Vous êtes sur la page 1sur 8

Vitamin Kebutuhan harian vitamin.

Vitamin adalah senyawa organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk metabolisme secara normal yang tidak dapat dibuat di dalam sel tubuh.Kekurangan vitamin dalam diet dapat menyebabkan defisit metabolic yang penting.Kebutuhan vitamin yang dibutuhkan tubuh bervariasi, bergantung pada factor-faktor seprti ukuran tubuh, kecepatan pertumbuhan, jumlah latihan, dan kehamilan. Cadangan vitamin dalam tubuh. Vitamin disimpan dalam jumlah kecil didalam sel. Sebagian vitamin disimpan dalam jumlah besar di hati. Misalnya jumlah vitamin A yang disimpan di hati mungkin cukup untuk mempertahankan kebutuhan seseorang selama 5 sampai 10 bulan tanpa perlu asupan vitamin A. biasanya jumlah vitamin D yang disimpan di hati cukup untuk mempertahankan kebutuhan seseorang selama 2 sampai 4 bulan tanpa asupan tambahan vitamin D. Penyimpanan sebagian besar vitamin larut air relative sangat kecil.Hal ini terutama berlaku bagi sebagian besar senyawa-senyawa vitamin B. jika diet seseorang kekurangan senyawa vitamin B, maka gejala klinis defisiensi kadang-kadang baru di ketahui dalam waktu beberapa hari(kecuali vitamin B12, yang dapat tersimpan di hati sampai 1 tahun atau lebih). Bila vitamin C tidak ada, yaitu vitamin lain yang larut dalam air, maka dapat menyebabkan gejala kekurangan dalam waktu beberapa minggu dan menyebabkan kematian karna defisiensi vitamin C dalam waktu 20 sampai 30 minggu. Vitamin A Vitamin A terdapat dalam jaringan binatang sepeti retinol.Vitamin ini tidak terdapat dalam makanan yang berasal dari sayuran, tetapi provitamin untuk pembentukan vitamin A banyak sekali terdapat dalam sebagian besar sayur-sayuran.Provitamin tersebut berupa pigmen karitenoid kuning dan merah, yang karena struktur kimia-winya mirip dengan vitamin A, dapat diubah menjadi vitamin A di hati. Defisiensi vitamin A menyebabkan Rabun Senja dan pertumbuhan sel epitel yang Abnormal. Fungsi dasar vitamin A adalah kegunaanya dalam pembentukan pigmen retina mata.Vitamin A diperlukan untuk membentuk pigmen penglihatan dan, oleh sebab itu, mencegah rabun senja.Vitamin A juga penting untuk pertumbuhan normal sebagian besar sel tubuh, khususnya pertumbuhan dan proliferasi normal berbagai jenis sel epitel yang berbeda.Jika terjadi kekurangan vitamin A, maka struktur epitel tubuh cendrung menjadi bertingkat dan berkreatin. Gejala defisiensi vitamin A adalah (1) kulit bertanduk, dan kadang-kadang jerawat; (2) kegagalan pertumbuhan hewan berusia muda, termasuk terhentinya pertumbuhan tulang;(3)

kegagalan reproduksi, khususnya yang berkaitan dengan atrofi epitel germinal testis, dan kadang-kadang dengan terganggunya daur haid wanita, (4) keratinisasi kornea yang menimbulkan kekeruhan kornea dan kebutaan. Pada defisiensi vitamin A, struktur epitel yang rusak sering kali menjadi terinfeksi, misalnya, konjungtiva pada mata, sel yang melapisi traktus urinarius, dan saluran pernapasan.Vitamin disebut sebagai vitamin anti-infeksi. Tiamin (Vitamin B1) Tiamin bekerja pada system metabolism pada tubuh terutama dalam bentuk tiamin pirofosfat, senyawa ini berfungsi sebagai kokarboksilase, yang terutama bekerja dalam kaitan dengan dekarboksilase protein untuk dekarboksilasi asam piruvat dan asam -keto lain. Defisiensi tiamin (beriberi) menyebabkan penurunan penggunaan asam piruvat dan sebagian asam amino oleh jaringan, tetapi terjadi peningkatan penggunaan lemak.Jadi, tiamin secara khusus diperlakukan untuk metabolisme akhir karbohidrat dan banyak asm amino.Mungkin berkurangnya penggunan nutrisi ini bertanggung jawab pada banyak gangguan yang terkait dengan defisiensi tiamin. Defisinsi tiamin menyebabkan lesi pada system saraf pusat dan perifer. System saraf pusat biasanya hampir seluruhnya bergantung pada metabolisme karbohidrat untuk energinya. Pada defisiensi vitamin, penggunaan glukosa oleh jaringan saraf dapat berkurang sampai 50 hingga 60 persen dan di gantikan oleh penggunaan badan keton yang dihasilkan dari metabolisme lemak. Sel neuron system saraf pusat sering kali memperlihatkan adanya kromatolisis dan pembengkakan selama defisiensi tiamin, kelainan yang merupakan ciri khas sel neuron dengan nutrisi yang buruk.Perubahan seperti ini dapat mengganggu hubungan banyak bagian didalam system saraf pusat. Defisiensi tiamin dapat menyebabkan degenerasi selubung myelin serabut saraf baik pada saraf-saraf perifer maupun system saraf pusat.Lesi pada saraf perifer sering kali menyebabkan saraf-saraf ini menjadi sangat teriritasi, sehingga terjadi polineuritis yang di tandai dengan nyeri yang menjalar sepanjang satu atau banyak jalur serabut saraf perifer.Jalur serabut di medulla spinalis juga dapat berdegenerasi sampai kadang-kadang terjadi paralisis, bahkan bila tidak terjadi paralisis, otot menjadi atrofi, yang mengakibatkan kelemahan yuang berat. Defisiensi tiamin melemahkan jantung dan menyebabkanvasodilatasi perifer. Orang dengan defisiensi tiamin yang berat akhirnya dapat mengalami gagal jantung karna kelemahan otot jantung.Lebih jauh, kembalinya darah ke jantung dapat meningkat sampai dua kali dari normal.Keadaan ini terjadi karena defisiensi tiamin menyebabkan vasodilatasi perifer disepanjang system sirkulasi, mungkin sebagai akibat menurunnya pelepasan energy metabolisme dalam jaringan, menimbulkan dilatasi pembuluh setempat.Efek kardiak pada

defisiensi tiamin sebagian disebabkan oleh tingginya aliran darah yang kembali ke jantung, dan sebagian karna kelemahan primer otot jantung.Edema perifer dan asites juga terjadi dengan hebat pada sebagian orang dengan defisiensi tiamin, terutama karena gagl jantung. Defisiensi tiamin menyebabkan gangguan saluran cerna. Gejala-gejala saluran cerna pada defisiensi tiamin adalah gangguan pencernaan, konstipasi berat, anoreksia, atoni usus, dan hipoklorhidria. Sem,ua gejala ini mungkin disebabkan oleh kegagalan oto tpolos dan kelenjar traktus gastrointestinal untuk menghasilkan energy yang cukup dari metabolisme karbohidrat. Gambaran keseluruhan defisiensi tiamin, yang terdiri dari polyneuritis, gejala-gejala kardiovaskular, dan gangguan saluran cerna, sering kali disebut dengan beriberi-terutama jika gejala kardiovaskularnya mencolok. Niasin Niasin, yang juga disebut asam nikotinat, bekerja didalam tubuh sebagai koenzim dalam bentuk nokotinamida adenin dinukleutida (NAD), dan nikotinamida adenine dinukleotida fosfat (NADP).Koenzim-koenzim ini adalah akseptor hydrogen; koenzim ini berkaitan dengan atom hydrogen melalui banyak jenis dehydrogenase pada saat dikeluarkan dari zat makanan. Jika terjadi defisiensi niasin, maka kecepatan dehidrogenasi normal tidak dapt dipertahankan, oleh sebab itu, pengantar energi secara oksidatif dari bahan makanan menjadi unsur fungsional sel juga tidak akan berlangsung dengan kecepatan yang normal. Pada stadium awal defisiensi niasin, kelaiana fisioplogis yang sederhana seperti kelemahan otot dan sekresi kelenjar yang buruk dapat terjadi, tetepai pada defisiensi niasin yang berat, dapat terjadi kematian jaringan yang nyata. Tampak lesi patoogis di banyak bagian system saraf pusat, dan dapat terjadi demensia permanen atau mungkin muncul beragam jenis psikosis.Selain itu, kulit mengalami penebalan yang berdeskuamasi, berpigmen pada bagianbagian yang terpapar iritasi mekanis atau terkena radiasi sinar matahari, sehinnga, kelihatannya orang dengan defisiensi niasin, kulitnya tidak mampu memperbaiki kerusaka akibat iritasi. Defisiensi niasin menyebabkan iritasi dan inflamasi selaput lender mulut dan bagian saluran cerna yang lain secara hebat, menimbulkan banyak kelainan pencernaan yang menyebabkan perdarahan saluaran cerna yang luas pada kasus yang parah. Mungkin keadaan diatas disebabkan oleh depresi metabolisme epeitel saluran cerna yang umum dan kegagalan perbaiakan epitel yang wajar. Keadaan klinis yang disebut pelagra dan penyakit pada anjing yang disebut lidah hitam, disebabkan terutama oleh defisiensi niasin.Pellagra sering berulang pada orang yang makanan pokoknya jagung, karena jagung sangat sedikit mengandung asam amino triptofan, yang hanya dapat sedikit di ubah menjadi niasin didalam tubuh.

Ribolvamin (Vitamin B2) Ribolvamin biasanya berkaitan dengan asam fosfat di dalam jaringan untuk membentuk dua koenzim,flavin mononukleutida (FMN),dan flavin adenin dinukleotida (FAD).kedua koenzim ini bekerja sebagai pembawa hydrogen dalam system oksidatif mitokondria yang penting.NAD,bekerja sehubungan dengan dehigdrogenase spesifik,biasanya menerima hydrogen yang di pindahkan dari berbagai zat makanan dan kemudian manghantarkan hydrogen pada FMN atau FAD;akhirnya,hydrogen dilepaskan sebagai ion ke dalam matriks mitokondria untuk di oksidasi oleh oksigen . Defisiensi riboflavin pada bintang percobaan menyebabkan dermatitis yang parah,muntahmuntah,diare,spastisitas otot yang berat,yang akhirnya menjadi kelemahan otot,koma,dan penurunan suhu tubuh,lalu kematin.jadi,defisiensi riboflavin yang berat dapat menyebabkan banyak gejala yang sama dengan kekurangan niasin dalam diet;kemungkinan,kelemahan yang terjadi pada setiap kasus di sebabkan oleh proses oksidasi di dalam sel tubuh yang secara umum tertekan. Pada manusia,tidak di ketahuiterdapat khasus sehingga mengakibatkan kelemahan yang nyata percobaan,tetapi defisiensi riboflavin ringan mungkin mengganggu pencernaan,rasa terbakar pada kulit kepala,depresi mental,mudah lupa,dan lain-lain. difisiensi riboflavin yang cukup kuat seperti diperlihatkan pada binatang sering terjadi.defisiensi seperti itu dapat dan mata,pecahnya sudut mulut,nyeri

Walaupun manifestasi defisiensi reboflavin biasanya relatif ringan,defisiensi ini sering terjadi berhubungan dengan defisiensi tiamin,niasin,tau keduanya..banyak sindrom defisiensi,meliputi plagra,beriberi,sprue,dan kwashiorkor,mungkin di sebabkan kombinasi defisiensi sejumlah vitamin,serta aspek malnutrisi yang lain. Vitamin B12 Beberapa senyawa kobalamin yang mempunyai gugus prostetik umum,seperti di gambarkan dibawah,menunjukkan apa yg di debut sebagai aktivitasvitamin B12. Perhatikan bahwa gugus prostetik berisi kobalt,yang mempunyai ikatan yang serupa dengan besi di dalam molekul hemoglobin.tampaknya atom kobalt berfungsi dengan cara yang hampir sama dengan fungsi atom besi yaitu berkaitan secara reversible dengan zat lain. Defisiensi vitamin B12 menyebabkan anemia pernisiosa. Vitamin B12 menjalankan beberapa fungsi metabolism,bertindak sebagai koenzim akseptor hydrogen.fungsi vitamin ini yang paling utama adalah bekerja sebagai koenzim mereduksi ribonukleotida menjadi deoksiribonukleotida ,satu langkah yang di butuhkan dalam replikasi gen.hal ini dapat menjelaskan fungsi utama vitamin B12.(1)meningkatkan pertumbuhan dan (2)meningkatkan pembentukan dan pematangan sel darah merah.

Defisiensi vitamin B12 menyebabkan demielinasi serabut saraf besar pada medula spinalis. Demielinasi serabut syaraf pada orang dengan defisiensi vitamin B12 terjadi terutama di kolumna posterior,dan kadang-kadang kolumna lateral medulla spinalis.Akibatnya,banyak pasien anemia pernisiosa menderita kehilangan sensasi perifer,dan pada khasus yang berat,bahkan menjadi lumpuh. Penyebab defisiensi vitamin B12 yang umum bukan karna kurangnya vitamin ini dalam makanan, melaiankan defisiensi pembentukan factor intrinsic, yang biasanya di sekresi oleh sel parietal kelenjar lambung dan penting untuk absorpsi vitamin B12 oleh mukosa ileum. Asam Folat (Asam Pteroilglutamat) Beberapa asam pteroilglutamat meununjukkan efek asam folat, asam folat berfungsi sebagai pembawa gugus hidroksimetil dan formil.Barangkali manfaat asam folat yang paling penting dalam tubuh adalah dalam sintesis purin dan timin, yang di butuhkan untuk pembentukan DNA.Oleh sebab itu, asam folat, seperti vitamin B12, dibutuhkan untuk reflikasi gen selular.Hal ini dapat menjelaskan salah ssatu fungsi paling penting asam folat untuk menunjang pertumbuhan. Memang, jika asam folat tidak ada dalam makananan, maka hewan akan tumbuh sedikit. Asam folat bahkan merupakan penunjang pertumbuhan yang lebih kuat dari vitamin B12, dan seperti vitamin B12, juga penting untuk pematangan sel darah merah.Akan tetapi, vitamin B12 dan asam folat masing-masing melakukan fungsi kimia yang spesifik dan berbeda dalam menunjang partumbuhan dan pematangan sel darah merah.Salah satu efek yang paling nyata pada defisiensi asam folat adalah terjadinya anemia makrositik yang hampir identic dengan anemia pernisiosa. Anemia ini sering dapat di obati secar efektif dengan asam folat saja. Piridoksin (vitamin B6) Piridoksin terdapat dalam bentuk fosfat piridoksin didalam sel dan berfungsi sebagai koenzim pada banyak reaksi kimia yang berhubungan dengan metabolisme asam amino dan protein. Peran piridoksin yang paling penting yaitu sebagai koenzim dalam proses transaminase untuk sintesis asam amino. Sebagai akibatnya, piridoksin memainkan banyak peran penting dalam metabolism, terutama dalam metabolisme protein.Selain itu, diyakini bahwa piridoksin bekerja pada pengangkutan beberapa asam amino melintasai membrane sel. Kekurangan piridoksin makanan pada hewan tingkat rendah dapat menyebabkan dermatitis, penurunan laju pertumbuhan, berkembangnya perlemakan hati, anemia, dan adanya deteriorasi mental.Pada anak, kadang-kadang defisiensi piridoksin menyebabkan kejang, dermatitis, dan gangguan saluran cerna seperti mual dan muntah.

Asam Pantotenat Asam pantotenat terutama diubah menjadi koenzim A di tubuh, yang mempunyai banyak peran metabolisme dalam sel. dua peran tersebut yaitu (1) konfersi asam pirufat dengan karboksilasi menjadi asetil-KoA sebelum masuk kedalam siklus assam sitrat, dan (2) degradasi molekul asam lemak menjadi banyak molekul asetil-KoA. Jadi, kekurangan asam pantotenat dapat menyebabkan baik metabolism karbohidrat maupun lemak menjadi tertekan. Defisiensi asam pantotenat pada hewan tingkat rendah dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan, kegagalan reproduksi, pemutihan rambut, dermatitis, perlemakan hati, dan nekrosis adrenokorteks hemoragis.Pada manusia, tidak pernah dibuktikan adanya sindrom defisiensi yang pasti, diperkirakan karena hampir dalam setiap jenis makanan ditemukan vitamin ini, dan karna sejumlah kecil vitamin ini mungkin dapat disintesis didalam tubuh. Hal ini tidak berarti bahwa asam pantotenat tidak penting dalam system metabolism dalam tubuh; tentu saja, barangkali vitamin ini sama pentingnya dengan vitamin yang lain. Asam Askorbat (Vitamin C) Defisiensi asam askorbat melemahkan serabut kolagen seluruh tubuh. Asam askorbat penting untuk mengaktifkan enzim prolil hidroksilase, yang menunjang tahap hidroksilasi dalam pembentukan hidroksiprolin, suatu unsur integral kolagen.Tanpa asam askorbat, maka serabut kolagen yang terbentuk disemua jaringan tubuh menjadi cacat dan lemah.Oleh sebab itu, vitamin ini penting untuk pertumbuhan dan kekuatan serabut di jaringan subkutan, kartilago, tulang, dan gigi. Defisiensi asam askorbat menyebabkan skorbut. Defisiensi asam askorbat selama 20 sampai 30 minggu,seperti yang sering terjadi dalam pelayaran yang lama di masa lalu,dapat menyebabkan skorbut.salah satu efek skorbut yang paling penting adalah kegagalan penyembuhan luka.hal ini di sebabkan oleh kegagalan sel,untuk menyimpan fibril kolagen dan zat perekat interseluler.sebagai akibatnya,penyembuhan luka yang biasanya memerlukan waktu beberapa hari,mungkin jadi memerlukan waktu beberapa bulan. Kekurangan asam askorbat juga menyebabkan terhentinya pertumbuhan tulang.Sel dari epifise yang sedang tumbuh terus berpoliferasi, tetapi tidak ada kolagen baru yang terdapat diantar sel, dan tulang mudah fraktur pada titik pertumbuhan karena kegagalan tulang yang sudah terosifikasi.Juga, bila terjadi fraktur pada tulang yang sudah terosifikasi pada pasien dengan defisiensi asam askorbat, maka osteoblast tidak dapat membentuk tulang yang baru.Akibatnya, tulang yang fraktur tidak dapat sembuh. Dinding pembuluh darah menjadi sangat rapuh pada skorbut, karena (1) kegagalan sel endotel untuk saling merekat satu sama lain dengan baik,dan (2) kegagalan untuk terbentuknya fibril klogen yang biasanya terdapat di dinding pembuluh darah.kapiler terutama mudah sekali

mengalami ruptur.dan sebagai akibatnya,terjadi banyak pendarahan petekie kecil di seluruh tubuh.pendarahan di bawah kulit dapat mengakibatkan bercak purpura,kadang-kadang di seluruh permukaan tubuh.untuk memeriksa defisiensi asam askorbat,seseorang dapat memperlihatkan perdarahan petekie dengan cara memompa manset tekanan darah di lengan atas;hal ini akan menyumbat aliran balik darah,meningkatkan tekanan kapiler,dan terjadi bercak merah pada lengan bawah,jika terjadi kekurangan asam askorbat yang cukup berat. Pada skorbut yang hebat,kadang-kadang terjadi fragmentasi sel otot;terjadi lesi pada gusi yang di sertai gigi goyang;timbul infeksi mulut;dan muntah darah,dan dapat terjadi perdarahan otak.Akhirnya sering timbul demam tinggi sebelum timbul kematian. Vitamin D Vitamin D meningkat absorpsi kalsium dari salutan cerna dan juga membantu mengontrol penyimpanan kalsium di tulang.Mekanisme bagaimana Vitamin D meningkat absorpsi kalsium terutama dengan menunjang transfor aktif kalsium melalui epitel ileum.Vitamin D trutama merupakan pembentukan perotein pengikat-kalsium di sel epitel usus yang membantu absorpsi kalsium.Fungsi spesifik vitamin D berkaitan dengan keseluruhan metabolism kalsium tubuh dan pembentukan tulang. Vitamin E Beberapa senyawa yang terkait memperlihatkan apa yang di sebut sebagai aktivitas vitamin E.jarang sekali di temukan kasus difisiensi vitamin E pada manusia.pada hewan percobaan,kekurangan vitamin E dapat menyebabkan degenerasi epitel germinal pada testis, dan, oleh sebab itu, dapt menyebabkan sterilitas pada hewan jantan. Kekurangan vitamin E juga dapat menyebabkan resorpsi janin setelah konsepsi pada hewan betina.Karena efek-efek defisiensi vitamin E ini, maka vitamin E kadang-kadang disebut sebagai Vitamin anti-sterilitas. Defisiensi vitamin E mencegah pertumbuhan yang normal dan sering menyebabkan degenerasi sel tubulus ginjal dan sel otot. Vitamin E diyakini memainkan peranan perlindungan untuk mencegah oksidasi lemak tak jenuh.Bila tidak ada vitamin E, jumlah lemak tak jenuh di dalam sel berkurang, menimbulkan kelainan struktur dan fungsi dari organel selular seperti mitokondria, lisosom, dan bahkan membrane sel. Vitamin K Vitamin K penting untuk pembentukan protrombin, factor VII (prokonvertin), factor IX, dan factor X oleh hati, yang semuanya penting pada koagulasi darah. Oleh karna itu, bila terjadi defisiensi vitamin K, maka pembekuan darah terhambat. Fungsi vitamin ini dan hubungannya dengan beberapa antikoagulan.

Bebrapa senyawa lainnya, baik yabg alami maupun yang sintetik, juga memperlihatkan aktivitas vitamin K. karena vitamin K disintesis oleh bakteri dalam kolon, sangat jarang di jumpai seseorang yang mempunyai kecenderungan perdarahan karna defisiensi vitamin K didalam makanan. Akan tetapi, jika bakteri kolon dihancurkan akibat pemberian sejumlah besar obat anti-biotik, maka defisiensi vitamin K segera terjadi kaerna tidak ada senyawa ini dalam makanan normal.

Vous aimerez peut-être aussi

  • V Arises
    V Arises
    Document7 pages
    V Arises
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation
  • Guillain Barre Syndrome
    Guillain Barre Syndrome
    Document5 pages
    Guillain Barre Syndrome
    Rila Nurul Qomariyah
    100% (1)
  • PJB Non Sianotik
    PJB Non Sianotik
    Document5 pages
    PJB Non Sianotik
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation
  • Tetralogi Fallot
    Tetralogi Fallot
    Document8 pages
    Tetralogi Fallot
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation
  • TROMBOFLEBITIS
    TROMBOFLEBITIS
    Document4 pages
    TROMBOFLEBITIS
    Rila Nurul Qomariyah
    100% (1)
  • Transposisi Arteri Besar
    Transposisi Arteri Besar
    Document4 pages
    Transposisi Arteri Besar
    Michael Alexander
    Pas encore d'évaluation
  • LARINGITIS
    LARINGITIS
    Document7 pages
    LARINGITIS
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation
  • Ulkus Peptikum
    Ulkus Peptikum
    Document9 pages
    Ulkus Peptikum
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation
  • HIPERTENSI
    HIPERTENSI
    Document13 pages
    HIPERTENSI
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation
  • PPOK
    PPOK
    Document8 pages
    PPOK
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation
  • BRONKEOLITIS
    BRONKEOLITIS
    Document13 pages
    BRONKEOLITIS
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation
  • Pembahasan LBM 2 Respirasi
    Pembahasan LBM 2 Respirasi
    Document44 pages
    Pembahasan LBM 2 Respirasi
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation
  • Bronko Pneumonia
    Bronko Pneumonia
    Document4 pages
    Bronko Pneumonia
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation
  • POLIP
    POLIP
    Document6 pages
    POLIP
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation
  • Abses Folikul Rambut
    Abses Folikul Rambut
    Document14 pages
    Abses Folikul Rambut
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation
  • Sinusitis
    Sinusitis
    Document17 pages
    Sinusitis
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation
  • Tonsilitis
    Tonsilitis
    Document12 pages
    Tonsilitis
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation
  • Gastritis
    Gastritis
    Document14 pages
    Gastritis
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation
  • Ulkus Peptikum
    Ulkus Peptikum
    Document9 pages
    Ulkus Peptikum
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation
  • PEMBAHASAN
    PEMBAHASAN
    Document21 pages
    PEMBAHASAN
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation
  • Pembahasan TR Sars
    Pembahasan TR Sars
    Document20 pages
    Pembahasan TR Sars
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation
  • Pembahasan LBM 2 Respirasi
    Pembahasan LBM 2 Respirasi
    Document44 pages
    Pembahasan LBM 2 Respirasi
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation
  • Abses Folike Rambut
    Abses Folike Rambut
    Document15 pages
    Abses Folike Rambut
    Michael Alexander
    Pas encore d'évaluation
  • Anatomi Dan Fisiologi Jantung
    Anatomi Dan Fisiologi Jantung
    Document3 pages
    Anatomi Dan Fisiologi Jantung
    Rila Nurul Qomariyah
    100% (1)
  • Pemba Has An
    Pemba Has An
    Document15 pages
    Pemba Has An
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation
  • Pleno Akhir
    Pleno Akhir
    Document7 pages
    Pleno Akhir
    Michael Alexander
    Pas encore d'évaluation
  • Diabetes Militus
    Diabetes Militus
    Document11 pages
    Diabetes Militus
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation
  • Defisiensi Vitamin
    Defisiensi Vitamin
    Document23 pages
    Defisiensi Vitamin
    Rila Nurul Qomariyah
    100% (1)
  • Hipersensitifitas Tipe 3
    Hipersensitifitas Tipe 3
    Document13 pages
    Hipersensitifitas Tipe 3
    Rila Nurul Qomariyah
    Pas encore d'évaluation