Vous êtes sur la page 1sur 18

IMPLEMENTASI APLIKASI MUNIN DAN MONIT UNTUK MEMONITORING

SERVER PADA SERVER DEBIAN SQUEEZE


(Studi Kasus: SMK Tunas Harapan Pati
Jurusan Animasi)


NASKAH PUBLIKASI

Halaman Judul



diajukan oleh
Ajib Jawwad
10.11.4340

kepada
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
2014
iii

I mplementation Application Munin And Monit For Server Monitoring On Debian
Squezee Server (Study Case: SMK Tunas Harapan Pati Departement of
Animation)
Implementasi Aplikasi Munin Dan Monit Untuk Memonitoring Server Pada Server
Debian Squezee (Studi Kasus: SMK Tunas Harapan Pati Jurusan Animasi)
The increasing number of users who have mutual connected sometimes making a lot
of obstacles in the server, such as the improvement of process performance of the server which
makes a server down due to many processes running. Administrators have a crucial role in
that condition. Admisnistrators must be monitoring the performance of server and results thats
displayed only a white and a black of the text. Probably for administrators this is the most boring
activities.
And in this problem could be overcoming by addition of Munin and Monit for monitoring existing
server. The implementation of this will be applied in the area pati school, Technical Tunas
Harapan Pati High School. Munin produce a nice little graphics about nearly every aspect of
the server (load average, memory usage, CPU usage, eth0 traffic, etc.). Meanwhile, Monit
check the availability of services like Apache, MySQL, and Postfix. Munin and Monit provide
an information in graphs through web interface.
The result of implementation of mnin and monit will facilitate server administrators easier for
monitoring server. No longer with the view that black and white but through the graphic.
Keyword: server, network, monitoring, linux, munin, monit





Ajib Jawwad
Heri Sismoro, M.Kom.
Jurusan Teknik Informatika
ABSTRACT
4

1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu kendala ini yang harus diperhatikan oleh seorang administrator sistem.
Karena administrator sangat berperan penting jika dalam keadaan seperti itu, mulai dari
pengecekan dari hardware server, proses yang sedang berjalan pada server, ada yang
melakukan serangan ke server itu atau spam server dan banyak penyebab lainnya yang
membuat server menjadi down.
Hal ini juga akan terjadi kepada admin server pada SMK Tunas Harapan Pati yang
memiliki berbagai banyak jurusan dan jumlah siswa aktif yang terhitung banyak di sekolah itu
dan memiliki staf pengajar yang memiliki kualitas baik. Setiap hari pasti setiap siswa akan
menggunakan internet, entah itu mencari materi, mencari tutorial, atau hanya mencari hiburan
di saat istirahat. Keadaan inilan yang membuat saya untuk memilih judul skripsi
Implementasi Aplikasi Munin Dan Monit Untuk Memonitoring Server Pada Server
Debian Squeeze dengan mengambil studi kasus di SMK Tunas Harapan Pati.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada di atas, maka dapat diambil suatu rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mengimplementasikan layanan aplikasi munin dan monit untuk
memantau kinerja server di SMK Tunas Harapan Pati.
2. Bagaimana melakukan pemantauan jaringan dan server di SMK Tunas Harapan
Pati.
3. Bagaimana melakukan implementasi munin dan monit untuk satu server.
1.3 Batasan Masalah
Dari permasalahan yang ada, peneliti dibatasi pada:
1. Sistem operasi yang digunakan adalah Linux Debian Squeeze (Debian 6)
2. Proses pemantauan hanya dilakuakan pada trafik Ethernet, proses Apache,
mysql, samba.
3. Penelitian dilakukan untuk mencegah terjadinya server down yang dikarenakan
terlalu banyak permintaan yang menumpuk.
5

2 Landasan Teori
2.1 Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan kumpulan beberapa komputer (minimal 2) yang dapat
saling bertukar informasi satu sama lain. Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan luar
area, media transmisi, pola operasi dan sebagainya. Berdasarkan luas areanya maka jaringan
komputer dapat dibedakan menjadi:
PAN (Persoanal Area Network)
LAN (Local Area Network)
MAN (Metropolitan Area Network)
WAN (Wide Area Network)
Beberapa sumber lain membedakan jaringan komputer menjadi:
PAN
LAN
NAN (Neightborhood Area Network)
CAN (Campus Area Network)
MAN
WAN
GAN (Goblal Area Network)
RAN (Regional Area Network)
SAN (Storage Area Network)
Berdasarkan media transmisi yang digunakan, jaringan komputer dapat dibagi menjadi:
Wireless network (jaringan nirkabel)
Wired network atau wireline network (jaringan menggunakan kabel)
Berdasarkan pola pengoperasian maka jaringa komputer dapat dibagi menjadi:
Peer to peer
Client server
2.1.1 Sejarah Jaringan Komputer
Pengembangan jaringan komputer ini ternyata sukses dan melahirkan ARPANET.
Pada tahun 1972, ARPANET didemonstrasikan di depan peserta The Fisrt International
Conference on Computer Communication dengan menghubungkan 40 node.
6

Pada masa ARPANET, protocol yang digunakan untuk komunikasi data adalah NCP
(Network Communication Protocol). Semakin lama ukuran ARPANET semakin besar, dan
NCP sudah tidak cocok lagi untuk menangani jaringan yang lebih besar.
DARPA kemudian mendanai pembuatan protokol komunikasi yang lebih umum. Protocol ini
dinamakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Departemen
Pertahanan Amerika menyatakan TCP/IP menjadi standar untuk jaringannya pada tahun 1982.
Protokol ini kemudian diadopsi menjadi standar ARPANET pada tahun 1983.
2.2 Linux
Linux saat ini menjadi acuan dalam penggunaan sebagai sistem operasi untuk server.
Pada akhir tahun 1991 mulai dikenal oleh kalangan internet. Saat itu kehadiran linux masih
belum menarik perhatian orang, apalagi mengusik raksasa software dunia, seperti: Microsoft,
Borland, Apple, Novell, dan sebagainya.
Nama linux sendiri diturunkan dari pencipta awalnya, Linus Torvalds, dari Universitas
Helsinki, Finlandia yang sebetulnya mengacu pada kernel dari suatu sistem operasi. Linux
dulunya adalah proyek hobi yang dikerjakan oleh Linus Torvalds yang memperoleh inspirasi
dari Minix. Minix adalah sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andy Tanenbaum. Pada
5 oktober 1991, Linus mengumumkan versi resmi Linux, yaitu 0.02 yang hanya dapat
menjalankan BASH (GNU Bourne Again Shell) dan GCC (GNU C Compailer).
2.3 Server
Secara harfiah, server merupakan komputer yang berfungsi untuk mengatur atau
menjadi koordinator pada sistem jaringan komputer. Intinya, server merupakan induk dari
semua komputer yang terhubung. Server bertugas menangani penyimpanan, pengolahan,
pendistribusian data secara terpusat, juga sebagai pusat aplikasi bersama (shared) serta pintu
gerbang menuju internet (gateway).
2.4 Sistem Server Monitoring
Sistem monitoring merupaka suatu proses untuk mengumpulkan data dari berbagai
sumber daya. Biasanya data yang dikumpulkan merupakan data yang real time.
Untuk menjalankan sistem monitoring yang seperti ini sangat memungkinkan sekali
dapat dilakukan dengan menggunakan interface program yang dapat menjembatani pengguna
melalui web browser pada remote terminal.
7

2.4.1 Jenis-Jenis Server Monitoring
Ada berbagai macam software server monitoring yang berbasis open source, seperti:
Nagios, Cacti, Munin, Monit, Ganglia, Zabbix, Observium, Zenoss, Collectd, Argus dan masih
banyak lainnya.
2.5 Munin
Munin adalah alat monitoring sumber daya jaringan yang dapat membantu
menganalisis kecenderungan sumber daya. Hal ini dirancang untuk sangat plug and play.
Sebuah instalasi standar yang menyediakan banyak grafik yang baik.
Munin alat monitoring meninjau semua komputer dan mengingat apa yang dilihat. Hal
ini menyajikan semua informasi dalam grafik melalui antarmuka web. Penekanannya adalah
pada kemampuan plug and play. Menggunakan munin dapat dengan mudah memantau kinerja
komputer server, jaringan, SAN, dan aplikasi.
2.5.1 Munin Master
Munin master bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dari munin node. Ini
menyimpan data ini di RRD file dan grafik pada permintaan. Hal ini juga memeriksa apakah
pengambilan nilai-nilai dari yang paling bawah atau yang paling atas dari batasan tertentu
(warning, critical) dan akan mengirimkan peringatan jika hal ini terjadi dan admin
mengkonfigurasi untuk melakukannya.
2.5.2 Munin Node
Munin Node diinstal pada semua server yang dimonitor. Munin node memeriksa
koneksi dari master munin dan menjalankan plugin on demand. Secara default, itu dimulai
pada saat boot, mendengarkan pada port 4949/TCP, menerima koneksi dari master munin,
dan menjalankan plugin munin on demand.
2.5.3 Munin Plugin
Munin Plugin adalah executable sederhana, yang berperan untuk mengumpulkan satu
set fakta tentang server local (atau data saat mengambil dari mesin remote via SNMP). Plugin
ini disebut dengan argumen config untuk mendapatkan metadata, dan tanpa argumen untuk
mendapatkan nilai. Ini adalah argument wajib bagi setiap plugin. Disini memiliki beberapa
argument yang lebih standar, yang berperan dalam proses konfigurasi otomatis
8

2.6 Monit
Monit adalah sebuah utilitas open sorce untuk mengelola dan memantau, proses,
program, file, direktory dan file system pada sistem UNIX. Monit melakukan pemeliharaan dan
perbaikan otomatis dan dapat melakukan tindakan kausal bermakna dalam keadan error.
Misalnya monit dapat memulai proses jika tidak berjalan, me-restart proses jika tidak merespon
dan menghentikan proses jika menggunakan banyak sumber daya. Monit dapat digunakan
untuk memonitoring file, direktori dan perubahan perangkat.
2.6.1 Fungsi dari Monit
1. Monit dapat digunakan untuk memantau proses daemon atau program serupa yang
berjalan pada localhost.
2. Dalam perbedaan untuk kebanyakan sistem monitoring, monit dapat bertindak jika
situasi kesalahan harus terjadi.
3. Monit juga dapat digunakan untuk memantau file, direktori, dan filesystem di localhost.
4. Monit dapat memonitor koneksi jaringan ke berbagai server, baik di localhost atau
remote host. TCP, UDP dan Unix Domain Socket didukung.
5. Monit dapat digunakan untuk menguji program atau script pada waktu tertentu, seperti
cron,
6. Dan terakhir, monit dapat digunakan untuk memonitoring sumber daya umum pada
localhost seperti penggunaan CPU secara keseluruhan, memori dan load average.
2.7 RRDTool
RRDtool (Round Robin Database) adalah standar industri OpenSource, kinerja tinggi data
logging dan sistem grafik untuk data time series. RRDtool dapat dengan mudah diintegrasikan
dalam skrip shell, perl, python, ruby, lua atau aplikasi tcl.
2.7.1 Cara Kerja RRDtool
Berikut adalah penjelasan tentang cara kerja RRDtool:
Data Acquisition
Consolidation
Round Robin Archives
Unknown Data
Graphing
Pendeteksi Perilku Menyimpang
9

3 Analisis Dan Perancangan Sistem
3.1 Tinjauan Umum
3.1.1 Sejarah SMK Tunas Harapan Pati
SMK Tunas Harapan Pati didirikan oleh Yayasan Tunas Harapan Pati pada tahun
1990. SMK Tunas Harapan Pati didirikan berdasarkan SK 845/103/20 tanggal 20 Juni 1990,
dengan kepala sekolah Drs. Mualim. Pada tahun 1993 kepala sekolah diganti oleh Ir. Eny
Wahyuningsih dan menjabat sampai sekarang. Secara geografis letak SMK Tunas Harapan
Pati sangat strategis karena berada di jalur utama Pati Jepara.
3.1.2 Visi dan Misi
Visi
Sekolah mandiri bertaraf internasional, menghasilkan tamatan profesional dan
berwawasan lingkungan
Misi
Membentuk tamatan yang berkepribadian unggul, profesional dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi
Mengutamakna mutu pendidikan yang berwawasan global.
Mengembangkan sistem pembelajaran yang adaptif dan inovatif.
Membentuk jiwa wirausaha.
Membangun mitra kerja dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
3.2 Analisa Masalah
Seiring dengan bertambahnya jumlah laboratorium yang ada di SMK Tunas Harapan
Pati maka bertambah pula jumlah komputer. Keadaan ini akan menimbulkan banyaknya
permintaan (request) yang menuju server. Jika server tidak mampu melayani semua
permintaan dari semua user maka itu akan membuat sistem tidak berjalan dengan lancar, dan
sistem pengawasan server sendiri juga kurang begitu baik oleh administrator.
3.2.1 Analisa Kondisi Jaringan
Laboratorium yang berada di SMK Tunas Harapan Pati mempunyai jumlah komputer
yang berbeda-beda dan hamper rata-rata memiliki 20 buah PC desktop namun laboratorium
KKPI memiliki 40 50 buah PC desktop dan 2 buah PC untuk setiap kelas teori dan praktikum
untuk guru yang mengajar di kelas, yang terhubung dengan jaringan LAN berbasis wired dan
10

wireless untuk yang membawa laptop dan semua itu sudah menggunakan layanan internet
dari Telkom Speedy untuk mendukung fasilitas yang sudah ada.
Namun dengan semua fasilitas yang sudah ada, muncul suatu kendala yang dihadapi
yaitu akan banyak sekali request dari user. Jika server tidak kuat untuk menyanggupi semua
permintaan user yang semakin banya maka akan terjadi overload. Keadaan ini bisa
mengganggu proses yang ada di server tersebut dan hardware dari server tersebut, seperti
temperatur server yang semakin panas, kinerja prosessor yang bisa melebihi batas dan masih
banyak lagi masalah yang akan timbul jika itu terjadi.
3.2.1.1 Analisa Topologi Jaringan
Topologi jaringan yang digunakan pada laboratorium SMK Tunas Harapan Pati
menggunkan topologi star. Dengan jumlan client 20 50 client dimana setiap client terhubung
dengan dengan kabel UTP, modem ADSL, serta menggunakan switch yang menghubungkan
antara client dengan modem agar terhubung dengan jaringan internet. Untuk IP dari setiap
client menggunakan IP kelas C. untuk alokasi pembagian IP Address-nya adalah sebagai
berikut:

Tabel 3.1 Tabel IP Address Server
IP Address Netmask
192.168.56.101 255.255.255.252


Tabel 3.2 Tabel IP Address Client
IP Address Netmask Gateway
192.168.56.2 192.168.56.250 255.255.255.0 192.168.56.1

Topologi jaringannya sebagai berikut:
11


Gambar 3.1 Topologi Jaringan SMK Tunas Harapan Pati

3.2.2 Analisa Kelemahan Sistem
Permasalahan yang ada di Laboratorium SMK Tunas Harapan Pati antara lain:
a. Pemantauan server secara berkala yang dilakukan administrator jaringan masih
dengan cara manual.
b. Tampilan hasil dari monitoring dengan menggunakan terminal atau console belum
user interface dan user friendly.
c. Hasil monitoring belum terklasifikasi dengan baik.
d. Hasil monitoring pada hari sebelumnya tidak bisa disimpan sebagai report monitoring
pada hari tersebut.
3.3 Solusi Penyelesaian Masalah
Berdasarkan hasil analisa permasalahan yang ada, maka diusulkan pemecahan
masalah dengan cara memberikan tools monitoring dengan tampilan yang user friendly dan
user interface agar admin bisa mengetahui keadaan server dengan tampilan yang lebih bagus,
juga memberikan autentikasi berupa password untuk bisa masuk ke dalam web interface
monitoring tersebut. Dengan adanya penambahan Munin dan Monit ini memungkinkan admin
bisa memonitor server dengan baik secara berkala tanpa harus menggunakan cara lama.
12

3.4 Analisis Kebutuhan Sistem
3.4.1 Kebutuhan Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan dalam sebuah sistem sangat berpengaruh terhadap
kinerja sistem yang akan dirancang. Dalam hal ini digunakan beberapa perangkat keras,
diantaranya:
1. PC Server
2. PC Client
3.4.2 Kebutuhan Perangkat Lunak
Kebutuhan perangkat lunak yang akan digunakan dalam pengembangan sistem adalah
sebagai berikut:
1. Sistem operasi
2. Web Server
3. Munin
Munin Master
Munin Node
Munin Plugin
4. Monit
3.5 Perancangan Sistem
3.5.1 Perancangan Jaringan
Berdasarkan analisa masalah diatas, perancangan ini sistem monitoring server ini tidak
perlu menggunakan topologi baru, karena perancangan akan dilakukan langsung ke server
tanpa menggunakan server baru. Berikut tabel untuk alamat dan user name dan password
yang digunakan untuk mengakses Munin dan Monit:
Tabel 3.3 Tabel Perancangan Jaringan
Server IP Add : 192.168.56.101/24
Netmas: 255.255.255.0/
Client IP Add : 192.168.56.102
Netmask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.56.101
Munin URL atau alamat: http://192.168.56.101/munin
13

User name : admin
Password : munin
Monit URL atau alamat: http://192.168.56.101:2812
User name : admin
Password : monit

3.5.2 Perancangan Munin dan Monit
Munin akan memonitoring apa saja yang ada di dalam server tersebut termasuk
sumber daya yang ada, seperti kinerja prosessor, kapasitas memori yang ada. Dan untuk
beberapa servis yang akan dimonitoring, Munin akan secara otomatis mendeteksi apa saja
yang sudah terinstal pada server itu. Sebagai contoh server sudah menginstall apache2,
munin, email server.
Monit akan menampilkan hasil monitoring dari apa yang akan dimonitoring oleh Monit
itu sendiri. Jadi admin bisa memilih proses apa saja yang akan dimonitoring. Seperti contoh,
penulis akan melakukan monitoring terhadap apache2, maka penulis akan memasukan
konfigurasi pada file Monit agar apache2 ditampilkan dalam hasil monitoring.
4 Implementasi dan Ananlisa Sistem
4.1 Implementasi Sistem
Implementasi merupakan penerapan hasil analisis dan perancangan. Tahapan
implementasi meliputi instalasi sistem operasi, instalasi paket-paket yang dibutuhan dan
konfigurasi dari paket yang telah diinstalasi. Setelah melakukan tahapan implementasi selesai
dilakukann, tahapan selanjutnya adalah melakukan evaluasi atau analisa dari sistem yang
telah dibuat untuk mengetahui kelebihan, dan kekurangan dari hasil implementasi.
4.1.1 Proses Instalasi Debian 6
Untuk langka-langkah instalasi debian 6 sudah banyak yang menjelaskan tentang
langkah-langkah melakukan instalasi yang bersumber dari website atau dari buku. Sebagai
contoh, langkah-langkah instalasi Debian Squeeze ini bisa dibaca dan dilihat pada buku yang
berjudul Debian GNU/Linux karangan Askari Azikin tahun 2011.
14

4.1.2 Proses Instalasi Apache
Proses intsalasi apache dengan perintah apt-get install apache2, ini hanya dapat
dilakukan bila computer sudah terkoneksi dengan internet. Apabila tidak terkoneksi dengan
internet data menggunakan repository.
4.1.3 Proses Instalasi Munin
Untuk instalasi munin membutuhkan 3 buah paket yaitu munin master, munin node dan
munin plugin. Berikut proses instalasinya.
4.1.3.1 Instalasi Munin Master
Proses instalasi munin master dengan perintah apt-get install munin-master.
4.1.3.2 Instalasi Munin Node
Proses instalasi munin master dengan perintah apt-get install munin-node.
4.1.3.3 Instalasi Munin Plugin
Proses instalasi munin master dengan perintah apt-get install munin-plugins-extra.
4.1.4 Proses Instalasi Monit
Proses intsalasi apache dengan perintah apt-get install monit, ini hanya dapat
dilakukan bila computer sudah terkoneksi dengan internet. Apabila tidak terkoneksi dengan
internet data menggunakan repository.
4.2 Konfigurasi Apache2
Setelah melakukan instalasi semua paket, mengkonfigurasi file munin.conf selanjutnya ubah
file /etc/apache2/conf.d/munin (yang sebenarnya ini adalah symlink ke
/etc/munin/apache.conf.
4.3 Konfiguasi Munin
Setelah proses instalasi selesai dilakukan maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi
file yang berada di direktori /etc/munin. Edit file /etc/munin/munin.conf.
Untuk membuat password maka kita harus membuat file password di /etc/munin/munin-
htpasswd. Jalankan perintah #htpasswd c /etc/munin/munin-htpasswd admin. Kemudian
setelah semua konfigurasi selesai restart munin dan apache2 dengan perintah:
/etc/init.d/munin-node restart digunakan untuk me-restart munin
/etc/init.d/apache2 restart untuk me-restart apache2
15

4.4 Konfigurasi Monit
Setelah melakukan instalasi monit kemudian konfigurasi fle monitrc. Sebelum melakukan
konfgurasi salin dulu fle monitrc. Jalankan perintah cp /etc/monit/monitrc /etc/monit/monitrc-
orig. setelah itu jalankan perintah cat /dev/null > /etc/monit/monitrc yang bermaksud untuk
membuat file monitrc yang berada di direktori /etc/monit/ menjadi file kosong. Lalu konfigurasi
file monitrc di direktori /etc/monit. Berikut tampilan konfigurasi.
Setelah itu jalankan monit dengan perintah /etc/init.d/monit restart.
4.5 Pengujian Sistem
4.5.1 Pengujian Autentifikasi
4.5.1.1 Interface Munin
Untuk mengakses halaman monitoring Munin, masukan alamat ip:
http//192.168.56.101/munin. Lalu akan muncul form autentifikasi login untuk bisa masuk ke
dalam sistem server monitoring. Berikut tampilan halaman login.


Gambar 4.1 Tampilan Form Login Munin
4.5.1.2 Interface monit
Begitu juga halnya dengan Monit, untuk bisa masuk ke dalam sistem server monitoring,
masukan alamat berikut http://192.168.56.101:2812 untuk bisa masuk ke dalam halaman awal
dari Monit. Berikut tampilan form login user.
16


Gambar 4.2 Tampilan Form Login Monit
4.6 Analisa Sistem
Setelah melakukan login maka akan tampil halaman awal dari masing-masing sistem
monitoring. Berikut tampilan.


Gambar 4.3 Tampilan Halaman Awal Munin
17


Gambar 4.4 Tampilan Halaman Awal Monit

Gambar 4.5 Tampilang Grafik Traffic Ethernet
5 Penutup
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat dibuat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut:
18

1. Sistem server monitoring berbasis web ini telah berhasil diimplementasikan dengan
menggunakan Munin dan Monit sebagai tools yang digunakan untuk mengumpulkan
data monitoring dan database Round Robin (RRDtool) untuk menyimpan data,
menampilkan hasil monitoring dan melakukan analisis hasil monitoring dalam bentuk
grafik.
2. Dari hasil uji coba, data yang cukup akurat untuk melihat kinerja dari server yang telah
diimplementasikan yaitu berupa data trafik ethernet.
Monitoring server itu terkadang perlu dilakukan untuk mengetahui keadaan dari server yang
dimiliki meskipun itu hanya untuk jaringan local.
5.2 Saran
Penulis mempunyai beberapa saran-saran yang dapat dipertimbangan, antara lain:
1. Sistem server monitoring ini untuk analisis selanjutnya masih diperlukannya
pengembangan lagi seperti kemudahan untuk memecahkan tentang keamanan yang
berada di tools Munin dan Monit untuk lebih bisa mengamankan data yang ada selain
tentang keamanan pada saat login.
2. Untuk server monitoring ini perlu dicari solusi untuk penambahan plugin yang sampai
sekarang untuk orang awam masih telalu sulit untuk membuat plugin atau menulis
script plugin sendiri.

19

DAFTAR PUSTAKA
Azikin, Askari, 2011, Debian GNU/Linux. Bandung, Penerbit Informatika Bandung.
Brinkie, B. t., 2013, Instant Munin Plugin Starter. Birmingham: Packt Publishing.
Dowling, B., 2013, 10 Free Server and Network Monitoring Tools.
http://sixrevisions.com/tools/10-free-server-network-monitoring-tools-that-kick-ass/ diakses 28
Desember 2013.
Handaya, W. B., Suteja, B. R., & Ashari, A. 2011. Linux System Administrator. Bandung:
Informatika Bandung.
Oetiker, Tobias, 2014, RRDTool Documentation. http://oss.oetiker.ch/rrdtool/
doc/rddtool.en.html, diakses 4 Januari 2014.
Oetiker, Tobias, 2014, What RRDTool Does. http://oss.oetiker.ch/rrdtool, diakses 4 Januari
2014.
Ohara, G. J. 2005. Aplikasi Sistem Monitoring Berbasis Web Untuk Open Cluster. Bandung:
STT Telkom.
Sofana, Iwan, 2010, Mudah Belajar Linux Edisi Revisi. Bandung, Penerbit Informatika
Bandung
Timme, Falko, 2013, Server Monitoring With munin And monit On Debian Squeeze.
http://howtoforge.com/server-monitoring-with-munin-and-monit-on-debian-squeeze, diakses 1
Desember 2013.

Vous aimerez peut-être aussi