Vous êtes sur la page 1sur 18

ASUHAN KEPERAWATAN BPH (+PATOFISIOLOGI)

By admin on January 4th, 2009 Pengertian Benigne Prostat Hy er !asia

Benigne Prostat Hyperplasia adalah pembesaran jinak kelenjar prostat, disebabkan oleh karena hiperplasia beberapa atau semua komponen prostat meliputi jaringan kelenjar / jaringan fibromuskuler yang menyebabkan penyumbatan uretra pars prostatika !ab/"P# $lmu Bedah %&"' 'r &oetomo, (994 ) (9*+, -tiologi/Penyebabnya Penyebab yang pasti dari terjadinya Benigne Prostat Hyperplasia sampai sekarang belum diketahui se.ara pasti, tetapi hanya 2 faktor yang mempengaruhi terjadinya Benigne Prostat Hyperplasia yaitu testis dan usia lanjut, /arena etiologi yang belum jelas maka melahirkan beberapa hipotesa yang diduga timbulnya Benigne Prostat Hyperplasia antara lain ) (, Hipotesis 'ihidrotestosteron 'H0+ Peningkatan 1 alfa reduktase dan reseptor androgen akan menyebabkan epitel dan stroma dari kelenjar prostatmengalami hiperplasia, 2, /etidak seimbangan estrogen 2 testoteron 'engan meningkatnya usia pada pria terjadi peningkatan hormon -strogen dan penurunan testosteron sedangkan estradiol tetap, yang dapat menyebabkan terjadinya hyperplasia stroma, *, $nteraksi stroma 3 epitel Peningkatan epidermal gor4th faktor atau fibroblas gor4th faktor dan penurunan transforming gor4th faktor beta menyebabkan hiperplasia stroma dan epitel, 4, Penurunan sel yang mati -strogen yang meningkat menyebabkan peningkatan lama hidup stroma dan epitel dari kelenjar prostat,

1, 0eori stem .ell &el stem yang meningkat mengakibatkan proliferasi sel transit, %oger /irby, (994 ) *5+, 6natomi 'an #isiologi Prostat /elenjar prostat terletak di ba4ah kandung kemih dan mengelilingi / mengitari uretra posterior dan disebelah pro7imalnya berhubungan dengan buli3buli, sedangkan bagian distalnya kelenjar prostat ini menempel pada diafragma urogenital yang sering disebut sebagai otot dasar panggul, /elenjar ini pada laki3laki de4asa kurang lebih sebesar buah kemiri atau jeruk nipis, "kuran, panjangnya sekitar 4 3 8 .m, lebar * 3 4 .m, dan tebalnya kurang lebih 2 3 * .m, Beratnya sekitar 20 gram, B, -0$9!9:$ Penyebab terjadinya Benigna Prostat Hipertropi belum diketahui se.ara pasti, Prostat merupakan alat tubuh yang bergantung kepada endokrin dan dapat pula dianggap undangan .ounter part+, 9leh karena itu yang dianggap etiologi adalah karena tidak adanya keseimbangan endokrin, ;amun menurut &yamsu Hidayat dan <im 'e Jong tahun (995 etiologi dari BPH adalah) o 6danya hiperplasia periuretral yang disebabkan karena perubahan keseimbangan testosteron dan estrogen, o /etidakseimbangan endokrin, o #aktor umur / usia lanjut, o "nkno4n / tidak diketahui se.ara pasti, =, P609!9:$ 6;609>$ /elenjar prostate adalah suatu kelenjar fibro mus.ular yang melingkar Bledder ne.k dan bagian proksimal uretra, Berat kelenjar prostat pada orang de4asa kira3kira 20 gram dengan ukuran rata3rata) 3 Panjang *,4 .m 3 !ebar 4,4 .m 3 0ebal 2,8 .m &e.ara embriologis terdiro dari 1 lobur) 3 !obus medius ( buah 3 !obus anterior ( buah 3 !obus posterior ( buah 3 !obus lateral 2 buah &elama perkembangannya lobus medius, lobus anterior dan lobus posterior akan menjadi saru disebut lobus medius, Pada penampang lobus medius kadang3kadang tidak tampak karena terlalu ke.il dan lobus ini tampak homogen ber4arna abu3abu, dengan kista ke.il berisi .airan seperti susu, kista ini disebut kelenjar prostat, Pada potongan melintang uretra pada posterior kelenjar prostat terdiri dari) 3 /apsul anatomis

3 Jaringan stroma yang terdiri dari jaringan fibrosa dan jaringan muskuler 3 Jaringan kelenjar yang terbagi atas * kelompok bagian) ? Bagian luar disebut kelenjar sebenarnya ? Bagian tengah disebut kelenjar sub mukosal, lapisan ini disebut juga sebagai adenomatus @one ? 'i sekitar uretra disebut periuretral gland &aluran keluar dari ketiga kelenjar tersebut bersama dengan saluran dari Aesika seminalis bersatu membentuk duktus ejakulatoris komunis yang bermuara ke dalam uretra, Pada laki3laki remaja prostat belum teraba pada .olok dubur, sedangkan pada oran de4asa sedikit teraba dan pada orang tua biasanya mudah teraba, &edangkan pada penampang tonjolan pada proses hiperplasi prostat, jaringan prostat masih baik, Pertambahan unsur kelenjar menghasilkan 4arna kuning kemerahan, konsisitensi lunak dan berbatas jelas dengan jaringan prostat yang terdesak ber4arna putih ke abu3abuan dan padat, 6pabila tonjolan itu ditekan keluar .airan seperti susu, 6pabila jaringan fibromuskuler yang bertambah tonjolan ber4arna abu3abu, padat dan tidak mengeluarkan .airan sehingga batas tidak jelas, 0onjolan ini dapat menekan uretra dari lateral sehingga lumen uretra menyerupai .elah, 0erkadang juga penonjolan ini dapat menutupi lumen uretra, tetapi fibrosis jaringan kelenjar yang berangsur3angsur mendesak prostat dan kontraksi dari Aesika yang dapat mengakibatkan peradangan, ', P609#$&$9!9:$ >enurut syamsu Hidayat dan <im 'e Jong tahun (995 adalah "mumnya gangguan ini terjadi setelah usia pertengahan akibat perubahan hormonal, Bagian paling dalam prostat membesar dengan terbentuknya adenoma yang tersebar, Pembesaran adenoma progresif menekan atau mendesak jaringan prostat yang normal ke kapsula sejati yang menghasilkan kapsula bedah, /apsula bedah ini menahan perluasannya dan adenoma .enderung tumbuh ke dalam menuju lumennya, yang membatasi pengeluaran urin, 6khirnya diperlukan peningkatan penekanan untuk mengosongkan kandung kemih, &erat3serat muskulus destrusor berespon hipertropi, yang menghasilkan trabekulasi di dalam kandung kemih, Pada beberapa kasus jika obsruksi keluar terlalu hebat, terjadi dekompensasi kandung kemih menjadi struktur yang flasid, berdilatasi dan sanggup berkontraksi se.ara efektif, /arena terdapat sisi urin, maka terdapat peningkatan infeksi dan batu kandung kemih, Peningkatan tekanan balik dapat menyebabkan hidronefrosis, %etensi progresif bagi air, natrium, dan urea dapat menimbulkan edema hebat, -dema ini berespon .epat dengan drainage kateter, 'iuresis paska operasi dapat terjadi pada pasien dengan edema hebat dan hidronefrosis setelah dihilangkan obstruksinya, Pada a4alnya air, elekrolit, urin dan beban solutlainya meningkatkan diuresis ini, akhirnya kehilangan .airan yang progresif bisa merusakkan kemampuan ginjal untuk mengkonsentrasikan serta menahan air dan natrium akibat kehilangan .airan dan elekrolit yang berlebihan bisa menyebabkan hipoAelemia, >enurut >ansjoer 6rif tahun 2000 pembesaran prostat terjadi se.ara perlahan3lahan pada traktus urinarius, terjadi perlahan3lahan, Pada tahap a4al terjadi pembesaran prostat sehingga terjadi perubahan fisiologis yang mengakibatkan resistensi uretra daerah prostat, leher Aesika kemudian detrusor mengatasi dengan kontraksi lebih kuat, &ebagai akibatnya serat detrusor akan menjadi lebih tebal

dan penonjolan serat detrusor ke dalam mukosa buli3buli akan terlihat sebagai balok3 balok yang tampai trabekulasi+, Jika dilihat dari dalam Aesika dengan sitoskopi, mukosa Aesika dapat menerobos keluar di antara serat detrusor sehingga terbentuk tonjolan mukosa yang apabila ke.il dinamakan sakula dan apabila besar disebut diAerkel, #ase penebalan detrusor adalah fase kompensasi yang apabila berlanjut detrusor akan menjadi lelah dan akhirnya akan mengalami dekompensasi dan tidak mampu lagi untuk kontraksi, sehingga terjadi retensi urin total yang berlanjut pada hidronefrosis dan disfungsi saluran kemih atas, -, P60H<6B 9bstruksi uretra Penumpukan urin dlm C" Pembedahan/prostatektomi /ompensasi otot destrusor &pasme otot spin.ter >erangsang no.iseptor Hipotalamus 'ekompensasi otot destrusor Potensi urin 0ek intraAesikal %efluk urin ke ginjal 0ek ureter D ginjal meningkat :agal ginjal %etensi urin Port de entrEe mikroorganisme kateterisasi !uka insisi %esiko disfungsi seksual ;yeri %esti infeksi %esiko kekurangan Aol .airan %esiko perdarahan) resiko syok hipoAolemik Hilangnya fungsi tbh Perub pola eliminasi /urang informasi ttg penyakitnya /urang pengetahuan Hyperplasia periuretral "sia lanjut /etidakseimbangan endokrin BPH #, >6;$#-&06&$ /!$;$& <alaupun Benigna Prostat Hipertropi selalu terjadi pada orang tua, tetapi tak selalu disertai gejala3gejala klinik, hal ini terjadi karena dua hal yaitu) (, Penyempitan uretra yang menyebabkan kesulitan berkemih 2, %etensi urin dalam kandung kemih menyebabkan dilatasi kandung kemih, hipertrofi kandung kemih dan .ystitis, 6dapun gejala dan tanda yang tampak pada pasien dengan Benigna Prostat Hipertrofi) a, %etensi urin b, /urangnya atau lemahnya pan.aran ken.ing ., >iksi yang tidak puas d, #rekuensi ken.ing bertambah terutama malam hari no.turia+ e, Pada malam hari miksi harus mengejan f, 0erasa panas, nyeri atau sekitar 4aktu miksi disuria+ g, >assa pada abdomen bagian ba4ah h, Hematuria i, "rgen.y dorongan yang mendesak dan mendadak untuk mengeluarkan urin+ j, /esulitan menga4ali dan mengakhiri miksi k, /olik renal l, Berat badan turun m, 6nemia /adang3kadang tanpa sebab yang diketahui, pasien sama sekali tidak dapat berkemih sehingga harus dikeluarkan dengan kateter, /arena urin selalu terisi dalam kandung kemih, maka mudah sekali terjadi .ystitis dan selaputnya merusak ginjal, :, P->-%$/&66; '$6:;9&0$/ Pada pasien Benigna Prostat Hipertropi umumnya dilakukan pemeriksaan) (, !aboratorium >eliputi ureum B";+, kreatinin, elekrolit, tes sensitiAitas dan biakan urin

2, %adiologis $ntraAena pylografi, B;9, sistogram, retrograd, "&:, =t &.anning, .ystos.opy, foto polos abdomen, $ndikasi sistogram retrogras dilakukan apabila fungsi ginjal buruk, ultrasonografi dapat dilakukan se.ara trans abdominal atau trans re.tal 0%"& F 0rans %e.tal "ltra &onografi+, selain untuk mengetahui pembesaran prostat ultra sonografi dapat pula menentukan Aolume buli3buli, mengukut sisa urine dan keadaan patologi lain seperti difertikel, tumor dan batu &yamsuhidayat dan <im 'e Jong, (99G+, *, Prostatektomi %etro Pubis Pembuatan insisi pada abdomen ba4ah, tetapi kandung kemih tidak dibuka, hanya ditarik dan jaringan adematous prostat diangkat melalui insisi pada anterior kapsula prostat, 4, Prostatektomi Parineal Baitu pembedahan dengan kelenjar prostat dibuang melalui perineum, H, /9>P!$/6&$ /omplikasi yang dapat terjadi pada hipertropi prostat adalah a, %etensi kronik dapat menyebabkan refluks Aesiko3ureter, hidroureter, hidronefrosis, gagal ginjal, b, Proses kerusakan ginjal diper.epat bila terjadi infeksi pada 4aktu miksi ., Hernia / hemoroid d, /arena selalu terdapat sisa urin sehingga menyebabkan terbentuknya batu e, Hematuria f, &istitis dan Pielonefritis $, #9/"& P-;:/6J$6; 'ari data yang telah dikumpulkan pada pasien dengan BPH ) Post Prostatektomi dapat penulis kelompokkan menjadi) a+ 'ata subyektif) 3 Pasien mengeluh sakit pada luka insisi , 3 Pasien mengatakan tidak bisa melakukan hubungan seksual, 3 Pasien selalu menanyakan tindakan yang dilakukan 3 Pasien mengatakan buang air ke.il tidak terasa, b+ 'ata 9byektif) 3 0erdapat luka insisi 3 0akikardi 2 :elisah 3 0ekanan darah meningkat 3 -kspresi 4ajah ketakutan 3 0erpasang kateter J, '$6:;9&6 /-P-%6<606; (, :angguan rasa nyamam) nyeri berhubungan dengan spasme otot spin.ter 2, Perubahan pola eliminasi ) retensi urin berhubungan dengan obstruksi sekunder *, 'isfungsi seksual berhubungan dengan hilangnya fungsi tubuh

4, %esiko terjadinya infeksi berhubungan dengan port de entrEe mikroorganisme melalui kateterisasi 1, /urang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang penyakit, pera4atannya, /, %-;=6;6 /-P-%6<606; (, :angguan rasa nyaman) nyeri berhubungan dengan spasme otot spin.ter 0ujuan) &etelah dilakukan pera4atan selama *31 hari pasien mampu mempertahankan derajat kenyamanan se.ara adekuat, /riteria hasil) 3 &e.ara Aerbal pasien mengungkapkan nyeri berkurang atau hilang 3 Pasien dapat beristirahat dengan tenang, $nterAensi) a, >onitor dan .atat adanya rasa nyeri, lokasi, durasi dan faktor pen.etus serta penghilang nyeri, b, 9bserAasi tanda3tanda non Aerbal nyeri gelisah, kening mengkerut, peningkatan tekanan darah dan denyut nadi+ ., Beri ompres hangat pada abdomen terutama perut bagian ba4ah d, 6njurkan pasien untuk menghindari stimulan kopi, teh, merokok, abdomen tegang+ e, 6tur posisi pasien senyaman mungkin, ajarkan teknik relaksasi f, !akukan pera4atan aseptik terapeutik g, !aporkan pada dokter jika nyeri meningkat 2, Perubahan pola eliminasi urine) retensi urin berhubungan dengan obstruksi sekunder, 0ujuan) &etelah dilakukan pera4atan selama 13G hari pasien tidak mengalami retensi urin /riteria) Pasien dapat buang air ke.il teratur bebas dari distensi kandung kemih, $nterAensi) a, !akukan irigasi kateter se.ara berkala atau terus3 menerus dengan teknik steril b, 6tur posisi selang kateter dan urin bag sesuai graAitasi dalam keadaan tertutup ., 9bserAasi adanya tanda3tanda sho.k/hemoragi hematuria, dingin, kulit lembab, takikardi, dispnea+ d, >empertahankan kesterilan sistem drainage .u.i tangan sebelum dan sesudah menggunakan alat dan obserAasi aliran urin serta adanya bekuan darah atau jaringan e, >onitor urine setiap jam hari pertama operasi+ dan setiap 2 jam mulai hari kedua post operasi+ f, "kur intake output .airan g, Beri tindakan asupan/pemasukan oral 20003*000 ml/hari, jika tidak ada kontra indikasi h, Berikan latihan perineal kegel training+ (13207/jam selama 23* minggu, anjurkan dan motiAasi pasien untuk melakukannya, *, %esiko tinggi disfungsi seksual berhubungan dengan sumbatan saluran ejakulasi, hilangnya fungsi tubuh 0ujuan) &etelah dilakukan pera4atn selama (3* hari pasien mampu mempertahankan fungsi seksualnya

/riteria hasil) Pasien menyadari keadaannya dan akan mulai lagi intaraksi seksual dan aktiAitas se.ara optimal, $nterAensi) a, >otiAasi pasien untuk mengungkapkan perasaannya yang berhubungan dengan perubahannya b, Ja4ablah setiap pertanyaan pasien dengan tepat ., Beri kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan perasaannya tentang efek prostatektomi dalam fungsi seksual d, !ibatkan kelurga/istri dalam pera4atan pme.ahan masalah fungsi seksual e, Beri penjelasan penting tentang) i, $mpoten terjadi pada prosedur radikal j, 6danya kemungkinan fungsi seksual kembali normal k, 6danya kemunduran ejakulasi f, 6njurkan pasien untuk menghindari hubungan seksual selama ( bulan *34 minggu+ setelah operasi, 4, %esiko terjadinya infeksi berhubungan dengan port de entrEe mikroorganisme melalui kateterisasi 0ujuan) &etelah dilakukan pera4atan selama (3* hari pasien terbebas dari infeksi /riteria hasil) a, 0anda3tanda Aital dalam batas normal b, 0idak ada bengkak, aritema, nyeri ., !uka insisi semakin sembuh dengan baik $nterAensi) a, !akukan irigasi kandung kemih dengan larutan steril, b, 9bserAasi insisi adanya indurasi drainage dan kateter+, adanya sumbatan, kebo.oran+ ., !akukan pera4atan luka insisi se.ara aseptik, jaga kulit sekitar kateter dan drainage d, >onitor balutan luka, gunakan pengikat bentuk 0 perineal untuk menjamin dressing e, >onitor tanda3tanda sepsis nadi lemah, hipotensi, nafas meningkat, dingin+ 1, /urang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang penyakit, pera4atannya 0ujuan ) &etelah dilakukan pera4atan selama (32 hari /riteria ) &e.ara Aerbal pasien mengerti dan mampu mengungkapkan dan mendemonstrasikan pera4atan $nterAensi) a, >otiAasi pasien/ keluarga untuk mengungkapkan pernyataannya tentang penyakit, pera4at b, Berikan pendidikan pada pasien/keluarga tentang) a, Pera4atan luka, pemberian nutrisi, .airan irigasi, kateter b, Pera4atan di rumah ., 6danya tanda3tanda hemoragi, infeksi

'aftar pustaka

Asuhan keperawatan Bph


9leh gudangaskep 0 /omentar /ategori) >edikal bedah 0ags) askep, askep bph, asuhan kepera4atan bph, bph, >edikal bedah /9;&-P '6&6% Benigne Prostat Hyperplasia Pengertian Benigne Prostat Hy er !asia Benigne Prostat Hyperplasia adalah pembesaran jinak kelenjar prostat, disebabkan oleh karena hiperplasia beberapa atau semua komponen prostat meliputi jaringan kelenjar / jaringan fibromuskuler yang menyebabkan penyumbatan uretra pars prostatika !ab/"P# $lmu Bedah %&"' 'r &oetomo, (994 ) (9*+, -tiologi/Penyebabnya Penyebab yang pasti dari terjadinya Benigne Prostat Hyperplasia sampai sekarang belum diketahui se.ara pasti, tetapi hanya 2 faktor yang mempengaruhi terjadinya Benigne Prostat Hyperplasia yaitu testis dan usia lanjut, /arena etiologi yang belum jelas maka melahirkan beberapa hipotesa yang diduga timbulnya Benigne Prostat Hyperplasia antara lain ) (, Hipotesis 'ihidrotestosteron 'H0+ Peningkatan 1 alfa reduktase dan reseptor androgen akan menyebabkan epitel dan stroma dari kelenjar prostatmengalami hiperplasia, 2, /etidak seimbangan estrogen 2 testoteron 'engan meningkatnya usia pada pria terjadi peningkatan hormon -strogen dan penurunan testosteron sedangkan estradiol tetap, yang dapat menyebabkan terjadinya hyperplasia stroma, *, $nteraksi stroma 2 epitel Peningkatan epidermal gor4th faktor atau fibroblas gor4th faktor dan penurunan transforming gor4th faktor beta menyebabkan hiperplasia stroma dan epitel, 4, Penurunan sel yang mati -strogen yang meningkat menyebabkan peningkatan lama hidup stroma dan epitel dari kelenjar prostat,

1, 0eori stem .ell &el stem yang meningkat mengakibatkan proliferasi sel transit, %oger /irby, (994 ) *5+, 6natomi 'an #isiologi Prostat /elenjar prostat terletak di ba4ah kandung kemih dan mengelilingi / mengitari uretra posterior dan disebelah pro7imalnya berhubungan dengan buli3buli, sedangkan bagian distalnya kelenjar prostat ini menempel pada diafragma urogenital yang sering disebut sebagai otot dasar panggul, /elenjar ini pada laki3laki de4asa kurang lebih sebesar buah kemiri atau jeruk nipis, "kuran, panjangnya sekitar 4 2 8 .m, lebar * 2 4 .m, dan tebalnya kurang lebih 2 2 * .m, Beratnya sekitar 20 gram, Prostat terdiri dari ) H Jaringan /elenjar "# $ %# & Jaringan &troma penyangga+ D /apsul/>us.uler '# $ "# & H /elenjar prostat menghasilkan .airan yang banyak mengandung en@ym yang berfungsi untuk pengen.eran sperma setelah mengalami koagulasi penggumpalan+ di dalam testis yang memba4a sel3sel sperma, Pada 4aktu orgasme otot3otot di sekitar prostat akan bekerja memeras .airan prostat keluar melalui uretra, &el 2 sel sperma yang dibuat di dalam testis akan ikut keluar melalui uretra, Jumlah .airan yang dihasilkan meliputi (0 2 *0 I dari ejakulasi, /elainan pada prostat yang dapat mengganggu proses reproduksi adalah keradangan prostatitis+, /elainan yang lain sepeti pertumbuhan yang abnormal tumor+ baik jinak maupun ganas, tidak memegang peranan penting pada proses reproduksi tetapi lebih berperanan pada terjadinya gangguan aliran ken.ing, /elainanyang disebut belakangan ini manifestasinya biasanya pada laki3laki usia lanjut, Pato(isio!ogi &ejalan dengan pertambahan umur, kelenjar prostat akan mengalami hiperplasia, jika prostat membesar akan meluas ke atas bladder+, di dalam mempersempit saluran uretra prostati.a dan menyumbat aliran urine, /eadaan ini dapat meningkatkan tekanan intraAesikal, &ebagai kompensasi terhadap tahanan uretra prostatika, maka otot detrusor dan buli3buli berkontraksi lebih kuat untuk dapat memompa urine keluar, /ontraksi yang terus3menerus menyebabkan perubahan anatomi dari buli3buli berupa ) Hipertropi otot detrusor, trabekulasi, terbentuknya selula, sekula dan difertikel buli3buli, Perubahan struktur pada buli3buli dirasakan klien sebagai keluhan pada saluran ken.ing bagian ba4ah atau !o4er "rinary 0ra.t &ymptom/!"0& Basuki, 2000 ) G8+, Pada fase3fase a4al dari Prostat Hyperplasia, kompensasi oleh muskulus destrusor berhasil dengan sempurna, 6rtinya pola dan kualitas dari miksi tidak banyak berubah,

Pada fase ini disebut &ebagai Prostat Hyperplasia /ompensata, !ama kelamaan kemampuan kompensasi menjadi berkurang dan pola serta kualitas miksi berubah, kekuatan serta lamanya kontraksi dari muskulus destrusor menjadi tidak adekuat sehingga tersisalah urine di dalam buli3buli saat proses miksi berakhir seringkali Prostat Hyperplasia menambah kompensasi ini dengan jalan meningkatkan tekanan intra abdominal mengejan+ sehingga tidak jarang disertai timbulnya hernia dan haemorhoid pun.ak dari kegagalan kompensasi adalah tidak berhasilnya melakukan ekspulsi urine dan terjadinya retensi urine, keadaan ini disebut sebagai Prostat Hyperplasia 'ekompensata, #ase 'ekompensasi yang masih akut menimbulkan rasa nyeri dan dalam beberapa hari menjadi kronis dan terjadilah inkontinensia urine se.ara berkala akan mengalir sendiri tanpa dapat dikendalikan, sedangkan buli3buli tetap penuh, $ni terjadi oleh karena buli3buli tidak sanggup menampung atau dilatasi lagi, Pun.ak dari kegagalan kompensasi adalah ketidak mampuan otot detrusor memompa urine dan menjadi retensi urine,%etensi urine yang kronis dapat mengakibatkan kemunduran fungsi ginjal &unaryo, H, (999 ) ((+ Patofisiologi klik untuk perbesar gambar

Ge)a!a Benigne Prostat Hy er !asia :ejala klinis yang ditimbulkan oleh Benigne Prostat Hyperplasia disebut sebagai &yndroma Prostatisme, &yndroma Prostatisme dibagi menjadi dua yaitu ) (, :ejala 9bstruktif yaitu ) a, Hesitansi yaitu memulai ken.ing yang lama dan seringkali disertai dengan mengejan yang disebabkan oleh karena otot destrussor buli3buli memerlukan 4aktu beberapa lama meningkatkan tekanan intraAesikal guna mengatasi adanya tekanan dalam uretra prostatika, b, $ntermiten.y yaitu terputus3putusnya aliran ken.ing yang disebabkan karena ketidakmampuan otot destrussor dalam pempertahankan tekanan intra Aesika sampai berakhirnya miksi, ., 0erminal dribling yaitu menetesnya urine pada akhir ken.ing, d, Pan.aran lemah ) kelemahan kekuatan dan kaliber pan.aran destrussor memerlukan 4aktu untuk dapat melampaui tekanan di uretra, e, %asa tidak puas setelah berakhirnya buang air ke.il dan terasa belum puas, 2, :ejala $ritasi yaitu ) a, "rgen.y yaitu perasaan ingin buang air ke.il yang sulit ditahan,

b, #rekuensi yaitu penderita miksi lebih sering dari biasanya dapat terjadi pada malam hari ;o.turia+ dan pada siang hari, ., 'isuria yaitu nyeri pada 4aktu ken.ing, *era)at Benigne Prostat Hy er !asia Benigne Prostat Hyperplasia terbagi dalam 4 derajat sesuai dengan gangguan klinisnya ) (, 'erajat satu, keluhan prostatisme ditemukan penonjolan prostat ( 2 2 .m, sisa urine kurang 10 .., pan.aran lemah, ne.turia, berat J 20 gram, 2, 'erajat dua, keluhan miksi terasa panas, sakit, disuria, nu.turia bertambah berat, panas badan tinggi menggigil+, nyeri daerah pinggang, prostat lebih menonjol, batas atas masih teraba, sisa urine 10 2 (00 .. dan beratnya J 20 2 40 gram, *, 'erajat tiga, gangguan lebih berat dari derajat dua, batas sudah tak teraba, sisa urine lebih (00 .., penonjolan prostat * 2 4 .m, dan beratnya 40 gram, 4, 'erajat empat, inkontinensia, prostat lebih menonjol dari 4 .m, ada penyulit keginjal seperti gagal ginjal, hydroneprosis, Pengkajian %i4ayat /epera4atan H &uspe.t BPH K umur L 80 tahun H Pola urinari ) frekuensi, no.turia, disuria, H :ejala obstruksi leher buli3buli ) prostatisme Hesitansi, pan.aran, melemah, intermitensi, terminal dribbling, terasa ada sisa+ Jika frekuensi dan no.toria tak disertai gejala pembatasan aliran non 9bstruktiAe seperti infeksi, H BPH K hematuri +, Pe-eri.saan Fisi. H Perhatian khusus pada abdomen M 'efisiensi nutrisi, edema, pruritus, e.hymosis menunjukkan renal insufisiensi dari obstruksi yang lama, H 'istensi kandung kemih H $nspeksi ) Penonjolan pada daerah supra pubik K retensi urine

H Palpasi ) 6kan terasa adanya ballotement dan ini akan menimbulkan pasien ingin buang air ke.il K retensi urine H Perkusi ) %edup K residual urine H Pemeriksaan penis ) uretra kemungkinan adanya penyebab lain misalnya stenose meatus, striktur uretra, batu uretra/femosis, H Pemeriksaan %e.tal 0ou.her =olok 'ubur+ K posisi knee .hest &yarat ) buli3buli kosong/dikosongkan 0ujuan ) >enentukan konsistensi prostat >enentukan besar prostat /, Pe-eri.saan Ra0io!ogi Pada Pemeriksaan %adiologi ditujukan untuk a, >enentukan Aolume Benigne Prostat Hyperplasia b, >enentukan derajat disfungsi buli3buli dan Aolume residual urine ., >en.ari ada tidaknya kelainan baik yang berhubungan dengan Benigne Prostat Hyperplasia atau tidak Be1era a Pe-eri.saan Ra0io!ogi a, Intra 2ena Pye!ogra(i ( I2P + ) :ambaran trabekulasi buli, residual urine post miksi, dipertikel buli, $ndikasi ) disertai hematuria, gejala iritatif menonjol disertai urolithiasis 0anda BPH ) $mpresi prostat, ho.key sti.k ureter b, BOF ) "ntuk mengetahui adanya kelainan pada renal ., Retrogra(i 0an 2oi0ing 3ysto4retrogra(i ) untuk melihat ada tidaknya refluk Aesiko ureter/striktur uretra, d, USG ) "ntuk menentukan Aolume urine, Aolume residual urine dan menilai pembesaran prostat jinak/ganas ', Pe-eri.saan En0os.o i,

5, Pe-eri.saan Uro(!o6-etri Berperan penting dalam diagnosa dan eAaluasi klien dengan obstruksi leher buli3buli N ma7 ) L (1 ml/detik K non obstruksi (0 2 (1 ml/detik K border line O (0 ml/detik K obstruktif ", Pe-eri.saan La1orat H "rinalisis test glukosa, bekuan darah, "!, '!, %#0, !#0, -lektrolit, ;a,//, Protein/6lbumin, pH dan "rine /ultur+ Jika infeksi)pH urine alkalin, spesimen terhadap &el 'arah Putih, &el 'arah >erah atau P"&, H %#0 K eAaluasi fungsi renal H &erum 6.id Phosphatase K Prostat >alignan.y 'iagnosa /epera4atan Pre 9perasi (, :angguan pemenuhan kebutuhan eliminasi retensio urine+ baik akut maupun kronis berhubungan dengan obstruksi akibat pembesaran prostat/dekompresi otot detrussor ditandai dengan urine menetes, sering buang air ke.il, buang air ke.il sedikit3sedikit tidak bisa mengosongkan kandung ken.ing se.ara total, distensi kandung ken.ing, 2, :angguan rasa nyaman nyeri+ berhubungan dengan iritasi mukosa/distensi kandung ken.ing/kolik renal/infeksi saluran ken.ing ditandai dengan keluhan nyeri spasme kandung kemih, perubahan tonus otot, merintih kesakitan, *, =emas berhubungan dengan ren.ana pembedahan dan kehilangan status kesehatan serta penurunan kemampuan se7ual ditandai dengan peningkatan tensi, ungkapan rasa takut 4, 'ysfungsi se7ual berhubungan dengan obstrusi perkemihan, 1, /urang pengetahuan tentang sifat penyakit, tujuan tindakan yang diprogramkan dan pemeriksaan diagnostik berhubungan dengan kurangnya informasi /terbatasnya informasi/informasi yang keliru ditandai dengan pasien sering bertanya, perintah yang tidak dituruti dan perkembangan infeksi tidak dapat di.egah, 8, :angguan pola tidur berhubungan dengan sering miksi pada malam hari

G, %esiko injury dan resiko infeksi berhubungan dengan obstruksi perkemihan 5, %esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pemasangan 'o4er =ateter yang lama 'iagnosa /epera4atan Post 9perasi (, 0erjadinya perdarahan berhubungan dengan tindakan bedah reseksi+, 2, :angguan rasa nyaman nyeri+ berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat reseksi *, =emas berhubungan dengan proses penyakitnya yang masih dapat kambuh lagi, 4, %esiko terjadinya retensi urine berhubungan dengan obstruksi saluran kateter oleh bekuan darah/klot, 1, %esiko terjadinya kelebihan .airan dalam tubuh &yndroma 0"%+ berhubungan dengan adanya penyerapan .airan irigasi yang berlebihan, Peren7anaan8Penata!a.sanaan 0ujuan) klien tidak akan mengalami berbagai komplikasi dari pengobatan retensi "rine, Inter9ensi: 6 ;on Pembedahan (, >emperke.il gejala obstruksi K hal3hal yang menyebabkan pelepasan .airan prostat,
+) Prostati7 -assage /) Fre.4ensi 7oit4s -ening.at ') ;ast4r1asi

2, >enghindari minum banyak dalam 4aktu singkat, menghindari alkohol dan diureti. men.egah oAen distensi kandung kemih akibat tonus otot detrussor menurun, *, >enghindari obat3obat penyebab retensi urine seperti ) anti.holinergi., anti histamin, de.ongestan, 4, 9bserAasi <at.hfull <aiting Baitu penga4asan berkala/follo4 2 up tiap * 2 8 bulan kemudian setiap tahun tergantung keadaan klien

$ndikasi ) BPH dengan $PP& %ingan Baseline data normal #lo4metri non obstruksi 1, 0erapi medikamentosa pada Benigne Prostat Hyperplasia 0erapi ini diindikasikan pada Benigne Prostat Hyperplasia dengan keluhan ringan, sedang dan berat tanpa disertai penyulit serta indikasi pembedahan, tetapi masih terdapat kontra indikasi atau belum P4ell motiAatedQ, 9bat yang digunakan berasal dari #itoterapi, :olongan &upressor 6ndrogen dan :olongan 6lfa Bloker, a, #ito 0erapi a+ Hypo7is rosperi rumput+ b+ &erenoa repens palem+ .+ =ur.ubita pepo 4aluh + b, Pemberian obat :olongan &upressor 6ndrogen/anti androgen ) a+ $nhibitor 1 alfa reduktase b+ 6nti androgen .+ 6nalog !H%H ., Pemberian obat :olongan 6lfa Bloker/obat penurun tekanan diuretra3prostatika ) Pra@osin, 6lfulosin, 'o7a@onsin, 0era@osin 8, Bila terjadi retensi urine a, /ateterisasi K $ntermiten $nd4elling b, 'ilakukan pungsi blass ., 'ilakukan .ystostomy G, Prostetron 0rans "retral >i.ro4aAe 0hermoterapy/0">0+ B, Pembedahan

(, 0rans "retral %eseksi Prostat ) 90 2 91 I 2, 9pen Prostate.tomy ) 1 2 (0 I BPH yang besar 10 2 (00 gram+ K 0idak habis direseksi dalam ( jam, 'isertai Batu Buli Buli Besar L2,1.m+, multiple, #asilitas 0"% tak ada, >ortalitas Pembedahan BPH 0 2 ( I /6"&6 ) $nfark >iokatd &eptikemia dengan &yok Perdarahan >assiAe /epuasan /lien ) 88 2 91 I $ndikasi Pembedahan BPH R %etensi urine akut R %etensi urine kronis R %esidual urine lebih dari (00 ml R BPH dengan penyulit A Hydroneprosis A 0erbentuknya Batu Buli A $nfeksi &aluran /en.ing Berulang A Hematuri berat/berulang A Hernia/hemoroid A >enurunnya /ualitas Hidup A %etensio "rine A :angguan #ungsi :injal R 0erapi medikamentosa tak berhasil

R &indroma prostatisme yang progresif R #lo4 metri yang menunjukkan pola obstruktif A #lo4, >a7 kurang dari (0 ml A /urAe berbentuk datar A <aktu miksi memanjang /ontra $ndikasi H $>6 H =C6 akut 0ujuan ) H >engurangi gejala yang disertai dengan obstruksi leher buli3buli H >emperbaiki kualitas hidup

Vous aimerez peut-être aussi