Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Adalah kematian akibat perendaman dalam cairan dan termasuk jenis mati lemas
(asfiksia) oleh karena jalan napas terhalang air / cairan, yang terhisap masuk ke jalan napas
sampai ke alveoli paru-paru.
Submerse drowning adalah mati tenggelam dengan posisi sebagian tubuh mayat masuk
ke dalam air, seperti bagian kepala mayat.
Immerse drowning adalah mati tenggelam dengan posisi seluruh tubuh mayat masuk ke
dalam air.
laring, asfiksia karena gagging dan choking, refleks vagal, fibrilasi ventrikel (dalam air tawar)
dan edema pulmoner (dalam air asin).
Proses kejadian pada tenggelam :
-
Berat jenis tubuh lebih besar dibandingkan air sehingga mayat tenggelam. Setelah 2-3
hari proses pembentukan terbentuk gas, maka mayat akan terapung
Kemudian proses pembusukan terus berjalan hingga 1 minggu, perut akan meletus dan
mayat akan tenggelam kembali
Kulit tubuh mayat terasa basah, dingin, pucat dan pakaian basah.
Lebam mayat biasanya sianotik kecuali mati tenggelam di air dingin berwarna merah
muda.
Kulit telapak tangan / telapak kaki mayat pucat (bleached) dan keriput (washer woman's
hands/feet).
Kadang-kadang terdapat cutis anserine / goose skin pada lengan, paha dan bahu mayat.
Terdapat buih putih halus pada hidung atau mulut mayat (scheumfilz froth) yang bersifat
melekat.
Bila mayat kita miringkan, cairan akan keluar dari mulut / hidung.
Bila terdapat cadaveric spasme maka kotoran air / bahan setempat berada dalam
genggaman tangan mayat
Saluran napas mayat berisi buih. Kadang-kadang berisi lumpur, pasir, atau rumput air.
Cadaveric spasme.
Benda air (rumput, lumpur, dan sebagainya) dapat kita temukan dalam saluran
pencernaan dan saluran pernapasan mayat.
Berat jenis darah pada jantung kanan berbeda dengan jantung kiri.
Tanda asfiksia tidak jelas, mungkin ada Tardieu's spot di pleura mayat. Pada kasus mati
tenggelam (drowning), dapat kita temukan tanda-tanda adanya kekerasan berupa luka
lecet pada belakang kepala, siku, lutut, jari-jari tangan, atau ujung kaki mayat.
Pemeriksaan khusus yang dilakukan pada korban tenggelam adalah sebagai berikut:
permukaan paru-paru. Kemudian teteskan diatas objek gelas. Syarat sediaan harus
sedikit mengandung eritrosit. Evaluasi sediaan yaitu pasir berbentuk kristal,
persegi dan lebih besar dari eritrosit. Lumpur amorph lebih besar daripada pasir,
tanaman air dan telur cacing.
Hasil percobaan getah paru dan interpretasinya adalah :
Hasilnya negatif.
Korban mati dahulu sebelum tenggelam
Korban tenggelam dalam air jernih
Korban mati karena vagal reflex
Pemeriksaan Diatome
Untuk mencari ada tidaknya diatome dalam paru-paru mayat. Diatome merupakan
ganggang bersel satu dengan dinding dari silikat. Syaratnya paru-paru harus
masih dalam keadaan segar, yang diperiksa bagian kanan perifer paru-paru, dan
jenis diatome harus sama dengan diatome di perairan tersebut.
Cara melakukan pemeriksaan diatome yaitu ambil jaringan paru-paru bagian
perifer (100 gr) lalu masukkan ke dalam gelas ukur dan tambahkan H2SO4.
Biarkan selama 12 jam kemudian panaskan sampai hancur membubur & berwarna
hitam. Teteskan HNO3 sampai warna putih lalu sentrifus hingga terdapat endapan
hitam. Endapan kemudian diambil menggunakan pipet lalu teteskan diatas objek
Percobaan Histopatologi
Pada pemeriksaan histopatologi dapat kita temukan adanya bintik perdarahan di
sekitar bronkioli yang disebut Partoff spot
Air Tawar
Basah
Relatif ringan
Bentuk biasa
Krepitasi ada
Busa banyak
kempes
menjadi cekung
Mati dalam 5-10 menit, 20
ml/kgBB
Darah:
Darah:
1. BJ 1,0595 -1,0600
1. BJ 1,055
2. Hipertonik
2. hipotonik
3. hemokonsentrasi dan
3. hemodilusi/hemolisis
edema paru
4. hipokalemia
5. hipernatremia
4. hiperkalemia
5. hiponatremia
6. hipoklorida
6. hiperklorida
Resusitasi lebih mudah
Resusitasi aktif