PERNAFASAN SUSPEK MULTI DRUG RESISTENT ( MDR ) TB DENGAN INFEKSI SEKUNDER DI POLIKLINIK PARU RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA Disusun Ol! " N#$# " A%u$ Ti%&# R#&n#s#%i Kl#s " '() NIM " '''*+++,-* AKADEMI KEPERA.ATAN NOTOKUSUMO YOGYAKARTA '*+/ LEMBAR PENGESAHAN Laporan pendahuluan pada ny. y dengan gangguan sistem pernafasan SUSPEK MDR T DE!"#! $!%EKS$ SEKU!DER di poli&lini& paru RSUP DR. S#RD'$T( )ogya&arta guna meleng&api tugas PKK KM $$. Laporan ini disusun dan disah&an pada * +ari , tanggal * Tempat * Pra&ti&an - #rum Tirta Ratnasari . Mengetahui/ Pem0im0ing Lahan Pem0im0ing #&ademi& - . - Prima Daniyati/ S. Kep. !s. . LAPORAN PENDAHULUAN TUBER)ULOSIS MDR I. PENGERTIAN Tu0er&ulosis adalah penya&it infe&si menular yang dise0a0&an oleh &uman My1o0a&terium Tu0er1ulosis. T Paru merupa&an penya&t infe&si yang menyerang paru2paru yang dise0a0&an oleh My1o0a&terium Tu0er&ulosis/ namun tida& menutup &emung&inan penya&it ini 0isa menyerang organ tu0uh lain seperti ota&/ gin3al/ tulang/ dll -T E&stra Paru..
MDR 0 Rsis&nsi G#n1# #1#l#!" M. tucerkulosis 2#n3 %sis&n $ini$#l &%!#1#4 Ri5#$4isin 1#n INH s6#%# 7%s#$##n 1n3#n #&#u &#n4# OAT l#inn2#. Terdapat lima 3enis &ategori resistensi terhadap o0at T * 4. Mono-resistance " &e0al terhadap salah satu (#T 5. Poly-resistance " &e0al terhadap le0ih dari satu (#T/ selain &om0inasi isonia6id dan rifampisin. 7. Multidrug-resistance (MDR) " &e0al terhadap se&urang2&urangnya isonia6id dan rifampi1in se1ara 0ersamaan. 8. Extensive drug-resistance (8DR. * T2 MDR ditam0ah &e&e0alan terhadap salah salah satu o0at golongan fluoro&uinolon/ dan sedi&itnya salah satu dari (#T in3e&si lini &edua -&apreomisin/ &anamisin/ dan ami&asin. 9. T9&#l 1%u3 %sis&n ( T9&#l DR ) " Ke&e0alan terhadap semua (#T - lini pertama dan &edua . yang sudah dipa&ai saat ini. II. ETIOLOGI Kuman My1o0a1terium T yang resisten terhadap se&urang2&urangnya $soniasid dan Rifampisin se1ara 0ersamaan dengan atau tanpa (#T lini pertama yang lain/ misalnya resisten +R/+RE/+RES. Kriteria Suspe& T MDR Suspe& T MDR adalah semua orang yang mempunyai ge3ala T dengan salah satu atau le0ih &riteria suspe& di0a:ah ini* 4. Pasien T pengo0atan &ategori 5 yang gagal -Kasus &roni&. 5. Pasien T pengo0atan &ategori 5 yang tida& &on;ersi 7. Pasien T yang pernah dio0ati pengo0atan T !on D(TS 8. Pasien T gagal pengo0atan &ategori 4 9. Pasien T pengo0atan &ategori 4 yang tida& &on;ersi setelah pem0erian sisipan. <. Pasien T &am0uh =. Pasien T yang &em0ali setelah lalai,default >. Suspe& T yang &onta& erat dengan pasien T2MDR ?. Pasien &oinfe&si T dan +$@ III. KLASIFIKASI TUBERKULOSIS 4. Tu0er&ulosis Paru Tu0er&ulosis paru adalah tu0er1ulosis yang menyerang 3aringan paren&im paru/ se0a0 itu T pada pleura atau selaput paru atau T pada &elen3ar hilus dianggap se0agai T e&stra paru. ila penderita T paru 3uga 0ias mengalami T e&stra paru/ ma&a untu& &epentingan pen1atatan ma&a penderita terse0ut hanya di1atat se0agai penderita T paru. erdasar&an hasil pemeri&saan sediaan daha&/ T paru dapat di0agi men3adi * - T paru T# positif/ yaitu 0ila se&urang A &urangnya 5 dari 7 pemeri&saan sediaan daha& SPS hasil positif atau sediaan daha& hasilnya T# positif dan pemeri&saan foto rontgen dada menun3u&&an gam0aran tu0er1ulosis a&tif - T paru T# negati;e rontgen positif/ yaitu 0ila semua sediaan daha& SPS hasilnya negati;e tapi foto rontgen ada menun3u&&an gam0aran T a&tif. T paru T# negati;e rontgen positif di0agi 0erdasar&an ting&at &eparahan penya&itnya/ yaitu 0entu& 0erat dan ringan. entu& 0erat 0ilamana gam0aran foto rontgen dada memperlihat&an gam0aran &erusa&an paru yang luas dengan proses milier dan atau &eadaan umum penderita 0uru&. 5. T e&stra Paru T e&stra paru adalah tu0er1ulosis yang menyerang organ lain selain paru/ misalnya pleura/ selaput 3antung/ selaput ota&/ persendian/ limfa/ &ulit/ tulang/ gin3al/ usus/ alat &elamin/ saluran &emih/ dan lain A lain. T E&stra paru di0agi menurut ting&at &eparahannya* 4. T E&stra paru ringan/ misalnya T &elen3ar limfa/ tulang - &e1uali tulang 0ela&ang ./ sendi dan &elen3ar adrenal 5. T e&stra paru 0erat/ misalnya T meningitis/ milier/ peri&arditis/ perioritis/ tulang 0ela&ang/ usus/ saluran &en1ing/ dan alat &elamin. Ti4 P#sin Tipe pasien T ditentu&an 0erdasar&an ri:ayat pengo0atan se0elumnya. Terdapat 0e0erapa tipe pasien/ yaitu* 4. Kasus aru #dalah pasien yang 0elum pernah dio0ati dengan (#T atau sudah pernah meng&onsumsi (#T &urang dari satu 0ulan. 5. Kasus Kam0uh #dalah pasien T yang se0elumnya pernah mendapat pengo0atan (#T dan dinyata&an sem0uh/ lalu didiagnosis &em0ali dengan hasil pemeri&saan daha& T# positif. 7. Kasus setelah putus 0ero0at #dalah pasien yang telah 0ero0at dan putus 0ero0at 5 0ulan atau le0ih dengan hasil pemeri&saan daha& T# positif. 8. Kasus gagal #dalah pasien yang hasil pemeri&saan daha&nya tetap positif atau &em0ali men3adi positif pada 0ulan &elima atau selama pengo0atan. 9. Kasus lain #dalah &asus pasien dengan hasil pemeri&saan daha& T# masih positif setellah selesai pengo0atan ulang. I:. MEKANISME TB MDR Multidrug resistant tu0er1ulosis -MDR T0. adalah T0 yang dise0a0&an oleh My1o0a1terium Tu0er1ulosis resisten se1ara in ;itro terhadap isonia6id -+. dan rifampisin -R. dengan atau tanpa resisten o0at lainnya. Terdapat 5 3enis &asus resistensi o0at yaitu &asus 0aru dan &asus telah dio0ati se0elumnya. Kasus 0aru resisten o0at T0 yaitu terdapatnya galur M. T0 resisten pada pasien 0aru didiagnosis T0 dan se0elumnya tida& pernah dio0ati o0at antitu0er&ulosis -(#T. atau durasi terapi &urang 4 0ulan. Pasien ini terinfe&si galur M. T0 yang telah resisten o0at dise0ut dengan resistensi primer. Kasus resisten (#T yang telah dio0ati se0elumnya yaitu terdapatnya galur M. T0 resisten pada pasien selama mendapat&an terapi T0 sedi&itnya 4 0ulan. Kasus ini a:alnya terinfe&si galur M T0 yang masih sensitif o0at tetapi selama per3alanan terapi tim0ul resistensi o0at atau dise0ut dengan resistensi se&under -a1Buired.. Se1ara mi&ro0iologi resistensi dise0a0&an oleh mutasi geneti& dan hal ini mem0uat o0at tida& efe&tif mela:an 0asil mutan. Mutasi ter3adi spontan dan 0erdiri sendiri menghasil&an resistensi (#T. Se:a&tu terapi (#T di0eri&an galur M. T0 :ild type tida& terpa3an. Diantara populasi M. T0 :ild type ditemu&an se0agian &e1il mutasi resisten (#T. Resisten le0ih 4 (#T 3arang dise0a0&an geneti& dan 0iasanya merupa&an hasil penggunaan o0at yang tida& ade&uat. Se0elum penggunaan (#T se0ai&nya dipasti&an M. T0 sensitif terhadap (#T yang a&an di0eri&an. Se:a&tu penggunaan (#T se0elumnya indi;idu telah terinfe&si dalam 3umlah 0esar populasi M. T0 0erisi organisms resisten o0at. Populasi galur M. T0 resisten mutan dalam 3umlah &e1il dapat dengan mudah dio0ati. Terapi T0 yang tida& ade&uat menye0a0&an proliferasi dan mening&at&an populasi galur resisten o0at. Kemoterapi 3ang&a pende& pasien resistensi o0at menye0a0&an galur le0ih resisten terhadap o0at yang diguna&an atau se0agai efe& penguat resistensi. Penularan galur resisten o0at pada populasi 3uga merupa&an sum0er &asus resistensi o0at 0aru. Mening&atnya &oinfe&si T0 +$@ menye0a0&an progresi a:al infe&si MDR T0 men3adi penya&it dan pening&atan penularan MDR T0. :. MEKANISME KLINIS "e3ala Respiratori& * 4. atu& &ering yang 0erangsur2angsur men3adi produ&tif le0ih dari 7 minggu/ &adang2&adang 0er1ampur dengan daha& 5. Sesa& napas dan nyeri dada "e3ala Sistemi& * 4. Demam terutama dimalam hari 5. er&eringat dingin malam hari tanpa a&ti;itas atau se0a0 yang 3elas 7. Penurunan napsu ma&an 8. Penurunan 0erat 0adan :I. PATOFISIOLOGI Sum0er penularan M. Tu0er&ulosis Saluran Pernafasan -Droplet !u1lei/ #ir0one $nfe1tion. 'aringan paru dan #l;eoli Ke&e0alan Spesifi& terhadap MT Sintesa dan pelepasan 6at pyrogen Penye0aran Endogen -4CD. Sem0uh -?CD. +ipotalamus "hon %o&us -&uman dorman. T primer Pening&atan suhu tu0uh, demam Keradangan endogen, rea&ti;asi T Pas1a primer MK" G#n33u#n T%$9%3ul#si Keradangan E&soden, reinfe&si $nfiltrasi sel2sel radang -PM!/ M!/ 1ell mast/ limfosit T. $nflamasi, rea&si radang -ru0or/ &alor/ dolor/ tumor/ fungsiolasia. Penye0aran s1r ron1hogen Penye0aran Limfohematogen Proses destru&tif paru E&sudasi 1airan/ deposit fi0rin/ infiltrasi leu&osit PM! Pem0esaran &elen3ar limfe asil T meluas -hilus/ tra&ea/ leher. Lesi paren&im paru Pene0alan al;eolar 1apilari mem0ran Pene&anan sal. !afas, 0ron&us Menem0us ;ena pulmonalis -infiltrat/fi0roinfiltrat, fi0rosis/ &onsolidasi -restri&si,o0stru&si. e&sudatif/ tu0er1uloma/ &a;itas. "as tida& dapat 0erdifusi dgn 0ai& asil masu& sistem ;as&uler atu& Sesa& E&s&a;asiEulserasi dinding &a;itas Kerusa&an Paren&im paru MK* "angguan pertu&aran gas Menginfe&si organ selain paru Pe1ahnya aneurisma rasmussen MK" G#n33u#n 49l# is&i%#!#& &i1u%; <ll#!#n Penurunan 1omplien1e paru Pleuritis dan pene0alan pleura fiseralis,parietalis TB <s&%# 4ul$9n% atu& darah Penurunan e&spansi paru "ese&an pleura dgn dinding paru,dinding dada MK" P9&nsi#l Su$7#&#n N#5#s Sesa& )$#s !yeri pleuriti& S29< !i49=9l$i< MK" P9l# n#5#s &i1#< 5<&i5 MK" G#n33u#n %#s# n2#$#n n2%i Penurunan &apasitas ;entilas Sem0uh Pengo0atan T Paru "agal Pengo0atan Suspe& T MDR -? &riteria suspe&. Penurunan suplai (5 tu0uh Pemeri&saan DST Positif MDR Pening&atan &e0utuhan (5 3aringan Pengo0atan Ketida&seim0angan antara suplai (5 dgn &e0utuhan MK" Rsi<9 &%>#1in2# 5< s#$4in3 97#& MK" In&9l%#nsi #<&i=i&#s Rsi<9 4n27#%#n in5<si G#n33u#n ADL K6$#s#n An9%<si# G#n33u#n <9ns4 1i%i :II. PEMERIKSAAN PENUNJANG +. P$%i<s##n R#1i9l93i * Pemeri&saan standar raidologi adalah foto tora&s P#. Pemeri&saan lain atas indi&asi yaitu foto lateral/ o0li& atau FT2S1an. Pada pemeri&saan foto tora&s/ T dapat mem0eri gam0aran 0erma1am2ma1am 0entu& -multiform.. "am0aran radiologi yang di1urigai se0agai lesi T a&tif adalah* a. ayangan 0era:an, nodular di segmen api&al dan posterior lo0us atas paru dan segmen superior la0us 0a:ah 0. Ka;itas/ terutama le0ih dari satu/ di&elilingi oleh 0ayangan opa& 0era:an atau nodular 1. ayangan 0er1a& milier d. Efusi pleura unilateral -umumnya. atau 0ilateral -3arang. "am0aran radiologi yang di1urigai lesi T ina&tif* a. %i0roti& 0. Kalsifi&asi 1. Schwarte atau pene0alan pleura Luluh paru -destroyed lung.* "am0aran radiologi yang menun3u&&an &erusa&an 3aringan paru yang 0erat/ 0iasanya se1ara &linis dise0ut luluh paru. "am0aran radiologi luluh paru terdiri dari atele&tasis/ e&tasis,multi&a;itas dan fi0rosis paren&im paru. '. B%9n6!93%#5i * Merupa&an pemeri&saan &husus untu& melihat &erusa&an 0ron1hus atau &erusa&an paru &arena T. /. L#79%#&9%iu$ * 4. Darah * leu&ositosis, leu&openia/ LED mening&at Pening&atan 3umlah leu&osit -leu&ositosis. menun3u&&an adanya proses infe&si atau radang a&ut/ misalnya tu0er&ulosis/ pneumonia/ meningitis/ appendisitis/ tonsilitis/ dll. Dapat 3uga ter3adi pada infar& mio&ard/ sirosis/ leu&emia/ stress/ pas1a 0edah dll. Sedang&an penurunan 3umlah leu&osit -leu&openia. dapat ter3adi pada penderita infe&si tertentu/ terutama ;irus/ malaria/ al&oholi&/ SLE/ arthritis rheumatoid dan penya&it hemopoeti&. Peninggian LED 0iasanya ter3adi a&i0at pening&atan &adar glo0ulin dan fi0rinogen &arena infe&si a&ut lo&al maupun sistemis atau trauma/ &ehamilan/ infe&si &ronis/ dan infe&si terselu0ung yang 0eru0ah men3adi a&ut. Penurunan LED dapat ter3adi pada polisitemia ;era/ gagal 3antung &ongesti/ anemia sel sa0it/ infe&si mononu&leus/ defisiensi fa&tor @ pem0e&uan/ dll. 5. Sputum * T# S,P,S/ &ultur sputum gram sensiti;ity/ sputum media L'/ DST/ Sputum adalah hasil se&resi me&anisme pem0ersihan dari tra&ea dan 0ron&i serta di&eluar&an melalui me&anisme 0atu&. Sputum yang &emung&inan 0esar mengandung &uman T# adalah yang 0erasal dari lesi paru ter0u&a. Sputum terse0ut dapat 0erupa mu&opurulen/ purulen atau serosa. Di0utuh&an tiga spesimen daha& untu& menega&&an diagnosis T se1ara mi&ros&opis. Spesimen daha& paling 0ai& diam0il pada pagi hari selama 7 hari 0erturut2turut -pagi2pagi2pagi./ tetapi untu& &enyamanan penderita pengumpulan daha& dila&u&an * Se:a&tu A Pagi A Se:a&tu -SPS. dalam 3ang&a :a&tu 5 hari. a. Se:a&tu hari 24 -daha& se:a&tu pertama G #. Kumpul&an daha& spesimen pertama pada saat pasien 0er&un3ung &e UPK -Unit Pelayanan Kesehatan. eri pot daha& pada saat pasien pulang untu& &eperluan pengumpulan daha& pada hari 0eri&utnya. 0. Pagi hari 25 -daha& pagi G . Pasien mengeluar&an daha& spesimen &edua pada pagi hari &edua setelah 0an2 gun tidur dan mem0a:a spesimen &e la0oratorium. 1. Se:a&tu hari 25 -daha& se:a&tu &edua G F. Kumpul&an daha& spesimen &etiga di la0oratorium pada saat pasien &em0ali &e la0oratorium pada hari &edua saat mem0a:a daha& pagi -.. Fara pengam0ilan 0ahan harus pada ruangan ter0u&a dengan sinar matahari langsung serta ;entilasi yang 0ai&. Fara pengumpulan sputum* 4. Dalam mela&u&an pengam0ilan/ hindari pemeri&sa 0erdiri di depan pasien. 5. Pasti&an pasien meng&umur atau mem0ersih&an terle0ih dahulu dengan mengguna&an air se0elum daha& di&eluar&an. 7. #pa0ila sputum sulit di&eluar&an pasien 0isa diedu&asi untu& minum air pada malam harinya se0elum/ atau mem0eri&an o0at e&spe&toran 0erupa 4 ta0let gliseril guaya&olat. 8. Kemudian arah&an pasien untu& menari& nafas 527 &ali se0elum mengeluar&an sputum dengan 1ara mem0atu&&an. 9. Setelah itu 0atu&an se1ara &eras agar daha& dapat &eluar <. Kemudian masu&an daha& &e dalam pot &emudian tutup rapat. Sputum dimasu&an &e dalam pot 0ermulut le0ar/ dimana pada umunya dengan diameter H<1m/ 0ertutup rapat dan tida& mudah pe1ah. ila perlu hal di atas dapat diulang sampai mendapat&an daha& yang 0er&ualitas 0ai& dan ;olume yang 1u&up -729 ml.. ila spesimen 3ele&/ pemeri&saan tetap dila&u&an dengan* 4. Mengam0il 0agian yang paling mu&opurulen , &ental &uning &ehi3auan 5. Di0eri 1atatan 0ah:a spesimen tida& memenuhi syarat , air liur ila tida& ada spesimen daha& yang dapat di&eluar&an/ pot daha& harus di0uang/ tida& dapat diguna&an untu& pasien lain. Sputum yang ter0ai& adalah sputum pada pagi hari untu& 0atu& &roni&/ sedang&an 0atu& a&ut dapat dila&u&an pemeri&saan sputum pagi hari. P$7u#&#n s1i###n #4us s4u&u$ Spesimen dapat 0erupa sediaan langsung dan &onsentrasi.Untu& sediaan langsung/ dengan mengguna&an ose steril langsung diam0il sedi&it sputum pada 0agian yang purulen dan dirata&an setipis mung&in dari 5,7 0agian permu&aan &a1a o0ye&. Sediaan &onsentrasi di0uat dengan 1ara menghilang&an &ontaminasi -de&ontaminasi. terle0ih dahulu 0aru &emudian di0uat sediaan apus. Sediaan &onsentrasi selain untu& pemeri&saan mi&ros&opis dapat 3uga untu& &ultur. Sediaan apus yang 0ai& ialah * I erasal dari daha& mu&opurulen/ 0u&an air liur. I er0entu& spiral2spiral &e1il 0erulang -1oil type./ yang terse0ar merata/ u&uran 5 J 7 1m. I Tida& terlalu te0al atau tipis. I Setelah di&ering&an se0elum di:arnai/ tulisan pada surat &a0ar 8 2 9 1m di 0a:ah sediaan apus masih ter0a1a. P?#%n##n T#!#n As#$ A. P?#%n##n @i!l(Nlsn Merupa&an pe:arnaan diferensial untu& 0a&teri tahan asam. a&teri tahan asam memili&i dinding sel yang te0al/ terdiri dari lapisan lilin dan asam lema& mi&olat.Sehingga :alaupun di1u1i dengan larutan asam 0elerang 9D/ tetap mengi&at 6at :arna fu&sin &ar0ol. Sedang&an 0a&teri yang tida& tahan asam a&an melepas&an fu&sin &ar0ol 0ila di1u1i dengan larutan asam 0elerang dan a&an mengi&at 6at :arna &edua yaitu 0iru metilen. ahan reagensia yang diperguna&an 4. %u&sin &ar0ol Kat :arna ini dilarut&an dengan 9D fenol sehingga mudah larut dalam 0ahan yang mengandung lipoid seperti dinding sel 0a&teri My1o0aterium. 5. + 5 S( 8 , #sam #l&ohol -+FL 7D E #LK(+(L ?9D. yang 0erfungsi se0agai de&olorisasi. 7. iru Metilen -Methylene lue. merupa&an 6at :arna tera&hir yang diperguna&an dalam pe:arnaan Kiehl2!eelsen. Fara &er3a 4. Sedian sputum yang telah dire&at/ dituang larutan fu&sin &ar0ol selama 9 menit sam0il dipanasi dengan api &e1il sampai &eluar uap -tida& 0oleh mendidih.. 5. Fu1i dengan air. 7. Tuangi larutan + 5 S( 8 9D selama 5 deti& - untu& M.leprae * + 5 S( 8 4D .. 8. Fu1i dengan al&ohol <CD sampai tida& ada lagi :arna merah yang mengalir dari sediaan. 9. Fu1i dengan air/ &emudian tuangi larutan air metilen 0iru selama 5 menit. <. Fu1i dengan air lalu &ering&an. B. P?#%n##n Kin29un(G#77&& (T#n) Fara &er3a* 4. Pada sediaan sputum yang telah dire&at/ tuang&an larutan Kinyoun -fu&sin &ar0ol 8D. dan 0iar&an selama 7 menit. 5. Fu1i dengan air. 7. Tuang&an larutan "a00ett. 8. Fu1i dengan air lalu &ering&an dengan &ertas saring. In&%4%&#si !#sil 4$%i<s##n a&teri tahan asam 0er:arna merah a&teri tida& tahan asam 0er:arna 0iru Pemeri&saan 0a&teri 0asil tahan asam sedi&itnya memerlu&an 4CC lapang pandang -dalam :a&tu 4C menit. dengan 1ara menggeser sediaan menurut arah dari &iri &e &anan/ &e 0a:ah/ &e &iri dan seterusnya. S&ema pelaporan ini menga1u pada s&ala International Union Against Tuberculosis and Lung Disease -$U#TLD.. H#sil 4$%i<s##n In&%4%&#si 4$%i<s##n Tida& ditemu&an T# minimal dalam 4CC lapang pandang T# negatif 42? T# dalam 4CC lapang pandang Tulis&an 3umlah T# yang ditemu&an,4CC lapang pandang 4C2?? T# dalam 4 lapang pandang E4 424C T# dalam 4 lapang pandang/ peri&sa minimal 9C lapang pandang E5 Le0ih dari 4C T# dalam 4 lapang pandang/ peri&sa minimal 5C lapang pandang E7 T# yang ditemu&an menega&&an diagnosis T dan 3umlah T# yang ditemu&an menun3u&&an 0eratnya penya&it. (leh &arena itu sangat penting untu& men1atat dengan 0enar apa yang terlihat. A;, /) Ts Tu7%6ulin Tes tu0er1ulin atau tes MantouJ ini hanya menyata&an apa&ah seseorang indi;idu sedang atau pernah mengalami infe&si M.tuberculosae, M.bovis, ;a&sinasi F"/ atau My1o0a1terium pathogen lainnya. Dasar tes tu0er1ulin ini adalah hipersensiti;itas tipe lam0at -tipe $@.. Tes tu0er1ulin ini dila&u&an dengan 1ara menyunti&&an C/4 11 tu0er1ulin P.P.D. -Purified Protein Deri;ati;e. intra&utan 0er&e&uatan 9 T.U. -intermediate strength.. ila dita&ut&an rea&si he0at dengan 9 T.U. dapat di0eri&an dulu 4 atau 5 T.U. -first strength.. Kadang2&adang 0ila dengan 9 T.U. masih mem0eri&an hasil negati;e dapat diulangi dengan 59C T.U. -se1ond strength.. ila dengan 59C T.U. masih mem0eri&an hasil negati;e/ 0erarti tu0er1ulosis dapat dising&ir&an. Umumnya tes tu0er1ulin dengan 9 T.U. sa3a sudah 1u&up 0erarti. Setelah 8>2=5 3am tu0er1ulin disunti&&an/ a&an tim0ul 0erupa indurasi &emerahan yang terdiri dari infiltrate limfosit ya&ni rea&si persenya:aan antara anti0ody selular dan antigen tu0er1ulin. erdasar&an hal2hal terse0ut di atas/ hasil tes MantouJ di0agi men3adi* -4. $ndurasi C29 mm -diameter. * MantouJ negati;e G !o sensiti;ity -5. $ndurasi <2? mm * hasil meragu&an G Lo: grade sensiti;ity -7. $ndurasi 4C249 mm * MantouJ positi;e G !ormal sensiti;ity -8. $ndurasi le0ih dari 49 mm * MantouJ positi;e &uat G +ypersensiti;ity Kelemahan tes ini 3uga terdapat positif palsu ya&ni pada pem0erian F" atau terinfe&si oleh My1o0a1terium lain. !egatif palsu le0ih 0anya& ditemui daripada positif palsu. +al2hal yang mem0eri&an rea&si tu0er1ulin 0er&urang -negati;e palsu. ya&ni* Pasien yang 0aru 524C minggu terpa3an tu0er1ulosis #nergi/ penya&it sistemi& 0erat -Sar&oidosis/ LE. Penya&it e&santematous dengan panas yang a&ut * mor0ili/ 1a1ar air/ poliomyelitis Rea&si hipersensiti;itas menurun pada penya&it limforeti&ular -+odg&in. Pem0erian &orti&osteroid yang lama/ pem0erian o0at2o0at imunosupresif lainnya Usia tua/ malnutrisi/ uremia/ penya&it &eganasan Untu& pasien dengan +$@ positif/ tes MantouJ L 9mm sudah dinilai positif. @$$$. PE!#T#L#KS#!##! Pada dasarnya strategi pengo0atan pasien T MDR menga1u &epada strategi D(TS. 4. Semua pasien yang sudah ter0u&ti se0agai T MDR dipasti&an dapat menga&ses pengo0atan T MDR yang 0a&u dan 0ermutu. 5. Paduan (#T untu& pasien T MDR adalah paduan standar yang mengandung (#T lini &edua. Paduan (#T terse0ut dapat disesuai&an 0ila ter3adi peru0ahan hasil u3i &epe&aan M. tuberculosis dengan paduan 0aru yang ditetap&an oleh T#K. A. Pn397#&#n TB MDR +. OAT un&u< 4n397#&#n TB MDR. Pengo0atan pasien T MDR mengguna&an paduan (#T yang terdiri dari (#T lini pertama dan lini &edua/ yang di0agi dalam 9 &elompo& 0erdasar potensi dan efi&asinya/ yaitu * T#7l B" Pn3l9$49<#n OAT G9l9n3#n Jnis O7#& "olongan24 (0at Lini Pertama $sonia6id -+. Rifampisin -R. Etam0utol -E. Pira6inamid -K. Streptomisin -S. "olongan25 (0at sunti& lini &edua Kanamisin -Km. #mi&asin -#m. Kapreomisin -Fm. "olongan27 "olongan %loroBuinolone Le;oflo&sasin -LfJ. Mo&siflo&sasin -MfJ. (flo&sasin -(fJ. "olongan28 (0at 0a&teriostati& lini &edua Etionamid -Eto. Protionamid -Pto. Si&loserin -Fs. Teri6idon -Trd. Para amino salisilat -P#S. "olongan29 (0at yang 0elum Flofa6imin -Ff6. Flarithromisin ter0u&ti efi&asinya dan tida& dire&omendasi&an oleh M+( Line6olid -L6d. #mo&silin, #sam Kla;ulanat -#mJ,Fl;. -Flr. $mipenem -$pm..
'. P$7%i#n 97#& a. Pada fase a:al * (0at per oral ditelan setiap hari -= hari dalam 4 minggu./ Sunti&an di0eri&an 9 -lima. hari dalam seminggu -senin A 3umat. 0. Pada fase lan3utan * (0at per oral ditelan selama < -enam. hari dalam seminggu -hari minggu pasien tida& minum o0at. 1. (0at sunti&an harus di0eri&an oleh petugas &esehatan. d. Pem0erian o0at oral selama periode pengo0atan tahap a:al dan tahap lan3utan menganut prinsip D(T G Directly Observed Treatment/ dengan PM( diutama&an adalah tenaga &esehatan atau &ader &esehatan terlatih. e. PiridoJin -;it. <. ditam0ah&an pada pasien yang mendapat si&loserin/ dengan dosis 9C mg untu& setiap 59C mg si&loserin. f. erdasar sifat farma&o&ineti&nya pira6inamid/ etam0utol dan fluoroBuinolon di0eri&an se0agai dosis tunggal. Sedang etionamid/ si&loserin dan P#S dapat di0eri&an se0agai dosis ter0agi untu& mengurangi efe& samping. /. D9sis OAT a. Dosis (#T ditetap&an oleh T#K dan di0eri&an 0erdasar&an 0erat 0adan pasien. Penentuan dosis dapat dilihat ta0el 9. 0. (0at T MDR a&an disedia&an dalam 0entu& pa&et -disiap&an oleh petugas farmasi fasyan&es Pusat Ru3u&an PMDT untu& 4 0ulan mulai dari a:al sampai a&hir pengo0atan sesuai dosis yang telah dihitung oleh Tim #hli Klinis. 'i&a pasien dio0ati di fasyan&es Pusat Ru3u&an PMDT ma&a pa&et o0at yang sudah disiap&an untu& 4 0ulan terse0ut a&an di simpan di Poli D(TS Plus fasyan&es Pusat Ru3u&an PMDT. 1. 'i&a pasien menerus&an pengo0atan di fasyan&es su0 ru3u&an, satelit PMDT ma&a pa&et o0at a&an diam0il oleh petugas farmasi fasyan&es su0 ru3u&an, satelit PMDT dari unit farmasi fasyan&es Pusat Ru3u&an PMDT setiap 7 0ulan sesuai &etentuan yang 0erla&u. Pasien tida& dii3in&an untu& menyimpan o0at. d. Perhitungan dosis (#T dapat dilihat pada ta0el 9 di0a:ah ini. T#7l A" P%!i&un3#n 19sis OAT MDR OAT B%#& B#1#n (BB) C // <3 //(A* <3 A+(D* <3 ED* <3 Pira6inamid 5C27C mg,&g,hari =9C249CC mg 49CC24=9C mg 4=9C25CCC mg Kanamisin 4925C mg,&g,hari 9CC2=9C mg 4CCC mg 4CCC mg Etam0utol 5C27C mg,&g,hari >CC245CC mg 45CC24<CC mg 4<CC25CCC mg Kapreomisin 4925Cmg,&g,hari 9CC2=9C mg 4CCC mg 4CCC mg Le;oflosasin =/924C mg,&g,hari =9C mg =9C mg =9C24CCC mg Mo&siflo&sasin =/924C mg,&g,hari 8CC mg 8CC mg 8CC mg Si&loserin 4925C mg,&g,hari 9CC mg =9C mg =9C24CCC mg Etionamid 4925C mg,&g,hari 9CC mg =9C mg =9C24CCC mg P#S 49C mg,&g,hari > g > g > g B. T#!#4#n Pn397#&#n TB MDR #. T#!#4 #?#l Tahap a:al adalah tahap pengo0atan dengan mengguna&an o0at sunti&an -&anamisin atau &apreomisin. yang di0eri&an se&urang2&urangnya selama < 0ulan atau 8 0ulan setelah ter3adi &on;ersi 0ia&an. +. T#!#4 %#?#& in#4 1i Ru$#! S#<i& T#K menetap&an pasien perlu ra:at inap atau tida&. ila memang diperlu&an/ ra:at inap a&an dila&sana&an ma&simal 5 minggu dengan tu3uan untu& mengamati efe& samping o0at dan K$E yang intensif.Pada pasien yang men3alani ra:at inap/ T#K menenentuan &elaya&an ra:at 3alan 0erdasar&an* Tida& ditemu&an efe& samping pengo0atan atau efe& samping yang ter3adi dapat ditangani dengan 0ai&. Keadaan umum pasien 1u&up 0ai&. Pasien sudah mengetahui 1ara minum o0at dan 3ad:al sunti&an sesuai dengan pedoman pengo0atan T MDR. Pnn&u#n &$4#& 4n397#&#n Se0elum pasien memulai ra:at 3alan/ T#K menetap&an fasyan&es untu& menerus&an pengo0atan. ila ra:at 3alan a&an dila&sana&an di fasyan&es satelit,su0 ru3u&an PMDT/ T#K mem0uat surat pengantar &e fasyan&es tu3uan. Fatatan* +arus diusaha&an desentralisasi pengo0atan pasien T MDR &e fasyan&es satelit/ &arena 0ila PMDT telah 0er3alan se0agai &egiatan rutin/ fasyan&es Pusat Ru3u&an PMDT tida& a&an dapat melayani pasien dengan optimal setiap hari dalam 3umlah 0anya&/ &arena &eter0atasan tempat/ :a&tu dan sum0er daya. '. T#!#4 %#?#& >#l#n Selama tahap a:al 0ai& o0at sunti&an dan o0at minum di0eri&an oleh petugas &esehatan di hadapan PM( &epada pasien. Pada tahap ra:at 3alan o0at oral ditelan dihadapan petugas &esehatan, &ader &esehatan yang 0erfungsi se0agai PM(. a. Pasien mendapat o0at oral setiap hari/ = hari seminggu -Senin s,d Minggu.. Sunti&an di0eri&an 9 hari dalam seminggu -Senin sd 'umNat.. Pasien menelan o0at di hadapan petugas &esehatan,PM(. 0. Seminggu se&ali pasien diupaya&an 0ertemu do&ter di fasyan&es untu& 0er&onsultasi dan pemeri&saan fisi&. 1. Pasien yang dio0ati di %asyan&es satelit a&an 0er&onsultasi dengan do&ter di fasilitas ru3u&an minimal se&ali dalam se0ulan -3ad:al &edatangan disesuai&an dengan 3ad:al pemeri&saan daha& atau pemeri&saan la0oratorium lain.. d. Do&ter fasyan&es satelit memasti&an* Pasien diru3u& &e rumah sa&it ru3u&an T MDR untu& pemeri&saan daha& follo: up se&ali setiap 0ulan. Tim PMDT fasyan&es ru3u&an a&an mengirim sampel daha& &e la0oratorium ru3u&an. Pasien mung&in 3uga diru3u& &e la0oratorium penun3ang untu& pemeri&saan rutin lain yang diperlu&an. Upaya&an agar spesimen daha& atau pemeri&saan lain diam0il diam0il di poli T MDR untu& le0ih mempermudah pasien dan mengurangi risi&o penularan. Men1atat per3alanan penya&it pasien dan melapor&an &epada T#K di pusat ru3u&an 0ila ada &eadaan,&e3adian &husus. 7. T#!#4 l#n>u&#n 4. Tahap lan3utan adalah tahap pengo0atan setelah selesai pengo0atan tahap a:al dan pem0erian sunti&an dihenti&an. 5. Konsultasi dengan do&ter dila&u&an minimal se&ali setiap 0ulan. 7. Pasien yang 0ero0at di fasyan&es satelit a&an mengun3ungi fasyan&es Pusat Ru3u&an PMDT setiap 5 0ulan untu& 0er&onsultasi dengan do&ter -sesuai dengan 3ad:al pemeri&saan daha& dan 0ia&an.. 8. (0at tetap disimpan fasyan&es/ pasien minum o0at setiap hari di0a:ah penga:asan petugas &esehatan yang 0ertinda& se0agai PM(. 9. $ndi&asi perpan3angan pengo0atan sampai dengan 58 0ulan 0erdasar adanya &asus &roni& dengan &erusa&an paru yang luas. ). Pn#n3#n#n E5< S#$4in3 Pemantauan ter3adinya efe& samping sangat penting pada pengo0atan pasien T MDR/ &arena dalam paduan (#T MDR terdapat (#T lini &edua yang memili&i efe& samping yang le0ih 0anya& di0anding&an dengan (#T lini pertama. Lama pengobatan tahap awal dan tahap lanjutan paling sedikit 18 bulan setelah terjadi konversi biakan Semua (#T yang diguna&an untu& pengo0atan pasien T MDR mempunyai &emung&inan untu& tim0ul efe& samping 0ai& ringan/ sedang/ maupun 0erat. ila mun1ul efe& samping pengo0atan/ &emung&inan pasien a&an menghenti&an pengo0atan tanpa mem0eritahu&an T#K,petugas fasyan&es -default./ sehingga K$E mengenai ge3ala efe& samping pengo0atan harus dila&u&an se0elum pasien memulai pengo0atan T MDR. Selain itu penanganan efe& samping yang 0ai& dan ade&uat adalah &un1i &e0erhasilan pengo0atan T MDR. #. P$#n&#u#n 5< s#$4in3 sl#$# 4n397#&#n. 4. Dete&si dini efe& samping selama pengo0atan sangat penting/ &arena sema&in 1epat ditemu&an dan ditangani ma&a prognosis a&an le0ih 0ai&/ untu& itu pemantauan efe& samping pengo0atan harus dila&u&an setiap hari. 5. Efe& samping (#T 0erhu0ungan dengan dosis yang di0eri&an. 7. "e3ala efe& samping pengo0atan harus di&etahui petugas &esehatan yang menangani pasien/ dan 3uga oleh pasien dan &eluarga. 8. Semua efe& samping pengo0atan yang dialami pasien harus ter1atat dalam formulir efe& samping pengo0atan. 7. T$4#& 4n#&#l#<s#n##n 5< s#$4in3 4. %asyan&es pela&sana PMDT men3adi tempat penatala&sanaan efe& samping pengo0atan/ tergantung pada 0erat atau ringannya ge3ala. 5. Do&ter fasyan&es satelit PMDT a&an menangani efe& samping ringan sampai sedangO serta melapor&annya &e fasyan&es ru3u&an. 7. Pasien dengan efe& samping 0erat dan pasien yang tida& menun3u&&an per0ai&an setelah penanganan efe& samping ringan atau sedang harus segera diru3u& &e fasyan&es pusat ru3u&an, su0 ru3u&an PMDT. ila diagnosis T MDR telah ditega&&an/ se0elum pengo0atan dimulai/ a&an dla&u&an persiapan a:al/ termasu& pemeri&saan penun3ang. Pemeri&saan penun3ang 0ertu3uan untu& mengetahui data a:al 0er0agai fungsi organ -gin3al/ hati/ 3antung. dan ele&rolit. 'enis pemeri&saan penun3ang yang dila&u&an adalah sama dengan 3enis pemeri&saan untu& pemantauan efe& samping o0at. Persiapan se0elum pengo0atan dimulai adalah* 4. Pemeri&saan fisi&* a. #namnesa ulang untu& memasti&an &emung&inan adanya ri:ayat dan &e1enderungan alergi o0at tertentu/ ri:ayat penya&it terdahulu seperti sa&it &uning -hepatitis./ dia0etes mellitus/ gangguan gin3al/ gangguan &e3i:aan/ &e3ang/ &esemutan se0agai ge3ala &elainan saraf tepi -neuropati perifer.. dll.. 0. Pemeri&saan fisi& diagnosti& termasu& 0erat 0adan/ fungsi penglihatan/ pendengaran/ tanda2tanda &ehamilan. ila perlu di0anding&an dengan pemeri&saan se0elumnya saat pasien 0erstatus se0agai suspe& T MDR. 5. Pemeri&saan &e3i:aan. Pasti&an &ondisi &e3i:aan pasien se0elum pengo0atan T MDR dimulai/ hal ini 0erguna untu& menetap&an strategi &onseling yang harus dila&sana&an se0elum/ selama dan setelah pengo0atan pasien selesai. 7. Pemeri&saan penun3ang * a. Pemeri&saan daha& mi&ros&opis/ 0ia&an dan u3i &epe&aan M.tuberculosis. 0. Pemeri&saan darah tepi leng&ap/ termasu& &adar hemoglo0in -+0./ 3umlah le&osit. 1. Pemeri&saan &imia darah* %aal gin3al* ureum/ &reatinin %aal hati* S"(T/ S"PT. Serum &alium #sam Urat "ula Darah d. Pemeri&saan hormon 0ila diperlu&an* Tiroid stimulating hormon -TS+. e. Tes &ehamilan. f. %oto dada, tora&s. g. Tes pendengaran - pemeri&sanaan audiometri. h. Pemeri&saan EK" i. Tes +$@ -0ila status +$@ 0elum di&etahui. Peng&a3ian -Doegoes/ 4???. 4. #&ti;itas ,$stirahat 2 Kelemahan umum dan &elelahan. 2 !apas pende& dgn. Pengerahan tenaga. 2 Sulit tidur gn. Demam,&erungat malam. 2 Mimpi 0uru&. 2 Ta&i&ardia/ ta&ipnea,dispnea. 2 Kelemahan otot/ nyeri dan &a&u. 5. $ntegritas Ego * 2 Perasaan ta& 0erdaya,putus asa. 2 %a&tor stress * 0aru,lama. 2 Perasaan 0utuh pertolongan 2 Denial. 2 Femas/ irita0le. 7. Ma&anan,Fairan * 2 Kehilangan napsu ma&an. 2 Ketida&sanggupan men1erna. 2 Kehilangan . 2 Turgor &ulit 0uru&/ &ering/ &elemahan otot/ lema& su0&utan tipis. 8. !yaman,nyeri * 2 !yeri dada saat 0atu&. 2 Memegang area yang sa&it. 2 Perila&u distra&si. 9. Pernapasan * 2 atu& -produ&tif,non produ&tif. 2 !apas pende&. 2 Ri:ayat tu0er&ulosis 2 Pening&atan 3umlah pernapasan. 2 "era&an pernapasan asimetri. 2 Per&usi * Dullness/ penurunan fremitus pleura terisi 1airan.. 2 Suara napas * Ron&hi 2 Spuntum * hi3au,purulen/ &e&uningan/ pin&. <. Kemanan,Keselamatan * 2 #danya &ondisi imunosupresi * &an&er/ #$DS/ +$@ positip. 2 Demam pada &ondisi a&ut. =. $ntera&si Sosial * 2 Perasaan terisolasi,ditola&. DIAGNOSA KEPERA.ATAN 4. ersihan 3alan napas ta& efe&tif 0erhu0ungan dengan se&resi yang &ental,darah. 5. Kerusa&an pertu&aran gas 0erhu0ungan dengan &erusa&an mem0ran al;eolar2&apiler. 7. Peru0ahan nutrisi * &urang dari &e0utuhan tu0uh 0erhu0ungan dengan pening&atan produ&si spuntum,0atu&/ dyspnea atau anore&sia 8. Resi&o tinggi terhadap infe&si 0erhu0ungan dengan tida& ade&uatnya pertahanan primer/ penurunan geraan silia/ stasis dari se&resi. 9. Kurang pengetahuan tentang &ondisi/ terapi dan pen1egahan 0erhu0ungan dengan infornmasi &urang , tida& a&urat. INTER:ENSI Di#3n9s# B%si!#n >#l#n n#4#s &#< 5<&i5 7%!u7un3#n 1n3#n s<%si 2#n3 <n&#l01#%#!. Tuuan * Ke0ersihan 3alan napas efe&tif. !riteria hasil " Men1ari posisi yang nyaman yang memudah&an pening&atan pertu&aran udara. Mendemontrasi&an 0atu& efe&tif. Menyata&an strategi untu& menurun&an &e&entalan se&resi. #encana Tinda$an " 4. 'elas&an &lien tentang &egunaan 0atu& yang efe&tif dan mengapa terdapat penumpu&an se&ret di sal. pernapasan. R, Pengetahuan yang diharap&an a&an mem0antu mengem0ang&an &epatuhan &lien terhadap ren1ana teraupeti&. 5. #3ar&an &lien tentang metode yang tepat pengontrolan 0atu&. R, atu& yang tida& ter&ontrol adalah melelah&an dan tida& efe&tif/ menye0a0&an frustasi. 7. !apas dalam dan perlahan saat dudu& setega& mung&in. R, Memung&in&an e&spansi paru le0ih luas. 8. La&u&an pernapasan diafragma. R, Pernapasan diafragma menurun&an fre&. napas dan mening&at&an ;entilasi al;eolar. 9. Tahan napas selama 7 2 9 deti& &emudian se1ara perlahan2lahan/ &eluar&an se0anya& mung&in melalui mulut. La&u&an napas &e dua / tahan dan 0atu&&an dari dada dengan mela&u&an 5 0atu& pende& dan &uat. R, Mening&at&an ;olume udara dalam paru mempermudah pengeluaran se&resi se&ret. <. #us&ultasi paru se0elum dan sesudah &lien 0atu&. R, Peng&a3ian ini mem0antu menge;aluasi &eefe&tifan upaya 0atu& &lien. =. #3ar&an &lien tinda&an untu& menurun&an ;is&ositas se&resi * mempertahan&an hidrasi yang ade&uatO mening&at&an masu&an 1airan 4CCC sampai 49CC 11,hari 0ila tida& &ontraindi&asi. R, Se&resi &ental sulit untu& dien1er&an dan dapat menye0a0&an sum0atan mu&us/ yang mengarah pada atele&tasis. >. Dorong atau 0eri&an pera:atan mulut yang 0ai& setelah 0atu&. R, +iegene mulut yang 0ai& mening&at&an rasa &ese3ahteraan dan men1egah 0au mulut. ?. Kola0orasi dengan tim &esehatan lain * Dengan do&ter/ radiologi dan fisioterapi. Pem0erian eJpe1toran. Pem0erian anti0ioti&a. Konsul photo tora&s. R, EJpeJtorant untu& memudah&an mengeluar&an lendir dan mene;aluasi per0ai&an &ondisi &lien atas pengem0angan parunya. Di#3n9s# K%us#<#n 4%&u<#%#n 3#s 7%!u7un3#n 1n3#n <%us#<#n $$7%#n #l=9l#%( <#4il%. Tuuan * Pertu&aran gas efe&tif. !riteria hasil " Memperlihat&an fre&uensi pernapasan yang efe&tif. Mengalami per0ai&an pertu&aran gas2gas pada paru. #dapti;e mengatasi fa&tor2fa&tor penye0a0. #encana tinda$an " 4. eri&an posisi yang nyaman/ 0iasanya dengan peninggian &epala tempat tidur. ali& &e sisi yang sa&it. Dorong &lien untu& dudu& se0anya& mung&in. R, Mening&at&an inspirasi ma&simal/ mening&at&an e&psnsi paru dan ;entilasi pada sisi yang tida& sa&it. 5. (0ser;asi fungsi pernapasan/ 1atat fre&uensi pernapasan/ dispnea atau peru0ahan tanda2tanda ;ital. R, Distress pernapasan dan peru0ahan pada tanda ;ital dapat ter3adi se0agai a&i0at stress fisiologi dan nyeri atau dapat menun3u&&an ter3adinya syo1& sehu0ungan dengan hipo&sia. 7. 'elas&an pada &lien 0ah:a tinda&an terse0ut dila&u&an untu& men3amin &eamanan. R, Pengetahuan apa yang diharap&an dapat mengurangi ansietas dan mengem0ang&an &epatuhan &lien terhadap ren1ana teraupeti&. 8. 'elas&an pada &lien tentang etiologi,fa&tor pen1etus adanya sesa& atau &olaps paru2paru. R, Pengetahuan apa yang diharap&an dapat mengem0ang&an &epatuhan &lien terhadap ren1ana teraupeti&. 9. Pertahan&an perila&u tenang/ 0antu pasien untu& &ontrol diri dnegan mengguna&an pernapasan le0ih lam0at dan dalam. R, Mem0antu &lien mengalami efe& fisiologi hipo&sia/ yang dapat dimanifestasi&an se0agai &eta&utan,ansietas. <. Kola0orasi dengan tim &esehatan lain * Dengan do&ter/ radiologi dan fisioterapi. Pem0erian anti0ioti&a. Pemeri&saan sputum dan &ultur sputum. Konsul photo tora&s. R,Menge;aluasi per0ai&an &ondisi &lien atas pengem0angan parunya. Di#3n9s# P%u7#!#n nu&%isi " <u%#n3 1#%i <7u&u!#n &u7u! 7%!u7un3#n 1n3#n 4nin3<#&#n 4%91u<si s4un&u$07#&u<; 12s4n# #&#u #n9%<si# Tuuan " Ke0utuhan nutrisi ade&uat !riteria hasil " Menye0ut&an ma&anan mana yang tinggi protein dan &alori Menu ma&anan yang disa3i&an ha0is Pening&atan 0erat 0adan tanpa pening&atan edema #encana tinda$an 4. Dis&usi&an penye0a0 anore&sia/ dispnea dan mual. R, Dengan mem0antu &lien memahami &ondisi dapat menurun&an ansietas dan dapat mem0antu memper0ai&i &epatuhan teraupeti&. 5. #3ar&an dan 0antu &lien untu& istirahat se0elum ma&an. R, Keletihan 0erlan3ut menurun&an &einginan untu& ma&an. 7. Ta:ar&an ma&an sedi&it tapi sering -enam &ali sehari plus tam0ahan.. R, Pening&atan te&anan intra a0domen dapat menurun&an,mene&an saluran "$ dan menurun&an &apasitas. 8. Pem0atasan 1airan pada ma&anan dan menghindari 1airan 4 3am se0elum dan sesudah ma&an. R, 1airan dapat le0ih pada lam0ung/ menurun&an napsu ma&an dan masu&an. 9. #tur ma&anan dengan protein,&alori tinggi yang disa3i&an pada :a&tu &lien merasa paling su&a untu& mema&annya. R, $ni mening&at&an &emung&inan &lien meng&onsumsi 3umlah protein dan &alori ade&uat. <. 'elas&an &e0utuhan pening&atan masu&an ma&anan tinggi elemen 0eri&ut a. @itamin 45 -telur/ daging ayam/ &erang.. 0. #sam folat -sayur 0erdaun hi3au/ &a1ang2&a1angan/ daging.. 1. Thiamine -&a1ang2&a1ang/ 0un1is/ oranges.. d. Kat 0esi -3eroan/ 0uah yang di&ering&an/ sayuran hi3au/ &a1ang segar.. R, Masu&an ;itamin harus diting&at&an untu& meng&ompensasi penurunan meta0olisme dan penyimpanan ;itamin &arena &erusa&an 3arinagn hepar. =. Konsul dengan do&ter,ahli gi6i 0ila &lien tida& meng&onsumsi nutrien yang 1u&up. R, Kemung&inan diperlu&an suplemen tinggi protein/ nutrisi parenteral/total/ atau ma&anan per sonde. DAFTAR PUSTAKA Marilyn/ Doengoes. 5CCC. #encana Asuhan !e%erawatan. E"F* 'a&arta. Farpenito/ Lynda 'uall. 4???. #encana Asuhan dan Do$umentasi !e%erawatan. E"F* 'a&arta. Mans3oer d&&. 4???. !a%ita Sele$ta !edo$teran. %K U$* 'a&arta. Pri1e/ Syl;ia #nderson. 4???. &ato'isiologis" !onse% !linis &roses(%roses &enya$it, alih bahasa &eter Anugrah. E"F* 'a&arta. #lsagaff/ +ood dan Mu&ti/ #0dul. 4??9. Dasar(dasar Ilmu &enya$it &aru. U!#$R press* Sura0aya. )asin.5C47. LP T MDR.http*,,id.s1ri0d.1om,do1,478<885=4,LP2T2MDR; diunduh tgl 4C 3uni 5C47. #disti Ryanda.5C45.M#K#L#+ D$SKUS$ < TF.-(nline. http*,,id.s1ri0d.1om,do1,=>=9C<49,ma&alah2dis&usi2<2t01. diunduh pada tgl 49 'uni 5C45