Vous êtes sur la page 1sur 24

1

REFERAT
TRAUMA URETRA
Pembimbing :
dr. Tri Budiyanto. Sp.U
Disusun Ole:
!ida "o#ia $smail %&A'&'(()
Sabrina Ayu *arasati %&A'&'((+

PE"D$D$,A" PROFES$ ,EDO,TERA"
SMF $*MU BEDA-
RSUD PROF. DR MAR%O"O SOE,AR.O
PUR!O,ERTO
'(&/
2
-A*AMA" PE"%ESA-A"
Telah dipresentasikan dan disetujui referat dengan judul :
Trauma Uretra
Diajukan untuk memenuhi salah satu ujian
kepanitraan klinik dokter muda SMF Bedah
RSUD. rof. Dr. Margono Soekarjo ur!okerto
Disusun "leh:
!ida "o#ia $smail %&A'&'(()
Sabrina Ayu *arasati %&A'&'((+
ur!okerto# $uni 2%1&
Mengetahui#
Dokter em'im'ing#
Dr. Tri Budi(anto. Sp.U
)
,ATA PE"%A"TAR
uji s(ukur kepada *llah S+T atas segala limpahan nikmat dan karunia,(a#
sehingga penulis dapat men(elesaikan referat ini. Referat (ang 'erjudul -Trauma
Uretra0 ini merupakan salah satu s(arat ujian kepaniteraan klinik muda SMF
Bedah RSUD rof. Dr. Margono Soekarjo ur!okerto.
U.apan terima kasih penulis sampaikan kepada dr. Tri Budi(anto. Sp.U se'agai
pem'im'ing atas !aktu (ang diluangkan# 'im'ingan# dan saran (ang sifatn(a
mem'angun dalam pen(usunan referat ini.
enulis men(adari 'ah!a dalam pen(usunan referat ini masih 'elum
sempurna serta 'an(ak terdapat kekurangan. "leh karena itu# penulis
mengharapkan saran dan kritik mem'angun dari pem'im'ing serta seluruh pihak.
ur!okerto# $uni 2%1&
&
BAB $
PE"DA-U*UA"
A. *ATAR BE*A,A"%
/edera Urogenital merupakan 1%0 kasus (ang dapat ditemui dari
'er'agai kasus (ang ada di Unit 1a!at Darurat 2ineiro et al# 2%1%3.
4e'an(akan dari trauma terse'ut tera'aikan dan sulit untuk didiagnosis dan
memerlukan keahlian diagnosis (ang 'aik. Diagnosis a!al sangat diperlukan
untuk men.egah komplikasi lanjut dan gejala sisa jangka panjang (ang serius.
asien dengan kelainan striktur uretra sekunder aki'at peristi!a traumatik
jika tidak dikelola dengan 'aik# .enderung memiliki masalah 'erkemih (ang
signifikan dan 'erulang serta mem'utuhkan inter5ensi le'ih lanjut 2urnomo#
2%1%3.

ria dan !anita (ang mengalami trauma traktus urinarius 'agian
'a!ah 'iasan(a dengan .ara (ang 'er'eda. ada !anita sering 'erhu'ungan
dengan kasus o'stetri# jarang karena trauma fisik 2urnomo# 2%1%3.
Sedangkan trauma traktus urinarius 'agian 'a!ah pada pria 'iasan(a karena
trauma fisik dan dapat men(e'a'kan 'er'agai ma.am ruptur# seperti : 2*3
ruptur 'uli intraperitoneal# 2B3 ruptur 'uli ekstraperitoneal# 2/3 ruptur uretra
posterior# 2D3 ruptur uretra pars mem'ranosa# 263 ruptur uretra pars 'ul'osa#
dan 2F3 ruptur penil uretra. Uretra pars prostatika terlindungi oleh prostat
sehingga jarang rupture 2To'ias# 2%%73.
Se'agian 'esar trauma uretra 'erhu'ungan dengan peristi!a (ang
dapat dideteksi dengan 'aik# termasuk trauma tumpul 'erat seperti (ang
dise'a'kan oleh ke.elakaan kendaraan 'ermotor atau karena jatuh. 8uka
tem'us di daerah uretra juga dapat men(e'a'kan trauma uretra. Se.ara klinis
trauma uretra dapat diklasifikasikan menjadi 2 kategori 'esar 'erdasarkan
lokasi anatomi trauma menjadi trauma uretra anterior dan trauma uretra
posterior# hal ini karena keduan(a menunjukkan per'edaan dalam hal etiologi
trauma# tanda klinis serta pengelolaan(a 2ineiro et al# 2%1%3.


9
B. TU.UA"
Referat ini 'ertujuan untuk mengetahui etiologi# mekanisme dan terapi ruptur
uretra# mengetahui per'edaan gejala klinis dari ruptur uretra anterior dan
posterior serta mengetahui komplikasi ruptur uretra.
1. MA"FAAT
enulisan referat ini diharapkan dapat mem'eri informasi ilmiah terkait
Trauma Uretra.
:
BAB $$
T$".AUA" PUSTA,A
*. *natomi Uretra
Uretra merupakan saluran (ang mem'a!a urine keluar dari 5esi.a
urinaria menuju lingkungan luar. Uretra dimulai dari rongga pel5is dan
terletak ekstraperitoneal 2Snell# 2%%73.
.
;
1am'ar 1. 8etak Uretra Terhadap el5is
Terdapat 'e'erapa per'edaan uretra pada pria dan !anita. Uretra pada
pria memiliki panjang sekitar 2% .m dan juga 'erfungsi se'agai organ seksual
2'erhu'ungan dengan kelenjar prostat3# sedangkan uretra pada !anita
panjangn(a sekitar ).9 .m. selain itu# ria memiliki dua otot sphin.ter (aitu
m.sphin.ter interna 2otot polos terusan dari m.detrusor dan 'ersifat in5olunter3
dan m.sphin.ter e<terna 2di uretra pars mem'ranosa# 'ersifat 5olunter3#
sedangkan pada !anita han(a memiliki m.sphin.ter e<terna 2distal inferior
dari kandung kemih dan 'ersifat 5olunter3 2Rosesntein et al# 2%%:3.
7
1am'ar 2. er'edaan Uretra Maskulina dan Feminina
1. Uretra Maskulina
1am'ar ). 8etak Uretra Maskulina
Urethra
=
Uretra pada pria memiliki panjang sekitar 2%>29.m. Selain
'erfungsi untuk mengeluarkan urin# uretra mas.uline juga 'erfungsi untuk
mengeluarkan .airan semen. Uretra mas.uline ter'agi atas ) 'agian #
(akni 2To'ias et al# 2%%7? Snell# 2%%73 :
a. Uretra pars prostati.a
Sesuai dengan naman(a# uretra pars prostati.a ini terletak di
dalam rostat. Uretra pars prostati.a memiliki panjang sekitar ) .m.
Uretra pars prostatika merupakan 'agian uretra dengan diameter (ang
pali 'esar. Didalam prostat# uretra menerima sepasang du.tus
eja.ulatorius (ang merupakan pen(atuan antara du.tus ekskretorius
dan du.tus 5esi.ular seminalis. Selain itu# uretra pars prostati.a juga
mendapatkan muara dari du.tus>du.tus dari kelenjar prostat itu sendiri
2To'ias et al# 2%%73.
'. Uretra pars mem'ranosa
Uretra pars mem'ranosa merupakan 'agian uretra (ang paling
pendek 21>2.m3 dan juga paling sempit. Uretra pars mem'ranosa
ter'entang dari ape< prostat sampai ke 'ul'us penis. Uretra pars
mem'ranosa terletak di dalam diaphragma pel5is 2diaphragma
urogenitalia3. Uretra 'agian ini 'erdinding tipis dan dikelilingi oleh m.
sfingter uretra e<terna dan merupakan 'agian (ang mudah ro'ek saat
dilakukan kateterisasi urin.
.. Uretra pars spongiosum
Uretra pars spongiosa merupakan 'agian uretra (ang
terpanjang 219 .m3 terletak di dalam 'ul'us penis# .orpus spongiosum
dan glans penis. Uretra pars spongiosa juga dimuarai oleh du.tus
glandula 'ul'ouretralis dan la.una uretralis (ang merupakan muara
dari du.tus glandula uretralis. Terdapat 2 'uah pele'aran (akni fossa
intra'ul'aris 2pele'aran pada 'ul'us penis3 dan fossa na5i.ularis
2pele'aran pada glans penis3. Uretra pars spongiosa kemudian akan
'erakhir pada "rifi.ium 2ostium3 uretra e<ternum 2"U63 pada glans
penis 2To'ias et al# 2%%73.
1%
Berdasarkan letakn(a# uretra di 'agi menjadi dua 'agian (ang
di'atasi oleh diafragma urogenital. Terdiri dari:
a. Uretra *nterior
Terdiri dari uretra pars prostatika dan pars mem'ranosa
'. Uretra osterior
Terdiri dari uretra pars spongiosum (ang meliputi pars 'ul'aris# pars
spongiosa dan pars glandis 2To'ias et al# 2%%7? Snell# 2%%73.
1am'ar &. otongan Melintang enis
enis terdiri dari ) rongga (ang 'erisi jaringan spons# dua rongga
(ang terletak di'agian atas 'erupa jaringan spons korpus kar5enosa. Satu
rongga lagi 'erada di'agian 'a!ah (ang 'erupa jaringan spons korpus
spongiosum. ) Rongga pada penis di'ungkus oleh fas.ia 'u.k. 4orpus
spongiosum mem'ungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh
jaringan erektil (ang rongga>ronggan(a 'an(ak mengandung pem'uluh
darah dan ujung>ujung saraf perasa 2Snell# 2%%73.
Uretra mas.uline di5askularisasi oleh .a'ang dari a. 5esi.alis
inferior# a. re.talis media# dan a. uretralis. Uretra mas.uline mendapatkan
persarafan dari n.pudendus dan ple<us prostati.us.
2. Uretra Feminina
11
1am'ar 9. 8etak Uretra Feminina
Uretra pada !anita han(a 'erukuran )#;9 > 9.m# 'er'entuk lurus
dan mudah diregangkan. 4arena alasan ini pulalah (ang men(e'a'kan
!anita sering mengalami @nfeksi Saluran 4emih 2@S43. Uretra akan
'erakhir pada "rifi.ium 2"stium3 Uretra 6<ternum 2"U63 pada
5esti'ulum 5agina 2Snell# 2%%7? $ung# $ et al. 2%123.
B. Aistologi Uretra
1am'ar :. Aistologi Uretra
Uretra dilapisi oleh sel epitel transisional sesaat setelah keluar dari
5esika urinaria. Selanjutn(a sepanjang uretra disusun oleh sel epitel kolumnar
Uretra
12
komplek. ada 'agian uretra pars glandis dilapisi oleh epitel sBuamous
kompleks. Terdapat pula kelenjar uretra ke.il (ang menghasilkan lendir untuk
mem'antu melindungi sel epitel dari urin (ang korosif 26ros.henko# 2%1%3.
/. Trauma Uretra
1. Definisi
Trauma uretra adalah trauma (ang terjadi pada uretra. Se.ara klinis
di'edakan menjadi trauma uretra anterior dan trauma uretra posterior
2ineiro et al# 2%1%3.
2. 6tiologi
Trauma uretra dapat terjadi aki'at .edera dari luar 2eksternal3 dan
.edera iatrogenik aki'at instrumentasi pada uretra.
a. /edera 6ksternal# misaln(a : Trauma tumpul (ang menim'ulkan
fraktur tulang pel5is men(e'a'kan ruptura uretra pars mem'ranasea#
sedangkan trauma tumpul pada selangkangan atau sering dise'ut
straddle injury dapat men(e'a'kan ruptur uretra pars 'ul'osa.
'. /edera iatrogenik# misaln(a : pemasangan kateter (ang kurang hati>
hati atau tindakan operasi trans uretra 2urnomo# 2%1%3.
). 1am'aran 4linis
Di.urigai terjadi suatu trauma uretra apa'ila didapatkan :
a. *dan(a perdarahan peruretram. erdarahan peruretram adalah
keluarn(a darah dari meautus uretra eksternum setelah mengalami
trauma.
'. Aematuria# (aitu keluarn(a urine 'er.ampur darah.
.. Retensio urine# hal ini sering terjadi aki'at terjadin(a trauma (ang
'erat. ada keadaan retensi urin# tidak 'oleh dilakukan pemasangan
kateter karena dapat men(e'a'kan kerusakan uretra (ang le'ih parah.
Diagnosis ditegakkan melalui foto uretrografi dengan memasukkan
kontras melalui uretra 2Rosesntein et al# 2%%:? urnomo# 2%1%3.
1)
&. 4lasifikasi
a. Ruptura Uretra Anterior
Trauma uretra anterior (ang terdiri dari uretra pars glanularis#
pars pendulans dan pars 'ul'osa. Trauma uretra anterior 'iasan(a
dise'a'kan oleh straddle injury 2.edera selangkangan3 dan iatrogenik
seperti instrumentasi atau tindakan endoskopik. $enis kerusakan (ang
sering terjadi 'erupa: kontusio dinding uretra# ruptur parsial maupun
ruptur total dinding uretr 2urnomo# 2%1%3.
13 atologi
Uretra anterior ter'ungkus dalam corpus spongiosum
penis. Sedangkan corpus spongiosum 'ersamaan dengan corpora
cavernosum di'ungkus oleh fascia buck dan fascia colles.
*pa'ila terjadi ruptur uretra 'eserta corpus spongiosum# darah
dan urine keluar dari uretra tetapi masih ter'atas pada fasia 'u.k#
dan se.ara klinis terlihat hematoma (ang ter'atas pada penis.
,amun apa'ila ro'ek terjadi hingga ke fas.ia 'u.k# ekstra5asasi
darah dan urin dapat menjalar hingga ke s.rotum atau ke dinding
a'domen dengan gam'aran seperti kupu>kupu sehingga sering
dise'ut butterfly hematoma 2Rosesntein et al# 2%%:3.
Trauma uretra pars 'ul'osa terjadi aki'at jatuh terduduk
atau terkangkang sehingga uretra terjepit antara o'jek (ang keras#
seperti 'atu# ka(u atau palang sepeda dengan tulang simfisis
2Rosesntein et al# 2%%:3.
1&
1am'ar ;. Mekanisme trauma tumpul pada uretra anterior. *3
@lustrasi Straddle injury dimana uretra terjepit diantara
tulang pel5is dengan 'enda tumpul. B.3 trauma uretra
anterior hingga terjadi ro'ekan pada fascia buck#
men(e'a'kan perdarahan meluas ke fascia colles
2Rosesntein et al# 2%%:3
23 Diagnosis
a3 Ri!a(at jatuh dari tempat (ang tinggi dan terkena daerah
perineum atau ri!a(at instrumentasi disertai adan(a darah
menetes dari uretra (ang merupakan gejala penting.
'3 ,(eri daerah perineum dan kadang>kadang ada hematom
perineal.
.3 Retensio urin 'isa terjadi dan dapat diatasi dengan sistostomi
suprapu'ik untuk sementara# sam'il menunggu diagnose pasti.
emasangan kateter uretra merupakan kontraindikasi.
d3 $ika terjadi rupture uretra 'eserta korpus spongiosum darah dan
urin keluar dari uretra tetapi masih ter'atas pada fasia Bu.k#
dan se.ara klinis terlihat hematoma (ang ter'atas pada penis.
,amun jika fasia Bu.k ikut ro'ek# ekstra5asasi urin dan darah
han(a di'atasi oleh fasia /olles sehingga darah dapat menjalar
hingga skrotum atau ke dinding a'domen. "leh karena itu
ro'ekan ini mem'erikan gam'aran seperti kupu>kupu sehingga
dise'ut butterfly hematoma atau hematoma kupu>kupu.
19
1am'ar 7. Butterfl( Aematom pada Straddle @njur(
e3 Dengan pemeriksaan uretrografi retrograd# gam'aran ruptur
uretra 'erupa adan(a ekstra5asasi kontras di pars 'ul'osa.
,amun pada keadaan kontusio uretra# 'iasan(a tidak
menunjukan adan(a ekstra5asasi kontras 2urnomo# 2%1%3.
1am'ar =. 6kstra5asasi kontras di urethra pars 'ul'aris pada
straddle injur( 2Ram.handani# 2%%=3.
1:
)3 Tindakan
a3 ada 4ontusio uretra umumn(a tidak memerlukan tindakan
khusus.
'3 ada ruptur uretra parsial dengan ekstra5asasi ringan# dapat
dilakukan sistotomi dan pemasangan kateter fole( untuk
mengalihkan aliran urine. 4ateter dipertahankan hingga 2
minggu# kemudian die5aluasi dengan pemeriksaan uretrografi
hingga dipastikan tidak ditemukan lagi ekstra5asasi kontras
maupun striktur uretra.
.3 ada ruptur uretra anterior total# langsung dilakukan
pemulihan uretra dengan anastomosis ujung ke ujung melalui
sa(atan perineal. Dipasang kateter sili.on selama ) minggu.
d3 ada ruptur dengan ekstra5asasi urine dan hematom (ang luas
perlu dilakukan de'ridement dan in.isi hematoma untuk
men.egah terjadin(a infeksi. *pa'ila luka sudah mem'aik#
'aru dilakukan reparasi uretra
e3 *pa'ila terjadi striktur uretra# dilakukan reparasi uretra atau
sa.hse. 2Sjamjuhidajat# +im De $ong. 2%%&3.
b. Ruptura Uretra Posterior
en(e'a' terseringn(a adalah aki'at fraktur tulang pel5is.
13 atologi
Fraktur (ang mengenai ramus atau simfisis pu'is dan
menim'ulkan kerusakan pada .in.in pel5is# men(e'a'kan
ro'ekan uretra pars prostato mem'ranasea. Fraktur pel5is dan
pem'uluh darah (ang 'erada di dalam ka5um pel5is
men(e'a'kan hematoma (ang luas di .a5um retCius sehingga
apa'ila ligamentum pu'o prostatikum ikut ro'ek# maka prostat
dan 5esi.a urinaria akan terangkat ke atas 2Rosesntein et al#
2%%:3.
1;
23 Diagnosis
1am'aran klinis khasn(a 'erupa :
a3 erdarahan peruretram adalah gejala (ang paling penting dari
ruptur uretra dan sering merupakan satusatun(a gejala# (ang
merupakan indikasi untuk mem'uat urethrogram retrograde.
4ateterisasi merupakan kontraindikasi karena dapat
men(e'a'kan infeksi prostatika dan peri5esika hematom serta
dapat men(e'a'kan laserasi (ang parsial menjadi total.
'3 Retensi urin
.3 ada pemeriksaan rectal touch didapatkan prostat
mengapung 2floating prostate3 aki'at rupture total dari urethra
pars mem'rana.ea oleh karena terputusn(a ligament
pu'oprostatika 2urnomo# 2%1%3.
)3 4lasifikasi
1am'ar =. Tipe Ruptur Uretra osterior 2Rosesntein et al# 2%%:3
17
Derajat Ruptura uretra posterior 'erdasarkan /olapinto dan
M./ollum 21=;:3 adalah se'agai 'erikut 2Rosesntein et al# 2%%:3:
a3 /olapinto @
Uretra posterior masih utuh dan han(a mengalami
peregangan 2stret.hing3.
1am'aran uretrogram : Tidak ada ekstra5asasi# uretra tampak
memanjang.
1am'ar 1%. 1am'aran urethra normal pada urethrogram
retrograde 2Ram.handani# 2%%=3
1am'ar 11. 1am'aran urethra posterior (ang teregang tetapi
masih intak tanpa adan(a ekstra5asasi kontras
pada uretrogram as.ending 2Ram.handani# 2%%=3.
1=
'3 /olapinto @@
Uretra posterior terputus pada per'atasan prostato
mem'ranasea# sedagkan diafragma urogenitalia masih utuh.
1am'aran uretrogram : menunjukkan ekstra5asasi kontras
(ang masih ter'atas pada diafragma urogenital.
1am'ar 12. Tampak ekstra5asasi kontras 2panah putih3 dengan
gam'aran diafragma urogenital (ang masih intak
2panah hitam3. Menunjukan trauma urethra
posterior 2Ram.handani# 2%%=3.
.3 /olapinto @@@
Uretra posterior# diafragma urogenital dan uretra pars
'ul'osa proksimal ikut rusak.
1am'aran uretrogram : menunjukkan ekstra5asasi kontras
meluas sampai 'a!ah diafragma urogenital hingga ke
perineum.
2%
1am'ar 1). 1am'aran ekstra5asasi kontras meluas sampai
'a!ah diafragma urogenital hingga ke perineum
2Ram.handani# 2%%=3.
&3 Tindakan
Ruptura uretra posterior 'iasan(a diikuti oleh trauma ma(or
pada organ lain 2a'domen dan fraktur pel5is3 (ang men(e'a'kan
perdarahan he'at# sehingga pada 'idang urologi diminimalkan
tindakan in5asif agar tidak menam'ah perdarahan terutama pada
.a5um pel5is dan prostat. erdarahan terse'ut han(a akan
memperparah kerusakan uretra 2Rosesntein et al# 2%%:3.
Ruptur uretra posterior ketika tidak disertai .edera organ
intraa'domen maka se'agai penanganan akut# dilakukan sistotomi
untuk di5ersi urine. Setelah pasien sta'il# dilakukan pemasangan
kateter uretra melalui uretroskopi agar kedua ujung uretra (ang
terpisah dapat saling didekatkan. Tindakan terse'ut dilakukan
se'elum 1 minggu pas.a rupture 22>) hari3. 4ateter uretra
dipertahankan selama 1& hari. Setelah itu dapat dilakukan
uretroplasti setelah ) 'ulan pas.a ruptur# dimana jaringan parut
pada uretra diperkirakan sudah sta'il untuk tindakan rekonstruksi
2urnomo# 2%1%? Rosesntein et al# 2%%:3.
21
Bila disertai .edera organ lain sehingga tidak mungkin
dilakukan reparasi dalam !aktu kurang dari 1 minggu# se'aikn(a
dipasang kateter se.ara langsir 2rail roading) 2Rosesntein et al#
2%%:3.
1am'ar 1&. Teknik kateterisasi railroading 2Rosesntein et al# 2%%:3
4eterangan 2rail roading3 :
*. Selang karet atau plastik diikat ketat pada ujung sonde dari
meatus uretra.
B. Sonde uretra pertama masuk dari meatus eksternus dan sonde
kedua melalui sistostomi (ang di'uat le'ih dahulu saling
'ertemu# ditandai 'un(i denting (ang juga dirasa di tempat
rupture.
22
/. Selanjutn(a sonde dari uretra masuk ke kandung kemih dengan
'im'ingan sonde dari 'uli>'uli.
D. Sonde di.a'ut dari meatus uretra.
6. Sonde di.a'ut dari kateter ,elaton dan diganti dengan ujung
kateter Fole( (ang dijepit pada kateter ,elaton
F. Ujung kateter ditarik kearah 'uli>'uli sehingga ujung kateter
Fole( mun.ul di 'uli>'uli.
1. 4ateter ,elaton dilepas# kemudian 'alon dikem'angkan dan
diklem.
A. Selanjutn(a dipasang kantong penampung urin dan traksi
ringan sehingga 'alon kateter Fole( tertarik dan men(e'a'kan
luka rupture merapat. @nsisi di 'uli>'uli ditutup.
2Rosesntein et al# 2%%:3
9. 4omplikasi Trauma Uretra
a. Striktur uretra
'. Disfungsi ereksi : aki'at kerusakan saraf parasimpatis atau
insufisiensi arteria (ang dise'a'kan oleh kerusakan neuro5askuler
disekitar uretra saat terjadi trauma.
.. @nkontinensia urine: aki'at kerusakan sfingter uretra eksterna (ang
dise'a'kan oleh kerusakan neuro5askuler disekitar uretra saat terjadi
trauma 2urnomo# 2%1%3.
:. rognosis
rognosis pada pasien dengan ruptur uretra ketika penanganan
a!al 'aik dan tepat akan le'ih 'aik. Ruptur uretra anterior mempun(ai
prognosis (ang le'ih 'aik ketika diketahui tidak menim'ulkan striktur
uretra karena apa'ila terjadi infeksi dapat mem'aik dengan terapi (ang
tepat. Sedangkan pada ruptur uretra posterior ketika disertai dengan
komplikasi (ang 'erat maka prognosis akan le'ih 'uruk 2alinrungi.
2%%=3.
2)
BAB $$$
S$MPU*A"
1. Se.ara klinis trauma uretra dapat diklasifikasikan menjadi 2 kategori (aitu
trauma uretra anterior dan trauma uretra posterior.
2. er'edaan jenis trauma uretra 'erdasarkan lokasi anatomi 'erhu'ungan
pula dengan per'edaan faktor etiologi trauma# tanda dan gejala klinis serta
tindakan (ang perlu dilakukan dalam pengelolaan masing>masing kasus.
). Diagnosis trauma uretra ditegakkan melalui anamnesis# pemeriksaan fisik
serta hasil dari pemeriksaan penunjang.
&. Tindakan dalam penanganan trauma uretra disesuaikan 'erdasarkan jenis
trauman(a.
DAFTAR PUSTA,A
2&
6ros.henko# D. 2%1%. Sistema reproduksi# sistema urinaria dalam Atlas Histologi
di Fiore. $akarta : 61/. 2:)>2=)
$ung# $ et al. 2%12. /lini.al and Fun.tional *natom( of the Uretral Sphin.ter.
@nternational ,eurourolog( $ournal. @nt ,eurourol $. 1: 2)3 : 1%2>1%:
alinrungi *M. 8e.ture notes on urologi.al emergen.ies E trauma. Makassar:
Di5ision of Urolog(# Departement of Surger(# Fa.ult( of Medi.ine#
Aasanuddin Uni5ersit(? 2%%=. p. 1)1>:
ineiro# 8. et al. 2%1%. 6*U 1uidlines on Uretral Trauma. Journal of European
rology. 9;: ;=1> 7%)
urnomo# B. 2%1%. Trauma Uretra dalam !asar"dasar rologi. $akarta : Sagung
Seto. ==>1%1
Ram.handani and Bu.kler . 2%%=. @maging of 1enitourinar( Trauma.
American Journal of #oentgenology. *$R Dol. 1=2# @ssue :: 12>1;
Rosesntein# D et al. 2%%:. Diagnosis and /lassifi.ation of Uretral @njuries.
America Journal of rology $linic. rol $lin % Am &&' (&")*.
Sjamsuhidajat R# $ong +M. Buku ajar ilmu 'edah. 6disi 2.$akarta : 61/? 2%%9.
p. ;;%>2
Snell# R et all. 2%%7. *natomi @si /a5itas el5is dan Sistem Reproduksi dalam
Anatomi +linik . 6disi :. $akarta: 61/. )9;>)=:
To'ias# S et al. 2%%7. The 8enght of Male Uretra. @nternational BraCil $ournal of
Urolog(. @nt.'raC j urol. Dol )&. ,o &: &)>&7

Vous aimerez peut-être aussi