Vous êtes sur la page 1sur 5

1

Analisis Resep
A. Pengertian Umum Mengenai Resep. Resep merupakan perwujudan akhir dari kompetensi, pengetahuan, keahlian dokter dalam menerapkan pengetahuanya dalam bidang farmakologi dan terapi. Resep juga merupakan suatu alat komunikasi yang menghubungkan profesi antara dokter dan apoteker. Menurut undang- undang yang dibolehkan menuis resep ialah dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter hewan. Bagi dokter umum dan dokter spesialis tidak ada pembatasan mengenai jenis obat yang boleh diberikan kepada penderitanya. Idealnya seorang dokter dalam menulis resep harus mengetahui nasib obat dalam tubuh seperti penyerepan, distribusi, metabolisme, dan ekskresi. Jadi resep dalam arti sempit ialah suatu permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, atau dokter hewan kepada apoteker untuk membuatkan obat dalam bentuk sediaan tertentu dan menyerahkannya kepada penderita.

B. Identitas dokter. Unsur- unsur yang terlibat dalam identitas dokter mencakup : nama, nomor surat ijin praktek, alamat praktek dan rumah dokter penulis dilengkapi dengan nomor telepon dan hari serta jam praktek. Dalam hal ini resep yang saya terima dikeluarkan oleh dokter Baik dengan alamat atas nama RS. Nur Hidayah yakni jalan Imogiri timur Km.11,5, Blawong, Trimulyo, Jetis, Bantul, Yogyakarta. Pada resep juga telah dicantumkan nomor telepon dokter untuk memudahkan apoteker menghubungi dokter bersangkutan apabila terjadi kerancuan atau masalah dalam peresepan. Yang kurang pada begian ini adalah tidak disertainya nomor SIP (Surat Izin Praktek) dokter yang bersangkutan. Sehingga pasien mungkin saja meragukan keaslian profesi dokter tersebut.

C. Nama Kota. Resep ini ditulis oleh dokter Baik Budi pada tanggal 22 juni 2008 di kabupaten Bantul, Yogyakarta.

D. Supercriptio Bagian ini ditandai dengan huruf atau simbol R/ , singkatan dari recipe yang berarti harap diambil . Terletak di sisi kiri atas dan hanya tercetak satu R/, sehingga bila diberikan lebih dari satu formula resep diperlukan penulisan R/ lagi.

Penugasan Blok Pengobatan Rasional: Analisis Resep

Penulisan R/ pada resep ini sudah tepat, yakni pada sisi kiri atas setiap obat yang diresepkan. Di resep ini ada 3 obat yang diberikan kepada pasien. Ketiga obat tersebut masing-masing telah ditulis dengan diawali R/ sebelumnya. Dalam hal ini dokter Baik meresepkan obat untuk diambil pasien berupa inflamide dalam bentuk spray sebanyak satu buah serta Ventolin dalam bentuk spray juga dan ini dapat digunakan apabila perlu saja sehungga penulisan obat atau formula Ventolin setelah penulisan inflamide

E. Inscriptio Bagian ini sebenarnya merupakan inti resep dokter. Bagian ini nerisi nama obat, kekuatan dan jumlah obat yang diperlukan yang ditulis dengan jelas. Penulisan nama obat menggunakan nama generik, nama standar atau nama paten. Penulisan ini juga dilengkapi dengan jumlah dan kekuatan obat dalam satuan obat atau volume dengan sistem metric (mg, g, ml, l), kombinasi obat, serta dosis individual yang disesuaikan dengan keadaan pasien. 1. Spesifikasi sediaan. Sediaan tidak di jelaskan dengan jelas. Yaitu Doksisiklin dan Maliquin + Desolex tidak dituliskan bentuk sediaannya. 2. Penulisan satuan berat, volume dan unit Penulisan satuan obat atau volume dengan sistem metrik (mg, g, ml,l). Penulisan pada resep sudah disertai kekuatan obat beserta satuannya. Kecuali Maliquin + Desolex hanya diberi keterangan q.s. (Quantum Satis) atau berarti secukupnya. Padahal yang mengerti keadaan pasien beserta kebutuhan kekuatan obat yang dibutuhkan adalah dokter, yang di khawatirkan adalah obat berada di bawah dosis yang memiliki efek minimal terhadap diagnosis yang di putuskan. Karena kaidah apoteker apabila dosis tidak dicantumkan maka yang diberikan adalah sediaan paling minimal. 3. Jumlah jenis sediaan obat Dalam resep ini penulisan R/ untuk satu jenis obat sudah benar jadi dalam resep ini terdapat 3 jenis formulasi obat namun tidak dicantumkan berapa lama untuk pengobatan. Yaitu pada Doksisiklin, benzolac-cl + Desolex, dan Maliquin + Desolex. Apakah harus dihabiskan, atau hanya bila timbul gejala, ataukah lainnya. Pada Doksisiklin seharusnya diberi keterangan habiskan untuk mencegah terjadinya resistensi bakteri.

Penugasan Blok Pengobatan Rasional: Analisis Resep

4. Satuan biji/tablet/kapsul/botol Untuk Doksisiklin diberikan sejumlah 15 (Lima Belas), tapi tidak jelas apa sediaan yang dibutuhkan. Untuk jumlahnya hanya Doksisiklin yang tercantum jumlah yang harus diberikan dan dituliskan dalam bentuk angka romawi yaitu XV (Lima Belas). Selain itu juga Benzolac-Cl + desolex tidak disertai no. (numero) atau jumlah obatnya. 5. Penggunaan kombinasi obat Untuk interaksi obat, penggunaan antibiotik yaitu Doksisiklin yang diberikan secara peroral seharusnya tidak perlu diberikan lagi antibiotic topical yaitu Benzolac-Cl (Benzoil Peroksida + Klindamisin). Sedangkan pada sediaan obat untuk diagnosis pasien yang diduga Acne Vulgaris pemberiaan secara topikal atau sediaan yang penggunaannya pada kulit dengan tujuan untuk menghasilkan efek lokal, adalah tepat karena langsung pada organ tablet yang bermasalah (Lebih efektif dan efisien) disbanding dengan sediaan lainnya. Sedangkan untuk sediaan antibiotic oral misalnya doksisiklin tidak dibutuhkan karena pertimbangan fungsi dan efeknya serta dengan pemberian Benzolac-Cl yang telah terdapat antibiotic sudah cukup. Doksisiklin digunakan, sebagai antibiotic yang bekerja dengan mekanisme memperlambat pertumbuhan bakteri yang sensitive dengan mengganggu produksi protein yang diperlukan bagi pertumbuhan bakteri . Dengan pertumbuhan bakteri yang lambat selanjutnya mekanisme pertahanan badan (seperti sel darah putih ) akan memusnahkan bakteri tersebut. Indikasinya salah satunya adalah untuk acne vulgaris. Namun doksisiklin juga memiliki kontraindikasi pada wanita hamil dan menyusui selain pada pasien yang alergi. Juga dapat merubah warna gigi juga pada pemberian anak < 12 tahun. Namun pasien sudah menurut usia tidak terdapat kontraindikasi. Sehingga pemberian dksisiklin sudah tepat, namun masih terdapat cara pemebrian yang lebih baik. Sedangkan kombinasi berisi Benzolac-CL(Benzoil Peroksida + Klindamisin) dan desolex (desonide) sebenarnya gabungan antara obat tipe kausatif dan simtomatis. Benzoil peroksida + klindamisin bekerja dengan membunuh bakter penyebab jerawat dengan mekanisme berbeda. Benzoil peroksida dengan mekanisme yang bersifat toksiknya sedang klindamisisn bekerja langsung pada bakterinya. Sedangkan desonide yaitu kortikosteroid yang bekerja mengurangi gejala inflamasi yang disebabkan benzolac-Cl. Ini merupakan kombinasi yang sering digunakan untuk Acne Vulgaris tingkat moderat. Kombinasi Mediquin (Hydroquinon) + Desolex (Desonide), digunakan sebenarnya sebagai follow up setelah masalah jerawat teratasi. Karena mengandung hidroquinon yang berfungsi sebagai bleaching atau pemutih pada hiperpigmentasi
Penugasan Blok Pengobatan Rasional: Analisis Resep

yang disebabkan oleh Benzolac-ClTM diatas. Begitu juga desonide yaitu kortikosteroid yang bekerja mengurangi gejala inflamasi akibat Benzolac-ClTM diatas. Pemberian kombinasi ini seharusnya diberikan setelah pasien control setelah pengobatan kausatif dahulu, tidak bersamaan. Apalagi terdapat komposisi yang sama antara formulasi ke-2 dan ke-3, yakni terdapatnya kortikosteroid. 6. Dosis individual Doksisiklin; Anak-anak > 8 tahun dengan berat badan < 45 kg: 4.4 mg/kg berat badan per hari dengan interval 12 jam pada hari pertama, selanjutnya 2.2 mg/kg berat badan per hari. Dewasa dan anak-anak > 8 tahun dengan berat badan >= 45 kg: 200 mg setiap 12 jam pada hari pertama, selanjutnya 100 mg per hari. Pengobatan harus dilanjutkan paling sedikit 24 jam sampai 48 jam setelah tanda-tanda dan gejala reda. Maka Dosis yang diberikan salah, kekuatan obat bukan 100 g tetapi milligram dan penggunaan juga salah bukan 1 kali sehari. Karena usia pasien sudah 45 tahun. Benzolac-Cl berisikan Benzoyl peroxide 5%, clindamycin phosphate 1.2%.Oleskan tipis dan merata 1-2 kali sehari pada tempat berjerawat setelah wajah dibersihkan, jangan digunakan dengan cara mentotolkan. Sudah benar Mediquin berisi Hidrokinon 5%. Oleskan krim Mediquin pada kulit yang dikehendaki adanya pemutihan. Krim Mediquin hanya digunakan pada malam hari, 3 jam sebelum tidur setelah kulit dibersihkan dahulu dengan lotion atau krim pembersih. Sudah benar namun seharusnya ditambahi p.r.n. (pro re nata) atau seperlunya, karena dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya pada penggunaan jangka panjang. Desolex mengandung desonide 0,5 mg. Dioleskan pada daerah yang terindikasi. 2-3 kali sehari. Sama dengan diatas seharusnya juga ditambahi p.r.n. karena ini merupakan obat yang bersifat simtomatis. 7. Penggunaan tulisan singkatan Aturan pemakaian obat oleh penderita umumnya ditulis dengan singkatan bahasa Latin. Penulisan singkatan obat hanya diperbolehklan jika singkatan tersebut adalah singkatan resmi sesuai dengan Farmakope Indonesia atau nomenklatur Internasional. Dalam penulisan dosis tidak ada tanda titik pemisah antara d (de) dengan d (die), mfla (misce fac lege artis), u (Usus) dengan e (externus). 8. Tanda pemisah antar R/ Tanda R/ atau recipe yang berarti harap diambil digunakan hanya untuk satu formula. Dalam resep ini tanda R/ yang digunakan sudah tepat dan benar, satu R/ untuk satu formula yang dipisah dengan paraf dokter, dimana paraf tersebut sepanjang penulisan formula

Penugasan Blok Pengobatan Rasional: Analisis Resep

F. Subscriptio Bagian ini mencantumkan bentuk sediaan obat beserta jumlahnya., termasuk cara penulisan dengan singkatan bahasa latin yang tergantung dari macamnya formula resep yang ditulis. Untuk bentuk sediaan ketiga formulasi obat sudah benar. Pada resep ini, penulisan doksisiklin tidak disertai bentuk sediaan. Padahal dipasaran terdapat bentuk tablet, kapsul dan serbuk. Begitu juga dengan Mediquin. Sedangkan pada benzolac-Cl tidak disertai no. (numero) atau jumlah sediaan yang akan diberikan.

G.

Signatura

Penulisan S, singkatan dari signatura yang berarti tandailah merupakan symbol yang memberi petunjuk penggunaan obat bagi si pasien. Simbol ini terletak agak menjorok sebelum baris paraf dokter. Dalam resep ini terdapat penulisan S, untuk letaknya sudah benar hanya saja penulisan simbol S yang kurang jelas seperti huruf integral atau garis miring ( atau /) H. Penutup BACA BUKU MEDIK I. Identitas Pasien

JELASIN PENJELASAN DOKTER TENTANG ATURAN PENGGUNAAN OBAT DAN MONITORING EFEKSAMPING MASING MASING OBAT

J.

Penulisan Resep yang Benar dan Rasional. RESEP YANG SALAH (DI FOTO/DISCAN TERUS DI PASTE) BUAT RESEP YANG BENAR DARI RESEP YANG SALAH TADI (DIBAWAHNYA )

Penugasan Blok Pengobatan Rasional: Analisis Resep

Vous aimerez peut-être aussi