Vous êtes sur la page 1sur 7

http://download-my-ebook.blogspot.

com
Askep LBP
LOW BACK PAI
A. !e"#n#s#
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat
dari kerusakan jaringan yang actual maupun potensial. Definisi keperawatan tentang
nyeri adalah, apapun yang menyakitkan tubuh yang dikatakan individu/seseorang
yang mengalaminya, yang ada kapanpun orang tersebut mengatakannya.
Peraturan utama dalam merawat pasien dengan nyeri adalah bahwa semua nyeri
adalah nyata, meskipun penyebabnya tidak diketahui. Oleh karena itu, keberadaan
nyeri adalah berdasarkan hanya pada laporan pasien.
ow !ack Pain "!P# atau Nyeri punggung bawah adalah suatu sensasi nyeri
yang dirasakan pada diskus intervertebralis umumnya lumbal bawah, $%& dan &%
'(.
B. $t#olog#
)ebanyakan nyeri punggung bawah disebabkan oleh salah satu dari berbagai
masalah muskuloskeletal "misal regangan lumbosakral akut, ketidakstabilan ligamen
lumbosakral dan kelemahan otot, osteoartritis tulang belakang, stenosis tulang
belakang, masalah diskus intervertebralis, ketidaksamaan panjang tungkai#.
Penyebab lainnya meliputi obesitas, gangguan ginjal, masalah pelvis, tumor
retroperitoneal, aneurisma abdominal dan masalah psikosomatik. )ebanyakan nyeri
punggung akibat gangguan muskuloskeletal akan diperberat oleh aktifitas, sedangkan
nyeri akibat keadaan lainnya tidak dipengaruhi oleh aktifitas.
C. Pato"#s#olog#
'truktur spesifik dalam system saraf terlibat dalam mengubah stimulus menjadi
sensasi nyeri. 'istem yang terlibat dalam transmisi dan persepsi nyeri disebut sebagai
system nosiseptif. 'ensitifitas dari komponen system nosiseptif dapat dipengaruhi
oleh sejumlah factor dan berbeda diantara individu. *idak semua orang yang terpajan
terhadap stimulus yang sama mengalami intensitas nyeri yang sama. 'ensasi sangat
nyeri bagi seseorang mungkin hampir tidak terasa bagi orang lain.
+eseptor nyeri "nosiseptor# adalah ujung saraf bebas dalam kulit yang
berespons hanya pada stimulus yang kuat, yang secara potensial merusak, dimana
stimuli tersebut sifatnya bisa kimia, mekanik, termal. +eseptor nyeri merupakan jaras
multi arah yang kompleks. 'erabut saraf ini bercabang sangat dekat dengan asalnya
pada kulit dan mengirimkan cabangnya ke pembuluh darah local. 'el%sel mast, folikel
rambut dan kelenjar keringat. 'timuli serabut ini mengakibatkan pelepasan histamin
dari sel%sel mast dan mengakibatkan vasodilatasi. 'erabut kutaneus terletak lebih
kearah sentral dari cabang yang lebih jauh dan berhubungan dengan rantai simpatis
paravertebra system saraf dan dengan organ internal yang lebih besar. 'ejumlah
substansi yang dapat meningkatkan transmisi atau persepsi nyeri meliputi histamin,
bradikinin, asetilkolin dan substansi P. Prostaglandin dimana ,at tersebut yang dapat
meningkatkan efek yang menimbulkan nyeri dari bradikinin. 'ubstansi lain dalam
tubuh yang berfungsi sebagai inhibitor terhadap transmisi nyeri adalah endorfin dan
enkefalin yang ditemukan dalam konsentrasi yang kuat dalam system saraf pusat.
)ornu dorsalis dari medulla spinalis merupakan tempat memproses sensori,
dimana agar nyeri dapat diserap secara sadar, neuron pada system assenden harus
diaktifkan. -ktivasi terjadi sebagai akibat input dari reseptor nyeri yang terletak dalam
kulit dan organ internal. Proses nyeri terjadi karena adanya interaksi antara stimulus
nyeri dan sensasi nyeri
.
Patofisiologi Pada sensasi nyeri punggung bawah dalam hal ini kolumna
vertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang yang elastik yang tersusun atas
banyak unit vertebrae dan unit diskus intervertebrae yang diikat satu sama lain oleh
kompleks sendi faset, berbagai ligamen dan otot paravertebralis. )onstruksi
punggung yang unik tersebut memungkinkan fleksibilitas sementara disisi lain tetap
dapat memberikanperlindungan yang maksimal terhadap sum%sum tulang belakang.
engkungan tulang belakang akan menyerap goncangan vertical pada saat berlari
atau melompat. !atang tubuh membantu menstabilkan tulang belakang. Otot%otot
abdominal dan toraks sangat penting ada aktifitas mengangkat beban. !ila tidak
pernah dipakai akan melemahkan struktur pendukung ini. Obesitas, masalah postur,
masalah struktur dan peregangan berlebihan pendukung tulang belakang dapat
berakibat nyeri punggung.
Diskus intervertebralis akan mengalami perubahan sifat ketika usia bertambah
tua. Pada orang muda, diskus terutama tersusun atas fibrokartilago dengan matriks
gelatinus. Pada lansia akan menjadi fibrokartilago yang padat dan tak teratur.
Degenerasi diskus intervertebra merupakan penyebab nyeri punggung biasa. Diskus
lumbal bawah, $%& dan &%'., menderita stress paling berat dan perubahan
degenerasi terberat. Penonjolan diskus atau kerusakan sendi dapat mengakibatkan
penekanan pada akar saraf ketika keluar dari kanalis spinalis, yang mengakibatkan
nyeri yang menyebar sepanjang saraf tersebut.
!. %an#"estas# Kl#n#s
Pasien biasanya engeluh nyeri punngung akut maupun nyeri punggung kronis
dan kelemahan. 'elama wawancara awal kaji lokasi nyeri, sifatnya dan penjalarannya
sepanjang serabut saraf "sciatica#, juga dievaluasi cara jalan pasien, mobilitas tulang
belakang, refleks, panjang tungkai, kekuatan motoris dan persepsi sensoris bersama
dengan derajat ketidaknyamanan yang dialaminya. Peninggian tungkai dalam
keadaan lurus yang mengakibatkan nyeri menunjukkan iritasi serabut saraf.
Pemeriksaan fisik dapat menemukan adanya spasme otot paravertebralis
"peningkatan tonus otot tulang postural belakang yang berlebihan# disertai hilangnya
lengkungan lordotik lumbal yang normal dan mungkin ada deformitas tulang belakang.
!ila pasien diperiksa dalam keadaan telungkup, otot paraspinal akan relaksasi dan
deformitas yang diakibatkan oleh spasme akan menghilang.
)adang%kadang dasar organic nyeri punggung tak dapat ditemukan.
)ecemasan dan stress dapat membangkitkan spasme otot dan nyeri. Nyeri punggung
bawah bisa merupakan anifestasi depresi atau konflik mental atau reaksi terhadap
stressor lingkungan dan kehidupan. !ila kita memeriksa pasien dengan nyeri
punngung bawah, perawat perlu meninjau kembali hubungan keluarga, variable
lingkungan dan situasi kerja.
$. $&al'as# !#agnost#k
Prosedur diagnostik perlu dilakukan pada pasien yang mendertita nyeri
punggung bawah. 'inar /% vertebra mungkin memperlihatkan adanya fraktur,
dislokasi, infeksi, osteoartritis atau scoliosis. 0omputed *omografi "0*# berguna untuk
mengetahui penyakit yang mendasari, seperti adanya lesi jaringan lunak tersembunyi
disekitar kolumna vertebralis dan masalah diskus intervertebralis. 1'2 dapat
membantu mendiagnosa penyempitan kanalis spinalis. 3+4 memungkinkan
visualisasi sifat dan lokasi patologi tulang belakang.
(. Penatalaksanaan
)ebanyakan nyeri punggung bisa hilang sendiri dan akan sembuh dalam .
minggu dengan tirah baring, pengurangan stress dan relaksasi. Pasien harus tetap
ditempat tidur dengan matras yang padat dan tidak membal selama 5 sampai 6 hari.
Posisi pasien dibuat sedemikian rupa sehingga fleksi lumbal lebih besar yang dapat
mengurangi tekanan pada serabut saraf lumbal. !agian kepala tempat tidur
ditinggikan 67 derajat dan pasien sedikit menekuk lututnya atau berbaring miring
dengan lutu dan panggul ditekuk dan tungkai dan sebuah bantal diletakkan dibawah
kepala. Posisi tengkurap dihindari karena akan memperberat lordosis. )adang%
kadang pasien perlu dirawat untuk penanganan 8konservatif aktif9 dan fisioterapi.
*raksi pelvic intermiten dengan : sampai (6 kg beban traksi. *raksi memungkinkan
penambahan fleksi lumbal dan relaksasi otot tersebut.
;isioterapi perlu diberikan untuk mengurangi nyeri dan spasme otot. *erapi bisa
meliputi pendinginan "missal dengan es#, pemanasan sinar infra merah, kompres
lembab dan panas, kolam bergolak dan traksi. 2angguan sirkulasi , gangguan
perabaan dan trauma merupakan kontra indikasi kompres panas. *erapi kolam
bergolak dikontraindikasikan bagi pasien dengan masalah kardiovaskuler karena
ketidakmampuan mentoleransi vasodilatasi perifer massif yang timbul. 2elombang
ultra akan menimbulkan panas yang dapat meningkatkan ketidaknyamanan akibat
pembengkakan pada stadium akut.
Obat%obatan mungkin diperlukan untuk menangani nyeri akut. -nalgetik narkotik
digunakan untuk memutus lingkaran nyeri, relaksan otot dan penenang digunakan
untuk membuat relaks pasien dan otot yang mengalami spasme, sehingga dapat
mengurangi nyeri. Obat antiinflamasi, seperti aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid
"N'-4D#, berguna untuk mengurangi nyeri. )ortikosteroid jangka pendek dapat
mengurangi respons inflamasi dan mencegah timbulnya neurofibrosis yang terjadi
akibat gangguan iskemia.
). Pengka*#an
Pasien nyeri pungung dibimbing untuk menjelaskan ketidaknyamanannya
"missal lokasi, berat, durasi, sifat, penjalaran dan kelemahan tungkai yang
berhubungan#. Penjelasan mengenai bagaimana nyeri timbul dengan tindakan
tertentu atau dengan aktifitas dimana otot yang lemah digunakan secara berlebihan
dan bagaimana pasien mengatasinya. 4nformasi mengenai pekerjaan dan aktifitas
rekreasi dapat membantu mengidentifikasi area untuk pendidikan kesehatan.
'elama wawancara ini, perawat dapat melakukan observasi terhadap postur
pasien, kelainan posisi dan cara jalan. Pada pemeriksaan fisik, dikaji lengkungan
tulang belakang, )rista iliakan dan kesimetrisan bahu. Otot paraspinal dipalpasi dan
dicatat adanya spasme dan nyeri tekan. Pasien dikaji adanya obesitas karena dapay
menimbulkan nyeri punggung bawah.
+. !#agnosa Kepe,awatan.
(. Nyeri b.d masalah muskuloskeletal
5. )erusakan mobilitas fisik b.d nyeri, spasme otot, dan berkurangnya kelenturan
6. )urang pengetahuan b.d teknik mekanika tubuh melindungi punggung
$. Perubahan kinerja peran b.d gangguan mobilitas dan nyeri kronik
&. 2angguan nutrisi < lebih dari kebutuhan tubuh b. d obesitas
I. Inte,&ens# dan Implementas#
(. 3eredakan nyeri
1ntuk mengurangi nyeri perawat dapat menganjurkan tirah baring dan
pengubahan posisi yang ditentukan untuk memperbaiki fleksi lumbal. Pasien
diajari untuk mengontrol dan menyesuaikan nyeri yang dilakukan melalui
pernafasan diafragma dan relaksasi dapat membantu mengurangi tegangan otot
yang berperan pada nyeri punggung bawah. 3engalihkan perhatian pasien dari
nyeri dengan aktifitas lain missal membaca buku, menonton *= maupun dengan
imajinasi "membayangkan hal%hal yang menyenangkan dengan memusatkan
perhatian pada hal tersebut#.
3asase jaringan lunak dengan lembut sangat berguna untuk mengurangi spasme
otot, memperbaiki peredaran darah dan mengurangi pembendungan serta
mengurangi nyeri. !ila diberikan obat perawat harus mengkaji respon pasien pada
setiap obat.
5. 3emperbaiki mobilitas fisik
3obilitas fisik dipantau melalui pengkajian kontinu. Perawat mengkaji bagaimana
pasien bergerak dan berdiri. !egitu nyeri punggung berkurang, aktifitas perawatan
diri boleh dilakukan dengan regangan yang minimal pada struktur yang cedera.
Perubahan posisi harus dilakukan perlahan dan dibatu bila perlu. 2erakan
memutar dan melenggok perlu dihindari. Pasien didorong untuk berganti%ganti
aktifiats berbaring, duduk dan berjalan%jalan dalam waktu lama. Perawat perlu
mendorong pasien mematuhi program latihan sesuai yang ditetapkan, latihan yang
salah justru tidak efektif.
6. 3eningkatkan mekanika tubuh yang tepat
Pasien harus diajari bagaimana duduk, berdiri, berbaring dan mengangkat barang
dengan benar.
$. Pendidikan kesehatan
Pasien harus diajari bagaimana duduk, berdiri, berbaring dan mengangkat barang
dengan benar
&. 3emperbaiki kinerja peran
*anggung jawab yang berhubungan dengan peran mungkin telah berubah sejak
terjadinya nyeri punggung bawah. !egitu nyeri sembuh, pasien dapat kembali ke
tanggung jawab perannya lagi. Namun bila aktifitas ini berpengaruh terhadap
terjadinya nyeri pungung bawah lagi, mungkin sulit untuk kembali ke tanggung
jawab semula tersebut tanpa menanggung resiko terjadinya nyeri pungggung
bawah kronik dengan kecacatan dan depresi yang diakibatkan.
.. 3engubah nutrisi dan penurunan berat badan
Penurunan !! melalui penyesuaian cara makan dapat mencegah kekambuhan
nyeri punggung, dengan melalui rencana nutrisi yang rasional yang meliputi
perubahan kebaisaaan makan untuk mempertahankan !! yang diinginkan.
-. $&al'as#
(. 3engalami peredaan nyeri
- 4stirahat dengan nyaman
- 3engubah posisi dengan nyaman
- 3enghindari ketergantungan obat
5. 3enunjukkan kembalinya mobilitas fisik
- )embali ke aktifitas secara bertahap
- 3enghindari posisi yang menyebabkan yang menyebabkan ketidaknyamanan
otot
- 3erencanakan istirahat baring sepanjang hari
6. 3enunjukkan mekanika tubuh yang memelihara punggung
- Perbaikan postur
- 3engganti posisi sendiri untuk meminimalkan stress punggung
- 3emperlihatkan penggunaan mekanika tubuh yang baik
- !erpartisipasi dalam program latihan
$. )embali ke tanggung jawab yang berhubungan dengan peran
- 3enggunakan teknik menghadapi masalah untuk menyesuaikan diri dengan
situasi stress
- 3emperlihatkan berkurangnya ketergantungan kepada orang lain untuk
perawatan diri
- )embali ke pekerjaan bila nyeri punggung telah sembuh
- )embali ke gaya hidup yang produktif penuh
&. 3encapai !! yang diinginkan
- 3engidentifikasi perlunya penurunan !!
- !erpartisipasi dalam pengembangan rencana penurunan !!
- 'etia dengan program penurunan !!
http://download-my-ebook.blogspot.com
!a"ta, P'staka :
(. !runner > 'uddarth, -lih !ahasa 3onica ?ster, ')P @ !uku -jar )eperawatan
3edikal !edah, ?disi A, =olume (, ?20, Bakarta, 5775
5. !runner > 'uddarth, -lih !ahasa 3onica ?ster, ')P @ !uku -jar )eperawatan
3edikal !edah, ?disi A, =olume 6, ?20, Bakarta, 5775
6. +uth ;. 0raven, ?dD, +N, ;undamentals Of Nursing, ?disi 44, ippincot,
Philadelphia, 5777
$. Cim de Bong, !uku -jar 4lmu !edah, ?disi +evisi, 0etakan 4, ?20, Bakarta, (DD:

Vous aimerez peut-être aussi