Vous êtes sur la page 1sur 2

Praktikum kali ini yaitu mengenai uji disolusi terbanding.

Secara umum uji disolusi dirancang sebagai alat untuk mengoptimalkan suatu formulasi baru atau sebagai kontrol kualitas memonitor keseragaman dan reproduksibilitas produksi antar batch. Untuk tujuan penelitian uji disolusi merupakan suatu pengujian yang relatif sensitif untuk membandingkan keakuratan suatu formulasi sehingga data dapat dikorelasikan ke kondisi in vivo. Uji disolusi terbanding dilakukan sebagai uji pendahuluan untuk mengetahui pengaruh dari proses formulasi dan fabrikasi terhadap profil disolusi dalam memperkirakan bioavailabilitas dan bioekivalensi antara produk uji dan pembanding. Untuk produk-produk tertentu, uji disolusi terbanding dilakukan sebagai pengganti uji ekivalensi in vivo sehingga apabila suatu produk telah lolos uji disolusi terbanding ini, produk tersebut sudah dianggap ekivalen dengan produk pembandingnya. Tujuan dari praktikum kali ini yaitu untuk mempelajari perbedaan profil disolusi barbagai obat generik yang sudah beredar dan membandingkan kemiripan (bioekivalensi / BE) antara obat generik tersebut. Obat-obat yang digunakan sebagai sample uji dalam praktikum kali ini terdiri dari beberapa merk parasetamol yang ada di pasaran, dengan kandungan obat yang sama seperti sanmol dan pamol sebagai obat uji, dan panadol sebagai obat inovator. Selain obat yang akan di uji, bahan lain yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah larutan dapar pH 1,2 (0,1 N HCL), dapar fospat dengan pH 4,5 dan dapar fosfat dengan pH 6,8. Sesudah menyiapkan bahan yang akan digunakan selanjutnya menyiapkan alat disolusi tipe dayung dan spektrofotometer UV-Vis untuk melihat hasilnya. Sebelum melakukan pengujian terlebih daluhu mempersiapkan masingmasing larutan dapar pH 1,2 (0,1 N HCL), dapar fospat dengan pH 4,5 dan dapar fosfat dengan pH 6,8 sebanyak 4 liter. Sambil menunggu mempersiapkan larutan dapar, praktikan dapat mempersiapkan alat uji disolusi, hingga suhu air yang ada dalam alat uji tersebut mencapai suhu 37C dengan kecepatan yang telah di sesuaikan sesuai pedoman. Setelah itu dapar di masukan kedalam tabung berbentuk lonjong kedalam masing-masing lubang pada alat disolusi, 2 tabung

masing masing di isi 1 jenis dapar, karena percobaan di lakukan duplo dan total ada 3 jenis dapar maka diperlukan 6 tabung dalam percobaan kali ini. Setalah itu obat uji yang ada di pasaran di masukan kedalam tabung berbentuk lonjong yang telah diisi oleh masing-masing dapar. 1 tabung berisikan 1 obat ujji, lalu pengambilan larutan uji di lakukan selama 30 menit dengan kisaran waktu 5,10,15,20 dan 30 menit setelah dilakukan langkah selanjutnya adalah pengujian sample uji dalam masing-masing waktu dengan menggunakan spektrofotometer Uv-Vis dan di buat kurva baku dari masing-masing obat uji yang selanjutnya di bandingkan dengan parasetamol.

Vous aimerez peut-être aussi