Vous êtes sur la page 1sur 17

BAB I DASAR TEORI

Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebuh lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi an penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh. Hal ini menunjukkan bahwa kelelahan berperan dalam menjaga homeostatis tubuh. Jadi, kelelahan otot adalah suatu keadaan otot, dimana otot tidak dapat berkontraksi secara cepat dan kuat atau bahkan tidak dapat berkontraksi sama sekali. Kelelahan otot suatu saat pasti akan terjadi pada kita, terutama pada seseorang yang memiliki aktivitas fisik yang padat setiap harinya. Kelelahan otot adalah ketidakmampuan otot untuk berkontraksi dan memetabolisme bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan pengeluaran kerja yang sama, walaupun impuls saraf berjalan secara normal menyebar ke serabut otot. Kelelahan otot dapat timbul akibat kontraksi otot yang kuat dan lama. Pada keadaan ini, kontraksi otot yang terjadi semakin lama semakin lemah, karena dalam serabut otot kekurangan energy. Tenaga mekanik yang timbul pada kontraksi otot merhupakan hasil proses kimiawi cadangan tenaga dalam otot. Adapun, sumber tenaga yang paling penting bagi kerja otot adalah glukosa. Proses kimiawi ini akan mengubaah glukosa menjadi tenaga (ATP) dan asam laktat. Penumpukan asam laktat dalam otot akan mengiritasi saraf yang melayani otot tersebut, sehingga akan terasa rasa nyeri pada otot. Bila mana keadaan ini berlanjut akan membatasi kerja otot. Untuk mengubah asam laktat menjadi glukosa kembali selama kontraksi otot diperlukan penyediaan oksigen, yang dapat dsediakan melalui aliran darah. Proses metabolism glukosa menjadi ATP yang memerlukan oksigen disebut metabolism aerobic, sedang yang tidak memerlukan energy disebut metabolisme anaerobic.
1

Gangguan sirkulasi darah mengakibatkan metabolism dalam glukosa dalam otot terganggu sehingga terjadi penurunan kekuatan kontraksi. Pemijatan (massage) pada otot yang megalami kelelahan akan memperbaiki sirkulasi darah sehinggga proses pemulihan dari kelelahan berjalan lebih cepat. Kelelahan dapat diklasifikasikan menjadi kelelahan yang berlokasi di system saraf pusat yang dikenal dengan kelelahan pusat dan kelelahan yang berlokasi di luar system saraf pusat yang dikenal dengan kelelahan perifer. a. Kelelahan Pusat Kelelahan pusat disebabkan karena kegagalan system saraf pusat merekrut jumlah dan mengaktifkan motor unit yang dilibatkan dalam kontraksi otot. Padahal kedua hal tersebut berperan dalam besarnya potensial yang dihasilkan selama kontraksi otot. Dengan demikian, berkurangnya jumlah motor unit dan frekuensi pengaktifan motor unit menyebabkan berkurangnya kemampuan kontraksi otot. b. Kelelahan Perifer Kelelahan perifer merupakankelelahan yang disebabkan karena factor di luar system saraf pusat. Kelelahan perifer tersebut disebabkan ketidakmampuan otot untuk melakukan kontraksi dengan maksimal yang disebabkan oleh beberapa factor diantaranya adalah gangguan pada kemampuan saraf, kemampuan mekanik kontraksi otot, kesediaan energy untuk kontraksi. Kelelahan pada gangguan saraf merupakan gangguan neuromuscular junction, ketidakmampuan sarcolemma mempertahankan konsentrasi Na+ dan K+ sehingga menurunkan depolarisasi sel dan amplitude potensial aksi. Gangguan pada saraf tersebut akan berdampak pada berkurangnya kemampuan perambatan impuls dan ketidakmampuan membrane otot untuk mengkonduksi potensial aksi. Gangguan perambatan impuls sehingga menuntut frekuensi stimulus yang tinggi.

Mekanisme Kelelahan Otot (Fatigue) Kontraksi merupakan hal terpenting dari otot. Hal ini berkaitan dengan penggunaan adenosine triphosphate (ATP) sebagai energi kontraksi. Mekanisme
2

kontraksi otot berlangsung melalui daur reaksi yang komples. Hal ii dapat dijelaskan melalui teori pergeseran filament (sliding filament theory). Keseluruhan proses membutuhkan energy yang diperoleh dari ATP yang disimpan dalam kepala myosin. Tahapan kontraksi otot hingga relaksasi. Pada neuromuscular junction, asetilkolin dilepaskan dari synaptic terminal menuju reseptor dalam sarcoma. Hasil perubahan potensial transmembran dari serabut otot akan menghasilkan potensial aksi yang menyebar melintasi seluruh permukaan dan sepanjang tubulus T. reticulum sarkoplasma melepaskan cadangan ion kalsium, sehingga meningkatkan konsentrasi kalsium di sarkoplasma dan sekitar sarkomer. Ion kalsium berikatan dengan troporin dan menghasilkan perubahan orientasi kompleks troponin tropomiosin yang terlihat pada bagian yang aktif dari katin, meosin cross bridge terbentuk pada saat kepala myosin berikatan dengan bagian yang aktif. Kontraksi otot dimulai sebagai siklus yang berulang dari meosin cross bridge. Siklus ini terjadi dengan adanya hidrolisa ATP. Proses ini menimbulkan pergeseran filament dan pemendekan serabut otot. Potensial aksi dibandingkan dengan adanya pemecahan asetilkolin oleh

asitilkolinesterase. Reticulum sarkoplasma akan menyerap kembali ion kalsium sehingga konsentrasi ion kalsium menurun. Saat mendekati fase istirahat, kompleks troponin tropomiosin akan kembali ke posisi awal. Sehingga mencegah interaksi cross bridge lebih lanjut. Tanpa interaksi cross bridge lebih lanjut maka pergeseran filament tidak akan timbul dan kontraksi akan berhenti. Relaksi otot akan terjadi dan otot akan kembali secara pasifpada resting length. Selama ATP tersedia daur tersebut dapat terus berlangsung. Pda keadaan kontraksi, ATP yang tersedia didalam otot akan habis terpakai 1 detik. Oleh karena itu ada jalur metabolisme produktif yang menghasilkan ATP. ATP dengan bantuan kretin kinase akan segera menjadi kretin pospat. Persediaan kretin pospat ini hanya cukup untuk beberapa detik, selanjutnya ATP diperoleh dari posforilasi oksidatif. Apabila oksigen tidak cukup maka asam piruvat akan diubah menjadi asam laktat, yang apabila menumbuk akan terjadi kelelahan otot.

Selama latihan berat banyak oksigen dibawa kedalam otot, tetapi oksigen yang mencapai sel otot tidak cukup. Asam laktat akan menumbuk dan berdifusi ke dalam cairan jaringan dan darah. Keberadaan asam laktat di dalam darah akan merangsang pusat pernafasan sehingga frekuensi dan kedalaman nafas pun meningkat. Hal ini berlangsung terus menerus, bahkan setelah kontraksi itu selesai sampai jumlah oksigen cukup untuk memungkinkan sel otot dan hati mengoksidasi asam laktat dengan sempurna menjadi glikogen. Faktor faktor penyebab kelelahan otot 1. Penumpukan asam laktat Terjadinya kelelahan otot yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat telah lama dicurigai. Penumpukan asam laktat pada intramuscular dengan menurunnya puncak tegangan (ukuran dari kelelahan apabila rasio asam laktat pada otot merah dan otot putih meningkat, puncak tegangan otot menurun. Jadi bias diartikan ahwa besarnya kelelahan pada serabut serabut otot putih berhubungan dengan besarnya kemampuan mereka untuk membentuk asam laktat. Pendapat bahwa penumpukan asam laktat menyertai didalam proses kelelahan selanjutnya diperkuat oleh fakta dimana dua mekanisme secara fisiologi yang karenannya asam laktat menghalang halangi fungsi otot. Kedua mekanisme tersebut tergantung kepada efek asam laktat pada pH intra selular atau konsentrasi ion hydrogen (H). dengan meningkatnya asam laktat, konsentrasi H meningkat, dan pH menurun. Di pihak lain, peningkatan konsentrasi ion H menghalangi proses rangkaian eksitasi, oleh menurutnya sejumlah Ca yang dikeluarkan dari reticulum sarkoplasma dan gangguan kapasitas mengikat troponin. Peningkatan konsentrasi ion H juga menghambat kegiatan fosfofruktokinase, enzim kunci yang terlibat di dalam aerobic glikolisis. Demikian lambatnya hambatan glikolisis, mengurangi penyediaan ATP untuk energy. 2. Pengosongan penyimpanan ATP dan PC Karena ATP merupakan sumber energy secara langsung untuk kontraksi otot, dan PC dipergunakan untk resintesa ATP secepatnya, pengososngan fosfagen
4

intraseluler mengakibatkan kelelahan. Bahwa kelelahan tidak berasal dari rendahnya fosfagen di dalam otot. Penelitian terhada otot katak yang dipotong pada otot sartoriusnya. Sebagai contoh, telah diingatkan bahwa selama kegitan kontraksi, konsentrasi ATP didaerah myofibril mungkin lebih berkurang dari pada dalam otot keseluruhan. Oleh karena itu, ATP menjadi terbatas didalam mekanisme kontraktil, walaupun hanya terjadi penurunan yang moderat dari jumlah total ATP di dalam otot. Kemungkinan yang lain adalah bahwa hasil energy di dalam pemecahan ATP lebih sedikit dari jumlah ATP yang tersedia di dalam batas-batas untuk konteraksi otot. Alasan dari penurunan ini mungn dihubungkan dengan peingkatan konsentrasi ion H dalam jumlah kecil sampai besar di dalam inyta seluler, dan merupakan penyebab utama dari penumpukan asam laktat. 3. Pengosongan Simpanan Glikogen Otot Seperti halnya dengan asam laktat dan kelelahan, hubungan sebab akibat antara pengosongan glikogen otot dan kelelahan otot tidak dapat ditentukan dengan tegas, faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kelelahan selama periode latihan yang lama. Rendahnya tingkatan/level glukosa darah, menyebabkan pengosongan cadangan glikogen hati. Kelelahan otot local disebabka karena pengosongan cadangan glikogen otot.

BAB II HASIL PENGAMATAN

Percobaan Kerja dan Istirahat pada Kelelahan Jari Tangan Jenis kelamin Kanan/ kiri Waktu sampai Perubahan terjadi lelah Perempuan Kanan/ kiri 129/58 129/122 yang terjadi Waktu sampai lelah hilang

Jari memerah, 154/152 nyeri Jari memerah, 113/113 nyeri

Perempuan

Kanan/ kiri

Pengaruh Percobaan Peredaran Darah dan Pemijatan pada Kelelahan Jenis kelamin Kanan/ kiri Waktu sampai Perubahan terjadi lelah Perempuan Kanan/ kiri 107/58 52/56 yang terjadi Waktu sampai lelah hilang

Jari memerah, 20/103 nyeri Jari memerah, 159/130 nyeri

Perempuan

Kanan/ kiri

Pengaruh Suhu Dingin dan Panas pada Kelelahan Jenis kelamin Kanan/ kiri Waktu sampai Perubahan terjadi lelah Panas dingin Perempuan Kanan/ kiri 108/28 105/53 Jari memerah, 110/29 nyeri Perempuan Kanan/ kiri Jari memerah, 120/54 nyeri yang terjadi Waktu sampai lelah hilang

Pengaruh Kerja dan Kekuatan pada Kelelahan Telapak dan Jari Tangan Jenis kelamin Perempuan Perempuan Waktu lelah 419 519

Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja Jenis kelamin Perempuan waktu 945 1024 956 Jumlah manik 150 butir Yang dirasakan Pegal di lengan atas, bahu dan leher Perempuan 150 butir Pegal di lengan atas, bahu dan leher Perempuan 148 butir Pegal di lengan atas, bahu dan leher

Pemulihan Kelelahan Otot pada Beberapa Posisi Tubuh Kepala dan Leher Menunduk (anterior fleksi) Tengadah (ekstensi) punggung dan leher anterior Ke samping (lateral fleksi) kiri Memalingkan kepala ke samping (rotasi) belakang Bahu Mengangkat bahu Gerakan mengangkat bahu Punggung Gerakan badan dan kepala Gerakan mengangkat lengan atas lengan = 210, nyeri pinggang, perut dan betis = 131, nyeri pinggang, betis dan = 529, lelah pada bahu = 421, lelah pada bahu dan lengan = 537, lelah pada leher bagian = 547, lelah pada leher sebelah = 548, lelah di leher posterior = 311, nyeri pada bagian

B. PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Bagaimana pengaruh kelelahan pada ketelitian? Jelaskan mekanismenya! Terjadi penurunan tingkat konsentrasi setelah orang coba mengalami kelelahan, hal itu mengakibatkan ketelitian orang coba dalam mengerjakan pekerjaan juga ikut menurun. Tingkat ketelitian menurun karena suplai nutrisi dan dan oksigen dalam pembuluh darah ke otak menurun sehingga terjadi kelelahan otot, kelelahan meningkat hampir sebanding dengan kecepatan penurunan gula darah (glikogen) otot yang menyebabkan penyebaran sinyal saraf melalui hubungan neuromuscular menurun dan berakibat pada berkurangnya ketelitian. 2. Bagaimana pengaruh kelelaan pada kecepatan dan keterampila kerja? Jelaskan mekanismenya! Setelah terjadi kelelahan, kecepatan orang coba mengalami penurunan sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan penguntaian manik-manik. Hal itu dapat terjadi karena adanya penumpukan asam laktat pada saat kelelahan yang mengakibatkan penurunan energy dan berlanjut pada menurunnya kecepatan kerja sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan. 3. Bagaimana pengaruh istirahat pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya! Istirahat yang dilakukan setelah mengalami kelelahan pada saat beraktivitas, akan mengakibatkan kelelahan lebih cepat dirasakan jika kita melakukan aktivitas setelahnya. Hal ini dapat terjadi karena kerja fisik dapat mengakumulasi asam laktat, tetapi pada saat istirahat terdapat cukup oksigen yang dapat memecah glukosa menjadi ATP sebagai sumber energy baru. Tetapi sumber energy yang baru tidak sebesar energy yang awal sehingga kelelahn lebih cepat dirasakan. 4. Bagaimana pengaruh infra red pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya! Pemberian infrared pada bagian tubuh tertentu setelah mengalami kelelahan, akan mengurangi kelelahan yang dirasakan. Hal ini dapat terjadi karena sinar infrared akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh kapiler darah membesar dan
9

meningkatkan temperature kulit sehingga dapat memperbaiki sirkulasi darah yang mengakibatkan rasa lelah menjadi berkurang. 5. Bagaimana pengaruh pemijatan pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya! Pemijatan mampu memberikan banyak manfaat bagi semua sistem tubuh antara lain, efek pijat pada syaraf mampu memberikan rangsangan dan meningkatkan aktivitas otot, pembuluh dara akan sah, dan kelenjar yang diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat akan sangat bermanfaat bagi kelenjar yang diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat akan sangat bermanfaat bagi orang yang sedang mengalami kelelahan yang teramat sangat atau merasa lemah. Beberapa kegiatan pijat mampu mengendurkan dan meregangkan otot dan jaringan-jaringan lunak dalam tubuh, sehingga mengurangi ketegangan otot dan kram. Perbaikan sirkulasi darah dan getah bening di otot akan menghasilkan sirkulasi yang lebih baik dalam tulang-tulang yang terkait. Sendi yang tegang dan rasa sakit yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi seperti arthritis, bisa dikurangi sehingga tercipta rasa nyaman dan kemudahan dalam bergerak. 6. Bagaimana pengaruh dingin pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya! Respon stress yang ditimbulkan tubuh saat tangan praktikan dimasukkan dalam es yang bersuhu 4oC menyebabkan naiknya tekanan darah praktikan. Suhu yang sangat dingin ini akan menyebabkan tubuh tidak mampu mempertahankan kondisi homeostasis, sehingga menimbulkan respon stress. Respon stress ini akan memacu disekresikannya hormon adrenalin yang memacu peningkatan aktivitas

kardiovaskuler termasuk peningkatan tekanan darah. 7. Bagaimana pengaruh panas pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya! Sinar infra red akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh darah kapiler membesar (vasodilatasi) dan meningkatkan temperature kulit, dan memperbaiki sirkulasi darah. 8. Apakah posisi tubuh berpengaruh terhadap kecepatan timbulnya lelah? Mengapa jelaskan dan uraikan apa yang dapat dilakukan agar dokter gigi dapat mengurangi keletihan kerja.
10

Posisi tubuh berpengaruh terhadap kecepatan timbulnya lelah. Karena otot dipakasa untuk melakukan gerakan yang sama dalam beberapa waktu, sehingga timbullah rasa pegal dan terkadang disertai dengan kramnya otot. Hal hal yang dapat dilakukan dokter gigi dalam mengurangi keletihan kerja antara lain dengan menyempatkan diri beristirahat dan relaksasi, karena rileksasi dapat menyebabkan penghematan energy serta dapat merefresh pikiran dari beban yang berat. Pemijatan atau refleksi juga penting untuk melancarkan sirkulasi darah dan memulihkan kembali tenaga yang hilang. Kemudian jika seseorang bekerja di dalam ruangan yang ber-AC, hendaknya ia mengkonsumsi air mineral yang cukup, dan sering menghirup udara luar yang bersih dan sehat. Selain itu dapat juga dilakukan pengubahan rutinitas kerja yang padat dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan dan membiarkan diri menikmati kedamaian dan ketenangan.

11

BAB III PEMBAHASAN

A. Kerja dan Istirahat pada Kelelahan Jari Tangan

Untuk meneliti pengaruh kerja dan istirahat pada kelelahan jari tangan digunakan alat ergometer dan kimograf. Prosedur dilakukan dengan menggunakan jari telunjuk lengan kanan dan kiri secara bergantian. Percobaan ini menyebabkan orang coba merasakan sakit pada jari telunjuk, telapak tangan hingga pergelangan tangan dan siku bagian dalam. Pada percobaan kedua menggunakan tangan kanan, orang coba mulai berkeringat dan pada percobaan ketiga menggunakan tangan kanan, jari dan tangannya mulai berwarna merah. Istirahat yang dilakukan setelah mengalami kelelahan pada saat beraktivitas, akan mengakibatkan kelelahan lebih cepat dirasakan jika kita melakukan aktivitas setelahnya. Hal ini dapat terjadi karena kerja fisik dapat mengakumulasi asam laktat, tetapi pada saat istirahat terdapat cukup oksigen yang dapat memecah glukosa menjadi ATP sebagai sumber energy baru. Tetapi sumber energy yang baru tidak sebesar energy yang awal sehingga kelelahn lebih cepat dirasakan.

B. Pengaruh Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan pada kelelahan

Pada percobaan ini, orang coba dipasangkan manset sphygmomanometer dan diberi tekanan lebih kurang 20 mmHg dibawah tekanan systole. Setelah melakukan percobaan dengan menggunakan ergometer dan kimograf, tangan orang coba diistirahatkan sambil diberi pijatan dengan tujuan agar kelelahan otot cepat hilang. Pemijatan mampu memberikan banyak manfaat bagi semua sistem tubuh antara lain, efek pijat pada syaraf mampu memberikan rangsangan dan meningkatkan aktivitas otot, pembuluh dara akan sah, dan kelenjar yang diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat
12

akan sangat bermanfaat bagi kelenjar yang diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat akan sangat bermanfaat bagi orang yang sedang mengalami kelelahan yang teramat sangat atau merasa lemah. Beberapa kegiatan pijat mampu mengendurkan dan meregangkan otot dan jaringan-jaringan lunak dalam tubuh, sehingga mengurangi ketegangan otot dan kram. Perbaikan sirkulasi darah dan getah bening di otot akan menghasilkan sirkulasi yang lebih baik dalam tulang-tulang yang terkait. Sendi yang tegang dan rasa sakit yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi seperti arthritis, bisa dikurangi sehingga tercipta rasa nyaman dan kemudahan dalam bergerak.

C. Pengaruh Suhu Dingin dan Panas pada kelelahan

Pada perobaan ini, setelah orang coba melakukan percobaan dengan menggunakan ergometer dan kimograf, tangan orang coba tersebut diberi perlakuan perendaman kedalam air es dan pemancaran sinar infra merah. Pada percobaan ini tangan orang coba menjadi merah dan dirasakan nyeri pula, sedangkan suhu tubuh orang coba menjadi semakin hangat sehingga dia mengekskresikan keringat lebih. Respon stress yang ditimbulkan tubuh saat tangan praktikan dimasukkan dalam es yang bersuhu 4oC menyebabkan naiknya tekanan darah praktikan. Suhu yang sangat dingin ini akan menyebabkan tubuh tidak mampu mempertahankan kondisi homeostasis, sehingga menimbulkan respon stress. Respon stress ini akan memacu disekresikannya hormon adrenalin yang memacu peningkatan aktivitas kardiovaskuler termasuk peningkatan tekanan darah. Pemberian infrared pada bagian tubuh tertentu setelah mengalami kelelahan, akan mengurangi kelelahan yang dirasakan. Hal ini dapat terjadi karena sinar infrared akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh kapiler darah membesar dan meningkatkan temperature kulit sehingga dapat memperbaiki sirkulasi darah yang mengakibatkan rasa lelah menjadi berkurang.

D. Pengaruh Kerja dan Kekuatan pada Kelelahan Telapak dan Jari Tangan
13

Pengaruh kerja dan kekuatan pada kelelahan telapak dan jari tagan dapat diketahui dengan cara melakukan gerakan siku dengan pergelangan tangan setiap2 detik menggunakan dumbel 0,5 kg. Dari hasil percobaan ini, diketahui tangan kiri lebih cepat mengalami kelelahan otot.

E. Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja

Percobaan ketelitian kerja dapat dilakukan dengan menguntai manic-manik dengan untaian 5 bentuk manic-manik dengan urutan yang sama selama 10 menit. Pada percobaan ini, terlihat adanya penurunan tingkat konsentrasi setelah orang coba mengalami kelelahan, hal itu mengakibatkan ketelitian orang coba dalam mengerjakan pekerjaan juga ikut menurun. Tingkat ketelitian menurun karena suplai nutrisi dan dan oksigen dalam pembuluh darah ke otak menurun sehingga terjadi kelelahan otot, kelelahan meningkat hampir sebanding dengan kecepatan penurunan gula darah (glikogen) otot yang menyebabkan penyebaran sinyal saraf melalui hubungan neuromuscular menurun dan berakibat pada berkurangnya ketelitian.

F. Pemulihan Kelelahan otot pada Beberapa Posisi Tubuh

Penundukan anterior kepala (anterior fleksi), pemiringan kepala kesamping (lateral fleksi), pemalingan kepalakesamping(rotasi), dan tengadah (extensi) menyebabkan orang coba mengalami pegal pada bagian kepalanya dan punggung, juga merasakan pusing. Percobaan pengangkatan bahu maksimal dan penggerakan mangangkat lengan atas sebidang bahu menyebabkan orang coba merasakan pegal pada bagian bahu dan kesemutan paa bagian tangannya. Berdiri dengan badan membentuk sudut 135o juga enyebabkan kelelahan otot. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil yang menunjukkan bahwa orang coba merasa pegal, punggung terasa tertarik, kaku dan pegal setelah berdiri seperti itu selama 2 menit 22 detik. Dari sini
14

dapat disimpulkan bahwa posisi tubuh berpengaruh terhadap kecepatan timbulnya lelah, karena otot dipakasa untuk melakukan gerakan yang sama dalam beberapa waktu, sehingga timbullah rasa pegal dan terkadang disertai dengan kramnya otot.

15

BAB VI KESIMPULAN

Kelelahan otot adalah ketidakmampuan otot untuk berkontraksi dan memetabolisme bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan pengeluaran kerja yang sama. Istirahat yang dilakukan setelah mengalami kelelahan pada saat beraktivitas, akan mengakibatkan kelelahan lebih cepat dirasakan jika kita melakukan aktivitas setelahnya. Penumpukan asam laktat pada saat kelelahan yang mengakibatkan penurunan energy dan berlanjut pada menurunnya kecepatan kerja sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan. Peningkatan kelelahan hampir sebanding dengan kecepatan penurunan gula darah (glikogen) otot yang menyebabkan penyebaran sinyal saraf melalui hubungan neuromuscular menurun dan berakibat pada berkurangnya ketelitian. Selain itu, posisi tubuh juga berpengaruh terhadap kecepatan timbulnya lelah, karena otot dipakasa untuk melakukan gerakan yang sama dalam beberapa waktu, sehingga timbullah rasa pegal dan terkadang disertai dengan kramnya otot. Pemijatan pada otot yang mengalami kelelahan akan memperbaiki sirkulasi darah sehingga proses pemulihan dari kelelahan berjalan lebih cepat. Selain dengan pemijatan, pemulhan kelelahan otot jug dapat dilakkan dengan pemancaran inframerah. Sinar infra merah akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh kapiler darah membesar dan meningkatkan temperature kulit sehingga dapat memperbaiki sirkulasi darah yang mengakibatkan rasa lelah menjadi berkurang.

16

DAFTAR PUSTAKA

Hall JE . Fisiologi Kedokteran. 11th ed. Jakarta: Penerbit EGC;2010.

Sherwood L. Human Physiologi: The Blood Vessel and Blood Pressure. 7th ed. Canada: Brooks/Cole Engage Learning; 2010. P.370-80

Scanlon VC, Sanders T. Essentials of Anatomy and Physiology. 5th ed. Philadelphia: F.A Davis Company;2007 .P.307-12

Ramadhan AJ. Mencermati Gangguan pada Darah dan Pembuluh Darah: Tekanan Darah. Yogyakarta: Diva Press; 2009. P.34-43

Suhartini,Drg., M.biotech dkk. 2013. Modeul ilmu fisiologi: blok sistem tubuh II edisi I. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

17

Vous aimerez peut-être aussi