Vous êtes sur la page 1sur 16

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Lembar Praktikum Mahasiswa


Kelompok: II
Kelas: TPJJ-4B
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 18-03-2014

ATTERBERG LIMITS
A. LIQUID LIMIT
Maksud pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada
keadaaan batas cair. Batas cair adalah kadar air batas dimana suatu tanah berubah dari
keadaan cair menjadi keadaan plastis.
1. ALAT DAN BAHAN
a. Alat batas cair standard
b. Alat pembuat alur (Groovingtool)
c. Sendok dempul
d. Pelat kaca 45 x 45 x 0.9 cm
e. Neraca dengan ketelitian 0.01 gr
f. Cawan kadar air minimal 42
g. Spatula dengan panjang 12.5 cm
h. Botol tempat air suling
i. Air suling
j. Oven
k. Sampel tanah
2. DASAR TEORI
Di dalam laboratorium, liquid limit didefinisikan sebagai kadar air dimana
contoh tanah yang telah dimasukkan pada alat cassagrande dibuat celah di tengahnya
dengan standard grooving tool lalu alat cassagrande diputar dengan kecepatan 2
ketukan per detik dan tinggi sejauh 10 mm, sehingga pada ketukan ke-25 contoh tanah
yang digores dengan grooving tool merapat sepanjang 0,5 inch.
Dalam batas cair kita mempelajari kadar air dalam keadaan tertentu. Dalam hal
ini hanya dipelajari/diuji dalam tiga keadaan, yaitu batas cair, batas plastis, dan batas
susut dari tanah, atau secara skematis diwakili pada sebuah diagram yaitu :
Cair Plastis Semi Plastis Solid

Diagram Atterberg Limit
BATAS CAIR BATAS PLASTIS
BATAS SUSUT
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: II
Kelas: TPJJ-4B
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 18-03-2014

Semakin ke kanan diagram di atas, kadar airnya semakin sedikit. Batas cair ini
ditentukan dengan percobaan memakai alat liquid limit. Alat ini dikembangkan oleh
cassagrande dan besarnya batas cair ditentukan pada ketukan ke-25.

3. LANGKAH KERJA
a. Benda uji/tanah basah diambil langsung dari lapangan dengan jenis tanah
lempung kemudian dikeringkan di sinar matahari sampai tanahnya kering lalu
dihaluskan dengan cara ditumbuk kemudian benda uji diayak dengan no
saringan 40.

b. Letakkan benda uji yang sudah dipersiapkan didalam plat kaca pengaduk.
c. Dengan menggunakan spatula aduklah benda uji tersebut dengan menambah
air suling sedikit demi sedikit, sampai homogen.


LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: II
Kelas: TPJJ-4B
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 18-03-2014
d. Setelah contoh menjadi campuran yang merata, ambil sebagian benda uji ini
dan letakkan di atas mangkok alat batas cair, ratakan permukaannya
sedemikian sehingga sejajar dengan dasar alat, bagian yang paling tebal harus
1 cm.

e. Buatlah alur dengan jalan membagi 2 benda uji dalam mangkok itu, dengan
menggunakan alat pembuat alur (groovingtool) melalui garis tengah
memegang mangkok dan simetris. Pada waktu membuat alur posisi alat
pembuat alur (groovingtool) harus tegak lurus dengan permukaan mangkok.
f. Putarlah alat sedemikian, sehingga mangkok naik/jatuh dengan kecepatan 2
putaran/detik. Pemutaran ini dilakukan terus sampai dasar alat benda uji
bersinggungan sepanjang kira-kira 1,25 cm dan dan catat jumlah pukulannya
pada saat bersinggungan.



LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: II
Kelas: TPJJ-4B
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 18-03-2014
g. Ulangi pekerjaan (d) sampai dengan (f) beberapa kali sampai diperoleh jumlah
pukulan yang sama, hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan apakah
pengadukan contoh sudah betul-betul merata kadar airnya. Jika ternyata pada
3 x percobaan telah diperoleh jumlah pukulan sama, maka ambillah benda
uji langsung dari mangkok pada alur kemudian masukkan dalam cawan
setelah dipersiapkan. Maka periksalah kadar airnya.
h. Kembalikan benda uji ke atas kaca pengaduk, dan mangkok alat batas cair
dibersihkan. Benda uji diaduk kembali dengan merubah kadar airnya.
Kemudian ulangi langkah (c) sampai dengan (g) minimal 3 x berturut-turut
dengan variasi kadar air yang berbeda, sehingga akan diperoleh perbedaan
jumlah pukulan sebesar 8-10.
i. Setelah kurang lebih 18 jam dalam oven, contoh tanah dikeluarkan dan
ditimbang kembali.


4. Hasil Percobaan LL
Keterangan LL
Jumlah Ketukan 10 16 23 31
No. cawan 1 28 59 26
Berat Cawan (gr) 17.45 25.01 17.55 17.17
Berat Cawan + tanah basa (gr) 42.51 56.92 76.04 59.37
Berat Cawan + tanah kering (gr) 30.47 42.28 51.17 41.94

5. Hasil Perhitungan LL
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: II
Kelas: TPJJ-4B
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 18-03-2014

a. Cara 1 (Cara Grafis):




dengan :
W = kadar air
w1 = berat tanah basah + cawan
w2 = berat tanah kering + cawan
w3 = berat cawan
Jadi:
a. Sampel 1




b. Sampel 2




c. Sampel 3




d. Sampel 4













LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: II
Kelas: TPJJ-4B
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 18-03-2014
Grafik Liquid Limit.

Keterangan :
Nilai batas cair (liquid limit) yang didapat dalam ketukan 25 sebesar 74,6%

b. Cara 2
Cara kedua yakni dengan menggunakan rumus :



Keterangan :
LL = liquid limit
Wn = kadar air pada ketukan ke-n
N = jumlah ketukan



65%
70%
75%
80%
85%
90%
95%
0 5 10 15 20 25 30 35
K
a
d
a
r

A
i
r

%

Jumlah Ketukan
Garis Rata-rata
Keruntuhan
74.6%
121 , 0
25
|
.
|

\
|
=
N
W LL
n
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: II
Kelas: TPJJ-4B
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 18-03-2014
Maka,




No.
Cawan
Jml. Ketukan (N) Wn (%) LL (%)
1 10 92,473 82,768
2 16 84,771 80,315
3 23 73,104 72,370
4 31 70,367 72,222

LLrata-rata = 76,919







% 768 , 82
25
10
473 , 92
121 , 0
1
=
|
.
|

\
|
= LL
% 315 , 80
25
16
711 , 84
121 , 0
2
=
|
.
|

\
|
= LL % 222 , 72
25
31
367 , 70
121 , 0
4
=
|
.
|

\
|
= LL
% 370 , 72
25
23
104 , 73
121 , 0
3
=
|
.
|

\
|
= LL
% 679 , 0
% 100
4 , 76
919 , 76 4 , 76
% 100
1
2 1
=

=
cara
cara cara
LL
LL LL
relatif Kesalahan
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: II
Kelas: TPJJ-4B
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 18-03-2014

B. BATAS PLASTIS ( PLASTIC LIMIT)

1. Maksud dan Tujuan Percobaan
Mencari kadar air pada plastis limit (batas plastis) dari sampel tanah.

2. Alat-alat dan Bahan
- Pelat kaca
- Container
- Contoh tanah lolos saringan No. 40 ASTM
- Spatula
- Mangkuk porselin
- Air suling
- Oven
- Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram

3. Teori Dasar
Di dalam laboratorium, plastic limit didefinisikan sebagai kadar air pada
batas dimana contoh tanah digulung pada pelat kaca hingga mencapai diameter
1/8 inch (3,2 mm) dan tanah tersebut tepat retak-retak halus.
Dari percobaan ini dapat ditentukan Plastic index (Ip), dimana :


Kadar air tanah dalam keadaan aslinya biasanya terletak antara batas plastis
dan cair. Rumus yang digunakan :




I
p
= LL - PL
W = . 100 %
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: II
Kelas: TPJJ-4B
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 18-03-2014
dengan :
W = kadar air
w1 = berat tanah basah + cawan
w2 = berat tanah kering + cawan
w3 = berat cawan

4. LANGKAH KERJA
a. Letakkan benda uji pelat kaca, kemudian diaduk sehingga kadar airnya merata.
b. Setelah kadar air cukup merata, buatlah bola-bola tanah dari benda uji itu seberat 8
gr, kemudian bola-bola tanah itu digeleng diatas pelat kaca. Penggelengan dilakukan
dengan telapak tangan dengan kecepatan 80-90 gelengan per menit.
c. Penggelengan dilakukan sampai benda uji membentuk batang dengan diameter 3
mm. Kalau pada waktu penggelengan itu ternyata sebelum benda uji mencapai
diameter 3 mm sudah retak, maka benda uji dilakukan kembali ditambah air sedikit
dan diaduk sampai merata. Jika ternyata penggelengan bola-bola itu bisa mencapai
diameter lebih kecil dari 3 mm tanpa menunjukkan retakan-retakan, maka contoh
tanah perlu dibiarkan beberapa saat diudara, agar kadar airnya berkurang sedikit.
d. Pengadukan dan penggelengan diulangin terus sampai retakan-retakan itu terjadi
tepat pada saat gelengan mempunyai diameter 3 mm.
e. Periksa kadar air batang tanah pada langkah kerja (d) dilakukan ganda, benda uji
untuk pemeriksaan kadar air 5 gr.
5. Hasil Percobaan PL
Keterangan PL
Jumlah Ketukan - -
No. cawan 5 56
Berat Cawan (gr) 17,31 17,28
Berat Cawan + tanah basa (gr) 37,77 40,06
Berat Cawan + tanah kering (gr) 33,38 34,56


LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: II
Kelas: TPJJ-4B
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 18-03-2014

6. Hasil Perhitungan PL




dengan :
W = kadar air
w1 = berat tanah basah + cawan
w2 = berat tanah kering + cawan
w3 = berat cawan
Jadi:
a. Sampel 1




b. Sampel 2




Indeks Plastis (IP)



Keterangan LL PL
Jumlah Ketukan 10 16 23 31 - -
No. cawan 1 28 59 26 5 56
Berat Cawan (gr) 17.45 25.01 17.55 17.17 17,31 17,28
Berat Cawan + tanah basa (gr) 42.51 56.92 76.04 59.37 37,37 40,06
Berat Cawan + tanah kering
(gr)
30.47 42.28 51.17 41.94 33,38 34,56
Kadar air ( %) 92,473 84,771 73,104 70,367 27,318 35,001
Kadar air Rata-Rata (%) 80,179 31,159
IP= LL-PL (%) 49,020

I
p
= LL PL
= 80,179-31.159
= 49,020%
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: II
Kelas: TPJJ-4B
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 18-03-2014

C. PENGUJIAN SHRINKAGE LIMIT
1. Maksud dan Tujuan Percobaan
Mencari kadar air pada batas susut dari suatu sampel tanah.
2. Alat-alat dan Bahan
- Raksa
- Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
- Contoh tanah lolos saringan no. 40 ASTM, kering oven
3. Dasar Teori
Shrinkage limit adalah kadar air pada batas keadaan semiplastis dan
beku. Di dalam laboratorium, shrinkage limit didefinisikan sebagai batas
dimana tidak akan terjadi perubahan volume pada massa tanah, apabila kadar
airnya dikurangi. Pada tahapan ini tanah mengering tanpa diikuti perubahan
volume. Batas susut ditunjukkan dengan kadar air tanah pada tahap mengering
dan tidak terdapat perubahan/pengurangan volume.
Rumus yang digunakan :



dengan :
ww = berat tanah basah
wd = berat tanah kering
Vw = volume tanah basah
Vd = volume tanah kering
w = berat jenis air = 1 gram/cm3




LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: II
Kelas: TPJJ-4B
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 18-03-2014

4. Persiapan Bahan
1. Mempersiapkan tanah lolos saringan No. 40 ASTM kering udara
2. Mempersiapkan air suling dan botol penyemprot
3. Menimbang coated dish atau container yang diperlukan

5. Langkah Kerja
1. Memasukkan butiran tanah ke dalam mangkuk porselin dan diberi air suling
secukupnya kemudian diaduk dengan spatula hingga homogen.

2. Sampel tanah yang sudah homogen tersebut diperlakukan seperti pada
langkah-langkah percobaan liquid limit, diusahakan tanah telah merapat
sepanjang 0.5 inch pada kisaran 20-25 ketukan.
3. Mengambil sampel tanah dari alat cassagrande tersebut ke dalam coated
dish yang sudah diolesi vaseline. Jangan lupa untuk mengetuk-ngetuk coated
dish agar sampel tanah mengisi penuh seluruh bagian coated dish dan
permukaannya rata.
4. Menimbang sampel tanah dan coated dish tersebut.
5. Lakukan untuk dua kali percobaan.
6. Mendiamkan coated dish dan sampel tanah di udara terbuka kurang lebih
selama 18 jam agar tidak mengalami retak-retak akibat pemanasan secara
tiba-tiba.
7. Setelah 18 jam, baru sampel tanah dimasukkan ke dalam oven.
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: II
Kelas: TPJJ-4B
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 18-03-2014

8. Setelah sekitar 1824 jam di oven, coated dish dan tanah kering dikeluarkan
dari oven. Menimbangnya lagi, dan kemudian menghitung volume tanah
basah dan volume tanah kering.
Menghitung volume tanah basah :
- Menimbang coated dish (w1).
- Memasukkan raksa ke dalam coated dish sampai penuh, lalu permukaan
raksa diratakan dengan pelat kaca agar sejajar dengan pinggiran coated
dish.

- Kemudian coated dish beserta isinya ditimbang (w2).
- Volume tanah basah adalah:



Menghitung volume tanah kering :
- Memasukkan raksa ke dalam shrinkage dish sampai penuh dan
meratakannya dengan pelat kacaMenimbang shrinkage dish beserta
isinya dan diperoleh berat air raksa dalam shrinkage dish (wHg+S).
- Mencelupkan contoh tanah kering ke dalam shrinkage dish yang berisi
raksa dengan menekannya secara hatihati dengan pelat kaca berkaki
tiga sehingga permukaan sampel tanah benarbenar berada tepat di
permukaan air raksa sebagian raksa akan tumpah keluar. Proses ini
disebut sub-merging soil cake.





LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: II
Kelas: TPJJ-4B
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 18-03-2014








- Mengeluarkan sampel tanah dan menimbang kembali shrinkage dish +
raksa yang tersisa (wHg).
- Volume tanah kering adalah:


6. Hasil Percobaan





















1 Berat tanah basah + coated dish ww+c (gr) 88,360
2 Berat coated dish wc (gr) 55,600
3 Berat tanah basah
ww = ww+c -
wc(gr) 32,760
4 Berat tanah kering + coated dish wd+c (gr) 77,410
5 Berat tanah kering
wd = wd+c - wc
(gr) 21,810
6 Berat raksa + coated dish wHg+c 329
7 Berat raksa wHg 273,400
8 Volume tanah basah (Vw) wHg / 13.53 20,207
9 Berat raksa + shrinkage dish wHg+s 1866,2
10
Berat raksa + shrinkage dish (setelah sub-
merging soil cake) w'Hg+s 1648,4
11 Berat raksa yang dipindahkan
(wHg+s) -
(w'Hg+s) 217,8
12 Volume tanah kering (Vd) w'Hg / 13.53 16,098
13 Shrinkage Limit (%) SL 31,366
14 Shrinkage Rasio (%) SR 135,483
gambar proses sub-merging soil cake
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: II
Kelas: TPJJ-4B
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 18-03-2014

Keterangan :












% 483 , 135
% 100
098 , 16
810 , 21
% 100 ) (
=
=
=
d
d
V
w
SR Rasio Shrinkage
( ) ( )
( ) ( )
% 366 , 31
% 100
810 , 21
109 , 4 95 , 10
% 100
810 , 21
1 098 , 16 207 , 20 810 , 21 760 , 32
% 100 ) (
=


=
d
w d w d w
w
V V w w
SL Limit Shrinkage

LABORATORIUM TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Lembar Praktikum Mahasiswa
Kelompok: II
Kelas: TPJJ-4B
Pengajar:
Ir. Ependi Napitu, M.T.
Tgl Praktek: 18-03-2014

KESIMPULAN
Liquid limit
1. Nilai Liquid limit (LL) pada sampel tanah adalah 76,4 % (dengan cara I) dan
76,919% (dengan cara II). Nilai Liquid limit pada ketukan ke-25 ialah 76,4 %
2. Nilai kesalahan relatifnya adalah 0,679%.

Plastic Limit
1. Nilai plastic limit dari sampel tanah yang digunakan dalam praktikum ini adalah
31,159 % dengan nilai plastic index 49,020%.
2. Tanah yang diuji berjenis tanah lanau anorganik dengan tingkat plastisitas yang
tinggi.
Shrinkage Limit
1. Sampel tanah yang diuji memiliki nilai shrinkage limit pada kadar air 31,366%
dengan nilai shrinkage ratio 1,35483;
2. Dalam percobaannya digunakan raksa karena ikatan partikel raksa sangat kuat,
sehingga tidak akan masuk ke dalam sample dan mempengaruhi berat sample.
Demikian, pengukuran berat shrinkage limit akan lebih akurat.

Vous aimerez peut-être aussi