Vous êtes sur la page 1sur 18

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN NAKULA RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPERAWATAN JIWA PERILAKU KEKERASAN

( MARAH / AMUK) DI RUANG

Disusun Oleh : ANDRIA ISTRA ARYU !RATA DEWI" S#Ke$ NPM# %&'%((%

PROGRAM PRO ESI NERS PERIODE I TA &('% / &(') STIKES JENDERAL A*HMAD YANI YOGYAKARTA &('% LEM!AR PENGESAHAN LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PERILAKU KEKERASAN ( MARAH / AMUK) DI RUANG NAKULA RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Disusun Oleh : ANDRIA ISTRA ARYU !RATA DEWI" S# Ke$ NPM# %&'%((%

Tel+h ,ise-u.ui $+,+ H+/i T+n00+l : :

Pe12i12in0 A3+,e1i3

Pe12i12in0 Klini3

( +./i4+-i Nu/ A5i5+h" S#Ke$#"Ns)

(Nu/6+75in" S# Ke$)

PERILAKU KEKERASAN ( MARAH / AMUK) A. Pen0e/-i+n M+/+h Marah adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman (Stuart Sundeen, 2007). erilaku kekerasan atau agresi! merupakan suatu bentuk prilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang"orang lain secara !isik maupun psikologis (#erko$it%, dalam Sulistia$ati,200&). 'espon marah ini bisa bermacam(macam, tergantung kepribadian seseorang. #agi yang mempunyai tenaga atau kekuataan, maka ia bisa mengekspresikan kemarahannya. )amun apabila seseorang tidak mempunyai kekuatan untuk marah maka akan diekspresikan dengan diam (*eliat, 20+0) #. Si-u+si8Si-u+si 4+n0 Men4e2+23+n M+/+h +. *ebutuhan yang tidak terpenuhi 2. Menyinggung harga diri ,. -arapan yang tidak sesuai dengan kenyataan .. Ren-+n0 Res$7n M+/+h Maladapti! Adapti!!i!

asi! !i! Agresi! !i! /rustasi !i!

Amuk Aserti!!i!

+. Asserti! Marah yang terus terang dan dapat mengemukakan alasan, seseorang pada tahap ini bisa mengemukakan kemarahannya"rasa ketidak setujuannya, tanpa menyinggung perasaan la$an bicara. 2. /rustasi Suatu proses yang menyebabkan terhambatnya pecnapaian tujuan. 0isini marah yang sebetulnya ingin diekspresikan dan kita punya kekuatan untuk mengekspresikan kemarahan tersebut, tapi kita masih mempertimbangkan untung ruginya jika kita marah. 1mumnya terjadi pada orang yang status sosialnya diba$ah orang yang menjadi sumber kemarahan tadi. ada tingkat ini kemampuan marah ada tetapi tidak terungkap karena adanya pertimbangan tertentu. ,. asi! erilaku yang merasa tidak mampu untuk mengungkapkan perasaannya sehingga kemarahan tersebut hanya bisa dipendam. 2. Agresi! Suatu perilaku yang menyertai rasa marah. Marah yang diekspresikan tapi masih ada pertimbangan(pertimbangan sehingga kemarahan masih bisa dikontrol. &. Amuk"Marah 'asa marah yang diekspresikan dengan kehilangan kontrol. Marah ini sangat tidak dianjurkan karena bersi!at destrukti! dan tidak dapat menyelesaikan masalah, justru akan menambah masalah baru. 0. un0si P7si-i6 M+/+h +. /ungsi energi 3 marah akan mengeluarkan banyak energi, baik marah yang dipendam maupun yang diungkapkan 2. /ungsi ekspresi 3 marah merupakan luapan " ekspresi dari kekesalan yang dirasakan. ,. Sel! promotional !unction 3 dengan marah menunjukkan bah$a seseorang yang marah mempunyai $iba$a, ingin dihargai dan mempunyai kemampuan.

2. /ungsi de!ensi! 3 untuk melindungi diri &. otentialling !unction 3 saat marah dapat mengembangkan diri, memunculkan diri 4. +3-7/ P/e,is$7sisi Menurut 5o$nsend, 2006 dalam A%is (2007) terdapat beberapa teori yang dapat menjelaskan tentang !aktor predisposisi perilaku kekerasan, yaitu 3 +. 5eori biologi Ada beberapa penelitian membuktikan bah$a dorongan agresi! mempunyai dasar biologis. enelitian neurobiologi mendapatkan bah$a adanya pemberian stimulus elektris ringan pada hipotalamus (yang berada di tengah sistem limbik) binatang ternyata menimbulkan perilaku agresi!. erangsangan yang diberikan terutama pada nukleus peri!orniks hipotalamus dapat menyebabkan seekor kucing mengeluarkan cakarnya, mengangkat ekornya, mendesis, bulunya berdiri, menggeram, matanya terbuka lebar, pupil berdilatasi, dan hendak menerkan tikus atau objek yang ada di sekitarnya. 8adi kerusakan !ungsi sistem limbik (untuk emosi dan perilaku), lobus !rontal (untuk pemikiran rasional), dan lobus temporal (untuk interpretasi indera penciuman dan memori). Adapun !aktor(!aktor yang mendukung terjadinya marah adalah 3 a. Masa kanak(kanak yang tidak menyenangkan b. Sering mengalami kegagalan c. *ehidupan yang penuh tindakan agresi! d. 9ingkungan yang tidak kondusi! (bising, padat). #eberapa hal yang mempengaruhi seseorang melakukan perilaku kekerasan yaitu3 a. engaruh neuro!isiologik, system ini mempunyai implikasi dalam mem!asilitasi dan menghambat impuls agresi!. System limbic sangat terlibat dalam menstimulasi timbulnya perilaku bermusuhan dan respon agresi!. b. engaruh biokimia, :oldstein menyatakan bah$a berbagai neurotransmitter (epine!rin, norepine!rin, dopamine, asetilkolin, dan serotonin) sangat berperan dalam mem!asilitasi dan menghambat impuls agresi!. eningkatan hormon androgen dan norepine!rin serta penurunan serotonin pada cairan serebrospinal

merupakan !actor predisposisi penting yang menyebabkan timbuknya perilaku agresi! pada seseorang. c. engaruh genetic, menurut penelitian perilaku agresi! sangat erat kaitannya dengan genetic, yang umumnya di miliki penghuni penjara pelaku tindak kriminal (narapidana). d. :angguan otak, sindrom otak organic berhubungan dengan berbagai gangguan serebral, tumor otak (khususnya pada limbik dan lobus temporal), trauma otak, penyakit ense!alitis, epilepsy (epilepsy lobus temporal) terbukti berpengaruh terhadap perilaku agresi! dan tindak kekerasan.

2.

5eori psikologik a. 5eori psikoanalitik, teori ini menjelaskan bah$a tidak terpenuhinya kepuasan dan rasa aman dapat mengakibatkan tidak berkembangnya ego dan membuat kosep diri yang rendah. Agresi dan kekerasan dapat memberikan kekuatan dan meningkatkan citra diri. 5eori lain mengatakan bah$a bah$a perilaku agresi! dan tindak kekerasan merupakan pengungkapan secara terbuka terhadap rasa ketidakberdayaannya dan rendahnya harga diri. Sigmund /reud berpendapat bah$a

perilaku manusia dipengaruhi oleh dua insting yaitu insting hidup yang diekspresikan dengan seksualitas; dan, insting kematian yang diekspresikan dengan agresi<itas. b. 5eori pembelajaran, perilaku kekerasan merupakan perilaku yang dipelajari, indi<idu yang memiliki pengaruh biologic

terhadap perilaku kekerasan lebih cenderung untuk di pengaruhi oleh !actor eksternal dibandingkan anak(anak tanpa !actor predisposisi biologik.

,.

5eori sosiokultural Social Learning Theory mengemukakan bah$a agresi tidak berbeda dengan respon(respon yang lain. Agresi dapat dipelajari melalui obser<asi atau imitasi, dan semakin sering mendapatkan penguatan, maka semakin besar kemungkinan untuk terjadi. 8adi seseorang akan berespon terhadap keterbangkitan emosionalnya secara agresi! sesuai dengan respon yang dipelajarinya. embelajaran ini bisa internal atau eksternal. .ontoh internal3 orang yang mengalami keterbangkitan seksual karena menonton !ilm erotis menjadi lebih agresi! dibandingkan mereka yang tidak menonton !ilm tersebut, seorang anak yang marah karena tidak boleh beli es kemudian ibunya memberinya es agar si anak berhenti marah. Anak tersebut akan belajar bah$a bila ia marah maka ia akan mendapatkan apa yang ia inginkan. .ontoh eksternal3 seorang anak menunjukkan boneka. *ultural dapat pula mempengaruhi perilaku kekerasan. Adanya norma dapat membantu mende!inisikan ekspresi agresi! mana yang dapat diterima atau tidak dapat diterima, sehingga dapat membantu indi<idu untuk mengekspresikan marah dengan cara yang aserti!. kontrol masyarakat yang rendah dan kecendrungan menerima perilaku kekerasan sebagai cara penyelesaian masalah dalam masyarakat merupakan !aktor predisposisi terjadinya perilaku kekerasan. perilaku agresi! setelah melihat seorang de$asa mengekspresikan berbagai bentuk perilaku agresi! terhadap sebuah

/.

+3-7/ P/esi$i-+si

*eliat (2007) menyatakan, seseorang akan berespon dengan marah apabila merasa dirinya terancam. Ancaman tersebut dapat berupa injury secara psikis, atau lebih dikenal dengan adanya ancaman terhadap konsep diri seseorang. *etika seseorang merasa terancam, mungkin dia tidak menyadari sama sekali apa yang menjadi sumber kemarahannya. =leh karena itu, baik pera$at maupun klien harus bersama(sama mengidenti!ikasinya. Ancaman dapat berupa internal ataupun eksternal. .ontoh stressor dari !aktor internal dan eksternal. +. >nternal adalah semua !aktor yang dapat menimbulkan kelemahan, menurunnya percaya diri ( mis3 merasa gagal dalam bekerja), hilang control (ketakutan terhadap penyakit yang diderita), dan lain(lain. 2. 4ksternal adalah penganiayaan !isik, kehilangan orang yang dicintai, dan adanya kritikan dari orang lain. Menurut Shi<es (+77?) hal(hal yang dapat menimbulkan perilaku kekerasan atau penganiayaan yaitu3 +. 2. *esulitan kondisi sosial ekonomi *esulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu seorang ibu dalam mera$at anaknya dan ketidakmampuannya dalam menempatkan diri sebagai orang yang de$asa. 2. elaku mungkin mempunyai ri$ayat antisosial seperti penyalahgunaan obat dan alcohol serta tidak mampu mengontrol emosi pada saat menghadapi rasa !rustasi. &. *ematian anggota keluarga yang terpenting, kehilangan pekerjaan, perubahan tahap perkenbangan atau perubahan tahap perkembangan keluarga. :. T+n,+ ,+n Ge.+l+ M+/+h +. Aspek biologis"!isik 5ekanan darah meningkat, tachicardi, $ajah merah, pupil melebar, ketegangan otot, rahang terkatup, postur tubuh kaku dan tangan dikepal. 2. Aspek 4mosional

,. *etidaksiapan

Merasa tidak nyaman, tidak berdaya, jengkel, !rustasi, dendam, bermusuhan, mengamuk, ingin berkelahi, sakit hati, mengalahkan dan menuntut. Menarik perhatian3 bolos, mencuri, melarikan diri, penyimpangan seksual. ,. Aspek >ntelektual eran panca indera3 menerima respon :angguan panca indera3 penyimpangan persepsi, mendominasi, ba$el, cere$et, sarkasme, berdebat dan meremehkan. 2. Aspek sosial >nteraksi sosial, budaya, konsep rasa percaya. 1ngkapan marah dipengaruhi oleh latar belakang budaya. &. Aspek spiritual *epercayaan, nilai(nilai dan moral mempengaruhi ungkapan marah indi<idu

-. *+/+8*+/+ Men0en,+li3+n M+/+h #eberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengendalikan marah antara lain 3 +. *enali kemarahan. 2. *etahui penyebab. ,. Memikirkan akibat. 2. Mengedalikan marah.

I# *+/+ 4+n0 Seh+- un-u3 Men07n-/7l M+/+h +. Secara !isik 3 5arik na!as panjang dan dalam jika sedang kesal"jengkel. 2. Secara <erbal 3 *atakan bah$a anda sedang kesal"tersinggung"marah,saya marah karena ibu tidak memenuhi keinginan saya. ,. Secara sosial 3 Menyalurkan marah dengan kegiatan berman!aat mis 3 olah raga,curhat dengan keluarga, teman, guru.

2. Secara spiritual 3 >stigh!ar,$udlu,berdoa kepada 5uhan agar diberi kesabaran,Sholat dan lain(lain. J# P7h7n M+s+l+h 'esiko tinggi menciderai diri, orang lain dan lingkungan

erilaku kekerasan S3 -alusinasi

*etidake!ekti!an koping indi<idu

-arga diri rendah

Menarik diri

K# Asuh+n Ke$e/+9+-+n +. engkajian a. Alasan masuk" dira$at ( *eluarga tidak mampu mera$at. ( *eluarga" masyarakat terganggu perilaku klien. ( :ejala yang menjadi alasan keluarga 3 perilaku kekerasan, mengamuk b. /aktor predisposisi ( #iologis :angguan perkembangan dan !ungsi otak" SS . -ambatan perkembangan otak, khususnya 3 korteks !rontal, korteks temporal,

korteks limbik, sehingga mengakibatkan hambatan dalam belajar, berbicara, daya ingat dan mungkin muncul perilaku menarik diri atau kekerasan, !aktor herediter" gen" keturunan. ( erkembangan -ambatan dalam memenuhi tugas perkembangan (prenatal, perinatal, neonatus, kanak(kanak, remaja). ( sikologis -ubungan interpersonal yang tidak harmonis (penolakan dan kekerasan, orang tua yang overprotective). ( Sosio( #udaya #erbagai !aktor yang ada dimasyarakat, diantaranya3 kemiskinan, kon!lik sosial budaya (peperangan, kerusuhan, kera$anan), kesepian, isolasi sosial dengan stress yang berlebihan. c. /aktor resipitasi -ubungan interpersonal 3 bermusuhan, tekanan, isolasi, pengangguran sehingga mengakibatkan indi<idu merasa tak berguna, putus asa dan tak berdaya.

d. erilaku +) /ungsi kogniti!, dapat dikaji3 ( 0aya ingat3 sukar menilai dan menggunakan simpanan ingatan, gangguan daya ingat jangka pendek" panjang. ( erhatian3 tidak mampu mempertahankan perhatian, konsentrasi buruk, mudah teralih. ( #entuk ( ( bentuk pengorganisasian bicara 3 kehilangan asosiasi,pembicaraan tumpang tindih, tidak logis, sirkumstansial. engambilan keputusan 3 gagal ber!ikir abstrak, tilik diri kurang, ber!ikir tidak logis, kurang mampu berencana, tidak mampu memulai tugas.

( >si pikir3 gambaran halusinasi yang didapat. 2) /ungsi ersepsi ( >lusi 3 pencerapan panca indra disebabkan karena adanya yang dita!sikan salah. rangsangan

( -alusinasi 3 pencerapan (persepsi) panca indra tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua system pengindraan dimana terjadi pada saat kesadaran indi<idu penuh " baik ,) /ungsi 4mosi ( Mood3 suasana emosi yang memanjang yang mempengaruhi kepribadian dan !ungsi kehidupan indi<idu. ( A!ek 3 mengacu pada perilaku indi<idu, seperti gerakan tangan dan tubuh, ekspresi $ajah dan kenyaringan suara yang diamati ketika indi<idu mengekspresikan dan mengalami perasaan dan emosi. 2) /ungsi motorik erubahan motorik dimani!estasikan dalam 3 ( ( eningkatan " penurunan akti<itas motorik. andangan mata tajam ( >mpulsi! ( 5angan mengepal ( @ajah memerah dan tegang serta rahang mengatup ( ostur tubuh kaku ( Suara keras ( *lien mengeluarkan kata A kata kotor, menyalahkan orang lain, menuntut, mengatakan jengkel, dendam dan ingin berkelahi &) /ungsi Sosial ( 5idak ada moti<asi ( Menarik diri ( >solasi sosial ( *etidakmampuan berkomunikasi

( *emunduran ketrampilan sosial ( 0e!isit pera$atan diri. 2. 0iagnosa kepera$atan yang mungkin muncul a. b. *etidake!ekti!an koping indi<idu berhubungan dengan harga diri rendah erilaku kekerasan terhadap indi<idu dan orang lain berhubungan dengan ketidake!ekti!an koping indi<idu

REN*ANA KEPERAWATAN
N7# +. Di+0n7s+ *etidake!ekti!an koping indi<idu berhubungan dengan harga diri rendah Tu.u+n NOC : Decision Making. >ndikator 3 In-e/:ensi NIC : Decision making ( Bantuan Pengambilan Keputusan ). Akti<itas 3

2.>denti!ikasi in!ormasi yang sesuai. +2. Menentukan apakah terdapat perbedaan antara pandangan pasien terhadap kondisinya dan pandangan dari pemberi pera$atan. &.>denti!ikasi alternati<e. +,. >n!ormasikan pasien mengenai alternati<e pandangan atau solusi. 6.>denti!ikasi konsekuensi dari setiap alternati!. #antu pasien untuk mengidenti!ikasi keuntungan dan kerugian 7.Mengenali perbedaan pendapat dengan orang +2.
lain. dari setiap alternati!.

?.Memahami konteks sosial dari situasi. 7.Memahami implikasi legal yang mungkin. +0. Mempertimbangkan altyernati!. ++. Memilih diantara alternati!.

+&. +6. +7. +?. +7. 20. 2+. 22. 2,. 22.

#angun komunikasi dengan pasien pada a$al pasien masuk. /asilitasi pengucapan pasien mengenai tujuan pera$atan. 0apatkan in!ormed consent dengan cara yang tepat. /asilitasi pembuatan keputusan kolaborati!.

-ormati hak pasien untuk menerima atau tidak menerima in!ormasi. Sediakan in!ormasi yang diminta oleh pasien. #antu pasien menjelaskan keputusan pada orang lain sesuai kebutuhan. 8alankan !ungsi sebagai penghubung antara pasien dan pemberi pera$atan lain. 'ujuk pada bantuan legal dengan cara yang tepat. 'ujuk pada dukungan group dengan cara yang tepat.

NIC : Coping Enhancement ( Peningkatan Koping ). Akti<itas 3

2&. 26. 27. 2?. 27. ,0.


2. erilaku kekerasan terhadap indi<idu dan orang lain berhubungan dengan ketidake!ekti!an koping indi<idu NOC :

-argai penilaian pasien terhadap perubahan dalam gambaran diri sesuai indikasi. -argai dampak dari situiasi hidup pasien terhadap peran dan hubungan. 0ukungan pasien untuk mengidenti!ikasi deskripsi realistik dalam perubahan. -argai pemahaman pasien tentangh proses penyakit. -argai diri dan diskusikan alternati! respon terhadap situasi.

a. g!ession Cont!ol. ,+. Menahan diri dari ledakan emosi secara


<erbal.

:unakan pendekatan yang tenang dan memberikan jaminan. NIC : nge! Cont!ol ssistance. Akti<itas 3

,2. ,,. ,2.

Menahan diri dari kekerasan pada pribadi orang lain. Menahan diri dari menekan orang lain. Menahan diri dari membahayakan orang Menahan diri dari menghancurkan benda.

&2. &,. &2. &&. &6. &7. &?. &7. 60.

#ina hubungan saling percaya. :unakan pendekatan kalem dan meyakinkan. 5entukan harapan tingkah laku yang tepat untuk ekspresi marah.

#atasi akses untuk situasi yang membuat !rustasi sampai pasien dapat mengekspresikan dengan cara yang adapti!. 0ukung pasien untuk mencari bantuan dari sta!! pera$at atau yang bertanggung ja$ab selama periode peningkatan ketegangan. Monitor untuk agresi yang tidak tepat dengan inter<ensi sebelum diekspresikan. .egah menyakiti secara !isik jika marah yang diarahkan pada diri" orang lain. Sediakan !asilitas untuk mengekspresikan marah. Sediakan jaminan untuk pasien bah$a sta!! pera$at akan

lain.

,&. ,6. ,7. ,?. ,7.

Mengkomunikasikan kebutuhan dengan tepat. Secara <erbal mampu mengontrol impuls. Mengidenti!ikasi kapan saat marah.

Mengidenti!ikasi situasi yang memicu permusuhan.

20. 2+. 22. 2,.

Mengidenti!ikasi kapan perasaan agresi!.

melakukan inter<ensi untuk mencegah pasien dari kehilangan kontrol.

Menyalurkan perasaan negati! dengan cara yang tepat. Mentaati kontrak untuk menahan diri dari perilaku agresi!. Memelihara penga$asan. kontrol diri tanpa

6+.

:unakan kontrol eksternal sesuai dengan kebutuhan untuk menenangkan pasien yang mengekspresikan marah dengan perilaku yang maladapti!. Sediakan umpan balik pada perilaku yang membantu pasien mengidenti!ikasi marah. #antu pasien mengidenti!ikasi sumber marah. >denti!ikasi konsekuensi dari ekspresi marah yang tidak tepat.

62. 6,. 62. 6&. 66.

b. "isk Detection.
>ndikator 3

22. 2&. 26. 27. 2?. 27. &0. &+.

Mengenal tanda mengidenti!ikasi risiko. Mengidenti!ikasi kesehatan.

dan

gejala

yang risiko

#antu pasien untuk membuat rencana strategi untuk mencegah ekspresi marah yang tidak tepat. >denti!ikasi bersama dengan pasien keuntungan dari perilaku marah dengan perilaku yang adapti! dan tanpa kekerasan. #angun harapan dimana pasien dapat mengontrol perilakunya. >nstruksikan penggunaan time out dan na!as dalam. #erikan rein!orcement untuk ekspresi marah yang tepat.

potensial

67. Mencari <alidasi dari risiko yang ada. 6?. Menunjukan pemeriksaan diri sesuai 67.
pada

inter<al yang direkomendasikan. #erpartisipasi dalam skrening inter<al yang direkomendasikan Mengetahui ri$ayat keluarga. En#i!omental Management. : $iolence p!e#ention ( M+n+.e1en lin03un0+n : $en;e0+h+n 3e3e/+s+n )

70. 7+. 72. 7,. 72.

Memelihara pengetahuan yang terbaru dari ri$ayat keluarga. Memelihara pengetahuan mengenai ri$ayat pribadi. terbaru

8auhkan barang yang bisa digunakan sebagai senjata dari lingkungan. .ari lingkungan rutin yang bebas dari bahaya. .ek pasien bah$a tidak memiliki senjata atau barang yang potensial sebagai senjata pada saat pasien masuk. Monitor keamanan semua barang yang diba$a oleh pengunjung. >nstruksikan pada pengunjung dan pemberi pera$atan lain

tentang isu keamanan pasien.

7&. 76. 77.

#atasi pasien untuk menggunakan barang yang berisiko menjadi senjata. Monitor pasien selama penggunaan barang yang berisiko untuk senjata. 5empatkan pasien dengan masalah potensial menyakiti diri dengan teman sekamar lain untuk memungkinkan isolasi dan kesempatan bertindak menyakiti diri sendiri sesuai dengan pikirannya dan cara yang tepat. Atur ruangan tunggal untuk pasien dengan potensial menyakiti orang lain. 5empatkan pasien diruang tidur yang dekat dengan ruangan pera$at. #atasi aksis ke jendela jika tidak dikunci. enggunaan kunci dengan alat penyimpan. Sediakan alat makan dari plastic atau kertas.

7?. 77. ?0. ?+. ?2. ?,. ?2. ?&.

5empatkan pasien pada lingkungan yang restriktik untuk tingkat kebutuhan obser<asi. indahkan indi<idu lain dari pasien yang potensial melakukan kekerasan. Memelihara rasa aman yang telah direncanakan.

DA TAR PUSTAKA A%i% ' (2007). Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang 3 'S80 0r. Amino :onohutomo. *eliat #udi Ana (2007). Gangguan Konsep Diri Edisi 1. 8akarta 3 enerbit #uku *edokteran 4:.. *eliat, #udi Ana (20+0). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 1. 8akarta 3 enerbit #uku *edokteran 4:.. )A)0A >nternasional (20++). Diagnosis Keperawatan De inisi dan Klasi i!asi "#1" $ "#1% . 8akarta 3 enerbit #uku *edokteran 4:.. Stuart, : (2007). Keperawatan Jiwa Edisi &. 8akarta 3 enerbit #uku *edokteran 4:.. Sulistia$ati (200&). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. 8akarta 3 enerbit #uku *edokteran 4:.. 5im 0irektorat *es$a (2002). Standar Asuhan Keperawatan Jiwa Edisi 1. #andung 3 'S8 #andung.

Vous aimerez peut-être aussi