Vous êtes sur la page 1sur 39

9

HAK ASASI MANUSIA


I. PENGANTAR
ada bagian ini saudara akan mempelajari dan mendiskusikan tentang pengertian dan
hakikat hak asasi manusia (HAM), sejarah lahir dan perkembangan HAM, bentuk-bentuk
HAM, nilai-nilai yang terkandung dalam HAM, HAM dalam tinjauan agama-agama,
pengaturan perundang-undangan dalam bidang HAM, pelanggaran dan pengadilan HAM,
tanggung jawab pemajuan, perlindungan dan pemenuhan HAM dan lembaga Komisi
Nasional HAM. elesai materi ini selesai dibahas dan didiskusikan audara diharapkan
dapat!
". memahami pengertian Hak Asasi Manusia
#. menganalisa sejarah perkembangan Hak Asasi Manusia
$. menjelaskan bentuk-bentuk Hak Asasi Manusia
%. menganalisa nilai-nilai Hak Asasi Manusia
&. memahami konsep Hak Asasi Manusia dalam perspekti' agama-agama
(. menganalisa perundang-undangan Hak Asasi Manusia di )ndonesia
II. ISTILAH-ISTILAH PENTING
". HAM
#. Hak alamiah*hak dasar
$. Hak indi+idu
%. Hak kelompok
&. Hak positi'
(. Hak negati'
,. Magma -harta
.. /ill o' rights
0. 1e-laration o' )nde'enden-e
"2. 3ren-h 1e-laration
"". 3our 'reedom
"#. 4he uni+ersal de-laration o' human rights
"$. 1e'ine rights o' the king
"%. 5iagam Madinah
Civic Education-Hak Asasi Manusia
P
"
III. DESKRIPSI MATERI
Pengertian dan Hakikat
Hak Asasi Manusia
6ntuk memahami perbin-angan tentang HAM (Hak Asasi Manusia), maka pengertian
dasar tentang hak menjadi penting. Hak merupakan unsur normati' yang ber'ungsi sebagai
pedoman berprilaku dan melindungi kebebasan, kekebalan serta menjamin adanya peluang bagi
manusia dalam menjaga harkat dan martabatnya. Hak mempunyai unsur-unsur sebagai berikut ! a.
pemilik hak7 b. ruang lingkup penerapan hak7 -. pihak yang bersedia dalam penerapan hak. Ketiga
unsur tersebut menyatu dalam pengertian dasar tentang hak. etiap indi+idu memiliki hak yang
dalam penerapannya berada dalam ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait
dengan interaksinya antara indi+iu atau dengan instansi. Hak merupakan sesuatu yang harus
diperoleh. 1alam kaitan dengan pemerolehan hak paling tidak ada dua teori yaitu teori McCloskey
dan teori Joel Feinberg.
1alam teori M-8loskey dinyatakan bahwa pemberian hak adalah untuk dilakukan,
dimiliki, dinikmati atau sudah dilakukan7 suatu hak penuh tidak perlu menentukan siapa yang
menanggung beban untuk memungkinkan tersedianya hak itu7 suatu hak sering menimbulkan
kewajiban7 suatu pemberian hak merupakan seperangkat alasan yang kuat dan berakar serta eksis
dalam diri manusia. edangkan dalam teori 9oel 3einberg dinyatakan bahwa pemberian hak yang
penuh merupakan kesatuan dari klaim yang absah (keuntungan yang didapat dari pelaksnaan hak
yang disertai pelaksanaan kewajiban). 1engan demikian keuntungan dapat diperoleh dari
pelaksanaan hak bila disertai dengan pelaksanaan kewajiban. /erdasarkan teori tersebut perolehan
hak harus diikuti dengan pelaksanaan kewajiban. Hal itu berarti antara hak dan kewajiban tidak
dapat dipisahkan dalam perwujudannya.
)stilah yang dikenal di /arat mengenai Hak-hak Asasi Manusia ialah right of man, yang
menggantikan istilah natural right )stilah right of man ternyata tidak se-ara otomatis
mengakomodasi pengertian yang men-akup right of !omen Karena itu right of man diganti
dengan istilah human rights oleh :leanor ;oose+elt yang dipandang lebih netral dan uni+ersal.
ementara itu dalam )slam dikenal dengan istilah ha"u"ul al-insan ad-dhorury (hak asasi
manusia) dan hu"u"ul Allah. 1alam )slam antara ha"u"ul al-insan ad-dhorury (hak asasi manusia)
dan hu"u"ul Allah tidak dapat dipisahkan atau berjalan sendiri-sendiri tanpa adanya keterkaitan satu
dengan lainnya. )nilah yang membedakan konsep /arat tentang HAM dengan konsep )slam.
Menurut pendapat 9an Materson dari Komisi HAM 5//, dalam #eaching Human $ights,
%nited &ations' bahwa < Human rights -ould be generally de'ined as those rights whi-h are
inherent in our nature and without whi-h -an not li+e as human being < (hak asasi manusia adalah
hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpa hak-hak tersebut manusia mustahil dapat
hidup sebagai manusia. elanjutnya 9ohn =o-ke menyatakan bahwa hak asasi manusia adalah hak-
hak yang diberikan langsung oleh 4uhan >ang Maha 5en-ipta sebagai hak yang kodrati. ?leh
karenanya, tidak ada kekuasaan apapun di dunia yang dapat men-abutnya. Hak asasi manusia
adalah hak dasar atau hak pokok manusia yang dibawa sejak lahir sebagai anugerah 4uhan yang
Maha :sa, bukan pemberian manusia atau penguasa. Hak ini si'atnya sangat mendasar atau sangat
'undamental bagi hidup dan kehidupan manusia dan merupakan hal kodrati yang tidak bisa terlepas
dari dan dalam kehidupan manusia.
elanjutnya dalam 6ndang-6ndang Nomor $0 tahun "000 tentang hak asasi manusia
pasal " bahwa <Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk 4uhan yang Maha :sa dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia@. 1engan demikian
menghormati, melindungi dan menjunjung tinggi HAM dalam rangka menjaga harkat dan martabat
manausia menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama antara indi+idu, pemerintah (aparatur
pemerintahan baik sipil maupun militer) bahkan negara.
/erdasarkan beberapa rumusan pengertian di atas diperoleh suatu kesimpulan tentang
pengertian HAM yaitu ! HAM sebagai hak yang melekat pada diri manusia yang bersi'at kodrati
dan 'undamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh
setiap indi+idu, masyarakat atau negara. 1engan demikian hakikat penghormatan dan perlindungan
terhadap HAM ialah menjaga keselamatan eksistensi manusia se-ara utuh melalui aksi
keseimbangan yaitu keseimbangan antara hak dan kewajiban, dan keseimbangan antara kepentingan
perseorangan dengan kepentingan umum. 9adi dalam memenuhi dan menuntut hak tidak terlepas
dari pemenuhan kewajiban yang harus dilaksanakan. /egitu juga dalam memenuhi kepentingan
perseorangan tidak boleh merusak kepentingan orang banyak (kepentingan umum) atau sebaliknya
karena atas nama untuk kepentingan umum, kepentingan pribadi seorang indi+idu dilanggar tanpa
terlebih dahulu indi+idu itu mengetahui maksud dan tujuan pelaksanaan kepentingan umum
(bersama) itu sendiri. 1engan kata lain pemenuhan, perlindungan dan penghormatan terhadap
HAM harus diikuti dengan pemenuhan terhadap KAM (kewajiban asasi manusia) dan 4AM
(tanggung jawab asasi manusia) dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat dan bernegara. 9adi dapat
disimpulkan bahwa hakikat dari HAM adalah keterpaduan antara HAM, KAM dan 4AM se-ara
sinergis dan seimbang. /ila ketiga unsur asasi (HAM, KAM dan 4AM) yang melekat pada setiap
indi+idu manusia baik dalam tatanan kehidupan pribadi, kemasyarakatan, kebangsaan, kenegaraan
dan pergaulan global tidak berjalan se-ara seimbang dapat dipastikan akan menimbulkan
keka-auan, anarkisme dan kesewenang-wenangan dalam kehidupan.

Sejara Perke!"angan
Pe!ikiran HAM
A. Perkembangan Pemikiran HAM Secara Umum
5ada umumnya para pakar di :ropa berpendapat bahwa lahirnya HAM dimulai dengan
lahirnya Magna 8harta yang antara lain memuat pandangan bahwa raja yang tadinya memiliki
kekuasaan absolut (raja yang men-iptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak terikat dengan hukum yang
dibuatnya), menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai dapat diminta pertanggungjawabannya di
muka hukum. 1ari sinilah kemudian lahir doktrin yang menyatakan bahwa raja tidak kebal hukum
lagi, dan mulai bertanggungjawab dalam pelaksanaan dan terikat pada hukum. ejak itu mulai
dipraktekkan kalau raja melanggar hukum harus diadili dan mempertanggungjawabkan kebijakan
pemerintahannya kepada parlemen. 9adi, sudah mulai dinyatakan bahwa raja terkait kepada hukum
dan bertanggungjawab kepada rakyat, walaupun kekuasaan membuat undang-undang pada masa itu
masih lebih banyak berada di tangan ;aja.
1engan demikian, peristiwa itu dapat dikatakan sebagai embrio lahirnya monarki
konstitusional yang berintikan kekuasaan raja hanya menjadi simbol belaka. 5asal #" Magna 8harta
menggariskan Earls and barons shall be fined by their e"ual and only in (ro(ortion to the
measure of the offence (5ara 5angeran dan /aron akan dihukum (didenda) berdasarkan atas
kesamaan, dan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukannya). elanjutnya pada pasal %2
ditegaskan ) &o one !ill !e deny or delay' right or *ustice (A4idak seorangpun menghendaki
kita mengingkari atau menunda tegaknya hak atau keadilan). =ahirnya Magna 8harta ini kemudian
diikuti oleh lahirnya +ill of $ights di )nggris pada tahun "(.0. 5ada masa itu mulai timbul
pandangan (adagium) yang intinya bahwa manusia sama di muka hukum ,e"uality before the la!-.
Adagium ini memperkuat dorongan timbulnya negara hukum dan negara demokrasi. +ill of $ights
melahirkan asas persamaan harus diwujudkan, betapapun berat resiko yang dihadapi, karena hak
kebebasan baru dapat diwujudkan kalau ada hak persamaan. 6ntuk mewujudkan semua itu, maka
lahirlah teori kontrak sosial ;osseau (social contract theory), teori trias (olitika MountesBuieu,
9hon =o-ke di )nggris dan 4omas 9e''erson di A dengan hak-hak dasar kebebasan dan persamaan
yang di-anangkannya.
5erkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan mun-ulnya #he American .eclaration of
/nde(endence yang lahir dari paham ;ousseau dan MonesBuieu. 9adi, walaupun di 5eran-is sendiri
belum dirin-i apa HAM itu, di A lebih dahulu men-anangkan se-ara lebih rin-i. Mulailah
dipertegas bahwa manusia adalah merdeka sejak di dalam perut ibunya, sehingga tidaklah logis bila
sesudah lahir, ia harus dibelenggu. elanjutnya, pada tahun ",.0 lahirlah #he French .eclaration
(deklarasi 5ran-is)' dimana ketentuan tentang hak lebih dirin-i lagi sebagaimana dimuat dalam #he
$ule of 0a! yang antara lain berbunyi tidak boleh ada penangkapan dan penahanan yang semena-
mena, termasuk penangkapan tanpa alasan yang sah dan penahanan tanpa surat perintah yang
dikeluarkan oleh pejabat yang sah. 1alam kaitan itu berlaku prinsip (resum(tion of innocence'
artinya orang-orang yang ditangkap, kemudian di tahan dan dituduh, berhak dinyatakan tidak
bersalah, sampai ada keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang menyatakan ia
bersalah. Kemudian prinsip itu dipertegas oleh prinsip freedom of e1(ression ,kebebasan
mengeluarkan (enda(at-' freedom of religion (bebas menganut keyakinan* agama yang
dikehendaki), #he right of (ro(erty (perlindungan hak milik), dan hak-hak dasar lainnya. 9adi,
dalam French .eclaration sudah ter-akup hak-hak yang menjamin tumbuhnya demokrasi maupun
negara hukum.
5erkembangan yang lebih signi'ikan adalah dengan kemun-ulan #he Four Freedoms dari
5residen ;oose+elt pada tanggal 2( 9anuari "0%", yang berbunyi sebagai berikut !
<#he first is freedom of s(eech and e1(ression every !here in the !orld #he second is feedom
of every (erson to !orshi( 2od in his o!n !ay every !here in the !orld #he third is freedom
from !ant !hich' translated into !orld terms' mean economic understandings !hich !ill
secure to every nation a healty (eacetime life for its inhabitants every !here in the !orld #he
fourth is freedom from fear !hich' translated into !orld terms' mean a !orld!ide reduction of
armaments to such a (oint and in such a trought fashion that no nation !ill any neighbor
any!here in the !orld
/erdasarkan rumusan di atas, ada empat hak yaitu hak kebebasan berbi-ara dan menyatakan
pendapat7 hak kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai dengan ajaran agama yang
dipeluknya7 hak kebebasan dari kemiskinan dalam pengertian setiap bangsa berusaha men-apai
tingkat kehidupan yang damai dan sejahtera bagi penduduknya7 hak kebebasan dari ketakutan, yang
meliputi usaha, pengurangan persenjataan, sehingga tidak satupun bangsa (negara) berada dalam
posisi berkeinginan untuk melakukan serangan terhadap negara lain. emula hak-hak ini sesudah
perang dunia )) (sesudah Hitler memusnahkan berjuta-juta manusia) dijadikan dasar pemikiran
untuk memelihara rumusan HAM yang bersi'at uni+ersal, dan menjadi embrio rumusan HAM
dalam #he %niversal .eclaration of Human $ights 5// tahun "0%..
5erkembangan pemikiran HAM terus berlangsung dalam rangka men-ari rumusan HAM
yang sesuai dengan konteks ruang dan Camannya. e-ara garis besar perkembangan pemikiran
HAM dibagi pada % generasi. Generasi pertama berpendapat bahwa pengertian HAM hanya
berpusat pada bidang hukum dan politik. 3okus pemikiran HAM generasi pertama pada bidang
hukum dan politik disebabkan oleh dampak dan situasi perang dunia )), totaliterisme dan adanya
keinginan negara-negara yang baru merdeka untuk men-iptakan suatu tertib hukum yang baru.
eperangkat hukum yang disepakati sangat sarat dengan hak-hak yuridis seperti, hak untuk hidup,
hak untuk tidak menjadi budak, hak untuk tidak disiksa dan ditahan, hak kesamaaan di dalam
hukum, hak akan fair trial, hak praduga tak bersalah dan sebagainya. elai itu juga memuat hak
nasionalitas, hak pemilikan, hak pemikiran, hak beragama, hak pendidikan, hak pekerjaan dan
kehidupan budaya.
5emikiran HAM generasi kedua tidak saja menuntut hak yuridis melainkan juga hak-hak
sosial, ekonomi, politik dan budaya. 9adi pemikiran HAM generasi kedua menunjukkan perluasan
pengertian konsep hak asasi manusia. 5ada generasi kedua lahir dua -o+enant yaitu /nternational
Covenant on Economic' 3osial and Cultural $ights dan /nternational Covenant on Civil and
4olitical $ights. Kedua Covenant tersebut disepakati dalam sidang umum 5// "0((. 5ada masa
generasi kedua, hak yuridis kurang mendapat penekanan sehingga terjadi ketidakseimbangan
dengan hak sosial-budaya, hak ekonomi dan hak politik.
Generasi ketiga lahir sebagai reaksi pemikiran HAM generasi kedua. Denerasi ketiga
menjanjikan adanya kesatuan antara hak ekonomi, sosial, budaya, politik dan hukum dalam satu
keranjang yang disebut dengan hak-hak melaksanakan pembangunan ,#he $ights of .evelo(ment-
sebagai istilah yang diberikan oleh /nternational Comission of Justice. 1alam pelaksanaannya hasil
pemikiran HAM generasi ketiga juga mengalami ketikseimbangan dimana terjadi penekanan
terhadap hak ekonomi dalam arti pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama, sedangkan hak
lainnya terabaikan sehingga juga menimbulkan banyak korban, karena banyak hak-hak rakyat yang
dilanggar. Kalau kata <pembangunan@ tetap dipertahankan, maka pembangunan tersebut haruslah
berpihak kepada rakyat dan diarahkan kepada redistribusi kekayaan nasional serta redistribusi
sumber-sumber daya sosial, ekonomi, hukum, politik dan budaya se-ara merata. Keadilan dan
pemenuhan hak asasi haruslah dimulai sejak mulainya pembangunan itu sendiri, bukan setelah
pembangunan itu selesai. Agaknya pepatah kuno *ustice delayed' *ustice deni5 tetap berlaku untuk
kita semua.
etelah banyaknya dampak negati' yang ditimbulkan dari pemikiran HAM generasi ketiga,
lahirlah generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat dominan dalam proses
pembangunan yang ter'okus pada pembangunan ekonomi sebagai prioritas utama dan
menimbulkan dampak negati' seperti diabaikan aspek kesejahteraan rakyat dan program
pembangunan yang tidak berdasarkan kebutuhan. Denerasi keempat HAM dipelopori oleh negara-
negara di kawasan Asia yang pada tahun "0.$ melahirkan deklarasi hak asasi manusia yang disebut
.eclaration of #he +asic .uties of Asia 4eo(le and 2overment 1eklarasi ini lebih maju dari
rumusan generasi ketiga, karena tidak saja men-akup tuntutan struktural tetapi juga berpihak
kepada ter-iptanya tatanan sosial yang berkedilan. 1eklarasi tersebut lebih berbi-ara mengenai
masalah Ekewajiban asasiF bukan hanya Ehak asasiF. 1eklarasi tersebut se-ara positip mengukuhkan
keharusan imperati' dari negara untuk memenuhi hak asasi rakyatnya. 9adi pemajuan dan
penghormatan hak asasi manusia bukan saja urusan orang perorang, tetapi juga tugas negara.
/eberapa masalah dalam deklarasi ini yang terkait dengan HAM dalam kaitan dengan
pembangunan sebagai berikut !
a. 5embangunan berdikari ,self de(elovment-
5embangunan yang dilakukan adalah pembangunan yang membebaskan rakyat dan bangsa dari
ketergantungan dan sekaligus memberikan kepada rakyat sumber-sumber daya sosial-ekonomi.
;ealokasi dan redistribusi kekayaan dan modal nasional haruslah dilakukan dan sudah
waktunya sasaran pembangunan itu ditujukan kepada rakyat banyak di pedesaan. /antuan dan
modal luar negeri hendaknya diatur se-ara teren-ana dan terarah, agar tidak salah alamat.
b. 5erdamaian
Masalah perdamaian tidak semata-mata berarti anti perang, anti nuklir dan anti perang bintang.
4etapi justru lebih dari itu suatu upaya untuk melepaskan diri dari budaya kekerasan ,culture of
violence- dengan segala bentuk tindakan. Hal itu berarti pen-iptaan budaya damai ,culture of
(eace- menjadi tugas semua pihak baik rakyat, negara maupun dunia internasional. Namun,
jika gagal keluar dari budaya kekerasan ini ,maka hak asasi manusia jelas akan terus menerus
teran-am.
-. 5artisipasi rakyat
Masalah ini adalah masalah yang sering diu-apkan tetapi sedikit sekali dilakukan. Galaupun
dilaksanakan, pelaksanaan itu terbatas pada saat pemilihan umum. etelah itu partisipasi
seperti menjadi kata yang tidak disenangi. ?leh sebab itulah proses depolitisasi dan alienisasi
terjadi pada diri indi+idu baik dilakukan se-ara sengaja maupun tidak. oal partisipasi ini
adalah suatu persoalan hak asasi yang sangat mendesak untuk terus diperjuangkan.
d. Hak-hak budaya
Hak-hak budaya juga jarang diperhatikan se-ara sungguh-sungguh. Kita sering terke-oh
dengan adanya pergelaran budaya, tetapi itu belum berarti hak-hak budaya itu dirawat. 1i
beberapa masyarakat menunjukkan tidak dihormatinya hak-hak budaya terasa. /egitu juga
adanya penyeragaman budaya merupakan bentuk pelanggaran terhadap hak asasi berbudaya.
Karena itu berarti mengarah kepenghapusan kemajemukan budaya yang dalam kontek nasional
kemajemukan itu merupakan identitas kekayaan nasional.
e. Hak Keadilan sosial
Masalah keadilan ssosial ini buat kita seharusnya tidak perlu ditulis lagi, akan tetapi karena
kita tetap masih jauh dari keadilan sosial, maka kita harus kembali mengingatkan kita akan
tujuan kita berbangsa dan bernegara ini. Kita juga perlu mengingatkan bahwa keadilan sosial
tidak terhenti dengan menaiknya pendapatan perkapita, tetapi justru baru berhenti pada saat
dimana tatanan sosial yang tidak adil dijungkirbalikkan dan diganti dengan tatanan sosial yang
berkeadilan.

B. Perkembangan Pemikiran HAM di Indonesia
5emahaman HAM di )ndodnesia sebagai tatanan nilai, norma, konsep yang hidup di
masyarakat dan a-uan bertindak se-ara garis besar dibagi dalam dua periode yaitu periode sebelum
Kemerdekaan ("02. H "0%&) dan periode setelah kemerdekaan ("0%& H sekarang). 5emikiran HAM
dalam periode sebelum kemerdekaan dapat dijumpai dalam organisasi pergerakan seperti pada
gerakan /oedi ?etomo, 5erhimpunan )ndonesia, arekat )slam, 5artai Komunis )ndonesia, )ndis-he
5artij, 5artai Nasional )ndonesia, 5endidikan Nasional )ndonesia dan 5erdebatan dalam /565K).
edangkan pemikiran HAM dalam periode setelah kemerdekaan ("0%& H sekarang ) dibagai dalam
periode "0%&-"0&2, periode "0&2-"0&0, periode "0&0-"0((, periode "0((-"00. dan periode "00.-
sekarang.
1. Periode sebelum kemerdekaan (19! " 19#$%
ebagai organisasi pergerakan, pemikiran HAM dalam /oedi ?etomo telah mun-ul. 1alam
konteks pemikiran Ham, para pemimpin /oedi ?etomo telah memperlihatkan adanya kesadaran
berserikat dan mengeluarkan pendapat melalui petisi-petisi yang ditujukan kepada pemerintah
kolonial maupun dalam tulisan yang dimuat surat kabar 2oeroe .esa elain itu melalui konsep
perwakilan rakyat. elanjutnya pemikiran pada 5erhimpunan )ndonesia banyak dipengaruhi oleh
para tokoh organisasi tersebut seperti Mohammad Hatta, NaCir 5amontjak, Ahmad oebardjo, A. A.
Maramis dan sebagainya. 5emikiran HAM para tokoh tersebut lebih menitikberatkan pada hak
untuk menentukan nasib sendiri (the right o' sel' determination). alah satu pemikiran dari
perhimpunan )ndonesia seperti dalam pidato Mohammad Hatta !#
3emen*ak (asifik menun*ukkan (erkembangan ekonominya' se*ak itu ia masuk (ada (usat
(olitik dunia 4ertentangan kekuasaan sudah mulai' yang akan berkembang men*adi
drama-drama bangsa yang hebat' yang dimasa sekarang kita belum da(at
menggambarkananya 6arena a(abila (e(erangan (asifik berdarah anatara timur dan
barat' teta(i *uga akan menyudahi kekuasaan bangsa-bangsa kulit ber!arna .unia akan
mem(eroleh !a*ah baru yang lebih baik kalau dari (ertem(uran itu bangsa kulit ber!arna
menda(at kemenangan 6arena kelemahlembutan dan (erasaan damainya bangsa kulit
ber!arna akan men*adi tanggungan untuk (erdamaian dunia' .engan sendirinya
(erhubungan kolonial akan digantikan oleh masyarakat dunia yang di dalamnya hidu(
bangsa-bangsa merdeka yang berkedudukan sama
ementara itu pemikiran HAM dalam 3arekat /slam - organisasi kaum santri yang dimotori
oleh H. Agus alim dan Abdul Muis- menekankan pada usaha-usaha untuk memperoleh
penghidupan yang layak dan bebas dari penindasan dan deskriminasi rasial. elanjutnya pemikiran
HAM dalam 4artai komunis /ndonesia sebagai partai yang berlandaskan paham MarIisme lebih
-ondong pada hak-hak yang bersi'at sosial dan menyentuh isu-isu yang berkenaan dengan alat
produksi. Konsen terhadap HAM juga ada pada /ndische 4arti*. 5emikiran HAM yang paling
menonjol pada )ndis-he 5artij adalah hak untuk mendapatkan kemerdekaan serta mendapatkan
perlakuan yang sama dan hak kemerdekaan. elanjutnya pemikiran HAM pada 4artai &asional
/ndonesia mengedepankan pada hak untuk memperoleh kemerdekaan ,the right of self
determination-. Adapun pemikiran HAM dalam organisasi 5endidikan Nasional )ndonesia H
organisasi yang didirikan Mohammad Hatta setelah 5artai Nasional )ndonesia dibubarkan,
merupakan wadah perjuangan yang menerapkan taktik non koperati' melalui program pendidikan
politik, ekoonomi dan sosial- menekankan pada hak politik yaitu hak untuk menentukan nasib
sendiri, hak untuk mengeluarkan pendapat, hak berserikat dan berkumpul, hak persamaan di muka
hukum serta hak untuk turut dalam penyelenggaraan negara. 5emikiran HAM sebelum )ndonesia
merdeka juga terjadi dalam perdebatan di sidang /adan 5enyelidik 6saha-6saha 5ersiapan
Kemerdekaan )ndonesia (/565K)) antara oekarno dan oepomo di satu pihak dengan
Mohammad Hatta dan Mohmmad >amin pada pihak lain. 1alam kontek HAM, perdebatan
pemikiran yang terjadi dalam sidang /565K) berkaitan dengan masalah hak persamaan kedudukan
di muka hukum, hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, hak untuk memeluk agama dan
keper-ayaan, hak berserikat, hak berkumpul, hak mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan.
1engan demikian gagasan dan pemikiran HAM di )ndonesia telah menjadi perhatian
besar dari para tokoh pergerakan bangsa dalam rangka penghormatan dan penegakan HAM, karena
itu HAM di )ndonesia mempunyai akar sejarah yang sangat kuat. 9adi persoalan HAM dalam
kontek bangsa )ndonesia merupakan masalah 'undamental yang harus dihormati dan diberikan pada
setiap manusia.
&. Periode setela' kemerdekaan (19#$ ( sekarang%
a. Periode 19#$(19$
5eriode awal kemerdekaan )ndonesia sebagai negara bangsa (nation state), pemikiran
tentang HAM semakin mendapat di kalangan para pemimpin bangsa. Hal itu merupakan kelanjutan
dari dari pemikiran HAM yang telah ada pada masa sebelum kemerdekaan. 5emikiran HAM pada
periode ini masih menekankan pada hak untuk merdeka (sel' determination), memberikan
kebebasan untuk berserikat melalui organisasi politik yang didirikan serta memberikan kebebasan
untuk menyampaikan pendapat terutama di parlemen. elain itu pemikiran HAM telah mendapat
legitimasi se-ara 'ormal karena telah memperoleh pengaturan dan masuk ke dalam hukum dasar
negara yaitu 661 "0%& (konstitusi). /ersamaan dengan itu prinsip kedaulatan rakyat dan negara
berdasarkan atas hukum dijadikan sebagai sendi bagi penyellenggaraan negara )ndonesia merdeka.
Komitmen terhadap HAM pada periode awal kemerdekaan sebagaimana ditunjukkan dalam
Maklumat 5emerintah tanggal " No+ember "0%& yang menyatakan !
) sedikit hari lagi kita akan mengadakan (emilihan umum sebagai bukti bah!a bagi kita
cita-cita dan dasar kerakyatan itu benar-benar dasar dan (edoman (enghidu(an
masyarakat dan negara kita Mungkin sebagai akibat (emilihan itu (emerintah akan
berganti dan %%. kita akan disem(urnakan menurut kehendak rakyat yang terbanyak
=angkah selanjutnya memberikan keleluasaan kepada rakyat untuk mendirikan partai
politik. ebagaimana tertera dalam Maklumat 5emerintah tanggal $ No+ember "0%& yang anatara
lain menyatakan ! ". 5emerintah menyukai timbulnya partai-partai politik, karena dengana adanya
partai-partai politik itulah dapat dipimpin ke jalan yang teratur segala aliran paham yang ada dalam
masyarakat7 #. 5emerintah berharap partai-partai itu telah tersusun sebelum dilangsungkannya
pemilihan anggota badan perwakilan rakyat pada bulan 9anuari "0%(.Hal yang sangat penting
dalam kaiatan dengan HAM adalah adanya perubahan mendasar dan signi'ikan terhadap sistem
pemerintahan dari sistem presidensil menjadi sistem parlementer, sebagaimana tertuang dalam
Maklumat 5emerintah tanggal "% No+ember "0%&. )si Maklumat tersebut adalah !
4emerintah $e(ublik /ndonesia setelah mengalami u*ian-u*ian yang ketat dengan
selamat' dalam tingkatan (ertama dari usahanaya menegakkan diri' merasa bah!a saat
sekarang sudah te(at untuk men*alankan macam-macam tindakan darurat guna
menyem(urnakan tata usaha negara ke(ada susunan demokrasi 7ang ter(enting dalam
(erubahan-(erubahan susunan kabinet baru itu ialah tanggung *a!ab adalah di dalam
tangan menteri

b. Periode 19$(19$9
5eriode "0&2-"0&0 dalam perjalanan negara )ndonesia dikenal dengan sebutan periode
demokrasi parlementer. 5emikiran HAM pada periode ini mendapatkan momentum yang sangat
membanggakan, karena suasana kebebasan yang menjadi semangat demokrasi liberal atau
demokrasi parlementer mendapatkan tempat di kalangan elit politik. eperti dikemukakan oleh
5ro'. /agir Manan pemikiran dan aktualisasi HAM pada periode ini mengalami <pasang@ dan
menikmatinya <bulan madu@ kebebasan. )ndikatornya menurut Ahli Hukum 4ata Negara ini ada tiga
aspek. 4ertama' semakin banyak tumbuh partai-partai politik dengan beragam ideologinya masing-
masing. 6edua' Kebebasan pers sebagai salah satu pilar demokrasi betul-betul menikmati
kebebasannya. 6etiga' pemilihan umum sebagai pilar lain dari demokrasi berlangsung dalam
suasana kebebasan, 'air (adil) dan demokratis. 6eem(at' parlemen atau dewan perwakilan rakyat
sebagai representasi dari kedaulatan rakyat menunjukkan kinerja dan kelasnya sebagai wakil rakyat
dengan melakukan kontrol yang semakin e'ekti' terhadap eksekuti'. 6elima' wa-ana dan pemikiran
tentang HAM mendapatkan iklim yang kondusi' sejalan dengan tumbuhnya kekuasaan yang
memberikan ruang kebebasan. 1alam perdebatan di Konstituante, berbagai partai politik yang
berbeda aliran dan ideologi sepakat tentang substansi HAM uni+ersal dan pentingnya HAM masuk
dalam 661 dan menjadi bab tersendiri. /ahkan diusulkan oleh anggota Konstituante
keberadaannya mendahului bab-bab 661.
c. Periode 19$9(19))
5ada periode ini sistem pemerintahan yang berlaku adalah sistem demokrasi terpimpin
sebagai reaksi penolakan oekarno terhadap sistem demokrasi parlementer. 5ada sistem ini
(demokrasi terpimpin), kekuasaan terpusat dan berada di tangan presiden. Akibat dari sistem
demokrasi terpimpin presiden melakukan tindakan inkonstitusional baik pada tataran supra struktur
politik maupun dalam tataran in'ra struktur politik. 1alam kaitan dengan HAM, telah terjadi
pemasungan hak asasi masyarakat yaitu hak sipil dan hak politik seperti hak untuk berserikat,
berkumpul dan mengeluarkan pikiran dengan tulisan. 1engan kata lain telah terjadi sikap restrikti'
(pembatasan yang ketat oleh kekuasaan) terhadap hak sipil dan hak politik warga negara.
d. Periode 19))(199!
etelah terjadi peralaihan pemerintahan dari oekarno ke oeharto, ada semangat untuk
menegakkan HAM. 5ada masa awal periode ini telah diadakan berbagai seminar tentang HAM.
alah satu seminar tentang HAM dilaksanakan pada tahun "0(, yang merekomendasikan gagasan
tentang perlunya pembentukan pengadilan HAM, pembentukan Komisi dan 5engadilan HAM untuk
region Asia. elanjutnya pada tahun "0(. diadakan eminar Nasional Hukum )) yang
merekomendasikan perlunya hak uji materil (judi-ial re+iew) untuk dilakukan guna melindungi
HAM. eperti yang dikemukakan oleh Ar-hibald 8oI bahwa hak uuji materil tidak lain diadakan
dalam rangka melindungi kebebasan dasar manusia. /egitu pula dalam rangka pelaksanaan 4A5
M5; No. J)K*M5;"0((, M5; melalui 5anitia Ad ho- )K telah menyiapkan rumusan yang
akan dituangkan dalam bentuk 5iagam tentang Hak-hak Asasi Manusia dan Hak-hak serta
Kewajiban Garganegara. ebagai ketua M5; A. H. Nasution dalam pidatonya menyatakan
sebagai berikut !
/si hakikat dari(ada 4iagam tersebut adalah hak-hak yang dimiliki oleh manusia sebagai
ci(taan #uhan yang dibekali dengan hak-hak asasi' yang berimbalan dengan ke!a*iban-
ke!a*iban .alam (engabdian se(enuhnya ke(ada #uhan 7ang Maha Esa manusia
melakukan hak-hak dan ke!a*iban-ke!a*ibannya dalam hubungan yang timbal balik 8 a
antar manusia dengan manusia9 b antar manusia dengan +angsa' &egara dan #anah Air9
antar +angsa 6onse(si HAM ini sesuai dengan ke(ribadian 4ancasila yang menghargai
hak individu dalam keselarasannya dengan ke!a*iban individu terhada( masyarakat
5ada sekitar awal tahun "0,2-an sampai periode akhir "0.2-an persoalan HAM di
)ndonesia mengalami kemunduran, karena HAM tidak lagi dihormati, dilindungi dan ditegakkan.
5emikiran elit penguasa pada masa ini sangat diwarnai oleh sikap penolakannya terhadap HAM
sebagai produk /arat dan indi+idualistik serta bertentangan dengan paham kekeluargaan yang
dianut bangsa )ndonesia. 1engan demikian pemerintah pada periode ini bersi'at defensif dan
re(resif yang di-erminkan dari produk hukum yang umumnya restriktif terhadap HAM. ikap
depensi' pemerintah dengan mengatakan ! a. HAM adalah produk pemikiran /arat yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang ter-ermin dalam 5an-asila7 b. bangsa )ndonesia
sudah terlebih dahulu mengenal HAM sebagaimana tertuang dalam 661 "0%& yang lahir lebih
dulu dibandingkan dengan 1eklarasi 6ni+ersal HAM7 -. )su HAM seringkali digunakan oleh
negara-negara /arat untuk memojokkan negara yang sedang berkembang seperti )nddonesia.
Meskipun dari pihak pemerintah mengalami kemandegan bahkan kemunduran, pemikiran
HAM nampak terus ada periode reCim orde baru terutama dikalangan masyarakat yang dimotori
oleh =M (=embaga wadaya Masyarakat) dan masyarakat akademisi yang konsen terhadap
penegakan HAM. 6paya yang dilakukan oleh masyarakat melalui pembentukan jaringan dan lobi
internasional terkait dengan pelanggaran HAM yang terjadi seperti kasus 4anjung 5riok, kasus
Kedung ?mbo, kasus 1?M di A-eh, kasus di )rian 9aya, kasus 4risakti dan emanggi ) L )) dan
sebagainya.
6paya yang dilakukan oleh masyarakat menjelang periode "002-an nampak memperoleh
hasil yang menggembirakan karena terjadi pergeseran strategi pemerintah dari re(resif dan de(ensif
ke strategi akomodatif terhadap tuntutan yang berkaitan dengan penegakan HAM. alah satu sikap
akomodati' pemerintah terhadat tuntutan penegakan HAM adalah dibentuknya Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia (K?MNA HAM) berdasarkan K:5;: No. &2 4ahun "00$ tertanggal , 9uni
"00$. =embaga ini (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia) bertugas untuk memantau dan
menyelidik pelaksanaan HAM, serta memberi pendapat, pertimbangan dan saran kepada
5emerintah perihal pelaksanaan HAM. elain itu Komisi in bertujuan untuk membantu
pengembangan kondisi-kondisi yang kondusi' bagi pelaksanaan HAM yang sesuai dengan
5an-asila dan 661 "0%& (termasuk hasil amandemen 661 "0%&), 5iagam 5//, 1eklarasi
6ni+ersal HAM, 5iagam Madina, Khutbah GadaF, 1eklarasi Kairo dan deklarasi atau perundang-
undangan laiannya yang terkait dengan penegakan HAM. 1ampak dari sikap akomodati'
pemerintah dan dibentuknya K?MNA HAM sebagai lembaga independen adalah bergesernya
paradigma ,cara (andang- pemerintah terhadap HAM dari (artikuleristik ke universalitas serta
semakin koo(eratifnya pemerintah terhadap upaya penegakan HAM di )ndoensia.
e. Periode 199!( sekarang
5ergantian reCim pemerintahan pada tahun "00. memberikan dampak yang sangat besar
pada pemajuan dan perlindungan HAM di )ndonesia. 5ada saat ini mulai dilakukan pengkajian
terhadap beberapa kebijakan pemerintah orde baru yang berlawanan dengan pemajuan dan
perlindungan HAM. elanjutnya dilakukan penyusunan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan pemberlakukan HAM dalam kehidupan ketatanegaraan dan kemasyarakatan di
)ndonesia. 1emikian pula dilakukan pengkajian dan ratifikasi terhadap instrumen HAM
internasional semakin ditingkatkan. Hasil dari pengkajian tersebut menunjukkan banyaknya norma
dan ketentuan hukum nasional khususnya yang terkait dengan penegakan HAM diadopsi dari
hukum dan instrumen internasional dalam bidang HAM.
trategi penegakan HAM pada periode ini dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap status
penentuan ,(rescri(tive status- dan tahap penataan aturan se-ara konsisten ,rule consistent
behaviour- 5ada tahap status penentuan ,(rescri(tive status- telah ditetapkannya beberapa
ketentuan perundang-undangan tentang HAM seperti amandemen konstitusi negara (undang-ndang
dasar "0%&), ketetapan M5; (4A5 M5;), undang-undang (66), perarutan pemerintah dan
ketentuan perundang-undangan lainnya.
#entuk-#entuk Hak Asasi Manusia
5ro'. /agir Manan membagi HAM pada beberapa kategori yaitu ! hak si(il' hak (olitik' hak
ekonomi' hak sosial dan budaya. Hak sipil terdiri dari ! ". hak diperlakukan sama di muka hukum7
#. hak bebas dari kekerasan7 $. hak khusus bagi kelompok anggota masyarakat tertentu7 %. hak
hidup dan kehidupan. Hak politik terdiri dari ! ". hak kebebasan berserikat dan berkumpul7 #. hak
kemerdekaan mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan7 $. hak menyampaikan pendapat di
muka umum. Hak ekonomi terdiri dari ! ". hak jamainan sosial7 #. hak perlindungan kerja7 $. hak
perdagangan7 %. hak pembangunan berkelanjutan. Hak sosial buda*a terdiri dari! ". hak
memperoleh pendidikan, #. hak kekayaan intelektual7 $. hak kesehatan7 %. hak memperoleh
perumahan dan pemukiman.
ementara itu 5ro'. /aharuddin =opa, membagi HAM dalam beberapa jenis yaitu ! ". hak
persamaan dan kebebasan7 #. hak hidup7 $. hak memperoleh perlindungan7 %. hak penghormatan
pribadi7 &. hak menikah dan berkeluarga7 (. hak wanita sederajat dengan pria7 ,. hak anak dari
orang tua7 .. hak memperoleh pendidikan7 0. hak kebebasan memilih agama7 "2. hak kebebasan
bertindak dan men-ari suaka7 "". hak untuk bekerja7 "#. hak memperoleh kesempatan yang sama7
"%. hak milik pribadi7 "&. hak menikmati hasil*produk ilmu dan "(. hak tahanan dan narapidana.
1engan demikian pembagian bentuk HAM tersebut tidak se-ara tegas sebagaimana dalam
pengelompokkan yang dilakukan oleh /agir Manan.
elanjutnya dalam 1eklarasi 6ni+ersal tentang HAM yang sering disingkat 16HAM
(6ni+ersal 1e-laration o' Human ;ights), membagi HAM pada jenis ! ". hak personal (hak jaminan
kebutuhan pribadi)7 #. hak legal (hak jaminan perlindungan hukum)7 $. hak sipil dan politik7 %. hak
subsistensi (hak jaminan adanya sumber daya untuk menunjang kehidupan)7 &. hak ekonomi, sosial
dan budaya.
Hak personal, hak legal, hak sipil dan politik yang terdapat dalam pasal $ H #" dalam
16HAM tersebut memuat ! ". hak untuk hidup, kebebasan dan keamanan pribadi7 #. hak bebas
dari perbudakan dan penghambaan7 $. hak bebas dari penyiksaan atau perlakuan maupun hukuman
yang kejam, tak berprikemanusiaan ataupun merendahkan derajat kemanusiaan7 %. hak untuk
memperoleh pengakuan hukum dimana saja se-ara pribadi7 &. hak untuk pengampunan hukum
se-ara e'ekti'7 (. hak bebas dari penangkapan, penahanan atau pembuangan yang sewenang-
wenang7 ,. hak untuk peradilan yang independen dan tidak memihak7 .. hak untuk praduga tak
bersalah sampai terbukti bersalah7 0. hak bebas dari -ampur tangan yang sewenang-wenang
terhadap kekuasaan pribadi, keluarga, tempat tinggal maupun surat-surat7 "2. hak bebas dari
serangan terhadap kehormatan dan nama baik7 "". hak atas perlindungan hukum terhadap serangan
sema-am itu7 "#. hak bergerak7 "$. hak memperoleh suaka7 "%. hak atas satu kebangsaan7 "&. hak
untuk menikah dan membentuk keluarga7 "(. hak untuk mempunyai hak milik7 ",. hak bebas
berpikir, berkesadaran dan beragama7 ".. hak bebas berpikir dan menyatakan pendapat7 "0. hak
untuk berhimpun dan berserikat7 #2. hak untuk mengambil bagian dalam pemerintahan dan hak atas
akses yang sama terhadap pelayanan masyarakat.
edangkan hak ekonomi, sosial dan budaya berdasarkan pernyataan 16HAM sebagai
berikut ! ". hak atas jaminan sosial7 #. hak untuk bekerja7 $. hak atas upah yang sama untuk
pekerjaan yang sama7 %. hak untuk bergabung ke dalam serikat-seriakt buruh7 &. hak atas istirahat
dan waktu senggang7 (. hak atas standar hidup yang pantas di bidang kesehatan dan kesejahteraan7
,. hak atas pendidika7 .. hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan yang berkebudayaan dari
masyarakat.
ementara itu dalam 661 "0%& hak asasi manusia terdiri dari dari hak ! ". hak kebebasan
untuk mengeluarkan pendapat7 #. hak kedudukan yang sama di dalam hukum7 $. hak kekebasan
berkumpul7 %. hak kekebasan beragama7 &. hak penghiduoan yang layak7 (. hak kebebasan
berserikat7 ,. hak memperoleh engajaran atau pendidikan e-ara operasional dalam 66 Nomor $0
tahun "000 tentang HAM dinyatakan bahwa HAM dibagi pada beberapa jenis yaitu ! ". hak untuk
hidup7 #. hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan7 $. hak mengembangkan diri7 %. hak
memperoleh keadilan7 &. hak atas kebebasan pribadi7 (. hak atas rasa aman7 ,. hak atas
kesejahteraan7 .. hak turut serta dalam pemerintahan7 0. hak wanita7 "2. hak anak .
Ni$ai-Ni$ai Hak Asasi Manusia%
antara Ni$ai Uni&esa$ dan Partiku$ar
Ga-ana atau perdebatan tentang nilai-nilai HAM apakah uni+ersal (artinya nilai-nilai HAM
berlaku umum di semua negara) atau partikular (artinya nilai-nilai HAM pada suatu negara
mempunyai kekhususan dan tidak berlaku untuk setiap negara) terus berlanjut. /erkaitan dengan
nilai-nilai HAM paling tidak ada tiga teori dalam kaitan dengan perdebatan tentang nilai-nilai HAM
tersebut yaitu ! a. teori realitas ,realistic theory-9 b. teori relati+isme kultural ,cultural relativisme
theory- dan -. teori radikal uni+ersalisme ,radical universalisme-.
4eori realitas mendasari pandangannya pada asumsi tentang adanya si'at manusia yang
menekankan self interest dan egois dalam dunia seperti bertindak anarkis. 1alam situasi anarkis
setiap manusia saling mementingkan dirinya sendiri, sehingga menimbulkan chaos dan tindakan
tidak manusiawi diantara indi+idu dalam memperjuangkan egois dan self intresnya. 1engan kata
lain dalam situasi anarkis prinsip uni+ersalitas moral tidak dapat berlaku dan ber'ungsi. 6ntuk
mengatasi situasi demikian negara harus mengambil tindakan berdasarkan (o!er dan security yang
dimiliki, maka tindakan suatu negara untuk menjaga kepentingan nasional yang didasarkan (o!er
dan security bukan moral dibenarkan. Karena itu tindakan di atas yang dilakukan negara tidak
termasuk dalam kategori tindakan pelanggaran HAM oleh negara.
ementara itu teori relativitas kultural berpandangan bahwa nilia-nilai moral dan budaya
bersi'at partikular (khusus). 1engan demikian nilai-nilai moral HAM bersi'at lokal dan spesi'ik,
sehingga berlaku khusus pada suatu negara. 1alam kaitan dengan penerapan HAM, menurut teori
ini ada tiga model penerapan HAM yaitu ! a. penerapan HAM yang lebih menekankan pada hak
sipil, hak politik dan hak pemilikan pribadi7 b. penerapan HAM yang lebih menekankan pada hak
ekonomi dan hak sosial7 -. penerapan HAM yang lebih menekankan pada hak penentuan nasib
sendiri ,self determination- dan pembangunan ekonomi. Model pertama banyak dilakukan oleh
negara-negara yang tergolong dunia maju, model kedua banyak diterapkan di dunia berkembang
dan untuk model ketiga banyak diterapkan di dunia terbelakang.
elanjutnya teori radikal universalitas berpandangan bahwa semua nilai termasuk nilai-
nilai HAM adalah bersi'at uni+ersal dan tidak bisa dimodi'ikasi untuk menyesuaikan adanya
perbedaan budaya dan sejarah. Kelompok radikal uni+ersalitas menganggap hanya ada satu paket
pemahaman mengenai HAM bahwa nilai-nilai HAM berlaku sama disemua tempat dan
disembarang waktu dan dapat diterapkan pada masyarakat yang mempunyai latar belakang budaya
dan sejarah yang berbeda.
1alam kaitan dengan ketiga teori tentang nilai-nilai HAM itu ada dua arus pemikiran atau
pandangan yang saling tarik menarik dalam melihat relati+itas nilai-nilai HAM yaitu strong
relati+ist dan ,eak relati+ist. Strong relati+ist beranggapan bahwa nilai HAM dan nilai-nilai
lainnya se-ara prinsip ditentukan oleh budaya dan lingkungan tertentu, sedangkan uni+ersalitas nilai
HAM hanya menjadi pengontrol dari nilai-nilai HAM yang didasari oleh budaya lokal atau
lingkungan yang spesi'ik. 1engan demikian berdasarkan pandangan ini diakui adanya nilai-nilai
HAM lokal (partikular) dan nilai-nilai HAM yang uni+ersal. ementara -eak relati+ist memberi
penekanan bahwa nilai-nilai HAM bersi'at uni+ersal dan sulit untuk dimodi'ikasi berdasarkan
pertimbangan budaya tertentu. /erdasarkan pandangan ini menggambarkan tidak adanya pengakuan
terhadap nilai-nilai HAM lokal melainkan hanya mengakui adanya nilai-nilai HAM 6ni+ersal.
HAM da$a! Tinjauan
Aga!a-Aga!a
". HAM dalam .in/auan Islam
)slam sebagai sebuah agama dengan ajarannya yang uni+ersal dan komprehensi' yang
meliputi aBidah, ibadah dan muFamalat. 1imensi aBidah memuat ajaran tentang keimanan7 dimensi
ibadah memuat ajaran tentang mekanisme pengabdian manusia terhadap Allah7 sedangkan dimensi
muFamalat memuat ajaran tentang hubungan manusia dengan sesama manusia maupun dengan alam
sekitar. Kesemua dimensi ajaran tersebut dilandasi oleh ketentuan-ketentuan yang disebut dengan
syariFat atau 'iBh. 1alam konteks syariFat dan 'iBh itulah terdapat ajaran tentang hak asasi manusia
(HAM). Adanya ajaran tentang HAM menunjukkan bahwa )slam sebagai agama telah
menempatkan manusia sebagai makhluk terhormat. Karena itu perlindungan dan penghormatan
terhadap manusia merupakan tuntutan dari ajaran )slam itu sendiri.
Menurut Maududi, HAM adalah hak kodrati yang dianugerahkan Allah G4 kepada setiap
manusia dan tidak dapat di-abut atau dikurangi oleh kekuasan atau badan apapun. Hak-hak yang
diberikan Allah itu bersi'at permanen, kekal dan abadi, tidak boleh dirubah atau dimodi'ikasi.
1alam )slam terdapat dua konsep tentang hak, yakni hak manusia (haB al )nsan) dan hak Allah.
etiap hak itu saling melandasi satu sama lain. Hak Allah melandasi hak manusia demikian juga
sebaliknya, sehingga dalam aplikasinya, tidak ada satupun hak yang terlepas dari kedua hak
tersebut. Misalnya, dalam hak Allah seperti shalat, manusia tidak perlu -ampur tangan untuk
memaksakan seseorang mau shalat atau tidak. Karena shalat merupakan hak Allah, maka tidak ada
kekuatan duniawi-apakah itu negara, organisasi, ataupun teman yang berhak mendesak seseorang
untuk melakukan shalat. halat merupakan urusan pribadi yang bersangkutan dengan Allah.
Meskipun demikian dalam shalat itu ada hak indi+idu manusia yaitu berbuat berbuat kemadamaian
antar sesamanya. ementara itu dalam haB al )nsan seperti hak kepemilikan, setiap manusia berhak
untuk mengelola harta yang dimilikinya. Namun demikian pada hak manusia itu tetap ada hak Allah
yang mendasarinya. Konsekuensinya adalah bahwa meskipun seseorang berhak meman'aatkan
benda miliknya, tetapi tidak boleh menggunakan harta miliknya itu untuk tujuan yang bertentangan
dengan ajaran Allah. 9adi sebagai pemilik hak, diakui dan dilindungi dalam penggunaan hak nya,
namun tidak boleh melanggar hak yang Mutlak (hak Allah). Kepemilikan hak pada manusia bersi'at
relati', sementara pemilik hak yang absolut hanyalah Allah.
Konsep )slam mengenai kehidupan manusia didasarkan pada pendekatan teosentris
,theocentries- atau ketuahan yang menmpatkan Allah melalui ketentuan syariFatnya sebagi tolak
ukur tentang baik buruk tatanan kehidupan manusia baik sebagai pribadi maupun sebagai warga
masyarakat atau warga bangsa. 1engan demikian konsep )slam tentang HAM berpijak pada ajaran
tauhid. Konsep tauhid mengandung ide persamaan dan persaudaraan manusia. Konsep tauhid juga
men-akup ide persamaan dan persatuan semua makhluk yang oleh Harun Nasution dan /ahtiar
:'endi disebut dengan ide (erikemakhlukan. )de perikemakhlukan memuat nilai-nilai kemanusiaan
dalam arti sempit. )de perikemakhlukan mengandung makna bahwa manusia tidak boleh sewenang-
wenang terhadap sesama makhluk termasuk juga pada binatang dan alam sekitar. Karena itu al-
DhaCali berpendapat bahwa sikap kasih sayang manusia men-akup masyarakat binatang.
HAM dalam )slam sebenarnya bukan barang asing, karena wa-ana tentang HAM dalam
)slam lebih awal dibandingkan dengan konsep atau ajaran lainnya. 1engan kata lain )slam datang
se-ara inheren membawa ajaran tentang HAM. ebagaimana dikemukakan oleh Maududi bahwa
ajaran tentang HAM yang terkandung dalam 5iagam Magna 8harta ter-ipta enam ratus tahun
setelah kedatangan )slam. elain itu juga diperkuat oleh Geeramantry bahwa pemikiran )slam
mengenai hak-hak di bidang sosial, ekonomi dan budayatelah jauh mendahului pemikiran /arat.
Ajaran )slam tentang HAM dapat dijumpai dalam sumber utama ajaran itu yaitu MurFan dan Hadits
yang merupakan sumber ajaran normati', juga terdapat dalam praktek kehidupan umat )slam.
4onggak sejarah keberpihakan dunia )slam terhadap HAM yaitu pada pendeklarasian 5iagam
Madina. Kemudian dilanjutkan dengan 1eklarasi Kairo (8airo 1e-laration).
1alam 5iagam Madina paling tidak ada dua ajaran pokok yaitu ! ". semua pemeluk )slam
adalah satu umat walaupun mereka berbeda suku bangsa7 #. hubungan antara komunitas muslim
dengan non muslim didasarkan pada prinsip ! a. berinteraksi se-ara baik dengan sesama tetangga7 b.
saling membantu dalam menghadapi musuh bersama7 -. membela mereka yang teraniaya7 d. saling
menasehati7 e. menghormati kebebasan beragama. edangkan ketentuan HAM yang terdapat dalam
1eklarasi Kairo sebagai berikut ! ". Hak persamaan dan kebebasan (surat al-)sra ! ,27 an-Nisa !
&.,"2&,"2,,"$&7 al-Mumtahanah ! .)7 #. hak hidup (surat al-Maidah ! %&7 al-)sra ! $$)7 $. Hak
perlindungan diri (surat al-/alad ! "#-",7 at-4aubah ! ()7 %. Hak kehormatan pribadi (surat at-
4aubah ! ()7 &. Hak berkeluarga (surat al-/aBarah ! ##"7 al-;um ! #"7 an-Nisa ! "7 at-4ahrim ! ()7 (.
Hak kesetaraan wanita dengan pria (surat al-/aBarah ! ##.7 al-Hujrat ! "$)7 ,. Hak anak dari orang
tua (surat al-/aBarah ! #$$7 al-)sra ! #$-#%)7 .. Hak mendapatkan 5endidikan (surat at-4aubah ! "##7
al-EAlaB ! "-&)7 0. Hak kebebasan beragama (surat al-Ka'irun ! "-(7 al-/aBarah ! "&(7 al-kah'i ! #0)7
"2. Hak kebebasan en-ari suaka (surat an-Nisa ! 0,7 al-Mumtahanah ! 0)7 "". Hak memperoleh
pekerjaan (surat at-4aubah ! "2&7 al-/aBarah ! #.(7 al-Mulk ! "&)7 "#. Hak memperoleh perlakukan
sama (surat al-/aBarah ! #,&-#,.7 an-Nisa ! "("7 Al-)mran ! "$2)7 "$. Hak kepemilikan (surat al-
/aBarah ! #07 an-Nisa ! #0)7 "%. Hak tahanan (surat al-Mumtahanah ! .).
1ilihat dari tingkatannya, ada $ (tiga) bentuk hak asasi manusia dalam )slam. 4ertama' hak
d:ararat (hak dasar). esuatu dianggap hak dasar apabila hak tersebut dilanggar, bukan hanya
membuat manusia sengsara, tetapi juga hilang eksistensinya, bahkan hilang harkat kemanusiaannya.
ebagai misal, bila hak hidup seseorang dilanggar, maka berarti orang itu mati. 6edua, hak
sekunder, yakni hak-hak yang bila tidak dipenuhi akan berakibat pada hilangnya hak-hak elementer.
Misalnya, hak seseorang untuk memperoleh sandang pangan yang layak, maka akan mengakibatkan
hilangnya hak hidup. 6etiga hak tersier (komplementer) yakni hak yang tingkatannya lebih rendah
dari hak primer dan sekunder.
&. HAM dalam .in/auan 0atolik
esungguhnya HAM menggantikan istilah <hukum kodrat@ yang sudah lama sekali
dipergunakan dalam diskusi etik. 4etapi isi diskusi etik itu berkembang dari masa ke masa. ebab
ada sejumlah hal yang bagi kita sekarang sudah tidak dipermasalahkan lagi, pada waktu abad
pertengahan masih belum diterima semua orang. Misalnya hak kaum perempuan.
Kebanyakan ahli teologi moral katolik menelusuri asal konsep hukum kodrat pada
pemikiran >unani dan ;omawi EpolisF, yaitu EnegaraF dalam arti >unani klasik, mengharapkan
partisipasi seluruh warga negara dalam urusan kenegaraan. Namun dalam masyarakat >unani
klasik, tuntutan itu tidak begitu saja mengasumsikan kesetaraan semua manusia sebab di dalamnya
ter-akup kebiasaan perbudakan. :tika toa di lingkungan ;omawi klasik lebih penting. 8i-ero
mengatakan bahwa semua manusia itu setara. ebab semua manusia memiliki intelektualitas yang
pada dasarnya sama. /ersamanya, ene-a, :piktetus, dan Mar-us Aurelius menegaskan rasa hormat
pada kodrat manusia. elanjutnya, dalam literatur dan 'ilsa'at >unani dan ;omawi terdapat banyak
pernyataan dan mengakui tempat penting hukum yang ditentukan oleh kodrat. edemikian
pentingnya hukum kodrat itu, sehingga harus didahulukan di atas hukum yang dibuat oleh negara.
Meskipun begitu di antara mereka gagasan HAM belum terjabar dalam rin-ian pasal yuridis.
Namun konsep hukum kodrat se-ara khusus dapat ditelusuri sampai ke kurun waktu yang
lebih awal. Alkitab 5erjanjian =ama, yang juga diakui oleh umat >ahudi, men-akup pengertian
hukum kodrat ketika berbi-ara tentang riwayat pembentukan )srael sebagai bangsa. epuluh
perintah Allah, misalnya dengan melarang pembunuhan dan pen-urian latar belakangnya,
menunjukkan pengakuan atas hak untuk hidup dan hak milik. 5engakuan itu diperluas sekali oleh
pengembangan hukum dan pembi-araan tentang keadilan oleh nabi, seperti Amos.
1asar HAM dapat ditarik sampai ke awal mula sejarah umat manusia, dalam bahasa
Alkitab. HAM berdasar pada -ara memandang martabat manusia, sebagai sesuatu yang amat luhur
dan sama pada semua manusia, apapun jenis kelaminnya, kulitnya, keturunannya, rasnya,
kedudukan sosial maupun kedudukan politisnya. ejak awal mula, pribadi manusia, sebelum ada
negara, sudah mempunyai martabat yang amat luhur yaitu sebagai -itra Allah (kej "!#,). umber
hidup manusia hanya satu, yaitu Allah, sumber segala kebaikan. ?leh sebab itu, dari kodratnya
manusia adalah baik, hak-hak yang berkaitan dengan kodrat itu, berasal dari Allah ang 5en-ipta.
Ada pula yang mengingatkan bahwa salah satu murid >esus, yaitu 5etrus, dalam
menghadapi tututan pemerintah pada waktu itu, meminta agar manusia lebih tunduk pada kehendak
Allah dari pada manusia (Kisah para ;asul %!"0). 8ara bi-ara itu mau menunjukkan bahwa dalam
manusia terdapat hal-hal yang tidak diberikan oleh manusia, yaitu orang-orang dalam struktur
pemerintahan, melainkan dari kelahiran manusia sejati dari Allah sendiri. 4rsdisi itu menjadi
tumpuan pemikiran mengenai hak-hak yang datang dari kodrat manusia. 4radisi hukum kodrat itu
dalam bentuknya yang masih embrional sudah dapat ditemukan pada pikiran seorang pemikir besar
di awal gereja, yaitu ?rigenes, =a-tantius dan Dreogorius dari Nysa. Mereka bi-ara mengenai
perbudakan tetapi dengan menghargai kesetaraan manusia yang hakiki bagi anak-anak Allah. Abad
pertengahan tidak meninggalkan ide mengenai dasar-dasar HAM, sebagaimana kelihatan ajaran
s-holastik mengenai hukum kodrat. ebenarnya pengertian hukum kodrat diperkembangkan lebih
lanjut oleh Kittorio, tetapi perang agama dan raja-raja absolut telah melindasnya. /aru pada masa
5en-erahan dikembalikan kesadaran akan peran indi+idu dalam menagmbil keputusan.
Agaknya :manuel Kant dapat membantu kita memahami masalah ini. 1ia membedakan
antara <harga@ dan <martabat@. <Harga@ adalah sesuatu yang dapat dipertukarkan dan bila itu
dikenakan kepada manusia hanya menyentuh hal-hal dangkal (misalnya kemampuan memasak).
<Martabat@ adalah sesuatu yang berkenaan dengan <nilai hakiki@ manusia, yang tidak dapat
ditukarkan dengan apapun, oleh siapapun (misalnya ekspresi diri, hidup, dan lain-lain). Menurut
:manuel Kant, martabat manusia itu dampak dari kebebasannya, kesetaraannya dan
kemandiriannya. 5andangan :manuel Kant ini akan banyak dikembangkan dalam dunia pemikiran
sesudahnya, juga dalam teologi katolik.
/aru 5aus 9ohannes JJ)) (di pertengahan abad ke-#2) memberikan uraian sistematik
katolik yang -ukup luas dalam suratnya yang berjudul <1amai di /umi@ (5a-em in 4erria). 1alam
suratnya itu 5aus 9ohannes JJ)) menyebut HAM sebagai jaminan agar manusia melaksanakan
tindakan-tindakan manusiawi yang -iri khasnya! mandiri, tahu dan mau. 4etapi sesungguhnya
ajaran 9ohannes JJ)) diambil dari ajaran 5aus J)). 5ada umumnya, hukum kodrat dianggap
meliputi hak akan hidup, hak untuk nilai-nilai moral dan kultural tertentu, hak untuk berpartisipasi
dalam hidup sosial, hak untuk se-ara bebas melaksanakan agamanya, hak untuk memilih status
hidupnya, hak untuk ekonomi dan beremigrasi dan imigrasi, dan hak untuk mendapat perlindungan
legal atas hak-haknya. 5ada tahun "0," dalam synode para 6skup sedunia dikehendaki bahwa
seluruh gereja hendaknya membela HAM. =ebih lanjut, dalam ynodenya tahun "0,% para uskup
sedunia sepakat berpendapat, bahwa pengakuan HAM yang dapat memulihkan hubungan antar
bangsa dan antar golongan dalam negara-negara. Dereja menganggap perlindungan hak pribadi
manusia sebagai tugas mulia dan menolak diskriminasi dalam bentuk apapun. Dereja menolak
penggunaan kekerasan dalam mengusahakan pertobatan religius dan mengundang orang kristiani
untuk menghormati martabat dan hak sesama.
1ari -atatan di atas dapatlah dikatakan, bahwa kaitan antara HAM dengan teologi katolik
mata airnya sama. /agi HAM, semua orang sama, karena kodrat semuanya sama-sama su-i. /agi
teologi katolik, mata air manusia beriman adalah keyakinan bahwa asal mula manusia itu su-i, ialah
sabda Allah sendiri. Hidup manusia sendiri dikaruniakan melalui <ruh Allah@ yang dihembuskan
kepadanya (Kej #!(). Ketika manusia berdosa, Allah putera telah menjelma menjadi manusia,
sehingga manusia kembali memperoleh kodratnya yang su-i.
ejak tahun (2-an abad ini hak-hak asasi manusia dapat dikatakan diterima penuh dalam
gereja katolik dan semakin menjadi keprihatinannya. 5aham Hak-hak asasi manusia memungkinkan
gereja katolik mengatasi pendekatan yang eksklusi'. )a dapat ikut bersama semua 'ihak yang
sealiran dalam membela martabat manusia melawan segala bentuk totalitarienisme dan
otoritarianisme.
4erutama dalam ajaran 5aus 9ohannes )). Hak-hak Asasi Manusia merupakan unsur yang
selalu kembali. 5aham Hak-hak asasi Manusia dibi-arakan se-ara eksplisit dalam ensiklik-ensiklik
redem(tor hominis (ensikliknya yang pertama), 0aborem E1ercens' 3ollicitudo $ei 3ocialis' dan
Centesimus Annus. Ada beberapa segi yang patut disinggung !
a. hak-hak manusia dilihat dalam perspekti' martabat manusia. Manusia harus dihormati dalam
martabatnya dan dalam hak-haknya sebagai manusia. Martabat manusia terletak dalam
kenyataan bahwa ia adalah pesona. 5erkembangan manusia hanyalah perkembangan sejati
apabila manuisa berkembang sebagi pesona yang berpengetahuan dan berkehendak,
berkebebasan dan bersuara hati. 5erkembangan manusia yang sejati adalah perkembangan
manusia dalam keutuhannya dan perkembangan semua manusia.
b. hormat hak-hak asasi manusia merupakan -ara untuk melawan totalitarianisme. <Akar
totalitarianisme modern ditemukan dalam penyangkalan terhadap martabat transenden
personal manusia sebagai -itra kelihatan Allah yang tak terkelihatan. ?leh karena itu
berdasarkan kodratnya sendiri adalah subjek hak-hak yang tidak boleh dilanggar oleh
siapapun-indi+idu, kelompok, kelas bangsa, atau negarapun tidak. /ahkan mayoritas sebuah
badan sosial tidak boleh melanggar hak-hak itu, dengan menyerang minoritas dengan -ara
mengisolasikannya, menindasnya atau menghisapnya, atau dengan men-oba meniadakannya.
-. hormat terhadap susunan luas terhadap hak-hak manusia merupakan syarat dasar perdamaian
di dunia sekarang. )tulah sebabnya <geraja melibatkan diri dalam pembelaan dan perjuangan
demi hak-hak manusia@.
d. perhatian khusus, menurut 5aus, harus diberikan kepada Hak-hak asasi Manusia pekerja,
minoritas-minoritas dan orang-orang miskin.
e. 5aus menyatakan dukungannya bagi demokrasi dan penolakan terhadap penguasaan negara
oleh elit-elit ideologis atau yang berkepentingan. )a menegaskan bahwa @demokrasi otentik
hanyalah mungkin dalam negara yang ditata berdasar hukum serta berdasarkan pengertian
tepat tentang persona manusia@. 1an itu berarti hormat terhadap Hak-hak Asasi Manusia. ?leh
karena itu, perlulah dalam proses pembaharuan sistem demokrasi diberi berdasarkan otentik
dan mantap melalui pengakuan eksplisit hak-hak itu.
'. ada beberapa HAM yang se-ar khusus ditegaskan oleh 5aus 7 <hak atas hidup@, dan se-ara
khusus <hak anak untuk berkembang dalam rahim ibunya sejak ia dikandung7 hak anak untuk
hidup dalam keluarga yang bersatu dan dalam lingkungan moral yang mendukung
perkembangan nalar dan kebebasan dalam men-ari dan mengetahui kebenaran7 hak untuk
berpartisipasi dalam pekerjaan untuk mempergunakan sumberdaya material bumi se-ara
bijaksana, dan untuk memperoleh dari pekerjaan itu sarana untuk menghidupi diri dan
keluarganya7 dan hak untuk membangun keluarga se-ara bebas, untuk mempunyai dan
membesarkan anak melalui penggunaan seksualitas se-ara bertanggungjawab@.
g. 5aus memandang kebebasan beragama, dalam arti hak untuk hidup dalam kebenaran iman dari
keper-ayaannya sendiri dan sesuai dengan martabatnya sebagai persona yang transenden
<sebagai sumber dan sintesis hak-hak itu@ tadi.
?leh sebab itu, bagaimana pun juga, bagi teologi katolik kodrat manusia itu su-i, artinya
dari dekat menuju kepada 4uhan. 4eologi katolik mau membela pandangan tentang martabat dan
nilai pribadi manusia. 5ada luhurnya martabat manusia itulah segala hukum didasarkan. 5engertian
ini amat berdekatan dengan 'aham dasar dibalik pernyataan Hak Hhak Asasi Manusia 5// "0%.7
yaitu bahwa setiap manusia, dengan 'akta bahwa ia manusia, tanpa memandang perbedaan asal-
usul, ras, keturunan, agama atau kuali'ikasi manapun lagi, sama-sama memiliki hak dasar yang
tidak dapat diserahkan kepada orang atau lembaga manapun.
1. HAM dalam .in/auan 0ristiani
1alam beberapa dasawarsa terakhir ini, khususnya setelah perang 1unia )), teologi kristiani
memberikan perhatian eksplisit terhadap masalah HAM. Nilai kemanusiaan yang telah dile-ehkan
sedemikian rupa dalam perang besar tersebut telah menyadarkan bahwa sejarah manusia benar-
benar dian-am se-ara nyata oleh katastrofi mondial yang tidak main-main. elalu ada kemungkinan
korban yang besar yang harus dibayar oleh manusia dan peradaban. An-aman katastrofi mondial
harus dilawan dengan sebuah gerakan mondial pula untuk mengukuhkan harkat serta martabat
manusia dan peradaban yang telah dibangunnya. ehingga mun-ul suatu keyakinan baru dikalangan
agamawan untuk mengolah dan mere'leksikan dengan sungguh-sungguh suatu agenda bersama
untuk menjaga adanya pelanggaran hak-hak asasi manusia di seluruh pelosok bumi.
ejarah masyarakat dan geraja barat telah mengukir sebuah pengalaman yang panjang dan
kemelut mengenai HAM. /entuk dukungan gereja tidak akan positi' seperti dewasa ini kalau tidak
melalui suatu pergulatan dan pengalaman trial and error dalam sejarah. 4idak dengan sendirinya
geraja kristen di barat menerima prinsip-prinsip asasi dari hak dan martabat manusia. Kesadarn
tentang HAM, dalam perspekti' sejarah tersebut, ternyata bukan sesuatu yang se-ara gampang
(instant) terjadi, ia diraih dengan suatu pergulatan intelektual yang mendalam, dan melalui kan-ah
kon'lik yang tajam, penuh kekerasan dan berlarut-larut. 4idak bisa disangkal bahwa dalam
pergulatan tersebut telah terjadi ruang pendidikan bagi gereja, dan gereja telah menerima banyak
insight dari berbagai ma-am pengalaman manusiawi dari ma-am-ma-am sumber yang bermuara
kepada sebuah sintese yang akhirnya mengakui hak-hak, harkat dan martabat manusia yang
merupakan sentral dari perjalanan manusia dalam mengrungi sejarah.
alah satu pokok soal dari HAM dalam sejarah barat adalah menyangkut konsepsi tentang
pertanyaan 'undamental! siapa sebenarnya manusia (!hat is humanity N). pertanyaan ini bisa
dila-ak dalam diskursus klasik dalam teologi kristen sejak abad ke-%, yang terjadi antara Agustinus
dan 5elagius. /agaimana memahami kehendak manusia untuk memilih apa yang dianggap baik.
Apakah free !ill ada pada manusiaN Apakah manusia adalah makhluk yang (osse non (eccare (able
not to sin), atau non (osse non (eccare (not able not to sin)! apakah kehendak bebas manusia hanya
menjurus kepada (osse (eccare (freedom to sin), atau (osse non (eccare (freedom not to sin).
1alam hubungan ini masalah dasar tentang otonomi manusia, sulit untuk mengembangkan gagasan
yang memadai tentang HAM.
ayangnya tradisi pemikiran <pelagian@ dan <erasmian@ yang membela kebebasan otonomi
manusia, kurang memperoleh tekanan dalam banyak tradisi pemikiran di banyak kalangan kristen.
5engaruh yang kuat justru dari alam pemikiran Agustinus yang -enderung tidak menghargai
kebebsan (baik) manusia. 1iakui bahwa doktrin tentang dosa warisan (original sin), yang selalu
beriringan dengan 'aham tentang predestinasi, yaitu bahwa nasib manusia orang-perorang telah
ditentukan sejak kekal, memang telah turut melemahkan kesadaran tentang otonomi manusia.
1engan demikian telah pula melemahkan kesadaran tentang hak-hak asasi yang dimiliki setiap
manusia sejak ia dilahirkan.
1esiderius :rasmus bukan hanya dipresentasikan sebagai personi'ikasi dari semangat
Caman peralihan, akan tetapi juga sebagai jiwa dimana otonomi manusia dihargai se-ara eksplisit,
tanpa kehilangan kedudukan serta makna religiusitasnya. Kesadaran baru tentang otonomi manusia
lambat laun menjadi bagian re'leksi yang diadopsi dalam teologi gerejawi. 1engan demikian HAM
menjadi bagian yang esensial, dan bukan hanya menjadi alat atau objek dari ilmu teologi belaka.
/erangsur-angsur manusia tergeser ke titik tengah perhatian pemikiran teologi.
6ntuk menjadi dasar dan terlibat dalam soal HAM, serta menjadi pendukung HAM ysng
handal, maka nampaknya gereja-gereja di )ndonesia harus mampu mengkritisi warisan-warisan
teologi di masa kolonial, serta mengembangkan praksis kehidupan yang merupakan ekspresi dari
alam pikiran dan asumsi dasar yang berbeda dengan para patronnya di masa kolonial. 1engan kata
lain gereja-gereja di )ndonesia harus bergerak lebih akti' menempatkan manusia sebagai pusat dari
pemikiran ideologinya.

%. HAM dalam .in/auan Bud'a
Menurut ajaran /udha, pria atau wanita, tua atau muda, suku 4engger atau bangsa 9epang,
beragama /udha atau yang lainnya, semua sama disebut manusia. Manusia dalam pandangan ajaran
agama /udha merupakan perpaduan antara nama dan rupa atau antara sukma dan raga. Ada
perbedaan segi pandang antara orang yang beragama dengan orang yang tidak beragama.
5andangan HAM bagi orang yang beragama pasti berbeda dengan orang yang tidak beragama.
HAM dalam bidang agama, setiap warga negara )ndonesia memiliki hak yang paling asasi
untuk menetukan pilihan agamanya. ebagai bangsa )ndonesia, kebebasan dalam beragama bukan
berarti bebas menetukan boleh beragama atau tidak beragama. 1alam pandangan ajaran /udha,
siapa saja, apakah itu anak, orang tua, istri dan kerabat-kerabat lainnya mendapat kebebasan
menentukan pilihannya untuk agama yang dianutnya. 1alam ajaran agama /udha, hal ini bukan
merupakan suatu masalah karena agama membawa kebahagiaan bagi orang yang per-aya dan
meyakini kebenarannya, bukankah tujuan beragama adalah untuk men-apai kebahagiaan hidup.
ikap hidup untuk memberikan kebebasan beragama tersebut sangat sulit apabila manusia itu masih
belum terbebas dari si'at dosa, loba, dan moha.
6ntuk umat /udha juga tidak melarang kebebasan memeluk agama karena menurut agama
/udha semua ajaran agama dapat membawa kebahagiaan hidup bagi orang yang per-aya dan
meyakini kebenarannya. Kebahagiaan beragama /udha tumbuh dan berkembang melalui rasa tidak
memben-i keberadaan ajaran agama-agama lain sebab umat /uddha mengetahui semua ajaran
agama membawa kebahagiaan hidup bagi umat manusia. ungguh bahagia dapat berbahagia atas
kebahagiaan umat beragama lain dan sangat berbahagia umat /uddha tidak dilarang dapat
mendoakan kepada siapa saja, apapun keyakinan agamanya, sungguh bahagia. 1emikian pandangan
ajaran agama /udha terhadap HAM di )ndonesia.
&. HAM dalam .in/auan Hindu
5engertian HAM se-ara luas dan mendalam dibahas dalam ajaran-ajaran agama Hindu.
HAM yang merupakan hak su-i manusia tidak dapat dihilangkan oleh siapapun, karena HAM itu
se-ara langsung bersumber kepada mertabat manusia sebagai makhluk -iptaan 4uhan.
>ang Gidi atau 4uhan >ang Maha :sa sebagai sumber kehidupan dan penghidupan manusia
men-iptakan alam semesta raya dengan segala isinya (makro kosmos dan mikro kosmos) seperti
yang disebutkan dalam Manawa 1harma-astra, /ab ) sloka (, sebagai berikut !
#atah s!ayambhurbhaga!an' a!yakto5 !yan*ayannidham'
Mahabhutadi !rttau*ah' (radurisitta manudah
loka di atas mempunyai arti sebagai beriut ! kemudian dengan kekuatan tapaNya, )a, yang
Maha Ada, men-iptakan isi, Mahabhuta (unsur alam semesta) dan lain-lainnya, nyata terlihat
melenyapkan alam kegelapan (5udja dan udharta, "0,$!$")
Adapun maksud dari sloka di atas adalah! Hyang Gidi men-iptakan alam semesta raya ini
dari unsur akasha (ether), unsur yeja (-ahaya), unsur bayu (hawa), unsur apah (air) dan unsur
pertiwi (tanah). 5an-a Mahabutha ini berasal dari beliau sendiri dan panas (energi) yang digunakan
untuk memanasi kelima unsur Mahabutha itu juga berasal dari beliau sendiri.
Kendatipun /huwana Agung dan /huwana Alit itu telah terwujud yang mengakibatkan
alam semesta raya termasuk bumi yang kita tempati menjadi terang benderang, ternyata Hyang
Gidi tiada henti-hentinya bekerja untuk memelihara alam semesta raya dengan segala isinya. Hal
ini dapat kita lihat di dalam /hagawad Dita, /ab ))), sloka yang berbunyi sebagai berikut !
%tsideyur ime loka'
Ma karyam karma ced aham'
3amkarasya ca karta syam
%(ahanyam imah (ra*ah
loka di atas mepunyai arti kurang lebih sebagai berikut ! 9ika Aku berhenti bekerja, maka
ketiga dunia ini akan han-ur lebur dan Aku menjadi pen-ipta dari penghidupan yang tak teratur dan
Aku akan merusak rakyat ini. Hyang Gidi tidak henti-hentinya menjaga dan memelihara alam
semesta raya ini (dunia), menjaga dari keruntuhan dan kemusnahan (Mantara "0,( ! &,)
Manusia sebagai makhluk -iptaan Hyang Gidi telah dianugerahi dengan kemampuan-
kemampuan dasar, seperti kemampuan-kemampuan budi, -ipta, 'ikir, rasa, karsa, karya, dan budi
nurani. 1engan aktualisasi dari kemampuan-kemampuan ini manusia menjadi makhluk budaya,
manusia yang memiliki harkat dan martabat. Manusia mempunyai kelebihan yang mutlak
dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya, yaitu dengan dimilikinya daya pikiran. Atas dasar
manusia dapat memikirkan dunianya juga dirinya sendiri. 1engan pikiran dan kemampuan karsa
(kehendak) manusia mempunyai kesadaran, sehingga dapat membedakan mana yang benar dan
salah, baik dan buruk (5arisada Hindu 1harma, "0(.! #%-#,)
4ri Hita Karana ebagai Konsep Keselarasan, Keserasian, Keseimbangan. e-ara har'iah
4ri Hita Karana berarti juga tiga penyebab kesejahteraan, istilah 4ri Hita Kirana berasal dari kata
!4ri, berarti tiga7 Hita berarti sejahtera dan karana berarti penyebab. 5ada hakekatnya 4ri Hita
Karana mengandung pengertian, bahwa ketiga penyebab kesejahteraan itu bersumber kepada
keselarasan hubungan antara! (") Manusia dengan Hyang 9agad karana atau 4uhan >ang Maha :sa,
(#) Manusia dengan alam lingkungannya, ($) Manusia dengan sesmanya dan masyarakatnya.
6nsur-unsur 4ri Hita Karana dapat ditemukan dalam /aghawad Dita, /ab ))), sloka "2
yang berbunyi sebagai berikut!
3ahaya*nah (ra*ah srstva'
4uro vaca (ra*a(tih'
Anena (rasavisyadhvam'
Esa vo stv istakamadhuk
loka mengandung arti kurang lebih sebagai berikut !
5ada Caman dahulu kala prajapahit men-iptakan manusia dengan yadnya dan bersabda!
dengan ini engkau akan mengembang dan akan menjadi khamaduk, dari keinginanmu. Khamaduk
adalah seekar sapi milik 1ewa )ndra yang dapat memenuhi semua keinginan (Mantra, "0(,!&")
Apabila dikaji lebih lanjut isi sloka "2 ini, maka akan ditemukan unsur-unsur 4ri Hita
Karana itu sebagai berikut! (") prajapati ialah /rahma sebagai >ang Maha 5en-ipta, (#) 5raja,
berarti rakyat, orang-orang, manusia, ($) Kamadhuk ialah seekor sapi milik 1ewa )ndra yang dapat
memenuhi semua keinginan manusia.
ebenarnya pengertian Khamaduk ini merupakan simbol dari dunia kita ini, yakni )bu
5ertiwi yang telah menyediakan berbagai sumber daya alam, seperti bumi, air dan segala kekayaan
alam yang tekandung didalamnya, termasuk juga udara. emuanya ini dapat memenuhi keinginan
dan hajat hidup semua makhluk -iptaan ang Hyang 9agadkarana, terlebih-lebih bagi manusia
sebagai makhluk yang berakal. ang Hyang 9agadkrana telah menyediakan Kamadhuk itu sebesar-
besarnya. 1i sini terlihat, bahwa ang Hyang 9agadkrana memberikan hak kepada manusia untuk
meman'aatkan bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
1engan bermodalkan akal dan pengetahuan (jinanayajnah), maka segala pekerjaan sebagai
kewajiban dan bawaan hidup ini dapat diselesaikan denagn sempurna, oleh karena itu manusia
harus membekali dirinya dengan pengetahuan. Hal ini sesuai denan perintah ang Hyang
9agadkarana yang tertuang di dalam /hagawad Dita, /ab )K, sloka $$ yang mengandung arti
kurang lebih sebagai berikut !
5ersembahan korban berupa pengetahuan adalah lebih agung si'atnya dari korban benda
yang berupa apapun juga. ?, Arjuna, sebab segala pekerjaan dengan tak terke-ualinya memun-ak
dalam kebijaksanaan (Mantra, "0(,!.&)
/erdasarkan maksud sloka $$ itu kepada manusia diberikan hak yang seluas-luasnya untuk
menuntut ilmu pengetahuan. 1engan bekal ilmu pengetahuan yang memadai segala pekerjaan akan
dapat diselesaikan lebih sempurna. 1i sini juga terkandung suatu kewajiban untuk mengamalkan
(beryajna) ilmu pengetahuan demi terwujudnya kesejahteraan umat manusia (umat Hindu). ebagai
manusia yang ber'ikir dan berkehendak, dengan kesadaran yang tinggi terhadap hak dan keajiban
sebagaimana dimaksudkan oleh sloka $$ di atas segala pekerjaan dengan tidak ada ke-ualinya
(pekerjaan yang berdasarkan dharma) akan memun-ak di dalam kebijaksanaan.
ang Hyang 9agadrana yang telah menyediakan Kamandhuk bagi manusia dan manusia
sendiri yang meman'aatkan untuk sebesar-besar kemakmurannya. 1i sini mengandung suatu
pengertian adanya keseradaan (per-aya dan taBwa), terhadap ke-4unggalan ang Hyang 9agadrana.
/eliau bersabda sebagaimana tertuang di dalam ;g Geda, ), "(%, %(, sebagai berikut!
:kam sat +ipra +ahuda +adanti
>ang mengandung arti! Hyang Gidi itu hanya satu adanya yang oleh orang-orang bijaksana
disebut dengan berbagai nama.
Keselarasan manusia dengan manusia lainnya seperti disabdakan oleh Hyang Gidi di dalam
/hagawad Dita, /ab J))), sloka #, yang maksudnya sebagai berikut!
?rang yang melihat Hyang Gidi yang kekal dan abadi, tidak dapat binasa, besemayam
merata di dalam semua makhlukyang tidak kekal dan dapat binasa, dialah sebenarnya yang melihat
(Mantra, "00$!0)
/erdasarkan maksud sloka #, di atas ini dapat ditarik suatu pengertian bahwa semua
manusia sama dihadapan Hyang Gidi, sebab dihati semua manusia masing-masing bersemayam
Hyang Gidi yang menjadi sumber dan memberi tututan tingkah laku yang baik kepada manusia.
1engan ini menjadi jelas, bahwa mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan
kewajiban antara sesama manusia sesuai dengan maksud sloka #, di atas.
5ersamaan derajat, persamaan hak yang diakui oleh manusia-masing ditegaskan lagi
didalam /hagawad Dita, /ab )J sloka #0, yang artinya sebagai berikut!
Aku adalah sama (ada semua makhluk' tidak ada yang terbenci atau tercinta (ada-6u
Akan teta(i mereka yang menyembah Aku dengan bakti' mereka ada di dalam 6u dan Aku ada di
dalam mereka ,Mantra' ;<=>8;==- 4A4 4GAM A)
1i dalam 8andogya 6panishad, (, ,-., terdapat suatu dalil yang berbunyi sebagai berikut!
<4at 4wam Asi@ yang artinya! 1ikaulah itu, 1ikaulah (semua) itu, semua makhluk adalah :ngkau.
Aku ini adalah makhluk yang berasal dari-Mu. ?leh karena itu jiwatma semua makhluk dan 1ikau
sebagai sumberku dan sumber semua makhluk. ?leh karena itu aku adalah :ngkau, aku adalah
/rahma (Aham /rahma Asmi) seperti disebutkan dalam /rhadaranyaka 6panishad, ", %, "2
(Mantra, "00$!"2). Hakekat dari 4at 4wam Asi ini adalah sayangilah orang lain sebagai
menyayangi diri sendiri
1i dalam /hagawid Dita, /ab JK), sloka $, jelas terlihat hakekat 4at 4wam Asi ini.
Adapun sloka $ itu yang arti sebagai berikut!
ketangkasan' bersifat suka mengam(uni' keteta(an hati' kemurnian' tidak dengki' tidak
angkuh' semua ini' hai Ar*una' adalah mereka yang lahir dari sifat kede!aan ,.aivi
3am(ad-
i'at-si'at yang bertentangan dengan 1ai+i ampad adalah si'at Asuri ampad (Mantra,
"0$$!"$). i'at-si'at Asuri ampad itu adalah si'at-si'at yang -enderung meme-ah belah jiwatma-
jiwatma dan memiliki si'at-si'at keakuan. Hal ini jelas terurai dalam /hagawad Dita, /ab JK)
sloka %, ", dan #"!
3loka ? 8 sifat megah' sombong dan congkak' murka' kasar dan bebal hai Ar*una'
semuanya ini dari sifat keraksasaan ,Asuri 3am(ad-
3loka ;> 8 mengangga( diri yang ter(enting' keras ke(ala' (enuh dengan kesombongan'
gila akan kekayaan' bersifat (ura-(ura' semuanya adalah bertentangan dengan a*aran
sastra suci
3loka @; 8 Ada *uga (intu gerbang neraka yang menuntut atma' yaitu nafsu' sifat (emarah
dan loba Aleh karena itu tinggalkan lah ketiga ini ,Mantra' ;<<B8 ;B-;?-
6ntuk mewujudkan hakekat tat 4wan Asi ini, maka diperlukan memupuk si'at-si'at 1ai+i
ampad (suri sampad) dan menjauhi si'at-si'at Asuri ampad. Hakekat 4at 4wan Asi ini sesuai
benar dengan nilai-nilai atau perilaku yang terkandung di dalam sila Kemanusiaan >ang Adil dan
/eradab, terutama perilaku-perilaku (") mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk 4uhan >ang Maha :sa, (#) mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membedakan suku, agama, keper-ayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya, ($) tidak semena-mena terhadap
orang lain (/5-, pusat, "00%!&$-&%)
Hak Asasi Manusia
da$a! Perundang-Undangan Nasi'na$
5engaturan HAM dalam ketatanegaraan ;) terdapat dalam perundang-undangan yang
dijadikan a-uan normati' dalam pemajuan dan perlindungan HAM. 1alam perundang-undangan ;)
paling tidak terdapat empat bentuk hukum tertulis yang memuat aturan tentang HAM. 4ertama'
dalam konstitusi (6ndang-6ndang 1asar Negara). 6edua' dalam ketetapan M5; (4A5 M5;).
6etiga' dalam 6ndang-6ndang. 6eem(at' dalam peraturan pelaksanaan perundang-undangan
seperti 5eraturan 5emerintah, Keputusan 5residen dan peraturan pelaksanaan lainnya.
Kelebihan pengaturan HAM dalam konstitusi memberikan jaminan yang sangat kuat,
karena perubahan dan atau penghapusan satu pasal dalam konstitusi seperti dalam ketatanegaraan
di )ndonesia mengalami proses yang sangat berat dan panjang antara lain melalui amandemen dan
re'erendum. edangkan kelemahannya karena yang diatur dalam konstitusi hanya memuat aturan
yang masih global seperti ketentuan tentang HAM dalam konstitusi ;) yang masih bersi'at global.
ementara itu bila pengaturan HAM melalui 4A5 M5;, kelemahannya tidak dapat memberikan
sangsi hukum bagi pelanggarnya. edangkan pengaturan HAM dalam bentuk 6ndang-6ndang dan
peraturan pelaksanaannya kelemahannya pada kemungkinan seringnya mengalami perubahan.
5engaturan HAM dalam konstitusi negara ;) selain pada hasil amandemen kedua 661
"0%&, juga ditemukan di beberapa konstitusi yang berlaku yaitu 661 "0%&, Konstitusi ;epublik
)ndonesia erikat (K;)) dan 661 "0&2. 1alam 661 "0%& pengaturan HAM dapat ditemukan
dalam alinea pertama pembukaan 661 "0%& !
+ah!a sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu' maka
(en*a*ahan di atas dunia harus diha(uskan karena tidak sesuai dengan (erikemanusiaan
dan (erikeadilan
1alil obyekti' pengakuan HAM yang terdapat dalam pembukaan itu kemudian
dikembangkan dalam /atang 4ubuh 661 "0%& pada pasal #,, pasal #., pasal #0, pasal $2, pasal
$", pasal $%.
1alam kaitan dengan pasal #,, Kunjtoro 5urbopranoto menyatakan bahwa !
).i dalam (erumusan ini dinyatakan adanya suatu ke!a*iban dasar di sam(ing hak
dasar yang dimiliki oleh !arganegara' yaitu ke!a*iban untuk men*un*ung tinggi hukum
dan (emerintahan itu dengan tidak ada kecualinya .engan demikian saya rasa (erumusan
ini dengan sadar atau tidak telah membuka satu sistem yang berlainan dari sistem
(erumusan human rights itu secara +arat' yang hanya menyebutkan hak tan(a ada
ke!a*iban di sam(ingnya)
elanjutnya dalam pernyataan pasal #, 661 "0%& berkaitan dengan hak asasi warganegara
yaitu <kedudukannya dalam pemerintahan@, 5ro'. olly =ubis menyatakan bahwa !
) yang dimaksud dengan kesamaan kedudukannya dalam hukum dalam 4asal @> ayat ,;-
itu adalah meli(uti baik bidang hukum (rivat mau(un hukum (ublik' sehingga karenanya
setia( !arganegara mem(unyai hak untuk menda(atkan (erlindungan dengan
mem(ergunakan kedua kelom(ok hukum tersebut dan *ika ditilik selan*utnya' maka nam(ak
bah!a Chukum5 yang dimaksud sebagai alat' sudah mencaku( segi-segi ke(erdataan dan
ke(idanaan serta cabang-cabang hukum (ublik lainnya' se(erti hukum tata negara' hukum
tata (emerintahan' hukum acara (idanaD(erdata dan sebagainya' di dalam (asal @> ayat
,;- %%. ;<?E tersebut telah tercaku( semua hak hukum se(erti yang dsebutkan di dalam
%%.3 ;<EF
edangkan mengenai yang dimaksud dengan Ekedudukan dalam pemerintahanF adalah
dengan tiga -abangnya, yaitu kekuasaan legislati', kekuasaan eksekuti', dan kekuasaan yudikati'
dan ini berarti bahwa kepada setiap warganegara kita berikan hak-hak turut serta dalam ketiga
-abang kekuasaan itu asalkan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.@
5asal #. memuat HAM dalam bidang politik. 1alam pasal tersebut menurut 5ro'. /agir
Manan terdapat dua kemerdekaan yaitu ! a. kemerdekaan berserikat dan berkumpul7 b. kemerdekaan
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan. Mengenai kemerdekaan berkumpul, ;. Giyono
menjelaskan bahwa !
untuk da(at mengerti a(a yang dimaksud dengan hak berkum(ul dalam (asal @G %%.
;<?E' maka titik berat dari hal tersebut *anganlah diletakkan ke(ada berkum(ulnya
se*umlah manusia' teta(i haruslah diletakkan (ada obyek dari berkum(ulnya se*umlah
manusia
HAM yang termuat dalam pasal #. 661 "0%& merupakan konsekwensi logis dari pasal "
ayat (#) 661 "0%&. elanjutnya menurut penjelasan 661 "0%& ketentuan ini ) memuat hasrat
bangsa /ndonesia untuk membangun negara yang bersifat demokratis dan yang hendak
menyelenggarakan keadilan sosial dan (erikemanusiaan@ elanjutnya dalam perubahan kedua
661 "0%& (amandemen kedua) tahun #222 lebih ditekankan pada materi HAM, pemerintahan
daerah dan lain sebagainya. 5asal #. hasil amandemen kedua 661 "0%& menjadi pasal #.A-#.9.
5asal #0 661 "0%& memuat hak 'undamental warganegara )ndonesia yaitu hak beragama
dan jaminan kebebasan memeluk agama sebagai hak personal. edangkan dalam pasal $2 memuat
kewajiban dan hak warganegara dalam pembelaan negara. HAM yang termuat dalam pasal $2
adalah HAM dibidang sipil dan politik. /egitu pula dalam pasal $" memuat hak jaminan
memperoleh pendidikan setiap indi+idu warganegara. Adapun HAM yang terdapat dalam pasal $$
berkaitan dengan hak dibidang ekonomi, sosial dan kesejahteraan.
5engaturan HAM juga ditemukan dalam konstitusi ;epublik )ndonesia erikat (K;)).
1alam konstitusi ;), HAM menjadi bab khusus yaitu /ab tentang HAM dan ditempatkan pada
bab awal mulai pasal , sampai pasal $$. Adapun dalam 661 "0&2 pengaturan HAM tidak jauh
berbeda dengan yang diatur dalam K;), namun perbedaan antara konstitusi ;) dengan 661
"0&2 terletak pada penomoran pasal dan perubahan sedikit redaksional dalam pasal-pasal. elain itu
adanya penambahan pasal dalam 661 "0&2 yang signi'ikan yaitu tentang 'ungsi sosial hak milik,
hak tiap warganegara untuk mendapat pengajaran, hak demonstrasi dan mogok.
Ketentuan nasional yang berkaitan langsung dan se-ara eksplisit tentang HAM antara lain
dalam konstitusi negara dan perundang-undangan seperti ! 661 "0%& dan hasil amandemen 661
"0%&7 4A5 M5; No. JK)) tahun "00. tentang 5andangan dan ikap /angsa )ndonesia 4erhadap
HAM dan 5iagam HAM Nasional7 66 No. & tahun "0.( tentang 5eradilan 4ata 6saha Negara7 66
No.& tahun "00. tentang ;ati'ikasi Kon+ensi Anti 5enyiksaan, 5erlakuan atau 5enghukuman >ang
Kejam, 4idak Manusiawi dan Merendahkan Martabat7 66 No. . tahun "000 tentang 5erlindungan
Konsumen7 66 No.0 tahun "00. tentang Kebebasan Menyatakan 5endapat7 66 No. "" tahun
"00. tentang Amandemen terhadap 66 No. #& tahun "00, tentang Hubungan 5erburuhan7 66 No.
"0 tahun "000 tentang ;ati'ikasi Kon+ensi )=? No. "2& tentang 5enghapusan 5ekerja se-ara 5aksa7
66 No. #2 tahun "000 tentang rati'ikasi Kon+ensi )=? No. "$. tentang 6sia Minimum /agi
5ekerja7 66 No. #" tahun "000 tentang ;ati'ikasi Kon+ensi )=? No. "" tentang 1iskriminasi
dalam 5ekerjaan7 66 No. #( tahun "000 tentang 5en-abutan 66 No. "" tahun "0($ tentang 4indak
5idana ub+ersi7 66 No. #0 tahun "000 tentang ;ati'ikasi Kon+ensi 5enghapusan egala /entuk
1iskriminasi7 66 No. $0 tahun "000 tentang Hak Asasi Manusia7 66 No. %2 tahun "000 tentang
5ers7 66 No. #( tahun #222 tentang 5engadilan HAM.
edangkan ketentuan yang terdapat dalam peraturan pemerintah seperti ! 5eraturan
5emerintah 5enganti 6ndang-6ndang (5erpu) No. " tahun "000 tentang 5engadilan HAM7
Keputusan 5residen (K:5;:) No. "." 4AH6N "00. tentang 5endirian Komisi Nasional
5enghapusan Kekerasan 4erhadap Ganita7 Keputusan 5residen No. "#0 4ahun "00. tentang
;en-ana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia tahun "00.-#22$, yang memuat ren-ana rati'ikasi
berbagai instrumen hak asasi manusia 5erserikatan /angsa-/angsa serta tindak lanjutnya. 1alam
tahun #222 ;en-ana Aksi Nasional ini telah diperbaharui, antara lain dengan memper-epat rati'ikasi
Kon+ensi )nternasional Hak ipil dan 5olitik dan Kon+ensi )nternasional Hak :konomi, osial, dan
/udaya7 Keputusan 5residen No. $" tahun #22" tentang 5embentukan 5engadilan Hak Asasi
Manusia pada 5engadilan Negeri 9akarta 5usat, 5engadilan Negeri urabaya, dan 5engadilan
Negeri Makassar7 Keputusan 5residen No.& tahun #22" tentang 5embentukan 5engadilan Hak Asasi
Manusia Ad Ho- pada 5engadilan Negeri 9akarta 5usat, yang diubah dengan Keputusan 5residen
no.0( tahun #22"7 Keputusan 5residen No."." tahun "00. tentang Komisi Nasional Anti Kekerasan
terhadap 5erempuan.
elain ketentuan perundang-undangan di atas yang se-ara eksplisit menyebutkan ketentuan
tentang HAM, juga terdapat beberapa ketentuan lain yang mempunyai rele+ansi dengan pengaturan
HAM. ebagian dari ketentuan ini telah mengalami perubahan. Ketentuan perundangan tersebut
antara lain ! 66 No "*"0%( tentang 5eraturan Hukum 5idana7 66 No $ tahun "0&2 tentang Drasi7
66 No. ". tahun "0&( tentang 5ersetujuan Konpensi ?rganisasi 5erburuhan )nternasional No.0.
mengenai /erlakunya 1asar-dasar daripada Hak untuk /erorganisasi dan untuk /erunding
/ersama7 66 No. ## tahun "0&, tentang 5enyelesaian 5erselisihan 5erburuhan7 66 No. .2 tahun
"0&, tentang 5ersetujuan Konpensi ?rganisasi 5erburuhan )nternasional No. "22 mengenai
5engupahan bagi /uruh =aki-laki dan Ganita untuk 5ekerjaan yang ama Nilainya7 66 No. tahun
"0&0 tentang Keadaan /ahaya7 66 No. & tahun "0(2 tentang 5okok-pokok agraria7 66 No
$.*5rp*"0(2 tentang 5enggunaan dan 5enetapan =uas 4anah untuk 4anam-tanaman tertentu7 66
No. &"*5rp*"0(2 tentang =arangan 5emakaian 4anah 4anpa )Cin yang /erhak atau Kuasanya7 66
No. &(*5rp*"0(2 tentang 5enetapan luas 4anah 5ertanian7 66 No. $*"0(" tentang 5ersetujuan
Konpensi ?rganisasi 5erburuhan )nternasioanal No. "2( mengenai )stirahat Mingguan dalam
5erdagangan dan Kantor-kantor7 66 No. #2*"0(" tentang 5en-abutan Hak-hak 4anah dan /enda-
benda yang ada di atasnya7 66 No. ""*"0(# tentang Hygiene untuk 6saha-usaha bagi 6mum7 66
No. (*"0($ tentang 4enaga Kesehatan7 66 No. "*"0(% tentang 5erumahan7 66 No. "#*"0(%
tentang 5emutusan Hubungan Kerja di 5erusahaan wasta7 66 No. $$*"0(% tentang 1ana
5ertanggungan Gajib Ke-elakaan 5enumpang7 66 No. "*"0(& tentang 5en-egahan
5enyalahgunaan dan *atau 5enodaan Agama7 66 No. %*"0(& tentang 5emberian /antuan
5enghidupan ?rang 9ompo7 66 No. #*"0(( tentang Hygiene7 66 No. $*"0(( tentang Kesehtan
9iwa7 66 No. &*"0(, tentang Ketentuan-ketentuan 5okok Kehutanan7 66 No. ""*"0(, tentang
Ketentuan-ketentuan 5okok Kehutanan7 66 No. "#*"0(, tentang 5okok-pokok 5erkoperasian7 66
No. "%*"0(0 tentang Ketentuan-ketentuan 5okok mengenai 4enaga Kerja7 66 No. "*"0,2 tentang
Keselamatan Kerja7 66 No. "%*"0,2 tentang Ketentuan-ketentuan 5okok Kekuasaan Kehakiman7
66 No. $*"0," tentang 5emberantasan 4indak 5idana Korupsi7 66 No. "*"0,% tentang
5erkawinan7 66 No (*"0,% tentang Ketentua-ketentuan 5okok Kesejahteraan osial7 66 No.
""*"0,% tentang 5engairan7 66 No. 0*"0,( tentang Narkotika7 66 No. %*"0,0 tentang
Kesejahteraan Anak7 66 No. ""*"0.2 tentang 4indak 5idana uap7 66 No. .*"0." tentang Hukum
A-ara 5idana7 66 No. "*"0.# tentang 5engesahan Kon+ensi Gina Mengenai Hubungan 1iplomatik
beserta 5rotokol ?psionalnya Mengenai Hal memperoleh Kewarganegaraan dan 5engesahan
Kon+ensi Gina Mengenai Hubungan Konsuler /erserta 5rotokolnya ?psionalnya Mengenai Hak
Memperoleh Kewarganegaraan7 66 No. %*"0.# tentang 5okok-pokok 5engelolaan =ingkungan
Hidup7 66 No. (*"0.# tentang Hak 8ipta7 66 No. #2*"0.# tentang Ketentuan-ketentuan 5okok
5ertahanan Keamanan ;)7 66 No. &*"0.$ tentang Oona :konomi :ksklusi' )ndonesia7 66 No.
0*"0.& tentang 5erikanan7 66 No. "(*"0.& tentang ;umah usun7 66 No. ",*"0.& tentang
5engesahan Kon+ensi 5erserikatan /angsa-bangsa tentang Hukum =aut7 66 No. #*"*"0.( tentang
5eradilan 6mum7 66 No. "*"0., tentang Kamar 1agang dan )ndustri.
/egitu juga ketentuan dalam 5eraturan 5emerintah seperti ! 55 &*"0%, tentang Garga
Negara7 55 #"*"0&% tentang 5eraturan )stirahat /uruh7 55 %0%*"0&% tentang 8ara Membuat dan
Mengatur 5erjanjian 5erburuhan7 55 (,*"0&. tentang 5elaksanaan 6ndang-undang ;epublik
)ndonesia7 55 ##%*"0(" tentang 5elaksanaan 5embagian 4anah dan 5emberian Danti Kerugian7 55
%0*"0($ tentang Hubungan ewa-menyewa 5erumahan7 55 #"*"0(, tentang Kegiatan Amatir
;adio7 55 &&*"0,2 tentang ;adio iaran Non 5emerintah7 55 $%*"0,$ tentang 9aminan impanan
6ang pada /ank7 55 ##*"0,% tentang 4elekomunikasi untuk 6mum7 55 0*"0,& tentang 5elaksanaan
6ndang-undang no "*"0,% tentan 5erkawinan7 55 #.*"0,, tentang 5erwakapan 4anah Milik7 55
$$*"0,, tentang Asuransi osial 4enaga Kerja (Astek)7 55 $"*"0.2 tentang 5enanggulangan
Delandangan dan 5engemis7 55 .*"0." tentang 5erlindungan 6pah7 55 #&*"0." tentang Asuransi
osial 5egawai Negeri ipil7 55 %#*"0." tentang 5elayanan Kesejahteraan osial bagi 3akir
Miskin7 55 ##*"0.# tentang 4ata 5engaturan Air7 55 #$*"0.# tentang )rigasi7 55 #,*"0.$ tentang
5elaksanaan Kitab 6ndang-undang Hukum A-ara 5idana7 55 "*"0.% tentang 1ewan pers7 55
"&*"0.% tentang 5engelolaan umber 1aya Alam Hayati di Oona :konomi :ksklusi' )ndonesia7 55
"%*"0.& tentang 5emberian 4unjangan 5erintis 5ergerakan Kebangsaan*Kemerdekaan7 55 #.*"0.&
tentang 5erlindungan Hutan7 55 "%*"0.( tentang 1ewan Hak 8ipta 7 55 #0*"0.( tentang Analisis
Mengenai 1ampak =ingkungan7 55 "$*"0., tentang )Cin )ndustri7
Keseluruhan ketentuan perundang-undangan di atas merupakan pintu pembuka bagi strategi
selanjutnya yaitu tahap penataan aturan se-ara konsisten ,rule consistent behaviour-. 5ada tahap
ini diupayakan mulai tumbuh kesadaran penghormatan dan penegakan HAM baik di kalangan
aparat pemerintah maupun masyarakat, karena HAM merupakan kebutuhan dasar manusia yang
perlu diperjuangkan, dihormati dan dilindungi oleh setiap manusia. 5enataan aturan se-ara
konsisten memerlukan persyaratan yang harus ada. 5ersyaratan pertama adalah demokrasi dan
su(remasi hukum7 kedua, HAM sebagai tatanan sosial. Menurut 5ro'. /agir Manan demokrasi dan
pelaksanaan prinsip-prinsip negara berdasarkan atas hukum merupakan instrumen bahkan prasyarat
bagi jaminan perlindungan dan penegakan HAM. ?leh karena itu hubungan antara HAM,
demokrasi dan negara harus dilihat sebagai hubungan keseimbangan yang <simbiosis mutualistik@.
elanjutnya HAM sebagai tatanan sosial merupakan pengakuan masyarakat terhadap pentingnya
nilai-nilai HAM dalam tatanan sosial, politik, ekonomi yang hidup. 1alam kerangka menjadikan
HAM sebagai tatanan sosial, pendidikan HAM se-ara kurikuler maupun melalui pendidikan
kewargaan ,civic education- sangat diperlukan dan terus dilakukan se-ara berkesinambungan.
Pe$anggaran dan Pengadi$an HAM
5elanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang se-ara melawan
hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau men-abut hak asasi manusia seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh 6ndang-undang ini, dan tidak didapatkan, atau dikhawatirkan
tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum
yang berlaku. 1engan demikian pelanggaran HAM merupakan tindakan pelanggaran kemanusiaan
baik dilakukan oleh indi+idu maupun oleh institusi negara atau institusi lainnya terhadap hak asasi
indi+idu lain tanpa ada dasar atau alasan yuridis dan alasan rasional yang menjadi pijakannya.
5elanggaran HAM dikelompokan pada dua bentuk yaitu ! ". pelanggaran HAM berat dan #.
pelanggaran HAM ringan. 5elanggaran HAM berat meliputi ke*ahatan genosida dan ke*ahatan
kemanusiaan. edangkan bentuk pelanggaran HAM ringan selain dari kedua bentuk pelanggaran
HAM berat itu.
6e*ahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghan-urkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis
dan kelompok agama. Kejahatan genosida dilakukan dengan -ara a. membunuh anggota kelompok7
b. mengakibatkan penderitaan 'isik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok7 -.
men-iptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan se-ara 'isik baik
seluruh atau sebagiannya7 d. memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan men-egah kelahiran di
dalam kelompok7 e. memindahkan se-ara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok
lain.
ementara itu ke*ahatan kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai
bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut
ditujukan se-ara langsung terhadap penduduk sipil berupa !a. pembunuhan7 b. pemusnahan7 -.
perbudakan7 d. pengusiran atau pemindahan penduduk se-ara paksa7 e. perampasan kemerdekaan
atau perampasan kebebasan 'isik lain se-ara sewenang-sewenang yang melanggar (asas-asas)
ketentuan pokok hukum internasional7 '. penyiksaan7 g. perkosa, perbudakan seksual, pela-uran
se-ara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi se-ara paksa atau bentuk-bentuk
kekerasan seksual lain yang setara7 h. penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau
perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis
kelamin atau alasan lain yang telah diakui se-ara uni+ersal sebagai hal yang dilarang menurut
hukum internasional7 i. penghilangan orang se-ara paksa atau j. kejahatan apartheid.
5elanggaran terhadap hak asasi manusia dapat dilakukan baik oleh aparatur negara (state-actors-
maupun bukan aparatur negara (non state-actors-. Karena itu penindakan terhadap pelanggran hak
asasi manusia tidak boleh hanya ditujukan terhadap aparatur negara, tetapi juga pelanggaran yang
dilakukan bukan oleh aparatur negara. 5enindakan terhadap pelanggar HAM tersebut dilakukan
melalui proses peradilan HAM mulai dari penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan pesidangan
terhadap pelanggaran yang terjadi harus bersi'at non-diskriminati' dan berkeadilan. 5engadilan
HAM merupakan pengadilan khusus yang berada di lingkungan 5engadilan 6mum.
Mengenai pelanggaran hak asasi manusia dalam kategori berat seperti genosida dan
kejahatan terhadap kemanusian yang beradasarkan hukum internasional dapat digunakan asas
retroaktif, diberlakukan pasal mengenai kewajiban untuk tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan undang-undang sebagaimana ter-antum dalam pasal #. 9 ayat (#) 6ndang-
6ndang 1asar "0%& yang berbunyi!
<.alam men*alankan hak dan kebebasan setia( orang !a*ib tunduk ke(ada (embatasan
yang diteta(kan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk men*amin
(engakuan serta (enghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan (ertimbangan moral' nilai-nilai agama' keamanan' dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis@.
1engan ungkapan lain asas retroaktif dapat diberlakukan dalam rangka melindungi hak
asasi manusia itu sendiri berdasar pasal #. 9 ayat (#) 6ndang-6ndang 1asar "0%& tersebut. ?leh
karena itu 6ndang-undang ini mengatur pula tentang 5engadilan HAM ad hoc untuk memeriksa
dan memutuskan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang terjadi sebelum
diundangkannya 6ndang-undang ini. 5engadilan HAM ad hoc dibentuk atas usul 1ewan
5erwakilan ;akyat berdasar peristiwa tertentu dengan Keputusan 5residen dan berada di
lingkungan 5engadilan 6mum.
1isamping adanya 5engadilan HAM ad hoc' 6ndang-undang ini menyebutkan juga
keberadaan 6omisi 6ebenaran dan $ekonsiliasi sebagaimana dimaksud dalam Ketetapan M5;-;)
No. K*M5;*#222 tentang 5emantapan 5ersatuan dan Kesatuan Nasional. Komisi Kebenaran dan
;ekonsiliasi yang akan dibentuk dengan undang-undang sebagai lembaga ekstra-yudisial yang
ditetapkan dengan undang-undang yang bertugas untuk menegakkan kebenaran dengan
mengungkapkan penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran hak asasi manusia pada masa
lampau, sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku dan
melaksanakan rekonsiliasi dalam perspekti' kepentingan bersama sebagai bangsa.
5engadilan HAM berkedudukan di daerah kabupaten atau daerah kota yang daerah
hukumnya meliputi daerah hukum 5engadilan Negeri yang bersangkutan. 6ntuk 1aerah Khusus
)bukota 9akarta, 5engadilan HAM berkedudukan di setiap wilayah 5engadilan Negeri yang
bersangkutan. 5engadilan HAM bertugas dan berwenang memeriksa dan memutus perkara
pelanggaran hak asasi manusia yang berat. 5engadilan HAM berwenang juga memeriksa dan
memutuskan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berada dan di lakukan di luar batas
teritorial wilayah negara ;epublik )ndonesia oleh warga negara )ndonesia. 5engadilan HAM tidak
berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang
dilakukan seseorang yang berumur di bawah ". (delapan belas) tahun pada saat kejahatan
dilakukan. 1alam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan
melalui hukum a-ara pengadilan HAM sebagaimana terdapat dalam undang-undang pengadilan
HAM.

Penanggungja(a" da$a! Penegakan (Respection))
Pe!ajuan (Promotion), Per$indungan (Protection)
dan Pe!enuan (Fullfill) HAM
5erdebatan tentang siapa yang bertanggung jawab dalam penegakan, pemajuan,
perlindungan dan pemenuhan HAM sampai kini menjadi wa-ana dan diskursus yang tidak
berkesudahan. 1alam kaitan dengan persoalan tersebut, paling tidak ada pandangan. 5andangan
pertama menyatakan bahwa yang harus bertanggung jawab memajukan HAM adalah negara.
Karena negara dibentuk sebagai wadah untuk kepentingan kesejahteraan rakyatnya. ;akyat yang
-erdas dan sadar sehingga mampu menghargai dan menghormati akan HAM perlu diberikan
pendidikan terutama masalah yang berkaitan dengan HAM. Negara yang tidak mem'asilitasi rakyat
melalui pendidikan HAM berarti negara telah mengabaikan amant rakyat. /egitu pula
tanggungjawab dalam melindungi HAM adalah negara (state). ?leh karena itu deklarasi 5//
tentang HAM yang dikenal dengan 5iagam HAM 1unia, /eberapa Kon+enan, Hukum 5erjanjian
)nternasional, 5iagam Madina, 1eklarasi Kairo dan sebagainya harus diletakkan sebagai norma
hukum internasional yang mengatur bagaiamana negara-negara di dunia menjamin hak-hak
indi+idunya.
etiap indi+idu (warganegara) mempunyai hak asasi baik yang bersi'at non derogable
rights (hak yang dalam keadaan darurat perang pun harus dilindungi) maupun yang derogable
rights (hak yang dalam keadaan normal harus dilindungi). Hak-hak inilah yang harus dijamin
realisasinya oleh negara. ?leh karenanya bila negara tidak mapu melindungi HAM
warganegaranya, negara yang bersangkutan dengan sendirinya akan kehilangan legitimasi
rakyatnya. 1engan demikian, analisis terhadap pelanggaran HAM pun selalu berada dalam wilayah
pelanggaran HAM oleh negara terhadap rakyat seperti kasus 4anjung 5riok, kasus 1?M di A-eh,
kasus Haur Koneng di 4asikmalaya, kasus di )rian 9aya. 5elanggaran HAM oleh negara terhadap
rakyat yang disebut pelanggaran HAM se-ara vertikal tidak hanya by comision (pelanggaran HAM
se-ara langsung oleh negara) tetapi juga by omision (pelanggaran HAM se-ara tidak langsung,
dimana negara membiarkan terjadinya pelanggaran HAM) dan pelanggaran terhadap pemenuhan
(fullfill-. 1alam 66 Nomor $0 tahun "000 tentang HAM juga nampak lebih mengedepankan
tanggung jawab perlindungan (protect%2 pemajuan (promote%2 penghormatan (respect% dan
pemenuhan (3ull3ill% HAM ada pada pemerintah.
5endangan kedua, menyatakan bahwa tanggungjawab pemajuan, pemghormatan dan
perlindungan HAM tidak saja dibebankan kepada negara, melainkan juga kepada indi+idu
warganegara. Artinya negara dan indi+idu sama-sama memiliki tanggungjawab terhadap
pemajauan, penghormatan dan perlindungan HAM. Karena itu pelanggaran HAM sebenarnya tidak
saja dilakukan oleh negara kepada rakyatnya, melainkan juga oleh rakyat sesama rakyat yang
disebut dengan pelanggaran HAM se-ara hori:ontal /entuk pelanggaran HAM jenis ini antara lain
adanya penembakan rakyat oleh sipil bersenjata seperti dalam kasus penembakan ;ektor )A)N Ar-
;aniry /anda A-eh, ;ektor 6ni+ersitas yiah Kuala /anda A-eh dan beberapa tokoh lainnya,
penganiyaan buruh atau budak oleh majikan seperti kasus Marsinah, para perampok dan
sebagainya.
1alam kaitan dengan tanggungjawab indi+idu tersebut, Ni-kel mengajukan tiga alasan
mengapa indi+idu memiliki tanggungjawab dalam penegakan dan perlindungan HAM. 4ertama'
sejumlah besar problem HAM tidak hanya melibatkan aspek pemerintah, tetapi juga kalangan
swasta atau kalangan di luar negara dalam hal ini rakyat. ?leh karenanya perlindungan terhadap
pelanggaran HAM tidak hanya datang dari negara melainkan juga dari indi+idu. 6edua' HAM sejati
bersandar pada pertimbangan-pertimbangan normati' agar umat manusia diperlakukan sesuai
dengan human dignitynya. 6etiga' indi+idu memiliki tanggungjawab atas dasar prinsip-prinsip
demokrasi, dimana setiap orang memiliki kewajiban untuk ikut mengawasi tindakan pemerintah.
1alam masyarakat yang demokratis, suatu yang menjadi kewajiban pemerintah juga menjadi
kewajiban rakyat. 1engan demikian dalam penegakan (respection)2 pema/uan (promotion),
perlindungan (Protection)dan pemenu'an (Fullfill) HAM pada suatu negara dibentuk lembaga
yang mempunyai 'ungsi dan tugas dalam bidang itu yang disebut dengan komisi nasional.
K'!isi Nasi'na$ HAM
A. 4andasan Pembentukan 0omnas HAM
esungguhnya, gagasan awal mengenai adanya kebutuhan untuk suatu komisi nasional
hak asasi manusia telah timbul sejak tahun "0%(, kurang lebih satu tahun setelah didirikannya 5//,
dan dua tahun sebelum di-anangkannya 1eklarasi 6ni+ersal Hak Asasi Manusia dalam tahun "0%..
Namun pembentukannya masih membutuhkan waktu, pemikiran dan persiapan yang baik. /aru
dalam tahun "0,. dapat diadakan seminar untuk menyusun dasar-dasar pembentukan institusi
nasional hak asasi manusia. 1alam tahun"00" diadakan sebuah lokakarya di 5aris untuk menyusun
kerjasama institusi nasional dan regional, dan untuk mengkaji -ara--ara peningkatan institusi-
institusi nasional tesebut. eminar tersebut berhasil merumuskan dasar-dasar yang kemudian
disebut sebagai #he 4aris 4rinci(les' yang disahkan oleh 4he Human ;ights 8ommission pada
tahun "00#.
)si #he 4aris 4rinci(les sebagai berikut !
". .entang 0ompetensi dan .anggung 5a,ab
a. uatu institusi nasional harus diberi wewenang untuk melindungi dan memajukan hak asasi
manusia.
b. uatu institusi nasional harus diberikan mandat seluas mungkin, yang diutarakan se-ara
jelas dalam naskah konstitusi atau undang-undang, yang merin-i komposisi dan ruang
lingkup kompetensi-nya.
-. uatu institusi nasional harus memiliki tanggung jawab berikut ini, antara lain!
("). Memberikan pendapat, rekomendasi, usul dan laporan mengenai segala hal yang
bekenaan dengan hak asasi manusia, kepada pemerintah, parlemen, dan segala pihak yang
berkompeten, sebagai sasaran, baik atas permintaan 'ihak berwenang yang bersangkutan
atau atas dasar kekuasaannya sendiri untuk menelaah suatu masalah tanpa menga-u pada
suatu rujukan lain. )nstitusi nasional dapat memutuskan untuk mempublikasikan
pendapatnya itu. 5endapat, rekomendasi, usul dan laporan tersebut, bersama dengan
berbagai prerogati' institusi nasional lainnya, harus meliputi bidang-bindang berikut ini!
a. Mengajukan pasal-pasal peraturan perundang-undangan apapun juga, termasuk yang
berhubungan dengan organisasi kehakiman, yang dimaksudkan untuk memelihara dan
memperluas perlindungan terhadap hak asasi manusia. 1alam hubungan itu, institusi
nasional harus mengkaji (seluruh) pasal-pasal peraturan perundang-undangan yang
berlaku, serta ran-angan dan usul undang-undang yang ada, dan membuat
rekomendasi yang dipandangnya perlu untuk menjamin agar semuanya itu sesuai
dengan asas-asas dasar hak asasi manusia. 9ika perlu ia harus merekomendasikan
diadopsinya undang-undang baru, mengamandemen suatu undang-undang yang
sedang berlaku dan diadopsi serta diamandemennya ketentuan-ketentuan administrati'.
b. emua keadaan pelanggaran hak asasi manusia yang diputuskannya untuk
ditampilkan.
-. 5enyiapan laporan situasi nasional mengenai hak asasi manusia se-ra umum, dan yang
mengenai hal-hal yang khusus.
d. Meminta perhatian pemerintah terhadap keadaan-keadaan di bagian manapun dari
negara, di mana hak asasi manusia telah dilanggar, dan bila perlu menyampaikan
pendapatnya mengenai posisi dan reaksi dari pemerintah.
(#). Mendorong dan menjamin harmonisasi perundang-undangan, peraturan dan
praktek-prkatek nasional dengan instrumen hak asasi manusia internasional, yang telah
dirati'ikasi negara, dan pelaksanaannya se-ara e'ekti'.
($). Mendorong rati'ikasi atau akses dari instrumen-instrumen tersebut di atas, dan
menjamin pelaksanaannya.
(%).Menyumbang bahan untuk penyiapan laporan yang harus disiapkan negara kepada
badan-badan dan komisi-komisi 5erserikatan /angsa-bangsa dan kepada institusi
regional, sesuai dengan keharusan perjanjian, dan di mana perlu untuk menyampaikan
pendapatnya mengenai hal itu, dengan tetap menghormati kemandiriannya.
(&). /ekerjasama dengan 5erserikatan /angsa /angsa, dengan badan-badan lainnya
dalam sistem 5//, dengan institusi regional, dan dengan institusi nasional di negeri-
negeri lainnya, yang mempunyai kompetensi dalam bidang perlindungan dan
pemajuan hak asasi manusia.
((). Membantu merumuskan program-program pendidikan, dan pengkajian hak sasi
manusia dan ikut serta dalam pelaksanaannya di sekolah-sekolah, perguruan tinggi,
lingkungan pro'esional.
(,). Mempublikasikan hak asasi manusia dan upaya untuk memerangi segala bentuk
diskriminasi, dengan meningkatkan kesadaran publik, khususnya melalui
penyebarluasan in'ormasi dan pendidikan dan dengan meman'aatkan semua 'asilitas
pers.
#. .entang komposisi keanggotaan dan /aminan kemandirian serta kema/emukan.
a. Komposisi dan pengangkatan para anggota institusi nasional, baik melalui pemilihan
atau tidak, harus dilakukan berdasar suatu prosedur yang memungkinkan adanya
jaminan yang diperlukan untuk meyakini adanya perwakilan yang representati' dari
seluruh kekuatan dalam masyarakat sipil yang terkait dengan perlindungan dan
pemajuan hak asasi manusia, khususnya dari kekuatan-kekuatan yang akan
memungkinkan terwujudnya kerjasama yang e'ekti' dengan, atau melalui wakil-wakil
dari!
". =embaga swadaya masyarakat yang berkiprah dalam hak asasi manusia dan
upaya-upaya untuk memberantas diskriminasi rasial7 serikat buruh, organisasi
sosial, dan organisasi pro'esional seperti asosiasi ahli hukum, dokter, wartawan,
dan ilmuan sosial yang terkemuka.
#. Aliran pemikiran dalam 'ilsa'at dan agama.
$. 5erguruan tinggi dan pakar-pakar yang terkemuka
%. 5arlemen
&. 1epartemen-departemen pemerintah (jika mereka diikutsertakan dalam
pembahasan, wakil-wakil ini hanya berpartisipasi sebagai penasehat belaka)
b. )nstitusi nasional harus mempunyai suatu in'rastruktur yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatannya dengan lan-ar, khususnya tersedianya anggaran yang
memadai. Maksud tersedianya anggaran yang memadai ini adalah untuk
memungkinkannya untuk memiliki sta' dan pengangkatannya sendiri sehingga bisa
mandiri dari pemerintah, dan tidak tunduk pada kendali keuangan yang mungkin akan
mempengaruhi kemandiriannya.
-. 6ntuk menjamin adanya kepastian mandat bagi para anggota institusi nasional, yang
tanpa itu tidak mungkin ada kemandirian yang sungguh-sungguh, pengangkatan mereka
harus didasarkan pada suatu akta resmi yang menjamin suatu masa jabatan tertentu dari
mandat tersebut. Mandat ini dapat diperpanjang, sepanjang dapat dijamin kemajemukan
keanggota institusi tersebut.
1. .entang Metoda 0er/a
1alam kerangka kegiatannya, suatu institusi nasional harus!
a. Membahas se-ara mandiri semua masalah yang temasuk dalam kompetensi, baik yang
diajukan oleh pemerintah atau yang diprakarsai sendiri tanpa merujuk pada instansi
yang lebih tinggi, atas usulan angotanya, atau dari siapapun yang berkepentingan.
b. Mendengarkan siapapun juga dan berupaya memperoleh seluruh in'ormasi yang
diperlukan untuk menilai suara situasi yang termasuk dalam kompetensinya.
-. Memberi tanggapan terhadap pendapat umum baik se-ara langsung maupun melalui
suatu organ pers, khususnya untuk mempublikasikan pendapat dan rekomendasi.
d. e-ara teratur mengadakan pertemuan dan sewaktu-waktu diperlukan, yang dihadiri
oleh anggota-anggotanya, setelah mereka diberitahu terlebih dahulu.
e. /ilamana dipandang perlu, membentuk kelompok kerja diantara para anggota-
anggotanya dan mendirikan seksi lokal atau regional untuk membantunya dalam
melaksanakan 'ungsinya.
'. Memelihara hubungan konsultati' dengan badan-badan lainnya, baik yang mempunyai
yuridiksi maupun tidak, yang bertanggung jawab dalam perlindungan dan pemajuan
hak asasi manusia (khsusunya dengan para ombudsman, para mediator, dan lembaga-
lembaga yang serupa).
g. ehubungan dengan peranan mendasar yang telah dimainkan oleh organisasi-organisasi
non pemerintah dalam memperluas kinerja institusi nasional, institusi nasional
mengembangkan kerjasama dengan organisasi-organisasi non pemerintah yang
mengabdikan diri untuk melindungi dan memajukan hak asasi manusia, untuk
mengembangkan kehidupan sosial ekonomi, untuk memberantas rasialisme, untuk
melindungi golongan-golongan yang amat rentan (khususnya anak, pekerja migran,
pengungsi, orang -a-at 'isik dan mental) atau untuk daerah-daerah khusus.
#. Prinsip(prinsip tamba'an mengenai status komisi(komisi *ang mempun*ai
ke,enangan kuasi *udisial.
a. Men-ari suatu peneyelesaian yang bersahabat melalui rekonsiliasi atau melalui
keputusan yang mengikat, dalam batas-batas yang diiCinkan oleh hukum, atau bila
diperlukan, melalui keper-ayaan.
b. Memberi in'ormasi kepada 'ihak yang mengajukan petisi mengenai hak-haknya.
Khususnya mengenai ganti rugi yang dapat diperolehnya dalam batas-batas yang
diperkenankan hukum.
-. Menerima semua keluhan atau petisi atau meneruskan kepada instansi yang
berwenang dalam batas-batas yang diperkenankan hukum.
d. Memberikan rekomendasi kepada instansi yang berwenang, khusunya dengan
mengajukan amandemen atau re'ormasi undang-undang, peraturan atau praktek
administrasi (negara), khusunya jika hal-hal itu mempersulit orang-orang yang
mengajukan petisi dalam memperoleh hak-haknya.
ejak diterimanya #he 4aris 4rinci(les dalam tahun "00# itulah, upaya membentuk
institusi-institusi nasional hak asasi manusia ini memperoleh momentumnya. 1alam !orld
Conference on Human $ights tahun "00$ di Kienna, institusi-institusi nasional ini berhasil
mengadakan sidang-sidangnya sendiri. 1apatlah dipahami bahwa perhatian pertama-pertama harus
di-urahkan pada standard setting' yaitu merumuskan kaidah-kaidah normati' mengenai substansi
hak asasi manusia itu sendiri, yang akan digunakan oleh institusi-institusi nasional itu.
5erjuangan melindungi, memajukan, memenuhi, dan mengormati hak asasi manusia
adalah merupakan perjuangan berjangka panjang, memerlukan kegigihan dan kesabaran.
1iperlukan waktu sekitar dua dasawarsa sejak tahun "0%., dua kon+ensi hak asasi manusia,
mengenai hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya, baru dapat disahkan pada tahun "0((.
Kon+ensi-kon+ensi itu baru berlaku pada tahun "0,(, sepuluh tahun kemudian. 1alam tahun "0.(
dapat dikembangkan lagi sebuah kon+ensi mengenai hak atas pembangunan, yang memberikan
nuansa yang lebih konstrukti' kepada norma-norma hak asasi manusia ini. 5ada tahun itu juga telah
disepakati 0imburg 4rinci(les on the /m(lemetation of the Covenant on Economi' sosial' and
Cultural $ights /aru sebelas tahun kemudian, pada tahun "00, disepakati Maastrich 2uidelines on
Hiolation of Economic' 3ocial' and Cultural rights
/aik substansi hak asasi manusia maupun institusi nasional hak asasi manusia ini masih
tumbuhdan berkembang. 5ertumbuhan dan perkembangan itu bukan saja dipengaruhi oleh
perkembangan di tingkat internasional, tetapi juga oleh konteks regional, nasional serta lokal. ?leh
karena itu tidaklah ada keseragaman mengenai dasar hukum, komposisi kenggotaan, organisasi dan
tatakerja, serta dukungan anggarannya. 6ntuk memahami 'ungsi Komnas HAM serta lembaga-
lembaga nasional hak asasi manusia sejenis, perlu kiranya dikutip beberapa kaidah yang
dikembangkan Center for Human $ights 4++ sebagai berikut!
Antara bulan ?ktober "00. dan bulan No+ember "000, #he /nternational Council on
Human $ights (olicy tersebut di atas, dibawah pimpinan ;i-hard 8ar+er, telah meneyelenggarakan
serangkaian riset, termasuk studi lapangan di Dhana, )ndonesia dan Meksiko. 1alam bulan Agustus
"000 hasil penelitan ini dikirimkan kepada #&2 orang tokoh dan institusi di &0 buah negara, yang
direspons oleh ,, orang dan lembaga, yang hasilnya diman'aatkan untuk menyempurnakan konsep
awal. Hasilnya diterbitkan bulan Maret #222.
etelah menekuni seluruh data mengenai pelaksanaan #he 4aris (rinci(les tersebut oleh
institusi-istitusi nasional hak asasi manusia, #he /nternasional Council for Human $ights 4olicy
tersebut menyimpulkan bahwa tidak banyak yang benar-benar dapat memenuhinya. elanjutnya
badan tersebut menyatakan bahwa! 6ntuk mengatasi kendala-kendala tersebut, badan internasional
itu mengeluarkan delapan rekomendasi untuk menyempurnakan komisi-komisi nasional hak asasi
manusia berdasar 5rin-iples 5aris tahun "00#, sebagai berikut!
". =embaga-lembaga hak asasi manusia harus merumuskan perannya se-ara jernih dalam
hubungan dengan institusi pemerintah dan pengadilan, dan dalam hubungan dengan organisasi
sukarela (ba-a ! ND?*=M, /), serta masyarakat rentan.
#. Komnas HAM harus mengubah -ara kerja dari sekedar memberikan respons terhadap
pengaduan, ke arah pendekatan yang didorong oleh program kerja.
$. Komnas HAM harus mendorong partisipasi dan konsultasi dengan publik, dan mendorong
diangkatnya perempuan serta kelompok minoritas ke jabatan-jabatan tinggi di dalamnya,
termasuk merekrut unsur-unsur sta' dari =M yang berkiprah dalam hak asasi manusia.
%. Komnas HAM harus memiliki pejabat-pejabat senior serta sta'nya yang memiliki kuali'ikasi
tinggi, mempunyai komitmen, dan mandiri.
&. /adan-badan internasional yang mengkoordinasikan atau mendanai Komnas HAM harus
memberikan bantuan kepada mereka agar dapat melaksanakan tugasnya se-ara e'ekti'.
(. Komnas HAM harus memberikan perhatian yang memadai pada masalah ekonomi, sosial, dan
budaya, dan harus memperoleh mandat untuk melakukan hal itu.
,. Komnas HAM harus mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, dengan membangun
kantor lapangan di kota-kota propinsi dan di daerah-derah terbelakang serta miskin. Komnas
harus berusaha sejauh mungkin agar tidak berkantor di daerah eksklusi' atau di kompleks
perkantoran pemerintah.
.. etiap tahun komnas HAM harus menilai kinerjanya sendiri, mengumumkan prioritas
kegiatannya, dan menentukan golongan rentan mana yang akan mendapatkan perhatian
utamanya, termasuk penanganan terhadap hak perempuan. 1alam penilaian ini komnas perlu
meman'aatkan data-data statistik untuk menunjukan bagaimana kemajuan telah diperoleh.
#he 4aris 4rinci(les "00# tidaklah disusun sekedar sebagai suatu wa-ana, tetapi untuk
dilaksanakan, dan dalam pelaksanaannya harus dipertimbangkan berbagai 'aktor yang merupakan
konteksnya, baik konteks internasional dan se-ara khusus perlu diperhitungkan konteks sejarah
suatu negara, landasan konstitusionalnya, kultur politik, maupun dinamika kehidupan
masyarakatnya. uatu perkembangan baru yang harus diperhitungkan dalam interkasi antara hak
asasi manusia dan peran negara dihasil dalam #he Hiena .eclaration and 4rogram of Action' ;<<B.
1alam kon'erensi internasional yang menghasilkan dokumen kemanusian yang amat penting itu,
bukan saja telah dapat diselesaikan polemik lama antara %niversalism dan 4articularism, tetapi
juga telah diper-ayakan peranan yang lebih positi' kepada negara dan pemerintah dalam melindungi
dan memajukan hak asasi manusai. =agi pula, jika sebelumnya substansi hak asasi manusia terkesan
lebih bertitik berat pada hak sipil dan politik, sejak tahun "00$ itu diberikan perhatian yang lebih
seimbang kepada hak ekonomi, sosial, dan budaya. 9ika sebelumnya negara dan pemerintah
dipersepsikan sebagai satu-satunya institusi yang mempunyai kekuasaan dan berpotensi
mengan-am hak asasi manusia - seperti yang dianut oleh para pendukung paradigma states versus
civil society I dalam kon'erensi dunia tersebut justru negara dan pemerintahnya memikul tanggung
jawab berat melindungi dan memajukan hak asasi manusia.
eluruh perkembangan konseptual tersebut perlu diinternalisasikan dan diimplementasikan
lebih lanjut. alah satu institusi yang telah melakukan upaya internalisasi, kristalisasi dan
implementasinya, baik dari aspek wawasan maupun dari segi praktek yang baik dari #he 4aris
4rinci(les adalah #he commen!elth secretaiat ,negara-negara 5ersemakuran )nggris). /eberapa
pokok kesepakatan mereka dalam tahun #22" mengenai praktek-praktek yang baik, yang
direkomendasikan dalam pembentukan dan pengoperasikan komisi-komisi nasional hak asasi
manusia adalah sebagai berikut !
". Komisi-komisi nasional hak asasi manusia adalah merupakan bagian integral dari suatu
masyarakat demokratis. 1alam hubungan ini setiap negara memilih sendiri kerangka
institusionalnya, <the frame!ork !hich best suits its (articular needs@
#. Komisi nasional hak asasi manusia harus memberikan laporan kepada parlemen, yang
selanjutnya dapat dinilai laporan tersebut serta membahas ran-angan angaran belanjanya.
6ntuk itu perlu ada kerjasama antara komisi nasional dengan komisi-komisi parlemen
sendiri.
$. Komisi nasional harus bekerjasama dengan eksekuti', khusunya untuk.
a. Mendukung pendanaannya7
b. Menjamin agar seluruh jajaran eksekuti' menghormati kemandirian7
-. Menyampaikan laporan tahunan serta laporan-laporan lainnya kepada menteri yang
dipertanggung jawabkan menangani hak asasi manusia7
d. Menjamin adanya respons yang -epat terhadap rekomendasi yang disampaikan oleh
komisi nasional7
e. Mem'asilitasi hubungan antara komisi nasional dengan lembaga-lembaga negara
lainnya, dengan komisi nasional lain, dengan badan-badan regional dan
internasional lainnya.
%. Komisi nasional juga harus mengadakan kerjasama dengan lembag-lembaga peradilan,
untuk !
a. /er'ungsi sebagai instansi komplementer terhadap pengadilan.
b. Mengupayakan adanya mekanisme yang jelas untuk pelaksanaan keputusan komisi-
komisi nasional oleh pengadilan.
-. ?rang perseorangan harus bisa menghubungi pengadilan untuk memperoleh ganti
rugi terhadap suatu pelanggaran hak asasi manusia, dan tidak perlu diharuskan
untuk terlebih dahulu mengajukan pengaduan kepada komisi nasional.
d. Komisi nasional harus lebih mudah dijangkau dan menawarkan -ara penyelesaian
kon'lik yang lebih murah dan lebih in'ormal daripada pengadilan.
e. 5ara anggota dan sta' komisi nasional harus berupaya agar mempunyai hubungan
kerjasama yang bersi'a' kooperati' dengan pengadilan.
'. 9ika diperlukan, komisi-komisi nasional meneruskan perkara-perkara kepada pihak
penuntut umum untuk dilakukan penuntutan.
g. Komisi nasional tidak boleh melakukan in+estigasi tehadap perkara-perkara yang
sudah maju ke sidang pengadilan, ke-uali yang memang sudah termasuk dalam
kompetensinya untuk melakukan in+estigasi terhadap perkara-perkara sistemik
yang terkait dengan perlindungan hukum yang adil dan kesempatan memperoleh
keadilan.
h. 5engadilan harus diberikan kesempatan kepada komisi-komisi nasional untuk
memberikan bantuan terhadap perseorangan yang berusaha menyelesaikan
penagduannya melalui pengadilan.
i. Komisi nasional harus diberikan wewenang atas inisiati' sendiri untuk mengajukan
pengaduan ke penagdilan.
&. 5engadilan harus memberikan status kepada pejabat-pejabat komisi nasional Friend of the
Court
a. 1alam kasus-kasus yang rele+an, pengadilan harus memberikan hak kepada komisi
nasional untuk bertindak
b. Keputusan komisi nasional harus terbuka untuk Judicial revie!
(. Komisi nasional harus bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang dibentuk oleh perjanjian
internasional untuk memantau pelaksanaan isi perjanjian tersebut oleh pemerintah
nasionalnya .
,. 5engertian <hak asasi manusia@ agar tidak hanya terbatas pada yang terdapat dalam hukum
nasional, tetapi juga menga-u pada instrumen hak asasi manusia internasional, baik yang
sudah dirati'ikasi maupun yang belum oleh negara yang bersangkutan.
.. elain dari melakukan perlindungan dan pemajuan hak asasi manusia, mandat komisi
nasional juga perlu men-akup!
a. ektor swasta maupun sektor publik.
b. Mendorong akses terhadap instrumen hak asasi manusia internasional dan
harmonisasinya dengan hukum nasional.
0. Kontribusi yang dapat disumbangkan oleh komisi nasional hak asasi manusia dengan
menggunakan wewenangnya adalah!
a. Mengadakan in+estigasi terhadap sangkaan adanya pelanggaran hak asasi manusia.
b. Memberikan saran kepada pemerintah mengenai legislasi, kebijakan dan program.
-. Memajukan hak asasi menusia dan menyelenggarakan pendidikan hak asasi
manusia untuk umum.
d. melakukan inkuari publik
e. Menjadi perantara antara pemerintah dan Civil society dan antara berbagai golongan
dalam masyarakat.
"2. Komisi-komisi nasional harus memberikan perhatian utama pada perlindungan hak asasi
manusia dari golongan rentan dalam masyarakat.
"". /eberapa masalah penting yang harus mendapat perhatian adalah!
". ituasi kon'lik, termasuk perang dan perang saudara.
". Hak ekonomi, sosial dan budaya
#. ;asialisme
$. =ingkungan
%. Migrant !orkers dan 5engungsi
&. /ndigenous 4eo(les (Masyarakat Adat)
(. eks dan jender
,. Anak (termasuk anak dan pemuda)
.. ?rang yang membutuhkan pelayanan khusus, seperti orang -a-at.
"#. 5embentukan suatu komisi nasional (baru) harus bersi'at transparan dan melibatkan seluruh
'ihak yang berkepentingan, antara lain dengan melibatkan menteri, anggota parlemen,
pejabat pemerintah dari berbagai departemen, =M*ND?, hakim dan para ahli hukum,
serikat pekerja,, kelompok pro'esional, pakar hak asasi manusia, dan kalangan perguruan
tinggi
"$. 1asar hukum terbaik dalam pembentukan suatu komisi nasional hak asasi manusia adalah
dengan men-antumkannya dalam undang-undang dasar. Namun, pembentukannya dengan
sebuah undang-undang masih dapat diterima.
"%. 1alam perundang-undangan pembentuknya harus ter-antum dengan jelas kewenangan
untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk melaksankan mendatnya termasuk
kewenangan untuk!
a. Melakukan in+estigasi independen terhadap pelanggran hak asasi manusia, baik yang
dilakukan oleh perseorangan maupun yang bersi'at sistematik, serta isu-isu yang terkait
dengannya.
b. Mendorong dan memajukan hak asasi manusia melalui jalur pendidikan.
-. Memberi saran kepada pemerintah serta para legislator mengenai ran-angan undang-
undang yang akan diajukan kepada parlemen dan mengajukan saran kepada parlemen
untuk menyelesaikan pelanggaran hak asasi manusia yang berasal dari legislasi,
regulasi, atau dari sebab-sebab lainnya.
d. /ekerjasama dan berkonsultasi dengan tokoh, instansi pemerintah, organisasi
internasional, dan =M, yang dipandang perlu.
e. Memantau pelaksanaan kewajiban pemerintah yang ter-antum dalam berbagai
perjanjian hak asasi manusia dan mendorong dirati'ikasinya perjanjian-perjanjian hak
asasi manusia.
'. Menyampaikan saran kepada pemerintah untuk menyelesaikan pelanggaran hak asasi
manusia yang timbul dari tindakan atau kelalaian eksekuti', atau dari sebab-sebab
lainnya.
g. Mendorong diberikannya ganti rugi bila terjadi pelanggaran hak asasi manusia, dan bila
perlu memperjuangkan diberikannya ganti rugi melalui pengadilan.
h. Menyelenggarakan dengar pendapat yang bersi'at kuasi-*udisial baik se-ara terbuka
maupun se-ara tertutup, bila dipandang perlu.
i. Memaksa kehadiran saksi di depan dengar pendapat tersebut, memerintahkan
diberikannya dokumen, dan menjamin adanya kemudahan untuk mendatangi lokasi
kejadian.
j. Meminta kerjasama dari lembaga-lembaga pemerintah serta aktor publik lainnya.
k. mengambil sumpah atau janji.
l. Memeriksa 'asilitas tahanan dan tempat-tempat penahanan.
m. /ila diperlukan bekerjasama dengan komisi-komisi nasional dari negeri-negeri lain,
organisasi-organisasi 5//, serta organisasi internasional lainnya.
n. Melaksanakan segala hal yang perlu atau berguna untuk melaksanakan 'ungsinya.
"&. 9ika pada suatu negara, komisi nasional mempunyai kewenangan untuk memeriksa dan
melakukan pembahasan, hal ini harus dilakukan dengan suatu surat perintah pengadilan dan
dilaksanakan dengan kerjasama pejabat penegak hukum lainnya.
"(. Anggota komisi nasional hak asasi manusia harus diberikan pangkat dan penghasilan yang
setara dengan pejabat *udiciary senior.
",. etelah diangkat, setiap anggota komisi nasional harus berperilaku bebas dan tidak
memihak dari siapapun, kekuasaan apapun, ataupun organisasi apapun.
".. Anggota komisi nasional hak asasi manusia dan sta'nya harus mempunyai kewenangan
untuk menentukan bagaimana -aranya menggunakan dana yang dialokasikan, serta
bertnggung jawab kepada parlemen mengenai keputusan penggunaanya.
"0. 5ara anggota komisi nasional hak asasi manusia harus mempunyai otonomi dalam memilih
dan menyeleksi sta', namun bila dipandang perlu, dapat berkonsultasi dengan komisi
kepegawaian negeri.
#2. ta' harus mempunyai kuali'ikasi yang diperlukan dan peka terhadap mandat komisi hak
asasi manusia.
#". uatu komisi nasional hak asasi manusia harus mempunyai bagian hukum yang mampu
mengemban tugas menangani pengaduan perseorangan.
##. 5erseorangan anggota komisi nasional hak asasi manusia harus mempunyai keahlian,
integritas pribadi, pengalaman, serta kepekaan agar dapat melindungi dan memajukan hak
asasi manusia se-ara memadai.
#$. Agar dapat menarik -alon terbaik menjadi anggota komisi nasional hak asasi manusia,
harus diberikan titulatur dan penghasilan yang menarik.
#%. Keanggotaan komisi nasional hak asasi manusia harus merupakan representasi yang luas
dari kelompok-kelompok civil society
#&. Keputusan-keputusan penting harus diambil melalui consensus. /ila tidak mungkin,
diadakan voting' termasuk pengambilan suara pimpinan.
#(. Agar memungkinkan para anggota komisi nasional melakukan tugasnya se-ara
pro'essional, mereka harus diangkat se-ara full time' dengan gaji setara dengan pejabat
pengadilan.
B. 0omnas HAM di Indonesia
Komisi Nasional Hak Asasi manusia yang selanjutnya disebut K?MNA HAM adalah
lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya yang ber'ungsi
melaksanakan pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak asasi manusia.
Komnas HAM bertujuan !
a. mengembangkan kondisi yang kondusi' bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai
dengan 5an-asila, 6ndang 6ndang 1asar "0%& dan 5iagam 5erserikatan /angsa-
/angsa serta deklarasi 6ni+ersal Hak Asasi Manusia7 dan
b. meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna berkembangnya
pribadi manusia )ndonesia seutuhnya dan kemampuannnya berpartisipasi dalam
berbagai bidang kehidupan.
6ntuk men-apai tujuannya, Komnas HAM melaksanakan 'ungsi pengkajian, penelitian,
penyuluhan, pemantauan, dan mediasi tentang hak asasi manusia. Komnas HAM beranggotakan
tokoh masyarakat yang pro'esional, berdedikasi dan berintegritas tinggi, mengahayati -ita--ita
negara hukum dan negara kesejahteraan yang berintikan keadilan, menghormati hak asasi manusia
dan kewajiban dasar manusia. Komnas HAM berkedudukan di ibukota negara ;epublik )ndonesia.
5erwakilan Komnas HAM dapat didirikan di daerah.
Komnas HAM mempunyai kelengkapan yang terdiri dari ! a. sidang paripurna7 dan b.
subkomisi. elain itu Komnas HAM mempunyai sebuah ekretariat 9enderal sebagai unsur
pelayanan. idang 5aripurna adalah pemegang kekuasaan tertinggi Komnas HAM. idang
5aripurna terdiri dari seluruh anggota Komnas HAM. idang 5aripurna menetapkan 5eraturan 4ata
4ertib, 5rogram Kerja, dan Mekanisme Kerja Komnas HAM.
5elaksanaan kegiatan Komnas HAM dilakukan oleh subkomisi. Ketentuan mengenai
subkomisi diatur dalam 5eraturan 4ata 4ertib Komnas HAM. ekretariat 9enderal memberikan
pelayanan administrasi bagi pelaksanaan kegiatan Komnas HAM. ekretariat 9enderal dipimpin
oleh ekretaris 9enderal dengan dibantu oleh unit kerja dalam bentuk biro-biro. ekretaris 9enderal
dijabat oleh seorang 5egarawai Negeri yang bukan anggota Komnas HAM. ekretaris 9enderal
diusulkan oleh idang 5aripurna dan ditetapkan dengan Keputusan 5residen. Kedudukan, tugas,
tanggung jawab, dan susunan organisasi ekretaris 9enderal ditetapkan dengan Keputusan 5residen.
Anggota Komnas HAM berjumlah $& (tiga puluh lima) orang yang dipilih oleh 1ewan
5erwakilan ;akyat ;epublik )ndonesia berdasarkan usulan Komnas HAM dan diresmikan oleh
5residen selaku Kepala Negara.
Komnas HAM dipimpin oleh seorang Ketua dan # (dua) orang Gakil Ketua.
Ketua dan Gakil Ketua Komnas HAM dipilih oleh dan dari anggota.
Masa <A@ jabatan keanggotaan Komnas HAM selama & (lima) tahun dan setelah berakhir dapat
diangkat kembali hanya untuk " (satu) kali masa jabatan.
>ang dapat diangkat menjadi anggota Komnas HAM adalah Garga Negara )ndonesia yang !
a. memiliki pengalaman dalam upaya memajukan dan melindungi norang atau kelompok yang
dilanggar hak asasi manusianya.
b. berpengalaman sebagai hakim, jaksa, polisi, panga-ara, atau pengemban pro'esi hukum
lainnya.
-. berpengalaman di bidang legislati', eksekuti', dan lembaga tinggi negara7 atau
d. merupakan tokoh agama, tokoh masyarakat, anggota lembaga swadaya masyarakat, dan
kalangan perguruan tinggi.
5emberhentian anggota Komnas HAM dilakukan berdasarkan keputusan idang 5aripurna
dan diberitahukan kepada 1ewan 5erwakilan ;akyat ;epublik )ndonesia serta ditetapkan dengan
Keputusan 5residen. Anggota Komnas HAM berhenti antar waktu sebagai anggota karena !
a. meninggal dunia7
b. atas permintaan sendiri7
-. sakit jasmani atai rohani yang mengakibatkan anggota tidak dapat menjalankan tugas selama
" (satu) tahun se-ara terus menerus7
d. dipidana karena bersalah melakukan tindak pidana kejahatan7 atau
e. melakukan perbuatan ter-ela dan atau hal-hal lain yang diputus oleh idang 5aripurna karena
men-emarkan martabat dan reputasi dan atau mengutangi kemandirian dan kredibilitas
Komnas HAM.
etiap anggota Komnas HAM berkewajiban ! a. menaati ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan Keputusan Komnas HAM7 b. berpartisispasi se-ara akti' dan sungguh-
sungguh untuk ter-apainya tujuan Komnas HAM7 dan -. menjaga kerahasiaan keterangan yang
karena si'atnya merupakan rahasia Komnas HAM yang diperoleh berdasarkan kedudukannya
sebagai anggota. elanjutnya setiap anggota Komnas HAM berhak ! a. menyampaikan usulan dan
pendapat kepada idang 5aripurna dan ubkomisi7 b. memberikan suara dalam pengambilan
keputusan idang 5aripurna dan ubkomisi7 -. mengajukan dan memilih -alon Ketua dan Gakil
Ketua Komnas HAM dalam idang 5aripurna7 dan d. mengajukan bakal -alon anggota Komnas
HAM dalam idang 5aripurna untuk penggantian 5eriodik dan antar waktu.
1alam menjalankan 'ungsi pengkajian dan penelitian, Komnas HAM bertugas dan
berwenang melakukan !
a. pengkajian dan penelitian berbagai instrumen internasional hak asasi manusia dengan tujuan
memberikan saran-saran mengenai kemungkinan aksesi dan atau rati'ikasi.
b. pengkajian dan penelitian berbagai peraturan perundang-undangan untuk memberikan
rekomendasi mengenai pembentukan perubahan, dan pen-abutan peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan hak asasi manusia7
-. penerbitan hasil pengkajian dan penelitian7
d. studi kepustakaan, studi lapangan, dan studi banding di negara lain mengenai hak asasi
manusia7
e. pembahasan berbagai masalah yang berkaitan dengan perlindungan, penegakan, dan pemajuan
hak asasi manusia7 dan
'. kerjasama pengkajian dan penelitian dengan organisasi lembaga atas pihak lainnya baik tingkat
nasional, regional, maupun internasional dalam bidang hak asasi manusia.
6ntuk melaksanakan 'ungsi Komnas HAM dalam penyuluhan, Komnas HAM bertugas dan
berwenang melakukan ! a. penyebarluasan wawasan mengenai hak asasi manusia kepada
masyarakat )ndonesia7 b. upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang hak asasi manusia
melalui lembaga pendidikan 'ormal, dan non'ormal serta berbagai kalangan lainnya7 dan -.
kerjasama dengan organisasi, lembaga atau pihak lainnya, baik di tingkat nasional, regional, atau
internasional dalam bidang hak asasi manusia.
elanjutnya untuk melaksanakan 'ungsi Komnas HAM dalam pemantauan, Komnas HAM
bertugas dan berwenang melakukan ! a. pengamatan pelaksanaan hak asasi manusia dan
penyusunan laporan hasil pengamatan tersebut7 b. penyelidikan dan pemeriksaan terhadap peristiwa
yang timbul dalam masyarakat yang berdasarkan si'at atau lingkupnya patut diduga terdapat
pelangggaran hak asasi manusia7 -. pemanggilan kepada pihak pengadu atau korban maupun pihak
yang diadukan untuk dimintai dan didengar keterangannya7 d. pemanggilan saksi untuk dimintai
dan didengar kesaksiannya dan kepada saksi pengadu dimintai menyerahkan bukti yang diperlukan7
e. peninjauan di tempat kejadian dan tempat lainnya yang dianggap perlu7 '. pemanggilan terhadap
pihak terkait untuk memberikan keterangan se-ara tertulis atau menyerahkan dokumen yang
diperlukan sesuai dengan aslinya dengan persetujuan Ketua 5engadilan7 g. pemeriksaan setempat
terhadap rumah, pekarangan, bangunan, dan tempat-tempat lainnya yang diduduki atau dimiliki
pihak tertentu dengan persetujuan Ketua 5engadilan7 dan h. pemberian pendapat berdasarkan
persetujuan Ketua 5engadilan terhadap perkara tertentu yang sedang dalam proses peradilan,
bilamana dalam perkara tersebut terdapat pelanggaran hak asasi manusia dalam masalah publik dan
a-ara pemeriksaan oleh pengadilan yang kemudian pendapat Komnas HAM tersebut wajib
diberitahukan oleh hakim kepada para pihak.
edangkan untuk melaksanakan 'ungsi Komnas HAM dalam mediasi, Komnas HAM bertugas
dan berwenang melakukan ! a. perdamaian kedua belah pihak7 b. penyelesaian perkara melalui -ara
konsultasi, negoisasi, mediasi, konsiliasi, dan penilaian ahli7 -. pemberian saran kepada para pihak
untuk menyelesaikan sengketa melalui pengadilan7 d. penyampaian rekomendasi atas suatu kasus
pelanggaran hak asasi manusia kepada 5emerintah untuk ditindaklanjuti penyelesaiannya7 dan e.
penyampaian rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran hak asasi manusia kepada 1ewan
5erwakilan ;akyat ;epublik )ndonesia untuk ditindaklanjuti.
etiap orang atau sekelompok orang yang memiliki alasan kuat bahwa hak asasinya telah
dialnggar dapat mengajukan laporan dan pengaduan lisan atau tertulis pada Komnas HAM.
5engaduan hanya akan mendapatkan pelayanan pabila disertai dengan identitas pengadu yang benar
dan keterangan atau bukti awal yang jelas tentang materi yang diadukan. 1alam hal pengaduan
dilakukan oleh pihak lain, maka pengaduan harus disertai dengan persetujuan dari pengadu ke-uali
untuk pelanggaran hak asasi manusia tertentu berdasarkan pertimbangan Komnas HAM. 5engaduan
pelanggaran hak asasi manusia meliputi pula pengaduan melalui perwakilan mengenai pelanggaran
hak asasi manusia yang dialami oleh kelompok masyarakat.
5emeriksaan atas pengaduan kepada Komnas HAM tidak dilakukan atau dihentikan apabila
! a. tidak memiliki bukti awal yang memadai7 b. materi pengaduan bukan masalah pelanggaran hak
asasi manusia7 -. pengaduan diajukan dengan iktikad buruk atau ternyata tidak ada kesungguhan
dari pengadu7 d. terdapat upaya hukum yang lebih e'ekti' bagi penyelesaian materi pengaduan7 atau
sedang berlangsung penyelesaian melalui upaya hukum yang tersedia sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Mekanisme pelaksaaan kewenangan untuk tidak melakukan atau
menghentikan pemeriksaan ditetapkan dengan peraturan 4ata 4ertib Komnas HAM. 1alam hal
tertentu dan bila dipandang perlu, guna melindungi kepentingan dan hak asasi yang bersangkkutan
atau terwujudnya penyelesaian terhadap masalah yang ada, Komnas HAM dapat menetapkan untuk
merahasiakan identitas pengadu dan pemberi keterangan atau bukti lainnya serta pihak yang terkait
dengan materi aduan atau pamantauan. Komnas HAM dapat menetapkan untuk merahasiakan atau
membatasi penyebarluasan suatu keterangan atau bukti lain yang diperoleh Komnas HAM, yang
berkaitan dengan materi pengaduan atau pemantauan. 5enetapan didasarkan pada pertimbangan
bahwa penyebarluasan keterangan atau bukti lainnya tersebut dapat !
a. membahayakan keamanan dan keselamatan negara7
b. membahayakan keselamatan dan ketertiban umum7
-. membahayakan keselamatan perorangan7
d. men-emarkan nama baik perorangan7
e. membo-orkan rahasia negara atau hal-hal yang wajib dirahasiakan dalam proses pengambilan
keputusan 5emerintah7
'. membo-orkan hal-hal yang wajib dirahasiakan dalam proses penyidikan, penuntutan, dan
persidangan suatu perkara pidana7
g. menghambat terwujudnya penyelesaian terhadap masalah yang ada7 atau
h. membo-orkan hal-hal yang termasuk dalam rahasia dagang.
5emeriksaan pelanggaran hak asasi manusia dilakukan se-ara tertutup, ke-uali ditentukan
lain oleh Komnas HAM. 5ihak pengadu, korban, saksi, dan atau pihak lainnya yang terkait. Apabila
seseorang yang dipanggil tidak datang menghadap atau menolak memberikan keterangannya,
Komnas HAM dapat meminta bantuan Ketua 5engadilan untuk memenuhi panggilan se-ara paksa
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 5enyelesaian dilakukan oleh anggota Komnas HAM
yang ditunjuk sebagai mediator. 5enyelesaian yang di -apai berupa kesepakatan se-ara tertulis dan
ditandatangani oleh para pihak dan dikukuhkan oleh mediator. Kesepakatan tertulis merupakan
keputusan mediasi yang mengikat se-ara hukum yang berlaku sebagai alat bukti yang sah. Apabila
keputusan mediasi tidak dilaksanakan oleh salah satu pihak dalam jangka waktu yang ditetapkan
dalam keputusan tersebut, maka pihak lainnya dapat memintakan kepada 5engadilan Negri
setempat agar keputusan tersebut dinyatakan dapat dilaksanakan dengan pembubuhan kalimat
<1emi Keadilan /erdasarkan Ketuhanan >ang Maha :sa@. 5engadilan tidak dapat menolak
permintaan.
Komnas HAM wajib menyampaikan laporan tahunan tentang pelaksanaan 'ungsi, tugas,
dan wewenangnya, serta kondisi hak asasi manusia, dan perkara-perkara yang ditanganinya kepada
1ewan 5erwakilan ;akyat ;epublik )ndonesia dan 5residen dengan tembusan kepada Mahkamah
Agung. Ketentuan dan tata -ara ketentuan 'ungsi, tugas, dan wewenang serta kegiatan Komnas
HAM diatur lebih lanjut dalam peraturan 4ata 4ertib Komnas HAM.
Adalah suatu kemustahilan untuk mengharapkan Komnas HAM dengan jumlah
keanggotaan yang relati' ke-il dan dengan sumber daya yang amat terbatas, mampu melaksanakan
tugasnya melayani seluruh penduduk yang mendiami wilyah yang demikian luas. ?leh karena itu,
Komnas HAM memutuskan untuk mendorong terbentuknya komisi-komisi daerah hak asasi
manusia, yang didirikan dan didukung se-ara otonom oleh masing-masing daerah. Komisi-komisi
daerah ini dapat diberi peranan yang besar untuk menangani empat 'ungsi Komnas HAM yang
standar, dengan penge-ualian mengenai wewenang sub(oena serta in+estigasi (ro *usticia dalam
kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia berat. Karena se-ara yuridis dua hal ini tetap harus
ditangani oleh personil Komnas HAM sendiri. Dagasan pembentukan komisi daerah ini
mendapatkan sambutan baik. /eberapa daerah sudah menghubungi Komnas HAM untuk
mengadakan koordinsi. 5ada saat ini antara lain telah terbentuk Komisi daerah untuk daerah
Kalimantan /arat, umatera /arat, dan ;iau.

Vous aimerez peut-être aussi