Vous êtes sur la page 1sur 34

I.

AKUNTANSI SEWA

A. Latar belakang Benarkah akuntansi leasing itu mudah? Pertanyaan yang sulit untuk dijawab, mengatakan mudah jika seseorang telah memahami akuntansi leasing seperti yang tercantum dalam PSAK 30 !ntuk memahami tetang akuntansi leasing maka perlu kita pahami terlebih dahulu mengenai apa itu akuntansi dan apa itu leasing Secara umum akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasi"ikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya Akuntansi menurut American Accounting Association #AAA$ menjelaskan bahwa akuntansi merupakan proses pengeidenti"ikasian, pengukuran, danpelaporan in"ormasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputsan yang jelas dan tegas, bagi pihak pemakai in"ormasi %ungsi utama akuntansi adalah sebagai in"ormasi keuangan suatu organisasi &ari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya Akuntansi dibuat secara kualitati" dengan satuan ukuran uang 'n"ormasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer( manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi Sewa)guna)usaha #*easing$ adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa)guna)usaha dengan hak opsi #"inance lease$ maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi #operating lease$ untuk digunakan oleh *essee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala Sewa #Lease) bisa juga diartikan suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan suatu aset selama periode yang disepakati Sebagai imbalannya lessee melakukan pembayaran atau serangkaian pembayaran kepada lessor Sewa dikasi"ikasikan menjadi dua yaitu

Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , -

- Sewa Pembiayaan #Finance Lease) adalah sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan man"aat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset .ak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan / Sewa 0perasi #Operating Lease) adalah sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan man"aat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset Klasi"ikasi sewa dibuat pada masa awal sewa atau bisa dengan persetujuan kedua belah pihak untuk melakukan pembaharuan sewa Beberapa indikator yang menunjukan suatu sewa diklasi"ikasikan sebagai sewa pembiayaan diantaranya 1 - pada akhir masa sewa kepemilikan aset dapat dialihkan kepada lessee / lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal nilai opsi mulai dilaksanakan 3 masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak milik tidak dialihkan 2 pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan 3 aset sewaan bersi"at khusus dan hanya lessee yang dapat menggunakannya 4 jika lessee membatalkan sewa maka kerugian lessor ditanggung oleh lessee 5 laba atau rugi dari "luktuasi nilai wajar residu dibebankan pada lessee 6 lessee dapat melanjutkan sewa untuk periode kedua dengan nilai sewa lebih rendah dari nilai pasar B Perlakuan Akuntansi PSAK 7o 30 tentang Sewa mengatur bahwa suatu sewa diklasi"ikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan man"aat yang terkait dengan kepemilikan aset Suatu sewa diklasi"ikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan man"aat yang terkait dengan kepemilikan aset Sesuai PSAK 30 terkait dengan akuntansi leasing maka perlakuan akuntansi untuk aset dalam sewa pembiayaan yang diklasi"ikasikan sebagai dimiliki untuk dijual1
Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , /

- disajikan sebagai aset tersedia untuk dijual, jika jumlah tercatatnya terutama dapat dipulihkan melalui transaksi penjualan dari pada penggunaan lebih lanjut / diukur sebesar nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatatnya dan nilai wajar setelah dikurangi beban penjualan aset tersebut 3 diungkapkan dalam laporan keuangan untuk memungkinkan e8aluasi dampak keuangan adanya perubahan penggunaan aset Perlakuan akuntansi untuk transaksi *easing disesuaikan dengan jenis sewanya masing)masing1 - Financial Lease 1 selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat tidak dapat diakui segera sebagai pendapatan oleh penjual lessee, tetapi ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa / Operating Lease 1 jika transaksi terjadi pada nilai wajar maka laba(rugi harus diakui tetapi jika terjadi dibawah nilai wajar maka laba(rugi harus diakui segera kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa dimasa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset 9ika harga jual diatas nilai wajar selisih lebih tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan aset !ntuk memudahkan memahami penjelasan diatas dibawah ini disajikan ilustrasi sederhana atas perlakuan akuntansi "inance lease +anggal - April /0-0 Andi melakukan transaksi "inance lease sebuah +ruk senilai :p ;0 000 000, nilai residu aset diperkirakan sebesar :p /0 000 000 jangka waktu sewa selama 4 tahun dengan tingkat bunga sebesar -6 < per tahun !mur ekonomis akti8a 6 tahun =etode penyusutan garis lurus Perhitungan 1 7ilai akti8a 1 :p ;0 000 000 nilai sewa per bulan :p ;0 000 000 ( 5/ bulan 9angka waktu sewa 1 4 tahun >:p - /30 000

Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , 3

+ingkat bunga -/ < per tahun Bunga > :p ;0 00 000 ? -/(-00 !mur ekonomis 6 tahun > :p -0 600 000 per tahun > :p ;00 000 per bulan Penyusutan > @ .P)7: > :p ;0 000 000):p /0 000 000 !A 5/ bulan > :p ;53 000 Lessee - April /0-0 9urnal pada awal perjanjian Aset lease :p ;0 000 000 !tang lease :p ;0 000 000 - April /0-0 Saat pembayaran sewa pertama !tang lease :p - /30 000 Beban bunga :p ;00 000 Kas bank :p / -30 000 30 April /0-0 Pengakuan penyusutan aset Beban &epresiasi Aset *ease :p ;53 000 Akumulasi &epresiasi aset lease :p ;53 000 Lessor - April /0-0 9urnal pada awal perjanjian Piutang sewa pembiayaan :p ;0 000 000 Aset sewa pembiayaan :p ;0 000 000 - April /0-0 Saat pembayaran sewa pertama Kas bank :p / -30 000 Piutang Sewa pembiayaan :p - /30 000 Pendapatan Bunga Sewa pembiayaan :p ;00 000 B Perlakuan Perpajakan Pencatatan transaksi leasing diatur dalam Keputusan =enteri Keuangan 7omor --4;(K=K 0-(-;;- dan Surat Adaran &irjen Pajak 7o SA)-0(P9 2/(-;;2 =enurut Keputusan
Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , 2

=enteri Keuangan ini hanya mengatur mengenai tatacra pencatatan transaksi leasing secara sale and lease back dengan hak opsi sehingga untuk jenis leasing lainnya misalnya Pembiayaan Konsumen harus mengacu kepada PSAK 7o 30 &alam praktek sehari)hari, sering ditemukan kesalahpahaman dari akuntansi perusahaan sehingga dalam perpajakan memperlakukan transaksi Pembiayaan Konsumen layaknya Sale and *ease Back dengan .ak 0psi =enurut Keputusan =enteri Keuangan tersebut, kegiatan sewa guna usaha digolongkan sebagai Sewa Cuna !saha #SC!$ dengan hak opsi apabila memenuhi semua kriteria berikut 1 - 9umlah pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha pertama ditambah dengan nilai sisa barang modal, harus dapat menutup harga perolehan barang modal dan keuntungan lessorD / Berdasarkan ketentuan Pasal 3 huru" b Keputusan =enteri Keuangan 7omor --4;(K=K 0-(-;;- masa sewa guna usaha ditetapkan sekurang)kurangnya / tahun untuk barang modal Colongan ', 3 tahun untuk barang modal Colongan '' dan ''', dan 5 tahun untuk Colongan BangunanD 3 Perjanjian sewa guna usaha memuat ketentuan mengenai opsi bagi lessee Ketentuan perpajakan memperlakukan SC! dengan .ak 0psi secara berbeda dari akuntansi Adapun perbedaannya sebagai berikut 1 Secara akuntansi, pencatatan dilakukan secara Bapital *ease, dimana 1 - akti8a leasing langsung dibukukan sebagai akti8a tetap leasing dan disusutkan sesuai dengan masa man"aatnyaD / lessee membebankan biaya penyusutan akti8a SC! dan beban bunga SC! Secara perpajakan, dilakukan secara 0perating *ease, dimana 1 / akti8a tetap leasing baru diakui setelah lessee melaksanakan hak opsinya, dengan biaya perolehan sebagai dasar penyusutan sebesar nilai opsi tersebut lessee membebankan angsuran pokok dan bunga SC! sebagai biaya leasing

Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , 3

Sedangkan untuk transaksi pembiayaan konsumen, pencatatan secara akuntansi maupun perpajakan sama, yaitu dilakukan secara Bapital *ease &alam pelaksanaannya suatu perjanjian SC! dengan hak opsi kadang)kadang terputus, sehingga masa sewa guna usaha menjadi lebih pendek dari masa yang semula disepakati .al ini dapat terjadi karena beberapa hal 1 a "orce majeur, yaitu putusnya transaksi SC! karena bencana alam seperti kebakaran dan lain)lain, sehingga barang modal yang diperoleh secara "inance lease mengalami rusak berat dan tidak dapat dipakai lagi b de"ault, yaitu terputusnya transaksi SC! karena lessee tidak dapat memenuhi pembayaran lease payment serta kewajiban lainnya sehingga kontrak "inance lease berakhir lebih cepat c sebab ekonomis, yaitu lessee mengakhiri masa lease sebelum waktunya karena pertimbangan ekonomis semata)mata, dengan membayar sekaligus kewajiban yang tersisa Berdasarkan Ketentuan Pasal -2 huru" c Keputusan =enteri Keuangan 7omor1 --4;(K=K 0-(-;;-, dinyatakan apabila masa SC! dengan hak opsi ternyata lebih pendek dari masa SC! menurut Pasal 3 Keputusan =enteri Keuangan dimaksud, maka &irektur 9enderal Pajak melakukan koreksi atas pengakuan penghasilan pihak lessor Berdasarkan Ketentuan Pasal -4 huru" d Keputusan =enteri Keuangan 7omor --4;(K=K 0-(-;;-, dinyatakan apabila masa SC! dengan hak opsi ternyata lebih pendek dari masa SC! menurut Pasal 3 Keputusan =enteri Keuangan dimaksud, maka &irektur 9enderal Pajak melakukan koreksi atas pembebanan biaya SC! Berdasarkan penegasan dalam butir 6 Surat Adaran &irektur 9enderal Pajak 7o SA)/;(P9 2/( -;;/ tanggal -; &esember -;;/ bahwa dalam hal perjanjian "inance lease menyatakan jangka waktu yang lebih pendek atau pada pelaksanaannya berakhir dalam jangka waktu yang lebih pendek dari jangka waktu minimum yang disyaratkan perlakuan perpajakannya disamakan dengan operating lease

D. Pajak Penghasilan (PPh


Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , 4

Pengakuan penghasilan dan pembebanan biaya bagi lessor dan lessee diatur sebagai berikut1 - %inance *ease dengan masa yang lebih singkat karena de"ault a Pihak lessor maupun pihak lessee harus membetulkan SP+ +ahunan yang telah dimasukkan dengan melakukan pembetulan atas penghasilan atau biaya sebagai akibat perubahan perlakuan dari SC! "inance lease menjadi SC! operating lease b Pihak lessor melakukan penyusutan atas harta yang dileasingkan Pihak lessee tidak boleh melakukan penyusutan c Atas masa SC! yang telah lewat, lessee harus memotong PPh Pasal /3 sebesar pembayaran bruto berupa sewa #lease payment$ / %inance *ease dengan masa yang lebih singkat karena sebab ekonomis a Pihak lessor maupun pihak lessee harus membetulkan SP+ +ahunan yang telah dimasukkan dengan melakukan pembetulan atas penghasilan atau biaya sebagai akibat perubahan perlakuan dari SC! "inance lease menjadi SC! operating lease, sampai dengan saat opsi dilaksanakan Perlakuan PPh atas pelaksanaan opsi adalah sama dengan perlakuan atas jual)beli akti8a biasa b Pihak lessor melakukan penyusutan atas harta yang dileasingkan sampai dengan opsi dilakukan oleh lessee Pihak lessee melakukan penyusutan atas harta tersebut sejak opsi dilakukan dan dasar penyusutan adalah nilai perolehan yang terdiri dari akumulasi sisa angsuran,penalti dan harga residu yang harus dibayar c Atas masa SC! yang telah lewat, lessee harus memotong PPh Pasal /3 sebesar pembayaran bruto berupa sewa #lease payment$

Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , 5

E. Pajak Perta!bahan Nilai (PPN


Berdasarkan Pasal - angka / huru" d Peraturan Pemerintah 7o /6 +ahun -;66 jo Pasal -3 Keputusan =enteri Keuangan 7o --4;(K=K 0-(-;;-, atas penyerahan jasa dalam transaksi SC! dengan hak opsi dari lessor kepada lessee merupakan jasa "inancial leasing yang dikecualikan dari pengenaan PP7, dengan demikian lessor bukan merupakan Pengusaha Kena Pajak #PKP$ Perlakuan PP7 terhadap SC! tanpa hak opsi #0perating *ease$ - Perlakuan PP7 atas transaksi SC! tanpa hak opsi 1 a Berdasarkan Peraturan Pemerintah 7o /6 +ahun -;66 jis huru" d dan Pengumuman &irjen Pajak 7o PA7C)-3;(P9 43(-;6; dan Pasal - angka 2 dan 3 Keputusan &irjen Pajak 7omor 1 KAP ) 03(P9 (-;;2, penyerahan jasa dalam transaksi SC! tanpa hak opsi dari *essor kepada lessee adalah penyerahan jasa yang terutang PP7, karena lessor sebagai perusahaan jasa persewaan barang dengan demikian merupakan Pengusaha Kena Pajak #PKP$ b Pengalihan barang dalam transaksi SC! tanpa hak opsi bukan merupakan penyerahan Barang Kena Pajak karena pengalihan barang tersebut adalah dalam rangka persewaan biasa c Besarnya PP7 yang terutang adalah -0< dari 7ilai Penggantian sebagaimana dimaksud dalam Pasal - huru" p !ndang)undang PP7 -;62 d PP7 sebagaimana dimaksud pada butir 2 - 3 merupakan PP7 Pajak Keluaran bagi lessor dan merupakan PP7 Pajak =asukan bagi lessee dalam hal lessee adalah PKP PP7 yang dibayar atas perolehan BKP yang disewa guna usahakan merupakan PP7 Pajak =asukan yang dapat dikreditkan dengan PP7 Pajak Keluaran *essor &alam hal transaksi Sale and *ease Back tanpa hak opsi, PP7 Pajak =asukan atas perolehan barang yang telah dikreditkan oleh lessee harus dibayar kembali seperti halnya pembayaran kembali dalam pemindahtanganan barang modal sebagaimana diatur dalam Keputusan =enteri Keuangan 7o -22-b(K=K 02(-;6; &alam hal lessee kemudian menyewa guna usaha kembali #leased back$ barang tersebut, maka lessor harus mengenakan PP7 yang
Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , 6

terutang atas jasa persewaan barang yang dilakukannya dengan pengaturan seperti tersebut pada butir 'lustrasi kasus +anggal - 9anuari /0-0 BE Andi #*essee$ mendapat sebuah truk dengan memperoleh pembiayaan financial lease dari sebuah perusahaan leasing P+ Sarana #*essor$ &alam kontrak dimuat ketentuan sebagai berikut 1 F 7ilai kontrak sebesar :p -5; 234 5/6 F =asa leasing selama 3 tahun, yaitu sejak - 9anuari /0-0 F Pembayaran lease adalah :p 30 000 000 pertahun, yg harus dimulai - 9anuari /0-0 #pada awal masa lease$ Keterangan tambahan F =asa man"aat ekonomis truk 6 tahun F +ingkat bunga /0< Berdasarkan keterangan di atas dibuatlah tabel pembayaran sebagai berikut
Pembayaran - 9anuari /0-0 - 9anuari /0-- 9anuari /0-/ - 9anuari /0-3 - 9anuari /0-2 .utang -5;,234,5/6 -/;,234,5/6 -03,3/2,052 54,366,66; 2-,444,445 *ease Payment 30,000,000 30,000,000 30,000,000 30,000,000 30,000,000 Pokok 30,000,000 /2,--/,432 /6,;33,-63 32,5//,/// 2-,444,445 /3,665,324 /-,042,6-3 -3,/55,556 6,333,333 Bunga 30,000,000 30,000,000 30,000,000 30,000,000 30,000,000

9urnal lessee
0-)0-)/0-0 +ruk *easing .utang *easing 0-)0-)/0-0 .utang *easing Kas 30,000,000 30,000,000 -5;,234,5/6 -5;,234,5/6

Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , ;

0-)0-)/0--

.utang *easing Biaya Bunga *easing Kas

/2,--/,432 /3,665,324 30,000,000 //,2/;,3;//,2/;,3;/6,;33,-63 /-,042,6-3 30,000,000 //,2/;,3;//,2/;,3;32,5//,/// -3,/55,556 30,000,000 //,2/;,3;//,2/;,3;2-,444,445 6,333,333 30,000,000 //,2/;,3;//,2/;,3;//,2/;,3;//,2/;,3;//,2/;,3;//,2/;,3;-

3-)-/)/0--

Biaya penyusutan +ruk Akumulasi Penyustan +ruk

0-)0-)/0-/

.utang *easing Biaya Bunga *easing Kas

3-)-/)/0-/

Biaya penyusutan +ruk Akumulasi Penyustan +ruk

0-)0-)/0-3

.utang *easing Biaya Bunga *easing Kas

3-)-/)/0-3

Biaya penyusutan +ruk Akumulasi Penyustan +ruk

0-)0-)/0-2

.utang *easing Biaya Bunga *easing Kas

3-)-/)/0-2

Biaya penyusutan +ruk Akumulasi Penyustan +ruk

3-)-/)/0-3

Biaya penyusutan +ruk Akumulasi Penyustan +ruk

3-)-/)/0-4

Biaya penyusutan +ruk Akumulasi Penyustan +ruk

Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , -0

3-)-/)/0-5

Biaya penyusutan +ruk Akumulasi Penyustan +ruk

//,2/;,3;//,2/;,3;//,2/;,3;//,2/;,3;-

3-)-/)/0-6

Biaya penyusutan +ruk Akumulasi Penyustan +ruk

Koreksi "iskal yang harus dibuat oleh lesse adalah


9urnal 0-)0-)-0 +ruk *easing .utang *easing -5;,234,5/6 -5;,234,5/6 AK!7+A7S' K0:AKS' %'SKA*

0-)0-)-0

.utang *easing Kas

30,000,000 30,000,000 ) 30,000,000 30,000,000

0-)0-)--

.utang *easing Biaya Bunga *easing Kas

/2,--/,432 /3,665,324 30,000,000 /3,665,324 ) /2,--/,432 30,000,000

3-)-/)--

Biaya penyusutan +ruk Akm Penyusutan +ruk

//,2/;,3;//,2/;,3;-

//,2/;,3;-

//,2/;,3;- )

0-)0-)-/

.utang *easing Biaya Bunga *easing Kas

/6,;33,-63 /-,042,6-3 30,000,000 /-,042,6-3 ) /6,;33,-63 30,000,000

3-)-/)-/

Biaya penyusutan +ruk Akm Penyusutan +ruk

//,2/;,3;//,2/;,3;-

//,2/;,3;-

//,2/;,3;- )

0-)0-)-3

.utang *easing Biaya Bunga *easing Kas

32,5//,/// -3,/55,556 30,000,000 -3,/55,556 ) 32,5//,/// 30,000,000

Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , --

3-)-/)-3

Biaya penyusutan +ruk Akm Penyusutan +ruk

//,2/;,3;//,2/;,3;-

//,2/;,3;-

//,2/;,3;- )

0-)0-)-2

.utang *easing Biaya Bunga *easing Kas

2-,444,445 6,333,333 30,000,000 6,333,333 ) 2-,444,445 30,000,000

3-)-/)-2

Biaya penyusutan +ruk Akm Penyusutan +ruk

//,2/;,3;//,2/;,3;-

//,2/;,3;-

//,2/;,3;- )

3-)-/)-3

Biaya penyusutan +ruk Akm Penyusutan +ruk

//,2/;,3;//,2/;,3;-

//,2/;,3;-

//,2/;,3;- )

3-)-/)-4

Biaya penyusutan +ruk Akm Penyusutan +ruk

//,2/;,3;//,2/;,3;-

//,2/;,3;-

//,2/;,3;- )

3-)-/)-5

Biaya penyusutan +ruk Akm Penyusutan +ruk

//,2/;,3;//,2/;,3;-

//,2/;,3;-

//,2/;,3;- )

3-)-/)-6

Biaya penyusutan +ruk Akm Penyusutan +ruk

//,2/;,3;//,2/;,3;-

//,2/;,3;-

//,2/;,3;- )

". SI#PULAN *easing dalam PSAK 7o 30 dijelaskan bahwa suatu sewa diklasi"ikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan man"aat yang terkait dengan kepemilikan aset Suatu sewa diklasi"ikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan man"aat yang terkait dengan kepemilikan aset Sesuai PSAK 30 terkait dengan akuntansi leasing maka perlakuan akuntansi untuk aset dalam sewa pembiayaan yang diklasi"ikasikan sebagai dimiliki untuk dijual1
Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , -/

disajikan sebagai aset tersedia untuk dijual, jika jumlah tercatatnya terutama dapat dipulihkan melalui transaksi penjualan dari pada penggunaan lebih lanjut / diukur sebesar nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatatnya dan nilai wajar setelah dikurangi beban penjualan aset tersebut 3 diungkapkan dalam laporan keuangan untuk memungkinkan e8aluasi dampak keuangan adanya perubahan penggunaan aset Berdasarkan ketentuan Pasal 3 huru" b Keputusan =enteri Keuangan 7omor

--4;(K=K 0-(-;;- masa sewa guna usaha ditetapkan sekurang)kurangnya / tahun untuk barang modal Colongan ', 3 tahun untuk barang modal Colongan '' dan ''', dan 5 tahun untuk Colongan Bangunan, jika suatu leasing tidak memenuhi ketentuan tersebut maka leasing diperlakuakan sebagai sewa biasa atau disebut operating lease +ransaksi leasing yang dikelompokkan ke dalam "inancial lease atau sewa guna usaha dengan hak opsi tidak dikenakan pajak penghasilan maupun pajak pertambahan nilai +etapi transaksi yang tergolong operating lease atas pembayaran lesee kepada lessor merupakan objek pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai

Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , -3

II.

AKUNTANSI K$NT%AK&K$NST%UKSI

Berdasarkan PSAK 7o 32 mengenai Akuntansi Kontrak Konstruksi diatur mengenai syarat pengakuan dan pencatatan pendapatan dan biaya kontrak untuk pekerjaan kontrak konstruksi yaitu 1 Paragra" /0 HBila hasil (Outcome) kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi harus diakui masing-masing sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal neraca (percentage of completion) I Paragra" /3 HMenurut metode ini, pendapatan kontrak dihubungkan dengan biaya kontrak yang ter adi dalam mencapai tahap penyelesaian tersebut, sehingga pendapatan, beban, dan laba yang dilaporkan dapat diatribusikan menurut penyelesaian peker aan secara proporsional I +ahap penyelesaian suatu kontrak #percentage-of-completion$ dapat ditentukan dengan berbagai cara #PSAK 7o 32 par /6$ Perusahaan menggunakan mteode yang mengukur secara andal pekerjaan yang dilakukan Bergantung pada si"at kontrak, metode tersebut antara lain meliputi 1 - proporsi biaya kontrak untuk pekerjaan yang dilaksanakan sampai tanggal total biaya kontrak yang diestimasiD / sur8ei atas pekerjaan yang telah dilaksanakanD dan 3 penyelesaian suatu bagian secara "isik dari pekerjaan kontrak Jang paling banyak dipergunakan adalah cost-to-cost method #proporsi biaya kontrak untuk pekerjaan yang dilaksanakan sampai tanggal total biaya kontrak yang diestimasi$ &engan metode ini, tingkat persentase penyelesaian ditentukan dengan membandingkan biaya actual yang terjadi dengan estimasi total biaya keseluruhan untuk menyelesaikan pekerjaan Berikut ini contoh kasus atas penerapan PSAK 7o 32 dengan menggunakan metode tahap penyelesaian akti8itas kontrak #percentage of completion$ cost-to-cost method 1

Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , -2

Pada tahun /003, P+ ABB menerima pekerjaan konstruksi dengan nilai kontrak K3 000 Astimasi biaya penyelesaian pekerjaan berdasarkan kontrak K/ 400 Berarti, estimasi laba kotor K200 9angka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 3 tahun

Jear

#-$ Actual Bost 'ncurred

#/$ Astimated cost

#3$ +otal Bost #-$ G #/$

#2$ Bost < #-$(#3$ 20 < 53 < -00 <

/003 /004 +otal /005 +otal

K - 020 K ;-0 K - ;30 K 430 K / 400

to complete K - 340 K / 400 L K K 430 0 K / 400 L K / 400 LL

L$ Astimated total contract cost LL$ Actual total contract cost =elanjutkan kasus di atas, biaya actual yang terjadi #actual direct and indirect cost$, tagihan atas termin pekerjaan yang selesai #progress billing$ serta penerimaan hasil penagihan #collection$ selama tahun /003, /004 dan /005 sebagai berikut 1

&irect M Jear Allocable 'ndirect /003 /004 /005 +otal K K K K Bost - 020 ;-0 430 / 400 Progress Billings K - 000 K ;00 K - -00 K 3 000 K 600 K 630 K - 330 K 3 000 Bollections

!atatan 1 &alam praktek, jumlah hasil penagihan #collections$ sering lebih kecil dibandingkan dengan penagihan yang dilakukan #billings$ karena pada umumnya, pelanggan selalu menahan jumlah tertentu sebagai retensi sampai pekerjaan benar)benar selesai Ayat jurnal untuk membukukan transaksi)transaksi di atas sebagai berikut 1
Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , -3

/003 Bonstruction in Progress - 020 Bash,=aterial !sed,etc #to record actual cost incurred$ Account :ecei8able Progress Billing on Bonstruction Bontract #to record billings$ Bash Account :ecei8able #to record cash collection$ - 000 600 600 - 000 - 020

/004 ;-0 ;-0

/005 430 430

- -00 ;00 - -00 ;00 630 - 330 630 - 330

Batatan 1 akun Bonstruction in Progress #Pekerjaan dalam Proses$ merupakan jumlah biaya)biaya yang terjadi dan disajikan di 7eraca dalam kelompok Akti8a *ancar dalam nilai bersih setelah dikurangi dengan penagihan berdasarkan Progress Billing

AK+'EA *A7BA: Account :ecei8able Bonstruction in

K /30 000 K - ;30 000

Progress *ess 1 Progress billings on Bonst Bontract K#- ;00 000$ K 30 000 9ika penagihan #progress billings$ melebihi biaya konstruksi yang terjadi #construction in progress$, maka kelebihan tersebut dibukukan sebagai Kewajiban *ancar di 7eraca &engan cost)to)cost method, pencatatan nilai penjualan #re8enue$ adalah berdasarkan perhitungan proporsi biaya kontrak pada table di atas yaitu 20 < untuk tahun /003, 53 < tahun /004 dan -00 < tahun /005 7ilai kontrak K3 000 Persentase penjualan tahun /003 > 20 < N K3 000 > K- /00
Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , -4

Persentase penjualan tahun /004 > 53 < N K3 000 > K/ /30, yang sudah diakui di tahun /003 K- /00, berarti yang dibukukan di tahun /004 sebesar K- 030 Persentase penjualan tahun /005 > -00 < N K3 000 > K3 000, yang sudah diakui di tahun /004 M /003 sebesar K/ /30, berarti yang dibukukna di tahun /005 K530 Ayat jurnal untuk mencatat penjualan yang diakui sebagai berikut 1

/003 Bost o" *ong)term Bonstr Bontract Bonstr in Progress #:ecogniOed Pro"it$ :e8enue "rom *ong)term Bonstr Bontract - /00 - 020 -40

/004 ;-0 -20

/005 430 -00

- 030

530

:ecogniOed pro"it setiap tahun pada saat pencatatan penjualan dan .PP ditambahkan pada akun Bonstruction in Progress di 7eraca Perlu dicatat bahwa prosedur yang dipergunakan dalam pencatatan re8enue #penjualan$ padapercentage-of-completion method tidak mempengaruhi progress billing yang dibuat ataupun hasil penagihan #collections$ karena jumlah penjualan yang diakui adalah berdasarkan nilai kontrak dan bukan berdasarkan metode akuntansi yang dipergunakan 'llustrasi saldo Bonstruction in Progress di 7eraca sebagai berikut 1

Biaya actual yang terjadi &itambah 1 *aba yang diakui 9umlah &ikurangi 1 Penagihan #Progress billing$ Saldo Bonstruction in Progress

K -/3 000 K 23 000 K -50 000 K #43 000$ K -03 000

*ebih lanjut, dalam paraga" 34 PSAK 7o 32 diatur mengenai dasar perlakuan akuntansi atas perubahan estimasi sebagai berikut 1
Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , -5

HMetode persentase penyelesaian diterapkan secara kumulatif dalam setiap periode akuntansi" Oleh karena itu, pengaruh perubahan dalam estimasi pendapatan kontrak dan biaya kontrak, dipertanggung a#abkan sebagai perubahan dalam estimasi akuntansi sesuai dengan $%&' (o" )* tentang Laba atau +ugi Bersih untuk $eriode Ber alan, 'esalahan Mendasar, dan $erubahan 'ebi akan &kuntansi" $erubahan estimasi digunakan sebagai dasar dalam penentuan umlah pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi dalam periode di mana perubahan tersebut ter adi dan periode selan utnya I &alam paragraph 35 P 2/ PSAK 7o 32 diatur mengenai pengungkapan dalam laporan keuangan sebagai berikut 1 Perusahaan harus mengungkapkan 1 Q jumlah pendapatan kontrak yang diakui sebagai pendapatan dalam periode berjalanD Q metode yang digunakan untuk menentukan pendapatan kontrak yang diakui dalam periodeD Q metode yang digunakan untuk menentukan tahap penyelesaian kontrak Perusahaan harus mengungkapkan hal)hal berikut untuk pekerjaan dalam proses penyelesaian pada tanggal neraca 1 Q jumlah akumulasi biaya yang terjadi dan laba yang diakui #dikurangi kerugian yang diakui$ sampai tanggal neracaD Q jumlah uang muka yang diterimaD dan Q jumlah retensi Perusahaan harus menyajikan 1 Q jumlah tagihan bruto kepada pemberi kerja sebagai assetD dan Q jumlah utang bruto kepada pemberi kerja sebagai kewajiban 9umlah tagihan bruto kepada pemberi kerja untuk pekerjaan kontrak adalah selisih antara 1 Q biaya yang terjadi ditambah laba yang diakuiD dikurangi Q jumlah kerugian yang diakui dan termin #progress billings$ untuk semua pekerjaan dalam proses dimana biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui #dikurangi kerugian yang diakui$ melebihi termin #progress billings$ 9umlah utang bruto kepada pemberi kerja adalah selisih antara 1 Q biaya yang terjadi ditambah laba yang diakuiD dikurangi Q jumlah kerugian yang diakui dan termin #progress billings$

Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , -6

untuk semua kontrak dimana termin #progress billings$ melebihi biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui #dikurangi kerugian yang diakui$ Perusahaan mengungkapkan setiap keuntungan dan kerugian kontinjen sesuai dengan PSAK 7o 35 tentang Kewajiban &iestimasi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi Keuntungan dan kerugian kontinjensi mungkin timbul dari pos)pos tertentu seperti biaya jaminan, klaim, denda, dan kemungkinan kerugian lainnya #.rd$

Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , -;

III. AKUNTANSI #U%A'A(A(

A.

Pengantar
=urabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga dan keuntungan

#margin$ yang disepakati oleh penjual dan pembeli Sedangkan dalam "atwa &ewan Syariah 7asional #.impunan %atwa, Adisi kedua, hal 3--$ yang dimaksud dengan murabahah adalah menual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli =urabahah sesuai jenisnya dapat dikategorikan dalam 1 / =urabahah tana pesanan artinya ada yang beli atau tidak, bank syariah menyediakan barang dan =urabahah berdasarkan pesanan artinya bank syariah baru akan melakukan transaksi jual beli apabila ada yang pesan =urabahah berdasarkan dapat dikategorikan Berdasarkan pesanan dapat dikategorikan dalam 1 a Si"atnya mengikat, artinya murabahah berdasarkan pesanan tersebut mengikat untuk dibeli olen nasabah sebagai pemesan b Si"atnya tidak mengikat, artinya walaupun nasabah telah melakukan pemesanan barang, namun nasabah tidak terikat untuk membeli barang tersebut &alam =urabahah, rukun)rukunnya terdiri dari 1 / 3 2 3 BaRi =suytari =abiR +saman 'jab wabul > Penjual #pihak yang memiliki barang$ > Pembeli #pihak yang akan membeli barang$ > Barang yag akan diperjualbelikan > .arga, dan > Pernyataan timbang terima

Syarat =urabahah #Sya"iRi Antonio, Bank Syariah, hal -0/$ adalah 1 - Penjual memberitahu biaya barang kepada nasabah / Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan
Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , /0

3 Kontrak harus bebas dari riba 2 Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang sesudah pembelian 3 Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang &ewan Syariah 7asional menetapkan aturan tentangn =!:ABA.A. sebagaimaa tercantum dalam "atwa &ewan Syariah 7asional nomor 02(&S7)=!'('E(/00- tertanggal April /000 #.impunan %atwa, Adisi Kedua, hal /3)/;$ sebagai berikut 1 Perta!a ) ketentuan umum murabahah dalam bank syariah - Bank dan nasabah diperjualbelikan melaukan akd murabahah yang bebas riba / Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariah 'slam 3 Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kuali"ikasinya 2 Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba 3 Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara berhutang 4 Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah #pemesanan$ dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya &alam kaitan ini bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan 5 7asabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada hangka waktu tertentu yang telah disepakati 6 !ntuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah ; 9ika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip, menjadi milik bank Ke*ua ) Ketentuan murabahah kepada nasabah bank - 7asabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian suatu barang atau asset kepada bank
Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , /-

/ 9ika bank menerima permohonan tersebut, ia harus membeli Bank kemudian menawarkan aset tersebut kepada nasabah dan nasabah harus menerima #membeli$)nya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakatinya, karena secara hukum perjanjian tersebut mengikat, kemudian kedua belah pihak harus membuat jual beli 3 &alam jual beli ini bank diperblehkan meminta nasabah untuk membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan 2 9ika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biara riil bank harus dibayar dari uang muka tersebut 3 9ika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus ditanggung oleh bank, bank dapat meminta kembali sisa kerugiannya kepada nasabah 4 9ika uang muka memakai kontrak Surbun sebagai alternati" dari uang muka, maka 1 a 9ika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia tinggal membayar sisa harga b 9ika nasabah batal membeli, uang muka menjai milik bank maksimal sebesar kerugian yang ditanggung oleh bank akibat pembatalan tersebutD dan jika uang muka tidak mencukupi, nasabah wajib melunasi kekurangannya Ketiga ) 9aminan dalam merubah Secara prinsip, penyelesaian hutang nasabah dalam transaksi murabahah tidak ada kaitannya dengan transaksi lain yang dilakukan nasabah dengan pihak ketiga atas barang tersebut 9ika nasabah menjual kembali barang tersebut dengan keuntungan atau kerugian, ia tetap berkewajiban untuk menyelesaikan hutangnya kepada bank / 3 9ika nasabah menjual barang tersebut sebelum masa angsuran berkahir, ia tidak wajib segera melunasi seluruhnya 9ika penjual barang tersebut menyebabkan kerugian, nasabah tetap harus menyelesaikan hutangnya sesuai kesepakatan awal 'a tidak boleh memperlambat pembayaran angusaran atau meminta keruhian itu diperhitungkan Keli!a ) Penundasan pembayaran dalam murabahah 7asabah yang memiliki kemampuan tidak dibenarkan menunda penyelesaian hutangnya

Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , //

9ika nasababah menunda)nunda pembayaran dengan sengaja, atau jika asalah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Bank Arbitrase Syariah setelah tidak tercaai kesepakatan melalui musyawarah

Keena! ) bangkrut dalam murabahah 9ika nasabah telah dinyatakan pailit dan gaga l menyelesaikan hutannya, bank harus menunda tagihan hutang sampai ia sanggup kembali, atau berdasarkan kesepakatan

'.

Stan*ar Akuntansi
&alam PSAK nomor 3 tentang Akuntansi Bank Syariah dijelaskan beberapa pernyataan yang berkaitan dengan Akuntansi =urabahah adalah sebagai berikut 1 +.,.- 'ank Sebagai Penjual - Pada saat perolehan, akti8a yang diperoleh dengant ujuan untuk dijual kembali dalam murabahah diakui sebagai akti8a murabahah sebesar biaya perolehan #PSAK 3;, Akuntansi Perbankan Syariah, paragra" 4-$ / Pengukuran akti8a murabahah setelah perolehan adalah sebagai berikut 1 #a$ Akti8a tersedia untuk dijual dalam murabahah pesanan mengikat 1 #i$ dinilai sebesar biaya perolehanD dan #ii$ 9ika terjadi penurunan nilai akti8a karena usang, rusak atau kondisi lainnya, penurunan nilai tersebut diakui sebagai beban dan mengurangi nilai akti8aD #b$ Apabila dalam murabahah tanpa pesanan atau murabahah pesanan tidak mengikat terdapat indikasi kuat pembeli batal melakukan transaksi, maka akti8a murabahah 1 #i$ dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi, mana yang lebih rendahD dan 9ika nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian #PSAK 3;, Akuntansi Perbankan Syariah, paragra" 4/$ 3 Potongan pembelian dari pemasok diakui sebagai pengurang biaya perolehan akti8a murabahah #PSAK 3;, Akuntansi Perbankan Syariah, paragra" 43$
Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , /3

2 Pada saat akad, piutang murabahah diakui sebesar biaya perolehan akti8a murabahah ditambah keuntungan yang disepakati Pada akhir periode laporan keuangan, piutang murabahah dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu jumlah piutang jatuh tempo dikurangi penyisihan piutang diragukan #PSAK 3;, Akuntansi Perbankan Syariah, paragra" 42$ 3 Keuntungan murabahah diakui 1 #a$ Pada periode terjadinya, apabila akad berakhir pada periode laporan keuangan yang samaD atau #b$ Selama peride akad secara proporsional, apabila akad melampaui satu periode laporan keuangan #PSAK 3;, Akuntansi Perbankan Syariah, paragra" 43$ 4 Potongan pelunasan dini diakui dengan menggunakan salah satu metode berikut 1 #a$ 9ika potongan pelunasan diberikan pada saat penyelesaian, bank mengurangi piutang murabahah dan keuntungan murabahahD atau #b$ 9ika potongan pelunasan diberikan setelah penyelesaian bank terlebih dulu menerima pelunasan piutang murabahah dari nasabah, kemudian bank membayar potongan pelunasan kepada nasabah dengan mengurangi keuntungan #PSAK 3;, Akuntansi Perbankan Syariah, paragra" 44$ 5 &enda dikenakan apabila nasabah lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai dengan akad Pada saat diterima, denda diakui sebagai bagian dana sosial #PSAK 3;, Akuntansi Perbankan Syariah, paragra" 45$ 6 Pengakuan dan pengukuran urbun ;uang muak$ adalah sebagai berikut 1 #a$ !rbun diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima bank pada saat diterimaD #b$ Pada saat barang jadi dibeli oleh nasabah, maka urbun diakui sebagai pembayaran piutang, dan #c$ 9ika barang batal dibeli oleh nasabah, maka urbun dikembalikan kepada nasabah setelah diperhitungkan dengan biaya)biaya yang telah dikeluarkan bank #PSAK 3;, Akuntansi Perbankan Syariah, paragra" 46$

Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , /2

..

Perlakuan Akuntansi *an .ontoh Kasus


!ntuk memberikan gambaran yang jelas transaksi murabahah ini dan alur

transaksinya dapat diberikan ulitrasi sebagai berikut 1

a. Penga*aan barang (Assets/ Perse*iaan #urabahah &alam kasus yang pertama, murabahah berdasarkan pesanan bersi"at mengikat, bank 'slam tentu saja tidak akan memperoleh harga jual yang lebih rendah dari paa harga pokok penjualannya, karena hal tersebut akan menjadikan kerugian &alam hal kasus yang kedua, murabahah berdasarkan pesanan( nasabah untuk mengambil pesanan pembelian, maka bank 'slam akan menghadapi resiko, yaitu tidak dapat menjual barang)barang tersebut seharga yang menutupi kelebihan biaya #cost$ yang dikeluarkan Sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh &ewan Syariah 7asional, dalam transaksi murabahah, barang yang diperjualbelikan sudah mejadi milik bank, artinya bahwa bank telah mengetahui harga sebenarnya barang tersebut, termasuk potongan yang diterima dari pemasok, dan harga tersebut harus diberitahukan kepada pembeli 9ika bank syariah hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik bank, dengan kata lain bank syariah tidak diperkenankan untuk melakukan akad murabahah tanpa ada barangnya, sehingga hal ini juga tidak dapat dilakukan pembukuan

Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , /3

Jang dilakukan dalam asset( persediaan murabahah adalah asset yang tujuannya untuk dijual kembali, sebesar harga perolehannya Sehubungan transaksi murabahah ini, dalam PSAK -2 tentang persediaan) persediaan dijelaskan bahwa yang dimaksud dalam kegiatan usaha normal Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendaj #the lo#er of cost andnet reali,able value) Sedangkan Biaya persediaan harus meliputi semua biata pembelia, biaya kon8ersi dan biaya)biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat ang siap untuk dijual atau dipakai #present location and condition$ b. Potongan harga *ari pe!asok Pada dasarnya jual beli bank dengan nasabah dilakukan setelah diperoleh kepastian harga pokok barang tersebut, termasuk potongan yang diperoleh dari pemasik, karena harga pokok ini harus diberitahukan secara jujur kepada nasabah Potongan pembelian dari pemasik atas barang murabahah sebelum akad dilakukan diakui sebagai pengurang biaya perolehan akti8a murabahah #pr 43$ &ewan Syariah 7asional menetapkan aturan berkaitan dengan potongan harga yang diterima dari pemasok sebagaimana tertuang alam %atwa nomor -4(&S7) =!'('?(/00 tertanggal -4 September /000 tentang &iskon &alam =urabahah, yang mengatur ketentuan bahwa jika dalam jual beli murabahah *KS mendapat potongan harga dari supplier, harga sebenarnya adalah harga setelah potongan hargaD karena itu, potongan harga adalah hak nasabah &ilihat dari segi bank syariah bahwa potongan harga tersebut mengurangi harga pokok barang yang akan diperjualbelikan 0. Uang #uka (Urbun !ang muka dalam murabahah dimaksudkan untuk bukti keseriusan dalam pembelian barang tersebut !ang muka tersebut dapat dilakukan oleh pembelian barang tersebut !ang muka tersebut dapat dilakukan oleh bank kepada supplier maupun uang muka yang diterima bank dari pembeli Berkenan dengan itu, dalam

Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , /4

hal bank menerima uang muka dari pembeli, dalam perlakuan akuntansinya diatur sebagai berikut 1 #pr 46$ #a$ !rbun diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima bank paa saat diterima #b$ Pada saat barang jadi dibeli oleh nasabah, maka urbun diakui sebagai pembayaran piutang, dan #c$ 9ika barang batal dibeli nasabah, maka urbun dikembalikan kepada nasabah setelah diperhitungkan dengan biaya)biaya yang telah dikeluarkan bank

*. (arga 1ual *an Keuntungan #urabahah =enurut aturan SyariRah, penyelesaian piutang =urabahah berdasarkan Pesanan tidak boleh dihubungkan dengan penyelesaian barang yang dijual, apakah hasilnya penjualan tersebut negati" atau positi" .al ini karena ketika penjualan diselesaikan, hak kepemiikan berpindah kepada nasabah dan nasabah mula)mula mempunyai kepemilikan terhadap piutang 0leh karena itu, jika pemesanan( nasabah segera menjual asset atau pada waktu sebelum tanggal jatuh tempo piutangnya ke bank, meskipun harga yang diperolehnya dua kali cepat #double the price$, dia tidak wajib untuk menyelesaikan utangnya, kecuali asset itu sendiri dijaminkan sebagai kolateral untuk utang tersebut &emikian pula bila nilai asset berkurang, tidak dibenarkan adanya penundaan terhadap penyelesaian piutang yang sudah jatuh tempo Ada beberapa altenati" yang telah dikaj dalam pengukuran piutang =urabahah pada akhir periode laporan keuang, yaitu 1 a b Piutang, =urabahah #=urabahah :ecei8able$ harus diukur setara dengan nilai kasnya Piutang =urabahah #=urabahah recei8able$ harus diukur pada nilai buku #jumlah yang diminta dari nasabah pada akhir periode$, tidak ada cadangan yang dilakukan untuk piutang ragu)ragu Kerugian yang berasal dari tidak

Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , /5

tertagihnya piutang diakui pada waktu terjadinya dan setelah mengecek kepastian tidak tertagihnya piutang tersebut c Piutang =urabahah #=urabahah :ecei8able$ harus diukur pada nilai bukunya mengurangi cadangan untuk pitang ragu)ragu Bank 'slam juga harus membuat cadangan umum untuk resiko)resiko in8estasi untuk menutup piutang =urabahah yang gagal, tetapi tidak akan diidenti"ikasi seperti itu sampai suatu waktu di masa yang akan datang d Piutang =urabahah harus diukur pada nilai bukunya mengurangi cadangan untuk piutang ragu)ragu Bank 'slam juga harus membuat cadangan umum untuk resiko)resiko in8estasi untuk menutup piutang =urabahah yang gagal, tetapi tidak akan diidenti"ikasi seperti itu sampai suatu waktu di masa yang akan datang e Piutang =urabahah harus diukur pada nilai ukunya dan bank 'slam menentukan metode penilaian, asalkan bank 'slam mengungkapkan metode tersebut di dalam kebijakan akuntansinya Jang dipilih adalah alternati" pertama yaitu Piutang =urabahah harus diukur pada akhir periode laporan keuangan pada nilai setara kasnya, karena alternati" ini mengarah kepada aplikasi konsep keyakinan yang memadai dan konsep matching pendapatan dengan biaya)biaya Berkaitan dengan keuntungan murabahah ada beberaan penelaan terhadap pengakuan keuntungan ada beberapa penelaan terhadap pengakuan keuntungan penjualan dengan pembayaran tangguh yang dilakukan dalam periode laporan keuangan sekarang serta jumlah pembayarannya yang dilakukan satu kali dalam masa periode laporan keuangan yang akand atang penelaan tersebut adalah1 a b c Pengakuan keuntungan pada waktu penjualan sehingga dampaknya tersermin pada periode laporan keuangan sekarang Pengakuan keuntungan pada waktu menerima uang tunai sehingga dampaknya tercermin didalam periode laporan keuangan yang akan datang =engalokasikan keuntungan pada periode laporan keuangan transaksi &alam transaksi murabahah, pembayaran barang dapat dilakukan secara tunai dan dapat dilakukan dengan cara tunda( tangguh atau mengangsur Pembayaran
Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , /6

harga jual barang yang dilakukan dengan cara tangguh( tunda tersebut yang dibukukan pada perkiraan HPiutang =urabahahI Pada saat akad murabahah, piutang murabahah diakui sebesar nilai perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati Pada akhir periode, piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang di realisasikan sedangkan keuntungan yang ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan piutang murabahah e. Pe!ba2aran Angsuran #urabahah Bara pembayaran transaksi murabahah dapat dilakukan dengan cara tunai maupun dengan cara angsuran, sesuai kesepakatan yang dilakukan antara bank syariah dengan pembeli Bank Syariah harus membedakan pendapatan yang masih dalam pengakuan saja #accrual basis) dan pendapatan yang lebih terjadi aliran kas masuk # cash basis) Pembayaran angsuran transaksi murabahah tidak selamanya dilakukan secara kas atau ada aliran kas masuk, dan tidak jarang pada tanggal jatuh tempo angsuran sampai dengan tutup buku bulanan bank syariah, nasabah tidak melakukan pembayaran angsuran 3. Perubahan Kolektibilitas #urabahah Apabila terjadi perubahan kolektibilitas dari per"orming ke non per"orming, maka sisa saldo hutang nasabah harus dipindahkan dari perkiraan Piutang =urabahah ke perkiraan =urabahah jatuh tempo Begitu juga margin yang belum diterima dari perkiraan margin murabahah ditangguhkan keperkiraan margin murabahah ditangguhkan jatuh tempo g. Pe!ba2aran Pelunasan A4al &alam administrasi bank syariah, piutang murabahah mengandung unsur harga pokok barang ditambah unsur marhin murabahah yang belum direalisasi, piutang murabahah adalah kewajiban dari pembeli untuk melakukan pembayaran

Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , /;

Pada dasarnya yang menjadi kewajiban dari nasabah adalah sebesar saldo piutang yang belum dibayar dan bank syariah dapat memberikan potongan pelunasan #musTasah$ kepada nasabah yang melakukan pembayaran pelunasan awal tersebut Besarnya potongan pembayaran pelunasan awal adalah hak bank syariah, sehingga besarnya tidak harus sama dengan marhin murabahah yang belum direalisasikan &alam PSAK nomor 3; tentang Akuntansi Bank Syarian, pada butir4 dijelaskan bahwa potongan pelunasan dini diakui dengan mengguankan salah satu metode berikut 1 #a$ 9ika potongan pelunasan diberikan pada saat penyelesaian bank mengurangi piutang murabahah dan keuntungan murabahah #b$ 9ika potongan pelunasan diberikan setelah penyelesaian, bank terlebih dulu menerima pelunasan piutang pmurabahah dari nasabah, kemudian ban membayar potongan pelunasan kepada nasabah dengan mengurangi keuntungan murabahah h. Den*a #urabahah 9ika nasabah yang berutang dianggap tidak mampu melunasi uang dan gagal menyelesaikan utangnya, maka bank harus menunda penagihan utang sampai dia menjadi mampu melunasinya Seorang yang mampu melunasi utang dilarang menunda penyelesaian utangnya +etapi, jima pemesan pembelian menunda pembayaran, pembeli bisa mengambil salah satu dari tindakan yang berikut ini 1 =engambil langkah)langkah kriminal yang perlu terhadap seorang pemesan yang mengeluarkan cek yang tidak( berare securities untuk jumlah utang, jika membuat instrumen yang tidak sah dilarang oleh hukum / =engambil langkah)langkah sipil yang diperlukan utnuk memperoleh kembali utang dan mengklaim kerugian keuangan yang benar terjadi akibat penundaan tersebut

Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , 30

mengambil langkah)langkah sipil yang perlu untuk memulihkan kerugian akibat hilangnya peluang karena penundaan 'ni merupakan pandangan dari sebagian %uToha modern

D.

Pengungkapan Transaksi #urabahah


&alam catatan laporan keuangan Bank Syariah mengungkapkan harus saldo transaksi

murabahah berdasarkan si"atnya, baik berupa pesanan mengikat maupun tidak mengikat Semua perkiraan yang berkaitan dengan transaksi murabahah tersebut dapat tergambar pada posisi neraca sebagai berikut 1
NERAC A
Aktiva Uraian Pers/ Assets Murabahah Piutang murabahah Margin Murabahah diangguhkan Piutang Murabahah J! uang Muka Pemas"k J umlah Per, $1 Agustus 2001 Uraian Pasiva J umlah 10,000,000

120,000,000 Uang muka pembeli Murabahah 96,000,000 (16,000,000 12,000,000 2#,000,000

Sedangkan *aporan :ugi bank Syariah dalam transaksi =urabahah ini dapat digambarkan sebagai berikut 1

LAP$%AN LA'A %U5I


Akti6a
Perio*e - 1anuari s/* 7- Dese!ber ,88-

Pasi6a

Pendapatan

0perasional

!tama

Bank /0 000 Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , 3-

Syariah Pendapatan dari jual beli 1

=urabahah 'stisluna Salam Pendapatan dari bagi hasil =udharabahah =usyarakah Pendapatan dari sewa Pendapatan operasi utama lainnya .ak pihak ketiga aas bagi hasil ''+ Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya Beban umum dan administrasi #beban muTasah$ Beban tenaga kerja &sb Pendapatan non operasional Beban non operasional &st

NNNNN NNNNN

NNNNN

NNNNN NNNNN NNNNN NNNNN NNNNN

#NNNNN$

5 300 000

#NNNNN$ NNNNN #NNNNN$

Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , 3/

DA"TA% PUSTAKA
Keputusan =enteri Keuangan :epublik 'ndonesia 7omor --4;(K=K 0-(-;;-, Kegiatan Sewa Cuna !saha #*easing$ Surat Adaran &irektur 9enderal Pajak 7omor SA ) -0(P9 2/(-;;2, Perlakuan Pph &an Ppn +erhadap Perjanjian Sewa Cuna !saha &engan .ak 0psi Jang Berakhir =enjadi *ebih Singkat &ari =asa Sewa Cuna !saha Jang &isyaratkan &alam Pasal 3 Keputusan =enteri Keuangan 7omor 1 --4;(Kmk 0-(-;;A:JB :'BA:&0 S, =embukukan +ransaksi *easing, Akuntansi # PSAK 30 $ Eersus Pajak, http1((pusatperpajakan blogspot com(/00;(-/(membukukan)transaksi)leasing)akuntansi html Anang =ury Kurniawan, haphis,"files"#ordpress"com-)../-.0-akuntansi-pa ak-leasing"ppt =anahan 7asution, Akuntansi Cuna !saha #*easing$ =enurut Pernyataan Sak 7o 3, http1((repository usu ac id(bitstream(-/323456;(-/05(-(akuntansi)manahan pd" 'katan Akuntan 'ndonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Ampat, 9akarta, -;;2 Baridwan, Uaki, Akuntansi Keuangan 'ntermediate, =asalah)masalah Khusus, Eolume ', *embaga dan Penerbit %akultas Akonomi !ni8ersitas Cajah =ada, Jogyakarta, -;62 'katan Akuntan 'ndonesia, Standard Akuntansi Keuangan, PSAK 7o 30, Salemba Ampat, 9akarta -;;2 http1((www scribd com http1((www goole com

Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , 33

DA"TA% %IWA9AT (IDUP

7ama +empat ( +anggal lahir Alamat Asal sekolah

1 1 1 1

=elisa =edan,0/ September -;;3 9l Polonia 7o -5 ) S& Santo Joseph =edan ) S=P =ethodist)/ =edan ) S=A =ethodist)/ =edan

.obby

=engoleksi Buku

Akuntansi Pajak pada !saha +ertentu , 32

Vous aimerez peut-être aussi