Vous êtes sur la page 1sur 12

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Batasan-Batasan
1. Ikterus Fisiologis
Ikterus pada neonatus tidak selamanya patologis. Ikterus fisiologis adalah Ikterus yang
memiliki karakteristik sebagai berikut (Hanifa, 1987)
!. "imbul pada hari kedua#ketiga
$. %adar &iluirubin Indirek setelah ! ' !( )am tidak mele*ati 1+ mg, pada
neonatus -ukup bulan dan 1. mg , pada kurang bulan.
(. %e-epatan peningkatan kadar &ilirubin tak melebihi + mg , per hari
+. %adar &ilirubin direk kurang dari 1 mg ,
/. Ikterus hilang pada 1. hari pertama
7. "idak terbukti mempunyai hubungan dengan keadan patologis tertentu
8. Ikterus 0atologis1Hiperbilirubinemia
2dalah suatu keadaan dimana kadar &ilirubin dalam darah men-apai suatu nilai yang
mempunyai potensi untuk menimbulkan %ern Ikterus kalau tidak ditanggulangi dengan
baik, atau mempunyai hubungan dengan keadaan yang patologis. &ro*n menetapkan
Hiperbilirubinemia bila kadar &ilirubin men-apai 1! mg, pada -ukup bulan, dan 1+
mg , pada bayi kurang bulan. 3telly menetapkan 1. mg, dan 1+ mg,.
9. %ern Ikterus
2dalah suatu kerusakan otak akibat perlengketan &ilirubin Indirek pada otak terutama pada
%orpus 4triatum, "alamus, 5ukleus 4ubtalamus, Hipokampus, 5ukleus merah , dan
5ukleus pada dasar 6entrikulus I6.
D. Etiologi
1.. 0eningkatan produksi
11. Hemolisis, misal pada Inkompatibilitas yang ter)adi bila terdapat
ketidaksesuaian golongan darah dan anak pada penggolongan 7hesus dan
2&8.
1!. 0endarahan tertutup misalnya pada trauma kelahiran.
1$. Ikatan &ilirubin dengan protein terganggu seperti gangguan metabolik yang
terdapat pada bayi Hipoksia atau 2sidosis .
1(. 9efisiensi :/091 :lukosa / 0hospat 9ehidrogenase.
1+. Ikterus 24I yang disebabkan oleh dikeluarkannya pregnan $ (alfa), !. (beta)
, diol (steroid).
1/. %urangnya ;n<im :lukoronil "ranseferase , sehingga kadar &ilirubin
Indirek meningkat misalnya pada berat lahir rendah.
17. %elainan kongenital (7otor 4indrome) dan 9ubin Hiperbilirubinemia.
18. :angguan transportasi akibat penurunan kapasitas pengangkutan misalnya pada
Hipoalbuminemia atau karena pengaruh obat#obat tertentu misalnya 4ulfadiasine.
19. :angguan fungsi Hati yang disebabkan oleh beberapa mikroorganisme atau toksion
yang dapat langsung merusak sel hati dan darah merah seperti Infeksi ,
"oksoplasmosis, 4iphilis.
!.. :angguan ekskresi yang ter)adi intra atau ekstra Hepatik.
!1. 0eningkatan sirkulasi ;nterohepatik misalnya pada Ileus 8bstruktif
E . Metabolisme Bilirubin
4egera setelah lahir bayi harus mengkon)ugasi &ilirubin (merubah &ilirubin
yang larut dalam lemak men)adi &ilirubin yang mudah larut dalam air) di dalam
hati. Frekuensi dan )umlah kon)ugasi tergantung dari besarnya hemolisis dan
kematangan hati, serta )umlah tempat ikatan 2lbumin (2lbumin binding site).
0ada bayi yang normal dan sehat serta -ukup bulan, hatinya sudah matang
dan menghasilkan ;n<im :lukoronil "ransferase yang memadai sehingga serum
&ilirubin tidak men-apai tingkat patologis.
Diagram Metabolisme Bilirubin
;7I"784I"
H;=8:>8&I5
H;= :>8&I5
&;4I1F; &I>I73&I5 I59I7;%
( tidak larut dalal air )
"er)adi pada
>impha, =akofag
&I>I73&I5 &;7I%2"25
9;5:25 2>&3=I5
"er)adi dalam
plasma darah
=;>2>3I H2"I
&I>I73&I5 &;7I%2"25
9;5:25 :>3%87852"1
:3>2 7;4I93 &I>I73&I5
9I7;%
( larut dalam air )
Hati
&I>I73&I5 9I7;%
9I;%47;4I %; %25935:
;=0;93
=elalui
9uktus &illiaris
%25935: ;=0;93 %;
9;39;53=
&I>I73&I5 9I7;% 9I
;%4%7;4I =;>2>3I 37I5;
? F;@;4
F. Patofisiologi i!erbilirubinemia
0eningkatan kadar &ilirubin tubuh dapat ter)adi pada beberapa keadaan .
%e)adian yang sering ditemukan adalah apabila terdapat penambahan beban
&ilirubin pada sel Hepar yang berlebihan. Hal ini dapat ditemukan bila terdapat
peningkatan penghan-uran ;ritrosit, 0olisitemia.
:angguan peme-ahan &ilirubin plasma )uga dapat menimbulkan
peningkatan kadar &ilirubin tubuh. Hal ini dapat ter)adi apabila kadar protein A dan
B berkurang, atau pada bayi Hipoksia, 2sidosis. %eadaan lain yang memperlihatkan
peningkatan kadar &ilirubin adalah apabila ditemukan gangguan kon)ugasi Hepar
atau neonatus yang mengalami gangguan ekskresi misalnya sumbatan saluran
empedu.
0ada dera)at tertentu &ilirubin ini akan bersifat toksik dan merusak )aringan
tubuh. "oksisitas terutama ditemukan pada &ilirubin Indirek yang bersifat sukar
larut dalam air tapi mudah larut dalam lemak. sifat ini memungkinkan ter)adinya
efek patologis pada sel otak apabila &ilirubin tadi dapat menembus sa*ar darah
otak. %elainan yang ter)adi pada otak disebut %ernikterus. 0ada umumnya dianggap
bah*a kelainan pada saraf pusat tersebut mungkin akan timbul apabila kadar
&ilirubin Indirek lebih dari !. mg1dl.
=udah tidaknya kadar &ilirubin mele*ati sa*ar darah otak ternyata tidak
hanya tergantung pada keadaan neonatus. &ilirubin Indirek akan mudah melalui
sa*ar darah otak apabila bayi terdapat keadaan &erat &adan >ahir 7endah ,
Hipoksia, dan Hipoglikemia ( 2H, =arkum,1991).
". Penata #a$sanaan Me%is
&erdasarkan pada penyebabnya, maka mane)emen bayi dengan
Hiperbilirubinemia diarahkan untuk men-egah anemia dan membatasi efek dari
Hiperbilirubinemia. 0engobatan mempunyai tu)uan
!!. =enghilangkan 2nemia
!$. =enghilangkan 2ntibodi =aternal dan ;ritrosit "ersensitisasi
!(. =eningkatkan &adan 4erum 2lbumin
!+. =enurunkan 4erum &ilirubin
=etode therapi pada Hiperbilirubinemia meliputi Fototerapi, "ransfusi
0engganti, Infus 2lbumin dan "herapi 8bat.
Fotot&era!i
Fototherapi dapat digunakan sendiri atau dikombinasi dengan "ransfusi
0engganti untuk menurunkan &ilirubin. =emaparkan neonatus pada -ahaya dengan
intensitas yang tinggi ( a boun of fluoren-ent light bulbs or bulbs in the blue#light
spe-trum) akan menurunkan &ilirubin dalam kulit. Fototherapi menurunkan kadar
&ilirubin dengan -ara memfasilitasi eksresi &iliar &ilirubin tak terkon)ugasi. Hal ini
ter)adi )ika -ahaya yang diabsorsi )aringan mengubah &ilirubin tak terkon)ugasi
men)adi dua isomer yang disebut Fotobilirubin. Fotobilirubin bergerak dari )aringan
ke pembuluh darah melalui mekanisme difusi. 9i dalam darah Fotobilirubin
berikatan dengan 2lbumin dan dikirim ke Hati. Fotobilirubin kemudian bergerak ke
;mpedu dan diekskresi ke dalam 9eodenum untuk dibuang bersama feses tanpa
proses kon)ugasi oleh Hati (2Cery dan "aeus-h 198(). Hasil Fotodegradasi
terbentuk ketika sinar mengoksidasi &ilirubin dapat dikeluarkan melalui urine.
Fototherapi mempunyai peranan dalam pen-egahan peningkatan kadar
&ilirubin, tetapi tidak dapat mengubah penyebab %ekuningan dan Hemolisis dapat
menyebabkan 2nemia.
4e-ara umum Fototherapi harus diberikan pada kadar &ilirubin Indirek ( #+
mg 1 dl. 5eonatus yang sakit dengan berat badan kurang dari 1... gram harus di
Fototherapi dengan konsentrasi &ilirubun + mg 1 dl. &eberapa ilmuan mengarahkan
untuk memberikan Fototherapi 0ropilaksis pada !( )am pertama pada &ayi 7esiko
"inggi dan &erat &adan >ahir 7endah.
Tranfusi Pengganti
"ransfusi 0engganti atau Imediat diindikasikan adanya faktor#faktor
!/. "iter anti 7h lebih dari 1 1/ pada ibu.
!7. 0enyakit Hemolisis berat pada bayi baru lahir.
!8. 0enyakit Hemolisis pada bayi saat lahir perdarahan atau !( )am pertama.
!9. "es @oombs 0ositif
$.. %adar &ilirubin 9irek lebih besar $,+ mg 1 dl pada minggu pertama.
$1. 4erum &ilirubin Indirek lebih dari !. mg 1 dl pada (8 )am pertama.
$!. Hemoglobin kurang dari 1! gr 1 dl.
$$. &ayi dengan Hidrops saat lahir.
$(. &ayi pada resiko ter)adi %ern Ikterus.
"ransfusi 0engganti digunakan untuk
$+. =engatasi 2nemia sel darah merah yang tidak 4useptible (rentan)
terhadap sel darah merah terhadap 2ntibodi =aternal.
$/. =enghilangkan sel darah merah untuk yang "ersensitisasi (kepekaan)
$7. =enghilangkan 4erum &ilirubin
$8. =eningkatkan 2lbumin bebas &ilirubin dan meningkatkan keterikatan
dengan &ilirubin

0ada 7h Inkomptabiliti diperlukan transfusi darah golongan 8 segera
(kurang dari ! hari), 7h negatif *hole blood. 9arah yang dipilih tidak mengandung
antigen 2 dan antigen & yang pendek. setiap ( # 8 )am kadar &ilirubin harus di-ek.
Hemoglobin harus diperiksa setiap hari sampai stabil.
T&era!i 'bat
0henobarbital dapat menstimulasi hati untuk menghasilkan en<im yang
meningkatkan kon)ugasi &ilirubin dan mengekresinya. 8bat ini efektif baik
diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa minggu sebelum
melahirkan. 0enggunaan penobarbital pada post natal masih men)adi pertentangan
karena efek sampingnya (letargi).
@olistrisin dapat mengurangi &ilirubin dengan mengeluarkannya le*at urine
sehingga menurunkan siklus ;nterohepatika.
Penggolongan i!erbilirubinemia ber%asar$an saat ter(a%i I$terus)
1. Ikterus yang timbul pada !( )am pertama.
0enyebab Ikterus ter)adi pada !( )am pertama menurut besarnya
kemungkinan dapat disusun sbb
$9. Inkomptabilitas darah 7h, 2&8 atau golongan lain.
(.. Infeksi Intra 3terin (6irus, "oksoplasma, 4iphilis dan kadang#kadang
&akteri)
(1. %adang#kadang oleh 9efisiensi ;n<im :/09.
0emeriksaan yang perlu dilakukan
(!. %adar &ilirubin 4erum berkala.
($. 9arah tepi lengkap.
((. :olongan darah ibu dan bayi.
(+. "est @oombs.
(/. 0emeriksaan skrining defisiensi :/09, biakan darah atau biopsi Hepar
bila perlu.
!. Ikterus yang timbul !( # 7! )am sesudah lahir.
(7. &iasanya Ikterus fisiologis.
(8. =asih ada kemungkinan inkompatibilitas darah 2&8 atau 7h, atau
golongan lain. Hal ini diduga kalau kenaikan kadar &ilirubin -epat
misalnya melebihi +mg, per !( )am.
(9. 9efisiensi ;n<im :/09 atau ;n<im ;ritrosit lain )uga masih mungkin.
+.. 0olisetimia.
+1. Hemolisis perdarahan tertutup ( pendarahan subaponeurosis, pendarahan
Hepar, sub kapsula dll).
&ila keadaan bayi baik dan peningkatannya -epat maka pemeriksaan yang
perlu dilakukan
+!. 0emeriksaan darah tepi.
+$. 0emeriksaan darah &ilirubin berkala.
+(. 0emeriksaan skrining ;n<im :/09.
++. 0emeriksaan lain bila perlu.
$. Ikterus yang timbul sesudah 7! )am pertama sampai akhir minggu pertama.
+/. 4epsis.
+7. 9ehidrasi dan 2sidosis.
+8. 9efisiensi ;n<im :/09.
+9. 0engaruh obat#obat.
/.. 4indroma @riggler#5a))ar, 4indroma :ilbert.
(. Ikterus yang timbul pada akhir minggu pertama dan selan)utnya
/1. %arena ikterus obstruktif.
/!. Hipotiroidisme
/$. &reast milk Daundi-e.
/(. Infeksi.
/+. Hepatitis 5eonatal.
//. :alaktosemia.
0emeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan
/7. 0emeriksaan &ilirubin berkala.
/8. 0emeriksaan darah tepi.
/9. 4krining ;n<im :/09.
7.. &iakan darah, biopsi Hepar bila ada indikasi.
ASUAN KEPE*A+ATAN
3ntuk memberikan kepera*atan yang paripurna digunakan proses kepera*atan
yang meliputi 0engka)ian, 0eren-anaan, 0elaksanaan dan ;Caluasi.
Peng$a(ian
71. 7i*ayat orang tua
%etidakseimbangan golongan darah ibu dan anak seperti 7h, 2&8, 0olisitemia, Infeksi,
Hematoma, 8bstruksi 0en-ernaan dan 24I.
7!. 0emeriksaan Fisik
%uning, 0allor %onCulsi, >etargi, Hipotonik, menangis melengking, refleks menyusui yang
lemah, Iritabilitas.
7$. 0engka)ian 0sikososial
9ampak sakit anak pada hubungan dengan orang tua, apakah orang tua merasa bersalah,
masalah &onding, perpisahan dengan anak.
7(. 0engetahuan %eluarga meliputi
0enyebab penyakit dan pengobatan, pera*atan lebih lan)ut, apakah mengenal keluarga lain
yang memiliki yang sama, tingkat pendidikan, kemampuan mempela)ari
Hiperbilirubinemia (@indy 4mith :reenberg. 1988)
,. Diagnosa- Tu(uan - %an Inter.ensi
&erdasarkan pengka)ian di atas dapat diidentifikasikan masalah yang memberi
gambaran keadaan kesehatan klien dan memungkinkan menyusun peren-anaan asuhan
kepera*atan. =asalah yang diidentifikasi ditetapkan sebagai diagnosa kepera*atan melalui
analisa dan interpretasi data yang diperoleh.
7+. Diagnosa Keperawatan %urangnya Colume -airan sehubungan dengan tidak
adekuatnya intake -airan, fototherapi, dan diare.
Tujuan @airan tubuh neonatus adekuat
Intervensi @atat )umlah dan kualitas feses, pantau turgor kulit, pantau intake output, beri
air diantara menyusui atau memberi botol.
7/. Diagnosa Keperawatan :angguan suhu tubuh (hipertermi) sehubungan dengan efek
fototerapi
Tujuan %estabilan suhu tubuh bayi dapat dipertahankan
Intervensi &eri suhu lingkungan yang netral, pertahankan suhu antara $+,+ # $7 @, -ek
tanda#tanda Cital tiap ! )am.
77. Diagnosa Keperawatan :angguan integritas kulit sehubungan dengan
hiperbilirubinemia dan diare
Tujuan %eutuhan kulit bayi dapat dipertahankan
Intervensi %a)i *arna kulit tiap 8 )am, pantau bilirubin direk dan indirek , rubah posisi
setiap ! )am, masase daerah yang menon)ol, )aga kebersihan kulit dan kelembabannya.
78. Diagnosa Keperawatan :angguan parenting sehubungan dengan pemisahan
Tujuan 8rang tua dan bayi menun)ukan tingkah laku E2tta-hmentF , orang tua dapat
mengekspresikan ketidak mengertian proses &ounding.
Intervensi &a*a bayi ke ibu untuk disusui, buka tutup mata saat disusui, untuk stimulasi
sosial dengan ibu, an)urkan orangtua untuk menga)ak bi-ara anaknya, libatkan orang
tua dalam pera*atan bila memungkinkan, dorong orang tua mengekspresikan
perasaannya.
79. Diagnosa Keperawatan %e-emasan meningkat sehubungan dengan therapi yang
diberikan pada bayi.
Tujuan 8rang tua mengerti tentang pera*atan, dapat mengidentifikasi ge)ala#ge)ala untuk
menyampaikan pada tim kesehatan
Intervensi
%a)i pengetahuan keluarga klien, beri pendidikan kesehatan penyebab dari kuning, proses
terapi dan pera*atannya. &eri pendidikan kesehatan mengenai -ara pera*atan bayi
dirumah.
8.. Diagnosa Keperawatan 0otensial trauma sehubungan dengan efek fototherapi
Tujuan 5eonatus akan berkembang tanpa disertai tanda#tanda gangguan akibat
fototherapi
Intervensi
"empatkan neonatus pada )arak (+ -m dari sumber -ahaya, biarkan neonatus dalam
keadaan telan)ang ke-uali mata dan daerah genetal serta bokong ditutup dengan kain
yang dapat memantulkan -ahayaG usahakan agar penutup mata tida menutupi hidung
dan bibirG matikan lampu, buka penutup mata untuk mengka)i adanya kon)ungtiCitis
tiap 8 )amG buka penutup mata setiap akan disusukanG a)ak bi-ara dan beri sentuhan
setiap memberikan pera*atan.
81. Diagnosa Keperawatan 0otensial trauma sehubungan dengan tranfusi tukar
Tujuan "ranfusi tukar dapat dilakukan tanpa komplikasi
Intervensi
@atat kondisi umbilikal )ika Cena umbilikal yang digunakanG basahi umbilikal dengan 5a@l
selama $. menit sebelum melakukan tindakan, neonatus puasa ( )am sebelum tindakan,
pertahankan suhu tubuh bayi, -atat )enis darah ibu dan 7hesus serta darah yang akan
ditranfusikan adalah darah segarG pantau tanda#tanda CitalG selama dan sesudah tranfusiG
siapkan su-tion bila diperlukanG amati adanya ganguan -airan dan elektrolitG apnoe,
bradikardi, ke)angG monitor pemeriksaan laboratorium sesuai program.
A!li$asi Dis/&arge Planing.
0ertumbuhan dan perkembangan serta perubahan kebutuhan bayi dengan
hiperbilirubin (seperti rangsangan, latihan, dan kontak sosial) selalu men)adi tanggung
)a*ab orang tua dalam memenuhinya dengan mengikuti aturan dan gambaran yang
diberikan selama pera*atan di 7umah 4akit dan pera*atan lan)utan dirumah.
Faktor yang harus disampaikan agar ibu dapat melakukan tindakan yang terbaik dalam
pera*atan bayi hiperbilirubinimea (*arley ?Hong, 199()
8!. 2n)urkan ibu mengungkapkan1melaporkan bila bayi mengalami gangguan#gangguan
kesadaran seperti ke)ang#ke)ang, gelisah, apatis, nafsu menyusui menurun.
8$. 2n)urkan ibu untuk menggunakan alat pompa susu selama beberapa hari untuk
mempertahankan kelan-aran air susu.
8(. =emberikan pen)elasan tentang prosedur fototherapi pengganti untuk menurunkan
kadar bilirubin bayi.
8+. =enasehatkan pada ibu untuk mempertimbangkan pemberhentian 24I dalam hal
men-egah peningkatan bilirubin.
8/. =enga)arkan tentang pera*atan kulit
87. =emandikan dengan sabun yang lembut dan air hangat.
88. 4iapkan alat untuk membersihkan mata, mulut, daerah perineal dan daerah
sekitar kulit yang rusak.
89. :unakan pelembab kulit setelah dibersihkan untuk mempertahankan
kelembaban kulit.
9.. Hindari pakaian bayi yang menggunakan perekat di kulit.
91. Hindari penggunaan bedak pada lipatan paha dan tubuh karena dapat
mengakibatkan le-et karena gesekan
9!. =elihat faktor resiko yang dapat menyebabkan kerusakan kulit seperti
penekanan yang lama, garukan .
9$. &ebaskan kulit dari alat tenun yang basah seperti popok yang basah karena bab
dan bak.
9(. =elakukan pengka)ian yang ketat tentang status gi<i bayi seperti turgor kulit,
-apilari reffil.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah :
9+. @ara memandikan bayi dengan air hangat ($7 #$8 -elsius)
9/. 0era*atan tali pusat 1 umbilikus
97. =engganti popok dan pakaian bayi
98. =enangis merupakan suatu komunikasi )ika bayi tidak nyaman, bosan, kontak dengan
sesuatu yang baru
99. "emperatur 1 suhu
1... 0ernapasan
1.1. @ara menyusui
1.!. ;liminasi
1.$. 0era*atan sirkumsisi
1.(. Imunisasi
1.+. "anda#tanda dan ge)ala penyakit, misalnya
1./. letargi ( bayi sulit dibangunkan )
1.7. demam ( suhu I $7 -elsius)
1.8. muntah (sebagian besar atau seluruh makanan sebanyak ! ')
1.9. diare ( lebih dari $ ')
11.. tidak ada nafsu makan.
111. %eamanan
11!. =en-egah bayi dari trauma sepertiG ke)atuhan benda ta)am (pisau, gunting)
yang mudah di)angkau oleh bayi 1 balita.
11$. =en-egah benda panas, listrik, dan lainnya
11(. =en)aga keamanan bayi selama per)alanan dengan menggunakan mobil atau
sarana lainnya.
11+. 0enga*asan yang ketat terhadap bayi oleh saudara # saudaranya.
DAFTA* KEPUSTAKAAN
&obak and Dansen (198(), ;tential of 5ursing. 4t. >ouis "he @6 =osby @ompany
Ha*kins, D.H. and :orsine, &. (198+), 0ost 0artum 5ursing, 5e* Aork 4pringen
5elson D.0. and =ay, %.2.(198/), @omprehensiCe =aternity 5ursing. 0hiladelphia D.&.
>ippin-ot @ompany.
7eeder,4.D. et al.(198$), =aternity 5ursing, 0hiladelphia D.&. >ippin-ot @ompany.

Vous aimerez peut-être aussi