Vous êtes sur la page 1sur 39

LABORATORIUM PILOT PLANT

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015


MODUL

: Shell & Tube Heat Exchangers

PEMBIMBING

: Ir. Emma Hermawati

Tanggal Praktikum

: 29 September 2014

Tanggal Penyerahan : 29 September 2014

Oleh :
Kelompok

:4

Nama

: 1. Meylin

Kelas

121411018

2. Muhamad Nur Hidayat

121411019

3. Neng Sri Widianti

121411020

4. Nurdita Lestari

121411021

: 3A

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Didalam industri proses, perpindahan panas diantara dua fluida sebagian besar

dilakukan pada heat exchangers. Salah satu tipe yang paling umum dimana fluida panas dan
dingin tidak berkontak secara langsung satu sama lain, tetapi dipisahkan oleh dinding pipa
atau permukaan yang datar atau lonjong.
Penukar panas jenis Shell and Tube merupakan penukar panas paling umum dan sangat
luas digunakan di industri proses. STHE terdiri dari satu bundel pipa (tube) yang dipasang
paralel dan ditempatkan dalam sebuah cangkang yang dinamakan shell. Untuk meningkatkan
efisiensi dari penukar panas ini dipasang sekat

(buffle). Pemasangan sekat bertujuan

membuat aliran didalam cangkang bergolak (turbulen) yang berakibat juga bertambahnya
waktu tinggal (residence time) fluida. Namun, kerugian pemasangan sekat ini adalah naiknya
beban kerja karena bertambahnya beban pompa. Bahan penukar panas ini dipilih berdasarkan
fluida yang digunakan, biasanya terbuat dari logam dan paduannya. Selain itu kondisi operasi
dengan tekanan tinggi, sifat fluida yang korosif dan juga suhu dalam alat yang tidak seragam
juga menjadi pertimbangan pemilihan bahan penukar panas ini.
Bentuk dan rancangan STHE sangat beragam, pemakaiannya pun dapat berupa penukar
panas biasa, kondensor, reboiler, evaporator, boiler dan lainnya.

1.2

Tujuan

1. Memahami cara kerja peralatan shell and tube.


2. Menghitung koefisien pindah panas keseluruhan (U) dengan cara neraca energi dan
menggunakan persamaan empiris.
3. Mengetahui pengaruh laju alir fluida terhadap koefisien pindah panas keseluruhan (U).
4. Menghitung efisiensi pindah panas dari kalor yang dilepas dan kalor yang diterima fluida.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan untuk
memindahkan panas dari suatu sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa dan bisa
berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai
adalah air yang dipanaskan sebagai fluida panas dan air biasa sebagai air pendingin (cooling
water). Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat
berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida
terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung (direct
contact). Penukar panas sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang minyak, pabrik
kimia maupun petrokimia, industri gas alam, refrigerasi, pembangkit listrik. Salah satu
contoh sederhana dari alat penukar panas adalah radiator mobil di mana cairan pendingin
memindahkan panas mesin ke udara sekitar.

2.1.

Shell and Tube Heat Exchanger


Shell and tube heat exchanger merupakan jenis alat penukar panas yang banyak

digunakan pada suatu proses seperti petroleum, industri kimia, dan industri HVAC. Shell and
tube heat exchanger mengandung beberapa tube sejajar di dalam shell. Shell and tube heat
exchanger digunakan saat suatu proses membutuhkan fluida untuk dipanaskan atau
didinginkan dalam jumlah besar. Berdasarkan desainnya, shell and tube heat exchanger
menawarkan area penukaran panas yang besar dan menyediakan efisiensi perpindahan panas
yang tinggi. Untuk membuat perpindahan panas yang lebih baik dan untuk menyangga tube
yang ada di dalam shell, maka sering dipasang baffle. Efektifitas perpindahan panas
meningkat dengan dipasangnya baffle. Efektifitas meningkat seiring dangan mengecilnya
jarak antar baffle hingga suatu jarak tertentu kemudian menurun. Shell and tube heat
exchanger merupakan bejana tekanan dengan banyak tube didalamnya. Pada suatu proses,
fluida mengalir melalui tube pada exchanger saat fluida lainnya mengalir keluar tube yang
berada di antara shell. Fluida pada sisi tube dan pada sisi shell terpisah oleh tube sheet.

2.2. Prinsip Kerja Shell and Tube Heat Exchangers


Penukar panas jenis ini terdiri dari satu bundel pipa (tube) yang dipasang paralel dan
ditempatkan dalam sebuah cangkang yang dinamakan cangkang (shell). Untuk meningkatkan
efisiensi dari penukar panas ini dipasang sekat

(buffle). Pemasangan sekat bertujuan

membuat aliran didalam cangkang bergolak (turbulen) yang berakibat juga bertambahnya
waktu tinggal (residence time). Namun sisi lain dari kerugian pemasangan sekat ini adalah
naiknya beban kerja karena bertambahnya beban pompa. Bahan penukar panas ini dipilih
berdasarkan fluida yang digunakan, biasanya terbuat dari logam dan paduannya. Selain itu
kondisi operasi dengan tekanan tinggi, sifat fluida yang korosif dan juga suhu dalam alat
yang tidak seragam juga menjadi pertimbangan pemilihan bahan penukar panas ini.
Jenis penukar panas shell and tube yang digunakan adalah 1 shell pass dan 2 tube pass
(1-2 Exchanger) seperti gambar 1 dibawah ini.

Alat yang digunakan dalam praktikum mempunyai ukuran :


Panjang pipa dan shell 1200 mm
Diameter shell 375 mm
Diameter pipa luar 32 mm
Diameter pipa dalam 27,8 mm
Jumlah sekat 13
Susunan pipa dalam shell dapat berbentuk in-line (a) dan staggered (b)

Gambar 2. Susunan pipa

Susunan pipa yang ada didalam alat yang digunakan adalah in-line (a) dan ratio antara
Sn/D = Sp/D = 1,25.
Gambar profil temperatur dari penukar panas ini adalah :

Gambar 3. Profil temperature dari penukar


panas

Menghitung Koefisien Pindah Panas Keseluruhan (U)


a.

Menggunakan Neraca Energi

Tm = FT . Tlm
Harga Q dapat dihitung dari :
Q = (M.Cp. T)1

.. Kalor yang diberikan fluida panas

= (M.Cp. T)2

.. Kalor yang diterima fluida dingin

Efisiensi kalor yang dipertukarkan :


(

= Laju Alir Kalor (Watt)

= Luas Permukaan (m2)

= Koefisien Pindah panas Keseluruhan (W/m2.K)

Tlm = Perbedaan Suhu logaritmik (K)

Untuk Aliran Counter-current


T1 = Thi Tco
T2 = Tho Tci

Untuk Aliran Co-current


T1 = Tho Tco
T2 = Thi Tci

Harga FT dapat diperoleh dari kurva dibawah :

Gambar 4. Kurva Ft

b.

Menghitung (U) Menggunakan Persamaan Empiris


Untuk pipa sepanjang L

hi,ho

= Koefisien pindah panas konveksi inside dan outside (W/m2.K) ;

= Koefisien Konduksi (W/m.K);

ri,ro

= Diameter (m) inside dan outside pipa yang kecil

= panjang pipa yang diameternya kecil (m).

Harga (ri,ro) dan L dapat diukur dari alat, harga K bahan SS-204 dapat diperoleh dari
buku referensi dan hi dan ho dihitung dari persamaan empiris.

Untuk Aliran transisi

Gambar 6. Grafik L/D

Persamaan Untuk Menghitung ho

Harga m dan C dapat diperoleh dari tabel dibawah:

Gambar 7. Tabel m dan C

Harga D untuk menghitung Nre diperoleh dengan pendekatan :

Ae adalah luas efektif yang dilewati fluida diantara pipa dalam anulus, yaitu luas permukaan
penampang shell dikurangi jumlah luas penampang semua pipa.

2.3. Beberapa macam tipe Shell and Tube Heat Exchanger

2.4. Aplikasi dan Penggunaan


Desain sederhana dari Shell and Tube Heat Exchangers membuat solusi pendinginan
yang ideal untuk berbagai aplikasi. Salah satu aplikasi yang paling umum adalah pendinginan
cairan hidrolik dan minyak dalam mesin, transmisi, dan paket tenaga hidrolik. Salah satu
keuntungan menggunakan Shell and Tube Heat Exchangers adalah mudah dalam
perawatannya.

Shell and Tube Heat Exchangers digunakan secara luas dalam industri kimia proses,
terutama di industri minyak, karena banyak keuntungan yang diberikan lebih dari jenis
penukar panas yang lain.

BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Seperangkat alat shell and tube yang terdiri atas sistem perpipaan air dan steam,
termometer, rotameter dan heat exchanger
Sumber Steam
Fluida (air)

3.2 Langkah Kerja


Percobaan

Mengalirkan air
dingin hingga HE
terisi

Mengalirkan steam

Atur laju alir steam


hingga suhu air
panas tidak melebihi
60C

Catat suhu masuk


dan keluar tiap
aliran

Alirkan fluida dingin


dengan variasi laju
alir (5 laju alir)

Atur laju alir fluida


dingin tetap pada 6
lpm

Ulangi langkah 1- 6
dengan laju alir
fluida dingin tetap 9
lpm

Ulangin langkah 1 - 7 laju alir fluida panas


tetap (3 dan 5 lpm) dengan variasi laju alir
fluida dingin

Mematikan alat

Matikan aliran steam

Biarkan fluida dingin


tetap mengalir untuk
mendinginkan HE

Kosongkan HE lalu
rapikan kembali
peralatan

BAB IV
PENGOLAHAN DATA
Laju Alir Air Dingin Tetap
Fluida Panas (Laju Berubah)
No

1
2
3
4
5
6

Fluida Dingin (Laju Tetap)

Laju alir
(L/menit)

Thi (C)

Tho
(C)

Laju alir (L/Menit)

Tci
(C)

Tco
(C)

2
4
6
7
8
10

51
42
34
30
30
28

24
25
28
29
28
27

6
6
6
6
6
6

20
20
20
20
20
20

26
26
28
28
27
26

Fluida Panas (Laju Berubah)


No

1
2
3
4
5
6

Fluida Dingin (Laju Tetap)

Laju alir
(L/menit)

Thi (C)

Tho
(C)

Laju alir (L/Menit)

Tci
(C)

Tco
(C)

2
4
6
7
8
10

48
38
30
30
28
28

24
26
28
28
27
27

9
9
9
9
9
9

22
22
22
22
22
22

26
26
26
26
26
26

Laju Alir Air Panas Tetap


Fluida Dingin (Laju Berubah)
No

Fluida Panas (Laju Tetap)

Laju alir
(L/menit)

Tci (C)

Tco
(C)

Laju alir (L/Menit)

Thi (C)

Tho
(C)

22

33

44

34

22

33

42

33

22

33

42

33

22

31

42

32

22

30

42

31

10

22

28

42

30

No
1

Fluida Dingin (Laju Berubah)


Laju alir
Tco
Tci (C)
(L/menit)
(C)
3
22
30

Fluida Panas (Laju Tetap)


Laju alir (L/Menit)

Thi (C)

36

Tho
(C)
31

22

30

34

31

23

30

36

30

24

30

36

29

24

29

36

29

10

24

28

36

29

PENENTUAN EFISIENSI PINDAH PANAS


LAJU ALIR AIR PENDINGIN TETAP
Laju Alir Air Pendingin Tetap 6 lpm
Laju Alir
Air Dingin
(kg/s)

Cp
(kJ/kg.oC)

T1 (oC)

Q1 (Watt)

(Tci+Tco)/2

Densitas
(kg/m3)

(Tco-Tci)

M*Cp* T

0.0001

23.0

997.54

0.09975

4.1832

2503.746

0.0001

23.0

997.54

0.09975

4.1832

2503.746

0.0001

24.0

997.31

0.09973

4.1826

3337.079

0.0001

24.0

997.31

0.09973

4.1826

3337.079

0.0001

23.5

997.43

0.09974

4.1829

2920.490

0.0001

23.0

997.54

0.09975

4.1832

2503.746

Laju Alir
Air Panas
(m3/s)

Trata-rata

Laju Alir
Air Panas
(kg/s)

Cp
(kJ/kg.oC)

T2 (oC)

Q2 (Watt)

(Thi+Tho)/2

Densitas
(kg/m3)

(Thi-Tho)

M*Cp*T

3.333E-05

37.50

993.108

0.0331

4.1810

27

3736.964

6.667E-05

33.50

994.480

0.0663

4.1810

17

4712.308

1.000E-04

31.00

995.337

0.0995

4.1810

2496.902

1.167E-04

29.50

995.820

0.1162

4.1811

485.756

1.333E-04

29.00

995.960

0.1328

4.1812

1110.482

1.667E-04

27.50

996.380

0.1661

4.1815

694.394

Laju Alir
Air Dingin
(m3/s)

Trata-rata

Effisiensi Pindah Panas


Laju Alir
Air Dingin
(m3/s)

Laju Alir
Air Panas
(m3/s)

Q1 (Watt)

Q2 (Watt)

Effisiensi
(%)

0.0001

3.333E-05

2503.746

3736.964

66.999

0.0001

6.667E-05

2503.746

4712.308

53.132

0.0001

1.000E-04

3337.079

2496.902

133.649

0.0001

1.167E-04

3337.079

485.756

686.987

0.0001

1.333E-04

2920.490

1110.482

262.993

0.0001

1.667E-04

2503.746

694.394

360.566

Laju Alir Air Pendingin Tetap 9 lpm


Laju Alir
Air Dingin
(kg/s)

Cp
(kJ/kg.oC)

T1 (oC)

Q1 (Watt)

(Tci+Tco)/2

Densitas
(kg/m3)

(Tco-Tci)

M*Cp* T

0.00015

24

997.31

0.14960

4.1826

2502.809

0.00015

24

997.31

0.14960

4.1826

2502.809

0.00015

24

997.31

0.14960

4.1826

2502.809

0.00015

24

997.31

0.14960

4.1826

2502.809

0.00015

24

997.31

0.14960

4.1826

2502.809

0.00015

24

997.31

0.14960

4.1826

2502.809

Laju Alir
Air Panas
(m3/s)

Trata-rata

Laju Alir
Air Panas
(kg/s)

Cp
(kJ/kg.oC)

T2 (oC)

Q2 (Watt)

(Thi+Tho)/2

Densitas
(kg/m3)

(Thi-Tho)

M*Cp*T

3.33E-05

36.0

993.622

0.033121

4.1810

24

3323.467

6.67E-05

32.0

994.994

0.066333

4.1810

12

3328.056

1.00E-04

29.0

995.960

0.099596

4.1812

832.862

1.17E-04

29.0

995.960

0.116195

4.1812

971.672

1.33E-04

27.5

996.380

0.132851

4.1815

555.515

1.67E-04

27.5

996.380

0.166063

4.1815

694.394

Laju Alir
Air Dingin
(m3/s)

Trata-rata

Effisiensi Pindah Panas


Laju Alir
Air Dingin
(m3/s)

Laju Alir
Air Panas
(m3/s)

Q1 (Watt)

Q2 (Watt)

Effisiensi
(%)

0.00015

3.33E-05

2502.809

3323.467

75.307

0.00015

6.67E-05

2502.809

3328.056

75.203

0.00015

1.00E-04

2502.809

832.862

300.507

0.00015

1.17E-04

2502.809

971.672

257.578

0.00015

1.33E-04

2502.809

555.515

450.539

0.00015

1.67E-04

2502.809

694.394

360.431

LAJU ALIR AIR PANAS TETAP


Laju Alir Air Panas Tetap 3 lpm
2 T1 (oC)

Q2 (Watt)

(Thi-Tho)

M*Cp* T

4.1736

10

2073.987

0.0497103

4.1745

1867.639

994.21

0.0497103

4.1745

1867.639

37.0

994.32

0.0497160

4.1748

10

2075.544

0.00005

36.5

994.44

0.0497218

4.1751

11

2283.526

0.00005

36.0

994.55

0.0497275

4.1754

12

2491.586

Laju Alir
Air Dingin
(m3/s)

Trata-rata

Laju Alir
Air Dingin
(kg/s)

Cp
(kJ/kg.oC)

T1 (oC)

Q1 (Watt)

(Tci+Tco)/2

Densitas
(kg/m3)

(Tco-Tci)

M*Cp* T

0.000050

27.5

996.505

0.04983

4.1805

11

2291.239

0.000067

27.5

996.505

0.06643

4.1805

11

3054.985

0.000100

27.5

996.505

0.09965

4.1805

11

4582.478

0.000117

26.5

996.735

0.11629

4.1811

4375.821

0.000133

26.0

996.850

0.13291

4.1814

4446.110

0.000167

25.0

997.080

0.16618

4.1820

4169.789

Laju Alir
Air Panas
(m3/s)

(Thi+Tho)/2

Densitas
(kg/m3)

Laju Alir
Air Panas
(kg/s)

Cp
(kJ/kg.oC)

0.00005

39.0

993.86

0.0496930

0.00005

37.5

994.21

0.00005

37.5

0.00005

Trata-rata

Effisiensi Pindah Panas


Laju Alir
Air Dingin
(m3/s)

Laju Alir
Air Panas
(m3/s)

Q1 (Watt)

Q2 (Watt)

Effisiensi
(%)

0.000050

0.00005

2291.239

2073.987

110.42

0.000067

0.00005

3054.985

1867.639

163.50

0.000100

0.00005

4582.478

1867.639

245.25

0.000117

0.00005

4375.821

2075.544

210.71

0.000133

0.00005

4446.110

2283.526

194.60

0.000167

0.00005

4169.789

2491.586

167.27

Laju Alir Air Panas Tetap 5 lpm


Laju Alir
Air Panas
(kg/s)

Cp
(kJ/kg.oC)

T2 (oC)

Q2 (Watt)

(Thi+Tho)/2

Densitas
(kg/m3)

(Thi-Tho)

M*Cp* T

8.333E-05

33.5

994.48

0.0828733

4.1810

1732.466

8.333E-05

32.5

994.82

0.0829019

4.1810

1039.838

8.333E-05

33.0

994.84

0.0829033

4.1804

2079.415

8.333E-05

33.0

994.84

0.0829033

4.1804

2079.415

8.333E-05

33.0

994.84

0.0829033

4.1804

2079.415

8.333E-05

32.5

994.98

0.0829150

4.1805

2426.383

Laju Alir
Air Dingin
(m3/s)

Trata-rata

Laju Alir
Air Dingin
(kg/s)

Cp
(kJ/kg.oC)

T1 (oC)

Q1 (Watt)

(Tci+Tco)/2

Densitas
(kg/m3)

(Tco-Tci)

M*Cp* T

0.000050

26.0

996.850

0.04984

4.1814

1667.291

0.000067

26.0

996.850

0.06646

4.1814

2223.055

0.000100

27.0

996.620

0.09966

4.1808

2500.001

0.000117

27.0

996.620

0.11627

4.1808

2916.668

0.000133

26.5

996.735

0.13290

4.1811

2778.299

0.000167

26.0

996.850

0.16614

4.1814

2778.819

Laju Alir
Air Panas
(m3/s)

Trata-rata

Effisiensi Pindah Panas


Laju Alir
Air Dingin
(m3/s)

Laju Alir
Air Panas
(m3/s)

Q1 (Watt)

Q2 (Watt)

Effisiensi
(%)

0.000050

8.333E-05

1667.291

1732.466

96.24

0.000067

8.333E-05

2223.055

1039.838

213.79

0.000100

8.333E-05

2500.001

2079.415

120.23

0.000117

8.333E-05

2916.668

2079.415

140.26

0.000133

8.333E-05

2778.299

2079.415

133.61

0.000167

8.333E-05

2778.819

2426.383

114.53

Penentuan nilai U PERSAMAAN NERACA ENERGI


LAJU ALIR AIR PENDINGIN TETAP
Laju Alir Air Pendingin Tetap 6 LPM
Nilai Tm
Tm = FT . Tlm

Untuk Aliran Counter-current


T1 = Thi Tco
T2 = Tho Tci

Laju alir
Fluida
Panas
(L/menit)

Thi
(C)

Tho
(C)

Tci
(C)

Tco
(C)

51

24

20

42

25

34

5
6

No

Tlm

T1

T2

26

25

11.459 4.500 0.194

20

26

16

9.457

28

20

28

30

29

20

28

30

28

20

27

10

28

27

20

26

FT

Tm

2.833 0.273

0.86

8.133

6.952

0.750 0.571

0.81

5.631

4.654

0.125 0.800

0.94

4.375

5.097

0.286 0.700

0.87

4.435

3.991

0.167 0.750

0.96

3.832

Penentuan FT Laju Alir pendingin 6 LPM

Nilai U

Laju alir
Fluida Panas
(L/menit)
2

Q yang
diterima Air
dingin
2503.746

A
(m2)

U
(W/m2.K)

2.8938

2503.746

8.133

2.8938

106.3827

3337.079

5.631

2.8938

204.7917

3337.079

4.375

2.8938

263.5845

2920.49

4.435

2.8938

227.5588

10

2503.746

3.832

2.8938

225.7856

No

Laju Alir Air Pendingin Tetap 9 LPM


Nilai Tm
Tm = FT . Tlm

Untuk Aliran Counter-current


T1 = Thi Tco

Tm

T2 = Tho Tci

Laju alir
Fluida
Panas
(L/menit)
2

38

26

22

26

12

7.282

3.000

0.250

0.78

5.680

30

28

22

26

4.933

0.500

0.500

0.94

4.637

30

28

22

26

4.933

0.500

0.500

0.94

4.637

28

27

22

26

3.274

0.250

0.667

0.92

3.012

10

28

27

22

26

3.274

0.250

0.667

0.92

3.012

No

Thi
(C)

Tho
(C)

Tci
(C)

Tco
(C)

48

24

22

T1

T2

26

22

FT

8.341

6.000

0.154

Tlm

Penentuan FT Laju Alir pendingin 9 LPM

Nilai U

Laju alir
Fluida Panas
(L/menit)
2

Q yang
diterima Air
dingin
2502.809

No

A
(m2)

U
(W/m2.K)

2.8938

2502.809

5.680

2.8938

152.269

2502.809

4.637

2.8938

186.519

Tm

Tm

2502.809

4.637

2.8938

186.519

2502.809

3.012

2.8938

287.147

10

2502.809

3.012

2.8938

287.147

LAJU ALIR AIR PEMANAS TETAP


Laju Alir Air Panas Tetap 3 LPM
Nilai Tm
Tm = FT . Tlm

Untuk Aliran Counter-current


T1 = Thi Tco
T2 = Tho Tci

Laju alir
Fluida
Dingin
(L/menit)

Thi
(C)

Tho
(C)

Tci
(C)

Tco
(C)

44

34

22

42

33

42

5
6

No

Tlm

FT

Tm

T1

T2

33

11

12

11.493 0.909

0.500

0.840 9.654

22

33

11

9.967

0.818

0.550

0.805 8.023

33

22

33

11

9.967

0.818

0.550

0.805 8.023

42

32

22

31

11

10

10.492 1.111

0.450

0.880 9.233

42

31

22

30

12

10.428 1.375

0.400

0.870 9.073

10

42

30

22

28

14

10.722 2.000

0.300

0.875 9.381

Penentuan FT Laju Alir Panas 3 LPM

Nilai U

Laju alir
Fluida Dingin
(L/menit)
3

Q yang
diterima Air
dingin
2291.239

A
(m2)

U
(W/m2.K)

9.654

2.8938

82.015

3054.985

8.023

2.8938

131.582

4582.478

8.023

2.8938

197.372

4375.821

9.233

2.8938

163.774

4446.110

9.073

2.8938

169.348

10

4169.789

9.381

2.8938

153.593

No

Laju Alir Air Panas Tetap 5 LPM


Nilai Tm
Tm = FT . Tlm

Untuk Aliran Counter-current


T1 = Thi Tco

Tm

T2 = Tho Tci

Laju alir
Fluida
Dingin
(L/menit)
3

34

31

22

30

6.166

0.375

0.667

0.91

5.611

36

30

23

30

6.487

0.857

0.538

0.82

5.319

36

29

24

30

5.485

1.167

0.500

0.78

4.278

36

29

24

29

5.944

1.400

0.417

0.80

4.755

10

36

29

24

28

6.383

1.750

0.333

0.85

5.425

No

Thi
(C)

Tho
(C)

Tci
(C)

Tco
(C)

36

31

22

T1

T2

30

FT

Tm

7.399

0.625

0.571

0.86

6.363

Tlm

Penentuan FT Laju Alir Panas 5 LPM

Nilai U

Laju alir
Fluida Dingin
(L/menit)
3

Q yang
diterima Air
dingin
1667.291

No

A
(m2)

U
(W/m2.K)

6.363

2.8938

90.5477

2223.055

5.611

2.8938

136.9147

2500.001

5.319

2.8938

162.4051

Tm

2916.668

4.278

2.8938

235.5908

2778.299

4.755

2.8938

201.8999

10

2778.819

5.425

2.8938

176.9902

Penentuan nilai U PERSAMAAN EMPIRIS


LAJU ALIR AIR PENDINGIN TETAP
Laju Alir Air Pendingin Tetap 6 LPM
Penentuan Nilai hi
Mencari nilai NRe
NRe = v D/
Laju alir
Fluida
Panas
(L/menit)

Laju alir
Dingin, Q
(m3/s)

Diameter
Dalam Tube
(m)

Luas
Permukaan
Seluruh
Tube, A
(m2)

v = Q/A
(m/s)

(kg/m3)

Nre

0.0001

0.0278

0.014560306

0.006867988

998.23

0.001005

189.64

0.0001

0.0278

0.014560306

0.006867988

998.23

0.001005

189.64

0.0001

0.0278

0.014560306

0.006867988

998.23

0.001005

189.64

0.0001

0.0278

0.014560306

0.006867988

998.23

0.001005

189.64

0.0001

0.0278

0.014560306

0.006867988

998.23

0.001005

189.64

10

0.0001

0.0278

0.014560306

0.006867988

998.23

0.001005

189.64

Npr

Nre

L (m)

D/L

hi

(W/m2 K)

(W/m K)
0.605

6.42

189.64

1.2

0.0232

0.0009579 0.0005683

132.560

0.605

6.42

189.64

1.2

0.0232

0.0009579 0.0006814

129.234

0.605

6.42

189.64

1.2

0.0232

0.0009579 0.0008007

126.348

0.605

6.42

189.64

1.2

0.0232

0.0009579 0.0008007

126.348

0.605

6.42

189.64

1.2

0.0232

0.0009579

0.000836

125.587

0.605

6.42

189.64

1.2

0.0232

0.0009579

0.000836

125.587

Penentuan Nilai ho
Mencari nilai NRe
NRe = v D/

Laju alir
Panas
(L/menit)
2

Laju alir
Panas, Q
(m3/s)
3.33E-05

v (m/s)

(kg/m3)

Nre

0.0911

Diameter,
D
(m)
0.3407

0.00037

987.587

0.000540

227.799

6.67E-05

0.0911

0.3407

0.00073

991.414

0.000632

391.050

1.00E-04

0.0911

0.3407

0.00110

994.308

0.000732

508.208

1.17E-04

0.0911

0.3407

0.00128

995.680

0.000801

542.563

1.33E-04

0.0911

0.3407

0.00146

995.680

0.000801

620.072

10

1.67E-04

0.0911

0.3407

0.00183

996.240

0.000836

742.780

Ae (m2)

Nre

Npr

Nnu

k (W/m K)

ho (W/m2 K)

227.799

3.660

0.386

0.592

14.794

0.645

28.007

391.050

4.240

0.386

0.592

21.395

0.633

39.750

508.208

4.993

0.386

0.592

26.385

0.622

48.169

542.563

5.489

0.386

0.592

28.306

0.616

51.179

620.072

5.489

0.386

0.592

30.635

0.616

55.388

742.780

5.737

0.386

0.592

34.596

0.613

62.247

Nilai U Persamaan Empiris

hi

ho

ri

ro

K
(W/m K)

U
(W/m2.K)

132.560

28.007

0.0278

0.032

1.2

13.8

5.393145

129.234

39.750

0.0278

0.032

1.2

13.8

7.012246

126.348

48.169

0.0278

0.032

1.2

13.8

7.986011

126.348

51.179

0.0278

0.032

1.2

13.8

8.322454

125.587

55.388

0.0278

0.032

1.2

13.8

8.754478

125.587

62.247

0.0278

0.032

1.2

13.8

9.435916

Laju Alir Air Pendingin Tetap 9 LPM


Penentuan Nilai hi
Mencari nilai NRe
NRe = v D/

v = Q/A
(m/s)

(kg/m3)

Nre

0.0278

Luas
Permukaan
Seluruh
Tube, A
(m2)
0.014560306

0.010301982

997.07

0.000975

292.88

0.00015

0.0278

0.014560306

0.010301982

997.07

0.000975

292.88

0.00015

0.0278

0.014560306

0.010301982

997.07

0.000975

292.88

0.00015

0.0278

0.014560306

0.010301982

997.07

0.000975

292.88

0.00015

0.0278

0.014560306

0.010301982

997.07

0.000975

292.88

10

0.00015

0.0278

0.014560306

0.010301982

997.07

0.000975

292.88

Laju alir
Fluida
Panas
(L/menit)

Laju alir
Dingin, Q
(m3/s)

Diameter
Dalam Tube
(m)

0.00015

k
(W/m K)

Npr

Nre

L (m)

D/L

hi
(W/m2 K)

0.6013

6.42

292.88

1.2

0.0232

0.0009579

0.0005683

152.288

0.6013

6.42

292.88

1.2

0.0232

0.0009579

0.0006814

148.467

0.6013

6.42

292.88

1.2

0.0232

0.0009579

0.0008007

145.151

0.6013

6.42

292.88

1.2

0.0232

0.0009579

0.0008007

145.151

0.6013

6.42

292.88

1.2

0.0232

0.0009579

0.0008360

144.277

0.6013

6.42

292.88

1.2

0.0232

0.0009579

0.0008360

144.277

Penentuan Nilai ho
Mencari nilai NRe
NRe = v D/

Laju alir
Panas
(L/menit)

Laju alir
Panas, Q
(m3/s)

Ae (m2)

Diameter,
D
(m)

v (m/s)

(kg/m3)

Nre

3.33E-05

0.0911

0.3407

0.00037

988.91

0.000586

210.265

6.67E-05

0.0911

0.3407

0.00073

992.94

0.000681

363.314

1.00E-04

0.0911

0.3407

0.00110

995.68

0.000801

465.054

1.17E-04

0.0911

0.3407

0.00128

995.68

0.000807

538.328

1.33E-04

0.0911

0.3407

0.00146

996.24

0.000836

594.224

10

1.67E-04

0.0911

0.3407

0.00183

996.24

0.000836

742.780

Nre

Npr

Nnu

k (W/m K)

ho (W/m2 K)

210.265

3.85

0.386

0.592

14.349

0.641

26.996

363.314

4.54

0.386

0.592

20.955

0.629

38.657

465.054

5.44

0.386

0.592

25.760

0.616

46.581

538.328

5.44

0.386

0.592

28.091

0.616

50.795

594.224

5.73

0.386

0.592

30.303

0.613

54.522

742.780

5.73

0.386

0.592

34.582

0.613

62.222

Nilai U Persamaan Empiris

hi

ho

ri

ro

K (W/m
K)

U
(W/m2.K)

152.288

26.996

0.0278

0.032

1.2

13.8

5.3931

148.467

38.657

0.0278

0.032

1.2

13.8

7.1036

145.151

46.581

0.0278

0.032

1.2

13.8

8.1129

145.151

50.795

0.0278

0.032

1.2

13.8

8.6301

144.277

54.522

0.0278

0.032

1.2

13.8

9.0503

144.277

62.222

0.0278

0.032

1.2

13.8

9.8930

LAJU ALIR AIR PEMANAS TETAP


Laju Alir Air Pemanas Tetap 3 LPM
Penentuan Nilai hi
Mencari nilai NRe
NRe = v D/

v = Q/A
(m/s)

(kg/m3)

Nre

0.0278

Luas
Permukaan
Seluruh
Tube, A
(m2)
0.014560306

0.003433994

997.07

0.000975

97.626

6.667E-05

0.0278

0.014560306

0.004578658

997.07

0.000975

130.168

1.000E-04

0.0278

0.014560306

0.006867988

997.07

0.000975

195.252

1.167E-04

0.0278

0.014560306

0.008012652

997.07

0.000975

227.794

1.333E-04

0.0278

0.014560306

0.009157317

997.07

0.000975

260.336

10

1.667E-04

0.0278

0.014560306

0.011446646

997.07

0.000975

325.420

Laju alir
Fluida
Dingin
(L/menit)

Laju alir
Dingin, Q
(m3/s)

Diameter
Dalam
Tube
(m)

5.000E-05

k
(W/m K)

Npr

Nre

L (m)

D/L

hi
(W/m2 K)

0.6016

6.813

97.626

1.2

0.0232

0.000975

0.000626

106.571

0.6016

6.813

130.168

1.2

0.0232

0.000975

0.000644

116.832

0.6016

6.813

195.252

1.2

0.0232

0.000975

0.000644

133.739

0.6016

6.813

227.794

1.2

0.0232

0.000975

0.000644

140.791

0.6016

6.813

260.336

1.2

0.0232

0.000975

0.000644

147.199

0.6016

6.813

325.420

1.2

0.0232

0.000975

0.000644

158.565

Penentuan Nilai ho
Mencari nilai NRe
NRe = v D/

Laju alir
Dingin
(L/menit)
3

Laju alir
Panas, Q
(m3/s)
0.00005

Diameter,
D
v (m/s)
(m)
0.3407
0.0005488

0.00005

0.0911

0.3407

0.00005

0.0911

0.00005

8
10

(kg/m3)

Nre

991.84

0.000626

296.272

0.0005488

992.76

0.000644

288.259

0.3407

0.0005488

992.76

0.000644

288.259

0.0911

0.3407

0.0005488

992.76

0.000644

288.259

0.00005

0.0911

0.3407

0.0005488

992.76

0.000644

288.259

0.00005

0.0911

0.3407

0.0005488

992.76

0.000644

288.259

Ae (m )
0.0911

Nre

Npr

Nnu

k (W/m K)

ho (W/m2 K)

296.272

4.11

0.386

0.592

17.966

0.6360

33.537

288.259

4.23

0.386

0.592

17.847

0.6923

36.264

288.259

4.23

0.386

0.592

17.847

0.6923

36.264

288.259

4.23

0.386

0.592

17.847

0.6923

36.264

288.259

4.23

0.386

0.592

17.847

0.6923

36.264

288.259

4.23

0.386

0.592

17.847

0.6923

36.264

Nilai U Persamaan Empiris

hi

ho

ri

ro

K
(W/m K)

U
(W/m2.K)

106.571

33.537

0.0278

0.032

1.2

13.8

5.890

116.832

36.264

0.0278

0.032

1.2

13.8

6.387

133.739

36.264

0.0278

0.032

1.2

13.8

6.605

140.791

36.264

0.0278

0.032

1.2

13.8

6.684

147.199

36.264

0.0278

0.032

1.2

13.8

6.751

158.565

36.264

0.0278

0.032

1.2

13.8

6.859

Laju Alir Air Pemanas Tetap 5 LPM


Penentuan Nilai hi
Mencari nilai NRe
NRe = v D/

v = Q/A
(m/s)

(kg/m3)

Nre

0.0278

Luas
Permukaan
Seluruh
Tube, A
(m2)
0.014560306

0.003433994

997.07

0.000975

97.626

6.667E-05

0.0278

0.014560306

0.004578658

997.07

0.000975

130.168

1.000E-04

0.0278

0.014560306

0.006867988

997.07

0.000975

205.796

1.167E-04

0.0278

0.014560306

0.008012652

997.07

0.000975

240.095

1.333E-04

0.0278

0.014560306

0.009157317

997.07

0.000975

274.394

10

1.667E-04

0.0278

0.014560306

0.011446646

997.07

0.000975

342.993

Laju alir
Fluida
Dingin
(L/menit)

Laju alir
Dingin, Q
(m3/s)

Diameter
Dalam
Tube
(m)

5.000E-05

k
(W/m K)

Npr

Nre

L (m)

D/L

hi
(W/m2 K)

0.6016

6.813

97.626

1.2

0.0232

0.000975

0.00071

104.688

0.6016

6.813

130.168

1.2

0.0232

0.000975

0.00074

114.581

0.6050

6.420

205.796

1.2

0.0232

0.000975

0.00071

131.371

0.6050

6.420

240.095

1.2

0.0232

0.000975

0.00071

138.298

0.6050

6.420

274.394

1.2

0.0232

0.000975

0.00071

144.593

0.6050

6.420

342.993

1.2

0.0232

0.000975

0.00071

155.758

Penentuan Nilai ho
Mencari nilai NRe
NRe = v D/

Laju alir
Dingin
(L/menit)
3

Laju alir
Panas, Q
(m3/s)
8.333E-05

v (m/s)

(kg/m3)

Nre

0.0911

Diameter,
D
(m)
0.3407

0.0009147

994.97

0.000711

436.127

8.333E-05

0.0911

0.3407

0.0009147

995.28

0.000740

419.166

8.333E-05

0.0911

0.3407

0.0009147

994.97

0.000711

436.127

8.333E-05

0.0911

0.3407

0.0009147

994.97

0.000711

436.127

8.333E-05

0.0911

0.3407

0.0009147

994.97

0.000711

436.127

10

8.333E-05

0.0911

0.3407

0.0009147

994.97

0.000711

436.127

Nre

Npr

Nnu

k (W/m K)

ho (W/m2 K)

436.127

4.70

0.386

0.592

23.620

0.625

43.329

419.166

4.98

0.386

0.592

23.521

0.622

42.941

436.127

4.70

0.386

0.592

23.620

0.625

43.329

436.127

4.70

0.386

0.592

23.620

0.625

43.329

436.127

4.70

0.386

0.592

23.620

0.625

43.329

436.127

4.70

0.386

0.592

23.620

0.625

43.329

Ae (m )

Nilai U Persamaan Empiris

hi

ho

ri

ro

K
(W/m K)

U
(W/m2.K)

104.688

43.329

0.0278

0.032

1.2

13.8

7.010

114.581

42.941

0.0278

0.032

1.2

13.8

7.164

131.371

43.329

0.0278

0.032

1.2

13.8

7.497

138.298

43.329

0.0278

0.032

1.2

13.8

7.600

144.593

43.329

0.0278

0.032

1.2

13.8

7.688

155.758

43.329

0.0278

0.032

1.2

13.8

7.831

PENYAJIAN DATA
HUBUNGAN LAJU ALIR AIR DENGAN EFISIENSI PINDAH PANAS
Pada Laju Alir Air Pendingin Tetap
Laju Alir Air
Panas (LPM)

Effisiensi pada
6 LPM

Effisiensi pada
9 LPM

66.999

75.307

53.132

75.203

133.649

300.507

686.987

257.578

262.993

450.539

10

360.566

360.431

Grafik Laju Alir Pemanas terhadap Effisiensi


pada Laju Air Pendingin Tetap
800

Effisiensi (%)

700
600
500
400
Laju Alir Pendingin 6 LPM

300

Laju Alir Pendingin 9 LPM

200
100
0
0

10

15

Laju Alir Air Panas (lpm)

Pada Laju Alir Air Pemanas Tetap


Laju Alir Air
Pendingin
(LPM)

Effisiensi pada
3 LPM

Effisiensi pada
5 LPM

110.42

96.24

163.50

213.79

245.25

120.79

210.71

140.26

194.60

133.61

10

167.27

114.53

Grafik Laju Alir Pendingin terhadap Effisiensi


pada Laju Air Pemanas Tetap
300

Effisiensi (%)

250
200
150
Laju Alir Pemanas 3 LPM

100

Laju Alir Pemanas 5 LPM

50
0
0

10

15

Laju Alir Air Pendingin (lpm)

PERBANDINGAN NILAI U DARI NERACA ENERGI DAN PERSAMAAN EMPIRIS

Pada Laju Alir Air Pendingin Tetap


U-Neraca Energi

U-Pers. Empiris

Laju Alir
Air Panas

6 LPM

9 LMP

6 LPM

9 LPM

5.393

5.368

106.383

152.269

7.012

7.104

204.792

186.519

7.986

8.113

263.585

186.519

8.322

8.630

227.559

287.147

8.754

9.050

10

225.786

287.147

9.436

9.893

Grafik Nilai U-Neraca Energi


terhadap Laju Alir Pendingin Tetap
350.000
U (W/m2.K)

300.000
250.000
200.000
150.000

Laju Alir 6 LPM

100.000

Laju Alir 9 LPM

50.000
0.000
0

5
10
Laju Alir Air Panas (LPM)

15

Grafik Nilai U-Pers. Empiris


terhadap Laju Alir Pendingin Tetap
11.000
U (W/m2.K)

10.000
9.000
8.000
7.000

Laju Alir 6 LPM

6.000

Laju Alir 9 LPM

5.000
4.000
0

5
10
Laju Alir Air Panas (LPM)

Pada Laju Alir Air Panas Tetap

15

U-Neraca Energi

U-Pers. Empiris

Laju Alir
Air Dingin

3 LPM

5 LPM

3 LPM

5 LPM

82.015

90.5477

5.890

7.010

131.582

136.915

6.387

7.164

197.372

162.405

6.605

7.497

163.774

235.591

6.684

7.600

169.348

201.900

6.751

7.688

10

153.593

176.990

6.859

7.831

Grafik Nilai U-Neraca Energi


terhadap Laju Alir Pemanas Tetap
250
U (W/m2.K)

200
150
Laju Alir 3 LPM

100

Laju Alir 5 LPM

50
0
0

5
10
Laju Alir Air Dingin (LPM)

15

Grafik Nilai U-Persamaan Empiris


terhadap Laju Alir Pemanas Tetap
8.000
U (W/m2.K)

7.500
7.000
6.500

Laju Alir 3 LPM

6.000

Laju Alir 5 LPM

5.500
5.000
0

5
10
Laju Alir Air Dingin (LPM)

15

BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum STHE ini, Heat Exchanger yang digunakan adalah tipe Straight-tube
Heat Exchanger (two pass tube-side) yang artinya 1 shell pass dan 2 tube pass. Air panas
(Hot) dialirkan pada shell, sedangkan air dingin (Cold) dialirkan pada tube. Perpindahan
panas pada shell and tube heat exchanger dapat terjadi akibat adanya driving force berupa
perbedaan suhu antara fluida panas dan fluida dingin. Semakin besarnya perbedaan suhu
(driving force) maka semakin besar pula kalor yang diberikan/diterima. Fluida yang
digunakan adalah air dingin dan air panas (air dingin yang dipanaskan oleh steam).
Perpindahan panas akan menyebabkan penurunan suhu pada air panas (Hot) dan kenaikan
suhu pada air dingin (Cold).

Salah satu faktor yang mempengaruhi perpindahan panas yang terjadi adalah nilai laju
alir dari setiap fluida, Laju alir fluida akan mempengaruhi besar waktu kontak fluida panas
dan dingin dalam Heat Exchangers yang artinya juga berpengaruh pada nilai Q yang
dilepaskan dan yang diterima fluida. Untuk mengetahui pengaruh tersebut, dilakukan variasi
terhadap laju aliran masuk air panas dan air dingin. Variasi laju alir dingin sebesar 6Lt/min
dan 9Lt/min sedangkan variasi laju alir panas 3 dan 5 Lt/min.
Effisiensi Pindah Panas
Effisiensi pindah panas menyatakan perbandingan antara kalor yang dilepaskan oleh
air panas dengan kalor yang diterima oleh air dingin. Menurut teori, jika nilai pindah
panas konveksi dari alat sempurna atau diasumsikan tidak mempengaruhi perpindahan
panas maka panas yang diterima air dingin harus sama dengan panas yang dilepaskan oleh
air panas.
Berdasarkan data pengamatan, pada laju alir paling kecil (2 lpm) ke laju alir paling
besar (10 lpm), nilai effisiensi pindah panas mengalami kenaikan. Nilai effisiensi ini
mengalami kenaikan hingga nilai maksimumnya, kemudian akan menurun meskipun laju
alirnya ditingkatkan. Laju alir yang semakin tinggi akan menyebabkan aliran dalam tube
maupun shell mengalami turbulensi yang membuat perpindahan panas menjadi lebih baik.
Namun ketika laju alir semakin besar, waktu kontak atau waktu tingga; fluida dalam alat
akan semakin cepat. Hal tersebut mengakibatkan efektifitas perpindahan panas akan
menurun setelah mencapai harga maksimum.
Dari pengolahan data, effisiensi pindah panas ada yang melebihi 100%, apabila di
analisis hal tersebut dapat terjadi karena pada kenyataannya, untuk membuat sistem
terisolasi dari lingkungan tidak lah mudah, sehingga terdapat kalor yang dilepas ke
lingkungan ataupun kalor yang diterima dari lingkungan. Selain itu, karena air umpan
tidak diolah terlebih dahulu, kemungkinan telah terjadi kerak maupun karat dalam shell
ataupun tube sangatlah besar sehingga menyebabkan proses perpindahan panas nya tidak
optimum.
Pengaruh nilai U terhadap Laju Alir
Berdasarkan data didapatkan bahwa koefisien perpindahan panas (U) berhubungan
dengan laju alir fluida. Dimana semakin besar laju alir fluida maka akan semakin besar
pula koefisien perpindahan panasnya (U). Hal ini dikarenakan besarnya aliran akan
menambahkan beban panas terhadap Heat exchanger.

Nilai koefisien pindah panas (U), dari perhitungan neraca energi dibandingkan dengan
persamaan empiris sangat jauh berbeda. Hal hal tersebut dapat saja terjadi karena shell
and tube heat exchanger akan bekerja optimal jika digunakan untuk fluida yang memiliki
perbedaan temperatur antara fluida panas dan dinginnya tinggi. Sedangkan pada percobaan
perbedaan temperatur air panas dan dinginnya rendah, karena air panasnya terbentuk dari
air yang dipanasi steam.-sehingga suhu panas masuk heat exchangers akan tidak stabil
karena dipengaruhi oleh kondisi steam yang dihasilkan oleh boiler.

BAB VI
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Shell and Tube Exchangers merupakan alat penukar panas. Pada shell diisi air panas
dan pada tube diisi air dingin. Air panas yang digunakan merupakan air yang dipanasi
oleh steam.
2. Nilai koefisien pindah panas dengan perhitungan neraca energi lebih besar
dibandingkan dengan koefisien pindah panas yang berdasarkan persamaan energi.
3. Berdasarkan persamaan empiris, semakin tinggi laju alir semakin besar juga nilai
koefisien pindah panasnya.

4. Nilai Q yang diterima fluida (Q yang diserap air dingin) dengan nilai Q yang
dilepaskan oleh fluida (Q yang dilepaskan air panas) memiliki nilai yang berbeda,
sehingga nilai effisiensi perpindahaan panasnya tidak ada yang 100%.

DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis, Christie J. 1978. Transport Processes and Unit Operations 3rd ed. London :
Prentice-Hall International, Inc.

Vous aimerez peut-être aussi