Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH
NI DWI ANGGRAENI WULANDARI
P07120012022
3.1 REGULER
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2014
Penanggung Jawab
Nama
: WG
: WS
Umur
: 66 Tahun
: 36 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
: Laki-laki
Status Perkawinan
: Menikah
: Menikah
Pekerjaan
: Tidak bekerja
: Wiraswasta
Alamat
Agama
: Hindu
: Hindu
Pendidikan
: SD
: SMA
Suku Bangsa
: Indonesia
: Indonesia
Diagnosa Medis
: Vertigo
: Anak Pasien
Sumber Biaya
: JKBM
A. Alasan Masuk RS
a) Keluhan Utama
Pasien mengatakan merasa nyeri pada kepala terasa seperti tertusuk-tusuk dan
berputar-putar.
b) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IRD BRSU Tabanan rujukan dari Rumah Sakit Dharma Kerti
pada tanggal 3 November 2014 pada pukul 17.30 WITA dengan diantar
keluarganya pasien, pasien mengeluh pusing berputar dan nyeri kepala seperti
tertusuk-tusuk sejak tanggal 2 November 2014. Nyeri dan pusing terasa berat saat
pasien menggerakkan badan, bangun dan duduk. Selain itu, pasien juga mengeluh
lemah, mual dan sempat muntah 1x mengeluarkan air berisi sisa makanan.
terapi:
a. IVFD RL 20 tpm
b. Angioten 0-0-50
c. Betahistin mesilat 3x1gr
d. Unalium 1x5mg
e. Pirabrain 4x1gr
f. Ranitidine 2x1amp
B. Riwayat Kesehatan
a) Kesehatan Sebelumnya
Pasien mengatakan bahwa sebelumnya ia pernah mengelami keluhan seperti ini
namun tidak terlalu mengganggu sehingga tidak dibawa ke RS. Pasien memiliki
riwayat Hipertensi. Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat, makanan
dan minuman. Pasien dulu sempat mengalami patah pada kaki sekitar 3 tahun
yang lalu namun tidak dirawat di RS dan hanya di pijat saja. Hingga sekarang
pasien menggunakan bantuan tongkat berjalan.
b) Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit yang
sama dengan pasien. Riwayat hipertensi juga dimiliki oleh keluarga pasien yaitu
anak pasien pertama dan terakhir.
Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Tinggal bersama
C. Data Bio-Psiko-Sosial-Spritual
a) Bernapas
Sebelum Masuk Rumah Sakit pasien mengatakan ia bernafas seperti biasa. Pasien
mengatakan tidak memiliki masalah dalam bernafas. Saat pengkajian pasien
mengatakan tidak mengalami sesak nafas dan juga tidak sedang mengalami
batuk.
b) Makan dan Minum
Makan
Sebelum sakit pasien makan dengan frekuensi 3x sehari dengan jenis makanan
nasi putih, sayur, gorengan, daging babi, dan air putih. Sebelum sakit pasien
mengatakan dapat menghabiskan 1 porsi makanan yang disediakan. Sebelum
sakit pasien tidak memiliki keluhan. Saat pengkajian, pasien mengatakan
frekuensi makan tetap 3x sehari dengan menu diet sesuai yang disedikan RS yaitu
bubur,kuah, sayur, kuah dan air putih. Pasien hanya mampu menghabiskan
porsi. Saat pengkajian, pasien mengeluh muntah dan tidak nafsu makan.
Minum
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan biasanya minum 7-8 gelas sehari
(1800ml). Saat masuk rumah sakit pasien mengatakan hanya mampu
menghabiskan 1 botol Aqua tanggung + 1000ml.
c) Eliminasi
BAB
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan tidak mengalami masalah dengan
BAB, pasien biasanya BAB 1x/sehari dengan konsistensi lembek, berwarna
kekuningan, bau khas. Saat pengkajian pasien mengatakan belum BAB semenjak
masuk rumah sakit.
BAK
Sebelum sakit pasien mengatakan frekuensi BAKnya 4-6x/hari dengan pancaran
kuat jumlah 200 cc sekali BAK dengan bau khas urine, warna kuning jernih dan
tidak ada keluhan. Saat sakit, pasien mengatakan frekuensi BAKnya 3-5x dengan
pancaran lemah dengan jumlah sama 200 cc sekali BAK dengan bau khas urine,
warna kuning jernih dan tidak ada keluhan.
d) Gerak Aktivitas
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan dapat melakukan aktivitasnya
seperti biasanya. Saat pengkajian pasien mengatakan hanya berbaring ditempat
tidur karena saat badannya digerakkan, pasien merasa pusing dan berputar-putar.
Kemampuan Perawatan Diri
Makan/ Minum
Keterangan:
0:
Mandiri
1:
Dibantu alat
Mandi
2:
Dibantu orang
lain
Torleting
Berpakaian
Berpindah
Ambulasi
3:
4:
Tergantung
Total
e) Istirahat Tidur
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan ia biasanya tidur pukul 22.00
wita dan bangun pukul 06.00 WITA sehingga jumlah tidur malam adalah 8 jam.
Sebelum sakit pasien tidak biasa tidur siang. Saat di rumah sakit pasien
mengatakan jumlah jam tidurnya berkurang 3-5 jam dan sering terbangun
karena ingin BAK.
f) Pengaturan suhu
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak mengeluarkan keringat dingin dan tidak
merasa panas pada tubuhnya.
g) Kebersihan Diri
Sebelum sakit pasien biasanya mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun.
Saat pengkajian, pasien mengatakan hanya dilap dengan air hangat 1 x sehari dan
jarang mandi dan gosok gigi, kadang pasien hanya di lap saja 1x/sehari ditempat
tidur.
h) Rasa Nyaman
Saat pengkajian, pasien mengatakan merasa tidak nyaman dengan nyeri yang
dialaminya. Pasien mengatakan nyeri pada kepala seperti ditusuk-tusuk dan
berputar akibat vertigo, nyeri dirasakan disekitar kepala sampai sekitar leher,
skala nyeri 6 dan nyeri dirasakan berat saat pasien menggerakkan badan, bangun
dan duduk.
i) Rasa Aman
Pasien mengatakan merasa aman karena selalu ditemani keluarga dan percaya
pada perawatan dan pengobatan yang dilakukan kepadanya.
j) Sosial dan Komunikasi
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik kepada keluarga maupun perawat yang
merawat. Pasien dapat mengerti apa yang dibicarakan tentang penyakitnya.
k) Bekerja
: Lemah
: Sawo Matang
Postur Tubuh
: Sedang
Kebersihan Diri
: Cukup
Turgor Kulit
: Menurun
b) Gejala Kardinal
Suhu
: 36 C
TD
: 150/90 mmHg
RR
: 20 x/menit
Nadi
: 88x/menit
c) Antropometri
BB sebelum masuk: 70 kg
BB saat sakit
: 66 kg
d) Keadaan Fisik (Head to Toe)
Kepala
Inspeksi
: Kulit kepala bersih, rambut beruban, penyebaran rambut merata,
terdapat ketombe.
Palpasi
: Tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
Mata
Inspeksi
: Palpebra tidak edema dan tidak petosis, Cojungtiva merah muda,
sclera putih, pupil isokor, reflek terhadap cahaya (+), tidak menggunakan alat
bantu penglihatan.
Hidung
Inspeksi
: Lubang hidung simetris, terdapat sekret pada lubang hidung,
penciuman baik, tidak ada nyeri tekan, tidak ada polip, kebersihan cukup.
Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan pada sinus maksilaris, frontalis dan etmoidalis.
Telinga
Inspeksi
: Telinga luar bersih, tidak ada lesi dan kedua telinga simetris
Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan dan masa
Mulut dan Gigi
Inspeksi
: Membran mukosa bibir kering, pucat, gusi tidak ada lesi, kebersihan
gigi kurang.
Leher
Inspeksi
: Tidak ada pembengkakkan
Palpasi
: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada nyeri tekan
Thorax
Inspeksi
: Simetris, lesi (-), massa (-), benjolan (-)
Palpasi
: Nyeri (-), ekspansi paru menurun, tactile premitus melemah
Perkusi
: Sonor pada daerah paru-paru
Auskultasi : ves +/+, wh -/-, rh +/+
Cor
: s1 s2 tunggal reguler, mur-mur (-)
Abdomen
Inspeksi
: Warna kulit merata, tidak ada lesi, distensi (+)
Auskultasi : Terdengar bising usus 8x/menit
Palpasi
: Tidak teraba masa, turgor kulit menurun, tidak ada nyeri tekan
Perkusi
: Bunyi abdomen timpani
Ekstermitas
Atas
:
Kekuatan otot kanan dan kiri
:4 4
ROM kanan dan kiri
: Aktif
Perubahan bentuk tulang
: Tidak ada perubahan bentuk tulang
Perabaan Akral
: Hangat
Pitting edema
: tidak ada
Terpasang infuse di tangan kanan pasien.
Analisa
: tidak ada kelainan pada ekstremitas.
Bawah
:
Kekuatan otot kanan dan kiri
:
4 4
ROM kanan dan kiri
: Aktif
Perubahan bentuk tulang
: Tidak ada perubahan bentuk tulang
Perabaan Akral
: Hangat
Pitting edema
: tidak ada
Analisa
: tidak ada kelainan pada ekstremitas bawah.
Genetalia : Tidak terobservasi
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemerikasaan Laboratorium pada tanggal 3 November 2014
Jenis
Hasil
Pemeriksaan
Hb
satuan
14-18 g/dL
12.8 g/dL
HCT
35,0-50,0 %
37,6%
Keterangan
Turun
Normal
3,5-10,0 103/mm3
3,80-5,80 103/mm3
150-440 103/mm3
WBC
RBC
PLT
5,6
4,01
150
Normal
Normal
Normal
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data
Data Fokus
No
Hari/
Tgl/Pukul
Selasa, 4
Saat
November
pasien
mengatakan
2014
Pukul
09.00
WITA
Data Subjektif
Data Objektif
meringis saat
menggerakkan
tubuhnya.
2. TTV :
dialaminya.
Pasien
Nadi : 88
mengatakan
nyeri
x/menit
pada kepala seperti
TD:
150/90mmhg
ditusuk-tusuk
dan
berputar
akibat
vertigo,
nyeri
dirasakan
disekitar
Interpretasi
Sistem keseimbangan
tubuh (vestibuler)
terganggu
Masalah
Keperawtan
Nyeri Akut
saat
pasien
menggerakkan badan,
bangun dan duduk.
2
Selasa, 4
Saat pengkajian,
A:
November
pasien mengatakan
2014
Pukul
frekuensi makan
BB sebelumnya :
tetap 3x sehari
70kg
B:
09.00
WITA
Hb : 12.8 g/dL
C:
1. Pasien tampak
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
mampu
mual muntah
2. Turgor kurang
menghabiskan
elastis
3. Pasien tampak
porsi. Saat
pengkajian, pasien
lemas
mengeluh muntah 4. Konjungtiva tidak
dan tidak nafsu
anemis
makan.
D : Menghabiskan
porsi makan
Selasa, 4
November
2014
Pukul
09.00
WITA
Saat
pengkajian 1. Pasien
di
TT,
berpindah
ambulasi
oleh
mmHg
4. Nadi
88x/menit
dan
di
bantu
orang
lain,
Kegagalan koordinasi
otot
sedangkan kebutuhan
toileting dibantu oleh
4
Selasa, 4
November
tidak
2014
Pukul
penyakit
yang
alami
09.00
nampak
memahami bingung
ia
bila
ditanyakan
Sistem keseimbangan
tubuh (vestibuler)
terganggu
Sensasi seperti brgerak,
Disfungsi
pengetahuan
WITA
ia
merasa
Pasien
mengatakan
bahwa
sebelumnya ia pernah
mengelami
seperti
berputar
keluhan
ini
tidak
namun
keterbatasan kognitif,
tidak mengenal
informasi
Gelisah, ansietas
Disfungsi pengetahuan
terlalu
mengganggu
sehingga
tidak
dibawa ke RS.
.
untuk
memenuhi
kebutuhan
perawatan
dirinya
seperti
Diagnosa Kep
Nyeri
Oktober
Intervensi (NIC)
2014
stress
Pukul 09.00
ketegangan,
WITA
tekanan
dan 24
intracranial ditandai
pengkajian,
diharapakan
peningkatan
dengan
jam
vasospressor,
saat
pasien
mengatakan merasa
tidak nyaman dengan
nyeri
Tujuan (NOC)
yang
mampu
menggunakan tehnik
Rasional
1. Peningkatan
tekanan
dan
nadi)
2. Kaji
nadi
meningkat
tingkat,
darah
yang
sebagai
akibat
nyeri
dan
berhubungan
dengan cemas
2. Untuk
mengetahui
berapa berat nyeri
yang
dialami
klien
dan
dialaminya.
Pasien
mengatakan
nyeri
dan
berputar
akibat
vertigo,
nyeri
dirasakan
disekitar
kepala
sampai
nyeri
(skala,
intensitas,
frekuensi
dengan
skala 0 (0-10)
4. Tidak ada keringat
dingin,
tanda
vital
melakukan
tehnik
relaksasi
alihkan
mengetahui
atau
tingkat penurunan
perhatian
pasien
seperti
mengajak
nyeri
sembuh
3. Menurunkan
rangsangan
mengobrol
5. Delegatif pemberian
obat
eksternal dimana
yang
dapat
ansietas
mengurangi
nyeri
regangan jantung
sesuai indikasi.
(S: 36-37,5 C, N: 60
kemampuan
80 x/menit, T: 100
koping
terhadap
situasi
saat ini
4. Membantu dalam
Pasien
penurunan
menggerakkan
tubuhnya.
dan
keputusan
20 x/menit).
dan
serta terbatasanya
menggerakkan
untuk
persepsi/respon
TTV
nyeri
5. Obatobat
Nadi : 88 x/menit
TD: 150/90mmhg.
analgesik
dapat
membantu
mengurangi nyeri
klien
Selasa, 4
Ketidakseimbangan
November
2014
Pukul 09.00
kebutuhan
WITA
dan
muntah
pengkajian,
pasien
mengatakan
frekuensi
makan
tetap
sehari
3x
selama
berhubungan dengan
mual
Mengetahui
tanda-tanda
dan
output
masalah nutrisi kurang
3. Berikan HE kepada
dari kebutuhan tubuh
pasien
tetang
teratasi dengan kriteria :
pentingnya nutrisi
1. Adanya peningkatan
untuk penyembuhan
berat badan sesuai
pasien
terutama
dengan tinggi badan
2. Mampu
menganjurkan
mengidentifikasikan
1.
perubahan atau
perkembangan
kesehatan
sehingga mudah
melakukan
2.
intervensi.
Mengetahui
keseimbangan
yang
disedikan RS yaitu
bubur,kuah,
sayur,
Saat
pengkajian,
mengeluh
dan
pasien
kebutuhan nutrisi
3. Tidak ada tanda-tanda
malnutrisi
4. Menunjukkan
peningkatan
fungsi
berat
nafsu
kg
faktor
terjadinya
membran mukosa
6. Delegatif pemberian
antiemetic
resiko
penyebab
penyakit
4.
( ranitin)
BB
jantung
Mengevaluasi
berat
badan
yang
menurun
atau meningkat
(mengalami
sebagai
berat
alat
pengkajian
dan
merupakan
sebelumnya : 70kg
penurunan
tubuh pasien
Makanan tinggi
lemak
badan
5. Monitor perubahan
obat
pada
kolesterol
penurunan
berat
3.
dan
adanya
muntah
tidak
lemak
nutrisi
mengurai
kolesterol.
dari
4. Monitor
terjadi
penurunan
serta
pengecapan
menelan
5. Tidak
: 12.8 g/dL,
5.
nutrisi
Membran
mukosa
muntah,
dan
tekanan
turgor
kembali
tampak
lemas,
seperti
semula
tidak
indikasi
konjungtiva
turgor
mampu
menghabiskan
basah
tidak
terjadi dehidrasi
Pemberian obat
antiemetic
untuk
porsi makan.
mengurangi rasa
mual
Selasa, 4
November
2014
kelemahan
1. Peningkatan
keperawatan
tekanan
dan
darah
nadi
Pukul 09.00
WITA
pengkajian
pasien menunjukkan
mengatakan
berbaring
tidur
karena
saat
badannya
digerakkan,
pasien
mengetakan
untuk
memenuhi
kebutuhan perawatan
dirinya
seperti
makan/minum,mandi
,berpakaian,
mobilisasi
TT,
dan
ambulasi di bantu
orang
lain,
sedangkan
toileting
ditempat
tidur
dengan
kondisi
kiri
Ekstermitas
4,
bawah
meningkat
kondisi
senyaman mungkin
melakukan
aktivitas
3. Ajari pasien ROM
dengan kriteria hasil :
pasif dan aktif
1. Berpartisipasi dalam
4. Membiarkan pasien
aktivitas fisik tanpa
mempraktikan
disertai peningkatan
kembali yang sudah
tekanan darah, nadi
diajarkan
tapi
dan RR.
dengan pengawasan
2. Mampu melakukan
perawat
aktivitas sehari hari
5. Observasi kembali
(ADLs)
secara
peningkatan gerak
mandiri.
fisik
6. Ajurkan mobilisasi
bertahap
berjalan
dengan
dibantu
keluarga
sebagai
akibat
nyeri
dan
berhubungan
dengan cemas
2. Inspeksi kondisi
awal pasien dan
memberikan
kenyamanan
3. Melakukan
tindakan
keperawatan
4. Monitoring
tindakan
yang
sudah dilakukan
5. Mengetahui
perkembangan
latihan
6. Mobilisasi secara
bertahap
membantu
memandirikan
kebutuhan
hanya
nadi)
2. Observasi
secara
di
berpindah
oleh
pasien
mmHg.
Nadi : 88x/menit.
pasien
Selasa, 4
Disfungsi
Setelah
November
pengetahuan
tindakan
2014
Pukul 09.00
KU
keterbatasan
(tekanan
WITA
dilakukan
keperawatan
kognitif,
tidak keluarga
menunjukkan
ia
mampu
mengelami
kembali
menjelaskan
apa
yang
dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya
mengganggu
Pasien
tanda
tandavital
dan
pasien
darah
dan nadi)
2. Kaji
tingkat
pengetahuan klien
dan
keluarga
tentang
penyakitnya.
3. Berikan penjelasan
pada klien tentang
penyakitnya
dan
kondisinya
keluarga
darah
dan
nadi
meningkat
sebagai
akibat
nyeri
dan
berhubungan
dengan cemas
2. Megetahui
seberapa
jauh
pengalaman dan
pengetahuan
klien
dan
penyakitnya.
3. Dengan
mengetahui
mengulangi
tentang
tekanan
keluarga tentang
sekarang.
4. Minta klien dan
kembali
1. Peningkatan
penyakit
dan
kondisinya
sekarang, klien
dan keluarganya
akan
merasa
tenang
dan
mengurangi rasa
sehingga
dibawa
1. Monitor
tidak
ke
RS.
Nampak
bingung
ditanyakan
penyakit
penyebabnya.
bila
tentang
dan
cemas.
4. Mengetahui
seberapa
jauh
pemahaman
klien
dan
keluarga
serta
menilai
keberhasilan
dari
tindakan
yang dilakukan.
No. Dx
1,2,3,4
Intervensi
Memonitor tanda-tanda vital dan
November
2014
nadi),
BB
membrane
Pukul 09.00
WITA
pasien,
mukosa
memonitor
dan
input
makanan.
Evaluasi Formatif
Pasien kooperatif. Hasil TTV :
TD : 150/90mmHg
Nadi : 88x/menit
Suhu : 36 C
BB pasien : 66kg
Membran mukosa : kering
Pasien mengatakan mual (+),
pasien
1,2
hanya
mampu
Pukul 10.00
WITA
1
Pukul 10.10
IV perset :
Pirabrain 4x1gr
Ranitidin 2x1amp
Mengkaji tigkat, frekuensi dan
Pasien
mengatakan
pusing
Paraf
WITA
pasien
relaksasi
menggerakkan
badan,
Pukul 10.15
WITA
nutrisi
penyembuhan
3
untuk
terutama
mengurangi
makananyang
Pasien
mengerti
menerapkan
dan
mau
informasi
yang
informasi
yang
mengatakan
lemas.
Setiap
badanya
menggerakan
berputar-putar
aktif
dan
membiarkan
pasien
mempraktikkan kembali.
Pukul 11.00
WITA
bertamabah.
dibantu keluarga.
Pasien
kooperatif,
mau
kembali
mengulangi
kembali
pasien
dan
4
Pukul 11.35
WITA
duduk
sampai
berjalan
perawat.
Pasien
nampak
melakukan
mampu
mika/miki
tanpa
bantuan keluarga.
Pasien
dan
keluarga
pasien
Obat sudah
Pukul 11.40
WITA
Mengkaji
klien
1
dan
tingkat
pengetahuan
keluarga
tentang
penyakit.
1
Pukul 12.00
WITA
keluarga
mengulangi
Pukul 12.05
WITA
untuk mengalami
informasi
yang namun
Pukul 12.10
WITA
tidak
terlalu
sehingga
tidak
diperiksakan ke RS.
Pasien dan keluarga mengerti
Kolaborasi
pemberian
obat
IV
perset :
Pirabrain 4x1gr
mengenai
penjelasan
diberikan
perawat
penyakitnya
memngulang
dan
informasi
yang
tentang
mampu
yang
diberikan.
Pasien kooperatif. Hasil TTV :
TD : 150/100mmHg
Nadi : 86x/menit
Suhu : 36,3 C
Pasien kooperatif. Obat sudah
pemberian
obat
perset :
Pirabrain 4 x 1 gr
Kolaborasi pemberian obat oral :
Angioten 0-0-50
Kolaborasi
Pukul 15.00
WITA
sama
mengganggu
Pukul 12.15
WITA
dirasa
yang
diberikan petugas.
hal
pemberian
perset :
Ranitidin 2 x 1 amp
obat
IV
Pasien kooperatif. Obat sudah
masuk, reaksi alergi (-)
Pasien mengatakan mual (+)
IV nafsu makan (-), hanya mampu
memakan makan siangnya
porsi saja.
Pasien kooperatif. Obat sudah
masuk, reaksi alergi (-)
Pukul 16.00
WITA
Pasien kooperatif. Obat sudah
Pukul 18.01
WITA
Pukul 22.00
WITA
Pukul 24.00
WITA
Rabu, 5
November
2014
Pukul 04.00
WITA
1,2,3,4
Pukul 05.00
perset :
Pirabrain 4 x1 amp
KU pasien
Hasil TTV :
TD : 160/90mmHg
Nadi : 76x/menit
Suhu : 36,7 C
BB pasien : 66 kg, membrane
WITA
2
Memonitor
Pukul 07.00
BB,
membrane
WITA
1,2
Delegatif pemberian obat melalui
Pukul 10.05
1
IV perset :
Pirabrain 4x1gr
Ranitidin 2x1amp
WITA
Pukul 12.00
WITA
Pukul 13.45
WITA
pusing
kepala
(+)
namun
sudah
pasien
relaksasi
WITA
Pukul 14.15
berat
saat
pasien
menggerakkan kepala.
Pasien mengerti dan
mau
melakukan
yang
instruksi
Pukul 14.20
WITA
WITA
4
mengatakan
Menganjurkan
pasien
dan
duduk
sampai
berjalan
Pukul 14.50
badannya
masih
WITA
kooperatif,
mau
WITA
1
keluarga
tentang
meminta
Pukul 15.00
Pasien
pusing
Mengobservasi
Pukul 14.40
Pukul 14.44
pasien
mengulangi
penyakit
keluarga
informasi
WITA
Pukul 16.00
diberikan petugas.
diberikan perawat.
Memonitor tanda-tanda vital dan
KU pasien (tekanan darah dan nadi)
Klien dan keluarga pasien masih
WITA
Kolaborasi
Pukul 18.10
WITA
Pukul 18.20
WITA
pemberian
obat
IV mengingat
perset :
Pirabrain 4x1gr
yang
informasi
pemberian
obat
IV
Pukul 22.10
WITA
Pukul 24.05
WITA
November
2014 Pukul
04.10WITA
1,2,3,4
Pukul 04.45
WITA
2
perset :
Pirabrain 4 x1 amp
KU pasien
Hasil TTV :
TD : 150/90mmHg
Nadi : 76x/menit
RR : 36,4 C
Memonitor
Pukul 07.15
BB,
membrane
WITA
1
Mengkaji tingkat, frekuensi dan
Pukul 07.30
WITA
pusing
nyeri
kepala
(+)
nyeri
dirasakan
kembali
EVALUASI
Pukul 09.00
WITA
kepala.
Pasien
mengatakan
sudah
mampu
duduk walau
masih
merasa
pusing,
pasien
juga
No.
Dx
Evaluasi Sumatif
Paraf
Kamis, 6
November 2014
sudah
berkurang.
Pasien
mengatakan
nyeri
tehnik
relaksasi
atau
alihkan
November 2014
Kamis, 6
November 2014
88x/menit
A : Intoleransi aktivitas
P : Pertahankan kondisi pasien. Lanjutkan Intervensi
1. Monitor tanda-tanda vital dan KU pasien
(tekanan darah dan nadi)
2. Observasi kondisi fisik dan atur posisi senyaman
mungkin
3. Observasi kembali peningkatan gerak fisik
4. Ajurkan mobilisasi secara bertahap mulai dari
duduk sampai berjalan dengan dibantu keluarga
Kamis, 6
November 2014
diberikan
perawat
dan
dapat
mengulangi
informasi tersebut.
O : Pasien dan keluarga dapat mengulang informasi
tetang penyakit yang diberikan oleh perawat.
A : Disfungsi pengetahuan
P : Pertahankan kondisi pasien.