Vous êtes sur la page 1sur 18

BAB I

LATAR BELAKANG
Bencana alam yang berkepanjangan di dunia termasuk di Indonesia sepanjang tahun
2010, disebabkan oleh faktor alam yang berbeda. Dampak bencana alam tidak hanya
mengakibatkan hilangnya harta benda tetapi juga nyawa masyarakat di wilayah bencana.
Berdasarkan data dari !! kejadian bencana di Indonesia total kerugian material diperkirakan
mencapai lebih 1" trilyun rupiah. #erugian tersebut meliputi kehilangan harta benda,
kerusakan rumah$rumah masyarakat, sarana dan prasarana umum, lahan pertanian,
perkebunan, peternakan, dan sebagainya. %elain itu juga menimbulkan kehilangan orang yang
dicintai, trauma, dan timbuln ya gangguan kesehatan &'ugroho, 2010(.
)nak$anak merupakan salah satu kelompok yang rentan terjadinya trauma akibat
bencana alam. *al ini dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu keberadaan anak$anak masih
dibawah risiko dan ancaman yang membahayakan kelangsungan hidupnya, tingkat
ketergantungan hidup yang masih tinggi terhadap orang dewasa, belum memiliki banyak
pengalaman hidup, kemampuan untuk melindungi diri sendiri masih terbatas, dan mereka
tidak dalam posisi yang dapat mengambil keputusan atas dirinya sendiri &+ubis, 2012(.
,ost -raumatic %tress Disorder &,-%D( pada anak$anak memang tidak sesederhana
dampaknya bagi perkembangan dan pertumbuhan remaja itu sendiri. )da beberapa faktor
yang berkontribusi pada pengembangan ,-%D pada anak$anak dan remaja. -iga faktor yang
paling penting adalah keparahan trauma, reaksi orangtua untuk trauma, dan kedekatan
temporal trauma. -entu saja, semakin parah trauma &bencana alam, perkosaan, serangan fsiik,
yang mengancam jiwa kecelakaan, dan kematian orang tua(, semakin besar kemungkinan
,-%D. *al ini tentu saja akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak$anak dalam
menjalani kehidupan sehari$harinya &-he .nited %tated Departement /eterans )ffairs, 2000(.
,rofesi keperawatan bersifat luwes dan mencakup segala kondisi, dimana perawat
tidak hanya terbatas pada pemberian asuhan dirumah sakit saja melainkan juga dituntut
mampu bekerja dalam kondisi siaga tanggap bencana. %ituasi penanganan antara keadaan
siaga dan keadaan normal memang sangat berbeda, sehingga perawat harus mampu secara
skill dan teknik dalam menghadapi kondisi seperti ini.
#egiatan pertolongan medis dan perawatan dalam keadaan siaga bencana dapat
dilakukan oleh profesi keperawatan. Berbekal pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki
seorang perawat bisa melakukan pertolongan siaga bencana dalam berbagai bentuk.
Dalam penulisan makalah ini akan dijelaskan pentingnya peran perawat dalam asuhan
keperawatan anak dengan ,ost -raumatic %tress Disorder &,-%D( pasca bencana alam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Bencana adalah sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor
alam dan1 atau faktor non$ alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis &.ndang$.ndang 'omor 2! -ahun 2000 ,s 1(. Bencana
menimbulkan trauma psikologis bagi semua orang yang mengalaminya.
Post traumatic stress disorder &,-%D( merupakan gangguan kecemasan yang dapat
terjadi setelah mengalami atau menyaksikan suatu peristiwa traumatis. ,-%D dapat
terjadi secara akut &gejala berlangsung 23 bulan(, kronis &gejala berlangsung4 3 bulan(,
atau onset tertunda &selang bulan dari acara untuk onset gejala(.
Banyak korban menunjukkan gejala terjadinya ,-%D segera sesudah terjadinya
bencana, sementara sebagian lainnya baru berkembang gejala ,-%D beberapa bulan
ataupun beberapa tahun kemudian. ,ada sebagian kecil orang, ,-%D dapat menjadi suatu
gangguan kejiwaan yang kronis dan menetap beberapa puluh tahun bahkan seumur hidup.
2.2 Patofisiologi
2.2.1 Biologis
Beberapa penelitian menunjukan bahwa bagian otak amigdala adalah kunci
dari ,-%D, ditunjukan bahwa pengalaman yang traumatik dapat merangsang bagian
tersebut untuk menimbulkan rasa takut yang dalam terhadap kondisi$kondisi yang
mungkin menyebabkan kembalinya pengalaman traumatic tersebut. )migdala dan
berbagai struktur lainnya seperti hipotalamus, bagian abu$abu otak dan
nucleus,mengaktifkan neurotransmitter dan endokrin untuk menghasilkan hormone$
hormon yang berperan dari berbagai gejala ,-%D. Bagian otak depan &frontal(
sebenarnya berfungsi untuk menghambat akti5asi rangkaian ini, walaupun begitu
pada penelitian terhadap orang$orang yang mengalami ,-%D, bagian ini
mengalami kesulitan untuk menghambat akti5asi system amigdala.
)migdala menerima informasi berupa rangsangan eksternal. *al ini
kemudian memicu respon emosional termasuk 6fight, flight, or free7ing8 dan
perubahan dalam hormon stress dan katekolamin. *ipokampus dan korteks
prefrontal medial mempengaruhi respon amigdala dalam menentukan respon
ketakutan akhir. #etika kita dalam keadaan takut dan terancam, tubuh kita
mengaktifkan respon fight or flight. Dalam reaksi ini tubuh mengeluarkan
adrenalin yang menyebabkan peningkatan tekanan darah,denyut jantung,
glikogenolisis. %etelah ancaman bahaya itu mulai hilang maka tubuh akan memulai
proses inakti5asi respon stress dan proses ini menyebabkan pelepasan hormon
kortisol. 9ika tubuh tidak melepaskan kortisol yang cukup untuk menginakti5asi
reaksi stress maka kemungkinan kita masih akan merasakan efek stress dari
adrenalin.
,ada korban trauma yang berkembang menjadi ,-%D seringkali memiliki
hormon stimulasi &katekolamin( yang lebih tinggi bahkan pada saat kondisi normal.
*al ini mengakibatkan tubuh terus berespon seakan bahaya itu masih ada. %etelah
sebulan dalam kondisi ini, di mana hormon stres meningkat pada akhirnya
menyebabkan terjadinya perubahan fisik. Beberapa studi telah menemukan
konsentrasi kortisol rendah orang dengan post$traumatic stress disorder dan
berlawanan menanggapi penindasan deksametason tes daripada yang terlihat
dengan depresi berat.
2.2.2 Psikososial
,engalaman hidup yang dialami seseorang sepanjang hidupnya juga merupakan
salah satu penyebab terjadinya ,-%D. ,engalaman hidup ini mencakup pengalaman
yang dialami dari masa kecil sampai dengan dewasa. %elain itu pengalaman hidup
yang dialami, jumlah dan tingkat keparahan peristiwa traumatik yang dialami oleh
indi5idu tersebut juga memberikan pengaruh. %mith dan %egal menyebutkan
peristiwa traumatik yang dapat mengarah kepada munculnya ,-%D termasuk
bencana alam & natural disaster (, kecelakaan mobil atau pesawat, penyerangan
fisik, prosedur medikal terutama pada anak : anak.
;aktor psikologis lain yang ikut berkontribusi adalah faktor yang dibawa oleh
indi5idu dari lahir, yaitu sifat bawaan atau yang sering disebut dengan kepribadian
seseorang
PATHA!
,ost$-raumatic %tress Disorder
Biologis ,sikososial
-erjadi proses biologis di otak ,engalaman hidup mencakup
pengalaman yang dialami
,erubahan ;isik
-rauma Bencana alam
<empengaruhi %%p = %%>
,erpisahan dg ortu pada usia dini
,enurunan ukuran hipokampus )migdala yg o5er reaktif
#urangnya support sosial
<engalami kesulitan untuk belajar #etakutan
harapan$harapan baru untuk berbagai Disfungsi #eluarga
situasi yg terjadi setelah trauma )ncaman
#eputusasaan
?angguan hubungan sosial
%indrom ,ascatrauma
#etidakberdayaan
Disfungsi proses
keluarga
)nsietas
#oping defensif
#etakutan
2." Ge#ala $ta%a PTSD
?ejala utama ,-%D terbagi menjadi tiga, yaitu@
a. Re-experience phenomena
1. <unculnya kembali perasaan tertekan atau terancam baik dalam imajinasi,
pikiran ataupun persepsi.
2. <unculnya mimpi$mimpi yang menakutkan.
3. )danya reaksi psikologis yang merupakan simbol1 terkait dengan peristiwa
trauma.
!. )danya reaksi fisik yang merupakan simbol1 terkait dengan peristiwa trauma.
b. Avoidance or numbing reaction
1. <enghindari pikiran, perasaan atau pembicaraan yang berkaitan dengan
peristiwa traumatic.
2. <enghindari kegiatan, tempat atau orang$orang yang terkait dengan trauma.
3. #etidakmampuan untuk mengingat aspek penting dari trauma.
!. Berkurangnya minat atau partisipasi dalam kegiatan yang terkait.
". #ekakuan perasaan atau ketidakmampuan mengekspresikan perasaan seperti
kasih sayang.
. #ehilangan harapan seperti tidak memiliki minat terhadap karir, perkawinan,
keluarga atau kehidupan jangka panjang.
c. Symptoms of increased arousal@ peningkatan gejala distress
)dapun kriterianya adalah @
1. %eseorang biasanya mengalami atau dihadapkan pada ancaman yang serius
termasuk bencana, kematian, kecelakan luar biasa, ancaman fisik terhadap diri
maupun orang lain.
2. Indi5idu mengalami kondisi ketakutan, tidak berdaya dan selalui dihantui oleh
peristiwa tersebut. ,ada kasus anak sering terjadi perilaku yang disorganized
atau agitasi. 9ika kedua kriteria tersebut muncul maka dapat dilakukan
pengelompokan gejala kedalam tiga gejala utama tadi.
2.& 'ase(fase PTSD
;ase$fase keadaan mental pasca bencana@
a. ;ase kritis
;ase dimana terjadi gangguan stres pasca akut &dini1cepat( yangmana terjadi
selama kira$kira kurang dari sebulan setelah menghadap bencana. ,ada fase ini
kebanyakan orang akan mengalami gejala$gejala depresi seperti keinginan bunuh
diri, perasaan sedih mendalam, susah tidur,dan dapat juga menimbulkan berbagai
gejala psikotik.
b. ;ase setelah kritis
;ase dimana telah terjadi penerimaan akan keadaan yang dialami dan
penstabilan kejiwaan, umumnya terjadi setelah 1 bulan hingga tahunan setelah
bencana, pada fase ini telah tertanam suatu mindset yang menjadi suatu
phobia1trauma akan suatu bencana tersebut &,-%D( sehingga bila bencana tersebut
terulang lagi, orang akan memasuki fase ini dengan cepat dibandingkan
pengalaman terdahulunya.
c. ;ase stressor
;ase dimana terjadi perubahan kepribadian yang berkepanjangan &dapat
berlangsung seumur hidup( akibat dari suatu bencana dimana terdapat dogma
6semua telah berubahA.
,eriode bencana menurut Bice &1CCC(@
a. ,eriode impak hanya berlangsung selama kejadian bencana. ,ada periode ini,
korban selalu diliputi perasaan tidak percaya dengan apa yang dialami. ,eriode ini
selalu berlangsung singkat.
b. ,eriode penyejukan suasana &Becoil period( berlangsung beberapa hari selepas
kejadian. ,ada periode ini, tampak bahwa para korban mulai merasakan diri
mereka lapar dan mencari bekal makanan untuk dimakan. <ereka tidak
memahami bagaimana mereka harus memulihkan keadaan dan mengganti harta
benda mereka yang hilang.
c. ,eriode post traumatic &Beco5ery period( berlangsung lama, bahkan sepanjang
hayat. ,eriode ini berlangsung tatkala korban bencana berjuan untuk melupakan
pengalaman yang terjadi berupa tekanan, gangguan fisiologi, dan psikologi akibat
bencana yang mereka alami.
2.) Penanganan
a. ;armakologi
1. -erapi anti depresan@ >bat yang biasa digunakan adalah ben7odia7epin, litium,
camcolit dan 7at pemblok beta: seperti propranolol, klonidin, dan
karbama7epin. Dosis contoh, esta7olam 0,"$1 mg per os, >ksana7epam10$30
mg per os, Dia7epam &5alium( "$10 mg per os, #lona7$epam 0,2"$0," mg per
os, atau +ora7epam 1$2 mg per os atau I<.
2. )ntiansietas@ alpra7olam digunakan untuk mengatasi depresi dan panik pada
pasien ,-%D, buspirone dapat meningkatkan serotonin.
b. 'on$ farmakologi
,sikoterapi yang dapat digunakan dan efektif untuk penanganan ,-%D yaitu
dengan )nDiety <anagement diamana terapis akan mengajarkan beberapa
keterampilan untuk membantu mengatasi gejala ,-%D dengan lebih baik melalui@
1. Relaxation training, yaitu belajar mengontrol ketakutan dan kecemasan secara
sistematis dan merelaksasikan nyaman, bahkan reaksi fisik yang tidak baik
seperti jantung berdebar dan sakit kepala.
2. Breathing retraining, belajar bernafas dengan perut secara perlahan, santai.
<enghindari bernafas tergesa$gesa yang merasakan tidak nyaman.
3. Positive thinking dan self-talk, yaitu belajar untuk menghilangkan pikiran
negatif dan mengganti dengan pikiran positif ketika menghadapi hal: hal yang
membuat stress &stresor(.
!. Assertiveness training, yaitu belajar bagaimana mengekspresikan harapan,
opini dan emosi tanpa menyalahkan atau menyakiti orang lain.
". Thought stopping, yaitu belajar bagaimana mengalihkan pikiran ketika kita
sedang memikirkan hal$hal yang membuat kita stress.
. ognitive therapy, terapis membantu untuk merubah kepercayaan yang tidak
rasional yang mengganggu emosi dan mengganggu kegiatan. -ujuan kognitif
terapi adalah mengidentifikasi pikiran$ pikiran yang tidak rasional,
mengumpulkan bukti bahwa pikiran tersebut tidak rasional untuk melawan
pikiran tersebut yang kemudian mengadopsi pikiran yang lebih realistik untuk
membantu mencapai emosi yang lebih seimbang.
0. !xposure therapy@ para terapis membantu menghadapi situasi yang khusus,
orang lain, obyek, memori atau emosi yang mengingatkan pada trauma dan
menimbulkan ketakutan yang tidak realistik dalam kehidupannya. -erapi dapat
berjalan dengan cara@ eDposure in the imagination, yaitu bertanya pada
penderita untuk mengulang cerita secara detail sampai tidak mengalami
hambatan menceritakanE atau eDposure in reality, yaitu membantu menghadapi
situasi yang sekarang aman tetapi ingin dihindari karena menyebabkan
ketakutan yang sangat kuat.
F. -erapi bermain &play therapy( mungkin berguna pada penyembuhan anak
dengan ,-%D. -erapi bermain dipakai untuk menerapi anak dengan ,-%D.
-erapis memakai permainan untuk memulai topik yang tidak dapat dimulai
secara langsung. *al ini dapat membantu anak lebih merasa nyaman
2.* Da%+ak PTSD
?angguan stress pascatraumatik ternyata dapat mengakibatkan sejumlah
gangguan fisik, kognitif,emosi,beha5ior &perilaku(,dan sosial.
a. ?ejala gangguan fisik @
1. ,using
2. ?angguan pencernaan
3. %esak napas
!. -idak bisa tidur
". #ehilangan selera makan
. Impotensi, dan sejenisnya.
b. ?angguan kognitif @
1. gangguan pikiran seperti disorientasi
2. <engingkari kenyataan
3. +inglung
!. <elamun berkepanjangan
". +upa
. -erus menerus dibayangi ingatan yang tak diinginkan
0. -idak fokus dan tidak konsentrasi
F. -idak mampu menganalisa dan merencanakan hal$hal yang sederhana
C. -idak mampu mengambil keputusan.
c. ?angguan emosi @
1. *alusinasi dan depresi &suatu keadaan yang menekan, berbahaya, dan
memerlukan perawatan aktif yang dini(
2. <impi buruk
3. <arah
!. <erasa bersalah
". <alu
. # esedihan yang berlarut$larut
0. #ecemasan dan ketakutan.
d. ?angguan perilaku @
<enurunnya akti5itas fisik, seperti gerakan tubuh yang minimal. Gontoh,
duduk berjam$jam dan perilaku repetitif &berulang$ulang(.
e. ?angguan sosial@
1. <emisahkan diri dari lingkungan
2. <enyepi
3. )gresif
!. ,rasangka
". #onflik dengan lingkungan
. <erasa ditolak atau sebaliknya sangat dominan.
2., Pe-an Pe-a.at Dala% Tangga+ Ben/ana
,elayanan keperawatan tidak hanya terbatas diberikan pada instansi pelayanan
kesehatan seperti rumah sakit saja. -etapi, pelayanan keperawatan tersebut juga sangat
dibutuhkan dalam situasi tanggap bencana.
,erawat tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan dan kemampuan dasar
praktek keperawatan saja, +ebih dari itu, kemampuan tanggap bencana juga sangat di
butuhkan saaat keadaan darurat. *al ini diharapkan menjadi bekal bagi perawat untuk
bisa terjun memberikan pertolongan dalam situasi bencana.
'amun, kenyataan yang terjadi di lapangan sangat berbeda, kita lebih banyak
melihat tenaga relawan dan +%< lain yang memberikan pertolongan lebih dahulu
dibandingkan dengan perawat, walaupun ada itu sudah terkesan lambat.
BAB III
ASUHAN KEPERAATAN
".1 Pengka#ian
,engkajian untuk klien dengan ,-%D meliputi empat aspek yang akan bereaksi
terhadap stress akibat pengalaman traumatis, yaitu @
a. Pengka#ian Pe-ilak$ 0 Behavioral Assessment 1
Hang dikaji adalah @
1. Dalam keadaan yang bagaimana klien mengalami perilaku agresif yang berlebihan.
2. Dalam keadan yang seperti apa klien mengalami kembali trauma yang dirasakan.
3. Bagaimana cara klien untuk menghindari situasi atau aktifitas yang akan
mengingatkan klien terhadap trauma.
!. %eberapa sering klien terlibat akti5itas sosial.
". )pakah klien mengalami kesulitan dalam masalah pekerjaan semenjak kejadian
traumatis.
2. Pengka#ian Afektif 0 Affective Assessment 1
1. Berapa lama waktu dalam satu hari klien merasakan ketegangan dan perasaan
ingin cepat marah.
2. )pakah klien pernah mengalami perasaan panik.
3. )pakah klien pernah mengalami perasaan bersalah yang berkaitan dengan trauma.
!. -ipe akti5itas yang disukai untuk dilakukan.
". )pa saja sumber $ sumber kesenangan dalam hidup klien.
. Bagaima hubungan yang secara emosional terasa akrab dengan orang lain.
/. Pengka#ian Intelekt$al 0 Intellectual Assessment 1
1. #esulitan dalam hal konsentrasi.
2. #esulitan dalam hal memori.
3. Berapa frekuensi dalam satu hari tentang pikiran yang berulang yang berkaitan
dengan trauma.
!. )pakah klien bisa mengontrol pikiran : pikiran berulang tersebut
". <impi buruk yang dialami klien.
. )pa yang disukai klien terhadap dirinya dan apa yang tidak disukai klien terhadap
dirinya.
".2 Diagnosa Ke+e-a.atan $nt$k PTSD
1. %indrom pasca trauma berhubungan dengan respon maladaptif berulang terhadap
peristiwa traumatik yang penuh tekanan.
2. #etidakberdayaan berhubungan dengan ketidakmampuan untuk melaksanakan
aktifitas sebelumnya.
3. #etakutan berhubungan dengan perubahan fisik.
!. )nsietas berhubungan dengan perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap
bahaya..
". #oping defensif berhubungan dengan harapan diri yang tidak realistik.
. Disfungsi proses keluarga berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua pada usia
dini.
"." T$#$an
1. %indrom pasca trauma berhubungan dengan respon maladaptif berulang terhadap
peristiwa traumatik yang penuh tekanan.
T$#$an 3
%etelah dilakukan tindakan keperawatan klien mampu merespon adaptif terhadap
peristiwa trauma yang ia alami.
N45 3
1. ,emulihan dari trauma.
2. ,engendalian impuls@ kemampuan untuk menahan diri dari perilaku impulsi5e.
2. #etidakberdayaan berhubungan dengan ketidakmampuan untuk melaksanakan
aktifitas sebelumnya.
T$#$an 3
%etelah dilakukan tindakan keperawatan klien mampu melaksanakan aktifitas
sebelumnya dengan kriteria hasil sebagai berikut @
N45 3 Ke+e-/a6aan Kese7atan
1. <engungkapkan dengan kata$kaa tentang segala perasaan ketidakberdayaan.
2. <engidentifikasi tindakan yang berada dalam kendalinya.
3. <engungkapkan dengan kata$kata kemampuan untuk melakukan tindakan yang
diperlukan
!. <elaporkan dukungan yang adekuat dari orang dekat, teman$teman dan tetangga.
3. #etakutan berhubungan dengan perubahan fisik.
T$#$an 3
%etelah dilakukan tindakan keperawatan pada klien diharapkan ketakutan yang dialami
klien menurun atau menghilang.
N45 3 Kont-ol ketak$tan
1. #lien mampu mencari informasi untuk menurunkan ketakutan
2. #lien mampu menghindari sumber ketakutan bila mungkin
3. #ilin mamapu mengendalikan respon ketakutan
!. #lien mamapu mempertahankan penampilan peran dan hubungan social
!. )nsietas berhubungan dengan perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap
bahaya.
T$#$an 3
%etelah dilakukan tindakan keperawatan pada klien diharapkan cemas dan stress yang
dialami klien menurun atau menghilang.
N45 3 Kont-ol /e%as
1. Intensitas kecemasan berkurang atau hilang.
2. -idak ditemukan tanda : tanda kecemasa.
3. <enunjukkan relaksasi.
!. <enunjukkan pemecahan masalah dan menggunakan sumber$sumber secara
efektif.
". #oping defensif berhubungan dengan harapan diri yang tidak realistik.
T$#$an 3
%etelah dilakukan tindakan keperawatan klien diharapkan terbentuk koping yang
efektif.
N453 Ko+ing
1. #oping efektif.
2. *arga diri positif.
3. #eterampilan interaksi sosial positif.
!. <enyadari masalah atau konflik spesifik yang mempengaruhi interaksi atau
hubungan sosial.
". <engekspresikan perasaan harga diri.
. <enunjukan penurunan kedefensifan.
. Disfungsi proses keluarga berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua pada usia
dini.
T$#$an 3
%etelah dilakukan tindakan keperawatan klien
".& Inte-8ensi
1. %indrom pasca trauma berhubungan dengan respon maladaptif berulang terhadap
peristiwa traumatik yang penuh tekanan.
NI5 3
#onseling @ penggunaan proses bantuan interaktif yang memfokuskan pada kebutuhan,
masalah, atau perasaan pasien dengan orang yang berarti bagi pasien untuk
meningkatkan atau mendukung koping, pnyelesaian masalah dan hubungan
interpersonal.
Akti8itas ke+e-a.atan3
1. B*%,
2. -unjukkan empati, kehangatan dan kesejatian
3. ?unakan teknik refleksi dan klarifikasi untuk memfasilitasi pengungkapan
perasaan.
!. *indari membuat keputusan pada saat pasien berada dalam keadaan stress.
2. #etidakberdayaan berhubungan dengan ketidakmampuan untuk melaksanakan
aktifitas sebelumnya.
NI5 I 3
1. Iksplorasi pencapaian keberhasilan sebelumnya.
2. Dukung kekuatan$ kekuatan diri yang dapat diidentifikasi oleh pasien.
3. %ampaikan kepercayaan diri terhadap kemampuan pasien untuk menangani
keadaan.
NI5 II 3 'asilitasi Tangg$ng Ja.a2 Di-i
1. Dorong pengungkapan perasaan, persepsi, dan ketakutan tentang rasa tanggung
jawab
2. Dorong kemandirian, tetapi bantu pasein jika tidak dapat melakukan.
3. #etakutan berhubungan dengan perubahan fisik.
NI5 1 3 Peng$-angan ansietas
1. %ering berikan penguatan positif bila pasien mendemonstrasikan perilaku yang
dapat menurunkan1 mengurangi takut
2. -etap bersama pasien selama dalam situasi baru
3. ?endong atau ayun$ayun anak
!. %ering berikan penguatan 5erbal1 non 5erbal yang dapat membantu menurunkan
ketakutan pasien
NI5 2 3 Peningkatan ko+ing
1. ?unakan pendekatan yang tenang, meyakinkan
2. Bantu pasien dalam membangun pemikiran yang objektif terhadap suatu peristiwa
3. -idak membuat keputusan pada saat pasien berada dalam stress berat
!. Dukung untuk menyatakan perasaan, persepsi, dan ketakutan secara 5erbal
". #urangi stimulasi dalam lingkungan yang dapat disalah interpretasikan sebagai
ancaman
!. )nsietas berhubungan dengan perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap
bahaya.
NI5 3 Pen$-$nan ke/e%asan
1. -enangkan klien
2. Berusaha memahami keadan klien
3. -emani pasien untuk mendukung keamanan dan menurunkn rasa takut
!. Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang menciptakan cemas
". Dukung penggunaan mekanisme pertahanan diri dengan cara yang tepat
. #aji tingkat kecemasan dan reaksi fisik pada tingkat kecemasan.
0. ?unakan pendekatan dan sentuhan, 5erbalissi untuk meyakinkan pasien tidak
sendiri dan mengajukan pertanyaaan.
F. %ediakan akti5itas untuk menurunkan ketegangan.
C. Instruksikan klien untuk menggunakan teknik relaksasi.
". #oping defensif berhubungan dengan harapan diri yang tidak realistik.
NI5 3 Pen/a+aian Kesa9a-an Di-i
1. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dampak penyakit terhadap konsep diri
2. .ngkapkan secara 5erbal mengenai pengingkaran pasien terhadap kenyataanb
dengan tepat.
3. Bantu pasien untuk mendidentifikasi prioritas kehidupan
!. Bantu pasien untuk mengidentifikasi aspek positif pada dirinya.
. Disfungsi proses keluarga berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua pada usia
dini.
NI5 3 D$k$ngan Kel$a-ga
1. -ingkatkan harapan yang realistis
2. Dengarkan keluhan, perasaan , dan pertanyaan keluarga
3. ;asilitasi pengkomunikasian keluhan1persaan antra pasien dan keluarga atau antar
anggota keluarga
!. Berikan perawatan kepada pasien selain keluarga untuk mengurangi beban mereka
dab1 atau saat keluarga tidak mampu untuk memberikan perawatan
". Berikan umpan balik kepada keluarga yang berkaitan dengan koping mereka
".) E8al$asi
%kala @
1. -idak pernah dilakukan1menunjukan.
2. 9arang dilakukan1menunjukan.
3. #adang dilakukan1menunjukan.
!. %ering dilakukan1menunjukan.
". %elalu dilkukan1menunjukan
D, 1 @
%indrom pasca trauma berhubungan dengan respon maladaptif berulang terhadap
peristiwa traumatik yang penuh tekanan.
N45 3
1. ,emulihan dari trauma.
2. ,engendalian impuls@ kemampuan untuk menahan diri dari perilaku impulsi5e.
D, 2 @
#etidakberdayaan berhubungan dengan ketidakmampuan untuk melaksanakan
aktifitas sebelumnya.
N45 3 Ke+e-/a6aan Kese7atan
1. <engungkapkan dengan kata$kaa tentang segala perasaan ketidakberdayaan.
2. <engidentifikasi tindakan yang berada dalam kendalinya.
3. <engungkapkan dengan kata$kata kemampuan untuk melakukan tindakan yang
diperlukan
!. <elaporkan dukungan yang adekuat dari orang dekat, teman$teman dan tetangga.
D, 3 @
#etakutan berhubungan dengan perubahan fisik.
N45 3 Ketak$tan 9a+at 9i kont-ol
1. #lien mampu mencari informasi untuk menurunkan ketakutan
2. #lien mampu menghindari sumber ketakutan bila mungkin
3. #ilin mamapu mengendalikan respon ketakutan
!. #lien mamapu mempertahankan penampilan peran dan hubungan social
D, ! @
)nsietas berhubungan dengan perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap
bahaya.
N45 3 Ke/e%asan 9a+at 9i kont-ol
1. Intensitas kecemasan berkurang atau hilang.
2. -idak ditemukan tanda : tanda kecemasa.
3. <enunjukkan relaksasi.
!. <enunjukkan pemecahan masalah dan menggunakan sumber$sumber secara
efektif.
D, " @
#oping defensif berhubungan dengan harapan diri yang tidak realistik.
N453 Ko+ing
1. #oping efektif.
2. *arga diri positif.
3. #eterampilan interaksi sosial positif.
!. <enyadari masalah atau konflik spesifik yang mempengaruhi interaksi atau
hubungan sosial.
". <engekspresikan perasaan harga diri.
. <enunjukan penurunan kedefensifan.
D, @
Disfungsi proses keluarga berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua pada usia
dini.

Vous aimerez peut-être aussi