Vous êtes sur la page 1sur 10

ARITMIA / DISRITMIA 1.

PENGERTIAN Beberapa tipe malfungsi jantung yang paling mengganggu tidak terjadi sebagai akibat dari otot jantung yang abnormal tetapi karena irama jantung yang abnormal. Sebagai contoh, kadang-kadang denyut atrium tidak terkoordinasi dengan denyut dari ventrikel, sehingga atrium tidak lagi berfungsi sebagai pendahulu bagi ventrikel. Aritmia adalah kelainan elektrofisiologi jantung dan terutama kelainan system konduksi jantung. Aritmia adalah gangguan pembentukan dan/atau penghantaran impuls. erminology dan pemakaian istilah untuk aritmia sangat bervariasi dan jauh dari keseragaman di antara para ahli. Beberapa sifat system konduksi jantung dan istilah-istilah yang penting untuk pemahaman aritmia ! " Periode refrakter #ari a$al depolarisasi hingga a$al repolarisasi sel-sel miokard tidak dapat menja$ab stimulus baru yang kuat sekalipun. %eriode ini disebut periode refrakter mutlak. &ase selanjutnya hingga hamper akhir repolarisasi, sel-sel miokard dapat menja$ab stimulus yang lebih kuat. &ase ini disebut fase refrakter relative. " Blok 'ang dimaksud dengan blok ialah perlambatan atau penghentian penghantaran impuls. %emacu ektopik atau focus ektopik (alah suatu pemacu atau focus di luar sinus. )ompleks *+S yang dipacu dari sinus disebut kompleks sinus. )ompleks *+S yang dipacu dari focus ektopik disebut kompleks ektopik, yang bias kompleks atrial, kompleks penghubung ,A- atau kompleks ventricular. Konduksi tersem un!i .al ini terutama berhubungan dengan simpul A- yaitu suatu impuls yang melaluinya tak berhasil menembusnya hingga ujung yang lain, tetapi perubahan-/erubahan akibat konduksi ini tetap terjadi, yaitu terutama mengenai periode refrakter. Konduksi a eran. )onduksi aberan ialah konduksi yang menyimpang dari jalur normal. .al ini disebabkan terutama karena perbedaan periode refrakter berbagai bagian jalur konduksi. )onduksi aberan bias terjadi di atria maupun ventrikel, tetapi yang terpenting ialah konduksi ventricular aberan, yang ditandai dengan kompleks *+S yang melebar dan konfigurasi yang berbeda. )onduksi atrial aberan diandai dengan % yang melebar dan konfigurasi yang berbeda. Re"entri. +e-entri ialah suatu keadaan dimana suatu impulas yang sudah keluar dari suatu jalur konduksi, melalui suatu jalan lingkar masuk kembali ke jalur semula. #engan demikian bagian miokard yang bersangkutan mengalami depolarisasi berulang. Mekanisme lolos. Suatu kompleks lolos ialah kompleks ektopik yang timbul karena terlambatnya impuls yang datang dari arah atas. )ompleks lolos paling sering timbul di daerah penghubung A- dan ventrikel, jarang di atria. 0elas bah$a mekanisme lolos ialah suatu mekanisme penyelamatan system konduksi jantung agar jantung tetap berdenyut meskipun ada gangguan datangnya impuls dari atas. #. K$ASI%IKASI %ada umumnya aritmia dibagi menjadi 1 golongan besar, yaitu ! 12 3angguan pembentukan impuls. a. 3angguan pembentukan impuls di sinus " akikardia sinus " Bradikardia sinus

" Aritmia sinus " .enti sinus

b. 3angguan pembentukan impuls di atria 4aritmia atrial2.

" 5kstrasistol atrial " akiakardia atrial " 3elepar atrial " &ibrilasi atrial " %emacu kelana atrial

c. %embentukan impuls di penghubung A- 4aritmia penghubung2. " 5kstrasistole penghubung A " akikardia penghubung A

" (rama lolos penghubung A-

d. %embentukan impuls di ventricular 4Aritmia ventricular2. " 5kstrasistole ventricular. " akikardia ventricular.

" 3elepar ventricular. " &ibrilasi ventricular. " .enti ventricular. " (rama lolos ventricular.

12 3angguan penghantaran impuls. a. Blok sino atrial b. Blok atrio-ventrikular

c. Blok intraventrikular.

&. PEN'EBAB %enyebab dari aritmia jantung biasanya satu atau gabungan dari kelainan berikut ini dalam sistem iramakonduksi jantung ! v (rama abnormal dari pacu jantung. v %ergeseran pacu jantung dari nodus sinus ke bagian lain dari jantung.

v Blok pada tempat-tempat yang berbeda se$ktu menghantarkan impuls melalui jantung. v 0alur hantaran impuls yang abnormal melalui jantung. v %embentukan yang spontan dari impuls abnormal pada hamper semua bagian jantung.

Beberapa kondisi atau penyakit yang dapata menyebabkan aritmia adalah ! " %eradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard 4miokarditis karena infeksi2. " 3angguan sirkulasi koroner 4aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner2, misalnya iskemia miokard, infark miokard.

" )arena obat 4intoksikasi2 antara lain oleh digitalis, 6uinidin, dan obat-obat anti aritmia lainnya. " 3angguan keseimbangan elektrolit 4hiperkalemia, hipokalemia2. " 3angguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan irama jantung. " 3angguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat. " 3angguan metabolic 4asidosis, alkalosis2. " 3angguan endokrin 4hipertiroidisme, hipotiroidisme2. " 3angguan irama jantung akibat gagal jantung.

" 3angguan irama jantung karena karmiopati atau tumor jantung. " 3angguan irama jantung karena penyakit degenerasi 4fibrosis system konduksi jantung2.

7. TANDA/GE(A$A DISRITMIA N)D*S SIN*S Bradikardia sinus Bradikardi sinus bisa terjadi karena stimulasi vagal, intoksikasi digitalis, peningkatan tekanan intrakanial, atau infark miokard 48(2. Bradikardi sinus juga dijumpai pada olahraga$an berat, orang yang sangat kesakitan, atau orang yang mendapat pengobatan 4propanolol, reserpin, metildopa2, pada keadaan hipoendokrin 4miksedema, penyakit adison, panhipopituitarisme2, pada anoreksia nervosa, pada hipotermia, dan setelah kerusakan bedah nodus SA. Berikut adalah karakteristik disritmia " &rekuensi! 79 sampai :9 denyut per menit " 3elombang %! mendahului setiap kompleks *+S; interval %+ normal

" )ompleks *+S! biasanya normal " .antaran! biasanya normal " (rama! reguler

Semua karakteristik bradikardi sinus sama dengan irama sinus normal, kecuali frekuensinya. Bila frekuensi jantung yang lambat mengakibatkan perubahan hemodinamika yang bermakna, sehingga menimbulkan sinkop 4pingsan2, angina, atau disritmia ektopik, maka penatalaksanaan ditujukan untuk meningkatkan frekuensi jantung. Bila penurunan frekuensi jantung diakibatkan oleh stimulasi vagal 4stimulasi saraf vagul2 seperti jongkok saat buang air besar atau buang air kecil, penatalaksanaan harus diusahakan untuk mencegah stimulasi vagal lebih lanjut. Bila pasien mengalami intoksikasi digitalis, maka digitalis harus dihentikan. <bat pilihan untuk menangani bradikardia adalah atropine. Atropine akan menghambat stimulasi vagal, sehingga memungkinkan untuk terjadinya frekuensi normal.

Takikardia sinus

akiakrdia sinus 4denyut jantung cepat2 dapat disebabkan oleh demam, kehilangan darah akut, anemia, syok, latihan, gagal jantung kongestif, nyeri, keadaan hipermetabolisme, kecemasan, simpatomimetika atau pengobatan parasimpatolitik. %ola 5)3 takikardia sinus adalah sebagai berikut ! " &rekuensi ! 199 sampai 1=9 denyut permenit. " 3elombang % ! 8endahului setiap kompleks *+S, dapat tenggelam dalam gelombang yang mendahuluinya; interval %+ normal.

" )ompleks *+S ! Biasanya mempunyai durasi normal. " .antaran ! Biasanya normal. " (rama ! +eguler.

Semua aspek takikardia sinus sama dengan irama sinus normal kecuali frekeunsinya. ekanan sinus karotis, yang dilakukan pada salah satu sisi leher, mungkin efektif memperlambat frekuensi untuk sementara, sehingga dapat membantu menyingkirkan disritmia lainnya. Begitu frekuensi jantung meningkat, maka $aktu pengisian diastolic menurun, mengakibatkan penurunan curah jantung dan kemudian timbul gejala sinkop dan tekanan darah rendah. Bila frek$ensi tetap tinggi dan jantung tidak mampu mengkompensasi dengan menurunkan pengisian ventrikel, pasien dapat mengalami edema paru akut. %enanganan takikardia sinus biasanya diarahkan untuk menghilangkan penyebabknya. %ropranolol dapat dipakai untuk menurunkan frek$ensi jantung secara cepat. %ropranolol menyekat efek serat adrenergic, sehingga memperlambat frek$ensi. DISRITMIA ATRI*M )ontraksi premature atrium

%enyebab ! " (ritabilitas otot atrium karena kafein, alcohol, nikotin. " 8iokardium teregang seperti pada gagal jantung kongestif

" Stress atau kecemasan " .ipokalemia " >edera " (nfark " )eadaaan hipermetabolik.

)arakteristik ! " &rek$ensi ! :9 sampai 199 denyut per menit. " 3elombang % ! Biasanya mempunyai konfigurasi yang berbeda dengan gelombang % yang berasal dari nodus SA.

" )ompleks *+S ! Bisa normal, menyimpang atai tidak ada. " .antaran ! Biasanya normal. " (rama ! +eguler, kecuali bila terjadi %A>. 3elombang % akan terjadi lebih a$al dalam siklus dan baisanya tidak akan mempunyai jeda kompensasi yang lengkap.

)ontraksi atrium premature sering terlihat pada jantung normal. %asien biasanya mengatakan berdebardebar. Berkurangnya denyut nadi 4perbedaan antara frek$ensi denyut nadi dan denyut apeksi2 bisa terjadi. Bila %A> jarang terjadi, tidak diperlukan penatalaksanaan. Bila terjadi %A> sering 4lebih dari : per menit2 atau terjadi selama repolarisasi atrium, dapat mengakibatkan disritmia serius seperti fibrilasi atrium. Sekali lagi, pengobatan ditujukan untuk mengatasi penyebabnya.

Takikardia Atrium Paroksimal

Adalah takikardia atrium yang ditandai dengan a$itan mendadak dan penghentian mendadak. #apat dicetuskan oleh emosi, tembakau, kafein, kelelahan, pengobatan simpatomimetik atau alcohol. akikardia atrium paroksimal biasanya tidak berhubungan dengan penyakit jantung organic. &rek$ensi yang sangat tinggi dapat menyebabkan angina akibat penurunan pengisian arteri koroner. >urah jantung akan menurun dan dapat terjadi gagal jantung. )arakteristik ! " &rek$ensi ! 1?9 sampai 1?9 denyut per menit. " 3elombang % ! 5ktopik dan mengalami distorsi dibanding gelombang % normal; dapat ditemukan pada a$al gelombang ; interval %+ memendek 4)urang dari 9, 11 detik2.

" )ompleks *+ ! Biasanya normal, tetapi dapat mengalami distorsi apabila terjadi penyimpangan hantaran. " .antaran ! Biasanya normal. " (rama ! +eguler.

%asien biasanya tidak merasakan adanya %A . %enanganan diarahkan untuk menghilangkan penyebab dan menurunkan frek$ensi jantung. 8orfin dapat memperlambat frek$ensi tanpa penatalaksanaan lebih lanjut. ekanan sinus karotis yang dilakukan pada satu sisi, akan memperlambat atau menghentikan serangan dan biasanya lebih efektif setelah pemberian digitalis atau vasopresor, yang dapat menekan frek$ensi jantung. %enggunaan vasopresor mempunyai efek refleks pada sinus karotis dengan meningkatkan tekanan darah dan sehingga memperlambat frek$ensi jantung. Sediaan digitalis aktivitas singkat dapat digunakan. %ropranolol dapat dicoba bila digitalis tidak berhasil. *uinidin mungkin efektif, atau penyekat kalsium verapamil dapat digunakan. )ardioversion mungkin diperlukan bila pasien tak dapat mentoleransi meningkatnya frek$ensi jantung.

%luter atrium

erjadi bila ada titik focus di atrium yang menangkap irama jantung dan membuat impuls antara 1?9 sampai 799 kali permenit. )arakter penting pada disritmia ini adalah terjadinya penyekat tetapi terhadap nodus A-, yang mencegah penghantaran beberapa impuls. %enghantaran impuls melalui jantung sebenarnya masih normal, sehingga kompleks *+S tak terpengaruh. (nilah tanda penting dari disritmia tipe ini, karena hantaran 1!1 impuls atrium yang dilepaskan 1?9 , 799 kali permenit akan mengakibatkan fibrilasi ventrikel, suatu disritmia yang mengancam nya$a. )arakteristik ! " &rek$ensi ! frek$ensi atrium antara 1?9 sampai 799 kali denyut per menit. " (rama ! +eguler atau ireguler, tergantung jenis penyekatnya 4misalnya 1!1, @!1 atua kombinasinya2.

" 3elombang % ! idak ada, melainkan diganti oleh pola gigi gergaji yang dihasilkan oleh focus di atrium yang melepaskan impuls dengan cepat. 3elombang ini disebut sebagai gelombang &. " )ompleks *+S ! )onfigurasinya normal dan $aktu hantarannya juga normal. " 3elombang ! Ada namun bisa tertutup oleh gelombang flutter.

%enanganan yang sesuai sampai saat ini untuk flutter atriuma dalah sediaan digitalis. <bat ini akan menguatkan penyekat nodus A-, sehingga memperlambat frek$ensinya. *uinidin juga dapat diberikan untuk menekan tempat atrium ektopik.penggunaan digitalis bersama dengan 6uinidin biasanya bisa merubah disritmia ini menjadi irama sinus. erapi medis lain yang berguna adalah penyekat kanal kalsium dan penyekat beta adrenergic. Bila terapi medis tidak berhasil, fluter atrium sering berespons terhadap kardioversi listrik.

%i rilasi atrium

&ibrilasi atrium 4kontraksi otot atrium yang tidak terorganisasi dan tidak terkoordinasi2 biasanya berhubungan dengan penyakit jantung aterosklerotik, penyakit katup jantung, gagal jantung kongestif, tirotoksikosis, cor pulmonale, atau penyakit jantung congenital. )arakteristik ! " &rek$ensi ! frek$ensi atrium antara @?9 sampai :99 denyut permenit; respons ventrikuler biasanya 119 sampai 199 denyut per menit. " 3elombang % ! tidak terdapat gelombang % yang jelas; tampak indulasi yang iereguler, dinamakan gelombang fibrilasi atau gelombang &, interval %+ tidak dapat diukur.

" )ompleks *+S ! Biasanya normal . " .antaran ! Biasanya normal melalui ventrikel. #itandai oleh respons ventrikuler ireguler, karena nodus A- tidak berespon terhadap frek$ensi atrium yang cepat, maka impuls yang dihantarkan menyebabkan ventrikel berespon ireguler. " (rama ! ireguler dan biasanya cepat, kecuali bila terkontrol. (reguleritas irama diakibatkan oleh perbedaan hantaran pada nodus A-.

%enanganan diarahkan untuk mengurangi iritabilitas atrium dan mengurangi frek$ensi respons ventrikel. %asien dengan fibrilasi atrium kronik, perlu diberikan terapi antikoagulan untuk mencegah tromboemboli yang dapat terbentuk di atrium. <bat pilihan untuk menangani fibrilasi atrium sama dengan yang digunakan pada penatalaksanaan %A , preparat digitalis digunakan untuk memperlambat frek$ensi jantung dan antidisritmia seperti 6uinidin digunakan untuk menekan disritmia tersebut. DISRITMIA +ENTRIKE$ Kontraksi Prematur +entrikel )ontraksi ventrikel premature 4%->2 terjadi akibat peningkatan otomatisasi sel otot ventrikel. %-> bisa disebabkan oleh toksisitas digitalis, hipoksia, hipokalemia, demam, asidosis, latihan, atau peningkatan sirkulasi katekolamin. %-> jarang terjadi dan tidak serius. Biasanya pasien merasa berdebar-debar teapi tidak ada keluhan lain. Aamun, demikian perhatian terletak pada kenyataan bah$a kontraksi premature ini dapat menyebabkan

disritmia ventrikel yang lebih serius. %ada pasien dengan miokard infark akut, %-> bisa menjadi precursor serius terjadinya takikardia ventrikel dan fibrilasi ventrikel bila ! " 0umlahnya meningkat lebih dari : per menit " 8ulti focus atau berasal dari berbagai area di jantung.

" erjadi berpasangan atau triplet " erjadi pada fase hantaran yang peka.

3elombang memeprlihatkan periode di mana jantung lebih berespons terhadap setiap denyut adan tereksitasi secara disritmik. &ase hantaran gelombang ini dikatakan sebagai fase yang peka. )arakteristik ! " &rek$ensi ! :9 sampai 199 denyut per menit. " 3elombang % ! idak akan muncul karena impuls berasal dari ventrikel.

" )ompleks *+S ! Biasanya lebar dan aneh, berdurasi lebih dari 9, 19 detik. 8ungkin berasal dari satu focus yang sama dalam ventrikel; atau mungkin memiliki berbagai bentuk konfigurasi bila terjadi dari multi focus di ventrikel. " .antaran ! erkadang retrograde melalui jaringan penyambung dan atrium. " (rama ! (reguler bila terjadi denyut premature.

Bntuk mengurangi iritabilitas ventrikel, harus ditentukan penyebabnya dan bila mungkin, dikoreksi. <bat anti disritmia dapat dipergunakan untuk pengoabtan segera atau jangka panjang. <bat yang biasanya dipakai pada penatalaksanaan akut adalah lidokain, prokainamid, atau 6uinidin mungkin efektif untuk terapi jangka panjang.

Bi,emini +entrikel

Bigemini ventrikel biasanya diakibatkan oleh intoksikasi digitalis, penyakit artei koroner, 8( akut, dan >.&. (stilah bigemini mengacu pada kondisi dimana setiap denyut adalah prematur. )arakteristik ! " &rek$ensi ! #apat terjadi pada frek$ensi jantung berapapun, tetapi biasanya kurang dari C9 denyut per menit. " 3elombang % ! Seperti yang diterangkan pada %->; dapat tersembunyi dalam kompleks *+S.

" )ompleks *+S ! Setiap denyut adalah %-> dengan kompleks *+S yang lebar dan aneh dan terdapat jeda kompensasi lengkap. " .antaran ! #enyut sinus dihantarkan dari nodus sinus secara normal, namun %-> yang mulai berselang seling pada ventrikel akan mengakibatkan hantaran retrograde ke jaringan penyambung dan atrium. " (rama ! (reguler.

Bila terjadi denyut ektopik pada setiap denyut ketiga maka disebut trigemini, tiap denyut keempat, 6uadrigemini. %enanganan bigemini ventrikel adalah sama dengan %-> karena penyebab yang sering mendasari adalah intoksikasi digitalis, sehingga penyebab ini harus disingkirkan atau diobati bila ada. Bigemini ventrikel akibat intoksikasi digitalis diobati dengan fenitoin 4dilantin2.

Takikardia +entrikel

#isritmia ini disebabkan oleh peningkatan iritabilitas miokard, seperti %->. %enyakit ini biasanya berhubungan dengan penyakit arteri koroner dan terjadi sebelum fibrilasi ventrikel. akikardia ventrikel sangat berbahaya dan harus dianggap sebagai keadaan ga$at darurat. %asien biasanya sadar akan adanya irama cepat ini dan sangat cemas. (rama ventrikuler yang dipercepat dan takikardia ventrikel mempunyai karakteristik sebagai berikut !

" &rek$ensi ! 1?9 sampai 199 denyut per menit. " 3elombang % ! Biasanya tenggelam dalam kompleks *+S; bila terlihat, tidak slealu mempunyai pola yang sesuai dengan *+S. )ontraksi ventrikel tidak berhubungan dengan kontraksi atrium. " )ompleks *+S ! 8empunyai konfigurasi yang sama dengan %->- lebar dan anerh, dengan gelombang terbalik. #enyut ventrikel dapat bergabung dengan *+S normal, menghasilkan denyut gabungan. " .antaran ! Berasal dari ventrikel, dengan kemungkinan hantaran retrograde ke jaringan penyambung dan atrium. " (rama ! Biasanya regular, tetapi dapat juga terjadi takiakrdia ventrikel ireguler.

erapi yang akan diberikan dtentukan oleh dapat atau tidaknya pasien bertoleransi terhadap irama yang cepat ini. %enyebab iritabilitas miokard harus dicari dan dikoreksi segera. <bat antidisritmia dapat digunakan. )ardioversi perlu dilakukan bila terdapat tanda-tanda penurunan curah jantung.

%i rilasi +entrikel

&ibrilasi ventrikel adalah denyutan ventrikel yang cepat dan tak efektif. %ada disritmia ini denyut jatung tidak terdengar dan tidak teraba, dan tidak ada respirasi. %olanya sangat ireguler dan dapat dibedakan dengan disritmia tipe lainnya. )arena tidak ada koordinasi antivitas jantung, maka dapat terjadi henti jantung dan kematian bila fibrilasi ventrikel tidak segera dikoreksi. )arateristik ! " &rek$ensi ! >epat, tak terkoordinasi dan tak efektif. " 3elombang % ! idak terlihat.

" )ompleks *+S ! >5pat, undulasi iregulertanpa pola yang khas 4multifokal2. -entrikel hanya memiliki gerakan yang bergetar. " .antaran ! Banyak focus di ventrikel yang melepaskan impuls pada saat yang sama mengakibatkan hantaran tidak terjadi; tidak terjadi kontraksi ventrikel. " (rama ! Sangat ireguler dan tidak terkordinasi, tanpa pola yang khusus. %enanganan segera adalah melalui defibrilasi.

ABN)RMA$ITAS -ANTARAN

Pen!ekat A+ Dera.at Satu

%enyekat A- derajat satu biasanya berhubungan dengan penyakit jantung organic atau mungkin disebabkan oleh efek digitalis. .al ini biasanya terlihat pad apasien dengan infark miokard dinding inferior jantung. )arakteristik ! " &rek$ensi ! Bervariasi, biasanya :9 sampai 199 denyut per menit. " 3elombang % ! 8endahului setiap kompleks *+S. (nterval %+ berdurasi lebih besar dari 9, 19 detik.

" )ompleks *+S ! 8engikuti setiap gelombang %, biasanya normal. " .antaran ! .antaran menjadi lambat, biasanya di setiap tempat antara jaringan penyambung dan jaringan purkinje, menghasilkan interval %+ yang panjang. .antaran ventrikel biasanya normal. " (rama ! Biasanya regular.

#isritmia ini penting karena dapat mengakibatkan hambatan jantung yang lebih serius. 8erupakan tanda bahaya. 8aka pasien harus dipantau ketat untuk setiap tahap lanjut penyekat jantung. Pen!ekat A+ Dera.at Dua

%enyekat A- derajat dua juga disebabkan oleh penyakit jantung organic, infark miokard atau intoksikasi digitalis. Bentuk penyekat ini menghasilkan penurunan frek$ensi jantung dan biasanya penurunan curah jantung. )arakteristik ! " &rek$ensi ! @9 sampai ?? denyut per menit. &rek$ensi atrium dapat lebih cepat dua , tiga atau empat kali disbanding frek$ensi ventrikel. " 3elombang % ! erdapat dua, tiga atau empat gelombang untuk setiap kompleks *+S. (nterval %+ yang dihantarkan biasanya berdurasi normal.

" )ompleks *+S ! Biasanya normal. " .antaran ! Satu atau dua impuls tidak dihantarkan ke ventrikel.

" (rama ! Biasanya lambat dan regular. Bila terjadi irama ireguler, hal ini dapat diebabkan oleh kenyataan adanya penyekat yang bervariasi antara 1!1 sampai @!1 atau kombinasi lainnya. %enanganan diarahkan untuk meningkatkan frek$ensi jantung guna mempertahankan curah jantung normal. (ntoksikasi digitalis harus ditangani dan seitap pengoabtan dengan fungsi depresi aktivitas miokard harus ditunda. Pen!ekat A+ Dera.at Ti,a %enyekat A- derajat tiga 4penyekat jantung lengkap2 juga berhubungan dengan penyakit jantung organic, intoksikasi digitalis dan 8(. frek$ensi jantung berkurang drastic, mengakibatkan penurunan perfusi ke organ vital, seprti otak, jantung, ginjal, paru dan kulit. )arakteristik ! " Asal ! (mpuls berasal dari nodus SA, tetapi tidak dihantarkan ke serat purkinje. 8ereka disekat secara lengkap. 8aka setiap irama yang lolos dari daerah penyambung atau ventrikel akan mengambil alih pacemaker. " &rek$ensi ! frek$ensi atrium :9 sampai 199 denyut per menit, frek$ensi ventrikel 79 sampai :9 denyut per menit bila irama yang lolos berasal dari daerah penyambung, 19 sampai 79 denyut permenit bila irama yang lolos berasal dari ventrikel.

" 3elombang % ! 3elombang % yang berasal dari nodus SA terlihat regular sepanjang irama, namun tidak ada hubungan dengan kompleks *+S. " )ompleks *+S ! Bila lolosnya irama berasal dari daerah penyambung , maka kompleks *+S mempunyai konfigurasi supraventrikuler yang normal, tetapi tidak berhubungan dengan gelombang %. kompleks *+S terjadi secara regular. Bila irama yang lolos berasal dari ventrikel, kompleks *+S berdurasi 9, 19 detik lebih lama dan baisanya lebar dan landai. )ompleks *+S tersebut mempunyai konfigurasi seperti kompleks *+S pada %->. " .antaran ! Aodus SA melepaskan impuls dan gelombang % dapat dilihat. Aamun mereka disekat dan tidak dihantarkan ke ventrikel. (rama yang lolos dari daerah penyambung biasnaya dihantarkan secara normal ke ventrikel. (rama yang lolos dari ventrikel bersifat ektopik dengan konfigurasi yang menyimpang. " (rama ! Biasanya lambat tetapi regular. %enanganan diarahkan untuk meningkatkan perfusi ke organ vital. %enggunaan pace maker temporer sangat dianjurkan. 8ungkin perlu dipasang pace maker permanent bila penyekat bersifat menetap. Asistole +entrikel

%ada asistole ventrikel tidak akan terjadi kompleks *+S. idak ada denyut jantung, denyut nadi dan pernapasan. anpa penatalaksanaan segera, asistole ventrikel sangat fatal. )arakteristik ! " &rek$ensi ! tidak ada. " 3elombang % ! 8ungkin ada, tetapi tidak dapat dihantarkan ke nodus A- dan ventrikel.

" )ompleks *+S ! idak ada. " .antaran ! )emungkinan, hanya melalui atrium.

" (rama ! idak ada.

+esusitasi jantung paru 4>%+2 perlu dilakukan agar pasien tetap hidup. Bntuk menurunkan stimulasi vagal, berikan atropine secara intravena. 5finefrin 4intrakardiak2 harus diberikan secara berulang dengan interval setiap lima menit. Aatrium bikarbonat diberikan secara intravena. #iperlukan pemasangan pacemaker secara intratoraks, transvena atau eksternal. ?. K)MP$IKASI :. PR)SED*R DIAGN)STIK " 5)3 ! 8enunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi. 8enyatakan tipe/sumber disritmia dan efek ketidakseimbangan elektrolit dan oabt jantung. " 8onitor .olter ! gambaran 5)3 417 jam2 mungkin diperlukan untuk menentukan dimana disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif 4di rumah/kerja2. 0uga dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi pacu jantung/efek obat antidisritmia. " &oto dada ! #apat menunjukkan pembesaran bayangan jantung sehubungan dengan disfungsi ventrikel atau katup. " Skan pencitraan miokardia ! #apat menunjukkan area iskemik/kerusakan miokard yang dapat mempengaruhi konduksi normal atau mengganggu gerakan dinding dan kemampuan pompa. " es stress latihan ! #apat dilakukan untuk mendemonstrasikan latihan yang menyebabkan disritmia. " 5lektrolit ! %eningkatan atau penurunan kalium, kalsium dan magnesium dapat menyebabkan disritmia. " %emeriksaan obat ! #apat menyatakan toksisitas jantung, adanya obat jalanan atau dugaan interaksi obat, contoh digitalis, 6uinidin dan lain-lain. " %emeriksaan iroid ! %eningkatan atau penurunan kadar tiroid serum dapat menyebabkan /meningkatnya disritmia. " laju Sedimentasi ! %eninggian dapat menunjukkan proses inflamasi akut/aktif, contoh endokarditis sebagai faktor pencetus untuk disritmia. " 3#A/Aadi <ksimetri ! .ipoksemia dapat menyebabkan/mengeksaserbasi disritmia. /. MANA(EMEN MEDIK %ada prinsipnya tujuan terapi aritmia adalah 412 mengembalikan irama jantung yang normal 4rhythm control2, 412 menurunkan frekuensi denyut jantung 4rate control2, dan 4@2 mencegah terbentuknya bekuan darah. erapi sangat tergantung pada jenis aritmia. Sebagian gangguan ini tidak perlu diterapi. Sebagian lagi dapat diterapi dengan obat-obatan. 0ika kausa aritmia berhasil dideteksi, maka tak ada yang lebih baik daripada menyembuhkan atau memperbaiki penyebabnya secara spesifik. Aritmia sendiri, dapat diterapi dengan beberapa hal di ba$ah ini; #isritmia umumnya ditangani dengan terapi medis. %ada situasi dimana obat saja tidak memcukupi, disediakan berbagai terapi mekanis tambahan. erapi yang paling sering adalah kardioversi elektif, defibrilasi dan pacemaker. %enatalaksanaan bedah, meskipun jarang, juga dapat dilakukan. )BAT")BATAN <bat-obatan. Ada beberapa jenis obat yang tersedia untuk mengendalikan aritmia. %emilihan obat harus dilakukan dengan hati-hati karena mereka pun memiliki efek samping. Beberapa di antaranya justru menyebabkan aritimia bertambah parah. 5valuasi terhadap efektivitas obat dapat dikerjkan melalui pemeriksaan 5)3 4pemeriksaan listrik jantung2. KARDI)+ERSI )ardioversi mencakup pemakaian arus listrik untuk menghentikan disritmia yang memiliki kompleks *+S, biasanya merupakan prosedur elektif. %asien dalam keadaan sadar dan diminta persetujuannya. DE%IBRI$ASI #efibrilasi adalah kardioversi asinkronis yang digunakan pada keadaan ga$at darurat. Biasanya terbatas penatalaksanaan fibrilasi ventrikel apabila tidak ada irama jantung yang terorganisasi. #efibrilasi akan mendepolarisasi secara lengkap semua sel miokard sekaligus, sehingga memungkinkan nodus sinus memperoleh kembali fungsinya sebagai pacemaker. DE%IBRI$AT)R KARDI)+ERTER IMP$ANTABE$

Adalah suatu alat untuk mendeteksi dan mengakhiri episode takiakrdia ventrikel yang mengancam ji$a atau pada pasien yang mempunyai risiko tinggi mengalami fibrilasi ventrikel. TERAPI PA0EMAKER %acemaker adalah alat listrik yang mampu menghasilkan stimulus listrik berulang ke otot jantung untuk mengontrol frek$ensi jantung. Alat ini memulai dan memeprtahankan frek$ensi jantung kerika pacemaker alamiah jantung tak mampu lagi memenuhi fungsinya. %acemaker biasanya digunakan bila pasien mengalami gangguan hantaran atau loncatan gangguan hantaran yang mengakibatkan kegagalan curah jantung. PEMBEDA-AN -ANTARAN (ANT*NG akikardian atrium dan ventrikel yang tidak berespons terhadap pengobatan dan tidak sesuai untuk cetusan anti takikardia dapat ditangani dengan metode selain obat dan pacemaker. 8etode tersebut mencakup isolasi endokardial, reseksi endokardial, krioablasi, ablasi listrik dan ablasi frek$ensi radio. (solasi endokardial dilakukan dengan membuat irisan ke dalam endokardium, memisahkannya dari area endokardium tempat dimana terjadi disritmia. Batas irisan kemudian dijahit kembali. (risan dan jaringan parut yang ditimbulkan akan mencegah disritmia mempengaruhi seluruh jantung. %ada reseksi endokardial, sumber disritmia diidentifikasi dan daerah endokardium tersebut dikelupas. idak perlu dilakukan rekonstruksi atau perbaikan. )rioablasi dilakukan dengan meletakkkan alat khusus, yang didinginkan sampai suhu -:9D> 4-E:D&2, pada endokardium di tempat asal disritmia selama 1 menit. #aerah yang membeku akan menjadi jaringan parut kecil dan sumber disritmia dapat dihilangkan. %ada ablasi listrik sebuah kateter dimasukkan pada atau dekat sumber disritmia dan satu sampai lima syok sebesar 199 sampai @99 joule diberikan melalui kateter langsung ke endokardium dan jaringan sekitarnya. 0aringan jantung menjadi terbakar dan menjadi parut, sehingga menghilangkan sumber disritmia. Ablasi frek$ensi radio dilakukan dengan memasang kateter khusus pada atau dekat asal disritmia. 3elombang suara frek$ensi tinggi kemudian disalurkan melalui kateter tersebut, untuk menghancurkan jaringan disritmik. )erusakan jaringan yang ditimbulkan lebih spesifik yaitu hanya pada jaringan disritmik saja disertai trauma kecil pada jaringan sekitarnya dan bukan trauma luas seperti pada krioablasi atau ablasi listrik.

Vous aimerez peut-être aussi