Vous êtes sur la page 1sur 4

1

Kelompok : 18
Nama : Yohana Rafiqah

LEMBAR KERJA AKAFARMA
Metode Inkuiri Terbimbing

Mata Kuliah : Pr Kimia Analisa II
Semester : 2 / 2012-1013
Alokasi waktu: 4 x 50 menit
A. Standar Kompetensi :
Melaksanakan analisis volumentri

B. Kompetensi Dasar :
Melaksanakan analisis volumetri metode argentometri (Mohr)

C. Tujuan Pembelajaran:
1. Mahasiswa dapat merancang percobaan pelaksanaan analisis volumetri
metode argentometri(mohr)
2. Mahasiswa dapat membuat larutan standar baku yang digunakan dalam
analisis volumetri metode argentometri (mohr)
3. Mahasiswa dapat memilih indikator yang sesuai untuk digunakan dalam
analisis volumetri metode argentometri (mohr)
4. Mahasiswa dapat melaksanakan standarisasi larutan dan penentuan
kadar sampel dengan metode argentometri (mohr)
5. Mahasiswa dapat menghitung konsentrasi larutan standar dan kadar sampel
yang ditentukan secara argentometri (mohr) setelah data dari praktikum diperoleh.
6. Mahasiswa dapat menuliskan reaksi yang terjadi dalam penentuan
konsentrasi larutan standar dan penentuan kadar sampel

Anda akan melakukan praktikum untuk menentukan kadar suatu sampel yang mengandung
garam-garam halogenida ( NaCl yang terdapat di infus). Tentukan metode analisis yang
akan anda gunakan. Tentukan dan urutkan langkah-langkah kerja utama apa saja yang akan
anda lakukan.

1. Menentukan larutan baku sekunder (AgNO
3
)
2. Menentukan larutan baku primer (NaCl)
3. Pembakuan baku sekunder

4. Penentuan kadar NaCl dalam infus
5. Penghitungan kadar NaCl dalam infus

Dasar Teori :
Argentometri Mohr merupakan metode analisis pembentukan garam-garam halida
berdasarkan reaksi pembentukan endapan. Berguna untuk menentukan kadar garam-garam
halida (Cl
-
, Br
-
, I
-
). Dasar reaksi metode ini adalah pembentukan endapan. Baku primer
Mohr adalah NaCl karena stabil, dapat larut dalam pelarutnya, murah dan mudah di dapat.
Baku sekunder Mohr adalah AgNO
3
karena memiliki tingkat kepekaan yang tinggi, bila
direaksikan menghasilkan endapan dan bersifat tidak stabil. Indikator yang digunakan
adalah K
2
CrO
4
karena bila bereaksi dengan AgNO
3
menghasilkan endapan berwarna dan
laju reaksinya lebih rendah dibandingkan dengan baku sekunder dan baku primer. Pada
2

metode ini keadaan harus bersifat netral karena bila bersifat basa maka perak oksida
mengendap, sedangkan bila bersifat asama maka konsentrasi K
2
CrO
4
menurun.

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan:
1. Buret 7. Labu Ukur
2. Klem 8. Botol timbang
3. Erlenmenyer 9. Corong
4. Pipet Volume 10. Pipet
5. Bola penghisap 11. Beaker glass
6. Kaca Arloji 12. Gelas pengaduk
Bahan yang digunakan:
1. AgNO
3

2.NaCl
3. K
2
CrO
4
4. Aquades
5. NaCl infus

Langkah kerja 1 (menentukan larutan baku sekunder AgNO
3
)
Meliputi:
1. Menghitung massa AgNO
3
0,01 N dengan volume 100 ml
2. Menimbang dengan timbangan kasar menggunakan kertas perkamen
3. Menimbang dengan timbangan analitik menggunakan botol timbang
4. Larutkan AgNO
3
dengan aquades
5. Aduk larutan sampai homogen
6. Kemudian pindahkan ke dalam labu ukur 100 ml di addkan sampai tanda tara

Langkah kerja 2 (menentukan larutan baku primer NaCl)
Meliputi:
1. Menghitung massa NaCl

0,01 N dengan volume 50 ml
2. Menimbang dengan timbangan kasar menggunakan kertas perkamen
3. Menimbang dengan timbangan analitik menggunakan botol timbang
4. Larutkan NaCl

dengan aquades
5. Aduk larutan sampai homogen
6. Kemudian pindahkan ke dalam labu ukur 50 ml di addkan sampai tanda tara

Langkah kerja 3 (pembakuan AgNO
3
dengan NaCl)
Meliputi:
1. Siapkan buret
2. Masukkan AgNO
3
ke dalam buret
3. Pipet NaCl 5 ml dengan pipet volum kemudian masukkan kedalam erlenmenyer
4. Tambahkan indikator K
2
CrO
4
1 tetes ke dalam erlenmenyer
5. Lakukan titrasi sampai larutan berubah warna yang awalnya kuning menjadi endapan merah
bata

Langkah kerja 4. (penetapan kadar)
Meliputi:
1. Siapkan buret dan alat titrasi
2. Pipet 10 ml sampel (infus) ke dalam erlenmenyer
3. Tambahkan indikator K
2
CrO
4
sebanyak 1 tetes.
5. Lakukan titrasi sampai larutan berubah warna dari kuning menjadi endapan merah bata.

Data Langkah kerja 3 (pembakuan AgNO
3
dengan NaCl)

3

Volume awal titrasi Volume akhir titrasi Volume titrasi
1 5, 3 ml 11,4 6,1
2 11,4 ml 17,4 6
3 17,4 ml 23,4 6
Volume rata-rata titrasi 6 ml

Data Langkah kerja 4 (penetapan kadar)
Volume awal titrasi Volume akhir titrasi Volume titrasi
1 10,8 ml 25 ml 14,2 ml
2 1,1 ml 15,4 ml 14,3 ml
3 4,8 ml 18,65 ml 14 ml
Volume rata-rata titrasi 14,25 ml

Reaksi :
AgNO
3
+ NaCl AgCl + NaNO
3


AgNO
3
+ K
2
CrO
4
Ag
2
CrO
4
+ KNO
3
Perhitungan :
Baku sekunder :
AgNO
3
0,01 N 100 ml
N= M x val
0,01 N = M x 1


= M
0,01 M = M
M =



0,01 M =



0,001 = mol
Mol =


0,001 =



Massa = 0,1699 g
Massa tertimbang AgNO
3
0,171 g
Mol =


=



= 0,001 mol
M=



=



= 0,01 M
N= M x val
= 0,01 x 1
= 0,01 N
Baku Primer :
NaCl

0,01 N 50 ml
N = M x val
0,01 N = M x 1

= M
0,01 M = M
M=



0,01 =



Mol = 0,0005 mol
0,0005 mol =


Massa = 0,0292 g
Massa tertimbang NaCl 0,032 g
Mol =


=



= 0,00055 mol
M =



=



= 0,011 M
N = M x val
= 0,011 x 1 =0,011 N
Pembakuan 1:
Mgrek AgNO
3
= mgrek NaCl

N . V = N . V
N. 6 ml = 0,011 N. 5 ml
4

N. 6 ml = 0,055 mgrek
N =



= 0,00917 N

Penetapan Kadar :
Mgrek NaCl infus = mgrek AgNO
3

Mgrek NaCl infus = N. V
= 0,00917 x 14,25
= 0,1307 mgrek
Mmol NaCl infus =



Mmol NaCl infus =



Mmol NaCl infus = 0,1307 mmol
Massa = 0,1307 mmol x Mr
Massa = 0,1037 mmol x 58,44
= 7,6381 mg/mmol
% b/v = 7,6381 mg/10 ml
= 0,0076381 g/10 ml
= 0,076381 g/100 ml
Analisis Data :
Berdasarkan percobaan yang telah anda lakukan, analisis data yang anda peroleh dengan
menjawab pertanyaan berikut:
1. a. Bagaimana anda mengetahui titik akhir dari titrasi yang dilakukan? Dengan adanya
perubahan warna yang terjadi pada erlenmenyer
b. Perubahan warna apa yang terjadi dari 3 kali titrasi tersebut? Kuning merah bata
c. Mengapa diambil volume rata-rata dari3 kali titrasi tersebut? Agar mendapatkan data
yang lebih akurat, karena dengan titrasi yang ketiga kita dapat mengira mana data yang
paling mendekati kebenaran.
2. Buatlah persamaan reaksi yang terjadi pada kerja anda.
AgNO
3
+ NaCl AgCl + NaNO
3

AgNO
3
+ K
2
CrO
4
Ag
2
CrO
4
+ KNO
3
3. Dari data pengamatan yang diperoleh pada kerja anda.
a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menghitung konsentrasi AgNO
3
secara tepat?
Rumus pengenceran N
1
V
1
=N
2
V
2

b. Hitung konsentrasi AgNO
3
secara tepat dari data yang anda peroleh!
Mgrek AgNO
3
= mgrek NaCl

N . V = N . V
N. 6 ml = 0,011 N. 5 ml
N. 6 ml = 0,055 mgrek
N =



= 0,00917 N
4. Berapa persen(%) kesalahan dari konsentrasi yang AgNO
3
anda hitung setelah dilakukan
standarisasi jika dibandingkan dengan konsentrasi AgNO
3
0,1N yang anda buat?

x 100% =

x 100% = 8,3 %

5. Persen (%) recavery dari percobaan yang anda lakukan adalah.........%

x 100% =

x 100% = 84,89 %

6.Persen (%) kesalahan dari percobaan yang anda lakukan adalah .....%

x 100% =

x 100% = 15,1 %

7. Jelaskan mengapa suasana larutan yang dititrasi harus netral. Karena jika basa maka Ag
2
O
akan mengendap dan apabila asam maka konsentrasi indikator kromat akan menurun.

Vous aimerez peut-être aussi