Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PEMBIMBING
Tanggal Praktikum
: 29 September 2014
Oleh :
Kelompok
:4
Nama
: 1. Meylin
Kelas
121411018
121411019
121411020
4. Nurdita Lestari
121411021
: 3A
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Didalam industri proses, perpindahan panas diantara dua fluida sebagian besar
dilakukan pada heat exchangers. Salah satu tipe yang paling umum dimana fluida panas dan
dingin tidak berkontak secara langsung satu sama lain, tetapi dipisahkan oleh dinding pipa
atau permukaan yang datar atau lonjong.
Penukar panas jenis Shell and Tube merupakan penukar panas paling umum dan sangat
luas digunakan di industri proses. STHE terdiri dari satu bundel pipa (tube) yang dipasang
paralel dan ditempatkan dalam sebuah cangkang yang dinamakan shell. Untuk meningkatkan
efisiensi dari penukar panas ini dipasang sekat
membuat aliran didalam cangkang bergolak (turbulen) yang berakibat juga bertambahnya
waktu tinggal (residence time) fluida. Namun, kerugian pemasangan sekat ini adalah naiknya
beban kerja karena bertambahnya beban pompa. Bahan penukar panas ini dipilih berdasarkan
fluida yang digunakan, biasanya terbuat dari logam dan paduannya. Selain itu kondisi operasi
dengan tekanan tinggi, sifat fluida yang korosif dan juga suhu dalam alat yang tidak seragam
juga menjadi pertimbangan pemilihan bahan penukar panas ini.
Bentuk dan rancangan STHE sangat beragam, pemakaiannya pun dapat berupa penukar
panas biasa, kondensor, reboiler, evaporator, boiler dan lainnya.
1.2
Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan untuk
memindahkan panas dari suatu sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa dan bisa
berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai
adalah air yang dipanaskan sebagai fluida panas dan air biasa sebagai air pendingin (cooling
water). Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat
berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida
terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung (direct
contact). Penukar panas sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang minyak, pabrik
kimia maupun petrokimia, industri gas alam, refrigerasi, pembangkit listrik. Salah satu
contoh sederhana dari alat penukar panas adalah radiator mobil di mana cairan pendingin
memindahkan panas mesin ke udara sekitar.
2.1.
digunakan pada suatu proses seperti petroleum, industri kimia, dan industri HVAC. Shell and
tube heat exchanger mengandung beberapa tube sejajar di dalam shell. Shell and tube heat
exchanger digunakan saat suatu proses membutuhkan fluida untuk dipanaskan atau
didinginkan dalam jumlah besar. Berdasarkan desainnya, shell and tube heat exchanger
menawarkan area penukaran panas yang besar dan menyediakan efisiensi perpindahan panas
yang tinggi. Untuk membuat perpindahan panas yang lebih baik dan untuk menyangga tube
yang ada di dalam shell, maka sering dipasang baffle. Efektifitas perpindahan panas
meningkat dengan dipasangnya baffle. Efektifitas meningkat seiring dangan mengecilnya
jarak antar baffle hingga suatu jarak tertentu kemudian menurun. Shell and tube heat
exchanger merupakan bejana tekanan dengan banyak tube didalamnya. Pada suatu proses,
fluida mengalir melalui tube pada exchanger saat fluida lainnya mengalir keluar tube yang
berada di antara shell. Fluida pada sisi tube dan pada sisi shell terpisah oleh tube sheet.
membuat aliran didalam cangkang bergolak (turbulen) yang berakibat juga bertambahnya
waktu tinggal (residence time). Namun sisi lain dari kerugian pemasangan sekat ini adalah
naiknya beban kerja karena bertambahnya beban pompa. Bahan penukar panas ini dipilih
berdasarkan fluida yang digunakan, biasanya terbuat dari logam dan paduannya. Selain itu
kondisi operasi dengan tekanan tinggi, sifat fluida yang korosif dan juga suhu dalam alat
yang tidak seragam juga menjadi pertimbangan pemilihan bahan penukar panas ini.
Jenis penukar panas shell and tube yang digunakan adalah 1 shell pass dan 2 tube pass
(1-2 Exchanger) seperti gambar 1 dibawah ini.
Susunan pipa yang ada didalam alat yang digunakan adalah in-line (a) dan ratio antara
Sn/D = Sp/D = 1,25.
Gambar profil temperatur dari penukar panas ini adalah :
Tm = FT . Tlm
Harga Q dapat dihitung dari :
Q = (M.Cp. T)1
= (M.Cp. T)2
Gambar 4. Kurva Ft
b.
hi,ho
ri,ro
Harga (ri,ro) dan L dapat diukur dari alat, harga K bahan SS-204 dapat diperoleh dari
buku referensi dan hi dan ho dihitung dari persamaan empiris.
Ae adalah luas efektif yang dilewati fluida diantara pipa dalam anulus, yaitu luas permukaan
penampang shell dikurangi jumlah luas penampang semua pipa.
Shell and Tube Heat Exchangers digunakan secara luas dalam industri kimia proses,
terutama di industri minyak, karena banyak keuntungan yang diberikan lebih dari jenis
penukar panas yang lain.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Seperangkat alat shell and tube yang terdiri atas sistem perpipaan air dan steam,
termometer, rotameter dan heat exchanger
Sumber Steam
Fluida (air)
Mengalirkan air
dingin hingga HE
terisi
Mengalirkan steam
Ulangi langkah 1- 6
dengan laju alir
fluida dingin tetap 9
lpm
Mematikan alat
Kosongkan HE lalu
rapikan kembali
peralatan
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
Laju Alir Air Dingin Tetap
Fluida Panas (Laju Berubah)
No
1
2
3
4
5
6
Laju alir
(L/menit)
Thi (C)
Tho
(C)
Tci
(C)
Tco
(C)
2
4
6
7
8
10
51
42
34
30
30
28
24
25
28
29
28
27
6
6
6
6
6
6
20
20
20
20
20
20
26
26
28
28
27
26
1
2
3
4
5
6
Laju alir
(L/menit)
Thi (C)
Tho
(C)
Tci
(C)
Tco
(C)
2
4
6
7
8
10
48
38
30
30
28
28
24
26
28
28
27
27
9
9
9
9
9
9
22
22
22
22
22
22
26
26
26
26
26
26
Laju alir
(L/menit)
Tci (C)
Tco
(C)
Thi (C)
Tho
(C)
22
33
44
34
22
33
42
33
22
33
42
33
22
31
42
32
22
30
42
31
10
22
28
42
30
No
1
Thi (C)
36
Tho
(C)
31
22
30
34
31
23
30
36
30
24
30
36
29
24
29
36
29
10
24
28
36
29
Cp
(kJ/kg.oC)
T1 (oC)
Q1 (Watt)
(Tci+Tco)/2
Densitas
(kg/m3)
(Tco-Tci)
M*Cp* T
0.0001
23.0
997.54
0.09975
4.1832
2503.746
0.0001
23.0
997.54
0.09975
4.1832
2503.746
0.0001
24.0
997.31
0.09973
4.1826
3337.079
0.0001
24.0
997.31
0.09973
4.1826
3337.079
0.0001
23.5
997.43
0.09974
4.1829
2920.490
0.0001
23.0
997.54
0.09975
4.1832
2503.746
Laju Alir
Air Panas
(m3/s)
Trata-rata
Laju Alir
Air Panas
(kg/s)
Cp
(kJ/kg.oC)
T2 (oC)
Q2 (Watt)
(Thi+Tho)/2
Densitas
(kg/m3)
(Thi-Tho)
M*Cp*T
3.333E-05
37.50
993.108
0.0331
4.1810
27
3736.964
6.667E-05
33.50
994.480
0.0663
4.1810
17
4712.308
1.000E-04
31.00
995.337
0.0995
4.1810
2496.902
1.167E-04
29.50
995.820
0.1162
4.1811
485.756
1.333E-04
29.00
995.960
0.1328
4.1812
1110.482
1.667E-04
27.50
996.380
0.1661
4.1815
694.394
Laju Alir
Air Dingin
(m3/s)
Trata-rata
Laju Alir
Air Panas
(m3/s)
Q1 (Watt)
Q2 (Watt)
Effisiensi
(%)
0.0001
3.333E-05
2503.746
3736.964
66.999
0.0001
6.667E-05
2503.746
4712.308
53.132
0.0001
1.000E-04
3337.079
2496.902
133.649
0.0001
1.167E-04
3337.079
485.756
686.987
0.0001
1.333E-04
2920.490
1110.482
262.993
0.0001
1.667E-04
2503.746
694.394
360.566
Cp
(kJ/kg.oC)
T1 (oC)
Q1 (Watt)
(Tci+Tco)/2
Densitas
(kg/m3)
(Tco-Tci)
M*Cp* T
0.00015
24
997.31
0.14960
4.1826
2502.809
0.00015
24
997.31
0.14960
4.1826
2502.809
0.00015
24
997.31
0.14960
4.1826
2502.809
0.00015
24
997.31
0.14960
4.1826
2502.809
0.00015
24
997.31
0.14960
4.1826
2502.809
0.00015
24
997.31
0.14960
4.1826
2502.809
Laju Alir
Air Panas
(m3/s)
Trata-rata
Laju Alir
Air Panas
(kg/s)
Cp
(kJ/kg.oC)
T2 (oC)
Q2 (Watt)
(Thi+Tho)/2
Densitas
(kg/m3)
(Thi-Tho)
M*Cp*T
3.33E-05
36.0
993.622
0.033121
4.1810
24
3323.467
6.67E-05
32.0
994.994
0.066333
4.1810
12
3328.056
1.00E-04
29.0
995.960
0.099596
4.1812
832.862
1.17E-04
29.0
995.960
0.116195
4.1812
971.672
1.33E-04
27.5
996.380
0.132851
4.1815
555.515
1.67E-04
27.5
996.380
0.166063
4.1815
694.394
Laju Alir
Air Dingin
(m3/s)
Trata-rata
Laju Alir
Air Panas
(m3/s)
Q1 (Watt)
Q2 (Watt)
Effisiensi
(%)
0.00015
3.33E-05
2502.809
3323.467
75.307
0.00015
6.67E-05
2502.809
3328.056
75.203
0.00015
1.00E-04
2502.809
832.862
300.507
0.00015
1.17E-04
2502.809
971.672
257.578
0.00015
1.33E-04
2502.809
555.515
450.539
0.00015
1.67E-04
2502.809
694.394
360.431
Q2 (Watt)
(Thi-Tho)
M*Cp* T
4.1736
10
2073.987
0.0497103
4.1745
1867.639
994.21
0.0497103
4.1745
1867.639
37.0
994.32
0.0497160
4.1748
10
2075.544
0.00005
36.5
994.44
0.0497218
4.1751
11
2283.526
0.00005
36.0
994.55
0.0497275
4.1754
12
2491.586
Laju Alir
Air Dingin
(m3/s)
Trata-rata
Laju Alir
Air Dingin
(kg/s)
Cp
(kJ/kg.oC)
T1 (oC)
Q1 (Watt)
(Tci+Tco)/2
Densitas
(kg/m3)
(Tco-Tci)
M*Cp* T
0.000050
27.5
996.505
0.04983
4.1805
11
2291.239
0.000067
27.5
996.505
0.06643
4.1805
11
3054.985
0.000100
27.5
996.505
0.09965
4.1805
11
4582.478
0.000117
26.5
996.735
0.11629
4.1811
4375.821
0.000133
26.0
996.850
0.13291
4.1814
4446.110
0.000167
25.0
997.080
0.16618
4.1820
4169.789
Laju Alir
Air Panas
(m3/s)
(Thi+Tho)/2
Densitas
(kg/m3)
Laju Alir
Air Panas
(kg/s)
Cp
(kJ/kg.oC)
0.00005
39.0
993.86
0.0496930
0.00005
37.5
994.21
0.00005
37.5
0.00005
Trata-rata
Laju Alir
Air Panas
(m3/s)
Q1 (Watt)
Q2 (Watt)
Effisiensi
(%)
0.000050
0.00005
2291.239
2073.987
110.42
0.000067
0.00005
3054.985
1867.639
163.50
0.000100
0.00005
4582.478
1867.639
245.25
0.000117
0.00005
4375.821
2075.544
210.71
0.000133
0.00005
4446.110
2283.526
194.60
0.000167
0.00005
4169.789
2491.586
167.27
Cp
(kJ/kg.oC)
T2 (oC)
Q2 (Watt)
(Thi+Tho)/2
Densitas
(kg/m3)
(Thi-Tho)
M*Cp* T
8.333E-05
33.5
994.48
0.0828733
4.1810
1732.466
8.333E-05
32.5
994.82
0.0829019
4.1810
1039.838
8.333E-05
33.0
994.84
0.0829033
4.1804
2079.415
8.333E-05
33.0
994.84
0.0829033
4.1804
2079.415
8.333E-05
33.0
994.84
0.0829033
4.1804
2079.415
8.333E-05
32.5
994.98
0.0829150
4.1805
2426.383
Laju Alir
Air Dingin
(m3/s)
Trata-rata
Laju Alir
Air Dingin
(kg/s)
Cp
(kJ/kg.oC)
T1 (oC)
Q1 (Watt)
(Tci+Tco)/2
Densitas
(kg/m3)
(Tco-Tci)
M*Cp* T
0.000050
26.0
996.850
0.04984
4.1814
1667.291
0.000067
26.0
996.850
0.06646
4.1814
2223.055
0.000100
27.0
996.620
0.09966
4.1808
2500.001
0.000117
27.0
996.620
0.11627
4.1808
2916.668
0.000133
26.5
996.735
0.13290
4.1811
2778.299
0.000167
26.0
996.850
0.16614
4.1814
2778.819
Laju Alir
Air Panas
(m3/s)
Trata-rata
Laju Alir
Air Panas
(m3/s)
Q1 (Watt)
Q2 (Watt)
Effisiensi
(%)
0.000050
8.333E-05
1667.291
1732.466
96.24
0.000067
8.333E-05
2223.055
1039.838
213.79
0.000100
8.333E-05
2500.001
2079.415
120.23
0.000117
8.333E-05
2916.668
2079.415
140.26
0.000133
8.333E-05
2778.299
2079.415
133.61
0.000167
8.333E-05
2778.819
2426.383
114.53
Laju alir
Fluida
Panas
(L/menit)
Thi
(C)
Tho
(C)
Tci
(C)
Tco
(C)
51
24
20
42
25
34
5
6
No
Tlm
T1
T2
26
25
20
26
16
9.457
28
20
28
30
29
20
28
30
28
20
27
10
28
27
20
26
FT
Tm
2.833 0.273
0.86
8.133
6.952
0.750 0.571
0.81
5.631
4.654
0.125 0.800
0.94
4.375
5.097
0.286 0.700
0.87
4.435
3.991
0.167 0.750
0.96
3.832
Nilai U
Laju alir
Fluida Panas
(L/menit)
2
Q yang
diterima Air
dingin
2503.746
A
(m2)
U
(W/m2.K)
2.8938
2503.746
8.133
2.8938
106.3827
3337.079
5.631
2.8938
204.7917
3337.079
4.375
2.8938
263.5845
2920.49
4.435
2.8938
227.5588
10
2503.746
3.832
2.8938
225.7856
No
Tm
T2 = Tho Tci
Laju alir
Fluida
Panas
(L/menit)
2
38
26
22
26
12
7.282
3.000
0.250
0.78
5.680
30
28
22
26
4.933
0.500
0.500
0.94
4.637
30
28
22
26
4.933
0.500
0.500
0.94
4.637
28
27
22
26
3.274
0.250
0.667
0.92
3.012
10
28
27
22
26
3.274
0.250
0.667
0.92
3.012
No
Thi
(C)
Tho
(C)
Tci
(C)
Tco
(C)
48
24
22
T1
T2
26
22
FT
8.341
6.000
0.154
Tlm
Nilai U
Laju alir
Fluida Panas
(L/menit)
2
Q yang
diterima Air
dingin
2502.809
No
A
(m2)
U
(W/m2.K)
2.8938
2502.809
5.680
2.8938
152.269
2502.809
4.637
2.8938
186.519
Tm
Tm
2502.809
4.637
2.8938
186.519
2502.809
3.012
2.8938
287.147
10
2502.809
3.012
2.8938
287.147
Laju alir
Fluida
Dingin
(L/menit)
Thi
(C)
Tho
(C)
Tci
(C)
Tco
(C)
44
34
22
42
33
42
5
6
No
Tlm
FT
Tm
T1
T2
33
11
12
11.493 0.909
0.500
0.840 9.654
22
33
11
9.967
0.818
0.550
0.805 8.023
33
22
33
11
9.967
0.818
0.550
0.805 8.023
42
32
22
31
11
10
10.492 1.111
0.450
0.880 9.233
42
31
22
30
12
10.428 1.375
0.400
0.870 9.073
10
42
30
22
28
14
10.722 2.000
0.300
0.875 9.381
Nilai U
Laju alir
Fluida Dingin
(L/menit)
3
Q yang
diterima Air
dingin
2291.239
A
(m2)
U
(W/m2.K)
9.654
2.8938
82.015
3054.985
8.023
2.8938
131.582
4582.478
8.023
2.8938
197.372
4375.821
9.233
2.8938
163.774
4446.110
9.073
2.8938
169.348
10
4169.789
9.381
2.8938
153.593
No
Tm
T2 = Tho Tci
Laju alir
Fluida
Dingin
(L/menit)
3
34
31
22
30
6.166
0.375
0.667
0.91
5.611
36
30
23
30
6.487
0.857
0.538
0.82
5.319
36
29
24
30
5.485
1.167
0.500
0.78
4.278
36
29
24
29
5.944
1.400
0.417
0.80
4.755
10
36
29
24
28
6.383
1.750
0.333
0.85
5.425
No
Thi
(C)
Tho
(C)
Tci
(C)
Tco
(C)
36
31
22
T1
T2
30
FT
Tm
7.399
0.625
0.571
0.86
6.363
Tlm
Nilai U
Laju alir
Fluida Dingin
(L/menit)
3
Q yang
diterima Air
dingin
1667.291
No
A
(m2)
U
(W/m2.K)
6.363
2.8938
90.5477
2223.055
5.611
2.8938
136.9147
2500.001
5.319
2.8938
162.4051
Tm
2916.668
4.278
2.8938
235.5908
2778.299
4.755
2.8938
201.8999
10
2778.819
5.425
2.8938
176.9902
Laju alir
Dingin, Q
(m3/s)
Diameter
Dalam Tube
(m)
Luas
Permukaan
Seluruh
Tube, A
(m2)
v = Q/A
(m/s)
(kg/m3)
Nre
0.0001
0.0278
0.014560306
0.006867988
998.23
0.001005
189.64
0.0001
0.0278
0.014560306
0.006867988
998.23
0.001005
189.64
0.0001
0.0278
0.014560306
0.006867988
998.23
0.001005
189.64
0.0001
0.0278
0.014560306
0.006867988
998.23
0.001005
189.64
0.0001
0.0278
0.014560306
0.006867988
998.23
0.001005
189.64
10
0.0001
0.0278
0.014560306
0.006867988
998.23
0.001005
189.64
Npr
Nre
L (m)
D/L
hi
(W/m2 K)
(W/m K)
0.605
6.42
189.64
1.2
0.0232
0.0009579 0.0005683
132.560
0.605
6.42
189.64
1.2
0.0232
0.0009579 0.0006814
129.234
0.605
6.42
189.64
1.2
0.0232
0.0009579 0.0008007
126.348
0.605
6.42
189.64
1.2
0.0232
0.0009579 0.0008007
126.348
0.605
6.42
189.64
1.2
0.0232
0.0009579
0.000836
125.587
0.605
6.42
189.64
1.2
0.0232
0.0009579
0.000836
125.587
Penentuan Nilai ho
Mencari nilai NRe
NRe = v D/
Laju alir
Panas
(L/menit)
2
Laju alir
Panas, Q
(m3/s)
3.33E-05
v (m/s)
(kg/m3)
Nre
0.0911
Diameter,
D
(m)
0.3407
0.00037
987.587
0.000540
227.799
6.67E-05
0.0911
0.3407
0.00073
991.414
0.000632
391.050
1.00E-04
0.0911
0.3407
0.00110
994.308
0.000732
508.208
1.17E-04
0.0911
0.3407
0.00128
995.680
0.000801
542.563
1.33E-04
0.0911
0.3407
0.00146
995.680
0.000801
620.072
10
1.67E-04
0.0911
0.3407
0.00183
996.240
0.000836
742.780
Ae (m2)
Nre
Npr
Nnu
k (W/m K)
ho (W/m2 K)
227.799
3.660
0.386
0.592
14.794
0.645
28.007
391.050
4.240
0.386
0.592
21.395
0.633
39.750
508.208
4.993
0.386
0.592
26.385
0.622
48.169
542.563
5.489
0.386
0.592
28.306
0.616
51.179
620.072
5.489
0.386
0.592
30.635
0.616
55.388
742.780
5.737
0.386
0.592
34.596
0.613
62.247
hi
ho
ri
ro
K
(W/m K)
U
(W/m2.K)
132.560
28.007
0.0278
0.032
1.2
13.8
5.393145
129.234
39.750
0.0278
0.032
1.2
13.8
7.012246
126.348
48.169
0.0278
0.032
1.2
13.8
7.986011
126.348
51.179
0.0278
0.032
1.2
13.8
8.322454
125.587
55.388
0.0278
0.032
1.2
13.8
8.754478
125.587
62.247
0.0278
0.032
1.2
13.8
9.435916
v = Q/A
(m/s)
(kg/m3)
Nre
0.0278
Luas
Permukaan
Seluruh
Tube, A
(m2)
0.014560306
0.010301982
997.07
0.000975
292.88
0.00015
0.0278
0.014560306
0.010301982
997.07
0.000975
292.88
0.00015
0.0278
0.014560306
0.010301982
997.07
0.000975
292.88
0.00015
0.0278
0.014560306
0.010301982
997.07
0.000975
292.88
0.00015
0.0278
0.014560306
0.010301982
997.07
0.000975
292.88
10
0.00015
0.0278
0.014560306
0.010301982
997.07
0.000975
292.88
Laju alir
Fluida
Panas
(L/menit)
Laju alir
Dingin, Q
(m3/s)
Diameter
Dalam Tube
(m)
0.00015
k
(W/m K)
Npr
Nre
L (m)
D/L
hi
(W/m2 K)
0.6013
6.42
292.88
1.2
0.0232
0.0009579
0.0005683
152.288
0.6013
6.42
292.88
1.2
0.0232
0.0009579
0.0006814
148.467
0.6013
6.42
292.88
1.2
0.0232
0.0009579
0.0008007
145.151
0.6013
6.42
292.88
1.2
0.0232
0.0009579
0.0008007
145.151
0.6013
6.42
292.88
1.2
0.0232
0.0009579
0.0008360
144.277
0.6013
6.42
292.88
1.2
0.0232
0.0009579
0.0008360
144.277
Penentuan Nilai ho
Mencari nilai NRe
NRe = v D/
Laju alir
Panas
(L/menit)
Laju alir
Panas, Q
(m3/s)
Ae (m2)
Diameter,
D
(m)
v (m/s)
(kg/m3)
Nre
3.33E-05
0.0911
0.3407
0.00037
988.91
0.000586
210.265
6.67E-05
0.0911
0.3407
0.00073
992.94
0.000681
363.314
1.00E-04
0.0911
0.3407
0.00110
995.68
0.000801
465.054
1.17E-04
0.0911
0.3407
0.00128
995.68
0.000807
538.328
1.33E-04
0.0911
0.3407
0.00146
996.24
0.000836
594.224
10
1.67E-04
0.0911
0.3407
0.00183
996.24
0.000836
742.780
Nre
Npr
Nnu
k (W/m K)
ho (W/m2 K)
210.265
3.85
0.386
0.592
14.349
0.641
26.996
363.314
4.54
0.386
0.592
20.955
0.629
38.657
465.054
5.44
0.386
0.592
25.760
0.616
46.581
538.328
5.44
0.386
0.592
28.091
0.616
50.795
594.224
5.73
0.386
0.592
30.303
0.613
54.522
742.780
5.73
0.386
0.592
34.582
0.613
62.222
hi
ho
ri
ro
K (W/m
K)
U
(W/m2.K)
152.288
26.996
0.0278
0.032
1.2
13.8
5.3931
148.467
38.657
0.0278
0.032
1.2
13.8
7.1036
145.151
46.581
0.0278
0.032
1.2
13.8
8.1129
145.151
50.795
0.0278
0.032
1.2
13.8
8.6301
144.277
54.522
0.0278
0.032
1.2
13.8
9.0503
144.277
62.222
0.0278
0.032
1.2
13.8
9.8930
v = Q/A
(m/s)
(kg/m3)
Nre
0.0278
Luas
Permukaan
Seluruh
Tube, A
(m2)
0.014560306
0.003433994
997.07
0.000975
97.626
6.667E-05
0.0278
0.014560306
0.004578658
997.07
0.000975
130.168
1.000E-04
0.0278
0.014560306
0.006867988
997.07
0.000975
195.252
1.167E-04
0.0278
0.014560306
0.008012652
997.07
0.000975
227.794
1.333E-04
0.0278
0.014560306
0.009157317
997.07
0.000975
260.336
10
1.667E-04
0.0278
0.014560306
0.011446646
997.07
0.000975
325.420
Laju alir
Fluida
Dingin
(L/menit)
Laju alir
Dingin, Q
(m3/s)
Diameter
Dalam
Tube
(m)
5.000E-05
k
(W/m K)
Npr
Nre
L (m)
D/L
hi
(W/m2 K)
0.6016
6.813
97.626
1.2
0.0232
0.000975
0.000626
106.571
0.6016
6.813
130.168
1.2
0.0232
0.000975
0.000644
116.832
0.6016
6.813
195.252
1.2
0.0232
0.000975
0.000644
133.739
0.6016
6.813
227.794
1.2
0.0232
0.000975
0.000644
140.791
0.6016
6.813
260.336
1.2
0.0232
0.000975
0.000644
147.199
0.6016
6.813
325.420
1.2
0.0232
0.000975
0.000644
158.565
Penentuan Nilai ho
Mencari nilai NRe
NRe = v D/
Laju alir
Dingin
(L/menit)
3
Laju alir
Panas, Q
(m3/s)
0.00005
Diameter,
D
v (m/s)
(m)
0.3407
0.0005488
0.00005
0.0911
0.3407
0.00005
0.0911
0.00005
8
10
(kg/m3)
Nre
991.84
0.000626
296.272
0.0005488
992.76
0.000644
288.259
0.3407
0.0005488
992.76
0.000644
288.259
0.0911
0.3407
0.0005488
992.76
0.000644
288.259
0.00005
0.0911
0.3407
0.0005488
992.76
0.000644
288.259
0.00005
0.0911
0.3407
0.0005488
992.76
0.000644
288.259
Ae (m )
0.0911
Nre
Npr
Nnu
k (W/m K)
ho (W/m2 K)
296.272
4.11
0.386
0.592
17.966
0.6360
33.537
288.259
4.23
0.386
0.592
17.847
0.6923
36.264
288.259
4.23
0.386
0.592
17.847
0.6923
36.264
288.259
4.23
0.386
0.592
17.847
0.6923
36.264
288.259
4.23
0.386
0.592
17.847
0.6923
36.264
288.259
4.23
0.386
0.592
17.847
0.6923
36.264
hi
ho
ri
ro
K
(W/m K)
U
(W/m2.K)
106.571
33.537
0.0278
0.032
1.2
13.8
5.890
116.832
36.264
0.0278
0.032
1.2
13.8
6.387
133.739
36.264
0.0278
0.032
1.2
13.8
6.605
140.791
36.264
0.0278
0.032
1.2
13.8
6.684
147.199
36.264
0.0278
0.032
1.2
13.8
6.751
158.565
36.264
0.0278
0.032
1.2
13.8
6.859
v = Q/A
(m/s)
(kg/m3)
Nre
0.0278
Luas
Permukaan
Seluruh
Tube, A
(m2)
0.014560306
0.003433994
997.07
0.000975
97.626
6.667E-05
0.0278
0.014560306
0.004578658
997.07
0.000975
130.168
1.000E-04
0.0278
0.014560306
0.006867988
997.07
0.000975
205.796
1.167E-04
0.0278
0.014560306
0.008012652
997.07
0.000975
240.095
1.333E-04
0.0278
0.014560306
0.009157317
997.07
0.000975
274.394
10
1.667E-04
0.0278
0.014560306
0.011446646
997.07
0.000975
342.993
Laju alir
Fluida
Dingin
(L/menit)
Laju alir
Dingin, Q
(m3/s)
Diameter
Dalam
Tube
(m)
5.000E-05
k
(W/m K)
Npr
Nre
L (m)
D/L
hi
(W/m2 K)
0.6016
6.813
97.626
1.2
0.0232
0.000975
0.00071
104.688
0.6016
6.813
130.168
1.2
0.0232
0.000975
0.00074
114.581
0.6050
6.420
205.796
1.2
0.0232
0.000975
0.00071
131.371
0.6050
6.420
240.095
1.2
0.0232
0.000975
0.00071
138.298
0.6050
6.420
274.394
1.2
0.0232
0.000975
0.00071
144.593
0.6050
6.420
342.993
1.2
0.0232
0.000975
0.00071
155.758
Penentuan Nilai ho
Mencari nilai NRe
NRe = v D/
Laju alir
Dingin
(L/menit)
3
Laju alir
Panas, Q
(m3/s)
8.333E-05
v (m/s)
(kg/m3)
Nre
0.0911
Diameter,
D
(m)
0.3407
0.0009147
994.97
0.000711
436.127
8.333E-05
0.0911
0.3407
0.0009147
995.28
0.000740
419.166
8.333E-05
0.0911
0.3407
0.0009147
994.97
0.000711
436.127
8.333E-05
0.0911
0.3407
0.0009147
994.97
0.000711
436.127
8.333E-05
0.0911
0.3407
0.0009147
994.97
0.000711
436.127
10
8.333E-05
0.0911
0.3407
0.0009147
994.97
0.000711
436.127
Nre
Npr
Nnu
k (W/m K)
ho (W/m2 K)
436.127
4.70
0.386
0.592
23.620
0.625
43.329
419.166
4.98
0.386
0.592
23.521
0.622
42.941
436.127
4.70
0.386
0.592
23.620
0.625
43.329
436.127
4.70
0.386
0.592
23.620
0.625
43.329
436.127
4.70
0.386
0.592
23.620
0.625
43.329
436.127
4.70
0.386
0.592
23.620
0.625
43.329
Ae (m )
hi
ho
ri
ro
K
(W/m K)
U
(W/m2.K)
104.688
43.329
0.0278
0.032
1.2
13.8
7.010
114.581
42.941
0.0278
0.032
1.2
13.8
7.164
131.371
43.329
0.0278
0.032
1.2
13.8
7.497
138.298
43.329
0.0278
0.032
1.2
13.8
7.600
144.593
43.329
0.0278
0.032
1.2
13.8
7.688
155.758
43.329
0.0278
0.032
1.2
13.8
7.831
PENYAJIAN DATA
HUBUNGAN LAJU ALIR AIR DENGAN EFISIENSI PINDAH PANAS
Pada Laju Alir Air Pendingin Tetap
Laju Alir Air
Panas (LPM)
Effisiensi pada
6 LPM
Effisiensi pada
9 LPM
66.999
75.307
53.132
75.203
133.649
300.507
686.987
257.578
262.993
450.539
10
360.566
360.431
Effisiensi (%)
700
600
500
400
Laju Alir Pendingin 6 LPM
300
200
100
0
0
10
15
Effisiensi pada
3 LPM
Effisiensi pada
5 LPM
110.42
96.24
163.50
213.79
245.25
120.79
210.71
140.26
194.60
133.61
10
167.27
114.53
Effisiensi (%)
250
200
150
Laju Alir Pemanas 3 LPM
100
50
0
0
10
15
U-Pers. Empiris
Laju Alir
Air Panas
6 LPM
9 LMP
6 LPM
9 LPM
5.393
5.368
106.383
152.269
7.012
7.104
204.792
186.519
7.986
8.113
263.585
186.519
8.322
8.630
227.559
287.147
8.754
9.050
10
225.786
287.147
9.436
9.893
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
0.000
0
5
10
Laju Alir Air Panas (LPM)
15
10.000
9.000
8.000
7.000
6.000
5.000
4.000
0
5
10
Laju Alir Air Panas (LPM)
15
U-Neraca Energi
U-Pers. Empiris
Laju Alir
Air Dingin
3 LPM
5 LPM
3 LPM
5 LPM
82.015
90.5477
5.890
7.010
131.582
136.915
6.387
7.164
197.372
162.405
6.605
7.497
163.774
235.591
6.684
7.600
169.348
201.900
6.751
7.688
10
153.593
176.990
6.859
7.831
200
150
Laju Alir 3 LPM
100
50
0
0
5
10
Laju Alir Air Dingin (LPM)
15
7.500
7.000
6.500
6.000
5.500
5.000
0
5
10
Laju Alir Air Dingin (LPM)
15
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum STHE ini, Heat Exchanger yang digunakan adalah tipe Straight-tube
Heat Exchanger (two pass tube-side) yang artinya 1 shell pass dan 2 tube pass. Air panas
(Hot) dialirkan pada shell, sedangkan air dingin (Cold) dialirkan pada tube. Perpindahan
panas pada shell and tube heat exchanger dapat terjadi akibat adanya driving force berupa
perbedaan suhu antara fluida panas dan fluida dingin. Semakin besarnya perbedaan suhu
(driving force) maka semakin besar pula kalor yang diberikan/diterima. Fluida yang
digunakan adalah air dingin dan air panas (air dingin yang dipanaskan oleh steam).
Perpindahan panas akan menyebabkan penurunan suhu pada air panas (Hot) dan kenaikan
suhu pada air dingin (Cold).
Salah satu faktor yang mempengaruhi perpindahan panas yang terjadi adalah nilai laju
alir dari setiap fluida, Laju alir fluida akan mempengaruhi besar waktu kontak fluida panas
dan dingin dalam Heat Exchangers yang artinya juga berpengaruh pada nilai Q yang
dilepaskan dan yang diterima fluida. Untuk mengetahui pengaruh tersebut, dilakukan variasi
terhadap laju aliran masuk air panas dan air dingin. Variasi laju alir dingin sebesar 6Lt/min
dan 9Lt/min sedangkan variasi laju alir panas 3 dan 5 Lt/min.
Effisiensi Pindah Panas
Effisiensi pindah panas menyatakan perbandingan antara kalor yang dilepaskan oleh
air panas dengan kalor yang diterima oleh air dingin. Menurut teori, jika nilai pindah
panas konveksi dari alat sempurna atau diasumsikan tidak mempengaruhi perpindahan
panas maka panas yang diterima air dingin harus sama dengan panas yang dilepaskan oleh
air panas.
Berdasarkan data pengamatan, pada laju alir paling kecil (2 lpm) ke laju alir paling
besar (10 lpm), nilai effisiensi pindah panas mengalami kenaikan. Nilai effisiensi ini
mengalami kenaikan hingga nilai maksimumnya, kemudian akan menurun meskipun laju
alirnya ditingkatkan. Laju alir yang semakin tinggi akan menyebabkan aliran dalam tube
maupun shell mengalami turbulensi yang membuat perpindahan panas menjadi lebih baik.
Namun ketika laju alir semakin besar, waktu kontak atau waktu tingga; fluida dalam alat
akan semakin cepat. Hal tersebut mengakibatkan efektifitas perpindahan panas akan
menurun setelah mencapai harga maksimum.
Dari pengolahan data, effisiensi pindah panas ada yang melebihi 100%, apabila di
analisis hal tersebut dapat terjadi karena pada kenyataannya, untuk membuat sistem
terisolasi dari lingkungan tidak lah mudah, sehingga terdapat kalor yang dilepas ke
lingkungan ataupun kalor yang diterima dari lingkungan. Selain itu, karena air umpan
tidak diolah terlebih dahulu, kemungkinan telah terjadi kerak maupun karat dalam shell
ataupun tube sangatlah besar sehingga menyebabkan proses perpindahan panas nya tidak
optimum.
Pengaruh nilai U terhadap Laju Alir
Berdasarkan data didapatkan bahwa koefisien perpindahan panas (U) berhubungan
dengan laju alir fluida. Dimana semakin besar laju alir fluida maka akan semakin besar
pula koefisien perpindahan panasnya (U). Hal ini dikarenakan besarnya aliran akan
menambahkan beban panas terhadap Heat exchanger.
Nilai koefisien pindah panas (U), dari perhitungan neraca energi dibandingkan dengan
persamaan empiris sangat jauh berbeda. Hal hal tersebut dapat saja terjadi karena shell
and tube heat exchanger akan bekerja optimal jika digunakan untuk fluida yang memiliki
perbedaan temperatur antara fluida panas dan dinginnya tinggi. Sedangkan pada percobaan
perbedaan temperatur air panas dan dinginnya rendah, karena air panasnya terbentuk dari
air yang dipanasi steam.-sehingga suhu panas masuk heat exchangers akan tidak stabil
karena dipengaruhi oleh kondisi steam yang dihasilkan oleh boiler.
BAB VI
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Shell and Tube Exchangers merupakan alat penukar panas. Pada shell diisi air panas
dan pada tube diisi air dingin. Air panas yang digunakan merupakan air yang dipanasi
oleh steam.
2. Nilai koefisien pindah panas dengan perhitungan neraca energi lebih besar
dibandingkan dengan koefisien pindah panas yang berdasarkan persamaan energi.
3. Berdasarkan persamaan empiris, semakin tinggi laju alir semakin besar juga nilai
koefisien pindah panasnya.
4. Nilai Q yang diterima fluida (Q yang diserap air dingin) dengan nilai Q yang
dilepaskan oleh fluida (Q yang dilepaskan air panas) memiliki nilai yang berbeda,
sehingga nilai effisiensi perpindahaan panasnya tidak ada yang 100%.
DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis, Christie J. 1978. Transport Processes and Unit Operations 3rd ed. London :
Prentice-Hall International, Inc.