Vous êtes sur la page 1sur 3

Awad Zami Z. (12.1.01.

08031)
Fauzan Al-Farizi (12.1.01.08036)
Ahmad Tri K. (12.1.01.08046)
IV SA-6 M. Yuga P.(12.1.01.8049)

PERTEMUAN XII
Biaya Kualitas Dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan, Dan Pengendalian

12.1 Pengukuran Biaya Kualitas
Kualitas merupakan derajat atau tingkat kesempurnaan, dalam hal ini kualitas adalah
ukuran relative dari kebendaan (goodness). Kualitas produk atau jasa adalah sesuatu yang
memenuhi atau melebihi ekspektasi pelanggan dalam delapan dimensi yaitu:
a. Kinerja (performance), Menunjukkan bagaimana suatu produkkonsisten dalam
melaksanakan funsgsinya.
b. Estetika (aesthetics), berhubungan dengan penampilan atau keindahan suatu produk.
c. Kemudahan perawatan perbaikan (serviceability), berhubungan dengan kemudahan
untuk perbaikan dan pemeliharaan produk.
d. Keunikan (features), menunjukkan karakteristik produk yang membedakan produk
dengan produk lain.
e. Reabilitas (reliability), menjelaskan kualitas dari profitabilitas kemampuan produk
untuk memberikan fungsi selam jangka periode waktu tertentu.
f. Durabilitas (durability), menunjukan jangka waktu suatu produk dapat berfungsi
dengan baik.
g. Tingkat kesesuaian (quality of conformance), menunjukan bagaimana suatu produk
dapat memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan.
h. Pemanfaatan (fitnees for use), menunjukan kemampuan produk untuk memberikan
manfaat yang dijanjikan.
Suatu produk atau jasa dapat dikatakan memiliki kualitas apababila memenuhi 2 hal yaitu:
a. Kualitas desain (Quality of design) adalah perbedaan kualitas yang terdapat pada
produk dengan fungsi serupa tetapi berbeda spesifikasi.
b. Kualitas kesesuain (Quality of conformance) merupakan merujuk pada kesesuain
spesifikasi yang di isyaratkan oleh produk.
Biaya kualitas adalah biaya yang muncul karena adanya aktivitas kualitas yang
muncul karena rendahnya kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Aktivitas kualitas yang dilakukan perusahaan diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu:
a. Aktivitas pengendalian yang merupakan aktivitas untuk mencegah atau mendeteksi
terjadinya produk yang kurang baik.
b. Aktivitas karena kegagalan yang merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan
untuk merespon adanya produk yang kualitasnya rendah.
Biaya kualitas di bagi menjadi 4 kategori
a. Biaya pencegahan (prevention cost): biaya yang di keluarkan untuk mencegah di
hasilkannya kualitas yang jelek.
b. Biaya penilaian (apprisial cost): biaya yang di keluarkan untuk mendeteksi kualitas
yang jelek.
c. Biaya produk gagal internal (internal failure cost): biaya yang di keluarkan karena
produk gagal memenuhi persyaratannya dan kegagalan ini di ketahui sebelum di
lakukan penjualan.
d. Biaya produk gagal eksternal (eksternal failure cost) terjadi karena produk gagal
memenuhi persyaratannya setelah terjual.
Pengukuran biaya kualitas juga dapat diklasifikasikan sebagai;
- Biaya kualitas yang tersembunyi (hidden cost) yaitu biaya opurtunitas yang terjadi
karena kualitas jelek (biaya opurtunitas biasanya tidak di sajikan dalam catatan
akuntansi), Untuk menentukannya dapat dilakukan estimasi dengan cara berikut;
Multiplier method, Market Researsh method, dan Taguchi Quality loss Function.
- Biaya kualitas yang terlihat (observable quality cost) yaitu biaya yang di sajikan
dalam catatan akuntansi organisasi.
12.2 Pelaporan Informasi Biaya Kualitas
Terdapat 2 cara pelaporan biaya kualitas yaitu dengan Quality cost report serta
Analisis.
Quality cost report (laporan biaya kualitas), Laporan ini menyajikan informasi biaya
kualitas dengan cara menentukan setiap elemen biaya kualitas dalam (%) terhadap penjualan.
Untuk menentukan posisi optimum ada 2 pendekatan yang dapat digunakan yaitu:
a. Pendekatan tradicional, yang menyatakan bahwa terdapat trade off antara biaya produk
gagal dan biaya pencegahan dan biaya penilaian. Trade off ini menghasilkan tingkat
kinerja optimal yang disebut tingkat kualitas yang dapat diterima (AQL). AQL adalah
tingkat dimana jumlah produk cacat yang diijinkan memanimilisasi total biaya kualitas.
b. Pendekatan kontemporer, tidak mengenal batas toleransi tingkat kerusakan yang masih
dapat diterima (AQL). Pendekatan ini menggunakan tingkat kerusakan 0. Pendekatan
kontemporer tidak menganggap adanya trade off antara biaya pengendalian dan
kegagalan. Terdapat 3 perbedaan mendasar terhadap biaya kualitas optimal dari sudut
pandang kontemporer dari sudut pandang konvensional; Pertama, bahwa menurut
pandangan kontemporer, biaya pengendalian tidak akan meningkat tanpa batas pada
saatmendekati tingkat kerusakan 0. Kedua, bahwa biaya pengendalian kualitas akan
meningkat tetapi kemudian menurun pada saat mendekati tingkat kerusakan 0. Ketiga,
biaya kegagalan dapat ditekan sampai mendekati 0.
12.3 Penggunaan Informasi Biaya Kualitas
Informasi biaya kualitas dapat di gunakan untuk mengevaluasi kinerja program
perbaikan kualitas secara keseluruhan. Informasi biaya kualitas dapat juga di gunakan untuk
memperbaiki berbagai keputusan manajerial, misalnya dalam penetapan harga stategis dan
analisis produk baru.
Tujuan utama laporan biaya kualitas adalah untuk memperbaiki dan mempermudah
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan manajerial. Penggunaan informasi
biaya kualitas untuk keputusan implementasi program kualitas dan untuk mengevaluasi
keefektifan program tersebut.
12.4 Produktivitas: Pengukuran dan Pengendalian
Produktivitas berkaitan dengan memproduksi produk secara efisien dan lebih
menekan pada hubungan antara output dan input yang digunakan untuk menghasilkan
produk. Yang dimaksud produktivitas disini adalah total product efficiency; adalah titik yang
memenuhi 2 kondisi:
- Technical efficiency, untuk setiap kombinasi input tertentu dapat menhasilkan output
dalam jumlaha tertentu, dalam arti tidak ada kelebihan pemakaian input untuk
menghasilkan output tertentu.\
- Input trade-off efficiency, untuk setiap kombinasi input tertentu dapat menghasilkan
output dalam jumlah tertentu dan dapat memberikan biaya yang paling rendah.
Pengukuran Produktivitas dapat dilakukan dengan 2 cara berikut ini:
a. Partial produktivitas atau produktivitas persial ditentukan dengan mengukur
produktivitas untuk setiap satu jenis output saja.
b. Total produktivitas ditentukan dengan mengukur produktivitas semua jenis input
yang digunakan.

Vous aimerez peut-être aussi