Syekh Siti Jenar (829-923 H/1348-1439 C/1426-1517 M), memiliki banyak nama : San Ali (nama kecil pemberian orangtua angkatnya, bukan Hasan Ali Anshar seperti banyak ditulis orang); Syekh Abdul Jalil (nama yg diperoleh di Malaka, setelah menjadi ulama penyebar slam di sana); Syekh Jabaranta (nama yg dikenal di !alembang, Sumatera dan daratan Malaka); Prabu Satmata ("usti yg nampak oleh mata; nama yg muncul dari keadaan kasyf atau mabuk spiritual; juga nama yg diperkenalkan kepada murid dan pengikutnya); Syekh Lemah Abang atau #emah $ang (gelar yg diberikan masyarakat #emah Abang, suatu komunitas dan kampung model yg dipelopori Syekh Siti Jenar; mela%an hegemoni kerajaan& 'ajar jika orang (irebon tidak mengenal nama Syekh Siti Jenar, sebab di (irebon nama yg populer adalah Syekh #emah Abang); Syekh Siti Jenar (nama )iloso)is yg mengambarkan ajarannya tentang sangkan*paran, bah%a manusia secara biologis hanya diciptakan dari sekedar tanah merah dan selebihnya adalah roh Allah; juga nama yg dilekatkan oleh Sunan $onang ketika memperkenalkannya kepada +e%an 'ali, pada kehadirannya di Ja%a ,engah-+emak; juga nama $abad (irebon); Syekh Nurjati atau Pangran Panjunan atau Sunan Sasmita (nama dalam $abad (irebon, S&.& Hadisutjipto); Syekh Siti Bang, serta Syekh Siti Brit; Syekh Siti Luhung (nama*nama yg diberikan masyarakat Ja%a ,engahan); Sunan /ajenar (dalam sastra slam*Ja%a 0ersi Surakarta baru, era R.Ng. Ranggawarsita 12345*23678); Syekh Wali Lanang Sejati; Syekh Jati Mulya; dan Syekh Sunyata Jatimurti Susuhunan ing Lemah Abang& Siti Jenar lebih menunjukkan sebagai simbolisme ajaran utama Syekh Siti Jenar yakni ilmu kasampurnan, ilmu sangkan*paran ing dumadi, asal muasal kejadian manusia, secara biologis diciptakan dari tanah merah saja yg ber)ungsi sebagai %adah (tempat) persemayaman roh selama di dunia ini& Sehingga jasad manusia tidak kekal akan membusuk kembali ketanah& Selebihnya adalah roh Allah, yg setelah kemusnaan raganya akan menyatu kembali dengan keabadian& a di sebut manungsa sebagai bentuk an!ngga"ing rasa# (menyatu rasa ke dalam ,uhan)& +an karena surga serta neraka itu adalah untuk derajad )isik maka keberadaan surga dan neraka adalah di dunia ini, sesuai pernyataan populer bah%a dunia adalah penjara bagi orang mukmin& Menurut Syekh Siti Jenar, dunia adalah neraka bagi orang yg menyatu* padu dgn ,uhan& Setelah meninggal ia terbebas dari belenggu %adag*nya dan bebas bersatu dgn ,uhan& +i dunia manunggalnya hamba dgn ,uhan sering terhalang oleh badan biologis yg disertai na)su*na)sunya& tulah inti makna nama Syekh Siti Jenar&
Asal Usul Syekh Siti Jenar *Asal Usul Syekh Siti Jenar Syekh Siti Jenar lahir sekitar tahun 359 H-27:3 (-2:5; M (Serat She Siti Jenar Ki Sasrawijaya Atja! Purwaka "jaruban Nagari (Sedjarah Muladjadi Keradjan "jireb#n$! %katan Karyawan Museum! Jakarta! &'() P*S* Sulendraningrat! Purwaka "jaruban Nagari! Bhatara! Jakarta! &'() +* B#edenani! Sejarah Sriwijaya! "erate! Bandung! &'(, Agus Suny#t#! Suluk Abdul Jalil Perjalanan Rohani Syaikh Syekh Siti Jenar dan Sang Pembaharu! LkiS! y#gyakarta! )--./)--0 Sart#n# Kart#dirj# dkk! 1i2Sejarah Nasi#nal %nd#nesia! 3e4dikbud! Jakarta! &'(, Babad Banten 5lth#6! W*L*! Babad "anah 3jawi* %n Pr#7a Ja8aans9he :es9hiedenis! s/:ra8enhage! M*Nijh#66! &'0& ra66les! "h*S*! "he +ist#ry #6 Ja8a! ) 8#l! &;&(), dilingkungan !aku%uan (aruban, pusat kota (aruban larang %aktu itu, yg sekarang lebih dikenal sebagai Astana japura, sebelah tenggara (irebon& Suatu lingkungan yg multi*etnis, multi* bahasa dan sebagai titik temu kebudayaan serta peradaban berbagai suku& Selama ini, silsilah Syekh Siti Jenar masih sangat kabur& /ekurangjelasan asal*usul ini juga sama dgn kegelapan tahun kehidupan Syekh Siti Jenar sebagai manusia sejarah& !engaburan tentang silsilah, keluarga dan ajaran $eliau yg dilakukan oleh penguasa muslim pada abad ke*2; hingga akhir abad ke*26& !enguasa merasa perlu untuk <mengubur= segala yg berbau Syekh Siti Jenar akibat popularitasnya di masyarakat yg mengalahkan de%an ulama serta ajaran resmi yg diakui /erajaan slam %aktu itu& Hal ini kemudian menjadi latar belakang munculnya kisah bah%a Syekh Siti Jenar berasal dari cacing& +alam sebuah naskah klasik, cerita yg masih sangat populer tersebut dibantah secara tegas, <$%n&ene ka'ariy%s yen (ea)*ang +!nika asa" saking 'a'ing, +!nika &e&, sa-at%si+!n inggi) +an'en an!ngsa &ara) a"it keaw%n, griya ing &)!s!n (ea)*ang&= 1Adapun diceritakan kalau #emahbang (Syekh Siti Jenar) itu berasal dari cacing, itu salah& Sebenarnya ia memang manusia berdarah kecil saja (rakyat jelata), bertempat tinggal di desa #emah Abang8>&?serat <andhaki4un =iwayat jati Alih aksara Per4ustakaan 3aerah Pr#4insi Jawa "engah! )--)! hlm* &@ Jadi Syekh Siti Jenar adalah manusia lumrah hanya memang ia %alau berasal dari kalangan bangsa%an setelah kembali ke Ja%a menempuh hidup sebagai petani, yg saat itu, dipandang sebagai rakyat kecil oleh struktur budaya Ja%a, disamping sebagai %ali penyebar slam di ,anah Ja%a& Syekh Siti Jenar yg memiliki nama kecil San Ali dan kemudian dikenal sebagai .yek) /0*&!" 1a"i" adalah putra seorang ulama asal Malaka, .yek) 2at!k .)a"e) *in .yek) /3sa /0"awi *in 0)a&sya) 1aa"!&in H!sain *in .yek) /0*&!""a) 4)ann!&&in *in .yek) .ayi& /0*&!" Ma"ika"-5a6a& Maulana AAbdullah /hannuddin adalah putra Syekh AAbdul Malik atau Asamat /han& Bama terakhir ini adalah seorang Syekh kalangan AAla%i kesohor di Ahmadabad, ndia, yg berasal dari Handramaut& CaDam adalah sebuah distrik berdekatan dgn kota ,arim di Hadramaut& Syekh AAbdul Malik adalah putra Syekh AAla%i, salah satu keluarga utama keturunan ulama terkenal Syekh Asa al*Muhajir al*$ashari al*AAla%i, yg semua keturunannya bertebaran ke berbagai pelosok dunia, menyiarkan agama slam& Syekh AAbdul Malik adalah penyebar agama slam yg bersama keluarganya pindah dari ,arim ke ndia& Jika diurut keatas, si"si"a) .yek) .iti 1enar *er+!n'ak +a&a .ayi&ina H!sain *in /0"i *in 0*i 7)a"i*, enant! Ras!"!""a)& +ari silsilah yg ada, diketahui pula bah%a ada dua kakek buyutnya yg menjadi mursyid thariEah Syathariyah di "ujarat yg sangat dihormati, yakni Syekh Abdullah /hannuddin dan Syekh Ahmadsyah Jalaluddin& Ahmadsyah Jalaluddin setelah de%asa pindah ke /amboja dan menjadi penyebar agama slam di sana& Adapun Syekh Maulana Asa atau Syekh +atuk Asa putra Syekh Ahmadsyah kemudian bermukim di Malaka& Syekh Maulana Asa memiliki dua orang putra, yaitu Syekh +atuk Ahamad dan Syekh +atuk Shaleh& Ayah Syekh Siti Jenar adalah Syekh +atuk Shaleh adalah ulama sunni asal Malaka yg kemudian menetap di (irebon karena ancaman politik di /esultanan Malaka yg sedang dilanda kemelut kekuasaan pada akhir tahun 2:5: M, masa transisi kekuasaan Sultan Muhammad skandar Syah kepada Sultan MudDa))ar Syah& Sumber*sumber Malaka dan !alembang menyebut nama Syekh Siti Jenar dgn sebutan Syekh Jabaranta dan Syekh AAbdul Jalil& !ada akhir tahun 2:5F, Syekh +atuk Shaleh beserta istrinya sampai di (irebon dan saat itu, Syekh Siti Jenar masih berada dalam kandungan ibunya 7 bulan& +i ,anah (aruban ini, sambil berdagang Syekh +atuk Shaleh memperkuat penyebaran slam yg sudah beberapa lama tersiar di seantero bumi (aruban, besama* sama dgn ulama kenamaan Syekh +atuk /ah)i, putra Syehk +atuk Ahmad& Bamun, baru dua bulan di (aruban, pada tahun a%al tahun 2:5;, Syekh +atuk Shaleh %a)at& Sejak itulah San Ali atau Syekh Siti Jenar kecil diasuh oleh 4i 2an!se"a serta penasihatnya, /i Samadullah atau !angeran 'alangsungsang yg sedang nyantri di (irebon, diba%ah asuhan Syekh datuk /ah)i& Jadi %alaupun San Ali adalah keturunan ulama Malaka, dan lebih jauh lagi keturunan Arab, namun sejak kecil lingkungan hidupnya adalah kultur (irebon yg saat itu menjadi sebuah kota multikultur, heterogen dan sebagai basis antarlintas perdagangan dunia %aktu itu& Saat itu (irebon dgn !adepokan "iri Amparan Jatinya yg diasuh oleh seorang ulama asal Makkah dan Malaka, .yek) 2at!k 4a)fi, telah mampu menjadi salah satu pusat pengajaran slam, dalam bidang )iEih dan ilmu Aalat, serta tasa%u)& Sampai usia 54 tahun, San Ali mempelajari berbagai bidang agama slam dgn sepenuh hati, disertai dgn pendidikan otodidak bidang spiritual&
>U5"? G0 Pade4#kan :iri Am4aran Jati *Padepokan Giri Amparan Jati Setelah diasuh oleh /i +anusela samapai usia F tahun, pada sekitar tahun 2:72 M, Syekh Siti Jenar kecil (San Ali) diserahkan kepada Syekh +atuk /ah)i, pengasuh !edepokan "iri Amparan Jati, agar dididik agama slam yg berpusat di (irebon oleh /erajaan Sunda di sebut sebagai musu(h) alit 1musuh halus8 ?!ur%aka (aruban Bagari, 6F*6;, cat& 79; Sejarah Basional ndonesia, 0ol& ;552@ +i !adepokan "iri Amparan Jati ini, San Ali menyelesaikan berbagai pelajaran keagamaan, terutama nah%u, shara), balaghah, ilmu ta)sir, musthalah hadist, ushul )iEih dan manthiE& a menjadi santri generasi kedua& Sedang yg akan menjadi santri generasi ketiga adalah Syari) Hidayatullah atau Sunan "unung Jati& Syari) Hidayatullah baru datang ke (irebon, bersamaan dgn pulangnya Syekh Siti Jenar dari perantauannya di ,imur ,engah sekitar tahun 2:;7, dalam status sebagai sis%a !adepokan "iri Amparan Jati, dgn usia sekitar 26*an tahun& !ada tahun 2::; M, setelah 2F tahun penuh menimba ilmu di !adepokan Amparan Jati, ia bertekad untuk keluar pondok dan mulai berniat untuk mendalami kerohanian (su)i)& Sebagai titik
Asal Usul Syekh Siti Jenar *Asal Usul Syekh Siti Jenar Syekh Siti Jenar lahir sekitar tahun 359 H-27:3 (-2:5; M (Serat She Siti Jenar Ki Sasrawijaya Atja! Purwaka "jaruban Nagari (Sedjarah Muladjadi Keradjan "jireb#n$! %katan Karyawan Museum! Jakarta! &'() P*S* Sulendraningrat! Purwaka "jaruban Nagari! Bhatara! Jakarta! &'() +* B#edenani! Sejarah Sriwijaya! "erate! Bandung! &'(, Agus Suny#t#! Suluk Abdul Jalil Perjalanan Rohani Syaikh Syekh Siti Jenar dan Sang Pembaharu! LkiS! y#gyakarta! )--./)--0 Sart#n# Kart#dirj# dkk! 1i2Sejarah Nasi#nal %nd#nesia! 3e4dikbud! Jakarta! &'(, Babad Banten 5lth#6! W*L*! Babad "anah 3jawi* %n Pr#7a Ja8aans9he :es9hiedenis! s/:ra8enhage! M*Nijh#66! &'0& ra66les! "h*S*! "he +ist#ry #6 Ja8a! ) 8#l! &;&(), dilingkungan !aku%uan (aruban, pusat kota (aruban larang %aktu itu, yg sekarang lebih dikenal sebagai Astana japura, sebelah tenggara (irebon& Suatu lingkungan yg multi*etnis, multi* bahasa dan sebagai titik temu kebudayaan serta peradaban berbagai suku& Selama ini, silsilah Syekh Siti Jenar masih sangat kabur& /ekurangjelasan asal*usul ini juga sama dgn kegelapan tahun kehidupan Syekh Siti Jenar sebagai manusia sejarah& !engaburan tentang silsilah, keluarga dan ajaran $eliau yg dilakukan oleh penguasa muslim pada abad ke*2; hingga akhir abad ke*26& !enguasa merasa perlu untuk <mengubur= segala yg berbau Syekh Siti Jenar akibat popularitasnya di masyarakat yg mengalahkan de%an ulama serta ajaran resmi yg diakui /erajaan slam %aktu itu& Hal ini kemudian menjadi latar belakang munculnya kisah bah%a Syekh Siti Jenar berasal dari cacing& +alam sebuah naskah klasik, cerita yg masih sangat populer tersebut dibantah secara tegas, <$%n&ene ka'ariy%s yen (ea)*ang +!nika asa" saking 'a'ing, +!nika &e&, sa-at%si+!n inggi) +an'en an!ngsa &ara) a"it keaw%n, griya ing &)!s!n (ea)*ang&= 1Adapun diceritakan kalau #emahbang (Syekh Siti Jenar) itu berasal dari cacing, itu salah& Sebenarnya ia memang manusia berdarah kecil saja (rakyat jelata), bertempat tinggal di desa #emah Abang8>&?serat <andhaki4un =iwayat jati Alih aksara Per4ustakaan 3aerah Pr#4insi Jawa "engah! )--)! hlm* &@ Jadi Syekh Siti Jenar adalah manusia lumrah hanya memang ia %alau berasal dari kalangan bangsa%an setelah kembali ke Ja%a menempuh hidup sebagai petani, yg saat itu, dipandang sebagai rakyat kecil oleh struktur budaya Ja%a, disamping sebagai %ali penyebar slam di ,anah Ja%a& Syekh Siti Jenar yg memiliki nama kecil San Ali dan kemudian dikenal sebagai .yek) /0*&!" 1a"i" adalah putra seorang ulama asal Malaka, .yek) 2at!k .)a"e) *in .yek) /3sa /0"awi *in 0)a&sya) 1aa"!&in H!sain *in .yek) /0*&!""a) 4)ann!&&in *in .yek) .ayi& /0*&!" Ma"ika"-5a6a& Maulana AAbdullah /hannuddin adalah putra Syekh AAbdul Malik atau Asamat /han& Bama terakhir ini adalah seorang Syekh kalangan AAla%i kesohor di Ahmadabad, ndia, yg berasal dari Handramaut& CaDam adalah sebuah distrik berdekatan dgn kota ,arim di Hadramaut& Syekh AAbdul Malik adalah putra Syekh AAla%i, salah satu keluarga utama keturunan ulama terkenal Syekh Asa al*Muhajir al*$ashari al*AAla%i, yg semua keturunannya bertebaran ke berbagai pelosok dunia, menyiarkan agama slam& Syekh AAbdul Malik adalah penyebar agama slam yg bersama keluarganya pindah dari ,arim ke ndia& Jika diurut keatas, si"si"a) .yek) .iti 1enar *er+!n'ak +a&a .ayi&ina H!sain *in /0"i *in 0*i 7)a"i*, enant! Ras!"!""a)& +ari silsilah yg ada, diketahui pula bah%a ada dua kakek buyutnya yg menjadi mursyid thariEah Syathariyah di "ujarat yg sangat dihormati, yakni Syekh Abdullah /hannuddin dan Syekh Ahmadsyah Jalaluddin& Ahmadsyah Jalaluddin setelah de%asa pindah ke /amboja dan menjadi penyebar agama slam di sana& Adapun Syekh Maulana Asa atau Syekh +atuk Asa putra Syekh Ahmadsyah kemudian bermukim di Malaka& Syekh Maulana Asa memiliki dua orang putra, yaitu Syekh +atuk Ahamad dan Syekh +atuk Shaleh& Ayah Syekh Siti Jenar adalah Syekh +atuk Shaleh adalah ulama sunni asal Malaka yg kemudian menetap di (irebon karena ancaman politik di /esultanan Malaka yg sedang dilanda kemelut kekuasaan pada akhir tahun 2:5: M, masa transisi kekuasaan Sultan Muhammad skandar Syah kepada Sultan MudDa))ar Syah& Sumber*sumber Malaka dan !alembang menyebut nama Syekh Siti Jenar dgn sebutan Syekh Jabaranta dan Syekh AAbdul Jalil& !ada akhir tahun 2:5F, Syekh +atuk Shaleh beserta istrinya sampai di (irebon dan saat itu, Syekh Siti Jenar masih berada dalam kandungan ibunya 7 bulan& +i ,anah (aruban ini, sambil berdagang Syekh +atuk Shaleh memperkuat penyebaran slam yg sudah beberapa lama tersiar di seantero bumi (aruban, besama* sama dgn ulama kenamaan Syekh +atuk /ah)i, putra Syehk +atuk Ahmad& Bamun, baru dua bulan di (aruban, pada tahun a%al tahun 2:5;, Syekh +atuk Shaleh %a)at& Sejak itulah San Ali atau Syekh Siti Jenar kecil diasuh oleh 4i 2an!se"a serta penasihatnya, /i Samadullah atau !angeran 'alangsungsang yg sedang nyantri di (irebon, diba%ah asuhan Syekh datuk /ah)i& Jadi %alaupun San Ali adalah keturunan ulama Malaka, dan lebih jauh lagi keturunan Arab, namun sejak kecil lingkungan hidupnya adalah kultur (irebon yg saat itu menjadi sebuah kota multikultur, heterogen dan sebagai basis antarlintas perdagangan dunia %aktu itu& Saat itu (irebon dgn !adepokan "iri Amparan Jatinya yg diasuh oleh seorang ulama asal Makkah dan Malaka, .yek) 2at!k 4a)fi, telah mampu menjadi salah satu pusat pengajaran slam, dalam bidang )iEih dan ilmu Aalat, serta tasa%u)& Sampai usia 54 tahun, San Ali mempelajari berbagai bidang agama slam dgn sepenuh hati, disertai dgn pendidikan otodidak bidang spiritual&
>U5"? pijaknya, ia bertekad untuk mencari <sangkan*paran= dirinya& ,ujuan pertmanya adalah !ajajaran yg dipenuhi oleh para pertapa dan ahli hikmah Hindu*$udha& +i !ajajaran, Syekh Siti Jenar mempelajari kitab (at!r 8i+)a"a %arisan Prabu Kertawijaya Maja4ahit& nti dari kitab (atur Hiphala ini mencakup empat pokok laku utama& !ertama, nihsprha, adalah suatu keadaan di mana tidak adal lagi sesuatu yg ingin dicapai manusia& /edua, nirhana, yaitu seseorang tidak lagi merasakan memiliki badan dan karenanya tidak ada lagi tujuan& /etiga, niskala adalah proses rohani tinggi, <bersatu= dan melebur ()anaI) dgn +ia Jang Hampa, +ia Jang ,ak ,erbayangkan, ,ak ,erpikirkan, ,ak ,erbandingkan& Sehingga dalam kondisi (hal) ini, <aku= menyatu dgn <Aku=& +an keempat, sebagai kesudahan dari niskala adalah nirasraya, suatu keadaan ji%a yg meninggalkan niskala dan melebur ke !arama*#aukika ()anaI )i al*)anaI), yakni dimensi tertinggi yg bebas dari segala bentuk keadaan, tak mempunyai ciri*ciri dan mengatasi <Aku=& +ari !ajajaran San Ali melanjutkan pengembaraannya menuju !alembang, menemui 0ria 2aar, seorang adipati, sekaligus pengamal su)i*kebatinan, santri Maulana brahim Samarkandi& !ada masa tuanya, Aria +amar bermukim di tepi sungai Kgan, /ampung !edamaran& +iperkirakan Syekh Siti Jenar berguru kepada Aria +amar antara tahun 2::3*2:F4 M& bersama Aria Abdillah ini, San Ali mempelajari pengetahuan tentang hakikat ketunggalan alam semesta yg dijabarkan dari konsep <nurun Aala nur= (cahaya Maha (ahaya), atau yg kemudian dikenal sebagai kosmologi emanasi& +ari !alembang, San Ali melanjutkan perjalanan ke Malaka dan banyak bergaul dgn para bangsa%an suku ,amil maupun Malayu& +ari hubungan baiknya itu, memba%a San Ali untuk memasuki dunia bisnis dgn menjadi saudagar emas dan barang kelontong& !ergaulan di dunia bisnis tsb diman)aatkan oleh San Ali untuk mempelajari berbagai karakter na)su manusia, sekaligus untuk menguji laku Duhudnya ditengah gelimang harta& Selain menjadi saudagar, Syekh Siti jenar juga menyiarkan agama slam yg oleh masyarakat setempat diberi gelar Syekh jabaranta& +i Malaka ini pula, ia bertemu dgn +atuk Musa, putra Syekh +atuk Ahmad& +ari u%aknya ini, Syekh +atuk Ahmad, San Ali dianugerahi nama keluarga dan nama ke*ulama*an Syekh +atuk AAbdul Jalil&
Asal Usul Syekh Siti Jenar *Asal Usul Syekh Siti Jenar Syekh Siti Jenar lahir sekitar tahun 359 H-27:3 (-2:5; M (Serat She Siti Jenar Ki Sasrawijaya Atja! Purwaka "jaruban Nagari (Sedjarah Muladjadi Keradjan "jireb#n$! %katan Karyawan Museum! Jakarta! &'() P*S* Sulendraningrat! Purwaka "jaruban Nagari! Bhatara! Jakarta! &'() +* B#edenani! Sejarah Sriwijaya! "erate! Bandung! &'(, Agus Suny#t#! Suluk Abdul Jalil Perjalanan Rohani Syaikh Syekh Siti Jenar dan Sang Pembaharu! LkiS! y#gyakarta! )--./)--0 Sart#n# Kart#dirj# dkk! 1i2Sejarah Nasi#nal %nd#nesia! 3e4dikbud! Jakarta! &'(, Babad Banten 5lth#6! W*L*! Babad "anah 3jawi* %n Pr#7a Ja8aans9he :es9hiedenis! s/:ra8enhage! M*Nijh#66! &'0& ra66les! "h*S*! "he +ist#ry #6 Ja8a! ) 8#l! &;&(), dilingkungan !aku%uan (aruban, pusat kota (aruban larang %aktu itu, yg sekarang lebih dikenal sebagai Astana japura, sebelah tenggara (irebon& Suatu lingkungan yg multi*etnis, multi* bahasa dan sebagai titik temu kebudayaan serta peradaban berbagai suku& Selama ini, silsilah Syekh Siti Jenar masih sangat kabur& /ekurangjelasan asal*usul ini juga sama dgn kegelapan tahun kehidupan Syekh Siti Jenar sebagai manusia sejarah& !engaburan tentang silsilah, keluarga dan ajaran $eliau yg dilakukan oleh penguasa muslim pada abad ke*2; hingga akhir abad ke*26& !enguasa merasa perlu untuk <mengubur= segala yg berbau Syekh Siti Jenar akibat popularitasnya di masyarakat yg mengalahkan de%an ulama serta ajaran resmi yg diakui /erajaan slam %aktu itu& Hal ini kemudian menjadi latar belakang munculnya kisah bah%a Syekh Siti Jenar berasal dari cacing& +alam sebuah naskah klasik, cerita yg masih sangat populer tersebut dibantah secara tegas, <$%n&ene ka'ariy%s yen (ea)*ang +!nika asa" saking 'a'ing, +!nika &e&, sa-at%si+!n inggi) +an'en an!ngsa &ara) a"it keaw%n, griya ing &)!s!n (ea)*ang&= 1Adapun diceritakan kalau #emahbang (Syekh Siti Jenar) itu berasal dari cacing, itu salah& Sebenarnya ia memang manusia berdarah kecil saja (rakyat jelata), bertempat tinggal di desa #emah Abang8>&?serat <andhaki4un =iwayat jati Alih aksara Per4ustakaan 3aerah Pr#4insi Jawa "engah! )--)! hlm* &@ Jadi Syekh Siti Jenar adalah manusia lumrah hanya memang ia %alau berasal dari kalangan bangsa%an setelah kembali ke Ja%a menempuh hidup sebagai petani, yg saat itu, dipandang sebagai rakyat kecil oleh struktur budaya Ja%a, disamping sebagai %ali penyebar slam di ,anah Ja%a& Syekh Siti Jenar yg memiliki nama kecil San Ali dan kemudian dikenal sebagai .yek) /0*&!" 1a"i" adalah putra seorang ulama asal Malaka, .yek) 2at!k .)a"e) *in .yek) /3sa /0"awi *in 0)a&sya) 1aa"!&in H!sain *in .yek) /0*&!""a) 4)ann!&&in *in .yek) .ayi& /0*&!" Ma"ika"-5a6a& Maulana AAbdullah /hannuddin adalah putra Syekh AAbdul Malik atau Asamat /han& Bama terakhir ini adalah seorang Syekh kalangan AAla%i kesohor di Ahmadabad, ndia, yg berasal dari Handramaut& CaDam adalah sebuah distrik berdekatan dgn kota ,arim di Hadramaut& Syekh AAbdul Malik adalah putra Syekh AAla%i, salah satu keluarga utama keturunan ulama terkenal Syekh Asa al*Muhajir al*$ashari al*AAla%i, yg semua keturunannya bertebaran ke berbagai pelosok dunia, menyiarkan agama slam& Syekh AAbdul Malik adalah penyebar agama slam yg bersama keluarganya pindah dari ,arim ke ndia& Jika diurut keatas, si"si"a) .yek) .iti 1enar *er+!n'ak +a&a .ayi&ina H!sain *in /0"i *in 0*i 7)a"i*, enant! Ras!"!""a)& +ari silsilah yg ada, diketahui pula bah%a ada dua kakek buyutnya yg menjadi mursyid thariEah Syathariyah di "ujarat yg sangat dihormati, yakni Syekh Abdullah /hannuddin dan Syekh Ahmadsyah Jalaluddin& Ahmadsyah Jalaluddin setelah de%asa pindah ke /amboja dan menjadi penyebar agama slam di sana& Adapun Syekh Maulana Asa atau Syekh +atuk Asa putra Syekh Ahmadsyah kemudian bermukim di Malaka& Syekh Maulana Asa memiliki dua orang putra, yaitu Syekh +atuk Ahamad dan Syekh +atuk Shaleh& Ayah Syekh Siti Jenar adalah Syekh +atuk Shaleh adalah ulama sunni asal Malaka yg kemudian menetap di (irebon karena ancaman politik di /esultanan Malaka yg sedang dilanda kemelut kekuasaan pada akhir tahun 2:5: M, masa transisi kekuasaan Sultan Muhammad skandar Syah kepada Sultan MudDa))ar Syah& Sumber*sumber Malaka dan !alembang menyebut nama Syekh Siti Jenar dgn sebutan Syekh Jabaranta dan Syekh AAbdul Jalil& !ada akhir tahun 2:5F, Syekh +atuk Shaleh beserta istrinya sampai di (irebon dan saat itu, Syekh Siti Jenar masih berada dalam kandungan ibunya 7 bulan& +i ,anah (aruban ini, sambil berdagang Syekh +atuk Shaleh memperkuat penyebaran slam yg sudah beberapa lama tersiar di seantero bumi (aruban, besama* sama dgn ulama kenamaan Syekh +atuk /ah)i, putra Syehk +atuk Ahmad& Bamun, baru dua bulan di (aruban, pada tahun a%al tahun 2:5;, Syekh +atuk Shaleh %a)at& Sejak itulah San Ali atau Syekh Siti Jenar kecil diasuh oleh 4i 2an!se"a serta penasihatnya, /i Samadullah atau !angeran 'alangsungsang yg sedang nyantri di (irebon, diba%ah asuhan Syekh datuk /ah)i& Jadi %alaupun San Ali adalah keturunan ulama Malaka, dan lebih jauh lagi keturunan Arab, namun sejak kecil lingkungan hidupnya adalah kultur (irebon yg saat itu menjadi sebuah kota multikultur, heterogen dan sebagai basis antarlintas perdagangan dunia %aktu itu& Saat itu (irebon dgn !adepokan "iri Amparan Jatinya yg diasuh oleh seorang ulama asal Makkah dan Malaka, .yek) 2at!k 4a)fi, telah mampu menjadi salah satu pusat pengajaran slam, dalam bidang )iEih dan ilmu Aalat, serta tasa%u)& Sampai usia 54 tahun, San Ali mempelajari berbagai bidang agama slam dgn sepenuh hati, disertai dgn pendidikan otodidak bidang spiritual&
>U5"? +ari perenungannya mengenai dunia na)su manusia, hal ini memba%a Syekh Siti Jenar menuai keberhasilan menaklukkan tujuh hijab, yg menjadi penghalang utama pendakian rohani seorang salik (pencari kebenaran)& 7!-!) )i-a* itu adalah lembah kasal (kemalasan naluri dan rohani manusia); jurang 6utur (na)su menelan makhluk-orang lain); gurun malal (sikap mudah berputus asa dalam menempuh jalan rohani); gurun riya@ (bangga rohani); rimba sum@ah (pamer rohani); samudera ujub (kesombongan intelektual dan kesombongan raga%i); dan benteng hajbun (penghalang akal dan nurani)&
>U5"? gen27th Hie% !ublic !ro)ile Hisit gen27thLs homepageM Nind More !osts by gen27th Hie% $log 42*4;*5443, 4::4; !M GA gen&.th Moderator
Oser+: ()A-0 Join +ate: Mar 544F #ocation: NorSup* PegSby*+#Q !osts: 24,F56 $log Rntries: 7 Pen9erahan 3i Baghdad *Pencerahan Rohani di Baghdad Setelah mengetahui bah%a dirinya merupakan salah satu dari keluarga besar ahlul bait (ket!r!nan Ras!"!""a)), Syekh Siti Jenar semakin memiliki keinginan kuat segera pergi ke ,imur ,engah terutama pusat kota suci Makkah& +alam perjalanan ini, dari pembicaraan mengenai hakikat su)i bersama ulama Malaka asal $aghdad 0)a& a"- M!*asyara) a"-7awa"!& di sepanjang perjalanan& Syekh Siti Jenar mampu menyimpan satu perbendaharaan baru, bagi perjalanan rohaninya yaitu <ke-9saan af:a" 0""a)=, yakni kesadaran bah%a setiap gerak dan segala peristi%a yg tergelar di alam semesta ini, baik yg terlihat maupun yg tidak terlihat pada hakikatnya adalah af:a" 0""a)& ni menambah semangatnya untuk mengetahui dan merasakan langsung bagaimana af:a" 0""a) itu optimal bekerja dalam dirinya& nilah pangkal pandangan yg dikemudian hari memunculkan tuduhan dari +e%an 'ali, bah%a Syekh Siti Jenar menganut paham Jabariyah& !adahal bukan itu pemahaman yg dialami dan dirasakan Syekh Siti Jenar& $ukan pada dimensi perbuatan alam atau manusianya sebagai tolak titik pandang akan tetapi justru perbuatan Allah melalui ira&a) dan ;!ra&a)-N<0 yg bekerja melalui diri manusia, sebagai k)a"ifa)-N<0 di alam lahir& a juga sampai pada suatu kesadaran bah%a semua yg nampak ada dan memiliki nama, pada hakikatnya hanya memiliki satu sumber nama, yakni +ia Jang 'ujud dari segala yg maujud& Sesampainya di $aghdad, ia menumpang di rumah keluarga besar Ahmad al*,a%alud& +isinilah cakra%ala pengetahuan su)inya diasah tajam& Sebab di keluarga al* ,a%alud tersedia banyak kitab*kitab maIri)at dari para su)i kenamaan& Semua kitab itu adalah peninggalan kakek a"- 7awa"!&, .yek) /0*&!" M!*&i: a"-=ag)&a&i& +i rak ini pula, Syekh Siti Jenar bersentuhan dgn paham .yi:a) 1a:fariyya), yg di kenal sebagai a&6)a* a)" a"-*ayt& Syekh Siti Jenar membaca dan mempelajari dgn $aik tradisi su)i dari a"-7)awasinnya al*Hallaj (3F3*955), al* $ushtamii (%&36:), 4ita* a"-.)i&;*nya al*/haraj (%&399), 4ita* a"-7a:ar!f al*/alabadDi (%&99F), Risa"a)*nya al* Cusyairi (%&246:), f!t!)at a"-Makkiya) &an >!s)!s) a"- Hika*nya bnu AArabi (22;F*25:4), 3)ya: ?"! a"-2in dan kita*-kita* tasaw!f al*"haDali (%&2222), dan al*Jili (%&2:53)& secara kebetulan periode al*jili meninggal, Syekh Siti Jenar sudah berusia dua tahun& Sehingga saat itu pemikiran*permikiran al*Jili, merupakan hal yg masih sangat baru bagi komunitas slam ndonesia& +an sebenarnya Syekh Siti Jenar*lah yg pertama kali mengusung gagasan al*Hallaj dan terutama al*Jili ke Ja%a& Sementara itu para %ali anggota +e%an 'ali menyebarluaskan ajaran 3s"a syar:i a&6)a*i yg ketat& Sebagian memang mengajarkan tasa%u), namun tasa%u) tarekati, yg kebanyakkan beralur pada paham 3a @)a6a"i& Sayangnya, Syekh Siti Jenar tidak banyak menuliskan ajaran*ajarannya karena kesibukannya menyebarkan gagasan melalui lisan ke berbagai pelosok ,anah Ja%a& +alam catatan sastra suluk Ja%a hanya ada 7 kitab karya Syekh Siti Jenar; "almisan, Musakha6 (a"- M!kasysyaf) dan Balal Mubarak& Masyarakat yg dibangunnya nanti dikenal sebagai komunitas #emah Abang& +ari sekian banyak kitab su)i yg dibaca dan dipahaminya, yg paling berkesan pada Syekh Siti Jenar adalah kita* Ha;i;at a"-Ha;a:i;, a"-Mana6i" a"-0"a)iya) dan a"-3nsan a"-4ai" fi Ma:rifat a"-0wak)iri wa a"-0wai" (Manusia Sempurna dalam !engetahuan tenatang sesuatu yg pertama dan terakhir)& /etiga kitab tersebut, semuanya adalah puncak dari ulama su)i Syekh AAbdul /arim al*Jili& ,erutama kitab a"-3nsan a"-4ai", Syekh Siti Jenar kelak sekembalinya ke Ja%a menyebarkan ajaran dan pandangan mengenai ilmu sangkan*paran sebagai titik pangkal paham kemanuggalannya& /onsep*konsep pamor, jumbuh dan manunggal dalam teologi*su)i Syekh Siti Jenar dipengaruhi oleh paham*paham puncak mistik al*Hallaj dan al*Jili, disamping itu karena proses pencarian spiritualnya yg memiliki ujung pemahaman yg mirip dgn secara praktis-:aa"i-a"-Ha""a-; dan secara )iloso)is mirip dgn al* Jili dan bnu AArabi& Syekh Siti Jenar menilai bah%a ungkapan*ungkapan yg digunakan al*Jili sangat sederhana, lugas, gampang dipahami namun tetap mendalam& Jg terpenting, memiliki banyak kemiripan dgn pengalaman rohani yg sudah dile%atkannya, serta yg akan ditempuhnya& !ada akhirnya nanti, sekembalinya ke ,anah Ja%a, pengaruh ketiga kitab itu akan nampak nyata, dalam berbagai ungkapan mistik, ajaran serta khotbah*khotbahnya, yg banyak memunculkan guncangan*guncangan keagamaan dan politik di Ja%a& Syekh Siti Jenar banyak meluangkan %aktu mengikuti dan mendengarkan konser*konser musik su)i yg digelar diberbagai samaI khana& SamaI khana adalah rumah*rumah tempat para su)i mendengarkan musik spiritual dan membiarkan dirinya hanyut dalam ekstase (wa-&)& SamaI khana mulai bertumbuhan di $aghdad sejak abad ke*9 (Schimmel; 293;, hlm& 23F)& !ada masa itu grup musik su)i yg terkenal adalah al*Ca%%al dgn penyanyi su)inya /0*&!" $ari& a"-$a-&& $erbagai pengalaman spiritual dilaluinya di $aghdad sampai pada tingkatan fawa:i& (memancarnya potensi pemahaman roh karena hijab yg menyelubunginya telah tersingkap& +gn ini seseorang akan menjadi berbeda dgn umumnya manusia); dan "awai: (mengeja%antahnya cahaya rohani akibat tersingkapnya fawa:i&), tajaliyat melalui R%) a"-)a;; dan 6awai& (terlimpahnya cahaya lahi ke dalam kalbu yg membuat seluruh rohaninya tercerahkan)& a mengalami berbagai kasyf dan berbagai penyingkapan hijab dari na)su*na)sunya& +isinilah Syekh Siti Jenar mendapatkan kenyataan memadukan pengalaman su)i dari kitab*kitab al*Hallaj, bnu AArabi dan al*Jili& $ahkan setiap kali ia melantunkan dDikir dikedalaman lubuk hatinya dgn sendirinya ia merasakan denting dDikir dan menangkap suara dDikir yg berbunyi aneh, .!*)ani, a")a&! "i, "a i"a)a i""a ana wa ana a"-ak*ar, fa:*!&ni (mahasuci aku, segala puji untukku, tiada tuhan selain aku, maha besar aku, sembahlah aku)& 'alaupun telinganya mendengarkan orang di sekitarnya membaca dDikir .!*)ana 0""a), a"-)a&!"i 0""a)i, "a i"a)a i""a 0""a), 0""a)! 0k*ar, fa:*!&!)!, namun suara yg di dengar lubuk hatinya adalah &6ikir nafsi, sebagai cerminan hasil an /arafa *afsa)! fa;a& /arafa Ra**a)! tersebut& Sampai di sini, Syekh Siti Jenar semakin memahami makna hadist Pasulullah a"-3nsan sirri wa ana sirr!)!# (Manusia adalah Pahasia*/u dan Aku adalah rahasianya)& Sebenarnya inti ajaran Syekh Siti Jenar sama dgn ajaran su)i AAbdul Cadir al*Jilani (%&22;F), bnu AArabi (F;4-22;F*;73*25:4), MaIru) al*/arkhi, dan al*Jili& Hanya saja ketiga tokoh tsb mengalami nasib yg baik dalam artian, ajarannya tidak dipolitisasi, sehingga dalam kehidupannya di dunia tidak pernah mengalami intimidasi dan kekerasan sebagai korban politik dan menemui akhir hayat secara biasa&
>U5"? gen27th Hie% !ublic !ro)ile Hisit gen27thLs homepageM Nind More !osts by gen27th Hie% $log 42*4;*5443, 4::46 !M G, gen&.th Moderator
Oser+: ()A-0 Join +ate: Mar 544F #ocation: NorSup* PegSby*+#Q !osts: 24,F56 $log Rntries: 7 Kemanunggalan %ngsun! Allah dan Kemanunggalan BSyekh Siti Jenar$ &*Sabda sukma, adhep idhep Allah, kang anembah Allah, kang sinembah Allah, kang murba amisesa. !ernyataan Syekh Siti Jenar diatas secara garis besarnya adalah: <!ernyataan roh yg bertemu*hadapan dgn Allah, yg menyembah Allah, yg disembah Allah, yg meliputi segala sesuatu&= ni adalah salah satu sumber pengetahuan ajaran Syekh Siti Jenar yg maksudnya adalah sukma (roh di kedalaman ji%a) sebagai pusat kalam (pembicaraan dan ajaran)& Hal itu diakibatkan karena di kedalaman roh batin manusia tersedia cermin yg disebut ir:a) a"-)aya: (cermin yg memalukan)& $agi orang yg sudah bisa mengendalikan ha%a na)sunya serta mencapai )anaI cermin tersebut akan muncul, yg menampakkan kediriannya dengan segala perbuatan tercelanya& Jika ini telah terbuka maka tirai*tirai Pohani juga akan tersingkap, sehingga kesejatian dirinya beradu*adu (adhep idhep), <aku ini kau, tapi kau aku=& Maka jadilah dia yg menyembah sekaligus yg disembah, sehingga dirinya sebagai ka%ula*"usti memiliki %e%enang murba amisesa, memberi keputusan apapun tentang dirinya, menyatu iradah dan kodrat ka%ula*"usti& )* C+idu4 itu bersi6at baru dan dilengka4i dengan 4an9aindera* Pan9aindera ini meru4akan barang 4injaman! yg jika sudah diminta #leh yg em4unya! akan menjadi tanah dan membusuk! han9ur lebur bersi6at najis* 5leh karena itu 4an9aindera tidak da4at di4akai sebagai 4ed#man hidu4* 3emikian 4ula budi! 4ikiran! angan/angan dan kesadaran! berasal dari 4an9aindera! tidak da4at di4akai sebagai 4egangan hidu4* Akal da4at menjadi gila! sedih! bingung! lu4a tidur dan seringkali tidak jujur* Akal itu 4ula yg siang malam mengajak dengki! bahkan merusak kebahagiaan #rang lain* 3engki da4at 4ula menuju 4erbuatan jahat! menimbulkan kes#mb#ngan! untuk akhirnya jatuh dalam lembah kenistaan! sehingga men#dai nama dan 9itranya* Kalau sudah sam4ai sedemikian jauhnya! baru #rang menyesalkan 4erbuatannya*D Menurut Syekh Siti Jenar, baik pancaindera maupun perangkat akal tidak dapat dijadikan pegangan dan pedoman hidup& Sebab semua itu bersi)at baru, bukan aDali& Satu*satunya yg bisa dijadikan gondhelan dan gandhulan hanyalah Eat Wajibul Maulanan, Eat Fang Maha Melindungi& !ancaindera adalah pintu na)su dan akal adalah pintu bagi ego& Semuanya harus ditundukkan di ba%ah .at Jang 'ajib memimpin& /arena hanya +ialah yg menunjukkan semua budi baik& Jadi pancaindera harus dibimbing oleh budi dan budi dipimpin oleh Sang !enguasa $udi atau Jang Maha $udi& Sedangkan Jang Maha $udi itu tidak terikat dalam jeratan dan jebakan nama tertentu& Sebab nama bukanlah hakikat& Bama itu bisa Allah, Hyang 'idi, Hyang Manon, Sang 'ajibul Maulana dan sebagainya& Semua itu produk akal, sehingga nama tidak perlu disembah& Jebakan nama dalam syariIat justru malah merendahkan nama*BJA& .*CA4akah tidak tahu bahwa 4enam4ilan bentuk daging! urat! tulang! sunsum! bisa rusak dan bagaimana 9ara Anda mem4erbaikinyaG Biar4un bersembahyang seribu kali setia4 harinya akhirnya mati juga* Meski4un badan Anda! Anda tutu4i akhirnya menjadi debu juga* "eta4i jika 4enam4ilan bentuknya se4erti "uhan! A4akah 4ara Wali da4at membawa Pulang dagingnya! saya rasa tidak da4at* Alam semesta ini baru* "uhan tidak akan membentuk dunia ini dua kali dan juga tidak akan membuat tatanan batu! dalilnya layabtakiru hilamuhdil yg artinya tidak membuat sesuatu wujud lagi tentang terjadinya alam semesta sesudah dia membuat dunia*D +ari pernyataan itu nampak Syekh Siti Jenar memandang alam makrokosmos sama dengan mikrokosmos (manusia)& /edua hal tersebut merupakan barang baru ciptaan ,uhan yg sama*sama akan mengalami kerusakan atau tidak kekal& !ada sisi lain, pernyataan Syekh Siti Jenar tsb mempunyai muatan makna pernyataan su)istik, <$arangsiapa mengenal dirinya, maka ia pasti mengenal ,uhannya&= Sebab bagi Syekh Siti Jenar manusia yg utuh dalam ji%a raganya merupakan %adag bagi penyanda, termasuk penyanda alam semesta& tulah sebabnya pengelolaan alam semesta menjadi tanggungja%ab manusia& Maka mikrokosmos manusia, tidak lain adalah $lueprint dan gambaran adanya jagat besar termasuk semesta& $aginya Manusia terdiri dari ji%a dan raga yg intinya ialah ji%a sebagai penjelmaan dDat ,uhan (Sang !ribadi)& Sedangkan raga adalah bentuk luar dari ji%a yg dilengkapi pancaindera, berbagai organ tubuh seperti daging, otot, darah dan tulang& Semua aspek keragaan atau ketubuhan adalah barang pinjaman yg suatu saat setelah manusia terlepas dari pengalaman kematian di dunia ini, akan kembali berubah menjadi tanah& Sedangkan rohnya yg menjadi tajalli lahi, manunggal ke dalam keabadian dengan Allah& 0* CSegala sesuatu yg terjadi di alam semesta ini 4ada hakikatnya adalah afal B4erbuatan$ Allah* Berbagai hal yg dinilai baik mau4un buruk 4ada hakikatnya adalah dari Allah juga* Jadi keliru dan sesat 4andangan yg mengatakan bahwa yg baik dari Allah dan yg buruk dari selain Allah*D CHAfal Allah harus di4ahami dari dalam dan dari luar diri* Saat manusia mengg#reskan 4ena misalnya! di situ lah terjadi 4er4aduan dua kemam4uan k#drati yg di4an9arkan #leh Allah ke4ada makhluk/NFA! yakni kemam4uan k#drati gerak 4ena* 3i situlah berlaku dalil !a Allahu khala"akum #a ma tamalun $%s.Ash&Shaffat'()*! yg maknanya Allah yg men9i4takan engkau dan segala a4a yg engkau 4erbuat* 3i sini terkandung makna mubasyarah* Perbuatan yg terlahir dari itu disebut al/ tawallud* Misalnya saya melem4ar batu* Batu yg terlem4ar dari tangan saya itu adalah berdasarkan kemam4uan k#drati gerak tangan saya* 3i situ berlaku dalil !a ma ramaita id+ ramaita #alakinna Allaha rama $%s.Al&Anfal',-*! maksudnya bukanlah engkau yg melem4ar! melainkan Allah jua yg melem4ar ketika engkau melem4ar* Namun 4ada hakikatnya antara mubasyarah dan al/tawallud hakikatnya satu! yakni a6@al Allah sehingga berlaku dalil la haula #a la "u##ata illa bi Allahi al&.aliyi al&.ad+imi* =#sulullah bersabda /a tataharraku d+arratun illa bi id+ni Allahi! yg maksudnya tidak akan bergerak satu d7arah 4un melainkan atas id7in Allah*D Rksistensi manusia yg manunggal ini akan nampak lebih jelas peranannya, dimana manusia tidak lain adalah ke*Rsa* an dalam a)Ial Allah& ,entu ke*Rsa*an bukan sekedar a)Ial, sebab a)Ial digerakkan oleh dDat& Sehingga a)Ial yg menyatu menunjukkan adanya ke*Rsa*an dDat, kemana a)Ial itu dipancarkan& A* C3i dunia ini kita meru4akan mayat/mayat yg 9e4at juga akan menjadi busuk dan ber9am4ur tanah* Ketahuilah juga a4a yg dinamakan kawula/:usti tidak berkaitan dgn se#rang manusia biasa se4erti yg lain/ lain* Kawula dan :usti itu sudah ada dalam diriku! siang dan malam tidak da4at memisahkan diriku dari mereka* "eta4i hanya untuk saat ini nama kawula/ :usti itu berlaku! yakni selama saya mati* Nanti! kalau saya sudah hidu4 lagi! :usti dan kawula lenya4! yg tinggal hanya hidu4ku sendiri! ketentraman langgeng dalam A3A sendiri* Bila kau belum menyadari kebenaran kata/kataku maka dgn te4at da4at dikatakan! bahwa kau masih terbenam dalam masa kematian* 3i sini memang terda4at banyak hiburan aneka warna* Lebih banyak lagi hal/hal yg menimbulkan hawa na6su* "eta4i kau tidak melihat! bahwa itu hanya akibat 4an9aindera* %tu hanya im4ian yg sama sekali tidak mengandung kebenaran dan sebentar lagi akan 9e4at lenya4* :ilalah #rang yg terikat 4adanya* Saya tidak merasa tertarik! tak sudi tersesat dalam kerajaan kematian* Satu/satunya yg kuusahakan! ialah kembali ke4ada kehidu4an*D Syekh Siti Jenar menyatakan dgn tegas bah%a dirinya sebagai ,uhan, ia memiliki hidup dan Ada dalam dirinya sendiri, serta menjadi !angeran bagi seluruh isi dunia& Sehingga didapatkan konsistensi antara keyakinan hati, pengalaman keagamaan, dan sikap perilaku dDahirnya& Juga ditekankan satu hal yg selalu tampil dalam setiap ajaran Syekh Siti Jenar& Jakni pendapat bah%a manusia selama masih berada di dunia ini sebetulnya mati, baru sesudah ia dibebaskan dari dunia ini, akan dialami kehidupan sejati& /ehidupan ini sebenarnya kematian ketika manusia dilahirkan& $adan hanya sesosok mayat karena ditakdirkan untuk sirna& (*an&ingkan &engan A%et!"&erB 364)& +unia ini adalah alam kubur, dimana roh suci terjerat badan %adag yg dipenuhi oleh berbagai goda*nikmat yg menguburkan kebenaran sejati dan berusaha menguburkan kesadaran 3ngs!n .e-ati& Semoga yg ini berman)aat dalam kepasrahan yg tidak bisa dipikir dgn Akal tapi dengan Hati yang sulit mengungkapkan rasa (inta itu secara ,ulus&&&& 'alaupun rasa (inta itu sulit diungkapkan dgn bahasa kita yg sangat terbatas ini&&&&&amin&&&&amin
>U5"? gen27th Hie% !ublic !ro)ile Hisit gen27thLs homepageM Nind More !osts by gen27th Hie% $log 42*4;*5443, 4::27 !M G( gen&.th Moderator
Oser+: ()A-0 Join +ate: Mar 544F #ocation: NorSup* PegSby*+#Q !osts: 24,F56 $log Rntries: 7 Surga I Neraka SU=:A 3AN N?=AKA Syekh Siti Jenar <anal jannatu %a nara katannalr al anna=, sering digunakan oleh Syekh Siti Jenar dalam menjelaskan hakikat surga dan neraka& !enulisan yg benar nampaknya adalah <inna al* janatu %a al*naru EathIun Aan al*ana= (Sesungguhnya keberadaan surga dan neraka itu telah nyata adanya sejak sekarang atau di dunia ini)& Sesungguhnya, menurut ajaran slam pun, surga dan neraka itu tidaklah kekal& Jang menganggap kekal surga dan neraka itu adalah kalangan a%am& Sesungguhnya mereka berdua %ajib rusak dan binasa& $agi Syekh Siti Jenar, surga atau neraka bukanlah tempat tertentu untuk memberikan pembalasan baik dan buruknya manusia& Surga neraka adalah perasaan roh di dunia, sebagai akibat dari keadaan dirinya yg belum dapat menyatu*tunggal dgn Allah& Sebab bagi manusia yg sudah memiliki ilmu kasampurnan, jelas bah%a ketika mengalami kematian dan melalui pintunya, ia kembali kepada Hidup Jang Agung, hidup yang tan kena kinaya ngapa (hidup sempurna abadi sebagai Sang Hidup)& Jaitu sebagai puncak cita*cita dan tujuan manusia& Jadi, karena surga dan neraka itu ternyata juga makhluk, maka surga dan neraka tidaklah kekal, dan juga bukanlah tempat kembalinya manusia yang sesungguhnya& Sebab tidak mungkin makhluk akan kembali kepada makhluk, kecuali karena keadaan yang belum sempurna hidupnya& Kleh al*CurIan sudah ditegaskan bah%a tempat kembalinya manusia hanya Allah, yang tidak lain adalah proses kemanunggalan >>ilaihi rajiIun, ilaihi al* mashir>>>
>U5"? gen27th Hie% !ublic !ro)ile Hisit gen27thLs homepageM Nind More !osts by gen27th Hie% $log 42*4;*5443, 4::2: !M G; gen&.th Moderator
Oser+: ()A-0 Join +ate: Mar 544F #ocation: NorSup* PegSby*+#Q !osts: 24,F56 $log Rntries: 7 Puasa I +aji PUASA dan +AJ% Syekh Siti Jenar CSyahadat! shalat dan 4uasa itu! sesuatu yang tidak diinginkan! jadi tidak 4erlu* Ada4un 7akat dan naik haji ke Makah! itu semua #m#ng k#s#ng $palson kabeh** %tu seluruhnya kedurjanaan budi! 4eni4uan terhada4 sesama manusia* 5rang/#rang dungu yg menuruti aulia! karena diberi hara4an surga di kelak kemudian hari! itu sesungguhnya keduanya #rang yang tidak tahu* Lain halnya dengan saya! Siti Jenar*D C"iada 4ernah saya menuruti 4erintah budi! bersujud& sujud di mesjid mengenakan jubah, pahalanya besok saja, bila dahi sudah menjadi tebal, kepala berbelulang* Sesungguhnya hal ini idak masuk akalJ 3i dunia ini semua manusia adalah sama* Mereka semua mengalami suka/duka! menderita sakit dan duka nesta4a! tiada beda satu dengan yang lain* 5leh karena itu saya! Siti Jenar! hanya setia 4ada satu hal saja! yaitu :usti Eat Maulana*D Syekh Siti jenar menyebutkan bah%a syariat yang diajarkan para %ali adalah <omong kosong belaka=, atau wes +a"s%n ka*e)#(sudah tidak ada yang asli)& ,entu istilah ini sangat amat berbeda dengan anggapan orang selama ini, yang menyatakan bah%a Syekh Siti Jenar menolak syariIat slam& Jang ditolak adalah reduksi atas syariIat tersebut& Syekh Siti Jenar menggunakan istilah ik! wes +a"s%n ka*e)#, yg artinya <itu sudah dipalsukan atau dibuat palsu semua&= ,entu ini berbeda pengertiannya dengan kata ik! +a"s! ka*e)# atau <itu palsu semua&= Jadi yang dikehendaki Syekh Siti Jenar adalah penekanan bah%a syariIat slam pada masa 'alisanga telah mengalami perubahan dan pergeseran makna dalam pengertian syariIat itu& Semuanya hanya menjadi )ormalitas belaka& Sehingga man)aat melaksanakan syariat menjadi hilang& $ahkan menjadi mudharat karena pertentangan yang muncul dari aplikasi )ormal syariat tsb& $agi Syekh Siti Jenar, syariat bukan hanya pengakuan dan pelaksanaan, namun berupa penyaksian atau kesaksian& ni berarti dalam pelaksanaan syariat harus ada unsur pengalaman spiritual& Bah, bila suatu ibadah telah menjadi palsu, tidak dapat dipegangi dan hanya untuk membohongi orang lain, maka semuanya merupakan keburukan di bumi& Apalagi sudah tidak menjadi sarana bagi kesejahteraan hidup manusia& +itambah lagi, justru syariat hanya menjadi alat legitimasi kekuasaan (seperti sekarang ini juga)& Jang mengajarkan syariIat juga tidak lagi memahami makna dan man)aat syariIat itu, dan tidak memiliki kemampuan mengajarkan aplikasi syariIat yg hidup dan berdaya guna& Sehingga syariIat menjadi hampa makna dan menambah gersangnya kehidupan rohani manusia& Bah, yg dikritik Syekh Siti Jenar adalah shalat yg sudah kehilangan makna dan tujuannya itu& Shalat haruslah merupakan praktek nyata bagi kehidupan& Jakni shalat sebagai bentuk ibadah yg sesuai dgn bentuk pro)esi kehidupannya& Krang yg melakukan pro)esinya secara benar, karena Allah, maka hakikatnya ia telah melaksanakan shalat sejati, shalat yg sebenarnya& Krientasi kepada yang Maha $enar dan selalu berupaya me%ujudkan Manunggaling /a%ula "usti, termasuk dalam karya, karsa* cipta itulah shalat yg sesungguhnya&
>U5"? gen27th Hie% !ublic !ro)ile Hisit gen27thLs homepageM Nind More !osts by gen27th Hie% $log 42*4;*5443, 4::2F !M G' gen&.th Moderator
Oser+: ()A-0 Join +ate: Mar 544F #ocation: NorSup* PegSby*+#Q !osts: 24,F56 $log Rntries: 7 Makna %nsan Makna %hsan C%tulah yang diangga4 Syekh Siti Jenar +yang Widi* %a berbuat baik dan menyembah atas kehendak/NFA* "ekad lahiriahnya diha4us* "ingkah lakunya miri4 dengan 4enda4at yg ia lahirkan* %a berketeta4an hati untuk berkiblat dan setia! teguh dalam 4endiriannya! kukuh menyu9ikan diri dari segala yg k#t#r! untuk sam4ai menemui ajalnya tidak menyembah ke4ada budi dan 9i4ta* Syekh Siti Jenar ber4enda4at dan mengganga4 dirinya bersi6at Muhammad! yaitu si6at rasul yg sejati! si6at Muhammad yg kudus*D C:usti Eat Maulana* 3ialah yg luhur dan sangat sakti! yg berkuasa maha besar! lagi4ula memiliki dua 4uluh si6at! kuasa atas kehendak/NFA* 3ialah yg maha kuasa! 4angkal mula segala ilmu! maha mulia! maha indah! maha sem4urna! maha kuasa! ru4a warna/NFA tan4a 9a9at se4erti hamba/NFA* 3i dalam raga manusia %a tiada nam4ak* %a sangat sakti menguasai segala yg terjadi dan menjelajahi seluruh alam semesta! Ngidral#kaD* +ua kutipan di atas adalah aplikasi dari teologi hsan menurut Syekh Siti Jenar, bah%a si)atullah merupakan si)atun*na)s& hsan sebagaimana ditegaskan oleh Babi dalam salah satu hadistnya (Sahih $ukhari, ;;), beribadah karena Allah dgn kondisi si AAbid dalam keadaan menyaksikan (melihat langsung) langsung adanya si MaIbud& Hanya sikap inilah yg akan mampu membentuk kepribadian yg kokoh*kuat, istiEamah, sabar dan tidak mudah menyerah dalam menyerukan kebenaran& Sebab Syekh Siti Jenar merasa, hanya Sang 'ujud yg mendapatkan haE untuk dilayani, bukan selain*BJA& Sehingga, dgn kata lain, hsan dalam aplikasinya atas pernyataan Pasulullah adalah membumikan si)atullah dan si)atu*Muhammad menjadi si)at pribadi& +engan memiliki si)at Muhammad itulah, ia akan mampu berdiri kokoh menyerukan ajarannya dan memaklumkan pengalamannya dalam <menyaksikan langsung= ada*BJA Allah& <!ersaksian langsung= itulah terjadi dalam proses manunggal& C+yang Widi! wujud yg tak nam4ak #leh mata! miri4 dengan ia sendiri! si6at/si6atnya mem4unyai wujud! se4erti 4enam4akan raga yg tiada tam4ak* Warnanya melambangkan keselamatan! teta4i tan4a 9ahaya atau teja! halus! lurus terus/menerus! menggambarkan kenyataan tiada berdusta! ibaratnya kekal tiada bermula! si6at dahulu yg meniadakan 4ermulaan! karena asal dari diri 4ribadi*D hsan berasal dari kondisi hati yg bersih& +an hati yg bersih adalah pangkal serta cermin seluruh eksistensi manusia di bumi& /eihsanan melahirkan ketegasan sikap dan menentang ketundukan membabi*buta kepada makhluk& Okuran ketundukan hati adalah Allah atau Sang !ribadi& Kelh karena itu, sesama manusia dan makhluk saling memiliki kemerdekaan dan kebebasan diri& +an kebebasan serta kemerdekaan itu si)atnya pasti memba%a kepada kemajuan dan peradaban manusia, serta tatanan masyarakat yg baik, sebab diletakkan atas landasan /e*lahian manusia& !enjajahan atas eksistensi manusia lain hakikatnya adalah bentuk dari ketidaktahuan manusia akan Hyang 'idhi>Allah (seperti Posul sering sekali mengatakan bah%a .es!ngg!)nya ereka ti&ak engerti#C& /arena buta terhadap Allah Jang Maha Hadir bagi manusia itulah, maka manusia sering membabi*buta merampas kemanusiaan orang lain& +an hal ini sangat ditentang oleh Syekh Siti Jenar& ,ermasuk upaya sakralisasi kekuasaan /erajaan +emak dan Sultannya, bagi Syekh Siti Jenar harus ditentang, sebab akan menjadi akibat tergerusnya ke* lahian ke dalam kedDaliman manusia yang mengatasnamakan hamba Allah yg shalih dan mengatasnamakan demi penegakan syariIat slam& !ribadi adalah pancara roh, sebagai tajalli atau pengeja%antahan ,uhan& +an itu hanya ter%ujud dengan proses %ujudiyah, Manuggaling /a%ula*"usti, sebagai puncak dan substansi tauhid& Maka manusia merupakan %ujud dari si)at dan dDat Hyang 'idi itu sendiri& +engan manusia yg manunggal itulah maka akan menjadikan keselamatan yg nyata bukan keselamatan dan ketentraman atau kesejahteraan yg dibuat oleh rekayasa manusia, berdasarkan ukurannya sendiri& Bamun keselamatan itu adalah e)ek bagi tereja%antah*BJA Allah melalui kehadiran manusia& Sehingga proses terjadinya keselamatan dan kesejahteraan manusia berlangsung secara natural (sunnatullah), bukan karena hasil sublimasi manusia, baik melalui kebijakan ekonomi, politik, rekayasa sosial dan semacamnya sebagaimana selama ini terjadi& Maka dapat diketahui bah%a teologi Manuggaling /a%ula "usti adalah teologi bumi yg lahir dengan sendirinya sebagai sunnatullah& Sehingga ketika manusia mengaplikasikannya, akan menghasilkan man)aat yg natural juga dan tentu pelecehan serta perbudakan kemanusiaan tidak akan terjadi, si)at merasa ingin menguasai, si)at ingin mencari kekuasaan, memperebutkan sesama manusia tidak akan terjadi& +an tentu saja pertentangan antar manusia sebagai akibat perbedaan paham keagamaan, perbedaan agama dan sejenisnya juga pasti tidak akan terjadi&
>U5"? gen27th Hie% !ublic !ro)ile Hisit gen27thLs homepageM Nind More !osts by gen27th Hie% $log 42*4;*5443, 4::2; !M G&- gen&.th Moderator sekian dulu&&&&&monggo dibahas&&&&&&
Oser+: &,&,)' Join +ate: Apr 544; #ocation: $et%een the #RS and the ,PO,H MMM !osts: 25,6:F Kthread BeraaaaaaaaaaaadK akhirna diangkat lage neh * * * * nderek nyemak njih mas gen * * * * Nang!Ning!Nung * * * * * * * *
>U5"? kuli %arnet Hie% !ublic !ro)ile Nind More !osts by kuli %arnet 42*4;*5443, 4::72 !M G&) sang jelata kaskuser
Oser+: 0A&..( Join +ate: May 5443 !osts: 563 Subhanallah&&& sungguh luas kalam Allah&&& benar banget kalo surga dan neraka tidak kekal dan akan binasa, sesungguhnya hanya Allah yang kekal, +Dat yang tidak bera%al dan tidak berakhir& surga dan neraka hanyalah mahluk karena diciptakan, dan sesuatu yang diciptakan-mahluk pasti ada a%al dan akhirnya& makanya para %ali dan su)i ga ada yang menghendaki surga dan neraka dan mereka hanya mengharapkan cinta Allah, karena hanya Allah yang kekal&&& keren, lanjut terus bung geni7tg&&&
>U5"? sang jelata Hie% !ublic !ro)ile Nind More !osts by sang jelata 42*4;*5443, 4;:45 !M G&. genggek kaskus addict