T: 021 392 7412 E: trp@bappenas.go.id WWW.TATARUANGPERTANAHAN.COM Dinamika Isu Tata Ruang dan Pertanahan SERTIFIKAT PRONA !"#"$"% ' WORKSHOP KNOWLEDGE MANAGEMENT !"#"$"% ( RESENSI BUKU: AGRICULTURE IN URBAN PLANNING !"#"$"% ( EDISI 7/ AGUSTUS 2014 ISb TATA kbANC: Agustus men|ad bulan yang menycrct upaya reklamas 1eluk 8enca, 8al. Upaya n dfasltas pemerntah dengan mengubah peruntukan tata ruang dar kawasan kcnservas men|ad daerah pemanfaatan. Se|umlah crgansas kemasyarakatan sedang menyapkan gugatan agar Peraturan Presden Ncmcr 5i 1ahun 20i4 yang mengubah tata ruang 1eluk 8enca tu dbatalkan. Cugatan tu dlakukan karena pemerntah danggap tdak kcnssten dalam men|aga kawasan kcnservas. Pada bulan n |uga, UU Kelautan yang tertunda selama i3 tahun kembal dbahas, dan dharapkan selesa dbahas pada tahun n. Ke depan, UU Kelautan akan berperan sebaga payung hukum pengelclaan ekcncm laut, kan, zcna ekcncm eksklusf (ZLL) dan negara kepulauan, termasuk aspek perdatanya. UU Kelautan mengccrdnaskan i7 kementeran dan lembaga terkat pengelclaan laut dan sumber daya yang terkandung d dalamnya, termasuk d antaranya pengaturan pengelclaan laut lepas dan ZLL lndcnesa ber|arak lebh dar i2-200 ml dar pessr panta yang selama n belum datur. 1erkat dengan mcda transpcrtas darat, rencana pembangunan kereta bandara yang menghubungkan Stasun Kereta Ap Manggara dengan 8andara Scekarnc- Hatta segera terwu|ud. P1 Kereta Ap lndcnesa berencana mengcperaskan i8 kereta per har, mengkut |am cperas 8andara Scekarnc-Hatta 20 |am per har. Selan tu u| ccba penggunaan LPP mula dberlakukan walau drasa mash membutuhkan analss lebh lan|ut mengena pengenaan baya para pengguna |alan. Lvaluas prcgram kampung deret pun mula dlakukan pada bulan n cleh Pemda DKl lakarta. Lvaluas dlakukan menyeluruh terkat pelaksanaan hngga perencanaan agar tdak ada lag perscalan yang merugkan warga ataupun pemerntah. ISb PkTANAPAN: labcdetabek saat n darurat lahan dan perumahan ter|angkau bag masyarakat berpenghaslan rendah. Fencmena kenakan harga tanah dan bangunan d pusat kcta men|ad ndkatcr dar gap yang makn membesar antara permntaan dan penawaran dar perumahan yang ter|angkau. Hal n berdampak pada kebutuhan adanya 8ank 1anah sebaga alternatf keb|akan pengadaan tanah bag pelaksanaan pembangunan untuk kepentngan umum, sekalgus sebaga pengendal harga tanah. Pemerntah seharusnya mula merealsaskan amanat UU Nc i/20ii tentang Perumahan dan Kawasan Permukman, khususnya 8ab lX Pasal i05 tentang penyedaan tanah. D bulan n, kekerasan dalam penanganan kcnk agrara dan sumber daya alam menngkat men|elang Pemlu Presden 20i4. Masalah tersebut dapat berpctens men|ad bcm waktu yang menuntut penanganan serus bag presden terplh nant. Selan tu, tumpang tndh lahan mash ter|ad d beberapa daerah dan perlu perhatan lebh lan|ut. 8adan Pertanahan Nascnal (8PN) Kcta Pekalcngan, lawa 1engah, menargetkan pembuatan sertkat 500 bdang tanah melalu prcyek cperas nascnal agrara 20i5. Pada tahun 20i4 8PN sap membagkan sebanyak 275 sertkat prcgram nascnal atau prcna pada ii kelurahan. [AY] NWSLTTk !"#$% '$#"!( PERLUNYA KEBIJAKAN SECARA NASIONAL UNTUK ... HAL 3 I|ustrasi Laut Indenesia Penyediaan tanah menjadi faktor penting dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dengan kemunculan konfik lahan yang menghambat penyediaan tanah, membuat ide pembentukan Bank Tanah mencuat ke permukaan. Hal itulah yang kemudian dibahas dalam Focus Group Discussion Urban Land Policy, yang diadakan oleh Direktorat Perumahan dan Permukiman Kementerian PPN/Bappenas, di Hotel Ambhara, Jakarta (8/7). FGD Urban Land Policy dilaksanakan dalam rangka penyusunan Roadmap Housing Policy Reform sebagai masukan bagi penyusunan RPJMN 2015- 2019 Bidang Perumahan dan Permukiman. Pada FGD ini turut hadir pula Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan Bappenas, Badan Pertanahan Nasional, Kementerian Perumahan Rakyat, HUD, dan Perumnas. Direktur Perumahan dan Permukiman, Ir. Nugroho Tri Utomo, MRP, mengungkapkan bahwa FGD ini dilaksanakan untuk menyepakati teknik penyediaan tanah yang paling efektif dan menyepakati model dan tahapan pembentukan bank tanah. Pembentukan bank tanah dimaksudkan untuk memperkuat UU No. 2 Tahun 2013 tentang Penyediaan Tanah Bagi Pembangunan untuk kepentingan umum. Dengan adanya bank tanah dapat mempercepat proses akuisisi lahan oleh pemerintah, khususnya bagi tanah- tanah terlantar serta penyediaan tanah bagi Penyusunan Rancangan Teknokratik RPJMN 2015 2019 Perlunya keb|akan secara nascnal untuk melengkap penanganan tata ruang dengan mempercepat prcses penyusunan regulas dan pedcman terkat penataan ruang, sepert, penyedaan pedcman penetapan serta petun|uk penetapan nsentf LP28, dan penegasan KLHS sehngga daerah mendapat petun|uk dalam penerapannya dan percepatan penerbtan persetu|uan substans P1Pw Kab/Kcta. Hal n dbahas pada Fccus Crcup Dscusscn penyusunan Pancangan 1eknckratk PPlMN 20i5 - 20i 8dang 1ata Puang d Hctel Akman, lakarta (i0/7). Pertemuan yang bertu|uan untuk mendapatkan masukan dan saran dar Pemerntah Daerah terhadap Pancangan 1eknckratk PPlMN 20i5-20i 8dang 1ata Puang n, mengundang empat narasumber 8appeda Prcvns sebaga perwaklan dar pulau-pulau besar d lndcnesa, yakn Kepala 8appeda Prcvns Sumatera 8arat, 8appeda Prcvns lawa 1mur, Kepala 8appeda Prcvns Ccrcntalc, dan 8appeda Prcvns Kalmantan 1mur . Perwaklan daerah menga|ukan usulan secara umum terhadap revs P1PwN, yakn dengan penambahan PKN dan KSN, serta penngkatan status dan penambahan sarana transpcrtas sepert bandara dan pelabuhan men|ad status nternascnal dan nascnal. D lapangan, beberapa perwaklan daerah mengungkapkan bahwa serngkal perda terhambat cleh tanah ulayat, hal n harus segera men|ad perhatan pemerntah. Sementara tu, khusus untuk daerah tertnggal sebaknya ntervens pemerntah lebh dcmnan dbandng swasta dalam hal pendanaan. 1erkat kerangka kelembagaan dapat dtambahkan stakehclders Kementeran Kehutanan untuk kawasan hutan negara dan 8PN (8adan Pertanahan Nascnal). Pada fcrum tersebut |uga daerah mengemukakan bahwa perlu adanya snergtas rencana pembangunan dengan rencana tata ruang. Hal n dapat dlakukan dengan pemetaan ndkas prcgram dalam P1P dengan rencana pembangunan. idang Pertanahan Pembahasan penyusunan Pancangan 1eknckratk PPlMN 20i5 - 20i 8dang Pertanahan dlaksanakan d har berkutnya (ii/7). Pada FCD tersebut selan untuk mendapatkan masukan dan saran dar Kanwl 8PN dan Pemerntah Daerah dalam penyusunan Draf-0 Pancangan 1eknckratk PPlMN 20i5-20i 8dang Pertanahan, fcrum n pun bertu|uan untuk menscsalsaskan gambaran pckck- pckck keb|akan nascnal d 8dang Pertanahan untuk 1ahun 20i5-20i. Dalam fcrum tersebut, berbaga permasalahan pengelclaan pertanahan, dsampakan cleh narasumber dan peserta yang tdak |auh berbeda dengan kegatan sehar sebelumnya, mereka adalah perwaklan 8PN dar beberapa daerah d lndcnesa, d antaranya 8PN Ccrcntalc, 8PN lawa 1mur, 8PN Kalmantan 1mur, 8PN Maluku Utara, dan 8PN Sumatera 8arat. 8eberapa su yang perlu mendapat perhatan d antaranya perubahan dar stelsel negatf men|ad stelsel pcstf, alh fungs lahan, mnmnya peta dasar, tanah adat ulayat, batas wlayah, penyedaan lahan, snerg kelembagaan, dan tumpang tndhnya perznan lahan. 8anyak P1Pw yang belum dsahkan karena berbenturan dengan regulas dan keb|akan Kementeran Kehutanan, terutama dalam hal kawasan hutan. Kasus-kasus yang berkatan dengan penyalahgunaan kawasan hutan serngkal menyeret pe|abat yang bersangkutan ke ranah hukum. Serngkal saat ada kasus yang dbawa ke ranah hukum, 8PN mengalam kekalahan d pengadlan karena dckumen yang dmlk cleh 8PN tdak lengkap. Hal n berdampak pada kebutuhan akan penngkatan sstem pengelclaan arsp/dckumen pertanahan untuk menun|ang sstem publkas pcstf. Selan tu, penngkatan layanan pertanahan harus melput semua |ens legalsas aset untuk access refcrm bukan hanya redstrbus. 1erkat dengan kebutuhan SDM, pada fcrum tersebut dungkapkan bahwa selan penambahan |uru ukur, perlu |uga penambahan pegawa penelt dckumen yurds. D ss lan, perwaklan 8PN Ccrcntalc mengemukakan kebutuhan akan pembatasan kcnvers lahan pertanan men|ad ncn pertanan melalu pemberan nsentf dan dsnsentf, msalnya untuk hunan vertkal dan perbakan nfrastruktur. Hal n pentng untuk men|amn ter|aganya lumbung pangan yang ada d Prcvns Ccrcntalc. Pada fcrum tersebut, perwaklan 8PN daerah mencertakan pula mengena berbaga kegatan ncvas yang telah mereka lakukan. 8eberapa ncvas kegatan yang telah dlakukan Kanwl 8PN latm dalam pelayanan pertanahan, antara lan: cne day servce, layanan tu|uh ment (SOP 8 |am, dlayan hanya 7 ment), layanan har Sabtu, dan 8PN gc mcble. 8erbaga certa dan masukan dar peserta FCD tersebut akan dpetakan dan dplah-plah sesua dengan keb|akan yang telah dsusun dalam Pancangan 1eknckratk PPlMN 20i5- 20i 8dang Pertanahan. [CN/CAP/Ik] )*+,-+ !-."$+$/( Sumber: Dekumentasi TkP Bidang Tata Ruang dan Pertanahan 2 Sertifikat Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA) PPONA adalah sngkatan dar Prcyek Operas Nascnal Agrara. PPONA datur dalam Kepmendagr Nc. i8 1ahun i8i tentang Prcyek Operas Nascnal Agrara. 1u|uan utama dar PPONA adalah memprcses pensertpkatan tanah secara masal sebaga perwu|udan dar pada prcgram Catur 1ertb d bdang Pertanahan yang pelaksanaannya dlakukan secara terpadu dan dtu|ukan bag segenap lapsan masyarakat terutama bag gclcngan ekcncm lemah, serta menyelesakan secara tuntas terhadap sengketa-sengketa tanah yang bersfat strategs. PPONA dbentuk dalam lngkungan Drektcrat lenderal Agrara Departemen Dalam Neger. PPONA adalah salah satu bentuk kegatan legalsas aset dan pada hakekatnya merupakan prcses admnstras pertanahan yang melput; ad|udkas, pendaftaran tanah sampa dengan penerbtan sertpkat/tanda bukt hak atas tanah dan dselenggarakan secara massal. Kegatan PPONA pada prnspnya merupakan kegatan pendaftaran tanah pertama kal. PPONA dlaksanakan secara terpadu dan dtu|ukan bag segenap lapsan masyarakat terutama bag gclcngan ekcncm lemah dan menyeselakan secara tuntas terhadap sengketa-sengketa tanah yang bersfat strategs. 1u|uan PPONA adalah memberkan pelayanan pendaftaran pertama kal dengan prcses yang sederhana, mudah, cepat dan murah dalam rangka percepatan pendaftaran tanah d seluruh ndcnesa dengan mengutamakan desa mskn/tertnggal, daerah pertanan subur atau berkembang, daerah penyangga kcta, pnggran kcta atau daerah mskn kcta, daerah pengembangan ekcncm rakyat. Peserta PPONA berkewa|ban untuk: (i) menyedakan/menyapkan alas hak/ alat bukt perclehan/penguasaan tanah yang akan d|adkan dasar pendaftaran tanah sesua ketentuan yang berlaku; (2) menun|ukkan letak dan batas-batas tanah yang dmchcn (dapat dengan kuasa); (3) menyerahkan 8ukt Setcr 8ea Perclehan Hak Atas 1anah dan 8angunan (8PH18) dan 8ukt Setcr Pa|ak Penghaslan dar Pengalhan Hak Atas 1anah dan 8angunan (PPh) bag peserta yang terkena ketentuan tersebut; dan (4) memasang patck batas tanah sesua ketentuan yang berlaku. kkITkIA SbYk Pk0NA Subyek atau peserta PPONA adalah masyarakat gclcngan ekcncm lemah sampa dengan menengah. Masyarakat gclcngan ekcncm lemah sampa dengan menengah yang memenuh persyaratan sebaga subyek/peserta PPONA yatu peker|a dengan penghaslan tdak tetap antara lan petan, nelayan, pedagang, peternak, pengra|n, peluks, buruh musman dan lan-lan peker|a dengan penghaslan tetap. D dalam penetapan lckas PPONA perlu memperhatkan kcnds wlayah dan nfrastruktur pertanahanan yang terseda. 8dang tanah yang dapat ddaftarkan atas nama sesecrang atau i (satu) peserta dalam kegatan PPONA palng banyak 2 (dua) bdang tanah. kkITkIA 0Yk Pk0NA Adapun krtera cbyek PPONA, yakn sebaga berkut: (i) 1anah sudah dkuasa secara sk; (2) Mempunya alas hak (bukt kepemlkan); (3) 8ukan tanah warsan yang belum dbag: (4) 1anah tdak dalam keadaan sengketa; (5) Lckas tanah berada dalam wlayah kabupaten lckas peserta prcgram yang dbuktkan dengan K1P; dan (6) Memenuh ketentuan tentang luas tanah maksmal cbyek PPONA. TAPAPAN PLAkSANAAN Pk0NA Setelah krtera subyek dan cbyek terpenuh, maka kta dapat melan|utkan ke tahapan pelaksanaan PPONA. 8eberapa tahapan yang harus dlakukan, yakn: (i)Penyerahan dckumen anggaran; (2) Penetapan Lckas; (3) Penyuluhan; (4) Pengumpulan data (alat bukt/alas hak, Penetapan Peserta); (5) Pengukuran dan Pemetaan; (6) Pemerksaan 1anah; (7) Pengumuman; (8) Penerbtan SK Hak/ Pengesahan Data Fsk dan Data Yurds (Penetapan Hak); () Penerbtan sertpkat/ Pembukuan Hak; dan (i0) Penyerahan Sertpkat. SbMk IAYA Pk0NA 8aya untuk pelaksanaan pengelclaan kegatan PPONA bersumber dar rupah murn pada Anggaran Pendapatan dan 8elan|a Negara (AP8N), yang dalckaskan ke anggaran 8PN. Sementara untuk baya matera, pembuatan dan pemasanagan patck tanda batas, 8ea Perclehan Hak Atas 1anah dan 8angunan (8PH18) dan Pa|ak Penghaslan dar Pengalhan Hak Atas 1anah dan 8angunan (PPh) bag yang terkena ketentuan perpa|akan men|ad beban kewa|ban peserta prcgram. (dar berbaga sumber) 0$0$%$/ LINK TERKAIT Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan, Bappenas Portal Tata Ruang dan Pertanahan Sekretariat BKPRN Potret Kegiatan TRP Penyusunan Rancangan Teknokratik RPJMN 2015 - 2019 Workshop Knowledge Management Cedung PN kI 3 Penanggung Iawab : Direktur Tata kuang dan Pertanahan Tim kedaksi : Direkterat Tata kuang dan Pertanahan diter : Astri, Cina, Santi Layeut: Indra dan Astri Agriculture in Urbang Planning Pertanan perkctaan (urban agrculture/UA) adalah ndustr yang terletak d dalam atau d pnggran kcta atau metrcpcls yang tumbuh dan muncul; prcses dan dstrbus berbaga prcduk makanan dan bukan makanan; penggunaan sebagan besar sumber daya manusa dan materal; prcduk dan layanan yang dtemukan d dalam dan sektar daerah perkctaan; dan pada glrannya memasck sumber daya manusa, bahan, prcduk, dan |asa sebagan besar daerah perkctaan. Melhat pengembangan keb|akan i5 tahun terakhr, UA men|ad bdang yang daku saat n. Hal n karena UA mendukung mata pencaharan dan menghaslkan nla ekcncm dar lahan yang kcscng dan terbengkala. Selan tu, UA |uga men|ad katals crgansas masyarakat untuk pengh|auan kcta. Hal n dapat menngkatkan keanekaragaman makanan karena UA memperbclehkan prcduk segar berasal dar sumber daya lckal. 8uku n merupakan hasl peneltan yang dlakukan cleh Agrcpcls penerma beasswa d Afrka dan Amerka Latn antara 2002 dan 2005, yang dlakukan d Chana, Senegal, Malaw, dan Ngera. 8ab-bab dalam buku n bercerta tentang sstem pangan perkctaan, perencanaan kcta, penggunaan metcdclcg partspatf dan penggunaan ar lmbah. Sebuah stud d Kenya menelt ketahanan pangan dan gz untuk tngkat rumah tangga d daerah mskn Narcb. 8erbeda dengan peneltan d Nkaragua yang mengeksplcras ekclcg scsal dan |arngan praktk berkebun d rumah. Sementara bab lannya menya|kan temuan awal terkat dengan kesehatan petan d pnggran kcta Pcsarc (Argentna). |CP] ludul 8uku: Agricu|ture in brban P|anning Penyusun: Mark Redwood Penerbit : International Development Research Centre Jumlah halaman: 267 DIkkT0kAT TATA kbANC DAN PkTANAPAN, APPNAS Ia|an Taman Surepati Ne. 2A Cedung Madiun Lt. 3 T : 021 392 7412 F : 021 392 6601 : trp@bappenas.ge.id W: www.trp.er.id Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi kami: ,-%-/%" '1!1( Knowledge Management adalah suatu disiplin ilmu yang digunakan untuk meningkatkan performa seseorang atau organisasi, dengan cara mengatur dan menyediakan sumber ilmu yang ada saat ini dan yang akan datang. Pesatnya perkembangan teknologi menjadi kebutuhan di setiap organisasi dalam mengelola data dan pengetahuan yang dimiliki, hal ini pula yang melatarbelakangi Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan untuk mempelajari dan mengembangkan manajemen pengetahuan atau yang lebih dikenal dengan Knowledge Management. Melanjutkan lokakarya pengelolaan pengetahuan yang sebelumnya telah dilaksanakan pada 20 Maret 2014, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan kembali menyelenggarakan workshop Knowledge Management sebagai bentuk dari diseminasi kebijakan dan rencana penerapannya. Workshop yang diselenggarakan pada 21 Juli 2014 di Hotel Oria, Jakarta ini, bertujuan untuk mensosialisasikan aplikasi Knowledge Management yang telah disusun oleh tim TRP untuk berbagi pengetahuan di lingkup Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan. Aplikasi KM TRP ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan aset pengetahuan dari berbagai sektor, terutama mengenai Bidang Tata Ruang dan Pertanahan. Masukan dari para user sistem dan pengembang Knowledge Management untuk perbaikan penerapan KM di Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan memiliki peranan yang sangat penting untuk penggunaannya di masa yang akan datang. Adapun beberapa agenda dari pengelolaan pengetahuan TRP yakni berfokus pada tiga hal, antara lain: (a) membuat pengetahuan dan proses pengetahuan lebih eksplisit; (b) pengembangan kerangka kerja strategis untuk memandu eksploitasi pengetahuan dalam produk, jasa, dan proses; dan (c) pengenalan metode yang lebih sistematis untuk manajemen pengetahuan. Ke depan, Knowledge Management yang telah diterapkan di Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan tidak hanya dianggap sebagai kegiatan yang episodik, namun terus menerus dan berkelanjutan, karena akan bermanfaat bagi perkembangan dan pertumbuhan sebuah organisasi. [AY] Workshop Knowledge Management
Sumber: Dekumentasi TkP Generating Livelihoods and Food Security 4