Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Tanpa unsur ketiga ini administrasi tidak akan jalan. Tanpa alat manusia
sukar menyelesaikan pekerjaannya. Tanpa uang pekerjaan tidak dapat lancar dan
tenaga manusia tidak dapat diperoleh. Lebih-lebih lagi tanpa unsur manusia yang
memiliki kemanpuan-kemampuan yang diperlukan, tidak mungkin sesuatu dapat
diperoleh, meskipun alat dan uang tersedia secukupnya.
1
Pembidangan dalam administrasi pendidikan ditinjau dari segi
kependidikan, merupakan tujuan dari penyelenggaraan administrasi. Biasanya
diadakan 3 pembidangan sebagai berikut:
a.Bagian kurikulum
b.Personel sekolah
c.Bagian murid
3
BAB II
KOMPONEN LEMBAGA PENDIDIKAN
(Management Operatif)
a.Bagian kurikulum
b.Personel sekolah
c.Bagian murid
Dalam buku karya Moch Rifai yang berjudul "administrasi pendidikan dan
supervisi". Beliau memasukan kompenen pelayanan khusus, menuliskan
hubungan sekolah dengan masyarakat belum lazim karena antara sekolah dengan
masyarakat selalu ada dan selalu diperlukan interkasi dan diperlukan usaha saling
membantu. Karena itulah diperlukan pengaturan yang baik dalam masalah
sehingga sekolah dengan masyarakat.1
A.Bagian kurikulum
1 Moch. Rifai, M.A. Administrasi dan Supervisi Pendidikan 1. (Jemmars, Bandung : 1982) edisi
revisi
Bagian ini akan mencakup pengadministrasian kegiatan-kegiatan belajar-
mengajar, yang lazim juga disebut sebagai administrasi kurikulum. Bidang
pengadministrasian ini sebanarnya merupakan pusat dari semua kegiatan-
kegiaan di sekolah.
Ada beberapa fihak yang tidak begitu setuju dengan istilah administrasi
kurikulum. Di luar negeri di sebutnya "administration of the instructional
program". Memang, administrasi kurikulum agak kurang tepat, jika
kurikulum diartikan dalam arti sempit sebagai "bahan pelajaran" atau subject
matter" yang harus disampaikan kepada pelajar.
5
proses belajar mengajar terlaksana di dalam kelas. Mari kita bicarakan satu
persatu kegiatan tersebut:
Penjelasan:
Yang kita ketahui di sekolah dasar di tempat kita masih berlaku system
guru kelas sehingga guru bertanggung jawab mengajar pada kelas tertentu.
Tetapi pada sekolah-sekolah lanjutan kita melaksanakan system guru vak
(guru bidang studi) sehingga pembagaian mengajar itu berarti penempatan
guru pada kelas-kelas tertentu dengan jumlah jam mengajar yang telah
ditentukan. Artinya, bahwa tugas mengajara setiap guru bidang studi tidak
hanya terpaku pada satu kelas saja dan setiap guru bidang studi mengajar
sesuai dengan keahliannya masing-masing. Kecuali kalau dalam sekolah
tersebut kekurangan seorang guru sehingga guru yang bukan vaknya
diperintah untuk mengajar bidang studi yang lain.
7
Penjelasan:
Jadwal pelajaran berguna untuk mengetahui apa yang akan diajarkan pada
suatu waktu dalam suatu kelas; dari sudut guru, jadwal pelajaran
merupakan pedoman di kelas dimana ia harus mengajar pada waktu itu,
dan berapa lama ia harus ada di kelas itu, untuk kemudian ia harus pindah
ke kelas yang lain lagi. Demikian jadwal pelajaran sebenarnya adalah
penjabaran dari seluruh program pengajaran di sekolah.
a.Pelajaran jangan terlalu lama (kelas 1 dan 2 SD) satu jam pelajaran 30
menit, kelas 3-6 satu jam pelajaran 40 menit, dan untuk tingkat
lanjutan satu jam pelajaran 45 menit. Dan untuk masing-masing mata
pelajaran maksimal 2 jam pelajaran jika diberikan berurutan.
2.Penyusunan Program
Dalam rangka penyusunan program ini yang harus dilihat adalah urutan isi
kurikulum sekolah yang bersangkutan, yang dimaksud disini terutama
adalah jumlah atau macam pokok bahasan dan sub pokok bahasan dari
setiap bidang studi. Oleh karena itu, penyusunan program mengajar
terutama menjadi tanggungjawab guru bidang studi masing-masing.
d.Dan lain-lainnya
Daftar kemajuan kelas dapat juga berupa sebuah buku yang apabila sudah
diisi oleh guru yang bertugas pada kelas tertentu, maka orang lain akan
mengetahui sejauh mana kelas tersebut kemajuan jalannya pelajaran.
9
Kegiatan administrasi personel
1). Seleksi
Petugas baru itu harus mendapat bimbingan dalam masa pemulaan mejabat
pekerjaan itu, supaya ia dapat menyesuaikan diri secepat-cepatnya dengan
situasi kerja, agar ia mengerti dan menguasai tugas-tugasnya yang baru itu.
Orentasi ini perlu bukan saja bagi para petugas-petugas yang baru, tetapi
juga bagi para petugas-petugas yang sudah pernah mempunmyai
pengalaman sebelumnya dan dipindahkan ke dalan lingkungan baru ini.
Yang melaksanakan dan memberikan orientasi bukan hanya pemimpin
saja. Setiap anggota kelompok dapat diikut sertakan.
5). Kesejahteraan
a.Pendaftaran sekolah
Tiap sekolah tiap tahun mengalami masalah pendaftaran murid yang akan
diterimanya; yang dapat memenuhi persyaratan untuk mengikuti kegiatan
belajar di sekolah yang bersangkutan.
4 Moch. Rifai, M.A. Administrasi dan Supervisi Pendidikan 1. (Jemmars, Bandung : 1982) edisi
revisi hal 106
11
ini baru berarti "pesyaratan untuk mendaftar". Persyaratan ini biasanya
bersifat formal, berupa bukti-bukti mengenai:
-Umur tertentu,
-Keadaan fisik/jasmani
b.Seleksi murid
c.Penerimaan murid
Yang sudah lulus seleksi belum menjadi murid, jika belum dipenuhi
persyaratan-persyaratan selanjutnya; melaporkan/mendaftarkan diri
sampai batas waktu yang ditentukan, dengan memenui beberapa
persyaratan lagi; biasanya persyaratan administrative keuangan. Barulah
calon murid menjadi murid, dengan mendapat nomor penerimaan (nomor
induk, nomor pokok) dan tanda bukti sebagi murid yang terdaftar (surat
keterangan, kartu siswa, dan sebagainya).
d.Penempatan murid
e.Bimbingan belajar
Lebih besar muridnya, lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam
rangka administrasi murid ini, dan lebih, teratur dan sistimatis hendaknya cara-
cara pencatatan dan pelaporannya. Buku-buku, daftar-daftar, formulir yang
diperlukan sebagai alat bantu dalam pengadministrasian ini harus dikerjakan
secara teratur, antara lain:
-Buku induk;
-Klapper;
13
-Daftar nilai dan daftar gabungan nilai; (lengger);
-Daftar absen
-Buku raport
-Daftar mutasi
-Daftar pribadi
Dari segi kependidikan, daftar hadir mempunyai arti yang tak kalah
pentingnya, baik untuk pembinaan mutu pendidikan secara professional
maupun dalam memelihara tata tertib atau disiplin secara kontinu. Pada
15
gilirannya sewaktu-waktu semua tersebut sangat berguna untuk kegiatan
perencanaan, bimbingan dan pengarahan, koordinasi dan komunikasi.
Misalnya, akan sulit dilakukan perencaranaan yang baik bilamana tidak
tersedia data tentang jumlah murid dan guru yang akan dikenai kurikulum
tertentu antara lain untuk menertapkanm beberapa lokal diperlukan setiap
tingkatan kelas, siapa saja guru yang akan bertugas disetiap kelas dan
bagaimana pengaturan dan lain-lain
17
pihak lain yang memerlukannya secepat-cepatnya.
-Alat pelajaran
-Alat peraga
-Media pengajaran
1.Penentuan kebutuhan.
2.Proses pengadaan.
3.Pemakaian.
4.Pencatatan.
5.Pertanggung jawaban.
Penjelasannya;
1.Penentuan kebutuhan
Sebelum mengadakan alat-alat tertentu atau fasilitas yang lain lebih dahulu
harus melalui prosedur penelitian yaitu melihat kembali kekayaan yang
telah ada. Dengan demikian baru bisa ditentukan sarana apa yang
diperlukan kepntingan pendidikan-pendidikan di sekolah itu.
2.Proses pengadaan:
Pengadaan sarana pendidikan ada beberapa kemungkinan yang bisa
ditempuh;
3.Pemakaian:
a.Buku infentaris
b.Buku pembelian
c.Buku penghapusan
d.Kartu barang
19
5.Pertanggung jawaban
F.Hubungan Masyarakat
21
b.Sebaliknya, masyarakat harus dan wajib membantu dan bekerja sama
dengan sekolah agar apa yang diolah dan dihasilkan seolah sesuai dengan
apa yang dikehendaki dan dibutuhkan oleh masyarakat.
23
DAFTAR PUSTAKA
.
PENUTUP
25