Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
(1202110044)
(1202110054)
(1202110063)
(1202110074)
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG 2014
1
DAFTAR ISI
TUGAS RESUME....................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 2
Pendapatan dan Keuntungan ................................................................................................................. 3
Sifat Pendapatan ................................................................................................................................. 3
Apa yang Harus Termasuk dalam Pengertian Pendapatan? ............................................................... 4
Bagaiman Pendapatan Harus Diukur? ................................................................................................ 5
Kapan Pendapatan Diakui? ................................................................................................................. 6
Ikhtisar ................................................................................................................................................ 8
Pelaporan Pendapatan selama Produksi ............................................................................................ 8
Pelaporan Pendapatan pada Penyelesaian Produksi ........................................................................ 10
Pelaporan Pendapatan pada Saat Penjualan .................................................................................... 10
Pelaporan Pendapatan Sesudah Penjualan ...................................................................................... 10
BEBAN DAN KERUGIAN ......................................................................................................................... 11
Apa Yang Harus Termasuk Dalam Beban? ........................................................................................ 12
Bagaimana Beban Harus Diukur?...................................................................................................... 12
Kapan Beban Terjadi? ....................................................................................................................... 13
Pelaporan Beban ............................................................................................................................... 13
PERATURAN KHUSUS INDUSTRI ............................................................................................................ 15
Perfilman ........................................................................................................................................... 15
Penjualan Real Estate........................................................................................................................ 16
Sifat Pendapatan
Pada dasarnya pendapatan adalah kenaikan laba. Seperti laba, ini adalah suatu proses arus
penciptaan barang atau jasa oleh suatu perusahaan selama suatu kurun waktu tertentu. Paton
& Littelon menamakan penciptaan barang dan jasa ini sebagai produk dari perusahaan.
Beberapa definisi yang serupa juga menyatakan bahwa laba adalah produk dari perusahaan,
tetapi menambahkan bahwa produk itu harus meninggalkan perusahaan sebelum ia dapat
disebut pendapatan
lebih baik mengenai akuntansi bisa dicapai dengan mengabaikan perbedaan ini sambil
mempertahankan klasifikasi yang cukup berdasar menurut jenis pendapatan untuk membantu
pemakai memahami kegiatan perusahaan. Dengan perkataan lain, semua kegiatan, apakah
utama atau sampingan, yang berhubungan dengan kegiatan menghasilkan kekayaan bagi
perusahaan akan masuk dalam kategori umum pendapatan. Diantara mereka yang mengambil
pandangan menyeluruh tersebut adalah APB dalam Pernyataan No.4. Selain penjualan dan
jasa, yang tercakup dalam pendapatan adalah penjualan sumberdaya selain produk, seperti
pabrik dan peralatan serta investasi. Paton dan Littlelon juga menyatakan bahwa, meskipun
arus penyelesaian merupakan sumber utama pendapatan, keseluruhan kisaran barang dan
jasa yang disediakan oleh perusahaan, tanpa memperhatikan jumlah relatif dari pos-pos
tertentu, harus termasuk dalam pendapatan.
Namun, FASB lebih menyukai definisi pendapatan yang kebih sempit. Definisi pendapatan
mereka menyatakan bahwa hal itu dihasilkan dari
yang berasal dari piutang yang tak tertagih mungkin tidak begitu jelas. Potongan tunai
diberikan, sebagian, untuk menyamakan nilaiuang yang diterima dalam periode diskon
dengan nilai uang didiskonto sekarang yang akan diterima dalam jangka kredit yang
diberikan. Semua di atas mendapat peringatan yang biasa dari materialitas. Apabila periode
menunggu pendek, potongan bisa diabaikan karena tiga alasan pragmatis :
1. Pada tingkat potongan yang rendah jumlah potongan kecil dan tidak secara material
mempengaruhi penilaian total pendapatan.
2. Karena bunga diklasifikasikan sebagai bagian dari total pendapatan, pengaruhnya
yang utama adalah ketentuan waktu. Bunga harus dicatat sesudah pencatatan
pendapatan dari transaksi awal. Akan tetapi, jika bunga tidak material jumlahnya,
memasukannya ke dalampendapatan penjualan akan mempunyai pengaruh yang kecil
pada total endapatan untuk periode tersebut.
3. Jika pendapatan tidak didiskontokan, klasifikasi pendapatan yang timbul dari
menunggu (bunga) akan hilang dan termasuk dalam klasifikasi pendapatan yang
timbul dari penjualan produk dan jasa. Namun, jika bunga yang implisit tidak material
jumlahnya,
hanya
sedikit
informasi
berguna
yang
hilang
karena
tidak
Pendapatan harus diidentifikasikan dengan periode selama saat itu kegiatan ekonomi utama
yang penting untuk penciptaan dan disposisi barang dan jasa telah diselesaikan, asalkan
pengukuran objektif atas hasil-hasil kegiatan itu tersedia. Dua kondisi ini, yaitu penyelesaian
kegiatan ekonomi utama dan objektifitas pengukuran, dipenuhi pada tahap kegiatan yang
berbeda dalam kasus yang berbeda, adakalanya selambat waktu penyerahan produkatau
pelaksanaan jasa, dalam kasus lain, pada titik waktu yang lebih awal.
Suatu alternatif pelaporan pendapatan pada waktu penyelesaian kegiatan ekonomi utama
adalah konsep kejadian kritis (atau kejadian sangat penting) dari pelaporan pendapatan.
Pendekatan kejadian kritis mengakui pendapatan segera setelah ketidakpastian telah cukup
diselesaikan. Pendekatan ini menyatakan bahwa penyelesaian yang cukup terjadi ketika
keputusan yang paling kritis diambil atau ketika tugas paling sulit dilaksanakan.
Realisasi. Istilah realisasi pendapatan digunakan oleh akuntan selama beberapa tahun untuk
mengacu pada pencatatan pendapatan. Salah satu kesulitan dengan konsep realisasi adalah
bahwa istilah itu mengartikan hal-hal berbeda bagi orang-orang berbeda.Akan tetapi,
pandangan umumnya, adalah bahwa realisasi merupakan pelaporan pendapatan apabila suatu
pertukaran atau arus keluar produk telah terjadi. Jadi, pengertian realisasi secara umum
berarti pelaporan pendapatan saat disahkan oleh penjualan. Pelaporan pendapatan sebelum
atau setelah saat penjualan secara umu dipertimbangkan sebagai pengecualian peraturan
realisasi. Masalah bagaimana istilah realisasi harus digunakan adalah apa yang tersisa setelah
petanyaan kapan merealisasi pendapatan sudah terjawab dalam definisi, yang disebut pada
saat penjualan.
Untuk menghindari masalah ini, FASB sekarang lebih suka menggunakan kata pengakuan
(recognition) untuk mengacu secara spesifik pada pencatatan suatu unsur. Dengan perkataan
lain, sekarang apabila seseorang mempertanyakan apakah tepat untuk melaporkan suatu
aktiva, kewajiban, laba, pendapatan, atau beban dalam laporan keuangan, maka orang itu
harus membahas pengakuan. FASB sekarang menggunakan istilah realisasi untuk pengertian
proses pengubahan sumberdaya dan hak bukan-kas menjadi uang. Maka, dapat direalisasi,
berarti kemampuan mengubah klaim menjadi kas. Jadi suatu kondisi untuk pengakuan adalah
bahwa produk telah dijual secara tunai atau kredit.
Pengakuan Keuntungan. Waktu pengakuan keuntungan, dan khususnya keuntungan yang
berasal dari kenaikan nilai aktiva, harus identic dengan waktu pengakuan pendapatan. Akan
tetapi, akuntan umumnya lebih condong pada konsep realisasi. Yaitu biasanya mereka tidak
7
mengakui keuntungan sampai suatu pertukaran atau penjualan terjadi. Akuntan enggan
mencatat kenaikan nilai karena dua alasan:
1. Ketidakpastian dan sifat tidak kekal yang mungkin dari kenaikan nilai.
2. Kenyataan bahwa kenaikan nilai tidak meningkatkan sumbernya likuid yang dapat
digunakan untuk pembayaran dividen.
Ikhtisar
GAAP menyatakan bahwa pendapatan dan laba harus diakui dalam laporan akuntansi apabila
kriteria berikut terpenuhi:
1. Nilai ekonomi harus ditambahkan oleh perusahaan pada produknya.
2. Jumlah pendapatan harus dapat diukur.
3. Pengukuran harus dapat diuji dan secara relative bebas dari bias.
4. Harus mungkin untuk mengestimasi beban yang berhubungan dengan tingkat akurasi
yang wajar.
Kontrak Jangka Panjang. Aplikasi kedua yang dapat diterima dari pelaporan pendapatan
selama produksi adalah pengakuan pendapatan pada kontrak jangka panjang, biasanya
dengan metode presentase penyelesaian. Perusahaan biasanya menolak untuk menerbitkan
laporan keuangan yang tidak menunjukkan laba selama setahun dimasa selama itu
perusahaan telah melakukan banyak upaya untuk mencapai penyelesaian sebagian dari suatu
kontrak yang akan memungkinkan laba yang layak dengan tingkat kepastian wajar. Metode
presentase penyelesaian yang biasanya digunakan membandingkan biaya yang terjadi dalam
suatu periode akuntansi tertentu dengan total biaya yang diestimasikan untuk proyek itu. Ini
disebut metode biaya untuk biaya (cost to cost).
kemudian dialokasikan pada setiap periode berdasar biaya-biaya ini. Prosedur ini mempunyai
dua kesulitan, yang membuat laba periodic yang dihasilkan diragukan:
9
b. Pembeli telah membayar penjual, atau pembeli diwajibkan untuk membayar penjual
dan tidak tergantung pada penjualan kembali produk.
c. Kewajiban pembeli kepada penjual tidak berubah dalam kejadian pencurian atau
kerusakan atau cacat fisik pada produk.
d. Pembeli yang memeroleh produk untuk dijual kembali mempunyai substansi ekonomi
yang terpisah dari yang disediakan penjual.
e. Penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan untuk kinerja dimasa datang
yang secara langsung menyebabkan dijualnya kembali produk oleh pembeli.
f. Jumlah pengembalian masa datang secara layak dapat diestimasikan.
Penjualan Cicilan. Contoh yang paling sering dikutip untuk pelaporan pendapatan yang
ditangguhkan adalah kasus penjualan cicilan. Biasanya ini dibenarkan berdasarkan bahwa
penagihan dianggap meragukan karena pelanggan yang masuk kedalam kontrak cicilan ini
seringkali terlalu melebihkan diri mereka sendiri dank arena itu risikonya buruk. Beban
penagihan dan pemungutan sesudah saat penjualan biasanya besar, dan jaminan bisa juga
masuk kedalam perhitungan. Argument ini sangat lemah. Akantetapi ada situasi-situasi,
seperti penjualan perumahan, dimana metode cicilan bisa dibenarkan.
Metode Pemulihan Biaya. Cicilan pertama dipertimbangkan sebagai pengembalian dari
biaya yang diinvestasikan dan laba dicatat hanya setelah semua biaya telah dipulihkan.
Setelah semua biaya dipulihkan, semua cicilan selebihnya diperlakukan sebagai laba.
Kerugian berasal dari transaksi yang peripheral atau incidental bagi operasi perusahaan.
Otoritas lain mendefinisikan beban secara lebih luas dengan mencakup habis waktunya biaya
operasi dan bukan operasi. Beban adalah biaya yang terjadi untuk menghasilkan pendapatan.
Konsekuensi dari definisi beban adalah pemakaian aktiva/pengurangan aktiva yang tidak
berhubungan dengan proses penyediaan barang atau jasa kepada pelanggan harus
diklasifikasikan sebagai kerugian, bukan beban. Karena itu, istilah kerugian harus dibatasi
pada arti penghapusan biaya yang tidak berhubungan dengan pendapatan dari suatu periode.
12
terhadap pendapatan ini juga harus diukur dalam satuan harga kini barang dan jasa
yang dikonsumsi.
Pelaporan dalam periode yang sama seperti pendapatan terkait yang dilaporkan
Pendekatan Aktiva/Kewajiban.
pada dasarnya menentukn pertama apakah suatu pos merupakan aktiva. Jika suatu pos gagal
dalam uji tersebut, maka ia diklasifikasikan sebagai beban atau kerugian. Penerapan yang
paling sempurna dari pendekatan ini bisa ditemukan dalam SFAS 96 tentang pajak
penghasilan yang ditangguhkan. Kewajiban pajak penghasilan ditentukan secara langsung,
seperti juga utang pajak penghasilan yang ditangguhkan. Perubahan dalam dua akun neraca
ini, bersama dengan jumlah pajak yang sebenarnya dibayarkan ke Dinas Perpajakan dan
wewenang pajak lain, menentukan besarnya beban pajak. Dengan perkataan lain, beban pajak
adalah nilai sisa.
Pelaporan Beban
Untuk menyimpulkan bagian tentang beban ini, empat hal terakhir perlu dibuat. Pilihan
antara konsep laba inklusif dan konsep operasi kini menyatakan bagaimana pentingnya
pembedaan antara beban dan kerugian; tetapi ini tidak membantu untuk menetapkan
bagaimana mendefinisikan masing-masingnya. Memutuskan pendekatan mana yang
menghasilkan konsep yang paling berarti mengenai laba bersih tidak mendefinisikan beban,
meskipun hal itu bisa membantu untuk menjernihkan pemikiran seseorang.
13
14
Suatu beban atau kerugian diakui jika terbukti bahwa manfaat ekonomi masa datang dari
suatu aktiva yang sebelumnya diakui telah berkurang atau hilang, atau bahwa suatu
kewajiban telah terjadi atau meningkat, tanpa manfaat ekonomi yang berhubungan.
Perfilman
Produser film mendapat suatu imbalan dari investasi mereka dengan melisensi kepada pihak
lain hak untuk memutar film mereka. Ada dua kategori utama lisensi: teater dan televisi.
Produser umumnya melisensi film ke teater berdasarkan persentase pendapatan box office.
SFAS 53 mengizinkan lisensor (pemberi lisensi) untuk menghasilkan pendapatan dari teater
hanya pada tanggal saat film diputar. Hak untuk film secara efektif dijual ke televisi, yang
menciptakan serangkaian peraturan yang berbeda. Secara khusus:
Lisensor akan mengakui pendapatan dari persetujuan lisensi untuk bahan program televisi
pada saat periode lisensi dimulai dan semua kondisi berikut terpenuhi:
a. Biaya lisensi untuk setiap film diketahui.
b. Biaya setiap film diketahui atau dapat diperhitungkan secara wajar.
c. Penagihan biaya lisensi cukup terjamin.
d. Film itu telah diterima oleh lisensee dengan kondisi persetujuan lisensi itu.
e. Film tersedia untuk pertunjukkan atau telecast pertama. Kecuali suatu lisensi yang
dipersengketakan mencegah penggunaan oleh penerima lisensi, pembatasan dalam
persetujuan lisensi yang sama atau persetujuan lisensi yang lain dengan penerima
lisensi yang sama pada waktu pertunjukkan kemudian tidak boleh mempengaruhi
kondisi ini.
Biasanya, apabila kondisi-kondisi yang disebutkan dalam paragraf sebelumnya dipenuhi, baik
lisensee maupun lisensor secara kontrak berkewajiban dalam suatu persetujuan lisensi yang
tidak dapat dibatalkan dan mampu melaksanakan sesuai dengan semua syarat yang penting
dari persetujuan lisensi tersebut. Jika faktor-faktor yang penting menimbulkan keraguan
mengenai kewajiban atau kemampuan untuk melaksanakan sesuai persetujuan itu, pengakuan
pendapatan harus ditangguhkan sampai faktor-faktor tersebut tidak ada lagi.
15
Beberapa akan berkata bahwa semua ini melekat dalam konsep kejadian kritis dan tidak perlu
dikemukakan dengan cara begini.