Vous êtes sur la page 1sur 16

BAB I

KONSEP MEDIK
A. PENGERTIAN
Osteomielitis adalah infeksi tulang. Infeksi tulang lebih sulit disembuhkan daripada
infeksi jaringan lunak karena terbatasnya asupan darah, respons jaringan terhadap inflamasi,
tingginya tekanan jaringan dan pembentukan inolukrum !pembentukan tulang baru di
sekelilig jaringan tulang mati". #stemielitis dapat menjadi masalah kronis yang akan
mempengaruhi kualitas hidup atau mengakibatkan kehilangan ekstremitas. $eberapa ahli
memberikan defenisi terhadap osteomylitis sebagai berikut %
#steomyelitis adalah infeksi $one marro& pada tulang'tulang panjang yang disebabkan
oleh staphylo(o((us areus dan kadang'kadang )aemophylus influensae !*epkes
RI,+,,-".
#steomyelitis adalah infeksi tulang !.arpenito, +,,/".
#steomyelitis adalah suatu infeksi yang disebarkan oleh darah yang disebabkan oleh
staphylo(o((us Aureus dan kadang'kadang haemophylus infleun0ae, infeksi yang hampir
selal disebabkan oleh staphylo(o((us aureus. Tetapi juga )aemophylus influen0ae,
strepto(o((us da organisme lain dapat juga menyebabkannya osteomyelitis adlah infeksi
lain.
#steomielitis adalah infeksi tulang yang biasanya disebabkan oleh bakteri, tetapi kadang'
kadang disebabkan oleh jamur. 1ika tulang terinfeksi, bagian dalam tulang yang lunak
!sumsum tulang" sering membengkak. 2arena pembengkakan jaringan ini menekan
dinding sebelah luar tulang yang kaku, maka pembuluh darah di dalam sumsum bisa
tertekan, menyebabkan berkurangnya aliran darah ke tulang. Tanpa pasokan darah yang
memadai, bagian dari tulang bisa mati. Infeksi juga bisa menyebar keluar dari tulang dan
membentuk abses!pengumpulan nanah" di jaringan lunak di sekitarnya, misalnya di otot.
2lasifikasi #steomyellitis
3enurut kejadiannya terbagi 4 yaitu %
+. #steomyelitis Primer kuman'kuman men(apai se(ara langsung melalui luka.
+
4. #steomyelitis 5ekunder adalah kuman'kuman men(apai tulang melalui aliran darah
dari suatu fo(us primer ditempat lain !misalnya infeksi saluran napas, genitourinaria
furunkel".
5edangkan menurut perlangsungnya dibedakan atas %
a. 5teomyelitis akut
Nyeri daerah lesi
*eman, menggigil, malaise, pembesaran kelenjar limfe regional
5ering ada ri&ayat infeksi sebelumnya atau ada luka
Pembengkakan lokal
2emerahan
5uhu raba hangat
Gangguan fungsi
6ab% anemia, leukositosis
b. 5teomyelitis kronis
Ada luka, bernanag, berabu busuk, nyeri
Gejala'gejala umum tidak ada
Gangguan fungsi kadang'kadang kontraktur
6ab% 6E* meningkat
#steomyelitis menurut penyebabnya adalah osteomyelitis biogenik yang paling sering %
5taphylo(o((us !orang de&asa"
5treplo(o((us !anak'anak"
Pneumo(o((us dan Gono(o((us
$. ETI#6#GI
Tulang, yang biasanya terlindung dengan baik dari infeksi, bisa mengalami infeksi
melalui 7 (ara%
Aliran darah
Penyebaran langsung
Infeksi dari jaringan lunak di dekatnya.
4
Aliran darah bisa memba&a suatu infeksi dari bagian tubuh yang lain ke tulang. Infeksi
biasanya terjadi di ujung tulang tungkai dan lengan !pada anak'anak" dan di tulang belakang
!pada de&asa".
#rang yang menjalani dialisa ginjal dan penyalahguna obat suntik ilegal, rentan terhadap
infeksi tulang belakang !osteomielitis vertebral". Infeksi juga bisa terjadi jika sepotong logam
telah ditempelkan pada tulang, seperti yang terjadi pada perbaikan panggul atau patah tulang
lainnya. $akteri yang menyebabkan tuberkulosis juga bisa menginfeksi tulang belakang
!penyakit Pott".
#rganisme bisa memasuki tulang se(ara langsung melalui patah tulang terbuka, selama
pembedahan tulang atau dari benda yang ter(emar yang menembus tulang.
Infeksi ada sendi buatan, biasanya didapat selama pembedahan dan bisa menyebar ke tulang di
dekatnya.
Infeksi pada jaringan lunak di sekitar tulang bisa menyebar ke tulang setelah beberapa
hari atau minggu. Infeksi jaringan lunak bisa timbul di daerah yang mengalami kerusakan
karena (edera, terapi penyinaran atau kanker, atau ulkus di kulit yang disebabkan oleh
jeleknya pasokan darah atau diabetes !ken(ing manis". 5uatu infeksi pada sinus, rahang atau
gigi, bisa menyebar ke tulang tengkorak.
Pasien yang berisiko tinggi mengalami osteomyelitis adalah mereka yang nutrisinya
buruk, lansia, kegemukan atau penderita diabetes. 5elain itu, pasien yang menderita
atritisbreumatoid, telah di ra&at lama di rumah sakit, mendapat terapi kortikostiroid jangka
panjang, menjalani pembedahan sendi sebelum operasi sekarang atau sedang mengalami
sepsis rentan, begitu pula yang menjalani pembedahan ortopedi lama, mengalami infeksi luka
mengeluarkan pus, mengalami nekrosis insisi marginal atau dehisensi luka, atau memerlukan
eakuasi hematoma pas(aoperasi.
.. PAT#8I5I#6#GI
5taphylo(o((us aureus merupakan penyebab 9/: sampai ;/: ingeksi tulang. #rganisme
patogenik lainnya sering dijumpai pada osteomyelitis meliputi proteus, pseudomonas dan
e(eri(hia (oli.
Respon inisial terhadap infeksi adalah salah satu dari inflamasi, peningkatan askularisasi
dan edema. 5etelah 4 atau 7 hari , trobosis pada pembuluh darah terjadi pada tempat tersebut,
mengakibatkan iskemia dengan nekrosis tulang sehubungan dengan peningkatan dan dapat
7
menyebar ke jaringan lunak atau sendi di sekitarnya, ke(uali bila proses infeksi dapat
dikontrol a&al, kemudian akan terbentuk abses tulang.
Pada perjalanan alamiahnya, abses dapat keluar spontan< namun yang lebih sering hars
dilakukan insisi dan drainase oleh ahli bedah. Abses yang terbentuk dalam dindingnya
terbentuk daerah jaringan mati, namun seperti pada rongga abses pada umumnya, jaringan
tulang mati !se=uestrum" tidak mudah men(air dan mengalir keluar. Rongga tidak dapat
mengempis dan menyembuh, seperti yang terjadi pada jaringan lunak. Teradi pertumbuhan
tulang baru !inolukrum" dan mengelilingi se=uestrum. 1adi meskipun tampak terjadi proses
penyembuhan, namun se=uestrum infeksis kronis yang tetap rentan mengeluarkan abses
kembuhan sepanjang hidup pasien. *inamakan osteomyelitis tipe kronik.
*. 3ANI8E5TA5I 26INI2
Pada anak'anak, infeksi tulang yang didapat melalui aliran darah, menyebabkan demam
dan kadang'kadang di kemudian hari, menyebabkan nyeri pada tulang yang terinfeksi. *aerah
diatas tulang bisa mengalami luka dan membengkak, dan pergerakan akan menimbulkan
nyeri.
Infeksi tulang belakang biasanya timbul se(ara bertahap, menyebabkan nyeri punggung
dan nyeri tumpul jika disentuh. Nyeri akan memburuk bila penderita bergerak dan tidak
berkurang dengan istirahat, pemanasan atau minum obat pereda nyeri. *emam, yang
merupakan tanda suatu infeksi, sering tidak terjadi.
Infeksi tulang yang disebabkan oleh infeksi jaringan lunak di dekatnya atau yang berasal
dari penyebaran langsung, menyebabkan nyeri dan pembengkakan di daerah diatas tulang,
dan abses bisa terbentuk di jaringan sekitarnya. Infeksi ini tidak menyebabkan demam, dan
pemeriksaan darah menunjukkan hasil yang normal. Penderita yang mengalami infeksi pada
sendi buatan atau anggota gerak, biasanya memiliki nyeri yang menetap di daerah tersebut.
1ika suatu infeksi tulang tidak berhasil diobati, bisa terjadi osteomielitis menahun
!osteomielitis kronis". 2adang'kadang infeksi ini tidak terdeteksi selama bertahun'tahun dan
tidak menimbulkan gejala selama beberapa bulan atau beberapa tahun.
#steomielitis menahun sering menyebabkan nyeri tulang, infeksi jaringan lunak diatas tulang
yang berulang dan pengeluaran nanah yang menetap atau hilang timbul dari kulit.
Pengeluaran nanah terjadi jika nanah dari tulang yang terinfeksi menembus permukaan kulit
dan suatu saluran !saluran sinus" terbentuk.
>
E. Ealuasi *iagnostik
*iagnosis berdasarkan gejala'gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada skening tulang
dengan teknetium, area yang terinfeksi menunjukkan kelainan, ke(uali pada anak'anak. Tetapi
hal ini tidak akan mun(ul pada foto rontgen sampai lebih dari 7 minggu setelah gejala pertama
timbul.
CT scan dan MRI juga bisa menunjukkan daerah yang terinfeksi. Tetapi pemeriksaan ini tidak
selalu dapat membedakan infeksi dari kelainan tulang lainnya. ?ntuk mendiagnosa infeksi
tulang dan menentukan bakteri penyebabnya, harus diambil (ontoh dari darah, nanah, (airan
sendi atau tulangnya sendiri. $iasanya untuk infeksi tulang belakang,diambil (ontoh jaringan
tulang melalui sebuah jarum atau melalui pembedahan.
8. Pen(egahan
5asaran utamanya adalah pen(egahan osteomyelitis. Penanganan infeksi lo(al dapat
menurunkan angka penyebaran hematogen. Penanganan infeksi jaringan lunak pada
mengontrol erosi tulang. Pemilihan pasien dengan teliti dan perhatian terhadap lingkungan
operasi dan teknik pembedahan dapat menurunkan insiden osteomyelitis pas(aoperasi.
Antibiotika profilaksis, diberikan untuk men(apai kadar jaringan yang memadai saat
pembedahan dan selama 4> jam sampai >; jam setelah operasi akan sangat membantu. Teknik
pera&atan luka pas(aoperasi asepti( akan menurunkan insiden infeksi superfi(ial dan
potensial terjadinya osteomyelitis.
G. Penatalaksanaan
*aerah yang terkena harus dimobilisasi untuk mengurangi ketidaknyamanan dan
men(egah terjadinya fraktur. *apat dilakukan rendaman salin hangat selama 4/ menit
beberapa kali per hari untuk meningkatkan aliran darah.
5asaran a&al terapi adalah mengontrol dan menghentikan proses infeksi, kultur darah dan
kultur abses dilakukan untuk mengidentifkasi organisme dan memilih antibiotika yang terbaik.
2adang, infeksi disebabkan oleh dari satu patogen.
$egitu spesimen kultur telah diperoleh, dimulai pemberian terapi antibiotika intraena,
dengan asumsi bah&a dengan infeksi staphylo(o((us yang peka terhadap penisilin semi
sintetik atau sefalosporin. Tujuannya adalah mengontrol infeksi sbelum aliran darah ke darah
tersebut menurun akibat terjadinya trombosis. Pemberian dosis antibiotika terus'menerus
-
sesuai &aktu sangat penting untuk men(apai kadar antibiotika dalam darah yang terus menerus
tinggi. Antibiotika yang paling sensitif terhadap organisme penyebab yang diberikan bila telah
diketahui biakan dan sensitiitasnya. $ila infeksi tampak telah terkontrol, antibiotika dapat
diberikan per oral dan dilanjutkan sampai 7 bulan. ?ntuk meningkatkan absorpsi antibiotika
oral, jangan diminum bersama makanan.
$ila pasien tidak menunjukkan respon terhadap terapi antibiotika, tulang yang terkena
harus dilakukan pembedahan, jaringan purulen dan nekrotik diangkat dan daerah itu diiringi
se(ara langsung dengan larutan salin fisiologi steril. Tetapi antibiotika dianjurkan.
Pada osteomyelitis kronik, antibiotika merupakan ajuran terhadap debridemen bedah.
*ilakukan se=uestrektomi !pengangkatan inolukrum se(ukupnya supaya ahli bedah dapat
mengangkat se=uestrum". 2adang harus dilakukan pengangkatan tulang untuk memajankan
rongga yang dalam menjadi (ekungan yang dangkal !sau(eri0ation". 5emua tulang dan
kartilago yang terinfeksi dan mati diangkat supaya dapat terjadi penyembuhan yang permanen.
6uka dapat ditutup rapat untuk menutup rongga mati !dead span(e" atau dipasang tampon
agar dapat diisi oleh jaringan granulasi atau dilakukan grafing dikemudian hari. *apat
dipasang drainase berpengisap untuk mengontrol hematoma dan membuanng debris. *apat
diberikan irigasi larutan salin normal selama 9 sampai; hari. *apat terjadi infeksi samping
dengan pemberian irigasi ini.
Rongga yang dibedridemen dapat diisi dengan graft tulang konselus untuk merangsang
penyembuhan. Pada defek yang sangat besar, rongga dapat diisi dengan transfer tulang
berpembuluh darah atau flup otot !dimana suatu otot diambil dari jaringan sekitarnya namun
dengan pembuluh darah yang utuh". Teknik bedah mikro ini akan meningkatkan asun darah<
perbaikan asupan darah kemudian akan memungkinkan penyembuhan tulang da eradikasi
infeksi. Prosedur bedah ini dapat dilakukan se(ara bertahap untuk menyakinkan
penyembuhan. *ebridemen bedah dapat melemahkan tulang, kemudian memerlukan
stabilisasi atau penyokong dengan fiksasi interna atau alat penyokong eksterna untuk
men(egah terjadinya patah tulang.
@
PENYIMPANGAN KDM
Bakteri staphylococcus areus
Invasif keala! tulan" kuran" pen"etahuan
#entan" penyakitnya
$eaksi I!unolo"is
Stressor !enin"kat
#inakan invasif Osteo!yelitis
kopin"
Pintu !asuknya Meran"san" pen"eluaran %at &raikinin' tk aekuat
A"en infeksi cherotin an prosta"lanin
Kece!asan
(un"si proteksi Meran"san" saraf efferent
kulit hilan"
thala!us
$esiko tin""i terhaap corteks sere&ri Sakit)ketiaknya!anan
Penye&aran infeksi p *aktu &er"erak
Nyeri +i!!o&ilisasi,
Ketiak!a!puan turun
Dari te!pat tiur
#ertekannya per!ukaan
kulit terlalu la!a
Gan""uan inter"ritas kulit
9
BAB II
KONSEP KEPE$A-A#AN
A. PENG2A1IAN
Pasien yang datang dengan a&itan gejala akut !misal, nyeri lokal, pembengkakan,
eritema, demam" atau kambuhan keluarnya pus dari sinus disetai nyeri, pembengkakan
dan demam sedang.
2aji adanya faktor risiko !misalnya lansia, diabetes, terapi kortikosteroid jangka
panjang" dan (edera, infeksi atau bedah ortopesi sebelumnya.
Pasien selalu menghindar dari tekanan didaerah tersebut dan melakukan gerakan
perlindungan.
Pada osteomyelitis akut, pasien akan mengalami kelemahan umum akibat reaksi
sistemik infeksi.
Pemeriksaan fisik memperlihatkan adanya daerah inflamasi, pembengkakan nyata,
(airan purulen dapat terlihat.
Pasien akan mengalami peningkatan suhu tubuh.
Pada osteomyelitis kronik, peningkatan suhu mungkin minimal, yang terjadi pada
sore dan malam hari.
$. *IAGN#5A 2EPERAAATAN
+. Nyeri bBd inflamasi dan pembengkakan
4. 2erusakan mobilitas fisik bBd nyeriBketidaknyamanan
7. Resiko terhadap penyebaran infeksi bBd fungsi proteksi kulit hilang
>. 2erusakan intergritas kulit bBd pengeluaran nanah dari kulit
-. Ansietas bBd kurangnya pengetahuan tentang kondisi dan kebutuhan
pengobatan.
.. REN.ANA TIN*A2AN 2EPERAAATAN
+. Nyeri bBd inflamasi dan pembengkakan
INTERCEN5I RA5I#NA6
+. #bserasi dan (atat lokasi, beratnya
!skala /'+/" dan karakter nyeri !menetap,
hilang timbul".
+. 3embantu membedakan
penyebab nyeri dan
memberikan informasi
;
tentang kemajuanBperbaikan
penyakit, terjadinya
komplikasi, dan keefektifan
interensi.
4.(atat terhadap respon obat, dan laporkan
pada dokter bila nyeri hilang.

4. Nyeri berat yang tidak
hilang dengan tindakan rutin
dapat menunjukkan
terjadinya
komplikasiBkebutuhan
terhadap interensi lebih
lanjut.
7. pantau tanda ital, (atat peninggian suhu. 7. peninggian frekuensi
jantung dapat menunjukkan
peningkatan
nyeriBketidaknyamanan atau
terjadi respons trhadap
demam dan proses inflamasi.
>. 2alaborasi. $erikan obat antipiretik,
(ontoh asetaminofen.
>.3enurunkan demam dan
inflamasi.
4. 2erusakan mobilitas fisik bBd nyeriBketidaknyamanan
INTERCEN5I RA5I#NA6
+. Instruksian pasien untukBbantu
dalam rentang gerak pasienBaktif
pada ekstremitas yang sakit dan
yang tak sakit
+. 3eningkatkan aliran darah ke otot
dan tulang untuk meningkatkan
tonus otot, mempertahankan gerak
sendi< kontrakturatrofi, dan
resorpsi kalsium karena tidak
digunakan.
4. $antuBdorong pera&atan
diriBkebersihan !(ontoh mandi"
4.3eningkatkan kekuatan otot dan
sirkulasi, meningkatkan kontrol
pasien dalam situasi, dan
meningkatkan kesehetan diri
,
langsung.
7. A&asi T* dengan melakukan
aktiitas. Perhatikan keluhan
pusing.
7. )ipotensi postural adalah masalah
umum menyertai tirah baring lama
dan dapat memerlukan interensi
khusus !(ontoh kemiringan meja
dengan peninggian se(ara bertahap
sampai posisi tegak".
>. ?bah posisi se(ara periodik dan
dorong untuk latihan batukBnapas
dalam.
>. 3enjegaBmenurunkan insiden
komplikasi kulitBpernapasan
!(ontoh dekubitus, atelektasis
pneumonia".
7. Resiko terhadap penyebaran infeksi bBd fungsi proteksi kulit hilang
INTERCEN5I RA5I#NA6
+. #bserasi tanda'tanda infeksi
peradangan, seperti demam.
2emerahan, adanya pus pada luka,
sputum purulen.
+. Pasien mungkin masuk dengan
infeksi yang biasanya telah
men(entuskan keadaan ketoasidosis
atau dapat mengalami infeksi
nosokomial.
4. Tingkatkan upaya pen(egahan
dengan melakukan (u(i tangan yang
baik pada semua orang yang
berhubungan dengan pasien
termasuk pasiennya sendiri.
4. 3en(egah timbulnya infeksi
silang !infeksi nosokomial".
7. dorong keseimbangan antara
aktiitas dan istirahat .
7. menurunkan komsumsiB
kebutuhan keseimbangan oksigen
dan memperbaiki pertahanan pasien
terhadap infeksi, meningkatkan
penyembuhan.
>. diskusikan kebutuhan masukan
nutrisi adekuat.
>. malnutrisi dapat mempengaruhi
kesehatan umum dan menurunkan
tahanan terhadap infeksi.
-. berikan antibiotik sesuai indikasi -. *apat diberikan se(ara
profilaksis bila di(urigai terjadinya
+/
infeksi atau kontaminasi
>. 2erusakan intergritas kulit bBd pengeluaran nanah dari kulit
INTERCEN5I RA5I#NA6
+. 2aji kulit setiap hari. .atat &arna,
turgor, sirkulasi, dan sensasi.
Gambarkan lesi dan amati
perubahannya
+.3enentukan garis dasar dimana
perubahan pada status dapat
dibandingkan dan melakukan
interensi yang tepat.
4. Tutupi dan bersihkan luka dengan
pembalut steril atau barier protektif,
misalnya *uo*erm, sesuai petunjuk.
4. *apat mengurangi kontaminasi
bakteri, meningkatkan proses
penyembuhan.
7. Irigasi lika< bantu denga melakukan
debridemen sesuai kebutuhan.
7. 3embuang jaringan nekrotikBluka
eksudat umtuk meningkatkan
penyembuhan.
>. Ingatkan pasien untuk tidak
menyentuh daerah luka.
>. 3en(egah kontaminasi luka.
-. Ansietas bBd kurangnya pengetahuan tentang kondisi dan kebutuhan
pengobatan
INTERCEN5I RA5I#NA6
+. Tinjau proses peyakit prognosis, dan
harapan masa depan.
+. 3emberikan pengetahuan dimana
pasien dapat membuat pilihan
berdasarkan informasi.
4. Tekankan pentingnya melanjutkan
farmakoterapeutik.
4. 2euntungan dari terapi obat'obatan
tergantung pada ketetapan dosis,
misalnya aspirin harus diberikan
se(ara reguler untuk mendukung
kadar terapeutik darah +;'4- mg.
7. *orong dan berikan kesempatan
untuk pasienBorang terdekat untuk
mengajukan pertanyaan dan
menyatakan masalah.
7. 3embuat perasaan terbuka dan
bekerja sama dan menghilangkan
takut bah&a pasien kehilangan
kontrol.
>. *orong orang terdekat berpartisipasi
dalam asuhan, sesuai indikasi.
>. 2eterlibatan meningkatkan perasaan
berbagi, menguatkan perasaan
berguna, memberikan kesempatan
++
untuk mengakui kemampuan
indiidu dan dapat memperke(il
tahut karena ketidaktahuan.
-.Tunjukkan indikator positif
pengobatan, (ontoh perbaikan dalam
nilai laboratorium, T* stabbil,
berkurangnya kelelahan.
-. 3eningkatkan perasaan
berhasilBmaju.
*. ECA6?A5I
)asil yang diharapkan
+. 3engalami peredaan nyeri
a. 3elaporkan berkurang nyeri
b. Tidak mengalami nyeri tekan di tempat terjadinya infeksi
(. Tidak mengalami ketindaknyamanan bila bergerak
4. Peningkatan mobilitas fisik
a. $erpartisipasi dalam aktiitas pera&atan diri
b. 3empertahankan fungsi penuh ekstremitas yang sehat
(. 3emperlihatkan pengguanaan alat imobilisasi dan alat bantu dengan aman.
7. Tidak adanya penyebaran infeksi
a. 3emakai antibiotika sesuai resep
b. 5uhu badan normal
(. Tidak adanya pembengkakan
d. Tidak adanya pus
e. angka leukosit dan laju endap darah kembalai normal
>. 3enunjukkan tingkah lakuBteknik untuk men(egah kerusakan kulitBmeningkatkan
kesembuhan
-. ' 3enyatakan pemahaman kondisi, prognosis, dan pengobatan
' 3elakukan dengan benar prosedur yang diperlukan dan menjelaskan alasan tindakan
+4
BAB III
PEN.#.P
A/ KESIMP.0AN
Osteomielitis adalah infeksi tulang. Infeksi tulang lebih sulit disembuhkan daripada infeksi
jaringan lunak karena terbatasnya asupan darah, respons jaringan terhadap inflamasi,
+7
tingginya tekanan jaringan dan pembentukan inolukrum !pembentukan tulang baru di
sekeliling jaringan tulang mati".
2lasifikasi #steomyellitis
3enurut kejadiannya terbagi 4 yaitu %
+. #steomyelitis Primer kuman'kuman men(apai se(ara langsung melalui luka.
4. #steomyelitis 5ekunder adalah kuman'kuman men(apai tulang melalui aliran darah
dari suatu fo(us primer ditempat lain !misalnya infeksi saluran napas, genitourinaria
furunkel".
5edangkan menurut perlangsungnya dibedakan atas %
a. 5teomyelitis akut
b. 5teomyelitis kronis
#steomyelitis menurut penyebabnya adalah osteomyelitis biogenik yang paling sering %
5taphylo(o((us !orang de&asa"
5treplo(o((us !anak'anak"
Pneumo(o((us dan Gono(o((us
Pada anak'anak, infeksi tulang yang didapat melalui aliran darah, menyebabkan demam
dan kadang'kadang di kemudian hari, menyebabkan nyeri pada tulang yang terinfeksi. *aerah
diatas tulang bisa mengalami luka dan membengkak, dan pergerakan akan menimbulkan
nyeri.
/ SA$AN
5ebagai pera&at kita harus mengerti apa itu #steomyelitis, apa penyebab, bagaimana
gejalanya dan yang terpenting kita harus tahu tindakan apa yang harus kita berikan untuk
membantu proses penyembuhan klien.
*A8TAR P?5TA2A
*oengoes, 3arilynn E. Ren(ana asuhan kepera&atan% pedoman untuk peren(anaan D
pendokumentasian pera&atan pasien, Edisi 7, 1akarta %EG.,+,,,
5melt0er, 5u0anna .. $uku ajar kepera&atan medikal bedah $runner D 5addarth, Editor
edisi ;, 1akarta % EG.,4//+.
+>
&&&.medi(astore.(om
&&&.google.(om

+-
2ATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah 5AT karena dengan Rahmat dan )idayat'
Nya makalah kami yang berjudul E52#6I#5I5 D #5TE#3FE6ITI5E, dapat kami
selesaikan dalam &aktu yang singkat.
Terima kasih kami u(apkan kepada teman'teman yang telah membantu meluangkan
&aktunya guna membantu menyelesaikan makalah ini.
2ami sebagai penulis mengharapkan makalah ini dapat membantu pemba(a dan
teman'teman dalam memahami tentang isinya dan menambah pengetahuan teman'teman
karena ini kami buat dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

3akassar, 3ei 4//;
+@

Vous aimerez peut-être aussi