Vous êtes sur la page 1sur 14

Seismometer 3 komponen adalah sebuah seismometer yang memiliki 3 buah sensor dan mampu merekam gelombang gelombang gempa

yang datang dari berbagai arah. Komponen sensor pada seismometer 3 komponen antara lain: 1. Sensor Komponen Vertikal Atas Bawah (Up-down, UD); sensor ini merekam gelombang gempa yang arah partikelnya bergerak dalam arah atas bawah. 2. Sensor Komponen Horizontal Utara Selatan (North-South, NS); sensor ini merekam gelombang gempa yang arah partikelnya bergerak dalam arah Utara Selatan atau yang mewakili arah ini. 3. Sensor komponen Horizontal Timur Barat (East West, EW); sensor ini merekam gelombang gempa yang arah partikelnya bergerak dalam arah Timur Barat atau yang mewakili arah ini.

Prinsip dasar Sensor Seismometer 3 komponen (Afnimar, 2009)

Seismograph 3 komponen BMKG Banda Aceh Selain ke-3 komponen tersebut, dikenal juga komponen radial dan komponen tranversal. Komponen radial adalah komponen horizontal yang searah dengan arah penjalaran gelombang dan komponen tranversal adalah komponen horizontal yang tegak lurus dengan arah penjalaran gelombang. Alat seismometer 3 komponen tersebut di pasang di Stasiun pengamatan gempa seperti Stasiun BMKG Mata Ie, Banda Aceh seperti pada gambar di samping. Ketika gelombang Gempa P, SH, SV, Love dan Reyleigh menyentuk seismometer 3 komponen, maka tidak semua semua komponen akan mendeteksi gelombang gempa tersebut. Terdeteksi tidaknya gelombang gempa sangat bergantung pada arah (azimut) datangnya gelombang gempa tersebut. Beberapa gambar di bawah ini yang saya ambil dari buku Seismologi yang ditulis oleh Afnimar, Ph.D (dosen ITB) bisa membantu kita untuk memahami proses perekaman gelombang gempa pada seismometer 3 komponen dan pada sensor komponen mana saja akan terekam gelombang gempa ketika sebuah gempa terjadi di suatu tempat.

Gambar 1. Ilustrasi arah partikel ketika dilewati Gelombang P a. Tampak dari samping b. Tampak dari atas Pada gambar 1 di atas dapat dilihat bawah gelombang gempa menuju ke stasiun pengamat dari sudut 45 dari utara, sudut datangnya gelombang terhadap stasiun pengamat sering juga disebut sudut back azimut. Gelombang P yang datang dengan gerak partikel maju-mundur tersebut akan terekam pada sensor komponen Utara Selatan, Timur Barat dan Atas Bawah. Namun seandainya gelombang tersebut datang dari sudut 90 (arah timur) maka gelombang P tersebut hanya terekam pada sensor komponen Timur Barat, Atas Bawah dan tidak terekam pada sensor komponen Utara Selatan karena arah gerak partikel akibat gelombang P searah dengan arah pergerakan gelombang.

Gambar 2. Ilustrasi arah partikel ketika dilewati Gelombang SV a. Tampak dari samping b. Tampak dari atas Gelombang SV memiliki pergerakan partikel atas bawah terhadap arah penjalaran seperti ditunjukkan pada gambar 2, akan terekam pada komponen yang sama dengan gelombang P, yaitu terekam pada sensor komponen Utara-Selatan, Timur-Barat dan Atas-Bawah. Apabila

sudut datang gelombang gempanya 90 (timur) maka yang terekam juga sama dengan gelombang P.

Gambar 3. Ilustrasi arah partikel ketika dilewati Gelombang SH a. Tampak dari samping b. Tampak dari atas Penjalaran gelombang SH yang ditunjukkan oleh gambar 3, yang arah pergerakan partikelnya kiri-kanan arah penjalaran gelombang akan terekam pada sensor komponen Utara-Selatan dan Timur-Barat serta tidak terekam pada sensor komponen Atas-Bawah. Namun apabila arah gelombangnya datang dari arah 90 (timur) maka gelombang SH cuma terekam pada sensor komponen Utara-Selatan.

Gambar 4. Ilustrasi arah partikel ketika dilewati Gelombang Love a. Tampak dari samping b. Tampak dari atas Gelombang permukaan Love yang menjalar di atas permukaan memiliki arah gerak partikel sama dengan gelombang SH yaitu kiri-kanan arah penjalaran gelombang. Gelombang love seperti gambar 4 akan terekam pada sensor komponen Utara-Selatan dan Timur-Barat serta tidak terekam pada sensor komponen Atas-Bawah. Seandainya gelompang love datang dari arah timur, maka gelombang love ini cuma terekam pada sensor komponen Utara-Selatan.

Gambar 1. Ilustrasi arah partikel ketika dilewati Gelombang Reyleigh a. Tampak dari samping b. Tampak dari atas Gelombang permukaan Reyleigh yang merupakan pengabungan antara gelombang P dengan gelombang SV sehingga arah pergerakan partikelnya maju-mundur dan atas-bawah serta bergerak elip. Gelombang ini akan terekam pada sensor komponen Utara-Selatan, TimurBarat dan Atas-Bawah. Namun apabila gelombang Reyleigh ini datang dari arah 90 (timur) akan terekam pada sensor komponen Timur-Barat dan Atas-Bawah. Contoh hasil perekaman menggunakan sensor seismometer 3 komponen dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar tersebut saya ambil dari www.iris.edu namun saya tidak mendapatkan informasi dari arah mana datangnya gelombang gempa.

Contoh hasil rekaman menggunakan sensor seismometer 3 kompnen (www.iris.edu) Semoga tulisan ini bermanfaat untuk mahasiswa/i dan masyarakat umum yang ingin memahami bagaimana sebuah gelombang gempa di rekam oleh alat seismometer.

Read more: http://www.ibnurusydy.com/perekaman-gempa-pada-seismomete-3komponen/#ixzz2ROXgYt00

2.3.2 Jenis-Jenis Siesmograf S ei s m og ra f memiliki d u a

jeni sb erda s arkan cara kerjan y a y ait us ei s m og ra f anal og dan s ei s m og ra f di g ital. S edan g kan b erda s arkan f rek u en s i dapat

di b a g i ke dalam ti g a jeni s , y ait uS ei s m og ra fS h o rt P eri o d, S ei s m og ra f Lo n gP eri o d dan S ei

s m og ra fB r o ad b and. M a s in g -ma s in g memiliki f rek u en s i 0 , 1 100Hz ; 0 , 0 30 , 0 5 Hz ; 0 , 01 -5 0Hz . 2.3.3 Prinsip Kerja Seismograf SPS-3

S ei s m og ra fSPS -3 men ggu nakan elektr o ma g netik seismographer u nt u k memindahkan vo latilita ss i s tem kawat tarik ke su at u daerah ma g neti s . P eri

s tiwa- peri s tiwa y an g menim bu lkan g etaran kem u dian didetek s i melal u i A ccelera s i P en.

Gempa dan tsunami Aceh 2004 masih menyisakan duka dan nestapa bagi rakyat Aceh. Hari ini (26 Desember 2012), sudah sewindu kejadian tersebut berlalu. Berbagai informasi dan prasangka masih saja muncul di tengah masyarakat kita tentang penyebab tsunami Aceh. Pada tulisan sebelumnya saya sudah membahas tentang Penyebab Tsunami Aceh 2004. Sejak tahun 2005, banyak sekali isu-isu yang beredar di tengah masyarakat Indonesia tentang penyebab tsunami Aceh 2004. Dalam isu tersebut dikatakan bahwa tsunami Aceh 2004 yang sangat dahsyat tersebut disebabkan oleh uji coba Bom Nuklir oleh pihah US Army. Dalam tulisan ini, saya akan memaparkan beberapa pertimbangan dari sisi ilmiah yang akan menjawab apakah tsunami Aceh 2004 karena ulah mereka atau murni kejadian alam. Berikut ini beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan kita bersama dalam menilai penyebab tsunami Aceh 2004: 1. Bukan Tsunami Pertama; tsunami Aceh tahun 2004 bukanlah tsunami pertama kali menerjang Aceh. Apabila tsunami 2004 adalah yang pertama terjadi di Aceh sejak 1000 tahun yang lalu maka kita semua wajib curiga kepada pihak yang telah memicu timbulnya tsunami. Namun apa yang terjadi tahun 2004 bukanlah tsunami pertama, melainkan tsunami yang ke sekian kali. Sebelumnya ada tsunami tahun 1861 dan tahun 1907. Untuk info lebih lanjut bisa baca tulisan saya tentang Tsunami Purba di Simeulu. 2. Gelombang Gempa: Antara gelombang gempa bumi dengan gelombang gempa akibat Bom Atom terdapat perbedaan dalam bentuk gelombangnya. Pada tahun 2004 semua seismometer di seluruh dunia merekam gelombang gelombang gempa bumi dan bukan gelombang bom atom. Gelombang bom atom sumbernya berupa titik tapi gelombang gempa bumi sumbernya berupa bidang patahan/sesar/rekahan. Untuk mengenalnya lebih lanjut bisa baca tulisan saya tentang Belajar Gempa dari Youtube. Pada tulisan saya tersebut ada video yang bisa menjelaskan bagaimana gelombang gempabumi menjalar sehingga seismologi bisa membuat Mekanisme Fokus sehingga bisa diperkirakan geometri rekahan/sesar/patahannya. 3. Panjang Rekahan: Gempa Aceh 2004 menyebabkan rekahan sepanjang lebih kurang 1600 Km, hal ini dapat dilihat dengan adanya pulau yang naik dan turun di sepanjang zona rekahan atau rupture. Apabila rekahan ini

disebabkan oleh Bom Atom, apa mungkin pihak US Army menjejerkan bom atom dengan interval 1-10 Km sepanjang 1600 Km. Iseng kali kalau ini mereka melalukan ini. Apabila rupture yang terjadi pada gempa dan tsunami 2004 cuma 100 Km, mungkin kita bisa curiga ke mereka tapi ini terlalu panjang. 4. No-Radiasi Nuklir: Apabila bom nuklis digunakan untuk membuat tsunami di samudra Hindia sana, pasti saat ini masih ada radiasi nuklis yang tersisa dari hasi bom tersebut. Saya yakin radiasi nuklis ini sudah terdeteksi oleh berbagai ilmuan yang meneliti gempa dan tsunami. Kalaulah peneliti dari US mencoba menutupinya pasti penelitian dari China, Rusia dan beberapa negara lain akan membongkarnya. Tapi yang kita lihat sekarang, belum ada satupun peneliti yang mendeteksi radiasi nuklis (CMIIW). Hal yang lain yang menarik untuk di bahas adalah ada beberapa orang mempertanyakan kenapa mayat tsunami warnanya hitam, pasti ini karena nuklir??? menurut saya, beberapa mayat tsunami warnanya hitam lebih dikarenakan lumpur yang sudah terendapkan sekian lama di samudra Hindia sana kemudian diangkat/diaduk kembali oleh gelombang tsunami 2004 sehingga gelombang tsunami warnanya sangat hitam dan wajar korban tsunami berwarna hitam. Warna hitam gelombang tsunami bukan hanya tahun 2004, tsunami Aceh 1907 juga berwarna hitam. Apabila kawan-kawan semalam (25 Desember 2012 pukul 20:00 wib) ada yang nonton film dokumenter Nyanyian 1907 di Sultan II Selim Banda Aceh yang digagas oleh KAVAN (Komonitas Audio Visual Aneuk Nanggroe), tentu sudah faham bagaimana Nenenk Rukiah yang saat ini sudah berumur 112 menceritakan tsunami tahun 1907. 5. Kawasan Tektonik Aktif: Secara tatanan tektonik, kita memang berada pada jalur tektonik aktif dimana lempeng Indo-Australia yang bergerak dengan kecepatan 5 Cm/tahun menumjam di bawah lempeng Eurasia tempat kita duduk. Apabila kita tinggal di zona tidak aktif dan tiba-tiba ada tsunami maka kita harus curiga tentang penyebab tsunami. Tapi sekarang ini kondisinya kita tinggal di kawasan aktif dan dari sejarah, gempa dan tsunami pernah terjadi berkali-kali pada zaman dahulu kala.

Semoga beberapa hal di atas bisa menjadi pertimbangan kita, apakah tsunami 2004 murni kejadian alam atau ulah negara adidaya yang hampir bangkrut itu. Semoga kita semua bisa melihat mana yang nyata dan mana yang cuma isu belaka. Hanya Allah SWT yang tahu kebenaran di balik tsunami 2004.

Read more: http://www.ibnurusydy.com/tsunami-aceh-murni-kejadianalam/#ixzz2ROlL7Zrg

Vous aimerez peut-être aussi