Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Bentuk Abutmen
2. Bentang Teoritis jembatan 3. Lebar Lalu Lintas 4. Lebar Masing Masing Trotoar 5. Tebal Trotoar 6. Tebal Pelat Lantai Kendaraan 7. Jumlah Gelagar Memanjang 8. Tinggi Sandaran 9. Beton 10. Aspal 11. Tanah Isian ( Pasir) 12. Sudut Geser dalam Tanah 13. Kuat Tekan Beton ( fc ) 14. Kuat Tarik Baja ( fy )
: 10, 00 m : 6,00 m : 0,50 m : 0,25 m : 0,20 m : 4 Buah : 0,95 m : 2,4 t/m3 : 2,2 t/m3 : 2,4 t/m3 : 350 ( tabel 2.6 ) : K 250 : U 32 = 20,8 Mpa = 320 Mpa
EVALUASI DATA
1.1.
Perhitungan Beban
1.1.1. Beban Mati Bangunan Atas Beban Mati Struktur Bangunan Atas :
1.1.4. Perhitungan Beban Akibat Tekanan Tanah ( TA ) Tekanan tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat tanah (W S), sudut gesek dalam () dah kohesi (c) dengan : WS = WS c = tan-1 (KR * tan ) dengan faktor reduksi untuk , = KCR * c dengan faktor reduksi untuk c, = tan2 (45 - /2) = 17,2 kN/3 = 35 = 0 kPa = 4,25 m = 8,00 m K, KCR = 0,7 = 1,0
koefisien tekanan tanah aktif, Ka berat tanah, sudut gesek dalam, kohesi, tinggi total abutment, Lebar abutment, WS c H By
Beban merata akibat berat timbunan tanah setinggi 0,60 m yang merupakan ekivalen beban kendaraan : 0,60 * WS = 10,32 kPa
1.1.5. Perhitungan Beban Lajur D ( TD ) Beban terbagi rata (BTR) mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang total L yang di bebani lalu lintas seperti dinyatakan rumus sebagai berikut : q q jadi, untuk panjang bentang, L q = 10 m = 9 kPa = 9 kN/m2 = 9,0 kPa L 30 m
beban garis,
faktor beban dinamis (FBD) untuk beban garis diambil sebagai berikut : FDB = 0,4 FDB = 0,4 - 0,0025 ( L-50 ) FDB = 0,3
FBD = 0,4
Kelas jembatan kelas III, maka beban lajur D pada abutmen : PTD = 392,15 * 70% = 274,51 kN
1.1.6. Perhitungan Gaya Rem ( TB ) Pengaruh gaya rem bekerja 5% dari beban D tanpa kejut yang bekerja horizontal dengan titik tangkap 1,8 m diatas permukaan lantai kenaraan yang ditinjau menurut satu arah yang berbahaya. TTB = 5% . PTD = 5% . 274,51 kN = 13,73 kN Lengan terhadap pondasi Momen pada pondasi akibat gaya rem YTB MTB = 3,2 m + 1,8 m = TTB x YTB = 13,73 kN x 5 m Lengan terhadap dinding dasar abutment, Momen pada dinding abutment akibat gaya rem, MTB = TTB x YTB MTB = 13,73 kN x 4 m = 54,92 kNm 1.1.7. Perhitungan Beban Angin ( EW ) 1.1.7.1. Beban Angin Arah Y ( Melintang Jembatan ) Gaya akibat angin dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : = 68,65 kNm. YTB = 2,2 m + 1,8 m = 4,0 m = 5m
kN
= L/2 x ha
Beban Angin pada struktur atas abutment : TEW1 = 0,0006 x Cw x (Vw)2 x Ab1 Lengan Terhadap Pondasi, YEW1 = 11,41 kN. = 4,35 m = 49,63 kNm
Momen Pada pondasi akibat angin atas, MEW1 = TEW1 x YEW1 Lengan terhadap dinding abutment, YEW1 = 3,35 m
Momen pada dinding abutment akibat angin atas , MEW1 = TEW1 x YEW1 = 38,22 kNm Tinggi bidang samping bawah, hb = 2,20 m Ab2 = hb x tebal = 2,20 x tebal = 2,20 x 0,80 = 1,76 m2
Beban Angin pada struktur bawah abutment : TEW2 = 0,0006 x Cw x (Vw)2 x Ab2 Lengan terhadap pondasi, = 1,62 kN.
YEW1 = 2,10 m
Momen Pada Pondasi akibat angin bawah, MEW2 = TEW2 x YEW2 = 3,40 kNm Lengan Terhadap dinding abutment, MEW2 = TEW2 x YEW2 = 1,78 kNm
1.1.7.2. Beban angin total abutment Total beban angin pada abutment, TEW Total Momen pada Pondasi MEW = TEW1 + TEW2 = MEW1 + MEW2 = 13,03 kN = 53,03 kN = 40,00 kNm
Beban angin tambahan yang meniup bidang samping kendaraan : TEW2 = 0,0012 x Cw x (Vw)2 x Ab2 = 1,764 kN/m.
Bidang Vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi 2,00 m diatas lantai jembatan Jarak antara roda kendaraan h = 2,00 m x = 1,75 m
Gaya pada abutmen akibat transfer beban angin ke lantai jembatan : PEW = * h/x * TEW * L/2 = 5,44 kN
1.1.8.
1.1.8.1. Beban Gempa Statik Ekivalen Arah X ( Memanjang Jembatan ) Luas Penampang dinding Abutment, Tebal Penampang dinding Abutment, Lebar penampang dinding abutment ekivalen, Tinggi dinding abutment, Be = 8,00 m Lc = 2,20 m A = 2,645 m2 h = 0,80 m