Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
oleh
Tahap yang paling menentukan dalam proses austi berbasis risiko adalah
tahap perencanaan. Hal ini merupakan langkah awal dan sekaligus penting
dalam menghasilkan proses dan hail audit yang efisien dan efektif.
Perencanaan audit adalah usaha penyiapan unutk suatu penugasan dengan
menggunakan basis risiko sebagai landasan menentukan tujuan, lingkup dan
prosedur pengujian yang akan dilakukan.
Diperlukan dua tahap dalam penyusunan rencana audit (Tampubolon, 2005)
yaitu:
1. Menemukan risiko apa saja yang ada.
Hal hal yang dilakukan pada tahap ini, yaitu:
a. Melakukan penelaahan pendahuluan (preliminary review), mulai
dari rencana kerja dan anggaran organisisa, laporan keuangan,
ketentuan hukum dan regulasi yang berlaku, sistem informasi
manajemen, kertas kerja audit yang lalu dan lain sebagainya.
b. Menyusun audit universe dan menetapkan auditable units yang ada
di dalam organisasi.
c. Melakukan risk assessment termasuk melakukan wawancara
dengan manajemen dari satuan kerja operasional.
Risk assessment dilakukan dengan cara, sebagai berikut:
1) Menetapkan dan merancang faktor faktor risiko yang
menjadi perhatian manajemen.
2) Memilih format yang tepat untuk menilai faktor faktor risiko
tersebut sehingga faktor risiko yang lebih penting akan
risk
assessment
dengan
manajemen
untuk
mendapatkan validasi.
e. Menyusun rencana audit.
2. Menjalankan tugas audit, dalam rangka meyakinkan manajemen bahwa
semua risiko yang dapat diidentifikasi telah dikurangi ke tingkat yang
dapat diterima.
Tahap ini memiliki tiga bagian yang ada kaitannya dengan tahap
pertama:
a. Memecah sebuah satuan kerja menjadi satuan satuan yang
lebih kecil untuk dapat dikelola. Satuan ini disebut juga sebagai
satuan layak audit (auditable units).
b. Menentukan auditable units mana yang perlu diaudit, yang
dapat mewakili dalam hal mendapatkan keyakinan bahwa risiko