Vous êtes sur la page 1sur 3

Hernowo

13/360720/EE/06740 /Kelas c

Analisis Aktivitas Operasi

Aktivitas operasi adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan laba/rugi pada
periode akutansi. Pada bahasan ini mencakup;
Pengukuran laba
Secara konseptual akuntansi akrual mengkonversi kas menjadi suatu pengukuran yang secara
prinsip mendekati laba ekonomi. Namun perlu diingat laba ekonomi berbeda dengan arus kas, karena
laba ekonomi mempertimbangkan arus kas kini dan arus kas masa depan.
1) Konsep Pengukuran laba
Laba merupakan ringkasan hasil aktivitas operasi usaha yang dinyatakan dalam istilah
keuangan. Laba merupakan pengukuran atas perubahan kekayaan pemegang saham (Perubahan nilai)
maupun estimasi laba pada masa depan. Namun perlu untuk dibedakan antara laba akuntansi dan laba
ekonomi
Konsep laba ekonomi
Laba ekonomi biasanya merupakan aruskas ditambah dengan nilai wajar dari aktiva.
Berdasarkan definisi ini laba mencakup baik komponen yang sudah direalisasi (arus kas) maupun
yang belum (laba atau rugi kepemilikan). Dengan kata lain laba ekonomi mengukur perubahan nilai
pemegang saham. Laba ekonomi mengukur dampak keuangan terhadap seluruh kejadian secara
komprehensif yang ada di dalam perusahaan atau organisasi.
Konsep laba akuntansi
Laba akuntansi mungkin terlihat serupa dengan laba ekonomi, namun laba akuntansi
(Accounting income) merupakan produk lingkup laporan keuangan yang melibatkan standar
akuntansi yang beberapa diantaranya memiliki arti ekonomi tetapi untuk yang lainnya mungkin tidak.
Dengan adanya standar ini memungkinkan adanya estimasi yang berbeda pada kasus yang sama.
Suatu transaksi yang sama memungkinkan diperlakukan berbeda oleh suatu perusahaan. Laba
akuntansi diukur berdasarkan konsep akuntansi akrual yang mencakup baik aspek ekonomi maupun
aspek permanen. Namun bukan merupakan pengukuran laba langsung, laba akuntansi mengalami
masalah pada pengukuran, hal ini dikarenakan laba akuntansi yang disajikan terkadang tidak
mencerminkan realitas ekonomi yang ada.
Konsep laba menjadikan hal penting bagi pemangku stakeholder atau pemegang kepentingan
dalam perusahaan mulai dari karyawan, manajemen, pemegang saham sampai dengan debitor ataupun
kreditor perusahaan. Untuk itu penting mengetahui bagaimana laba dapat diukur atau diketahui. Laba
akuntansi dapat diketahui dengan menghasilkan pendapatan dan mengurangi dengan beban atau biaya
yang dikeluarkan.

a. Pengakuan pendapatan (Revenue Recognition)
Pendapatan diakui apabila Pendapatan telah terjadi atau dapat direalisasi (realiazed or
realizable) dan pendapatan telah dihasilkan (earned). Untuk pendapatan telah terjadi atau dapat
direaliasi suatu perusahaan harus telah mendapatkan kas atau komitmen handal untuk mendapatkan
kas seperti piutang yang sah. Untuk pendapatan telah dihasilkan (earned) terjadi ketika perusahaan
telah menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada pembeli, yaitu proses perolehan laba harus telah
selesai.
b. Pengaitan beban (Expense Matching)
Ketika pendapatan telah diakui untuk menghitung laba, biaya yang berkaitan dengan
pedapatan harus diakui (pengaitan beban). Untuk menjadi perhatian bahwa belanja harus diakui saat
keterjadian bukan saat kas keluar terjadi. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan laba ekonom
berbeda dengan laba akuntansi, beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut:
Konsep laba alternatif
Konsep laba ekonomi sangat berbeda dengan konsep laba permanen. Pembuat standar
akuntansi menghadapi dilema yang besar dalam hal ini, termasuk pilihan menggunakan laba akuntansi
atau laba permanen. Laba ekonomi menjadikan pengukuran secara menyeluruh baiak komponen yang
berulang maupun yang tidak berualang sedangkan laba permanen menyajikan komponen berulang
saja tidak menyajikan komponen yang tidak berulang
Biaya historis
Pengukuran laba berdasarkan biaya historis memperlihatkan perbedaan antara laba akuntansi dan laba
ekonomi. Penggunaan laba menggunakan pengukuran biaya historis mempengaruhi laba dnegan dua
cara yaitu;
a) biaya penjulan terkini tidak tercermin pada laporan laba rugi yaitu jika digunakan metode
persediaan FIFO
b) keuntungan dan kerugian aset tetap yang belum direalisasi tidak dapat diakui.
Basis transaksi
Laba akuntansi biasanya mencerminkan dampak transakdi. Dampak ekonomi yang tidak disertai
transaksi yang wajar sering kalit tidak dipertimbangkan. Misalnya kontrak pembelian tidak diakui
sebelum transaksi pembelian terjadi.
Konservatisme
Konservativisme atau kehati-hatian dalam akuntansi mengharuskan pengakuan langsung kejadian
yang menurunkan laba, meskipun belum terdapat transaksi yang mendasarinya misalnya penuruanan
persediaan dan aset tetap. Namun untuk pengakuan dampak kejadian yang meningkatkan laba harus
ditunda sampai dengan realisasi atas pendapatan tersebut terjadi.

Manajemen laba
Manajemen laba seperti income smoting, atau pengurasan laba pada tahun tertentu menjadikan laba
yang dihasilkan aleh akuntansi menjadi terdistorsi, hal ini menjadikan laba akuntansi jauh dari realitas
ekonomi yang ada.

2) Pengkuran Laba akuntansi
Seperti pada pembahasan sebelumnya untuk menghitung laba dilakukan dengan mengakui pendapatan
dan biaya yang terkait. Oleh karena itu laba akuntansi menjadikan pendapatan atau keuntungan dan
beban atau kerugian bagian dari komponen untuma dalam penyajian laba akuntansi.

a. Pendapatan dan keuntungan
Pendapatan (revenue) merupakan arus kas masuk yang diperoleh atau yang akan diperoleh dari
aktivitas usaha yang berlangsung. Sedangkan keuntungan (gains) merupakan arus kas masuk yang
diperoleh atau akan diperoleh yang berasal dari transaksi atau kejadian yang tidak terkait dengan
aktivitas usaha perusahaan yang sedang berlangsung.
b. Beban dan kerugian
Beban (expenses) merupakan arus kas keluar yang terjadi atau arus kas keluar yang akan
terjadi yang berasal dari aktivitas perusahaan yang masih berlangsung. Sedangkan kerugian (lose)
merupakan penurunan aktiva bersih perusahaan yang berasal dari aktivitas sampingan perusahaan atau
insedental.

3) Alternatif pengukuran laba
Terdapat dua alternatif pendekatan pengukuran laba akuntansi pada alternatif pertama adalah
mengenai komponen pengukuran berdasarkan laba operasi dan laba non operasi, alternatif yang kedua
adalah pengklasifikasian komponen laba berdasarkan bisa tidaknya laba tersebut berulang yang
membagi laba berdasarkan komponen laba berulang dan tidak berulang. Pengukuran laba ini begitu
penting terkadang orang membedakan pengklasifikasian berdasarkan hasil operasi dan non operasi
terkadang pula membedakan berdasarkan komponen berulang dan tidak berulang.
Dalam laporan keuangan kebanyakan menyajikan secara terpisah atas hasil operasi dan non
operasi. Terdapat komponen berulang yang biasanya menjadi bagian operasi perusahaan, dan
komponen berulang pada bagian kegiatan non operasi yang dilakukan oleh perusahaan.

Vous aimerez peut-être aussi