Vous êtes sur la page 1sur 15

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

TUGAS KELOMPOK
AKUNTANSI ENTITAS NIRLABA

Disusun oleh:
1. Fransisca Devina P. 1104 19226
2. Kartika Arum Ashanti 1104 19256
3. Gracia Ivani 1104 19262
4. Regina Galuh Kinanti 1104 19263
KELAS D

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2014

PARTAI POLITIK
1. Standar Akuntansi
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 45
untuk Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba.

2. Pedoman lain yang mengatur
Undang undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2011
tentang Perubahan atas Undang - Undang Nomor 2 Tahun
2008 tentang Partai Politik.
Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2012 Perubahan astas
peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan
Keuangan kepada Partai Politik
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009
tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran
dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan
Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai
Politik
SK KPU No. 676 memberikan pedoman standar bagi parpol
untuk tata kelola adminstrasi yang baik meliputi 3 hal pokok,
sebagai lampiran SK tersebut yaitu:
1. Tata Administrasi Keuangan Peserta Pemilu (Buku I)
2. Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan Partai Politik (Buku II)
3. Pedoman Pelaporan Dana Kampanye Peserta Pemilu (Buku
III)

3. Pihak yang membuat pedoman
Undang undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2011
dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan
bersama Presiden
Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2012 ditetapkan oleh
Presiden untuk menjalankan Undang -Undang sebagaimana
mestinya.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 dibuat
oleh Menteri Dalam Negeri
Penyusunan SK KPU tersebut beserta lampiran lampirannya
adalah hasil dari MOU antara KPU dengan IAI ditandatangani
pada tanggal 7 Agustus 2003.

4. Basis Akuntansi yang digunakan
Asumsi dasar: basis akrual

5. Komponen dari Laporan Keuangan
Penyusunan Laporan Keuangan Tahunan Partai Politik
mengacu pada PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan) No. 45 tentang akuntansi untuk organisasi nirlaba,
yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan terdiri
atas laporan berikut ini:
1. Laporan Posisi Keuangan.
2. Laporan Aktivitas.
3. Laporan Perubahan dalam Aktiva Neto/Ekuitas.
4. Laporan Arus Kas.
5. Catatan atas Laporan Keuangan.

6. Penanggung jawab Laporan keuangan
Penanggung jawab utama laporan keuangan parpol adalah
ketua umum parpol yang bersangkutan, tanggung jawab ini
dinyatakan dalam suatu management representation letter.
Laporan keuangan harus ditandatangani minimal oleh
Bendahara Umum dan Ketua Umum Parpol


Sumber :
http://cescmizcovolt.wordpress.com/2013/04/28/akuntansi-
keuangan-partai-politik/
http://keuanganlsm.com/rekomendasi-standar-akuntansi-keuangan-
khusus-partai-politik/
http://acch.kpk.go.id/documents/10157/34337/UU_no_2_th_2011+P
artai+Politik.pdf
http://keuanganlsm.com/upaya-menciptakan-akuntabilitas-dan-
transparansi-partai-politik/



LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM)

1. Standar Akuntansi
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 45
untuk Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba.

2. Pedoman lain yang mengatur
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013
Tentang Organisasi Kemasyarakatan.

3. Pihak yang membuat pedoman
SAK 45 (revisi 2011) tentang Pelaporan Keuangan Entitas
Nirlaba telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi
keuangan pada tanggal 8 April 2011.
Undang undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2013
dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan
bersama Presiden

4. Basis Akuntansi yang digunakan
Laporan keuangan LSM harus disusun atas dasar akrual.
Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui
pada saat terjadinya (dan bukan pada saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar) serta dicatat dalam catatan akuntansi
serta dilaporkan dalam laporan keuangan periode
bersangkutan.
5. Komponen dari Laporan Keuangan
Laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi :
1. laporan posisi keuangan pada akhir periode laporan,
2. laporan aktivitas,
3. serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan.


Sumber :
http://keuanganlsm.com/psak-45-revisi-2011-tentang-pelaporan-keuangan-
entitas-nirlaba/
http://keuanganlsm.com/klasifikasi-neraca-dalam-laporan-keuangan/
http://blogging.co.id/lembaga-swadaya-masyarakat-jenis-ciri-ciri-prinsip-
dan-tugas-pokoknya

YAYASAN

1. Standar Akuntansi
PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) nomor 45 tentang
organisasi nirlaba.

2. Pedoman Lain
PP Nomor 2 tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
Tentang Yayasan

3. Yang membuat pedoman
PSAK nomor 45 dibuat oleh DSAK IAI
PP Nomor 2 tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
Tentang Yayasan dibuat oleh Presiden atas Persetujuan DPR

4. Basis Akuntansi
Cash Basis

5. Komponen dan elemen LK
1. laporan posisi keuangan pada akhir periode pelaporan,
2. laporan aktivitas serta
3. laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan,
4. dan catatan atas laporan keuangan

6. Penanggung Jawab Keuangan
Organ pengurus yayasan adalah seluruh organ yayasan yang terdiri
dari Pembina, Pengurus, dan Pengawas





UNIVERSITAS

1. Standar Akuntansi yang Digunakan Universitas
Universitas yang dikelola pihak swasta (private university)
dilaksanakan berdasarkan standar akuntansi yang dikembangkan
oleh Financial Accounting Standard Board - FASB (Dewan Standar
Akuntansi Keuangan) khususnya dalam pernyataan ( FASB Statement)
no 117 tentang laporan keuangan untuk organisasi nirlaba.
Universitas yang dikelola pihak pemerintah (public University),
pelaksanaan akuntansi nya dilaksanakan berdasarkan standar
akuntansi yang dikembangkan oleh Govermental Accounting Standard
Board GASB ( Dewan Standar Akuntansi Pemerintah ) khusunya
pernyataan ( GASB Statement ) no 15 tentang Model pelaporan
keuangan untuk universitas
PSAK 45 tentang organisasi nirlaba

2. Pedoman Lain
PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum yang dibuat oleh Presiden atas persetujuan DPR
PMK No. 76/PMK 05/2008 Tentang Pedoman Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum yang dibuat oleh Menteri
Keuangan
PMK No. 44/PMK 05/2009 tentang rencana bisnis dan anggaran serta
pelaksanaan anggaran Badan Layanan Umum yang dibuat oleh
Menteri Keuangan
UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

3. Yang membuat pedoman ?
FASB n0 117 dibuat oleh FASB of the Financial Accounting Foundation
GASB No 15 dibuat oleh GASB of the Financial Accounting Foundfation
PSAK 45 dibuat oleh DSAK IAI
PP No 23 Tagun 2005 dibuat oleh Presiden atas Persetujuan DPR
PMK N0. 76/PMK 05/2008 dibuat oleh Menteri Keuangan
PMK No. 44/PMK 05/2009 yang dibuat oleh Menteri Keuangan
UU no 12 Tahun 2012 dibuat oleh Presiden dengan persetujuan DPR

4. Basis Akuntansi
Accrual Basis

5. Komponen dan Elemen LK
1. Laporan pendapatan, belanja dan beban lainnya
2. Laporan perubahan saldo dana
3. Neraca kombinasi

6. Penanggung Jawab Keuangan
Pimpinan Universitas yang terdiri dari rector, wakil rektor I dan II,
dimana wakil rekotr II yang memiliki bagian untuk membantu rector
dalam menyusun perencanaan dan pengolahan anggaran suatu
universitas.

SUMBER :
http://accountingareas.blogspot.com
http://tiasaccountingworld.blogspot.com
http://remirda.blogspot.com/2011/11/makalah-akuntabilitas-
dan-pengendalian.html



ZAKAT
1. Standar Akuntansi
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 45
untuk organisasi nirlaba.
PSAK Nomor 109 tentang Akuntansi Zakat

2. Pedoman lain yang mengatur
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan
Zakat
pengelolaan dana ZIS telah diatur Undang-Undang Nomor
38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. UU ini mengatur
tentang Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) yang boleh
beroperasi di Indonesia. OPZ yang disebutkan dalam UU
tersebut adalah Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil
Zakat (LAZ). BAZ merupakan lembaga pengumpul dan
pendayagunaan dana zakat yang dibentuk oleh pemerintah
dari tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah sedangkan
LAZ merupakan OPZ yang dibentuk atas swadaya
masyarakat.
PSAK 101 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Syariah
Diberlakukan untuk entitas pembayar dan entitas penerima
zakat
UU No 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat
Pedoman Akuntansi Organisasi Pengelola Zakat (PA-OPZ) 2005

3. Pihak yang membuat pedoman
PSAK nomor 45 dibuat oleh DSAK IAI
PSAK Nomor 109 tentang Akuntansi Zakat dibuat oleh DSAK
IAI bekerjasama dengan FOZ (Forum Zakat)
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan
Zakat dibuat oleh Presiden atas persetujuan DPR
PSAK 101 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Syariah dibuat oleh DSAK IAI
UU No 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dibuat oleh
Presiden atas persetujuan DPR
Pedoman Akuntansi Organisasi Pengelola Zakat (PA-OPZ) 2005
diterbitkan oleh Forum Zakat (FOZ)

4. Basis Akuntansi yang digunakan
Gabungan antara basis kas (cash bases) dan basis akrual
(accrual bases).
Penjelasan:
Muzakki diberikan kebebasan untuk memilih salah satu dari
kedua metode tersebut. Pada kondisi perdagangan atau usaha
digunakan accrual bases, karena adanya aktiva (berupa barang
dagang atau jasa) yang telah berkurang atau diberikan kepada
pihak lain, yang akan menimbulkan hak berupa piutang usaha.
Sementara pendapatan selain dari usaha dapat diperlakukan
berdasarkan cash bases atau accrual bases. Pada umumnya
digunakan cash bases, karena dalam pendapatan ini belum ada
kepastian akan diterima jika dalam bentuk piutang. Pengaruh
dari penggunaan metode cash bases hanya pada besar zakat
yang diperhitungkan. Jika untuk tahun ini diperhitungakan
terlalu kecil, maka pada tahun yang akan datang
dipoerhitungkan lebih besar, begitu juga sebaliknya. Agar
terjadi perhitungan zakat yang mendekati keadilan, maka
sebaiknya dipergunakan metode accrual bases.

5. Komponen dari Laporan Keuangan
komponen laporan keuangan yang lengkap dari amil terdiri
dari:
a. Neraca (laporan posisi keuangan);
b. Laporan perubahan dana;dan
c. Laporan perubahan aset kelolaan;
d. Laporan arus kas; dan
e. Catatan atas laporan keuangan.

6. Penanggung jawab Laporan keuangan
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)

Sumber:
http://senyummu13.wordpress.com/2012/04/10/akuntansi-zakat-
infak-dan-shodaqoh/
wordperss.com
http://pusat.baznas.go.id/wp-content/Laporan/2011/audit_2011.pdf



PAROKI
1. Standar Akuntansi
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 45 untuk
organisasi nirlaba.

2. Pedoman lain yang mengatur
Kitab Hukum Kanonik yang mengatur secara khusus
Pengelolaan Harta Benda (KHK kan. 1273-1289).
Tata kelola keuangan Gereja sebenarnya memenuhi nasihat
Kitab Hukum Kanonik yang mengatur secara khusus
Pengelolaan Harta Benda (KHK kan. 1273-1289). Dalam
ketentuan Hukum Kanonik jelas diatur bahwa kepemilikan dan
pegelolaan harta benda gerejawi dimaksudkan untuk tujuan
yang khas, yakni: kepentingan pelayanan ibadat ilahi,
kehidupan para pelayan, karya kerasulan suci dan amal kasih
serta perhatian terhadap mereka yang berkekurangan (bdk.
KHK kanon 1254 :2)
Pedoman Pengelolaan Keuangan dan Akuntansi Paroki (PKAP)
dan Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki (PTKAP)
Agar tatakelola di atas dapat dijalankan dalam keuskupan
maka dibutuhkan perangkat dasar yang disebut dengan
Pedoman. Pedoman inilah yang disebut dengan nama Pedoman
Pengelolaan Keuangan dan Akuntansi Paroki (PKAP) dan
Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki (PTKAP).
Acuan pokok PKAP dan PTKAP adalah Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 45 untuk organisasi
nirlaba. Uskup telah menetaskan bahwa pedoman ini besifat
instruksi, dan karenanya mempunyai daya mengikat (wajib
dilaksanakan).
Secara garis besar, isi PTKAP ini adalah; Pendahuluan
yang menjelaskan karakteristik Paroki dan Maksud Tujuan,
Laporan Keuangan, Akuntansi Aktiva, Akuntansi Kewajiban,
Akuntansi Aktiva Bersih, Akuntansi Penerimaan dan Biaya,
Laporan Arus Kas, Ilustrasi Transaksi Khusus, Petunjuk
Penyusunan RAPB Paroki, Kode Rekening, Contoh Format
Laporan Keuangan, Prosedur/Tata Cara Keuangan, dan Contoh
Perangkat-Perangkat Akuntansi Paroki.
Sedangkan secara garis besar, isi dari PKAP adalah
pedoman-pedoman pengelolaan keuangan yang terbagi
menjadi; BAB I tentang istilah-istilah teknis dengan arti dan
maksud tertentu, BAB II tentang kebijakan umum keuangan
Paroki, BAB III tentang pengelolaan keuangan Paroki, BAB IV
tentang akuntansi Paroki, dan BAB V penutup.

3. Pihak yang membuat pedoman
PSAK nomor 45 untuk organisasi nirlaba dibuat oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)
Kitab Hukum Kanonik (Codex Iuris Canonici) dibuat oleh
Konferensi Wali Gereja Indonesia.
Pedoman Pengelolaan Keuangan dan Akuntansi Paroki (PKAP)
dan Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki (PTKAP)
yang ditetapkan oleh Uskup, melalui Keputusan Uskup.
Pedoman ini dibuat oleh tim akuntansi keuskupan agung.

4. Basis Akuntansi yang digunakan
Cash basis

5. Komponen dari Laporan Keuangan
Laporan keuangan terdiri atas:
a. Laporan Keuangan Bulanan, berupa Laporan Arus Kas
b. Laporan Keuangan Tahunan, yang terdiri dari Laporan Posisi
Keuangan/Neraca, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas,
Laporan Anggaran dan Realisasi Anggaran, Catatan atas
Laporan Keuangan, Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya
(RAPB)

6. Penanggung jawab Laporan keuangan
Secara legal, penanggungjawab keuangan Paroki adalah
Pengurus Gereja dan Papa Miskin (PGPM) Paroki yang diketuai
oleh Pastor kepala, dan pelaksanaan pengelolaan keuangan
harian dilakukan oleh Bendahara Dewan Paroki ataupun
karyawan yang diberikan batasan yang jelas mengenai
kewajiban dan wewenangnya. Agar mekanisme ini sejalan
dengan Dewan Pastoral Paroki, maka Pengurus Harian Depas
adalah juga Pengurus PGPM yang diangkat oleh Uskup.

SUMBER:
http://www.kanisiusmedia.com/product/detail/072009/PETUNJUK-
PRAKTIS-KEUANGAN-DAN-AKUNTANSI-PAROKI
http://keuskupan.blogspot.com/2014/03/tata-kelola-keuangan-
paroki.html

Vous aimerez peut-être aussi