Vous êtes sur la page 1sur 19

Mengenal Nama Syekh Siti Jenar

Mengenal Nama Syekh Siti Jenar


Syekh Siti Jenar (829-923 H/1348-1439 C/1426-1517 M), memiliki banyak nama : San
Ali (nama kecil pemberian orangtua angkatnya, bukan Hasan Ali Anshar seperti banyak
ditulis orang); Syekh Abdul Jalil (nama yg diperoleh di Malaka, setelah menjadi
ulama penyebar slam di sana); Syekh Jabaranta (nama yg dikenal di !alembang,
Sumatera dan daratan Malaka); Prabu Satmata ("usti yg nampak oleh mata; nama yg
muncul dari keadaan kasyf atau mabuk spiritual; juga nama yg diperkenalkan kepada
murid dan pengikutnya); Syekh Lemah Abang atau #emah $ang (gelar yg diberikan
masyarakat #emah Abang, suatu komunitas dan kampung model yg dipelopori Syekh
Siti Jenar; mela%an hegemoni kerajaan& 'ajar jika orang (irebon tidak mengenal nama
Syekh Siti Jenar, sebab di (irebon nama yg populer adalah Syekh #emah Abang);
Syekh Siti Jenar (nama )iloso)is yg mengambarkan ajarannya tentang sangkan*paran,
bah%a manusia secara biologis hanya diciptakan dari sekedar tanah merah dan
selebihnya adalah roh Allah; juga nama yg dilekatkan oleh Sunan $onang ketika
memperkenalkannya kepada +e%an 'ali, pada kehadirannya di Ja%a ,engah-+emak;
juga nama $abad (irebon); Syekh Nurjati atau Pangran Panjunan atau Sunan
Sasmita (nama dalam $abad (irebon, S&.& Hadisutjipto); Syekh Siti Bang, serta
Syekh Siti Brit; Syekh Siti Luhung (nama*nama yg diberikan masyarakat Ja%a
,engahan); Sunan /ajenar (dalam sastra slam*Ja%a 0ersi Surakarta baru, era R.Ng.
Ranggawarsita 12345*23678); Syekh Wali Lanang Sejati; Syekh Jati Mulya; dan
Syekh Sunyata Jatimurti Susuhunan ing Lemah Abang&
Siti Jenar lebih menunjukkan sebagai simbolisme ajaran utama Syekh Siti Jenar yakni
ilmu kasampurnan, ilmu sangkan*paran ing dumadi, asal muasal kejadian manusia,
secara biologis diciptakan dari tanah merah saja yg ber)ungsi sebagai %adah (tempat)
persemayaman roh selama di dunia ini& Sehingga jasad manusia tidak kekal akan
membusuk kembali ketanah& Selebihnya adalah roh Allah, yg setelah kemusnaan
raganya akan menyatu kembali dengan keabadian& a di sebut manungsa sebagai bentuk
an!ngga"ing rasa# (menyatu rasa ke dalam ,uhan)&
+an karena surga serta neraka itu adalah untuk derajad )isik maka keberadaan surga dan
neraka adalah di dunia ini, sesuai pernyataan populer bah%a dunia adalah penjara bagi
orang mukmin& Menurut Syekh Siti Jenar, dunia adalah neraka bagi orang yg menyatu*
padu dgn ,uhan& Setelah meninggal ia terbebas dari belenggu %adag*nya dan bebas
bersatu dgn ,uhan& +i dunia manunggalnya hamba dgn ,uhan sering terhalang oleh
badan biologis yg disertai na)su*na)sunya& tulah inti makna nama Syekh Siti Jenar&

Asal Usul Syekh Siti Jenar
*Asal Usul Syekh Siti Jenar
Syekh Siti Jenar lahir sekitar tahun 359 H-27:3 (-2:5; M (Serat She
Siti Jenar Ki Sasrawijaya Atja! Purwaka "jaruban Nagari (Sedjarah Muladjadi Keradjan
"jireb#n$! %katan Karyawan Museum! Jakarta! &'() P*S* Sulendraningrat! Purwaka "jaruban
Nagari! Bhatara! Jakarta! &'() +* B#edenani! Sejarah Sriwijaya! "erate! Bandung! &'(, Agus
Suny#t#! Suluk Abdul Jalil Perjalanan Rohani Syaikh Syekh Siti Jenar dan Sang Pembaharu! LkiS!
y#gyakarta! )--./)--0 Sart#n# Kart#dirj# dkk! 1i2Sejarah Nasi#nal %nd#nesia! 3e4dikbud!
Jakarta! &'(, Babad Banten 5lth#6! W*L*! Babad "anah 3jawi* %n Pr#7a Ja8aans9he :es9hiedenis!
s/:ra8enhage! M*Nijh#66! &'0& ra66les! "h*S*! "he +ist#ry #6 Ja8a! ) 8#l! &;&(),
dilingkungan !aku%uan (aruban, pusat kota (aruban larang
%aktu itu, yg sekarang lebih dikenal sebagai Astana japura,
sebelah tenggara (irebon& Suatu lingkungan yg multi*etnis, multi*
bahasa dan sebagai titik temu kebudayaan serta peradaban
berbagai suku&
Selama ini, silsilah Syekh Siti Jenar masih sangat kabur&
/ekurangjelasan asal*usul ini juga sama dgn kegelapan tahun
kehidupan Syekh Siti Jenar sebagai manusia sejarah&
!engaburan tentang silsilah, keluarga dan ajaran $eliau yg
dilakukan oleh penguasa muslim pada abad ke*2; hingga akhir
abad ke*26& !enguasa merasa perlu untuk <mengubur= segala yg
berbau Syekh Siti Jenar akibat popularitasnya di masyarakat yg
mengalahkan de%an ulama serta ajaran resmi yg diakui /erajaan
slam %aktu itu& Hal ini kemudian menjadi latar belakang
munculnya kisah bah%a Syekh Siti Jenar berasal dari cacing&
+alam sebuah naskah klasik, cerita yg masih sangat populer
tersebut dibantah secara tegas,
<$%n&ene ka'ariy%s yen (ea)*ang +!nika asa" saking 'a'ing,
+!nika &e&, sa-at%si+!n inggi) +an'en an!ngsa &ara) a"it
keaw%n, griya ing &)!s!n (ea)*ang&= 1Adapun diceritakan
kalau #emahbang (Syekh Siti Jenar) itu berasal dari cacing, itu
salah& Sebenarnya ia memang manusia berdarah kecil saja (rakyat
jelata), bertempat tinggal di desa #emah Abang8>&?serat <andhaki4un
=iwayat jati Alih aksara Per4ustakaan 3aerah Pr#4insi Jawa "engah! )--)! hlm* &@
Jadi Syekh Siti Jenar adalah manusia lumrah hanya memang ia
%alau berasal dari kalangan bangsa%an setelah kembali ke Ja%a
menempuh hidup sebagai petani, yg saat itu, dipandang sebagai
rakyat kecil oleh struktur budaya Ja%a, disamping sebagai %ali
penyebar slam di ,anah Ja%a&
Syekh Siti Jenar yg memiliki nama kecil San Ali dan kemudian
dikenal sebagai .yek) /0*&!" 1a"i" adalah putra seorang ulama
asal Malaka, .yek) 2at!k .)a"e) *in .yek) /3sa /0"awi *in
0)a&sya) 1aa"!&in H!sain *in .yek) /0*&!""a) 4)ann!&&in
*in .yek) .ayi& /0*&!" Ma"ika"-5a6a& Maulana AAbdullah
/hannuddin adalah putra Syekh AAbdul Malik atau Asamat /han&
Bama terakhir ini adalah seorang Syekh kalangan AAla%i kesohor
di Ahmadabad, ndia, yg berasal dari Handramaut& CaDam adalah
sebuah distrik berdekatan dgn kota ,arim di Hadramaut&
Syekh AAbdul Malik adalah putra Syekh AAla%i, salah satu
keluarga utama keturunan ulama terkenal Syekh Asa al*Muhajir
al*$ashari al*AAla%i, yg semua keturunannya bertebaran ke
berbagai pelosok dunia, menyiarkan agama slam& Syekh AAbdul
Malik adalah penyebar agama slam yg bersama keluarganya
pindah dari ,arim ke ndia& Jika diurut keatas, si"si"a) .yek) .iti
1enar *er+!n'ak +a&a .ayi&ina H!sain *in /0"i *in 0*i 7)a"i*,
enant! Ras!"!""a)& +ari silsilah yg ada, diketahui pula bah%a
ada dua kakek buyutnya yg menjadi mursyid thariEah Syathariyah
di "ujarat yg sangat dihormati, yakni Syekh Abdullah
/hannuddin dan Syekh Ahmadsyah Jalaluddin& Ahmadsyah
Jalaluddin setelah de%asa pindah ke /amboja dan menjadi
penyebar agama slam di sana&
Adapun Syekh Maulana Asa atau Syekh +atuk Asa putra Syekh
Ahmadsyah kemudian bermukim di Malaka& Syekh Maulana Asa
memiliki dua orang putra, yaitu Syekh +atuk Ahamad dan Syekh
+atuk Shaleh& Ayah Syekh Siti Jenar adalah Syekh +atuk Shaleh
adalah ulama sunni asal Malaka yg kemudian menetap di (irebon
karena ancaman politik di /esultanan Malaka yg sedang dilanda
kemelut kekuasaan pada akhir tahun 2:5: M, masa transisi
kekuasaan Sultan Muhammad skandar Syah kepada Sultan
MudDa))ar Syah& Sumber*sumber Malaka dan !alembang
menyebut nama Syekh Siti Jenar dgn sebutan Syekh Jabaranta dan
Syekh AAbdul Jalil&
!ada akhir tahun 2:5F, Syekh +atuk Shaleh beserta istrinya
sampai di (irebon dan saat itu, Syekh Siti Jenar masih berada
dalam kandungan ibunya 7 bulan& +i ,anah (aruban ini, sambil
berdagang Syekh +atuk Shaleh memperkuat penyebaran slam yg
sudah beberapa lama tersiar di seantero bumi (aruban, besama*
sama dgn ulama kenamaan Syekh +atuk /ah)i, putra Syehk
+atuk Ahmad& Bamun, baru dua bulan di (aruban, pada tahun
a%al tahun 2:5;, Syekh +atuk Shaleh %a)at&
Sejak itulah San Ali atau Syekh Siti Jenar kecil diasuh oleh 4i
2an!se"a serta penasihatnya, /i Samadullah atau !angeran
'alangsungsang yg sedang nyantri di (irebon, diba%ah asuhan
Syekh datuk /ah)i&
Jadi %alaupun San Ali adalah keturunan ulama Malaka, dan lebih
jauh lagi keturunan Arab, namun sejak kecil lingkungan hidupnya
adalah kultur (irebon yg saat itu menjadi sebuah kota multikultur,
heterogen dan sebagai basis antarlintas perdagangan dunia %aktu
itu&
Saat itu (irebon dgn !adepokan "iri Amparan Jatinya yg diasuh
oleh seorang ulama asal Makkah dan Malaka, .yek) 2at!k 4a)fi,
telah mampu menjadi salah satu pusat pengajaran slam, dalam
bidang )iEih dan ilmu Aalat, serta tasa%u)& Sampai usia 54 tahun,
San Ali mempelajari berbagai bidang agama slam dgn sepenuh
hati, disertai dgn pendidikan otodidak bidang spiritual&

>U5"?
G0
Pade4#kan :iri Am4aran Jati
*Padepokan Giri Amparan Jati
Setelah diasuh oleh /i +anusela samapai usia F tahun, pada
sekitar tahun 2:72 M, Syekh Siti Jenar kecil (San Ali)
diserahkan kepada Syekh +atuk /ah)i, pengasuh !edepokan
"iri Amparan Jati, agar dididik agama slam yg berpusat di
(irebon oleh /erajaan Sunda di sebut sebagai musu(h) alit
1musuh halus8 ?!ur%aka (aruban Bagari, 6F*6;, cat& 79;
Sejarah Basional ndonesia, 0ol& ;552@
+i !adepokan "iri Amparan Jati ini, San Ali menyelesaikan
berbagai pelajaran keagamaan, terutama nah%u, shara),
balaghah, ilmu ta)sir, musthalah hadist, ushul )iEih dan
manthiE& a menjadi santri generasi kedua& Sedang yg akan
menjadi santri generasi ketiga adalah Syari) Hidayatullah atau
Sunan "unung Jati& Syari) Hidayatullah baru datang ke
(irebon, bersamaan dgn pulangnya Syekh Siti Jenar dari
perantauannya di ,imur ,engah sekitar tahun 2:;7, dalam
status sebagai sis%a !adepokan "iri Amparan Jati, dgn usia
sekitar 26*an tahun&
!ada tahun 2::; M, setelah 2F tahun penuh menimba ilmu di
!adepokan Amparan Jati, ia bertekad untuk keluar pondok dan
mulai berniat untuk mendalami kerohanian (su)i)& Sebagai titik

Asal Usul Syekh Siti Jenar
*Asal Usul Syekh Siti Jenar
Syekh Siti Jenar lahir sekitar tahun 359 H-27:3 (-2:5; M (Serat She
Siti Jenar Ki Sasrawijaya Atja! Purwaka "jaruban Nagari (Sedjarah Muladjadi Keradjan
"jireb#n$! %katan Karyawan Museum! Jakarta! &'() P*S* Sulendraningrat! Purwaka "jaruban
Nagari! Bhatara! Jakarta! &'() +* B#edenani! Sejarah Sriwijaya! "erate! Bandung! &'(, Agus
Suny#t#! Suluk Abdul Jalil Perjalanan Rohani Syaikh Syekh Siti Jenar dan Sang Pembaharu! LkiS!
y#gyakarta! )--./)--0 Sart#n# Kart#dirj# dkk! 1i2Sejarah Nasi#nal %nd#nesia! 3e4dikbud!
Jakarta! &'(, Babad Banten 5lth#6! W*L*! Babad "anah 3jawi* %n Pr#7a Ja8aans9he :es9hiedenis!
s/:ra8enhage! M*Nijh#66! &'0& ra66les! "h*S*! "he +ist#ry #6 Ja8a! ) 8#l! &;&(),
dilingkungan !aku%uan (aruban, pusat kota (aruban larang
%aktu itu, yg sekarang lebih dikenal sebagai Astana japura,
sebelah tenggara (irebon& Suatu lingkungan yg multi*etnis, multi*
bahasa dan sebagai titik temu kebudayaan serta peradaban
berbagai suku&
Selama ini, silsilah Syekh Siti Jenar masih sangat kabur&
/ekurangjelasan asal*usul ini juga sama dgn kegelapan tahun
kehidupan Syekh Siti Jenar sebagai manusia sejarah&
!engaburan tentang silsilah, keluarga dan ajaran $eliau yg
dilakukan oleh penguasa muslim pada abad ke*2; hingga akhir
abad ke*26& !enguasa merasa perlu untuk <mengubur= segala yg
berbau Syekh Siti Jenar akibat popularitasnya di masyarakat yg
mengalahkan de%an ulama serta ajaran resmi yg diakui /erajaan
slam %aktu itu& Hal ini kemudian menjadi latar belakang
munculnya kisah bah%a Syekh Siti Jenar berasal dari cacing&
+alam sebuah naskah klasik, cerita yg masih sangat populer
tersebut dibantah secara tegas,
<$%n&ene ka'ariy%s yen (ea)*ang +!nika asa" saking 'a'ing,
+!nika &e&, sa-at%si+!n inggi) +an'en an!ngsa &ara) a"it
keaw%n, griya ing &)!s!n (ea)*ang&= 1Adapun diceritakan
kalau #emahbang (Syekh Siti Jenar) itu berasal dari cacing, itu
salah& Sebenarnya ia memang manusia berdarah kecil saja (rakyat
jelata), bertempat tinggal di desa #emah Abang8>&?serat <andhaki4un
=iwayat jati Alih aksara Per4ustakaan 3aerah Pr#4insi Jawa "engah! )--)! hlm* &@
Jadi Syekh Siti Jenar adalah manusia lumrah hanya memang ia
%alau berasal dari kalangan bangsa%an setelah kembali ke Ja%a
menempuh hidup sebagai petani, yg saat itu, dipandang sebagai
rakyat kecil oleh struktur budaya Ja%a, disamping sebagai %ali
penyebar slam di ,anah Ja%a&
Syekh Siti Jenar yg memiliki nama kecil San Ali dan kemudian
dikenal sebagai .yek) /0*&!" 1a"i" adalah putra seorang ulama
asal Malaka, .yek) 2at!k .)a"e) *in .yek) /3sa /0"awi *in
0)a&sya) 1aa"!&in H!sain *in .yek) /0*&!""a) 4)ann!&&in
*in .yek) .ayi& /0*&!" Ma"ika"-5a6a& Maulana AAbdullah
/hannuddin adalah putra Syekh AAbdul Malik atau Asamat /han&
Bama terakhir ini adalah seorang Syekh kalangan AAla%i kesohor
di Ahmadabad, ndia, yg berasal dari Handramaut& CaDam adalah
sebuah distrik berdekatan dgn kota ,arim di Hadramaut&
Syekh AAbdul Malik adalah putra Syekh AAla%i, salah satu
keluarga utama keturunan ulama terkenal Syekh Asa al*Muhajir
al*$ashari al*AAla%i, yg semua keturunannya bertebaran ke
berbagai pelosok dunia, menyiarkan agama slam& Syekh AAbdul
Malik adalah penyebar agama slam yg bersama keluarganya
pindah dari ,arim ke ndia& Jika diurut keatas, si"si"a) .yek) .iti
1enar *er+!n'ak +a&a .ayi&ina H!sain *in /0"i *in 0*i 7)a"i*,
enant! Ras!"!""a)& +ari silsilah yg ada, diketahui pula bah%a
ada dua kakek buyutnya yg menjadi mursyid thariEah Syathariyah
di "ujarat yg sangat dihormati, yakni Syekh Abdullah
/hannuddin dan Syekh Ahmadsyah Jalaluddin& Ahmadsyah
Jalaluddin setelah de%asa pindah ke /amboja dan menjadi
penyebar agama slam di sana&
Adapun Syekh Maulana Asa atau Syekh +atuk Asa putra Syekh
Ahmadsyah kemudian bermukim di Malaka& Syekh Maulana Asa
memiliki dua orang putra, yaitu Syekh +atuk Ahamad dan Syekh
+atuk Shaleh& Ayah Syekh Siti Jenar adalah Syekh +atuk Shaleh
adalah ulama sunni asal Malaka yg kemudian menetap di (irebon
karena ancaman politik di /esultanan Malaka yg sedang dilanda
kemelut kekuasaan pada akhir tahun 2:5: M, masa transisi
kekuasaan Sultan Muhammad skandar Syah kepada Sultan
MudDa))ar Syah& Sumber*sumber Malaka dan !alembang
menyebut nama Syekh Siti Jenar dgn sebutan Syekh Jabaranta dan
Syekh AAbdul Jalil&
!ada akhir tahun 2:5F, Syekh +atuk Shaleh beserta istrinya
sampai di (irebon dan saat itu, Syekh Siti Jenar masih berada
dalam kandungan ibunya 7 bulan& +i ,anah (aruban ini, sambil
berdagang Syekh +atuk Shaleh memperkuat penyebaran slam yg
sudah beberapa lama tersiar di seantero bumi (aruban, besama*
sama dgn ulama kenamaan Syekh +atuk /ah)i, putra Syehk
+atuk Ahmad& Bamun, baru dua bulan di (aruban, pada tahun
a%al tahun 2:5;, Syekh +atuk Shaleh %a)at&
Sejak itulah San Ali atau Syekh Siti Jenar kecil diasuh oleh 4i
2an!se"a serta penasihatnya, /i Samadullah atau !angeran
'alangsungsang yg sedang nyantri di (irebon, diba%ah asuhan
Syekh datuk /ah)i&
Jadi %alaupun San Ali adalah keturunan ulama Malaka, dan lebih
jauh lagi keturunan Arab, namun sejak kecil lingkungan hidupnya
adalah kultur (irebon yg saat itu menjadi sebuah kota multikultur,
heterogen dan sebagai basis antarlintas perdagangan dunia %aktu
itu&
Saat itu (irebon dgn !adepokan "iri Amparan Jatinya yg diasuh
oleh seorang ulama asal Makkah dan Malaka, .yek) 2at!k 4a)fi,
telah mampu menjadi salah satu pusat pengajaran slam, dalam
bidang )iEih dan ilmu Aalat, serta tasa%u)& Sampai usia 54 tahun,
San Ali mempelajari berbagai bidang agama slam dgn sepenuh
hati, disertai dgn pendidikan otodidak bidang spiritual&

>U5"?
pijaknya, ia bertekad untuk mencari <sangkan*paran= dirinya&
,ujuan pertmanya adalah !ajajaran yg dipenuhi oleh para
pertapa dan ahli hikmah Hindu*$udha& +i !ajajaran, Syekh
Siti Jenar mempelajari kitab (at!r 8i+)a"a %arisan Prabu
Kertawijaya Maja4ahit& nti dari kitab (atur Hiphala ini
mencakup empat pokok laku utama&
!ertama, nihsprha, adalah suatu keadaan di mana tidak adal
lagi sesuatu yg ingin dicapai manusia& /edua, nirhana, yaitu
seseorang tidak lagi merasakan memiliki badan dan karenanya
tidak ada lagi tujuan& /etiga, niskala adalah proses rohani
tinggi, <bersatu= dan melebur ()anaI) dgn +ia Jang Hampa,
+ia Jang ,ak ,erbayangkan, ,ak ,erpikirkan, ,ak
,erbandingkan& Sehingga dalam kondisi (hal) ini, <aku=
menyatu dgn <Aku=& +an keempat, sebagai kesudahan dari
niskala adalah nirasraya, suatu keadaan ji%a yg meninggalkan
niskala dan melebur ke !arama*#aukika ()anaI )i al*)anaI),
yakni dimensi tertinggi yg bebas dari segala bentuk keadaan,
tak mempunyai ciri*ciri dan mengatasi <Aku=&
+ari !ajajaran San Ali melanjutkan pengembaraannya menuju
!alembang, menemui 0ria 2aar, seorang adipati, sekaligus
pengamal su)i*kebatinan, santri Maulana brahim Samarkandi&
!ada masa tuanya, Aria +amar bermukim di tepi sungai Kgan,
/ampung !edamaran&
+iperkirakan Syekh Siti Jenar berguru kepada Aria +amar
antara tahun 2::3*2:F4 M& bersama Aria Abdillah ini, San Ali
mempelajari pengetahuan tentang hakikat ketunggalan alam
semesta yg dijabarkan dari konsep <nurun Aala nur= (cahaya
Maha (ahaya), atau yg kemudian dikenal sebagai kosmologi
emanasi&
+ari !alembang, San Ali melanjutkan perjalanan ke Malaka
dan banyak bergaul dgn para bangsa%an suku ,amil maupun
Malayu& +ari hubungan baiknya itu, memba%a San Ali untuk
memasuki dunia bisnis dgn menjadi saudagar emas dan barang
kelontong& !ergaulan di dunia bisnis tsb diman)aatkan oleh
San Ali untuk mempelajari berbagai karakter na)su manusia,
sekaligus untuk menguji laku Duhudnya ditengah gelimang
harta& Selain menjadi saudagar, Syekh Siti jenar juga
menyiarkan agama slam yg oleh masyarakat setempat diberi
gelar Syekh jabaranta& +i Malaka ini pula, ia bertemu dgn
+atuk Musa, putra Syekh +atuk Ahmad& +ari u%aknya ini,
Syekh +atuk Ahmad, San Ali dianugerahi nama keluarga dan
nama ke*ulama*an Syekh +atuk AAbdul Jalil&

Asal Usul Syekh Siti Jenar
*Asal Usul Syekh Siti Jenar
Syekh Siti Jenar lahir sekitar tahun 359 H-27:3 (-2:5; M (Serat She
Siti Jenar Ki Sasrawijaya Atja! Purwaka "jaruban Nagari (Sedjarah Muladjadi Keradjan
"jireb#n$! %katan Karyawan Museum! Jakarta! &'() P*S* Sulendraningrat! Purwaka "jaruban
Nagari! Bhatara! Jakarta! &'() +* B#edenani! Sejarah Sriwijaya! "erate! Bandung! &'(, Agus
Suny#t#! Suluk Abdul Jalil Perjalanan Rohani Syaikh Syekh Siti Jenar dan Sang Pembaharu! LkiS!
y#gyakarta! )--./)--0 Sart#n# Kart#dirj# dkk! 1i2Sejarah Nasi#nal %nd#nesia! 3e4dikbud!
Jakarta! &'(, Babad Banten 5lth#6! W*L*! Babad "anah 3jawi* %n Pr#7a Ja8aans9he :es9hiedenis!
s/:ra8enhage! M*Nijh#66! &'0& ra66les! "h*S*! "he +ist#ry #6 Ja8a! ) 8#l! &;&(),
dilingkungan !aku%uan (aruban, pusat kota (aruban larang
%aktu itu, yg sekarang lebih dikenal sebagai Astana japura,
sebelah tenggara (irebon& Suatu lingkungan yg multi*etnis, multi*
bahasa dan sebagai titik temu kebudayaan serta peradaban
berbagai suku&
Selama ini, silsilah Syekh Siti Jenar masih sangat kabur&
/ekurangjelasan asal*usul ini juga sama dgn kegelapan tahun
kehidupan Syekh Siti Jenar sebagai manusia sejarah&
!engaburan tentang silsilah, keluarga dan ajaran $eliau yg
dilakukan oleh penguasa muslim pada abad ke*2; hingga akhir
abad ke*26& !enguasa merasa perlu untuk <mengubur= segala yg
berbau Syekh Siti Jenar akibat popularitasnya di masyarakat yg
mengalahkan de%an ulama serta ajaran resmi yg diakui /erajaan
slam %aktu itu& Hal ini kemudian menjadi latar belakang
munculnya kisah bah%a Syekh Siti Jenar berasal dari cacing&
+alam sebuah naskah klasik, cerita yg masih sangat populer
tersebut dibantah secara tegas,
<$%n&ene ka'ariy%s yen (ea)*ang +!nika asa" saking 'a'ing,
+!nika &e&, sa-at%si+!n inggi) +an'en an!ngsa &ara) a"it
keaw%n, griya ing &)!s!n (ea)*ang&= 1Adapun diceritakan
kalau #emahbang (Syekh Siti Jenar) itu berasal dari cacing, itu
salah& Sebenarnya ia memang manusia berdarah kecil saja (rakyat
jelata), bertempat tinggal di desa #emah Abang8>&?serat <andhaki4un
=iwayat jati Alih aksara Per4ustakaan 3aerah Pr#4insi Jawa "engah! )--)! hlm* &@
Jadi Syekh Siti Jenar adalah manusia lumrah hanya memang ia
%alau berasal dari kalangan bangsa%an setelah kembali ke Ja%a
menempuh hidup sebagai petani, yg saat itu, dipandang sebagai
rakyat kecil oleh struktur budaya Ja%a, disamping sebagai %ali
penyebar slam di ,anah Ja%a&
Syekh Siti Jenar yg memiliki nama kecil San Ali dan kemudian
dikenal sebagai .yek) /0*&!" 1a"i" adalah putra seorang ulama
asal Malaka, .yek) 2at!k .)a"e) *in .yek) /3sa /0"awi *in
0)a&sya) 1aa"!&in H!sain *in .yek) /0*&!""a) 4)ann!&&in
*in .yek) .ayi& /0*&!" Ma"ika"-5a6a& Maulana AAbdullah
/hannuddin adalah putra Syekh AAbdul Malik atau Asamat /han&
Bama terakhir ini adalah seorang Syekh kalangan AAla%i kesohor
di Ahmadabad, ndia, yg berasal dari Handramaut& CaDam adalah
sebuah distrik berdekatan dgn kota ,arim di Hadramaut&
Syekh AAbdul Malik adalah putra Syekh AAla%i, salah satu
keluarga utama keturunan ulama terkenal Syekh Asa al*Muhajir
al*$ashari al*AAla%i, yg semua keturunannya bertebaran ke
berbagai pelosok dunia, menyiarkan agama slam& Syekh AAbdul
Malik adalah penyebar agama slam yg bersama keluarganya
pindah dari ,arim ke ndia& Jika diurut keatas, si"si"a) .yek) .iti
1enar *er+!n'ak +a&a .ayi&ina H!sain *in /0"i *in 0*i 7)a"i*,
enant! Ras!"!""a)& +ari silsilah yg ada, diketahui pula bah%a
ada dua kakek buyutnya yg menjadi mursyid thariEah Syathariyah
di "ujarat yg sangat dihormati, yakni Syekh Abdullah
/hannuddin dan Syekh Ahmadsyah Jalaluddin& Ahmadsyah
Jalaluddin setelah de%asa pindah ke /amboja dan menjadi
penyebar agama slam di sana&
Adapun Syekh Maulana Asa atau Syekh +atuk Asa putra Syekh
Ahmadsyah kemudian bermukim di Malaka& Syekh Maulana Asa
memiliki dua orang putra, yaitu Syekh +atuk Ahamad dan Syekh
+atuk Shaleh& Ayah Syekh Siti Jenar adalah Syekh +atuk Shaleh
adalah ulama sunni asal Malaka yg kemudian menetap di (irebon
karena ancaman politik di /esultanan Malaka yg sedang dilanda
kemelut kekuasaan pada akhir tahun 2:5: M, masa transisi
kekuasaan Sultan Muhammad skandar Syah kepada Sultan
MudDa))ar Syah& Sumber*sumber Malaka dan !alembang
menyebut nama Syekh Siti Jenar dgn sebutan Syekh Jabaranta dan
Syekh AAbdul Jalil&
!ada akhir tahun 2:5F, Syekh +atuk Shaleh beserta istrinya
sampai di (irebon dan saat itu, Syekh Siti Jenar masih berada
dalam kandungan ibunya 7 bulan& +i ,anah (aruban ini, sambil
berdagang Syekh +atuk Shaleh memperkuat penyebaran slam yg
sudah beberapa lama tersiar di seantero bumi (aruban, besama*
sama dgn ulama kenamaan Syekh +atuk /ah)i, putra Syehk
+atuk Ahmad& Bamun, baru dua bulan di (aruban, pada tahun
a%al tahun 2:5;, Syekh +atuk Shaleh %a)at&
Sejak itulah San Ali atau Syekh Siti Jenar kecil diasuh oleh 4i
2an!se"a serta penasihatnya, /i Samadullah atau !angeran
'alangsungsang yg sedang nyantri di (irebon, diba%ah asuhan
Syekh datuk /ah)i&
Jadi %alaupun San Ali adalah keturunan ulama Malaka, dan lebih
jauh lagi keturunan Arab, namun sejak kecil lingkungan hidupnya
adalah kultur (irebon yg saat itu menjadi sebuah kota multikultur,
heterogen dan sebagai basis antarlintas perdagangan dunia %aktu
itu&
Saat itu (irebon dgn !adepokan "iri Amparan Jatinya yg diasuh
oleh seorang ulama asal Makkah dan Malaka, .yek) 2at!k 4a)fi,
telah mampu menjadi salah satu pusat pengajaran slam, dalam
bidang )iEih dan ilmu Aalat, serta tasa%u)& Sampai usia 54 tahun,
San Ali mempelajari berbagai bidang agama slam dgn sepenuh
hati, disertai dgn pendidikan otodidak bidang spiritual&

>U5"?
+ari perenungannya mengenai dunia na)su manusia, hal ini
memba%a Syekh Siti Jenar menuai keberhasilan menaklukkan
tujuh hijab, yg menjadi penghalang utama pendakian rohani
seorang salik (pencari kebenaran)& 7!-!) )i-a* itu adalah
lembah kasal (kemalasan naluri dan rohani manusia); jurang
6utur (na)su menelan makhluk-orang lain); gurun malal
(sikap mudah berputus asa dalam menempuh jalan rohani);
gurun riya@ (bangga rohani); rimba sum@ah (pamer rohani);
samudera ujub (kesombongan intelektual dan kesombongan
raga%i); dan benteng hajbun (penghalang akal dan nurani)&

>U5"?
gen27th
Hie% !ublic !ro)ile
Hisit gen27thLs homepageM
Nind More !osts by gen27th
Hie% $log
42*4;*5443, 4::4; !M
GA
gen&.th
Moderator


Oser+: ()A-0
Join +ate: Mar 544F
#ocation: NorSup*
PegSby*+#Q
!osts: 24,F56
$log Rntries: 7
Pen9erahan 3i Baghdad
*Pencerahan Rohani di Baghdad
Setelah mengetahui bah%a dirinya merupakan salah satu
dari keluarga besar ahlul bait (ket!r!nan Ras!"!""a)),
Syekh Siti Jenar semakin memiliki keinginan kuat segera
pergi ke ,imur ,engah terutama pusat kota suci Makkah&
+alam perjalanan ini, dari pembicaraan mengenai hakikat
su)i bersama ulama Malaka asal $aghdad 0)a& a"-
M!*asyara) a"-7awa"!& di sepanjang perjalanan& Syekh
Siti Jenar mampu menyimpan satu perbendaharaan baru,
bagi perjalanan rohaninya yaitu <ke-9saan af:a" 0""a)=,
yakni kesadaran bah%a setiap gerak dan segala peristi%a
yg tergelar di alam semesta ini, baik yg terlihat maupun yg
tidak terlihat pada hakikatnya adalah af:a" 0""a)& ni
menambah semangatnya untuk mengetahui dan merasakan
langsung bagaimana af:a" 0""a) itu optimal bekerja dalam
dirinya&
nilah pangkal pandangan yg dikemudian hari
memunculkan tuduhan dari +e%an 'ali, bah%a Syekh Siti
Jenar menganut paham Jabariyah& !adahal bukan itu
pemahaman yg dialami dan dirasakan Syekh Siti Jenar&
$ukan pada dimensi perbuatan alam atau manusianya
sebagai tolak titik pandang akan tetapi justru perbuatan
Allah melalui ira&a) dan ;!ra&a)-N<0 yg bekerja melalui
diri manusia, sebagai k)a"ifa)-N<0 di alam lahir& a juga
sampai pada suatu kesadaran bah%a semua yg nampak ada
dan memiliki nama, pada hakikatnya hanya memiliki satu
sumber nama, yakni +ia Jang 'ujud dari segala yg
maujud&
Sesampainya di $aghdad, ia menumpang di rumah
keluarga besar Ahmad al*,a%alud& +isinilah cakra%ala
pengetahuan su)inya diasah tajam& Sebab di keluarga al*
,a%alud tersedia banyak kitab*kitab maIri)at dari para su)i
kenamaan& Semua kitab itu adalah peninggalan kakek a"-
7awa"!&, .yek) /0*&!" M!*&i: a"-=ag)&a&i& +i rak ini
pula, Syekh Siti Jenar bersentuhan dgn paham .yi:a)
1a:fariyya), yg di kenal sebagai a&6)a* a)" a"-*ayt&
Syekh Siti Jenar membaca dan mempelajari dgn $aik
tradisi su)i dari a"-7)awasinnya al*Hallaj (3F3*955), al*
$ushtamii (%&36:), 4ita* a"-.)i&;*nya al*/haraj (%&399),
4ita* a"-7a:ar!f al*/alabadDi (%&99F), Risa"a)*nya al*
Cusyairi (%&246:), f!t!)at a"-Makkiya) &an >!s)!s) a"-
Hika*nya bnu AArabi (22;F*25:4), 3)ya: ?"! a"-2in
dan kita*-kita* tasaw!f al*"haDali (%&2222), dan al*Jili
(%&2:53)& secara kebetulan periode al*jili meninggal, Syekh
Siti Jenar sudah berusia dua tahun& Sehingga saat itu
pemikiran*permikiran al*Jili, merupakan hal yg masih
sangat baru bagi komunitas slam ndonesia&
+an sebenarnya Syekh Siti Jenar*lah yg pertama kali
mengusung gagasan al*Hallaj dan terutama al*Jili ke Ja%a&
Sementara itu para %ali anggota +e%an 'ali
menyebarluaskan ajaran 3s"a syar:i a&6)a*i yg ketat&
Sebagian memang mengajarkan tasa%u), namun tasa%u)
tarekati, yg kebanyakkan beralur pada paham 3a
@)a6a"i& Sayangnya, Syekh Siti Jenar tidak banyak
menuliskan ajaran*ajarannya karena kesibukannya
menyebarkan gagasan melalui lisan ke berbagai pelosok
,anah Ja%a& +alam catatan sastra suluk Ja%a hanya ada 7
kitab karya Syekh Siti Jenar; "almisan, Musakha6 (a"-
M!kasysyaf) dan Balal Mubarak& Masyarakat yg
dibangunnya nanti dikenal sebagai komunitas #emah
Abang&
+ari sekian banyak kitab su)i yg dibaca dan dipahaminya,
yg paling berkesan pada Syekh Siti Jenar adalah kita*
Ha;i;at a"-Ha;a:i;, a"-Mana6i" a"-0"a)iya) dan a"-3nsan
a"-4ai" fi Ma:rifat a"-0wak)iri wa a"-0wai" (Manusia
Sempurna dalam !engetahuan tenatang sesuatu yg pertama
dan terakhir)& /etiga kitab tersebut, semuanya adalah
puncak dari ulama su)i Syekh AAbdul /arim al*Jili&
,erutama kitab a"-3nsan a"-4ai", Syekh Siti Jenar kelak
sekembalinya ke Ja%a menyebarkan ajaran dan pandangan
mengenai ilmu sangkan*paran sebagai titik pangkal paham
kemanuggalannya& /onsep*konsep pamor, jumbuh dan
manunggal dalam teologi*su)i Syekh Siti Jenar dipengaruhi
oleh paham*paham puncak mistik al*Hallaj dan al*Jili,
disamping itu karena proses pencarian spiritualnya yg
memiliki ujung pemahaman yg mirip dgn secara
praktis-:aa"i-a"-Ha""a-; dan secara )iloso)is mirip dgn al*
Jili dan bnu AArabi&
Syekh Siti Jenar menilai bah%a ungkapan*ungkapan yg
digunakan al*Jili sangat sederhana, lugas, gampang
dipahami namun tetap mendalam& Jg terpenting, memiliki
banyak kemiripan dgn pengalaman rohani yg sudah
dile%atkannya, serta yg akan ditempuhnya& !ada akhirnya
nanti, sekembalinya ke ,anah Ja%a, pengaruh ketiga kitab
itu akan nampak nyata, dalam berbagai ungkapan mistik,
ajaran serta khotbah*khotbahnya, yg banyak memunculkan
guncangan*guncangan keagamaan dan politik di Ja%a&
Syekh Siti Jenar banyak meluangkan %aktu mengikuti dan
mendengarkan konser*konser musik su)i yg digelar
diberbagai samaI khana& SamaI khana adalah rumah*rumah
tempat para su)i mendengarkan musik spiritual dan
membiarkan dirinya hanyut dalam ekstase (wa-&)& SamaI
khana mulai bertumbuhan di $aghdad sejak abad ke*9
(Schimmel; 293;, hlm& 23F)& !ada masa itu grup musik su)i
yg terkenal adalah al*Ca%%al dgn penyanyi su)inya
/0*&!" $ari& a"-$a-&&
$erbagai pengalaman spiritual dilaluinya di $aghdad
sampai pada tingkatan fawa:i& (memancarnya potensi
pemahaman roh karena hijab yg menyelubunginya telah
tersingkap& +gn ini seseorang akan menjadi berbeda dgn
umumnya manusia); dan "awai: (mengeja%antahnya
cahaya rohani akibat tersingkapnya fawa:i&), tajaliyat
melalui R%) a"-)a;; dan 6awai& (terlimpahnya cahaya
lahi ke dalam kalbu yg membuat seluruh rohaninya
tercerahkan)& a mengalami berbagai kasyf dan berbagai
penyingkapan hijab dari na)su*na)sunya& +isinilah Syekh
Siti Jenar mendapatkan kenyataan memadukan pengalaman
su)i dari kitab*kitab al*Hallaj, bnu AArabi dan al*Jili&
$ahkan setiap kali ia melantunkan dDikir dikedalaman
lubuk hatinya dgn sendirinya ia merasakan denting dDikir
dan menangkap suara dDikir yg berbunyi aneh, .!*)ani,
a")a&! "i, "a i"a)a i""a ana wa ana a"-ak*ar, fa:*!&ni
(mahasuci aku, segala puji untukku, tiada tuhan selain aku,
maha besar aku, sembahlah aku)& 'alaupun telinganya
mendengarkan orang di sekitarnya membaca dDikir
.!*)ana 0""a), a"-)a&!"i 0""a)i, "a i"a)a i""a 0""a),
0""a)! 0k*ar, fa:*!&!)!, namun suara yg di dengar lubuk
hatinya adalah &6ikir nafsi, sebagai cerminan hasil an
/arafa *afsa)! fa;a& /arafa Ra**a)! tersebut& Sampai di
sini, Syekh Siti Jenar semakin memahami makna hadist
Pasulullah a"-3nsan sirri wa ana sirr!)!# (Manusia
adalah Pahasia*/u dan Aku adalah rahasianya)&
Sebenarnya inti ajaran Syekh Siti Jenar sama dgn ajaran
su)i AAbdul Cadir al*Jilani (%&22;F), bnu AArabi
(F;4-22;F*;73*25:4), MaIru) al*/arkhi, dan al*Jili& Hanya
saja ketiga tokoh tsb mengalami nasib yg baik dalam
artian, ajarannya tidak dipolitisasi, sehingga dalam
kehidupannya di dunia tidak pernah mengalami intimidasi
dan kekerasan sebagai korban politik dan menemui akhir
hayat secara biasa&

>U5"?
gen27th
Hie% !ublic !ro)ile
Hisit gen27thLs homepageM
Nind More !osts by gen27th
Hie% $log
42*4;*5443, 4::46 !M
G,
gen&.th
Moderator


Oser+: ()A-0
Join +ate: Mar 544F
#ocation: NorSup*
PegSby*+#Q
!osts: 24,F56
$log Rntries: 7
Kemanunggalan
%ngsun! Allah dan Kemanunggalan BSyekh Siti Jenar$
&*Sabda sukma, adhep idhep Allah, kang anembah
Allah, kang sinembah
Allah, kang murba amisesa.
!ernyataan Syekh Siti Jenar diatas secara garis besarnya
adalah: <!ernyataan roh yg bertemu*hadapan dgn Allah, yg
menyembah Allah, yg disembah Allah, yg meliputi segala
sesuatu&=
ni adalah salah satu sumber pengetahuan ajaran Syekh Siti
Jenar yg maksudnya adalah sukma (roh di kedalaman ji%a)
sebagai pusat kalam (pembicaraan dan ajaran)& Hal itu
diakibatkan karena di kedalaman roh batin manusia
tersedia cermin yg disebut ir:a) a"-)aya: (cermin yg
memalukan)& $agi orang yg sudah bisa mengendalikan
ha%a na)sunya serta mencapai )anaI cermin tersebut akan
muncul, yg menampakkan kediriannya dengan segala
perbuatan tercelanya& Jika ini telah terbuka maka tirai*tirai
Pohani juga akan tersingkap, sehingga kesejatian dirinya
beradu*adu (adhep idhep), <aku ini kau, tapi kau aku=&
Maka jadilah dia yg menyembah sekaligus yg disembah,
sehingga dirinya sebagai ka%ula*"usti memiliki
%e%enang murba amisesa, memberi keputusan apapun
tentang dirinya, menyatu iradah dan kodrat ka%ula*"usti&
)* C+idu4 itu bersi6at baru dan dilengka4i dengan
4an9aindera* Pan9aindera ini meru4akan barang
4injaman! yg jika sudah diminta #leh yg em4unya!
akan menjadi tanah dan membusuk! han9ur lebur
bersi6at najis* 5leh karena itu 4an9aindera tidak da4at
di4akai sebagai 4ed#man hidu4* 3emikian 4ula budi!
4ikiran! angan/angan dan kesadaran! berasal dari
4an9aindera! tidak da4at di4akai sebagai 4egangan
hidu4* Akal da4at menjadi gila! sedih! bingung! lu4a
tidur dan seringkali tidak jujur* Akal itu 4ula yg siang
malam mengajak dengki! bahkan merusak
kebahagiaan #rang lain* 3engki da4at 4ula menuju
4erbuatan jahat! menimbulkan kes#mb#ngan! untuk
akhirnya jatuh dalam lembah kenistaan! sehingga
men#dai nama dan 9itranya* Kalau sudah sam4ai
sedemikian jauhnya! baru #rang menyesalkan
4erbuatannya*D
Menurut Syekh Siti Jenar, baik pancaindera maupun
perangkat akal tidak dapat dijadikan pegangan dan
pedoman hidup& Sebab semua itu bersi)at baru, bukan aDali&
Satu*satunya yg bisa dijadikan gondhelan dan gandhulan
hanyalah Eat Wajibul Maulanan, Eat Fang Maha
Melindungi& !ancaindera adalah pintu na)su dan akal
adalah pintu bagi ego& Semuanya harus ditundukkan di
ba%ah .at Jang 'ajib memimpin&
/arena hanya +ialah yg menunjukkan semua budi baik&
Jadi pancaindera harus dibimbing oleh budi dan budi
dipimpin oleh Sang !enguasa $udi atau Jang Maha $udi&
Sedangkan Jang Maha $udi itu tidak terikat dalam jeratan
dan jebakan nama tertentu& Sebab nama bukanlah hakikat&
Bama itu bisa Allah, Hyang 'idi, Hyang Manon, Sang
'ajibul Maulana dan sebagainya& Semua itu produk akal,
sehingga nama tidak perlu disembah& Jebakan nama dalam
syariIat justru malah merendahkan nama*BJA&
.*CA4akah tidak tahu bahwa 4enam4ilan bentuk
daging! urat! tulang! sunsum! bisa rusak dan
bagaimana 9ara Anda mem4erbaikinyaG Biar4un
bersembahyang seribu kali setia4 harinya akhirnya
mati juga* Meski4un badan Anda! Anda tutu4i
akhirnya menjadi debu juga* "eta4i jika 4enam4ilan
bentuknya se4erti "uhan! A4akah 4ara Wali da4at
membawa Pulang dagingnya! saya rasa tidak da4at*
Alam semesta ini baru* "uhan tidak akan membentuk
dunia ini dua kali dan juga tidak akan membuat
tatanan batu! dalilnya layabtakiru hilamuhdil yg
artinya tidak membuat sesuatu wujud lagi tentang
terjadinya alam semesta sesudah dia membuat dunia*D
+ari pernyataan itu nampak Syekh Siti Jenar memandang
alam makrokosmos sama dengan mikrokosmos (manusia)&
/edua hal tersebut merupakan barang baru ciptaan ,uhan
yg sama*sama akan mengalami kerusakan atau tidak kekal&
!ada sisi lain, pernyataan Syekh Siti Jenar tsb mempunyai
muatan makna pernyataan su)istik, <$arangsiapa mengenal
dirinya, maka ia pasti mengenal ,uhannya&= Sebab bagi
Syekh Siti Jenar manusia yg utuh dalam ji%a raganya
merupakan %adag bagi penyanda, termasuk penyanda alam
semesta& tulah sebabnya pengelolaan alam semesta
menjadi tanggungja%ab manusia&
Maka mikrokosmos manusia, tidak lain adalah $lueprint
dan gambaran adanya jagat besar termasuk semesta&
$aginya Manusia terdiri dari ji%a dan raga yg intinya ialah
ji%a sebagai penjelmaan dDat ,uhan (Sang !ribadi)&
Sedangkan raga adalah bentuk luar dari ji%a yg dilengkapi
pancaindera, berbagai organ tubuh seperti daging, otot,
darah dan tulang& Semua aspek keragaan atau ketubuhan
adalah barang pinjaman yg suatu saat setelah manusia
terlepas dari pengalaman kematian di dunia ini, akan
kembali berubah menjadi tanah&
Sedangkan rohnya yg menjadi tajalli lahi, manunggal ke
dalam keabadian dengan Allah&
0* CSegala sesuatu yg terjadi di alam semesta ini 4ada
hakikatnya adalah afal B4erbuatan$ Allah* Berbagai
hal yg dinilai baik mau4un buruk 4ada hakikatnya
adalah dari Allah juga* Jadi keliru dan sesat
4andangan yg mengatakan bahwa yg baik dari Allah
dan yg buruk dari selain Allah*D CHAfal Allah harus
di4ahami dari dalam dan dari luar diri* Saat manusia
mengg#reskan 4ena misalnya! di situ lah terjadi
4er4aduan dua kemam4uan k#drati yg di4an9arkan
#leh Allah ke4ada makhluk/NFA! yakni kemam4uan
k#drati gerak 4ena* 3i situlah berlaku dalil !a Allahu
khala"akum #a ma tamalun $%s.Ash&Shaffat'()*! yg
maknanya Allah yg men9i4takan engkau dan segala
a4a yg engkau 4erbuat* 3i sini terkandung makna
mubasyarah* Perbuatan yg terlahir dari itu disebut al/
tawallud* Misalnya saya melem4ar batu* Batu yg
terlem4ar dari tangan saya itu adalah berdasarkan
kemam4uan k#drati gerak tangan saya* 3i situ berlaku
dalil !a ma ramaita id+ ramaita #alakinna Allaha
rama $%s.Al&Anfal',-*! maksudnya bukanlah engkau
yg melem4ar! melainkan Allah jua yg melem4ar ketika
engkau melem4ar* Namun 4ada hakikatnya antara
mubasyarah dan al/tawallud hakikatnya satu! yakni
a6@al Allah sehingga berlaku dalil la haula #a la
"u##ata illa bi Allahi al&.aliyi al&.ad+imi* =#sulullah
bersabda /a tataharraku d+arratun illa bi id+ni Allahi!
yg maksudnya tidak akan bergerak satu d7arah 4un
melainkan atas id7in Allah*D
Rksistensi manusia yg manunggal ini akan nampak lebih
jelas peranannya, dimana manusia tidak lain adalah ke*Rsa*
an dalam a)Ial Allah& ,entu ke*Rsa*an bukan sekedar a)Ial,
sebab a)Ial digerakkan oleh dDat& Sehingga a)Ial yg
menyatu menunjukkan adanya ke*Rsa*an dDat, kemana
a)Ial itu dipancarkan&
A* C3i dunia ini kita meru4akan mayat/mayat yg 9e4at
juga akan menjadi busuk dan ber9am4ur tanah*
Ketahuilah juga a4a yg dinamakan kawula/:usti tidak
berkaitan dgn se#rang manusia biasa se4erti yg lain/
lain* Kawula dan :usti itu sudah ada dalam diriku!
siang dan malam tidak da4at memisahkan diriku dari
mereka* "eta4i hanya untuk saat ini nama kawula/
:usti itu berlaku! yakni selama saya mati* Nanti! kalau
saya sudah hidu4 lagi! :usti dan kawula lenya4! yg
tinggal hanya hidu4ku sendiri! ketentraman langgeng
dalam A3A sendiri* Bila kau belum menyadari
kebenaran kata/kataku maka dgn te4at da4at
dikatakan! bahwa kau masih terbenam dalam masa
kematian* 3i sini memang terda4at banyak hiburan
aneka warna* Lebih banyak lagi hal/hal yg
menimbulkan hawa na6su* "eta4i kau tidak melihat!
bahwa itu hanya akibat 4an9aindera* %tu hanya im4ian
yg sama sekali tidak mengandung kebenaran dan
sebentar lagi akan 9e4at lenya4* :ilalah #rang yg
terikat 4adanya* Saya tidak merasa tertarik! tak sudi
tersesat dalam kerajaan kematian* Satu/satunya yg
kuusahakan! ialah kembali ke4ada kehidu4an*D
Syekh Siti Jenar menyatakan dgn tegas bah%a dirinya
sebagai ,uhan, ia memiliki hidup dan Ada dalam dirinya
sendiri, serta menjadi !angeran bagi seluruh isi dunia&
Sehingga didapatkan konsistensi antara keyakinan hati,
pengalaman keagamaan, dan sikap perilaku dDahirnya&
Juga ditekankan satu hal yg selalu tampil dalam setiap
ajaran Syekh Siti Jenar& Jakni pendapat bah%a manusia
selama masih berada di dunia ini sebetulnya mati, baru
sesudah ia dibebaskan dari dunia ini, akan dialami
kehidupan sejati& /ehidupan ini sebenarnya kematian
ketika manusia dilahirkan& $adan hanya sesosok mayat
karena ditakdirkan untuk sirna& (*an&ingkan &engan
A%et!"&erB 364)& +unia ini adalah alam kubur, dimana
roh suci terjerat badan %adag yg dipenuhi oleh berbagai
goda*nikmat yg menguburkan kebenaran sejati dan
berusaha menguburkan kesadaran 3ngs!n .e-ati&
Semoga yg ini berman)aat dalam kepasrahan yg tidak bisa
dipikir dgn Akal tapi dengan Hati yang sulit
mengungkapkan rasa (inta itu secara ,ulus&&&&
'alaupun rasa (inta itu sulit diungkapkan dgn bahasa kita
yg sangat terbatas ini&&&&&amin&&&&amin

>U5"?
gen27th
Hie% !ublic !ro)ile
Hisit gen27thLs homepageM
Nind More !osts by gen27th
Hie% $log
42*4;*5443, 4::27 !M
G(
gen&.th
Moderator


Oser+: ()A-0
Join +ate: Mar 544F
#ocation: NorSup*
PegSby*+#Q
!osts: 24,F56
$log Rntries: 7
Surga I Neraka
SU=:A 3AN N?=AKA Syekh Siti Jenar
<anal jannatu %a nara katannalr al anna=, sering digunakan
oleh Syekh Siti Jenar dalam menjelaskan hakikat surga dan
neraka& !enulisan yg benar nampaknya adalah <inna al*
janatu %a al*naru EathIun Aan al*ana= (Sesungguhnya
keberadaan surga dan neraka itu telah nyata adanya sejak
sekarang atau di dunia ini)&
Sesungguhnya, menurut ajaran slam pun, surga dan neraka
itu tidaklah kekal& Jang menganggap kekal surga dan
neraka itu adalah kalangan a%am& Sesungguhnya mereka
berdua %ajib rusak dan binasa&
$agi Syekh Siti Jenar, surga atau neraka bukanlah tempat
tertentu untuk memberikan pembalasan baik dan buruknya
manusia& Surga neraka adalah perasaan roh di dunia,
sebagai akibat dari keadaan dirinya yg belum dapat
menyatu*tunggal dgn Allah& Sebab bagi manusia yg sudah
memiliki ilmu kasampurnan, jelas bah%a ketika mengalami
kematian dan melalui pintunya, ia kembali kepada Hidup
Jang Agung, hidup yang tan kena kinaya ngapa (hidup
sempurna abadi sebagai Sang Hidup)& Jaitu sebagai puncak
cita*cita dan tujuan manusia&
Jadi, karena surga dan neraka itu ternyata juga makhluk,
maka surga dan neraka tidaklah kekal, dan juga bukanlah
tempat kembalinya manusia yang sesungguhnya& Sebab
tidak mungkin makhluk akan kembali kepada makhluk,
kecuali karena keadaan yang belum sempurna hidupnya&
Kleh al*CurIan sudah ditegaskan bah%a tempat
kembalinya manusia hanya Allah, yang tidak lain adalah
proses kemanunggalan >>ilaihi rajiIun, ilaihi al*
mashir>>>

>U5"?
gen27th
Hie% !ublic !ro)ile
Hisit gen27thLs homepageM
Nind More !osts by gen27th
Hie% $log
42*4;*5443, 4::2: !M
G;
gen&.th
Moderator


Oser+: ()A-0
Join +ate: Mar 544F
#ocation: NorSup*
PegSby*+#Q
!osts: 24,F56
$log Rntries: 7
Puasa I +aji
PUASA dan +AJ% Syekh Siti Jenar
CSyahadat! shalat dan 4uasa itu! sesuatu yang tidak
diinginkan! jadi tidak 4erlu* Ada4un 7akat dan naik
haji ke Makah! itu semua #m#ng k#s#ng $palson
kabeh** %tu seluruhnya kedurjanaan budi! 4eni4uan
terhada4 sesama manusia* 5rang/#rang dungu yg
menuruti aulia! karena diberi hara4an surga di kelak
kemudian hari! itu sesungguhnya keduanya #rang yang
tidak tahu* Lain halnya dengan saya! Siti Jenar*D
C"iada 4ernah saya menuruti 4erintah budi! bersujud&
sujud di mesjid mengenakan jubah, pahalanya besok
saja, bila dahi sudah menjadi tebal, kepala berbelulang*
Sesungguhnya hal ini idak masuk akalJ 3i dunia ini
semua manusia adalah sama* Mereka semua
mengalami suka/duka! menderita sakit dan duka
nesta4a! tiada beda satu dengan yang lain* 5leh karena
itu saya! Siti Jenar! hanya setia 4ada satu hal saja! yaitu
:usti Eat Maulana*D
Syekh Siti jenar menyebutkan bah%a syariat yang
diajarkan para %ali adalah <omong kosong belaka=, atau
wes +a"s%n ka*e)#(sudah tidak ada yang asli)& ,entu
istilah ini sangat amat berbeda dengan anggapan orang
selama ini, yang menyatakan bah%a Syekh Siti Jenar
menolak syariIat slam& Jang ditolak adalah reduksi atas
syariIat tersebut& Syekh Siti Jenar menggunakan istilah
ik! wes +a"s%n ka*e)#, yg artinya <itu sudah dipalsukan
atau dibuat palsu semua&= ,entu ini berbeda pengertiannya
dengan kata ik! +a"s! ka*e)# atau <itu palsu semua&=
Jadi yang dikehendaki Syekh Siti Jenar adalah penekanan
bah%a syariIat slam pada masa 'alisanga telah
mengalami perubahan dan pergeseran makna dalam
pengertian syariIat itu& Semuanya hanya menjadi )ormalitas
belaka& Sehingga man)aat melaksanakan syariat menjadi
hilang& $ahkan menjadi mudharat karena pertentangan
yang muncul dari aplikasi )ormal syariat tsb&
$agi Syekh Siti Jenar, syariat bukan hanya pengakuan dan
pelaksanaan, namun berupa penyaksian atau kesaksian& ni
berarti dalam pelaksanaan syariat harus ada unsur
pengalaman spiritual& Bah, bila suatu ibadah telah menjadi
palsu, tidak dapat dipegangi dan hanya untuk membohongi
orang lain, maka semuanya merupakan keburukan di bumi&
Apalagi sudah tidak menjadi sarana bagi kesejahteraan
hidup manusia& +itambah lagi, justru syariat hanya menjadi
alat legitimasi kekuasaan (seperti sekarang ini juga)& Jang
mengajarkan syariIat juga tidak lagi memahami makna dan
man)aat syariIat itu, dan tidak memiliki kemampuan
mengajarkan aplikasi syariIat yg hidup dan berdaya guna&
Sehingga syariIat menjadi hampa makna dan menambah
gersangnya kehidupan rohani manusia&
Bah, yg dikritik Syekh Siti Jenar adalah shalat yg sudah
kehilangan makna dan tujuannya itu& Shalat haruslah
merupakan praktek nyata bagi kehidupan& Jakni shalat
sebagai bentuk ibadah yg sesuai dgn bentuk pro)esi
kehidupannya& Krang yg melakukan pro)esinya secara
benar, karena Allah, maka hakikatnya ia telah
melaksanakan shalat sejati, shalat yg sebenarnya& Krientasi
kepada yang Maha $enar dan selalu berupaya me%ujudkan
Manunggaling /a%ula "usti, termasuk dalam karya, karsa*
cipta itulah shalat yg sesungguhnya&

>U5"?
gen27th
Hie% !ublic !ro)ile
Hisit gen27thLs homepageM
Nind More !osts by gen27th
Hie% $log
42*4;*5443, 4::2F !M
G'
gen&.th
Moderator


Oser+: ()A-0
Join +ate: Mar 544F
#ocation: NorSup*
PegSby*+#Q
!osts: 24,F56
$log Rntries: 7
Makna %nsan
Makna %hsan
C%tulah yang diangga4 Syekh Siti Jenar +yang Widi* %a
berbuat baik dan menyembah atas kehendak/NFA*
"ekad lahiriahnya diha4us* "ingkah lakunya miri4
dengan 4enda4at yg ia lahirkan* %a berketeta4an hati
untuk berkiblat dan setia! teguh dalam 4endiriannya!
kukuh menyu9ikan diri dari segala yg k#t#r! untuk
sam4ai menemui ajalnya tidak menyembah ke4ada
budi dan 9i4ta* Syekh Siti Jenar ber4enda4at dan
mengganga4 dirinya bersi6at Muhammad! yaitu si6at
rasul yg sejati! si6at Muhammad yg kudus*D
C:usti Eat Maulana* 3ialah yg luhur dan sangat sakti!
yg berkuasa maha besar! lagi4ula memiliki dua 4uluh
si6at! kuasa atas kehendak/NFA* 3ialah yg maha kuasa!
4angkal mula segala ilmu! maha mulia! maha indah!
maha sem4urna! maha kuasa! ru4a warna/NFA tan4a
9a9at se4erti hamba/NFA* 3i dalam raga manusia %a
tiada nam4ak* %a sangat sakti menguasai segala yg
terjadi dan menjelajahi seluruh alam semesta!
Ngidral#kaD*
+ua kutipan di atas adalah aplikasi dari teologi hsan
menurut Syekh Siti Jenar, bah%a si)atullah merupakan
si)atun*na)s& hsan sebagaimana ditegaskan oleh Babi
dalam salah satu hadistnya (Sahih $ukhari, ;;), beribadah
karena Allah dgn kondisi si AAbid dalam keadaan
menyaksikan (melihat langsung) langsung adanya si
MaIbud& Hanya sikap inilah yg akan mampu membentuk
kepribadian yg kokoh*kuat, istiEamah, sabar dan tidak
mudah menyerah dalam menyerukan kebenaran&
Sebab Syekh Siti Jenar merasa, hanya Sang 'ujud yg
mendapatkan haE untuk dilayani, bukan selain*BJA&
Sehingga, dgn kata lain, hsan dalam aplikasinya atas
pernyataan Pasulullah adalah membumikan si)atullah dan
si)atu*Muhammad menjadi si)at pribadi&
+engan memiliki si)at Muhammad itulah, ia akan mampu
berdiri kokoh menyerukan ajarannya dan memaklumkan
pengalamannya dalam <menyaksikan langsung= ada*BJA
Allah& <!ersaksian langsung= itulah terjadi dalam proses
manunggal&
C+yang Widi! wujud yg tak nam4ak #leh mata! miri4
dengan ia sendiri! si6at/si6atnya mem4unyai wujud!
se4erti 4enam4akan raga yg tiada tam4ak* Warnanya
melambangkan keselamatan! teta4i tan4a 9ahaya atau
teja! halus! lurus terus/menerus! menggambarkan
kenyataan tiada berdusta! ibaratnya kekal tiada
bermula! si6at dahulu yg meniadakan 4ermulaan!
karena asal dari diri 4ribadi*D
hsan berasal dari kondisi hati yg bersih& +an hati yg bersih
adalah pangkal serta cermin seluruh eksistensi manusia di
bumi& /eihsanan melahirkan ketegasan sikap dan
menentang ketundukan membabi*buta kepada makhluk&
Okuran ketundukan hati adalah Allah atau Sang !ribadi&
Kelh karena itu, sesama manusia dan makhluk saling
memiliki kemerdekaan dan kebebasan diri& +an kebebasan
serta kemerdekaan itu si)atnya pasti memba%a kepada
kemajuan dan peradaban manusia, serta tatanan masyarakat
yg baik, sebab diletakkan atas landasan /e*lahian
manusia& !enjajahan atas eksistensi manusia lain
hakikatnya adalah bentuk dari ketidaktahuan manusia akan
Hyang 'idhi>Allah (seperti Posul sering sekali
mengatakan bah%a .es!ngg!)nya ereka ti&ak
engerti#C&
/arena buta terhadap Allah Jang Maha Hadir bagi manusia
itulah, maka manusia sering membabi*buta merampas
kemanusiaan orang lain& +an hal ini sangat ditentang oleh
Syekh Siti Jenar& ,ermasuk upaya sakralisasi kekuasaan
/erajaan +emak dan Sultannya, bagi Syekh Siti Jenar
harus ditentang, sebab akan menjadi akibat tergerusnya ke*
lahian ke dalam kedDaliman manusia yang
mengatasnamakan hamba Allah yg shalih dan
mengatasnamakan demi penegakan syariIat slam&
!ribadi adalah pancara roh, sebagai tajalli atau
pengeja%antahan ,uhan& +an itu hanya ter%ujud dengan
proses %ujudiyah, Manuggaling /a%ula*"usti, sebagai
puncak dan substansi tauhid& Maka manusia merupakan
%ujud dari si)at dan dDat Hyang 'idi itu sendiri& +engan
manusia yg manunggal itulah maka akan menjadikan
keselamatan yg nyata bukan keselamatan dan ketentraman
atau kesejahteraan yg dibuat oleh rekayasa manusia,
berdasarkan ukurannya sendiri& Bamun keselamatan itu
adalah e)ek bagi tereja%antah*BJA Allah melalui
kehadiran manusia&
Sehingga proses terjadinya keselamatan dan kesejahteraan
manusia berlangsung secara natural (sunnatullah), bukan
karena hasil sublimasi manusia, baik melalui kebijakan
ekonomi, politik, rekayasa sosial dan semacamnya
sebagaimana selama ini terjadi& Maka dapat diketahui
bah%a teologi Manuggaling /a%ula "usti adalah teologi
bumi yg lahir dengan sendirinya sebagai sunnatullah&
Sehingga ketika manusia mengaplikasikannya, akan
menghasilkan man)aat yg natural juga dan tentu pelecehan
serta perbudakan kemanusiaan tidak akan terjadi, si)at
merasa ingin menguasai, si)at ingin mencari kekuasaan,
memperebutkan sesama manusia tidak akan terjadi& +an
tentu saja pertentangan antar manusia sebagai akibat
perbedaan paham keagamaan, perbedaan agama dan
sejenisnya juga pasti tidak akan terjadi&

>U5"?
gen27th
Hie% !ublic !ro)ile
Hisit gen27thLs homepageM
Nind More !osts by gen27th
Hie% $log
42*4;*5443, 4::2; !M G&-
gen&.th
Moderator
sekian dulu&&&&&monggo dibahas&&&&&&


Oser+: ()A-0
Join +ate: Mar 544F
#ocation: NorSup*
PegSby*+#Q
!osts: 24,F56
$log Rntries: 7

>U5"?
gen27th
Hie% !ublic !ro)ile
Hisit gen27thLs homepageM
Nind More !osts by gen27th
Hie% $log
42*4;*5443, 4::55 !M G&&
kuli %arnet
kaskus geek


Oser+: &,&,)'
Join +ate: Apr 544;
#ocation: $et%een the
#RS and the ,PO,H MMM
!osts: 25,6:F
Kthread BeraaaaaaaaaaaadK
akhirna diangkat lage neh * * * *
nderek nyemak njih mas gen * * * *
Nang!Ning!Nung * * * * * * * *

>U5"?
kuli %arnet
Hie% !ublic !ro)ile
Nind More !osts by kuli %arnet
42*4;*5443, 4::72 !M G&)
sang jelata
kaskuser


Oser+: 0A&..(
Join +ate: May 5443
!osts: 563
Subhanallah&&&
sungguh luas kalam Allah&&&
benar banget kalo surga dan neraka tidak kekal dan akan
binasa, sesungguhnya hanya Allah yang kekal, +Dat
yang tidak bera%al dan tidak berakhir& surga dan neraka
hanyalah mahluk karena diciptakan, dan sesuatu yang
diciptakan-mahluk pasti ada a%al dan akhirnya&
makanya para %ali dan su)i ga ada yang menghendaki
surga dan neraka dan mereka hanya mengharapkan cinta
Allah, karena hanya Allah yang kekal&&&
keren, lanjut terus bung geni7tg&&&

>U5"?
sang jelata
Hie% !ublic !ro)ile
Nind More !osts by sang jelata
42*4;*5443, 4;:45 !M G&.
genggek
kaskus addict


Oser+: 0.0.(
Join +ate: Jun 544:
!osts: 5,75:
Horeee&&&,hreadLe Bjedul Maneh

Vous aimerez peut-être aussi