Vous êtes sur la page 1sur 12

PENDAHULUAN

Teori pasar sekuritas efisien dapat memberikan prediksi bahwa harga-harga


sekuritas yang merupakan hasil interaksi memiliki beberapa karakteristik menarik. Pada
dasarnya, harga-harga tersebut mencerminkan secara tepat (properly reflect) pengetahuan
kolektif dan kemampuan memproses informasi yang dimiliki investor. Sesungguhnya
proses yang terjadi terhadap harga sekuritas cukup kompleks dan tidak mudah dimengerti.
Namun, secara umum gambaran tentang proses tersebut mudah untuk dilihat dan hal
tersebut merupakan inti pembahasan di dalam bab ini.
Efisiensi pasar sekuritas memiliki implikasi yang penting di dalam akuntansi
keuangan. Salah satunya adalah bahwa efisiensi pasar sekuritas membawa implikasi secara
langsung terhadap konsep full disclosure. Efisiensi berimplikasi bahwa informasi
mengandung disclosure, bukan dalam bentuk disclosure itu sendiri, tetapi yang bermanfaat
bagi pasar. Sehingga, informasi dapat di sampaikan dengan mudah dalam bentuk catatan
kaki (footnotes) dan mengungkapkan tambahan (supplemantary disclosure) seperti halnya
yang terdapat di dalam laporan keuangan itu sendiri.
Sesungguhnya, di dalam teori pasar efisien informasi akuntansi berada pada posisi
bersaing (competition) dengan sumber-sumber informasi lainnya seperti berita-berita dalam
media (new media), analis keuangan (financial analysts), dan bahkan harga pasar itu sendiri.
Sebagai suatu alat atau sarana untuk menyampaikan imformasi kepada infestor, informasi
akuntansi akan bermanfaat hanya apabila infomarmasi tersebut relevan (relevant), dapat di
percaya (reliabel), tepat waktu (timely), dan hemat (cost-effective), relatif dibandingkan
dengan sumber informasi lainnya.
Teori pasar sekuritas efisien juga memberikan petunjuk penting mengenai alasan
teoritis utama tentang keberadaan akuntansi yang disebut information asymmetry. Ketika
beberapa partisipan pasar mengetahui lebih banyak dibandingkan partisipan yang lain,
maka akan terjadi tekanan untuk menemukan mekanisme dalam rangka mendapatkan
informasi yang lebih baik, ada pihak-pihak tertentu yang akan melakukan dengan lebih
cepat, dan ada pihak-pihak tertentu yang dengan kredibel mengkomunikasi informasi yang
cukup untuk dapat melindungi diri mereka sendiri kemungkinan eksploitasi untuk
mendapatkan informasi yang lebih baik. Insider trading merupakan contoh mengenai
terjadinya eksploitasi.
Berdasarkan penjelasaan di atas, selanjutnya dapat di simpulkan bahwa akuntansi
merupakan suatu mekanisme untuk memungkinkan terjadinya komunikasi mengenai
informasi relevan dari pihak yang ada di dalam (inside) kepada pihak di luar perusahaan
(outside). Selain itu dengan adanya akuntansi juga memungkinkan untuk dapat dilakukan
pengambilan keputusan yang lebih baik, karena akuntasi memiliki manfaat yang dapat
digunakan untuk memperbaiki kegiatan operasi pasar sekuritas.
Situasi sesungguhnya yang terjadi di dalam kenyataan adalah tidak sederhana,
karena adanya anomalies yang terjadi di dalam pasar sekuritas yang tidak konsisten dengan
teori. Dalam bagian selanjutnya akan dijelaskan mengenai beberapa hal yang berkaitan
dengan anomalies dan alasan-alasan yang mendukung keberadaan anomalies tersebut.
(Scott, 2000 : 98-99)
1. Pasar Efisien
Arti dari efisiensi
Menurut scott, 2000 : 99 jika terdapat informasi gratis dalam kondisi ideal, maka
semua investor akan memanfaatkannya dan nilai pasar perusahaan menyesuaikan untuk
mencerminkan ekspektasi aliran kas revisian. Dengan kata lain, semua informasi yang
didapat tersebut benar benar terlihat pada keadaan di pasar perusahaan tersebut, dan semua
investor akan mendapatkan informasi yang sama dan return yang normal. Sebagai misal, di
dalam kondisi yang ideal, setiap investor akan berusaha untuk mengetahui bagaimana cara
melakukan realisasi terhadap aliran kas dan dividen yang akan datang. Dalam asumsi
tersebut, informasi adalah bersifat bebas dan dalam kondisi yang ideal, sehingga publik
dapat dengan sungguh-sungguh melakukan kegiatan observasi. Dalam keadaan demikian,
semua investor akan menggunakan informasi tersebut dan proses arbitrasi akan dapat
memberikan jaminan bahwa nilai pasar perusahaan secara otomatis akan mengalami
penyesuaian yang mencerminkan tentang harapan atau ekspektasi atas aliran kas yang telah
direvisi.
Sayangnya dalam kenyataan, informasi tidak bersifat bebas atau dalam kondisi yang
tidak ideal. Setiap investor harus melakukan estimasi subjektif sendiri-sendiri dalam
melakukan penilaian terhadap profitabilitas (profitability), aliran kas (cash flows), dan
dividen (dividend) perusahaan yang akan datang. Selanjutnya, estimasi-estimasi tersebut
akan selalu mengalami revisi (penyempurnaan) apabila ditemukan informasi baru. Dalam
menghadapi situasi tersebut, biasanya setiap investor akan menggunakan pertimbangan
cost-benefit dalam menentukan pertimbangan seberpa besar pengorbanan(biaya) yang akan
dilakukan dan seberapa besar manfaat (informasi) dapat diperoleh.
Terdapat sejumlah sumber-sumber informasi yang relevan, misalnya: financial
press, masukan informasi dari teman dan asosiasi, perubahan kondisi ekonomi, saran
analis dan pialang, dan lain-lain. Pada umumnya investor secara terus menerus akan
melakukan revisi atau penyempurnaan terhadap pertimbangan probabilitas subjektif yang
mereka gunakan setelah menerima berbagai macam informasi. Dari berbagai kemungkinan
informasi tersebut, yang pada umumnya dipertimbangkan sebagai sumber utama informasi
yang bersifat cost-efektive adalah laporan keuangan tahunan perusahaan.
Terdapat sejumlah investor yang menghabiskan waktu dan uang mereka untuk
menggunakan berbagai sumber infomasi tersebut sebagai dasar yang memberikan pedoman
di dalam pemilihan pengambilan keputusan. Investor yang mempunyai informasi lebih
banyak (informed) biasanya akan bergerak lebih cepat setelah menerima informasi baru.
Apabila mereka tidak bertindak demikian, maka investor lain akan mendahuluinya dan nilai
pasar sekuritas akan segera mengalami penyesuaian dalam mengeliminasi manfaat
informasi baru.
Apabila investor dalam jumlah yang cukup signifikan berperilaku dengan cara
seperti di atas, maka pasar akan menjadi efisien. Terdapat beberapa definisi pasar sekuritas
efisien. Definisi yang digunakan di sini adalah pasar sekuritas efisien dalam bentuk semi-
strong form, yaitu:
Suatu pasar sekuritas efisien adalah apabila harga-harga sekuritas yang diperdagangkan di
dalam pasar pada setiap waktu benar-benar mencerminkan (properly reflect) semua
informasi yang terpublikasi mengenai sekuritas tersebut.
Implikasi yang jelas mengenai keberadaan pasar sekuritas akan berfluktuasi secara acak
(fiuctuate rondomly) sepanjang waktu.
(Scott, 2000:99-101)
Bagaimana Harga Pasar Mencerminkan Semua Informasi Yang Tersedia?
Berjalannya proses tersebut tidak begitu jelas atau tidak transparan. Sebagaimana
dikemukakan di atas bahwa investor yang rasional dan memiliki informasi yang cukup akan
berusaha untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya mengenai sekuritas yang
diperdagangkan. Namun, tidak ada jaminan bahwa seseorang (individu) akan dengan tepat
menginterpretasi informasi tersebut (Scott, 2000: 102). Suatu model mengenai teori
pengambilan keputusan akan memberikan suatu cara untuk memproses informasi, tetapi
tidak ada jaminan bahwa pemprosesannya akan berjalan dengan benar. Sebagai akibatnya,
untuk investor yang berbeda akan bereaksi dengan cara yang berbeda terhadap informasi
yang sama, meskipun mereka semua menerima informasi secara rasional. Hal tersebut
dimungkinkan terjadi, karena setiap individu memiliki keyakinan dasar awal yang berbeda
(different prior beliefs).
Dengan demikian di dalam pasar sekuritas efisien, harga-harga dengan cepat dan
tepat mencerminkan semua informasi yang tersedia dan harga pasar sekuritas yang terdapat
di dalam pasar tersebut akan berfluktuasi secara random pada setiap saat. Efisiensi
didefinisi secara relatif terhadap sejumlah informasi, artinya jika kumpulan informasi yang
tersedia tidak lengkap, sehingga dapat di katakan terdapat adanya inside information atau
informasi yang salah (wrong), maka harga-harga sekuritas yang terjadi juga akan
mengalami kesalahan. Sehingga, efisiensi pasar tidak dapat memberikan jaminan bahwa
harga sekuritas adalah akurat. Namun, investor individual mungkin memiliki keyakinan
awal yang berbeda, sehingga mereka akan menginterpretasi dengan cara yang berbeda
terhadap informasi yang sama. Kuantitas dan kualitas informasi yang tersedia secara publik
dapat ditingkatkan melalui pelaporan yang cepat (prompt) dan penuh (full).
(Scott, 2009 : 101-106)
2. Model CAPM
Capital Market Theory : Overview
CAPM merupakan kelanjutan dari teori portofolio Markowitz (diversifikasi pada
aset-aset berisiko). Dalam Capital asset pricing model (CAPM) investor juga diberikan
pilihan investasi pada aset bebas risiko. CAPM ; model yang menghubungkan tingkat
return yang diharapkan dari suatu aset berisiko dengan risiko aset tersebut pada kondisi
pasar seimbang.
Asumsi CAPM
1. Semua investor melakukan divesifikasi untuk memilih portofolio optimal dengan target
garis efisiensi Markowitz.
2. Investors dapat meminjam dan meminjamkan sejumlah uang pada tingkat return bebas
risiko - the risk-free rate of return (RFR)
3. Semua investor mempunyai ekspektasi yang homogen ; mereka mempunyai estimasi akan
return dengan distribusi probabilitas yang identik ( informasi akan return dan varians yang
sama ).
4. Semua investors mempunyai periode holding/time horizon yang sama misalkan satu tahun
atau satu bulan dll.
5. Terdapat banyak sekali investor yang tidak satupun dapat mempengaruhi harga ( price
taker )
6. Tidak ada biaya transaksi dan pajak pendapatan dalam membeli dan menjual aset.
7. Tidak ada perubahan tingkat harga ( inflasi ) atau tingkat suku bunga.
8. Pasar modal berada dalam keseimbangan.
Beberap asumsi terlihat tidak realistis.
Model CAPM digunakan untuk melihat dengan sederhana bagaimana hubungan
antara return dan risiko dalam dunia nyata yang komplek. CAPM dilihat dari
kemampuannya menjelaskan perilaku investor dalam menentukan aset optimal dan bukan
dari kebenaran asumsi. Dalam kondisi kesimbangan maka tidak ada investor yang akan
medapatkan abnormal return karena alokasi aset yang efisien hanyalah portofolio pasar.
Capital Market Line (CML)
Garis yang menghubungkan return dengan yang diharapkan dengan risiko dari
portofolio pada kondisi pasar seimbang. Pilihan portofolio sepanjang garis Rf-M ditentukan
oleh proporsi dana yang diinvestasikan ke dalam portofolio M dan Rf. CML
menggambarkan kemiringan _ seberapa besar tambahan risiko yang harus dihadapi untuk
setiap tambahan return yang diharapkan. CML merupakan kombinasi aset berisiko
(M=portofolio pasar) dg aset bebas risiko (Rf). Pilihan portofolio sepanjang garis Rf-M
merupakan garis efisien yang ditentukan oleh proporsi dana yang diinvestasikan ke dalam
portofolio M dan Rf.
- Slope CML cenderung positif _ investor bersifat Risk Averse
- Slope CML bisa negatif, jika Rm < Rf (walaupun Rm > 0)
- Penentuan tingkat return pada tingkat risiko berbeda.
- Tidak ada orang akan berinvestasi pada portofolio pasar M.
- Portofolio M merupakan portofolio model untuk menjawab perilaku investor.
Security Market Line (SML)
Jika investor memilih portofolio selain M maka kontribusi CAPM adalah untuk
menilai apakah portofolio tersebut efisien atau tidak, dilihat dari apakah risikonya
sebanding dengan risiko portofolio pasar M (kemiringan garis return-risiko sama). Risiko
yang relevan untuk membandingkan risiko aset berisiko individu/portofolio non-M adalah
covariance terhadap portofolio pasar (Covi,m). Risiko dinilai seperti perhitungan portofolio
Markowitz. Untuk portofolio pasar, return-nya akan konsisten
Expected Rate of Return Aset Berisiko
Tingkat return yang diharpakan dari sebuah aset bersiko diperoleh dari penjumlahan
tingkat return bebas risiko dengan premi risiko dari aset yang bersangkutan. Premi risiko
merupakan systematic risk dari sebuah aset (beta) dan premi risiko pasar yang terjadi (RM-
Rf)
Expected Rate of Return Aset Berisiko
Dalam kesimbangan, semua aset dan portofolio harus berada pada garis SML jika
dia efisien. Semua aset/portofolio yang estimasi return-nya berada di atas garis SML
berada dalam kondisi underpriced. Semua aset/portofolio yang estimasi return-nya berada
di bawah garis SML berada dalam kondisi overpriced.
Estimasi Security Market Line
Tingkat return bebas risiko (Rf). Tingkat return yang disyaratkan investor/return
pasar (Rm). Beta masing-masing sekuritas. Estimasi Beta (Caracteristic Line) Data historis.
Menggunakan market model (single index model). Market model dalam bentuk excess
return.
Pengujian CAPM
Return dan risiko berhubungan positif. Pengukuran risiko yang relevan adalah
ukuran kontribusi risiko aset terhadap risiko portofolio. Pengujian dengan data empiris _
apakah sesuai dengan teori.
Arbitrage Pricing Theory (APT)
CAPM dikritik karena kesulitan dalam memilih apa yang menjadi proxy portofolio
pasar. Beta ditentukan dengan data pergerakan harga historis
Arbitrge Pricing Theory (APT).
Asumsi Dalam APT
1. Pasar modal berada dalam kondisi persaingan sempurna.
2. Investor bersifat risk averse dimana selalu lebih suka dengan return yang lebih tinggi
dengan tingkat ketdakpastian yang rendah.
3. Return aset dipengaruhi oleh beberapa faktor
4. Investor bersifat homogen.
(Tandelilin, 2001 : 90-109)
3. Anomali Pasar Modal Efisien
Teori efisiensi pasar modal menyatakan bahwa harga sekuritas akan bereaksi cepat
terhadap informasi baru. Konsekuensinya, apabila harga tidak bereaksi cepat terhadap
informasi baru tetapi membutuhkan waktu lebih lama, maka keuntungan abnormal dapat
terjadi.
Dalam hal ini investor tidak berprilaku sesuai dengan teori efisiensi pasar modal.
Investor yang tidak berprilaku sesuai dengan teori efisiensi pasar modal disebut anomali
pasar modal efisien.
Teori Prospek (Prospect Theory) (Kahneman dan Tversky,1979):
Investor akan risk averse berkaitan dengan keuntungan dan risk taking berkaitan dengan
kerugian. Penilaian terpisah antara prospek keuntungan dan kerugian menunjukkan perilaku
yang irrasional.
Apabila nilai investasi mulai meningkat, tingkat utilitas investor menurun dan investor
berperilaku risk averse. Dalam menghadapi berita baik, investor memiliki probabilitas
rendah akan semakin baiknya harga atau probabilitas tinggi harga akan semakin menurun
karenanya investor merealisasi keuntungan. Dalam hal ini investor menghindari risiko.
Apabila nilai investasi mulai menurun, tingkat utilitas investor meningkat dan
investor berperilaku risk taking. Dalam menghadapi berita buruk, investor menahan
sekuritas dan tidak mau merealisasi kerugian, bahkan membeli lebih banyak saham yang
menurun karena investor memiliki probabilitas tinggi akan membaiknya sekuritas. Dalam
hal ini investor menambah risiko.
Post-Announcement Drift:
1. Sekali laba perusahaan diketahui, kandungan informasi tersebut seharusnya digunakan oleh
investor sesuai dengan teori efisiensi pasar modal. Namun, telah diketahui lama bahwa hal
ini tidak terjadi seperti itu.
2. Bagi perusahaan yang melaporkan berita baik pada laporan kuartalan, keuntungan
abnormalnya cenderung tertunda (drift) hingga pada sekitar 60 hari setelah pengumuman.
Begitu juga bagi perusahaan dengan pengumuman berita buruk, keuntungan abnormalnya
cenderung juga tertunda sekitar 60 hari kemudian.
3. Fenomena ini merupakan suatu anomali pasar modal efisien yang disebut dengan istilah
post-announcement drift. Fenomena merupakan tantangan serius dan penting dalam pasar
modal efisien.
Rasio Keuangan:
1. Berdasarkan teori pasar modal efisien, strategi investasi seharusnya didasarkan pada
informasi yang tersedia bagi investor, yaitu informasi tentang rasio keuangan.
2. Rasio keuangan seharusnya terkait dengan harga sekuritas. Karena itu, harga sekuritas
sudah merefleksikan informasi rasio keuangan.
3. Namun demikian, Ou dan Penman (1989) menemukan bukti bahwa rasio keuangan tidak
segera digunakan oleh investor dan tidak segera terrefleksi dalam harga sekuritas. Hal ini
merupakan suatu anomali pasar modal efisien.
Accrual:
1. Teori pasar modal efisien menyatakan bahwa seharusnya pasar bereaksi lebih kuat terhadap
berita baik tentang arus kas aktivitas operasi daripada berita baik tentang accrual.
2. Hal ini diyakini karena arus kas dari aktivitas operasi lebih mungkin terulang kembali
periode yang akan datang dibandingkan dengan accrual.
Akan tetapi, Sloan (1996) menemukan bukti bahwa pasar bereaksi lebih kuat
terhadap accrual daripada terhadap arus kas dari aktivitas operasi. Temuan ini menambah
panjang adanya anomali pasar modal efisien.
4. Implikasi Pasar Efisien Terhadap Pelaporan Keuangan
Implikasi pasar modal efisien menurut Beaver:
1. Perubahan dari satu metoda akuntansi ke yang lain. Manajer tidak seharusnya perlu
direpotkan dengan kebijakan akuntansi mana yang akan digunakan, kecuali kebijakan
akuntansi tersebut memiliki pengaruh langsung terhadap arus kas. Banyak alternatif
kebijakan akuntansi yang diperdebatkan yang sebenarnya sepanjang :
- Tidak memiliki efek terhadap aliran kas,
- Kebijakan akuntansi tersebut dan cara perubahan ke metoda yang lain diungkap,
- Info yang memadai diungkap,
maka harga saham tidak akan berubah.Konsekuensinya: Pelaporan Keuangan harus berisi
penjelasan tentang kebijakan akuntansi yang digunakan.
2. Efisiensi Securities Market berjalan bersamaan dengan pengungkapan penuh. Perusahaan
harus mengungkapkan informasi sebanyak mungkin. Jika managemen memiliki info
relevan dan bisa diungkapkan dengan biaya yang rendah, maka managemen harus
mengungkapkan dengan segera. Hal ini dikarenakan, semua informasi yang tersedia dan
relevan untuk memperbaiki prediksi digunakan oleh investor, selain itu semakin banyak
info yang dipublikasi maka akan semakin banyak yang tersedia di pasar tentang perusahaan
tersebut. Pasar modal efisien tidak mementingkan bentuk pengungkapan melainkan
kandungan informasinya. Selain itu, pasar modal efisien lebih mengutamakan media
pengungkapan yang cost-effective.
3. Perusahaan tidak perlu terlalu memperhatikan investor yang naif (sering disebut investor
yang price-protected) pada waktu menentukan kebijakan dan format pengungkapan.
Karena :
- Jika ada cukup banyak investor yang memahami informasi yang telah diungkapkan, maka
itu sudah cukup menjamin bahwa harga pasar sebuah saham telah sama dengan jika seluruh
investor memahaminya.
- Investor yang naif bisa :
1. Menyewa orang lain untuk menginterpretasi info, atau
2. Meniru keputusan orang lain yang lebih paham.
- Investor cukup dilindungi oleh harga.
4. Pasar modal efisien tertarik pada informasi yang relevan dari berbagai sumber, tidak hanya
dari laporan keuangan. Laporan keuangan hanya merupakan salah satu sumber informasi
bagi pasar modal.
5. Akuntan berkompetisi dengan penyedia info yang lain. Jika tidak menyediakan info yang
bermanfaat dan efektif-kos, maka kegunaan info akuntansi akan menurun.
5. Asimetris Informasi
Konsep Asimetri Informasi
Seorang partisipan di pasar akan mengetahui sesuatu tentang sebuah aset yang
diperdagangkan yang tidak diketahui oleh partisipan lain. Dua jenis asimetri informasi:
1. Adverse selection
2. Moral hazard Disusun
Dengan Penjelasan sebagai berikut:
a. Adverse selection yaitu salah satu ketidaksamaan informasi di mana seorang atau
sekelompokorang memperoleh keuntungan atau manfaat lebih dari informasi dibanding
yang lain.
b. Moral hazard yaitu salah satu ketidaksamaan informasi di mana seseorang dapat
memperoleh keuntungan dari transakasi yang dilakukan. Salah satu alasan mengapa
informasi asimetri berperan penting dalam teori akuntansi bahwa pasar sekuritas adalah
subjek pada permasalahan informasi asimetri.
Salah satu alasan mengapa informasi asimetri berperan penting dalam teori
akuntansi bahwa pasar sekuritas adalah subjek pada permasalahan informasi asimetri.
Dalamkondisi yang ideal, nilai pasar perusahaan sepenuhnya mencerminkan semua
informasi.yaitu, harga sama dengan nilai fundamental. Ketika kondisi tidak ideal, nilai
pasar sepenuhnya mencerminkan semua informasi publik, jika pasar keamanan efisien.
Kemampuan orang dalam untuk mendapatkan keuntungan dari keuntungan
informasi mereka adalah contoh dari masalah adverse selection.kemungkinan adverse
selection menciptakan risiko estimasi bagi investor, yang dapat meningkatkan biaya
perusahaan terhadap modal di atas nilai-nilai CAPM mereka. Pengungkapan penuh dan
tepat waktu akan mengurangi masalah ini, dengan demikian meningkatkan kerja pasar
sekuritas. Sejak pelaporan semua informasi di dalamnya terlalu mahal, tapi bagaimanapun,
masalah adverse selection masih akan hadir.
Adanya asimetri informasi memungkinkan adanya konflik yang terjadi antara
principal dan agent untuk saling mencoba memanfatkan pihak lain untuk kepentingan
sendiri. Eisenhardt (1989) mengemukakan tiga asumsi sifat dasar manusia yaitu:
Manusia pada umunya mementingkan diri sendiri (self interest),
Manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded
rationality), dan
Manusia selalu menghindari resiko (risk adverse).
Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut menyebabkan bahwa informasi
yang dihasilkan manusia untuk manusia lain selalu dipertanyakan reliabilitasnya dan dapat
dipercaya tidaknya informasi yang disampaikan.
Contoh asimetri info (moral hazard)
Akerlof (1970) tentang pasar mobil bekas. Pasar mobil bekas tidak berjalan baik
karena lemon yang diakui sebagai mobil bagus. Kasus ekstrem, asimetri info bisa
menghancurkan pasar. Contoh membeli asuransi kemungkinan gagal pura-pura sakit
menyelesaikan pendidikan agar bisa mengklaim polis asuransi dan tidak jadi menamatkan
pendidikan.
Contoh asimetri info (adverse selesction)
Jika semua orang yang sakit berbondong-bondong mendaftar ke univ dengan
harapan akan bisa disebut dengan mengklaim haknya nanti adverse selection/pilihan yang
berlawan atau merugikan. Menjadi pilihan yang berlawanan atau merugikan karena orang
yang kondisi kesehatannya berlawanan dengan kepentingan perusahaan memilih untuk
membeli asuransi kesehatan. Efeknya, perusahaan asuransi bisa tidak mau tidak
memberikan jaminan pada pasar asuransi.
Asimetri info adalah salah satu sumber ketidaksempurnaan pasar. Sumber lain
adalah pasar yang kendati ada namun tidak berjalan dengan baik. Jika harga tidak dengan
sempurna mencerminkan harga, orang tidak bisa membeli kualitas yang ia
komoditas inginkan, sehingga ia menanggung risiko melebihi apa yang ia mau. Akuntansi
keuangan punya peran untuk meningkatkan kesempurnaan pasar. Pasar modal tidak bisa
lepas dari masalah asimetri info karena adanya info orang dalam dan perdagangan orang
dalam. Contoh lain dari adverse selection.
Akuntan vs. adverse selection
Pengungkapan penuh Info yang lebih luas diberikan kepada publik. Pelaporan tepat
waktu/segera dan mengurangi kemampuan orang dalam untuk mengambil untung dari
keunggulan informasi mereka.
(Scott, 2009 :114-117)

Vous aimerez peut-être aussi