Tempat Praktik : Ruang perkasa Waktu Praktik : 28 oktober 2013-04 november 2013 Metode : Wawancara, observasi, study dokumentasi, pemeriksaan fisik Sumber Data : Klien, tim kesehatan, rekam medik
A. PENGKAJIAN
1. Identitas a. Klien Nama : Tn B Umur : 48 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Katolik Alamat : Candirejo, tonggalan, Klaten Pendidikan : Pekerjaan : Wirausaha Suku : Jawa b. Penanggung Jawab Nama : Ex. Alimularso Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Wiraswasta Agama : Katolik Hub dg Klien : Kakak kandung Alamat : Candirejo, tonggalan, Klaten
No CM : 01.42.18 Diagnosa Medis : Scizofrenia residual Tanggal Masuk : 17 oktober 2013 Tanggal Pengkajian : 28 oktober 2013
2. Riwayat Penyakit a. Alasan Masuk rumah sakit 2 hari sebelum rumah sakit klien bingung, sering marah-marah dengan orang lain, pasien mencurigai orang-orang di sekitarnya. Pasien mengalami halusinasi pendengaran dan pengelihatan, pasien putus obat selama 7 bulan MK : resiko menciderai diri sendiri dan orang lain
b. keluhan utama klien mendengar suara bisikan-bisikan dan melihat sosok yesus, klien mudah marah, klien sering mondar-mandir, dan senyum-senyum sendiri. MK : gangguan persepsi sensori : halusinasi
c. Riwayat Penyakit Sekarang Paseien sering mendengar suara-suara bisikan yang mengajaknya untuk menjadi seorang pastur, klien juga mengatakan sering melihat sosok yesus, dan menganggap dirinya mempunyai kekebalan karena ada yesus di dalam tubuhnya yang melindunginya. MK : Gangguan persepsi sensori : halusinasi Waham kebesaran
d. Riwayat Penyakit Dahulu Klien sebelmnya juga pernah opname di RSJD Dr.RM Soedjarwadi, klien 8X keluar masuk di rumah sakit jiwa, pasien putus obat selama 7 bulan Klien mendegar suara bisikan-bisikan selama 26 tahun, pasien pernah mengalami cedera kepala sebelumnya. MK : Regiment terapeutik tidak efektif
e. Riwayat penyakit Keluarga - f. Diagnosa Medis pada saat MRS Diagnosa Medis : Axis 1 : Skizofrenia residual Axis 2 : Kepribadian premorbid Axis 3 : Penyakit organic yang menyertai post trauma kepala Axis 4 : Stress psikososial Axis 5 : -
g. Catatan penanganan kasus (sejak Klien masuk sampai pengambilan kasus) Terapi aktivitas kelompok Terapi rehabilitasi Terapi modalitas Terapi obat Halloperidone (HPD) 2 X 2mg Respheridol (RPD) 2 X 2 mg Tryhexipenidile (THP) 2X 2mg
3.Pengkajian Psikososial
a. Genogram (minimal 3 generasi)
Keterangan : = Laki-laki = Perempuan = Klien = Meninggal = Garis perkawinan
= Tinggal satu rumah = Garis keturunan
b. Konsep Diri 1) Gambaran Diri Klien mengatakan senang dengan semua anggota tubuhnya dan klien bersyukur dengan semua bagian anggota tubuh yang dimiliki MK : -
2) Identitas Diri Klien adalah seorang laki-laki anak ke 7 dari 9 bersaudara, klien mempunyai seorang istri dan 2 orang anak. MK :- 3) Peran Diri Klien merupakan anak ke 7 dari 9 bersaudara, klien seorang kepala keluarga yang mempunyai seorang istri dan 2 orang anak.Klien bekerja sebagai wirausahawan untuk memenuhi kebutuhan rumahan rumah tangganya Di dalam suatu masyarakat klien sering berperan aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan MK :-
4) Ideal Diri Klien mengatakan pernah mendaftarkan untuk melakukan pendidikan pastur tetapi gagal, dan pasien selalu memikirkannya. Sekarang klien bercita-cita untk menjadi wirausahawan MK :-
5) Harga Diri Klien mengatakan minder karena tetangganya tau klien pernah di rawat di rumah sakit jiwa, tetapi klien hanya mendiamkannya (cuek) MK : harga diri rendah c. Hubungan social a. Saat di rumah Klien menganggap keluarga adalah nomer satu di dalam hidupnya. Istri klien jarang menjenguk klien di RS, tetapi saat keluar dari RS Klien Klien kurang aktif dalam kegiatan kelompok masyarakat (gotong royong)
b. Saat di rumah sakit Interaksi klien dengan Klien di RS yang lain sangat baik, namun klien kebanyakan waktu di gunakan untuk sendiri. Klien jarang berinteraksi dengan teman-temannya. Hubungan klien dengan tenaga kesehatan di RS juga sangat baik dan koopratif . MK : Isolasi sosial d. Spiritual/Keyakinan 1) Nilai dan Keyakinan Klien beragama katolik, 2) Kegiatan Ibadah Saat di RS klien selelu aktif berdoa MK :-
4. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan Umum KU Klien baik b. Tingkat Kesadaran Composmentis
5. Tanda Vital TD : 140/90 N : 80X / menit S : 36,5 0 C 6. Ukur BB : 65 kg TB : 170 cm 7. Keluhan Fisik Klien tidak mempunyai keluhan fisik
5. Status Mental a. Penampilan Penampilan klien rapih, klien selalu menjaga kebersihan dirinya. Kuku klien sedikit panjang tetapi bersih. Rambut kurang tertata rapi/sedikit acak-acakan. Gigi klien tampak bersih MK :- b. Pembicaraan Saat berbicara klien tampak lancer akan tetapi sering melantur kemana-mana, klien mudah di ajak bicara, volume suara keras dan jelas,saat berbicara klien sering menguap. MK : gangguan komunikasi vebal
c. Aktivitas Motorik Klien tampak aktiv, kontak mata saat komunikasi terjaga. klien tampak gelisah MK: koping individu tidak efektif
d. Alam Perasaan Klien mengatakan sering melihat sosok yesus yang selalu mendatanginya dan melindunginya. Klien mengatakan sering mendengar bisikan-bisikan yang menyuruh klien utuk menjadi seorang pastur. MK : gangguan persepsi sensori:halusinasi
e. Afek Ada perubahan dalam roman muka klien saat ada stimulus menyenangkan atau menyedihkan yang di berikan oleh perawat. MK : -
f. Interaksi Selama Wawancara Pada saat dikaji, pasien kadang-kadang mengalihkan pembicaraan dengan kata kata ngelantur dan tidak nyambung. MK : kerusakan komunikasi verbal
g. Persepsi Sensori klien mengatakan sering melihat sosok yesus dan sering mendengar bisikan- bisikan suara. Klien mengatakan mendengar bisikan dan melihat yesus pada saat Klien bengong/pikirannya sedang kosong, suara bisikan dan yang dilihat klien muncul terus menerus MK : gangguan perseps sensori :halusinasi
h. Proses Pikir Klien masuk dalam kriteria fligh of idea yaitu bicaranya berpindah-pindah, berbelit-belit. MK : kerusakan komunikasi verbal. i. Isi Pikir Klien mempunyai keyakinan kalau klien mempunyai kekebalan, Klien mengatakan sering melihat yesus, klien mengaku bahwa yesus berada di dalam tubuhnya sehingga klien meyakini mempunyai ilmu kekebalan di dalam tubuhnya. MK: Waham kebesaran
j. Tingkat kesadaran Orientasi waktu, tempat, dan orang masih jelas saat klien di berikan pertanyaan. MK:-
k. Memori Daya ingat klien cukup bagus, tetapi klien kurang dapat mengingingat nama- nama orang yang baru berinteraksi dengan klien. Klien dapat mengingat anggota keluarganya, alasan klien masuk rumah sakit jiwa, aktivitas yang sering di lakukan di rumah. MK:-
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung Klien dapat berkonsentrasi dengan baik pada suatu hal, akan tetapi klien sering melamun sendiri. Klien dapat menghitung dengan baik dan benar saat di berikan pertanyaan tentang hitung-hitungan angka.. MK:-
m. Kemampuan Penilaian Klien mengatakan bahwa ibadah dapat meningkatkan keimanan nya, oleh karena itu klien selalu berdoa pada Tuhan nya untuk menyembuhkannya, melindungi dirinya dan keluarganya. MK:-
n. Daya Tilik Diri Klien mengatakan dirinya di guna-guna oleh tetangganya sehingga dia sering mengalami halusinasi seperti sekarang dan di bawa ke rumah sakit. Klien juga menuduh tetangganya sengaja memasukkannya ke rumah sakit jiwa. Klien tidak menyadari bahwa dirinya mengalami suatu halusinasi, klien menganggap yang di alami adalah sebuah kenyataan. MK: gangguan proses pikir koping individu tidak evektif
5. Mekanisme Koping a. Jenis Mekanisme Koping Cara klien mengatasi masalahnya hanya dengan berdiam,klien blum tau bagaimana caranya mengatasi masalahnya sendiri, klien tampak gelisah MK: koping individu tidak efektrif
b. Sumber Mekanisme Koping Dari dalam dirinya sendiri
6. Kebutuhan Persiapan Pulang
No Aspek yang Dinilai Tingkat Kemampuan 0 1 2 1 Makan a. Kemampuan menyiapkan makanan b. Kemampuan membersihkan alat makan c. Kemampuan menempatkan alat makan dan minum ditempatnya
2 BAB/BAK a. Kemampuan mengontrol BAK/BAB di WC b. Kemampuan membersihkan WC c. Kemampuan membersihan diri d. Kemampuan memakai pakaian/celana
3 Mandi a. Kemampuan dalam mandi b. Kemampuan dalam menggosok gigi c. Kemampuan dalam keramas d. Kemampuan dalam potong kuku dan rambut
4 Berpakaian/berdandan a. Kemampuan memilih pakaian b. Kemampuan memakai pakaian. c. Kemampuan mengatur frekuensi ganti pakaian d. Kemampuan mencukur jenggot (laki-laki) e. Kemampuan berhias (perempuan) f. Kemampuan menyisir rambut
5 Istirahat dan Tidur a. Kemampuan untuk mengatur waktu tidur b. Kemampuan merapikan sprei dan selimut c. Kemampuan untuk tidur dengan bantuan
obat 6 Penggunaan Obat Kemampuan pengaturan penggunaan obat
7 Pemeliharaan Kesehatan a. Perawatan Lanjutan (Puskesmas, RS, RSJ, Perawat, dokter) a. Perawatan Pendukung (keluarga, pengawas minum obat)
8 Kegiatan di Dalam Rumah a. Kemampuan mempersiapkan makanan b. Kemampuan menjaga kerapihan rumah b. Kemampuan mencuci pakaian c. Kemampuan pengaturan keuangan
9 Kegiatan Di Luar Rumah a. Kemampuan berbelanja b. Kemampuan transportasi
8. Terapi Medis Tanggal Nama Obat Dosis/Rute Indikasi Keterangan Halloperidone
Thirexyphenidyl
Risperidone
2x5mg/oral
2x2mg/oral
2x2mg/oral
PENGELOMPOKAN DATA a. Data Subyektif Klien mengatakan sering mendengar suara-suara bisikan yang mengajaknya untuk menjadi seorang pastur, klien juga mengatakan sering melihat sosok yesus . Klien mengatakan mendengar bisikan dan melihat yesus pada saat Klien bengong/pikirannya sedang kosong, suara bisikan dan yang dilihat klien muncul terus menerus Klien mengatakan mempunyai kekebalan pada tubuhnya Klien menganggap dirinya mempunyai kekebalan karena ada yesus di dalam tubuhnya yang selalu melindunginya. klien mengatakan saat mengalami halusinasi klien hanya diam, klien tidak tau bagaimana cara mekanisme koping untuk menghilangkan halusinasinya
b. Data Obyektif Klien mendengar suara bisikan Klien medengar bisikan dan melihat sosok yesus Klien tampak sedikit gelisah Klien sering melamun Klien kadang tersenyum sendiri Klien menganggap dirinya kebal Klien meyakini dirinya mempunyai kekebalan Klien selalu bercerita ke orang-orang bahwa dirinya mempunyai kekebalan klien hanya diam saat terjadi halusinasi klien tidak tau koping untuk mengatasi masalah klieh tampak pendiam klien sering melakukan kegiatan sendiri klien selalu menuduh tetangganya yang menyebabkan dirinya seperti ini
B. ANALISA DATA
NO Data Masalah Keperawatan 1.
DS : Klien mengatakan sering mendengar suara-suara bisikan yang mengajaknya untuk menjadi seorang pastur, klien juga mengatakan sering melihat sosok yesus . Klien mengatakan mendengar bisikan dan melihat yesus pada saat Klien bengong/pikirannya sedang kosong, suara bisikan dan yang dilihat klien muncul terus menerus DO: Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan halusinasi pendengaran dan pengelihatan Klien mendengar suara-suara bisikan Klien sering melihat sosok yesus Klien kadang tersenyum sendiri Klien tampak sedikit gelisah Klien sering melamun 2. DS: Klien mengatakan mempunyai kekebalan pada tubuhnya Klien menganggap dirinya mempunyai kekebalan karena ada yesus di dalam kepalanya yang melindunginya. DO : Klien menganggap dirinya kebal Klien meyakini dirinya mempunyai kekebalan karena ada yesus di tubuhnya Klien selalu bercerita ke orang- orang bahwa dirinya mempunyai kekebalan Waham kebesaran berhubungan dengan halusinasi 3. DS : klien mengatakan saat mengalami halusinasi klien hanya diam, klien tidak tau bagaimana cara mekanisme koping untuk menghilangkan halusinasinya DO : klien hanya diam saat terjadi halusinasi klien tidak tau koping untuk mengatasi masalah klien selalu gelisah klieh tampak pendiam klien sering melakukan kegiatan sendiri klien selalu menuduh tetangganya yang menyebabkan dirinya seperti ini Koping individu tidak efektif berhubungan dengan gangguan proses pikir
C. POHON MASALAH
KOPING INDIVIDU TIDAK EFEKTIF GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI Waham kebesaran EFEK CAUSA CORE PROBLEM D. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan halusinasi pendengaran dan pengelihatan 2. Waham kebesaran berhubungan dengan halusinasi 3. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan gangguan proses pikir
F. RENCANA KEPERAWATAN Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan halusinasi pendengaran dan pengelihatan
Setelah 4X pertemuan pasien mampu : Mengenali halusinasi yang di alaminya Klien dapat mengontrol halusinasi yang di alami Mengikuti program pengobatan secra optimal Setelah 1x pertemuan klien dapat menyebutkan : Isi, waktu, frekuensi, pencetus, perasaan Mampu memperagakan cara dalam mengontrol halusinasi
SP I Bina hubungan saling percaya Bantu klien mengenali halusinasi : Isi Waktu terjadi Frekuensi Situasi pencetus Perasaan saat terjadi halusinasi Latih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik Tahapan tindakannya meliputi : Jelaskan cara menghardik halusinasi Peragakan cara menghardik Minta klien memperagakan ulang Pantau penerapan cara ini, beri penguatan perilaku klien Masukan cara kontrol halusinasi dengan menghardik dalam jadwal harian klien Setelah 1x pertemuan klien mampu : Menyebutkan kegiatan yang sudah di lakukan Klien dapat bercakap- cakap dengan orang lain untuk mengalihkan perhatian SP II Validasi maslah dan latihan sebelumnya Latih bicara/ bercakap-cakap dengan orang lain saat halusinasi muncul Masukan cara kontrol halusinasi dengan cara berbincang- bincang dengan orang lain dalam jadwal harian klien Setelah 1x pertemuan klien mampu : Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan Membuat SP III Validasi maslah dan latihan sebelumnya Latih klien cara mengontrol halusinasi dengan kegiatan harian agar jadwal kegiatan sehari-hari dan mampu memperagakan nya. halusinasi tidak muncul Tahapannya : Jelaskan pentingnya aktifitas yang teratur untuk mengatasi halusinasi Diskusikan aktifitas yang biasa dilakukan oleh klien Latih klien melakukan aktifitas Susun jadwal aktifitas sehari-hari sesuai dengan aktifityang telah di latih(dari bangun pagi sampai tidur malam) Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan, berikan pengaturan terhadap perilaku pasien yang positif Masukan cara kontrol halusinasi dengan cara kegiatan sehari-hari dalam jadwal harian klien Setelah 1x pertemuan klien mampu : Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan Menyebutkan manfaat dari program pengobatan SP IV Validasi maslah dan latihan sebelumnya Jelaskan cara mengontrol halusinasi dengan teratur minum obat Tahapannya : Jelaskan manfaat penggunaan obat pada pasien dengan gangguan jiwa Jelaskan akibat bila tidak di gunakan sesuai program Menyarankan pada klien untuk melakukan control jika obat yang di berikan telah habis Masukan cara kontrol halusinasi dengan cara teratur minum obat dalam jadwal harian klien Waham kebesaran berhubungan dengan halusinasi
Setelah 3X pertemuan diharapkan klien mampu : Membantu Orientasi realita klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan asfek positif yang dimiliki klien dapat memiliki kemampuan yang dapat digunakan klien dapat menetapkan kegaitan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki Setelah 1X pertemuan di harapkan klien mampu : klien dapat berhubungan dengan realita klien dapat mengidentifiks ai kebutuhan yang tidak terpenuhi SP I 1. Bina hubungan saling percaya 2. Bantu orientasi realita Tahapannya : Berikan Support pada klienklien, tidak boleh menyalahkan klien 3. Bantu klien memenuhi kebutuhannya 4. Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian klien.
Setelah 1x pertemuan di harapkan klien mampu : klien dapat memiliki kemampuan yang dapat digunakan SP II 1. Evaluasi jadwal kegiatan harian klien 2. Berdiskusi tentang kemampuan yang di miliki Tanyakan kemampuan yang di miliki klien diskusikan 3. Latih kemampuan yang di miliki Setelah 1x pertemuan di harapkan klien mampu : Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan Menyebutkan manfaat dari program pengobatan SP III 1. Evaluasi jadwal kegiatan harian klien 2. Berikan pendidikan kesehatan tentang menggunakan obat yang teratur Jelaskan manfaat penggunaan obat pada pasien dengan gangguan jiwa Jelaskan akibat bila tidak di gunakan sesuai program Menyarankan pada klien untuk melakukan control jika obat yang di berikan telah habis 3. Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian klien Koping individu tidak efektif berhubungan dengan gangguan proses pikir Setelah 3x pertemuan di harapkan klien mampu : Mengenali koping yang tidak efektif klien mampu menghilangkan Setelah 1 x pertemuan diharapkan klien mampu : Berbicara terbuka dengan orang lain SP I 1. Bina hubungan saling percaya 2. Bantu pasien mengenal koping yang tidak efektif 3. Anjurkan kooping masalah dengan cara berinteraksi dengan orang lain klien mampu menghilangkan masalah dengan melakukan kegiatan
Klien tidak menyalahkan orang lain klien menerima kondisinya seperti sekarang tanpa menyalahkan orang lain
konstruktif: bicara terbuka dengan orang lain jelaskan manfaat bicara terbuka dengan orang lain 4. Masukkan ke jadwal harian klien Setelah 1x pertemuan klien mampu : menghilangkan masalah dengan melakukan kegiatan klien melupakan masalah yang di alami SP II 1. Bina hubungan saling percaya 2. Evaluasi jadwal kegiatan sebelumnya pada klien 3. Mengajarkan koping konstruktif: melakukan aktivitas Jelaskan pentingnya aktifitas yang teratur untuk mengatasi halusinasi Diskusikan aktifitas yang biasa dilakukan oleh klien Latih klien melakukan aktifitas Susun jadwal aktifitas sehari-hari sesuai dengan aktifityang telah di latih(dari bangun pagi sampai tidur malam) Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan, berikan pengaturan terhadap perilaku pasien yang positif 4. Masukkan ke jadwal harian klien Setelah 1x pertemuan klien mampu : Melakukan koping masalah dengan latihan fisik/ olahraga SP III 1. Evaluasi jadwal kegiatan sebelumnya pada klien 2. Ajarkan koping konstruktif: latihan fisik/olah raga 3. Masukkan ke jadwal harian klien
G. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/J am Diagnosa Implementasi Evaluasi Senin 28 oktober 2013 Pukul : 10.30 Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan halusinasi pendengaran dan pengelihatan
10.30 SP I Memantu klien mengenalui halusinasi : Isi Waktu terjadi Frekuensi Situasi pencetus Perasaan saat terjadi halusinasi Melatih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik Tahapan tindakannya meliputi : Menjelaskan cara menghardik halusinasi Memperagakan cara menghardik Meminta klien memperagakan ulang Memantau penerapan cara ini, beri penguatan perilaku klien Memasukan cara 13.30 SP I S : klien mengatakan mendengar suara bisikan- bisikan untuk menyuruhnya menjadi pastur dan pasien sering melihat yesus. halusinasi muncul saat klien bengong, klien sering mengalami halusinasi (terus menerus), klien mendiamkan halusinasi yang terjadi. O : Melatih klien cara menghardik Klien dapat memperagakan ualang cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik halusinasi yang muncul. Klien koopratif Klien mundah menerima masukan dari perawat kontrol halusinasi dengan menghardik dalam jadwal harian klien
( Obi Prasetyo ) A : SP I dapat teratasi P : lanjutkan intervensi SP II Latih bicara/ bercakap-cakap dengan orang lain saat halusinasi muncul
( Obi Prasetyo ) Selasa 29 oktober 2013 pukul : 12.00 Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan halusinasi pendengaran dan pengelihatan
10.30 SP II Mengvalidasi maslah dan latihan sebelumnya Melatih bicara/ bercakap-cakap dengan orang lain saat halusinasi muncul Menjelaskan manfaat berbincang/ berinteraksi dengan orang lain untuk mengalihkan halusinasi pada klien Memasukan cara kontrol halusinasi 13.30 SP II S : klien mengatakan dapat melakukan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik halusinasi tersebut klien mengatakan halusinasinya masih sering terjadi O : Klien dapat mempraktekan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik Melatih klien berbincang dengan dengan cara berbincang-bincang dengan orang lain dalam jadwal harian klien
( Obi Prasetyo ) orang lain untuk mengalihkan halusinasi yang di alani. Pasien dapat berbincang-bincang dengan orang lain dengan baik Klien koopratif Interaksi klien dengan orang lain baik baik Komunikasi klien baik A : SP II dapat teratasi
P : Lanjutkan intervensi SP III Latih klien cara mengontrol halusinasi dengan kegiatan harian agar halusinasi tidak muncul
( Obi Prasetyo ) Rabu 30 oktober 2013 Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan 10.30 SP III Mengvalidasi maslah dan latihan sebelumnya 13.30 SP III S : klien mengatakan halusinasi pendengaran dan pengelihatan
Melatih klien cara mengontrol halusinasi dengan kegiatan harian agar halusinasi tidak muncul Tahapannya : Menjelaskan pentingnya aktifitas yang teratur untuk mengatasi halusinasi Mendiskusikan aktifitas yang biasa dilakukan oleh klien Menyusun jadwal aktifitas sehari-hari sesuai dengan aktifityang telah di latih(dari bangun pagi sampai tidur malam) Memasukan cara kontrol halusinasi dengan cara kegiatan sehari-hari dalam jadwal harian klien
( Obi Prasetyo ) saat halusinasi muncul, klien melakukan interaksi dengan teman sekamarnya untuk mengontrol halusinasinya. klien mengatakan saat melakukan interaksi halusinya dapat berkurang
O : Membuatkan jadwal kegiatan untuk klien. Klien paham pentingnya aktifitas untuk menghilangkan halusinasi Klien koopratif Klien mau melakukan aktifitas yang di jadwalkan. Klien mampu melakukan kegiatan aktifitas yang di jadwalkan. A : SP III dapat teratasi
P : Lanjutkan intervensi SP IV Jelaskan cara mengontrol halusinasi dengan teratur minum obat
( Obi Prasetyo ) Kamis 31 oktober 2013 Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan halusinasi pendengaran dan pengelihatan
10.30 SP IV Memvalidasi maslah dan latihan sebelumnya Menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan teratur minum obat Tahapannya : Menjelaskan manfaat penggunaan obat pada pasien dengan gangguan jiwa Menjelaskan akibat bila tidak di minum sesuai program Menyarankan pada klien untuk melakukan control jika obat yang di berikan telah habis Masukan cara kontrol halusinasi dengan cara teratur minum obat 13.30 SP IV S : klien mengatakan sudah melakukan kegiatan sesuai yang di jadwalkan bersama- sama. Klien mengatakan halusinasi tidak sering muncul saat klien melakukan kegiatan. O : klien jelas pentingnya obat yang di berikan di rumah sakit klien mengetahui akibatnya jika tidak meminum obat sesuai program klien dapat menyebutkan manfaat terapi obat yang di berikan klien koopratif klien mau dalam jadwal harian klien
( Obi Prasetyo ) melakukan saran yang di berikan. A : SP IV dapat teratasi P : lanjutkan intervensi Optimalkan konsumsi obat (teratur minum obat) Anjurkan untuk kontrol ke RS saat obat habis
( Obi Prasetyo ) 13.30 S : klien mengatakan halusinasi yang di alami klien sudah jarang muncul, jika halusinasi muncul lien sudah tau bagaimana caranya mengontrol halusinasi tersebut agar dapat menghilang.
O : Klien koopratif Halusinasi jarang terjadi Klien tampak lebih tenang Interaksi dengan orang lain bagus. klien melakukan aktivitas seperti yang di jadwal Klien sudah paham manfaat minum obat teratur Klien tau jika obat habis harus segera kontrol ke RS
A : Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan halusinasi pendengaran dan pengelihatan dapat teratasi
P : lanjutkan intervensi optimalkan minum obat yang teratur control ke RS jika obat telah habis.
( Obi Prasetyo) Senin, 28 oktober 2013 waham kebesaran berhubungan dengan halusinasi 10.30 SP I 1. Membina hubungan saling percaya 2. Membantu orientasi realita Tahapannya : Memberikan 13.30 SP I S : Klien mengatakan mempunyai kekebalan pada tubuhnya. Klien menganggap dirinya mempunyai kekebalan karena ada yesus di dalam tubuhnya yang Support pada klien, tidak boleh menyalahkan klien 3. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian klien.
( Obi Prasetyo ) melindunginya. O : Bicara sering melantur Menjelaskan realita tentang yang di alami klien Klien masih mempercayai bahwa dirinya mempunyai kekebalan
A : SP I teratasi sebagian
P : lanjutkan SP I Membantu orientasi realita
( Obi Prasetyo ) Selasa 29 oktober 2013 10.30 SP I 1. Membantu orientasi realita Tahapannya : Jelaskan pada klien kalau yang di alami klien tidak di miliki 2. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian SP I S : klien mengatakan dirinya masih mempunyai kekebalan, klien meyakini yesus yang ada di tubuhnya selalu melindunginya jadi dirinya kebal
O : saat bicara masih melantur komunikasi terarah saat di jelaskan klien klien.
( Obi Prasetyo ) selalu menyangkal hari ke 2 klien masih membicarakan dirinya mempunyai kekebalan
A : SP I teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi SP I Membantu orientasi realita
( Obi Prasetyo ) Rabu 30 oktober 2013 SP I 1. Membantu orientasi realita Tahapannya : Jelaskan pada klien kalau yang di alami klien tidak di miliki orang normal 2. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian klien.
SP I S : klien mengatakan dirinya masih mempunyai kekebalan, klien meyakini yesus yang ada di tubuhnya selalu melindunginya
O : bicara masih melantur saat bercerita masih menceritakan tentang kekebalannya yang di miliki ( Obi Prasetyo ) saat di jelaskan klien selalu menyangkal
A : SP I teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi Optimalkan konsumsi obat (teratur minum obat) Anjurkan untuk kontrol ke RS saat obat habis
( Obi Prasetyo ) S : klien mengatakan mempuyai kekebalan, klien mempunyai kekebalan karena terdapat yesus di tubuhnya sehingga menjadikan tubuhnya kebal
O : selama 3x pertemuan klien selalu menyangkal saat di jelaskan tentang kekebalannya klien selalu bercerita tentang kekebalannya klien bicara melantur tentang kekebalannya komunikasi terarah
A : waham kebesaran berhubungan dengan halusinasi teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi bantu orientasi realita tentang waham yang di alami klien
( Obi Prasetyo) Senin 28 oktober 2013 Koping individu tidak efektif berhubungan dengan gangguan proses pikir SP I 1. Membina hubungan saling percaya 2. Membantu pasien mengenal koping yang tidak efektif 3. Menganjurkan kooping konstruktif: bicara terbuka dengan orang lain menjelaskan manfaat bicara terbuka dengan orang lain 4. Memaasukkan ke jadwal SP I S : klien mengatakan belum tau bagaimana cara untuk mengatasi masalah (halusinasi) yang di alami, klien hanya diam saat masalahnya muncul klien mengatakan tetangganya yang mengguna-gunanya sehingga menjadi harian klien
( Obi Prasetyo ) seprti sekarang O : klien koopratif komunikasi terarah, tetapi kadang melantur klien mau berbicara terbuka dengan orang lain klien tau manfaat berbicara terbuka dengan orang lain A : SP I dapat teratasi P : lanjutkan SP II Mengajarkan koping konstruktif: melakukan aktivitas
(obi prasetyo) Selasa 29 oktober 2013 SP II 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan sebelumnya pada klien 2. Mengengajarkan koping konstruktif: melakukan kegiatan Menjelaskan pentingnya aktifitas SP II S : klien mengatakan tau cara mengatasi masalah dengan berbicara dengan orang lain. Klien mengatakan lebih plong saat yang teratur untuk mengatasi halusinasi Mendiskusikan aktifitas yang biasa dilakukan oleh klien Menyusun jadwal aktifitas sehari-hari sesuai dengan aktifitas yang telah di latih 3. Memaasukkan ke jadwal harian klien
( Obi Prasetyo ) berbicara terbuka dengan orang lain. O : klien koopratif klien mau berdiskusi untuk mengatasi masalahnya dengan beraktivitas klien tau manfaat aktifitas untuk mengatasi masalahnya A : SP II dapat teratasi P : lanjutkan intervensi Mengajarkan koping konstruktif: latihan fisik/olah raga
( Obi Prasetyo ) Rabu 30 oktober 2013 SP III 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan sebelumnya pada klien 2. Mengajarkan koping konstruktif: latihan fisik/olah raga 3. menjelaskan manfaat latihan fisik/olah raga SP III S : klien mengatakan sudah melakukan kegiatan yang telah di jadwalkan untuk mengatasi masalahnya O : Klien setiap pagi olahraga Klien melupakan untuk mengatasi masalahnya 4. Memasukkan ke jadwal harian klien
( Obi Prasetyo ) masalahnya saat kegiatan Klien koopratif Klien tau manfaat olahraga untuk menghilangkan masalahnya A : SP III dapat teratasi P : lanjutkan intervensi Optimalkan aktivitas klien untuk mengatasi masalah klien
( Obi Prasetyo ) S : klien mengatakan tau bagaimana cara megatasi masalahn ya dengan cara berbicara terbuka dengan orang lain, dengan beraktivitas, dan dengan latihan fisik/olah raga O : klien koopratif klien lebih tenang klien tau cara mengatasi masalahnya sendiri klien sudah tidak menyalahkan tetangganya lagi klien sudah menerima keadaannya sekarang dengan ikhlas A : koping individu tidk efektif berhubungan dengan gangguan proses piker teratasi sebagian. P : lanjutkan intervensi Optimalkan mekanisme-mekaisme koping yang konstruktif
(Obi Prasetyo) STRATEGI PELAKSANAAN (SP) SP 1 P Pertemuan ke 1
Masalah Utama : Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan halusinasi A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi klien: Klien sedikit gelisah Klien mengatakan mendengar suara yang menyuruhnya menjadi pastur dan melihatsosok yesus. 2. Diagnosa keperawatan: Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar dan pengelihatan 3. Tujuan a. Klien dapat membina hubungan saling percaya b. Klien dapat mengenal halusinasinya c. Klien dapat mengontrol halusinasinya 4. Tindakan a. Sapa klien dengan ramah sambil berjabat tangan, tanyanakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai. a. Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasi. b. Diskusikan dengan klien tentang isi, frekwensi, waktu, respon dan perasaan saat timbul halusinasi. c. Diskusikan dengan klien tentang cara mengontrol halusinasi. d. Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik. e. Masukkan dalam jadwal harian.
B.STRATEGI KOMUNIKASI TINDAKAN KEPERAWATAN ORIENTASI: 1. Salam Terapeutik Selamat pagi bapak, perkenalkan nama saya Obi prasetyo biasa di panggil Obi saya Mahasiswa keperawatan dari AKPER Notokusumo Yogyakarta yang akan merawat bapak . Nama bapak siapa?Bapak Senang dipanggil apa 2. Evaluasi/validasi Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak saat ini 3. Kontrak * Topik Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara dan yang di lihat oleh bapak selama ini? * Tempat Di mana kita duduk? Di ruang tamu? * Waktu Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit KERJA: Apakah bapak mendengar suara tdan melihat sesuatu yang tidak di dengar atau di lihat oleh orang lain?Apa yang dikatakan suara itu?sosok apa yang bapak lihat itu? Apakah bapak mendengar dan melihatnya terus-menerus atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering dengar suara dan di lihat bapak? Berapa kali sehari bapak alami? Pada keadaan apa suara dan pengelihatan itu muncul? Apakah pada waktu sendiri? Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara dan melihat sosok itu? Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara dan melihat sosok itu? Apakah dengan cara itu suara-suaradan yang dilihat bapak itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara- cara untuk mencegah suara-suara dan yang dilihat bapak itu muncul? bapak , ada empat cara untuk mencegah halusinasi itu muncul. Pertama, dengan menghardik suara dan pengelihatan tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat minum obat dengan teratur. Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik. Caranya sebagai berikut: saat suara-suara dan pengelihatan itu muncul, langsung bapak tutup telinga dan mata kemudian bilang, pergi saya tidak mau dengar, Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah begitu, bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak B sudah bisa
TERMINASI: 1. Evaluasi Subyektif Bagaimana perasaan bapak setelah peragaan latihan tadi? 2. Evaluasi obyektif Kalau suara-suara dan pengelihatan itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut ! 3. RTL bagaimana kalu kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya? (Saudara masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien). 4. Kontrak * Topik Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan suara-suara dengan cara yang kedua? * Waktu Jam berapa pak?Bagaimana kalau besok? Berapa lama kita akan berlatih? * Tempat Dimana tempatnya Baiklah, sampai jumpa.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) SP 2P Pertemuan ke 2
Masalah Utama : Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar dan pengelihatan A.PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi klien: Klien sudah dapat membina hubungansaling percaya dengan perawat. Klien dapat mengenal halusinasinya. 2. Diagnosa keperawatan: Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar 3. Tujuan : Klien dapat mengontrol halusinasinya Tindakan a. Evaluasi/validasi b. Ajarkan cara mnengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain, c. Masukkan dalam jadwal harian.
B.STRATEGI KOMUNIKASI TINDAKAN KEPERAWATAN
Orientasi: 1. Salam terapeutik Selamat pagi bapak Bagaimana perasaan bapak hari ini? 2. Evaluasi/validasi Apakah suara-suara dan pengelihatannya masih muncul ? Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih?Berkurangkan suara-suara dan pengelihatannyanya? Bagus ! 3. Kontrak * Topil Sesuai janji kita tkemarin saya akan latih cara kedua untuk mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. * Waktu Kita akan latihan selama 20 menit. * Tempat Mau di mana? Di sini saja? Kerja: Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan bercakap- cakap dengan orang lain. Jadi kalau bapak mulai mendengar suara-suara dan melihat sosok yang bapak katakan, langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan bapak Contohnya begini; tolong, saya mulai dengar suara-suara dan melihat sosok yesus. Ayo ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya istri,anak bapak katakan: bu, ayo ngobrol dengan bapak, bapak sedang dengar suara-suara dan melihat sosok. Begitu bapak Coba bapak lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu. Bagus! Coba sekali lagi! Bagus! Nah, latih terus ya bapak!
Terminasi: 1. Evaluasi Subyektif Bagaimana perasaan bapak setelah latihan ini? Jadi sudah ada berapa cara yang bapak pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus, 2. Evaluasi Obyektif cobalah kedua cara ini kalau bapak mengalami halusinasi lagi. 3. RTL Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian bapak. Mau jam berapa latihan bercakap-cakap? Nah nanti lakukan secara teratur serta sewaktu-waktu suara itu muncul! 4. Kontrak * Topik Besok siang saya akan ke mari lagi. Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga yaitu melakukan aktivitas terjadwal? * Waktu Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 12.00 setelah makan siang? * Tempat Mau di mana/Di sini lagi? Sampai besok ya. Selamat pagi
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) SP 3 P Pertemuan ke 3
Masalah Utama : Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar dan pengelihatan A.PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi klien: Klien sudah mengetahui cara- cara yang dapat digunakan untuk memutus atau menghilangkan halusinasi 2. Diagnosa keperawatan: Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar dan pengelihatan 3. Tujuan : Klien dapat mengontrol halusinasinya 4. Tindakan a. Evaluasi/validasi b. Ajarkan cara mnengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitaS c. Masukkan dalam jadwal harian.
B.STRATEGI KOMUNIKASI TINDAKAN KEPERAWATAN Orientasi: 1. Salam Terapeutik Selamat pagi bapak ..... 2.Evaluasi/validasi Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah suara-suaranya masih muncul ? Apakah sudah dipakai dua cara yang telah kita latih ? Bagaimana hasilnya ? Bagus ! 3. Kontrak * Topik Sesuai janji kita, hari ini kita akan belajar cara yang ketiga untuk mencegah halusinasi yaitu melakukan kegiatan terjadwal. * Tempat Mau di mana kita bicara? Baik kita duduk di ruang tamu. * Waktu Berapa lama kita bicara? Bagaimana kalau 30 menit? Baiklah. Kerja: Apa saja yang biasa bapak lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya, terus jam berikutnya (terus ajak sampai didapatkan kegiatannya sampai malam). Wah banyak sekali kegiatannya. Mari kita latih dua kegiatan hari ini (latih kegiatan tersebut). Bagus sekali bapak bisa lakukan. Kegiatan ini dapat bapak lakukan untuk mencegah suara tersebut muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi sampai malam ada kegiatan. Terminasi: 1. Evaluasi Subyektif Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap cara yang ketiga untuk mencegah suara-suara dan pengelihatan bapak? Bagus sekali! Coba sebutkan 3 cara yang telah kita latih untuk mencegah suara-suara dan pengelihatan sosok yang bapak lihat. 2. Evaluasi Obyektif Coba bapak ulangi cara tersebut.....Bagus sekali... 3. RTL . Mari kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian bapak Coba lakukan sesuai jadwal ya!(Saudara dapat melatih aktivitas yang lain pada pertemuan berikut sampai terpenuhi seluruh aktivitas dari pagi sampai malam) 4. Kontrak * Topik Bagaimana kalau besok setelah makan siang, kita membahas cara minum obat yang baik serta guna obat. * Waktu Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 12.00 pagi? * Tempat Di aula saja ya pak! Sampai jumpa pak!
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) SP 4 P Pertemuan ke 4
Masalah Utama : Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar dan pengelihatan A.PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi klien: Klien sudah mengenal pengertian dan gejala halusinasi. Klien sudah mengetahui cara menghindari munculnya kembali suara suara. 2. Diagnosa keperawatan:Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar dan pengelihatan 3. Tujuan : Klien dapat mengontrol halusinasinya 4. Tindakan a. Evaluasi/validasi b. Diskusikan dengan klien tentang nama obat,dosis, efek dan efek samping dan cara pemberian c. Diskusikan dengan klien 5 B prinsip minum obat d. Masukkan dalam jadwal harian.
B.STRATEGI KOMUNIKASI TINDAKAN KEPERAWATAN
Orientasi: 1. Salam Terapeutik Selamat pagi bapak .... 2. valuasi/validasi Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah halusinasi yang bapak alami masih muncul ? Apakah sudah dipakai tiga cara yang telah kita latih ? Apakah jadwal kegiatannya sudah dilaksanakan ? Apakah pagi ini sudah minum obat? 3. Kontrak * Topik Baik. Hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang bapak minum. * Waaktu Kita akan diskusi selama 20 menit sambil menunggu makan siang. * Tempat Di sini saja ya bapak?
Kerja: bapak adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah halusinasi berkurang/hilang ? Minum obat sangat penting supaya halusinasi yang bapak dengar dan bapak lihat yang mengganggu bapak selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang bapak minum ? (Perawat menyiapkan obat pasien) . Ini yang putih (THP)2 kali sehari jam nya pagi hari saat sarapan pagi dan sore hari setelah makan/ 12 jam sekali, gunanya untuk rileks dan tidak kaku. Ini yang merah jambu (HPD) 2kali sehari jam nya sama gunanya untuk pikiran biar tenang. Sedangkan yang putih ini lagi (HPD) 2kali sehari jamnya sama, gunanya untuk menghilangkan kecemasan dan halusinasi. Kalau halusinasi sudah hilang obatnya tidak boleh diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat, bapak akan kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Kalau obat habis bapak bisa minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. bapak juga harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya bapak harus memastikan bahwa itu obat yang benar-benar punya bapak Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya, dengan cara yang benar. Yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya bapak juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum, dan harus cukup minum 10 gelas per hari
Terminasi: 1, Evaluasi Subyektif Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang obat? 2. Evaluasi Obyektif Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara? Coba sebutkan! Bagus! (jika jawaban benar). 3. RTL Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan bapak Jangan lupa pada waktunya minta obat pada perawat atau pada keluarga kalau di rumah. Nah makanan sudah datang. 4. Kontrak * Topik Besok kita ketemu lagi untuk melihat manfaat 4 cara mencegah suara yang telah kita bicarakan. * Waktu Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 12.00 lagi. * Tempat Mau dimana......di teras?? sampai jumpa.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) SP I Pertemuan ke I Masalah keperawatan : Waham kebesaran Tujuan Khusus : Membantu Orientasi realita Tujuan Umum 1. Bina hubungan saling percaya 2. Membantu klien kembali ke realita 3. Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi 4. Membantu pasien memenuhi kebutuhannya 5. Membantu klien menyusun kegiatan harian
B.Strategi komunikasi tindakan keperawatan (SP1) orientasi Salam Terapeutik Selamat pagi bapak, perkenalkan nama saya Obi prasetyo biasa di panggil Obi saya Mahasiswa keperawatan dari AKPER Notokusumo Yogyakarta yang akan merawat bapak . Nama bapak siapa?Bapak Senang dipanggil apa 2. Evaluasi/validasi Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak saat ini 3. Kontrak * Topik Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang apa yang bapak rasakan sekarang? * Tempat Di mana kita duduk? Di ruang tamu? * Waktu Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit KERJA: Saya mengerti bapak merasa bahwa bapak mempunyai ilmu kekebalan, tapi sulit bagi saya untuk mempercayainya karena setahu saya orang biasa itu tidak ada yang mempunyai kekebalan seperti yang di rasakan bapak tersebut., bisa kita lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus bapak? bapak ada ditempat yang aman, saya dan keluarga bapak akan selalu menemani bapak Apa saja yang Bapak harapkan selama ini, bisa Bapak ceritakan kepada saya? Bagus sekali, Bapak dapat menceritakan harapan Bapak TERMINASI Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang dengan saya? Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus Bagaimana kalau saya datang kembali ke ruangan Bapak besok? pukul berapa sebaiknya saya datang kembali?jam 12.00 saja Dimana enaknya kita bercakap-cakap nanti? bsok kita bincang-binbcang tentangyang bapak rasakan lagi ya baiklah pak sampai jumpa besok ya?
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) SP I Pertemuan ke 2 Masalah keperawatan : Waham kebesaran Tujuan Khusus : Membantu Orientasi realita Tujuan Umum 1. Bina hubungan saling percaya 2. Membantu klien kembali ke realita 3. Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi 4. Membantu pasien memenuhi kebutuhannya 5. Membantu klien menyusun kegiatan harian
B.Strategi komunikasi tindakan keperawatan (SP1) orientasi Salam Terapeutik Selamat pagi bapak, masih ingat dengan saya tidak?iya pak benar 2. Evaluasi/validasi Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak saat ini 3. Kontrak * Topik Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang apa yang bapak rasakan sekarang? * Tempat Di mana kita duduk? Di teras? * Waktu Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit KERJA: apakah bapak masih memikirkan masalah bapak yang mempunyai kekebalan? bapak tau tidak kerugian kalau seumpama bapak mempraktekkan kekuatan bapak ini? kerugiannya kalau orang lain melihatnya pasti takut,dan bapak kan punya anak bagaimana kalau anak bapak menirukan yang bapak lakukan? bagaimana bapak?sudah tau belum kerugiannya jika bapak melakukan tindakan yang bapak katakan tadi? TERMINASI Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang dengan saya? Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus Bagaimana kalau saya datang kembali ke ruangan Bapak besok? pukul berapa sebaiknya saya datang kembali?jam 12.00 lagi saja Dimana enaknya kita bercakap-cakap nanti? bsok kita bincang-binbcang tentangyang bapak rasakan lagi ya baiklah pak sampai jumpa besok ya?
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) SP I pertemuan ke 3 Masalah keperawatan : Waham kebesaran Tujuan Khusus : Membantu Orientasi realita Tujuan Umum 1. Bina hubungan saling percaya 2. Membantu klien kembali ke realita 3. Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi 4. Membantu pasien memenuhi kebutuhannya 5. Membantu klien menyusun kegiatan harian
B.Strategi komunikasi tindakan keperawatan (SP1) orientasi Salam Terapeutik Selamat pagi bapak, masih ingat dengan saya tidak?iya pak benar 2. Evaluasi/validasi Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak saat ini 3. Kontrak * Topik Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang apa yang bapak rasakan sekarang? * Tempat Di mana kita duduk? Di teras? * Waktu Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit KERJA: apakah bapak masih merasakan mempunyai kekebalan? bapak kan sudah tau apa kerugian dari yang bapak rasakan tersebut jika bapak memraktekkannya jadi sebaiknya bapak coba lupakan yang bapak rasakan tentang kekebalan bapak itu, karena itu bisa merugikan buat bapak dan orang lain yang ad di sekitar bapak bagaimana bapak?sudah tau belum kerugiannya jika bapak mempraktekkan yang bapak rasakan tersebut? sebaiknya bapak jangan coba-coba mempraktekkan hal-hal ang dapat merugikan tersebut ya pak TERMINASI Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang dengan saya? Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus Bagaimana kalau saya datang kembali ke ruangan Bapak besok? pukul berapa sebaiknya saya datang kembali?jam 12.00 lagi saja Dimana enaknya kita bercakap-cakap nanti? bsok kita bincang-binbcang tentangyang bapak rasakan lagi ya baiklah pak sampai jumpa besok ya?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPARAWATAN Masalah : Koping Individu tidak Efektif Pertemuan : 1 A. Proses keperawatan 1. Kondisi klien Klien kurang mampu memulai pembicaraan, klien tampak duduk diam di depan ruang perawatan. 2. Diagnosa keperawatan Koping individu tidak efektif 3. Tujuan TUM : Klien dapat memiliki koping yang efektif TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya klien tau manfaat koping konstruktif : bicara terbuka dengan orang lain
4. Rencana tindakan keperawatan SP I 1. Bina hubungan saling percaya 2. Bantu pasien mengenal koping yang tidak efektif 3. Anjurkan kooping konstruktif: bicara terbuka dengan orang lain 4. Masukkan ke jadwal harian klien
B. Strategi Komunikasi Keperawatan Tindakan Keperawatan 1. Fase Oreinetasi a. Salam Terapeutik Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya obi prasetyo, bisa dipanggil obi, kalau nama bapak siapa? Suka dipanggil apa? b. Validasi Bagaimana perasaan bapakak hari ini? c. Kontrak 1) Topik masalah yang di alami apak dan bagaimana cara mengatasi masalah bapak tersebut 2) Tempat Bapak mau dimana kita ngobrolnya? Disini saja bagaimana pak? 3) Waktu Mau berapa lama ? 10 menit bagaimana pak? 2. Fase Kerja coba bapak ceritakan dengan saya apa yang menyebabkan bapak seperti ini?
Baik, bapak, saya dengar bapak ada masalah ya dengan tetangga bapak?yang membuat bapak seperti ini apa?
bapak tidak boleh menuduh tetangga bapak sembarangan, kan bapak tidak tau kenyataannya, jadi bapak tidak boleh menyalahkan orang lain.
coba ya bapak lebih bicara terbuka dengan orang lain, jadi bapak tidak memendam masalahnya sendirian.kalau bapak cerita ke orang lain kan perasaan bapak lebih tenang
3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang, mengungkapkan perasaan kepada saya? b. Evaluasi Obyektif Coba Pak masih ingat tidak apa saja yang kita bicarakan tadi. Kita ulangi bersama ya pak. c. Rencana Tindak Lanjut Nah Pak, sudah merasa plong kan bisa bercerita seperti ini. Besok lagi kalau bapak merasa ada unek-unek yang mengganjal coba disampaikan kepada orang terdekat bapakak, supaya bapakak tidak merasa terbebani. d. Kontrak 1) Topik Pak, nanti kita ngobrol lagi ya tentang hal-hal yang membuat pak merasa plong dengan masalah yang dihadapi. 2) Tempat Pak mau dimana ngobrolnya? Disini saja ya. 3) Waktu Mau berapa lama pak? 10 menit ya. Baiklah kalau begitu, sampai jumpa nanti pak.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Koping Individu tidak Efektif Pertemuan : Ke-2 A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien Klien sedang duduk di depan ruang perawatan bersama klien yang lain. Klien tampak diam. 2. Diagnosa keperawatan Koping individu tidak efektif 3. Tujuan TUM : Klien dapat memiliki koping yang efektif TUK : 1. Klien dapat mengidentifikasi koping perilaku yang berkaitan dengan kesadaran yang dihadapi 2. klien mampu mengatasi masalah dengan koping yang efektif 3. klien tau manfaat koping konstruktif :melakukan aktivitas
4. Rencana tindakan keperawatan Bina hubungan saling percaya Evaluasi jadwal kegiatan sebelumnya pada klien Mengajarkan koping konstruktif: melakukan aktivitas
B. Strategi Komunikasi Tindakan Keperawatan 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik Selamat pagi Pak B. b. Validasi Bagaimana sekarang keadaan Pak setelah mengungkapkan perasaan yang ada di hati bapak dengan orang lain ? c. Kontrak 1) Topik Baik pak, sekarang kita akan bincang-bincang lagi tentang bagaimana Pak menghadapi masalah dengan melakukan kegiatan ya pak. 2) Tempat Kita mau bincang-bincang dimana pak? Disini saja ya pak. 3) Waktu Mau berapa lama kita berbincang-bincang pak? 10 menit saja ya. 2. Fase Kerja Baiklah pak, sesuai janji kita, sekarang kita berbincang-bincang tentang bagaimana cara Pak menghadapi masalah dengan melakukan kegiatan aktivitas
bapak kan pernah bilang kalau cara mengatasi masalah hanya dengan diam, itu sudah bagus ya pak, diam memang salah satu cara yang tepat tetapi bapak juga harus tetap mengungkapkan perasaan itu supaya Pak tidak terbebani dan bapak juga dapat melupakan masalah yang di alami bapak dengan melakukan aktivitas.
nanti saya akan buatkan jadwal kegiatan ya buat bapak supaya bapak dapat melupakan masalah yang di alami bapak dengan melakukan kegiatan 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif Nah, setelah bercerita bagaimana sekarang? Apakah Pak merasa baik-baik saja? b. Evaluasi Obyektif Nah, sekarang pak sudah tahu ya, dua cara mengatasi masalah yaitu pertama dengan berbicara terbuka dengan orang laian dan melakukan kegiatan untuk melupakan masalah. c. Rencana Tindak Lanjut Berhubung bapak kini sudah tahu, jadi apabila bapak memiliki masalah, sebaiknya bapak mengungkapkan perasaan Pak ke orang terdekat Pak dan melakukan kegiatan ya pak. d. Kontrak 1) Topik Baik pak, waktu sudah habis, kita bincang-bincang lagi bercerita tentang cara pemecahan masalah dengan cara latihan fisik/olahraga . 2) Tempat Mau dimana pak kita bincang-bincangnya? Disini saja ya pak. 3) Waktu Mau berapa lama pak? 10 menit ya pak. Kalau begitu saya permisi dulu pak.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Koping Individu tidak Efektif Pertemuan : Ke-3 A. Proses keperawatan 1. Kondisi klien : Klien sedang duduk di tempat tidur bersama teman sekamarnya, klien tampak segar. 2. Diagnosa keperawatan Koping individu tidak efektif 3. Tujuan TUM : Klien dapat memiliki koping yang efektif TUK 4 : klien mampu mengatasi masalah dengan koping yang efektif Klien dapat mengatasi masalah dengan koping konstruktif : latihan fisik/ olahraga 4. Rencana tindakan keperawatan Evaluasi jadwal kegiatan sebelumnya pada klien Ajarkan koping konstruktif: latihan fisik/olah raga Masukkan ke jadwal harian klien B. Strategi Komunikasi Tindakan Keperawatan 1. Fase Orientasi a. Salam Terpeutik Selamat siang Pak,, b. Validasi Sebelum memulai saya ingin bertanya tentang topik tadi ya pak, bagaimana cara mengahadapi masalah yang benar? c. Kontrak 1) Topik Baik pak, sekarang kita akan berbincang-bincang tentang penanganan masalah yang terakhir yaitu dengan koping konstruktif latihan fisik/ olah raga. 2) Tempat Dimana kita akan berbincang-bincang pak? Disini saja ya pak? 3) Waktu Mau berapa lama pak? 10 menit saja ya. 2. Fase Kerja Nah Pak, kemarin kan bapak sudah tau dua cara bagaimana mengatasi masalah bapak,yang pertama dengan bicara terbuka dengan orang lain dan melakukan kegiatan aktivitas sekarang saya jelaskan cara mengatasi masalah dengan melakukan kegiatan latihan fisik/ olahraga.
saya jelaskan ya pak manfaat latihan fisik/ olahraga untuk mengatasi masalah bapak
waktu masalah bapak muncul bapak bias melakukan latihan fisik/ olahraga di kamar bapak,tujuannya agar bapak lupakan masalah yang bapak alami,kan kalau waktu bapak melakukan latihan fisik bapak tidak lagi ingat masalah yang bapak alami.
iya ini seperti cara yang ke dua dengan melakukan aktivitas tetapi ini dengan cara melakukan kegiatan latihan fisik, bapak juga bias memasukkan latihan fisik/olah raga ini dalam jadwal kegiatan harian bapak, gunanya untuk melupakan masalah yang bapak alami
3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif Bagaimana Pak setelah bincang-bincang? Apakah jelas atau menjadi bingung? b. Evaluasi Obyektif Nah coba sekarang kegiatan apa saja yang masuk ke dalam daftar jadwal? Ya, bagus ya pak. c. Rencana Tindak Lanjut Jadwal yang sudah dpakat dilaksanakan ya pak, dipatuhi supaya bapak tidak bosan. d. Kontrak 1) Topik Baik Pak, waktu sudah habis, kita akan bincang-bincang lagi tentang hal- hal yang membuat Pak untuk mencapai tujuan yang realistik. 2) Tempat Dimana kita akan berbincang-bincang pak? Disini saja ya. 3) Waktu Mau berapa lama pak kita bincang-bincangnya? Sekitar 10 menit ya pak.
besok saya akan mengevaluasi apakah yang saya ajarkan pada bapak dapat berguna bagi bapak dan dapat mengurangi masalah yang bapak alami. baiklah pak sampai jumpa lagi besok ya pak