fuel. Sedangkan pengaturan propeller blade angle dilakukan oleh PPC. Setelah menerima respon dari power lever. Rentang kerja beta mode adalah 65 97% engine speed dan ini dirasakan oleh PG sebagai underspeed condition. Ketika merasakan hal ini, PG kemudian berusaha untuk memberikan load ke propeller dengan berfungsi sebagai oil pump dan mensuplai high pressure oil ke PPC. PPC selanjutnya akan memanfaatkan suplai oil pressure ini untuk mengatur blade angle sebagai respon dari pergerakan dan perubahan posisi dari power lever.

Oil pressure output dari PG ini bertekanan sekitar 450 psi, dan berada pada rentang setting beta pressure switch sehingga beta light ON. Dengan beta light ON, operator punya control langsung ke blade angle melalui power lever dan PPC.

NEGATIVE TORQUE SENSING SYSTEM (NTS) Positive torque dihasilkan ketika engine memutar propeller blade. Ketika engine mengalami flameout saat terbang, maka akan terjadi windmilling propeller, dorongan udara dari depan propeller yang mengakibatkan efek terbalik (propeller berikan torque ke engine). Hal ini mengakibatkan drag pada aircraft. Fungsi dari NTS system adalah mengurangi drag dari windmilling propeller yang terjadi dengan jalan membatasi jumlah torque yang mampu diekstrak oleh engine dengan merubah posisi blade angle kearah feather. Ketika blade angle kearah feather, maka negative torque akan turun. Windmilling propeller is driving the gearbox and power section Typical Propeller Blade Angle

NTS OPERATION Didalam NTS system terdapat feathering valve yang dapat dioperasikan secara hidrolik oleh signal oil pressure dari torque sensor, dan dapat juga dioperasikan secara manual melalui emergency shutdown linkage. Ketika dioperasikan feathering valve akan mencegah high pressure oil masuk kedalam propeller dome, sehingga mengurangi tekanan di propeller dome dan membuat propeller blade angle bergerak kearah posisi feather. Ketika engine mengalami flameout, dan windmilling propeller terjadi, maka engine merasakan negative torque dari propeller. Ketika negative torque ini dirasakan juga oleh torque sensor, maka torque sensor selanjutnya akan mengirim sinyal oil pressure yang secara hidrolik akan mengoperasikan feathering valve. Sehingga aliran oil dari PG ke

PPC terputus dan oil dialirkan oleh feathering valve ke gearcase. Dan ini mengakibatkan turunnya tekanan oil dari PPC ke propeller, sehingga propeller blade angle bergerak kearah feather. Drag berkurang karena efek propeller windmilling berkurang. Pada saat yang sama tekanan oil yang dirasakan oleh beta pressure switch juga turun dibawah setting switch tersebut sehingga beta light OFF. NTS dalam kondisi trip. Ketika flameout hilang, positive torque kembali muncul, torque sensor memutus sinyal oil pressure ke feathering valve, dan feathering valve bergerak kearah posisi semula. Oil pressure dari PG kembali terhubung ke PPC, propeller blade angle bergerak kearah unfeather. Tekanan oli ke beta pressure switch kembali naik. NTS dalam kondisi reset.

NTS LOCKOUT Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada beta mode bahwa control ke propeller blade dilakukan oleh PPC sebagai respon dari pergerakan power lever. Ketika posisi power lever diatas 40 maka sudut cam PPC juga diatas 40, pada posisi ini, oil pressure dari PG selain menggerakkan prepeller blade melalui beta tube, ada sebagian oil yang dialirkan ke gearcase. Karena dengan sudut diatas 40, lubang lubang antara PPC dengan beta tube terbuka. Ketika posisi power lever diset ke sekitar 23, maka sudut cam PPC juga 23, mengakibatkan lubang-lubang tadi tertutup. Pada posisi ini NTS system di lockout. JIka negative torque diberikan, meskipun feathering valve bekerja, tekanan oli di sisi PPC ke propeller blade (beta tube) tidak turun, karena lubang-lubang tadi dalam kondisi tertutup. Sehingga propeller

blade tidak berubah sudutnya dan beta pressure tidak drop.

Vous aimerez peut-être aussi