Vous êtes sur la page 1sur 9

LTM BIOLOGI MOLEKULER

PEMICU PBL 2 : PROTEIN


Muhammad Fatah Karyadi (1206263370)
Aplikasi Protein

ABSTRAK
Protein merupakan zat yang sangat penting dibutuhkan oleh manusia karena protein
bukan hanya sekedar bahan struktural, seperti lemak dan karbohidrat. Protein
merupakan kelompok dari makromolekul organik kompleks yang diantaranya
terkandung hidrogen, okisgen, nitrogen, karbon, fosfor dan sulfur serta terdiri dari satu
atau beberapa rantai dari asam amino.
Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih polimer.Setiap Polimer
tersusun atas monomer yang di sebut asam amino.Masing-masing asam amino
mengandung satu atom Karbon(C) yang mengikat satu atom Hidrogen(H),satu gugus
amin(NH
2
),satu gugus karboksil(-COOH),dan lain-lain(Gugus R).
Pengertian protein dalam ilmu gizi adalah suatu kelompok makronutrisi berupa senyawa
asam amino yang berfungsi sebagai zat pembangun dan pendorong metabolisme dalam
tubuh. Zat ini tidak dapat dihasilkan sendiri oleh manusia kecuali lewat makanan seperti
halnya makanan yang mengandung protein.
Aplikasi protein dewasa ini telah dikembangkan ke berbagai macam bidang seperti
bidang medis, kosmetik, militer, industri dan bidang pangan. Berikut pembahasan
aplikasi protein dalam berbagai bidang tersebut

KATA KUNCI
Protein, enzim, medis, kosmetik, pangan, industri, militer, albumin, insulin.

A. Protein Dalam Bidang Medis
a. Vaksin
Vaksin berasal dari bahasa latin vacca (sapi) dan vaccinia (cacar sapi). Vaksin adalah
bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu
penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme
alami atau liar. Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan
sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau
hasil-hasil pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa virus, dsb.). Vaksin akan
mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan untuk bertahan terhadap
serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga bisa
membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif (kanker).
Pemberian vaksin diberikan untuk merangsang sistem imunologi tubuh untuk
membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit
yang dapat dicegah dengan vaksin. Ada beberapa jenis vaksin. Namun, apa pun
jenisnya tujuannya sama, yaitu menstimulasi reaksi kekebalan tanpa menimbulkan
penyakit.


JENIS-JENIS VAKSIN


1. Live attenuated vaccine
Vaksin hidup yang dibuat dari bakteri atau virus yang sudah dilemahkan daya
virulensinya dengan cara kultur dan perlakuan yang berulang-ulang, namun
masih mampu menimbulkan reaksi imunologi yang mirip dengan infeksi
alamiah. Sifat vaksin live attenuated vaccine, yaitu :
Vaksin dapat tumbuh dan berkembang biak sampai menimbulkan respon
imun sehingga diberikan dalam bentuk dosis kecil antigen
Respon imun yang diberikan mirip dengan infeksi alamiah, tidak perlu
dosis berganda
Dipengaruhi oleh circulating antibody sehingga ada efek netralisasi jika
waktu pemberiannya tidak tepat.
Vaksin virus hidup dapat bermutasi menjadi bentuk patogenik
Dapat menimbulkan penyakit yang serupa dengan infeksi alamiah
Mempunyai kemampuan proteksi jangka panjang dengan keefektifan
mencapai 95%
Virus yang telah dilemahkan dapat bereplikasi di dalam tubuh,
meningkatkan dosisi asli dan berperan sebagai imunisasi ulangan
Contoh : vaksin polio (Sabin), vaksin MMR, vaksin TBC, vaksin demam
tifoid, vaksin campak, gondongan, dan cacar air (varisela)


2. Inactivated vaccine (Killed vaccine)
Vaksin dibuat dari bakteri atau virus yang dimatikan dengan zat kimia
(formaldehid) atau dengan pemanasan, dapat berupa seluruh bagian dari
bakteri atau virus, atau bagian dari bakteri atau virus atau toksoidnya saja.
Sifat vaksin inactivated vaccine, yaitu :
Vaksin tidak dapat hidup sehingga seluruh dosis antigen dapat
dimasukkan dalam bentuk antigen
Respon imun yang timbul sebagian besar adalah humoral dan hanya
sedikit atau tidak menimbulkan imunitas seluler
Titer antibodi dapat menurun setelah beberapa waktu sehingga diperlukan
dosis ulangan, dosis pertama tidak menghasilkan imunitas protektif tetapi
hanya memacu dan menyiapkan system imun, respon imunprotektif baru
barumuncul setelah dosis kedua dan ketiga
Tidak dipengaruhi oleh circulating antibody
Vaksin tidak dapat bermutasi menjadi bentuk patogenik
Tidak dapat menimbulkan penyakit yang serupa dengan infeksi alamiah
Contoh : vaksin rabies, vaksin influenza, vaksin polio (Salk), vaksin
pneumonia pneumokokal, vaksin kolera, vaksin pertusis, dan vaksin
demam tifoid.

3. Vaksin Toksoid
Vaksin yang dibuat dari beberapa jenis bakteri yang menimbulkan penyakit
dengan memasukkan racun dilemahkan ke dalam aliran darah. Bahan bersifat
imunogenik yang dibuat dari toksin kuman. Hasil pembuatan bahan toksoid
yang jadi disebut sebagai natural fluid plain toxoid yang mampu merangsang
terbentuknya antibodi antitoksin. Imunisasi bakteri toksoid efektif selama satu
tahun. Bahan ajuvan digunakan untuk memperlama rangsangan antigenik dan
meningkatkan imunogenesitasnya. Contoh : Vaksin Difteri dan Tetanus

4. Vaksin Acellular dan Subunit
Vaksin yang dibuat dari bagian tertentu dalam virus atau bakteri dengan
melakukan kloning dari gen virus atau bakteri melalui rekombinasi DNA,
vaksin vektor virus dan vaksin antiidiotipe. Contoh vaksin hepatitis B, Vaksin
hemofilus influenza tipe b (Hib) dan vaksin Influenza.

b. Insulin
Insulin merupakan sejenis hormon jenis polipeptida yang dihasilkan oleh kelenjar
pankreas. Sel yang menghasilkan hormon insulin dalam kelenjar pankreas dikenali
sebagai sel beta, iaitu sejenis sel yang terdapat dalam kelompokan sel yang digelar
pepulau (islet of) Langerhans dalam pankreas.
Fungsi utama insulin ialah pengawalan keseimbangan tahap glukosa dalam darah
dan bertindak meningkatkan pengambilan glukosa oleh sel badan. Kegagalan badan
untuk menghasilkan insulin, atau jumlah insulin yang tidak mencukupi akan
menyebabkan glukos tidak dapat masuk ke dalam dan digunakan oleh sel-sel badan
Dengan demikian glukos meningkat di dalam darahmenyebabkan
berlakunya penyakit kencing manis juga dikenal sebagai diabetes melitus.
Insulin dihasilkan oleh kalenjar pankreas pada tubuh kita, hormon insulin yang
diproduksi oleh tubuh kita dikenal juga sebagai sebutan insulin endogen. Namun,
ketika kalenjar pankreas mengalami gangguan sekresi guna memproduksi hormon
insulin, disaat inilah tubuh membutuhkan hormon insulin dari luar tubuh, dapat
berupa obat buatan manusia atau dikenal juga sebagai sebutan insulin eksogen.
Walaupun demikian, hanyalah sebagian dari diabetesein yang membutuhkan insulin
eksogen. Seorang diabetesein yang menggunakan insulin eksogen sedikit banyak
akan memerlukan beberapa informasi serba serbi insulin eksogen tersebut.

Keadaan Memerlukan Insulin Eksogen
Semua diabetesein diabetes tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena
produksi insulin oleh sel beta pada kalenjar pankreas tidak ada ataupun
hampir tidak ada.
Diabetesein diabetes tipe 2 mungkin membutuhkan insulin eksogen apabila
terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah. Selain itu,
ada beberapa keadaan lain yang membutuhkan insulin eksogen :
Keadaan stress berat, seperti infeksi berat, pembedahan, serangan jantung,
stroke.
Diabetes yang timbul dikala kehamilan, bila pengaturan makan saja tidak
dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
Keadaan ketoasidosis diabetik.
Sindroma hiperglikemia hiperosmolar non-keotik.
Gangguan fungsi hati atau ginjal yang berat.
Kontraindikasi atau alergi terhadap Obat Hipoglikemik Oral.
Insulin menolong tubuh untuk menggunakan glukosa yang berada di dalam
darah. Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan kadar glukosa darah
tinggi (hiperglikemia), sedangkan kelebihan insulin dapat menyebabkan
kadar glukosa terlalu rendah (hipoglikemia).

Tipe Insulin
Terdapat 4 buah insulin eksogen yang diproduksi dan dikategorikan berdasarkan
puncak dan jangka waktu efeknya. Berikut keterangan jenis insulin eksogen :
Insulin Eksogen kerja cepat.
Insulin Eksogen kerja pendek.
Insulin Eksogen kerja sedang.
Insulin Eksogen campur antara kerja cepat & kerja sedang.
Insulin Eksogen kerja panjang.


c. Diagnosa Penyakit
i. Parkinson
Penelitian untuk mendiagnosa penyakit Parkinson telah menemukan bahwa
protein tertentu yang muncul dari cairan tulang belakang menjadi alat untuk
mengindentifikasi sejak dini seseorang bisa terkena penyakit Parkinson. Hasil
temuan ini dilaporkan tim dari University of Pennsylvania dan dipublikasikan
dalam The Journal JAMA Neurology pada hari ini (27/08/13).
Publik biasanya mengetahui tanda-tanda gejala Parkinson saat terjadi tremor pada
jari, dagu atau bibir, hilangnya bau dan ekspresi wajah menjadi kaku. Tetapi
setelah ditemukannya ini sangat menjanjikan bisa membantu diagnosa sebelum
terjadi gejala awal parkinson dan lebih efektif dalam pengobatan.
Dalam pertama kali uji, para peneliti mengambil sampel cairan serebrospinal
adalah bantalan cair untuk otak dan sunsum tulang belakang yang diperoleh dari
102 orang peserta PPMI dan 63 orang peserta merupakan pasien penyakit
Parkinson dengan sisa peserta tidak ada gejala Parkinson.
Dari hasil uji tersebut para peneliti memfokuskan pada lima protein biomaker yaitu
amyloid beta, total tau, phosphorylated tau, alpha synuclein dan rasio total tau ke
amyloid beta. Sehingga mereka menemukan bahwa tahap awal orang Parkinson
memiliki tingkat amyloid beta dan alpha synuclein yang lebih rendah.
Penguraian protein bisa menjadi awal pemahaman yang lebih teknis tentang
bagaimana penyakit parkinson terjadi. Seperti disebabkan karena menipisnya
kimia dopamin otak, kemajuan dan perubahan dalam tubuh sebagai tanda gejala
baru.

ii. Tes Lipase
Lipase merupakan enzim pencernaan yang diproduksi oleh pankreas. Peningkatan
kadar lipase digunakan sebagai indikator untuk mengevaluasi berbagai kondisi
kesehatan. Pengukuran lipase terutama bermanfaat dalam mendiagnosa
pankreatitis karena pankreas adalah satu-satunya organ yang mengeluarkan
enzim tersebut. Lipase membantu dalam pencernaan lemak dengan memecah
trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak adalah sumber energi
yang digunakan oleh jantung serta otot selama latihan atau kerja berkepanjangan.
Metabolisme lemak juga menyediakan energi selama masa puasa.
Kisaran normal untuk lipase adalah 3 sampai 73 unit/L. Banyak obat yang dapat
memengaruhi tingkat lipase. Peningkatan lipase dapat disebabkan oleh
Solumedrol (steroid), morpine, kodein, narkotika, dan indometasin. Dialisis (cuci
darah) juga meningkatkan jumlah lipase, sehingga sampel darah harus diambil
sebelum dilakukan dialisis.
Tes lipase juga membantu dalam diagnosa kanker pankreas. Banyak kondisi
pankreas yang bisa didiagnosa dengan mengukur tingkat lipase, termasuk kista
dan peradangan pankreas, serta peradangan kandung empedu. Gagal ginjal juga
dapat didiagnosa karena ginjal menyekresikan lipase selama penurunan fungsi
ginjal.

B. Protein Dalam Bidang Militer
Protein juga dapat mendebarkan dengan aplikasinya untuk militer. Satu dari jenis
senjata biologis yang mematikan, racun botulinum dari bakteri Clostridium botulinium,
adalah protein. Zat-zat racun dalam bakteri Bacillus anthracis juga berbentuk protein.
Dari jenis senjata kimia, gas kimia misalnya Sarin, VX, OP, bekerja dengan mematikan
kerja enzim-enzim dalam sistem saraf seperti enzim acetylcholinesterase.
Pada tahun 1995, para peneliti dari lembaga penelitian medis Angkatan Darat AS
berhasil memutasi enzim ini sehingga sama sekali kebal terhadap gas-gas saraf
beracun itu. Di LIPI, rekayasa protein digunakan untuk mengembangkan enzim-enzim
sebagai alat diagnosa penyakit seperti DM dan kanker.

C. Protein Dalam Bidang Kosmetik
Albumin merupakan jenis protein terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar
60%. Nilai normal albumin didalam darah sekitar 3,5-5 g/dl. Fungsi dari albumin
adalah,pertama mengangkut molekul-molekul kecil melewati plasma dan cairan sel.
Fungsi ini erat kaitannya dengan bahan metabolisme-asam lemak bebas dan bilirubin
dan berbagai macam obat yang kurang larut dalam air tetapi harus diangkut melalui
darah dari satu organ ke organ lainnya agar dapat dimetabolisme atau diekskresi.
Fungsi kedua adalah memberi tekanan osmotik di dalam kapiler sehingga albumin
dapat menjaga keberadaan air dalam plasma darah dengan demikian volume darah
akan tetap stabil. Bila jumlah albumin turun maka akan terjadi penimbunan cairan
dalam jaringan (edema) misalnya bengkak di kedua kaki. Atau bisa terjadi penimbunan
cairan dalam rongga tubuh misalnya di perut yang disebut asites.
Albumin bermanfaat dalam pembentukan jaringan sel baru.pembentukan jaringan tubuh
yang baru dibutuhkan pada saat pertumbuhan (bayi,kanak-kanak,remaja dan ibu hamil)
dan mempercepat penyembuhan jaringan tubuh misalnya sesudah operasi,luka bakar
dan saat sakit.
Karena itu didalam ilmu kedokteran,albumin dimanfaatkan untuk mepercepat pemulihan
jaringan sel tubuh yang terbelah, misalnya karena operasi,pembedahan,atau luka bakar.
Faedah lainnya albumin bisa menghindari timbulnya sembab paru-paru dan gagal ginjal
serta sebagai carrier faktor pembekuan darah.
Albumin merupakan protein penting yang terdapat dalam plasma darah yang
produksinya hanya dilakukan di hati dan dikeluarkan langsung ke sirkulasi darah.
Konsentrasi albumin yag rendah dalam tubuh dapat disebabkan karena beberapa hal
diantaranya malnutrisi,penyakit kronis (sirosis),malabsorbsi,luka bakar hebat,saat
menjalani operasi,kelainan fungsi ginjal,dan lain-lain.
Efek plasma albumin yang rendah akan berhubungan dengan fungsi mempertahankan
sel dalam sirkulasi darah dan jika kondisinya ekstrem akan berpengaruh pada fungsi
pengantaran zat gizi kedalam jaringan dengan membentuk udema(penumpukan cairan)
lokal, low serum kalsium walaupun tidak terdapat tanda adanya gangguan metabolisme
kalsium.Normalnya, kadar albumin yang harus terpenuhi di dalam tubuh manusia adalah
3,5 sampai 5,5 g/dl. Kurangnya asupan albumin di dalam tubuh ini bisa berpengaruh pa
da sistem metabolisme tubuh.
Di rumah sakit, bagi pasien yang kekurangan albumin direkomendasikan untuk mengko
nsumsi berbagai sumber makanan yang mengandung albumin. Makanan ini bisa didapa
tkan dari ikan, telur, daging sapi, susu, dan sebagainya.Dari makanan tersebut, yang pal
ing tinggi mengandung albumin adalah ikan gabus (ikan kutuk). Dan kini anda tidak perl
u susahrepot untuk mendapatkan albumin ikan gabus.



D. Protein Dalam Bidang Pangan
a. Protein daging
Protein otot terdiri atas sekitar 70 % protein struktur atau protein fibril dan sekitar 30
% protein larut air. Proteain fibril mengandung sekitar 32-38 % miosin, 13-17 5 aktin,
7 % triptomisin, dan 6 % protein stroma. Protein daging dan ikan memberi
sumbangan kepada struktur yang sangat terorganisasi yang memberikan sifat
khusus kepada produk ini. Contohnya protein susu dan badan protein dalam serealia
dan biji minyak.

b. Protein ikan
Otot kerangka ikan terdiri atas serat pendek disusun diantara lembaran-lembaran
jaringan ikat, meskipun jumlah jaringan ikat dalam otot ikan lebih kecil daripada
jumlah jaringan ikat dalam mamalia dan seratnya lebih pendek. Miofibril otot ikan
beralur seperti otot mamalia dan mengandung protein utama yang sama, miosin,
aktin, aktomiosin, dan tropomisin.

c. Protein telur
Protein telur diciri oleh nilai biologinya yang tinggi dan dapat dipilah menjadi protein
putih telur dan prtotein kuning telur. Putih telur mengandung sekurang-kurangnya
delapan protein yang berbeda. Beberapa dari protein ini memiliki sifat yang luar
biasa, misalnya lisozim, merupakan antibiotika, ovomukoid inhibitor biotin, dan
konalbumin mengikat besi. Sifat antimikrobia membantu melindungi telur dari
serangan bakteri. Putih telur cair mengandung 10-11 % protein dan bentuk keringya
mengandung sekitar 83 %. Protein yang paling baynak adalah ovalbumin.
Protein kuning telur mengendap jika kuning telur diencerkan dengan air. Protein
kuning telur mengandung sejumlah besar lipid dan sebagian besar dari lipid ini
terikat sebagai lipoprotein. Lipoprotein adalah pengemulsi yang sangat baik dan
kuning telur dipakai secara luas dalam makanan karena alasan itu.

d. Protein kedelai
Protein dalam kedelai terdapat dalam badan protein atau aleuron, yang diameternya
2-20 mikrometer. Protein kedelai merupakan sumber yang baik untuk semua asam
amino esensial keculai metionin dan triptofan. Kandungan lisina yang tinggi
membuatnya sebagai pelengkap yang baik untuk protein serealia, yang kandungan
lisinnya rendah. Protein kedelai tidak mengandung gliadin maupun glutenin, protein
gluteni terigu yang unik. Akibatnya tepung kedelai tidak dapt dimasukkan kedalam
roti tanpa memakai tambahan khusus yang dapat memperbaiki volume roti.

E. Protein Dalam Bidang Industri
a. Kertas
Industri kertas menggunakan bahan baku utama berupa pulp dari hasil pengolahan
serat tumbuhan. Sebagai konsekuensinya diperlukan pengolahan serat campuran
antara selulosa, hemiselulosa dan lignin untuk menghasilkan pulp dengan kualitas
yang baik. Produksi pulp secara komersial dilakukan dengan menggunakan proses
kraft, yaitu dengan menggunakan perlakuan suhu dan pH yang tinggi untuk
mendegradasi dan melarutkan lignin yang berasosiasi dengan selulosa dan
hemiselulosa. Pulp hasil produksi menggunakan metode kraft berwarna kecoklatan
yang disebabkan oleh residu lignin dan turunan lignin(Shoham et al., 1993).
Kemudian untuk mengatasi hal tersebut, maka industri melakukan pemutihan
menggunakan agen pemutih yaitu klorin. Pemakian klorin ini biasa digunakan untuk
pemutihan pulp karena murah dan efektif untuk memutihkan pulp. Namun
penggunaan klorin secara terus menerus dalam jumlah banyak menyebabkan
pencemaran lingkungan dan memerlukan perlakuan khusus pada limbah yang
dihasilkan.
Banyak upaya dilakukan untuk mengurangi dan menggantikan penggunaan klorin di
industri kertas, salah satunya yaitu menggunakan agen biobleaching. Agen
biobleaching ini merupakan molekul protein yang berfungsi sebagai biokatalisator
yang mampu mereduksi penggunaan klorin di industri kertas. Biokatalisator yang
berfungsi sebagai agen biobleaching industri kertas adalah enzim xilanase, sehingga
eksplorasi enzim xilanase untuk aplikasi industri kertas mempunyai aspek potensian
bioteknologi industri yang potensial.
Enzim xilanase dapat digunakan sebagai agen biobleaching karena enzim xilanase
mampu memotong ikatan antara xilan pada selulosa yang berikatan dengan lignin,
sehingga dengan memotong xilan menjadi monomernya,dapat melepaskan lignin
dengan selulosa. Enzim xilanase dapat dihasilkan dari berbagai mikroorganisme,
diantaranya yaitu domain eukariot, prokariot dan archaea. Masing-masing
mikroorganisme tersebut dapat menghasilkan enzim xilanase yang mampu
menghidrolisis xilan menjadi gula-gula sederhana yaitu xilosa. Oleh karena itu, jika
dilakukan eksplorasi enzim xilanase dari mikroorganisme memberikan peluang
bernilai ekonomi dalam penggunaan mikroorganisme di industri kertas dapat
memberikan peluang dari hasil kekayaan biodiversitas. Akan tetapi untuk aplikasi
industri kertas, perlu diperhatikan sumber enzim xilanase yang digunakan karena
penggunaan enzim xilanase nantinya berhubungan dengan proses kraft pulping.
Oleh sebab itu, dalam makalah ini akan dilakukan analisis pemilihan sumber
mikroorganisme penghasil enzim xilanase yang memiliki karakter sesuai dengan
proses kraft.


Gambar 1. Diagram penggunaan enzim xilanase dalam proses kraft
Sumber : http://www.chem-is-try.org/

b. Sabun
Gelatin berasal dari kolagen yang merupakan komponen utama protein penyusun
jaringan hewan (kulit, tulang, dan tendon). Gelatin merupakan salah satu emulsifier,
thickening agent dan stabilizer yang banyak digullakan dalam berbagai industri, yang
berfungsi untuk meningkatkan kekentalan, memperbaiki dan mempertahankan
sistem emulsi produk yang dihasilkan. Selama ini aplikasi penggunaan gelatin
terbesar adalah pada industri pangan sedangkan pada industri non pangan,
misalnya pada industri fotografi, kertas dan lain-lain masih sangat terbatas. Untuk
memperluas aplikasi gdatin maka diperlukan upaya untuk mengembangkan aplikasi
gelatin pada industri non pangan. Salah satu peluang untuk pengembangan aplikasi
gelatin pada industri non pangan adalah mengaplikasikan gelatin dalam produk
kosmetika. Aplikasi gelatin pada industri kosmetik masih sangat terbatas, padahal
industri kosmetik merupakan salah satu industri penting yang hampir sebagian besar
produknya dipakai dalam kehidupan sehari-hari. lmeson (1992) menyatakan bahwa
gelatin merupakan salah satu hidrokoloid yang dapat digunakan sebagai bahan
pengental, bahan pembentuk gel dan bahan penstabil. Bahan pengental, emulsifier,
dan bahan penstabil merupakan bahan yang banyak digunakan dalam industri
kosmetik. Salah produk personal care yang menggunakan bahan pengental adalah
sabun, terutama shower gel. Pengembangan formula sabun lebih banyak dilakukan
pada modifikasi untuk meningkatkan mutu sabun. Salah satu bentuk sabun adalah
shower gel. Shower gel merupakan salah satu jenis dari foam bath yang memiliki
kandungan bahan aktif dan kekentalan yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan
untuk memperoleh konsentrasi gelatin terbaik yang digunakan dalam pembuatan
shower gel.


KESIMPULAN
Protein dapat diaplikasikan dalam bidang kesehatan, militer, kosmetik,
pangan, dan industri
Dalam bidang medis, protein dapat dimanfaatkan sebagai vaksin, insulin,
mendiagnosa penyakit dan suplemen.
Dalam bidang militer, protein dapat diapakai sebagai racun dan senjata kimia
Dalam bidang industri, protein dapat dipakai dalam industi kertas dan sabun
Dalam bidang kosmetik, protein dapat dipakai sebagai cairan albumin















Daftar Pustaka

CAMPBELL NA, REECE JB. (2008) Biology. 8th ed. Upper Saddle River (NJ):
BenjaminCummings. 1393 p.
Ningrum, Vona Pawaka. (2002) Aplikasi Gelatin Tipe B Sebagai Bahan Pengental Pada
Produk Shower Gel. Bogor : Institut Pertanian Bogor
RIYADI, WAHYU. (2005) Peran Enzim dalam Dunia Industri.
http://sciencebiotech.net/peran-enzime-dalam-dunia-industri/. [Accessed : 18 March 2014]

Vous aimerez peut-être aussi

  • Tugas Optimizer
    Tugas Optimizer
    Document3 pages
    Tugas Optimizer
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • Biodata
    Biodata
    Document3 pages
    Biodata
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • E Dan F
    E Dan F
    Document9 pages
    E Dan F
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • Dokumen - Tips Bentuk Sirkulasi Arus Eddy
    Dokumen - Tips Bentuk Sirkulasi Arus Eddy
    Document2 pages
    Dokumen - Tips Bentuk Sirkulasi Arus Eddy
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • Hira
    Hira
    Document13 pages
    Hira
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • 2 Apis
    2 Apis
    Document5 pages
    2 Apis
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • Shutdown
    Shutdown
    Document1 page
    Shutdown
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • Shutdown
    Shutdown
    Document1 page
    Shutdown
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • Kajian
    Kajian
    Document5 pages
    Kajian
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • Terima Kost
    Terima Kost
    Document1 page
    Terima Kost
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • Rankine
    Rankine
    Document4 pages
    Rankine
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • Conduction) Berhubungan Erat Dengan Kondisi Batas Konveksi (Convection Boundary Condition)
    Conduction) Berhubungan Erat Dengan Kondisi Batas Konveksi (Convection Boundary Condition)
    Document6 pages
    Conduction) Berhubungan Erat Dengan Kondisi Batas Konveksi (Convection Boundary Condition)
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • ANALISIS DNA
    ANALISIS DNA
    Document8 pages
    ANALISIS DNA
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • Koefisien Perpindahan Kalor
    Koefisien Perpindahan Kalor
    Document12 pages
    Koefisien Perpindahan Kalor
    Muhammad Fatah Karyadi
    0% (1)
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Document1 page
    Kata Pengantar
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • Pertanyaan Staff
    Pertanyaan Staff
    Document2 pages
    Pertanyaan Staff
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • PH Meter Dan Konduktometer
    PH Meter Dan Konduktometer
    Document12 pages
    PH Meter Dan Konduktometer
    dian_winata_2
    Pas encore d'évaluation
  • Sequencing
    Sequencing
    Document3 pages
    Sequencing
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • PP
    PP
    Document5 pages
    PP
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • SPEKTRO IR ORGANIK
    SPEKTRO IR ORGANIK
    Document18 pages
    SPEKTRO IR ORGANIK
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • Latar Belakang Pemicu 5
    Latar Belakang Pemicu 5
    Document2 pages
    Latar Belakang Pemicu 5
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • Anggaran
    Anggaran
    Document3 pages
    Anggaran
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • Disipasi Kalor Hot Wire
    Disipasi Kalor Hot Wire
    Document3 pages
    Disipasi Kalor Hot Wire
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • PP Pres
    PP Pres
    Document18 pages
    PP Pres
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • LTM Kimfis
    LTM Kimfis
    Document4 pages
    LTM Kimfis
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • CV Fix Tinggal Edit
    CV Fix Tinggal Edit
    Document2 pages
    CV Fix Tinggal Edit
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • Kata Pengantar Fix
    Kata Pengantar Fix
    Document2 pages
    Kata Pengantar Fix
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • ELEKTROWINING
    ELEKTROWINING
    Document4 pages
    ELEKTROWINING
    Muhammad Fatah Karyadi
    Pas encore d'évaluation
  • Asam Karboksilat Dan Ester
    Asam Karboksilat Dan Ester
    Document10 pages
    Asam Karboksilat Dan Ester
    try_syamdiahh
    Pas encore d'évaluation