Vous êtes sur la page 1sur 9

Penanaman dana bank yang harus dilakukan bertujuan untuk menciptakan pendapatan

bank melalui penciptaan aktiva produktif yang menghasilkan. Besarnya penempatan dana
harus selalu diperhitungkan oleh tiap bank agar pendapatan yang dihasilkan dapat membayar
biaya dana yang telah dipergunakan, menutupi kebutuhan biaya operasional atau overhead,
resiko yang diperhitungkan, dan sejumlah margin atau laba yang dikehendaki.
Jenis-jenis penanaman dana ini antara lain :
Remise atau pengiriman uang antar cabang dalam bentuk suatu bank,
Penanaman pada bank lain dalam bentuk giro.
Deposito berjangka.
Call money,
Deposito deposit on call
Serta penanaman dana dalam bentuk kredit
4.1 KAS dan BANK
Kas adalah mata uang kertas dan logam baik rupiah maupun mata uang asing yang
masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah
Dasar Pengaturan :
kas dan setara kas terdiri atas :
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank lain
Dalam pengertian termasuk mata uang rupiah dan asing yang ditarik dari peredaran
dan yang masih dalam masa tenggang untuk penukarannya ke Bank Indonesia atau Bank
Sentral Negara yang bersangkutan, kas besar, kas kecil, kas ATM, dan kas dalam perjalanan.
Tidak termasuk dalam pengertian kas adalah emas batangan dan uang logam yang diterbitkan
untuk memperingati peristiwa nasional, uang emas, uang logam asing dan uang kertas asing
yang sudah tidak berlaku.
Penanaman uang kas untuk tujuan operasional harus diperhitungkan atas kebutuhan
dana rata-rata uang tunai setiap hari. Kebutuhan uang yang melonjak pada hari-hari tertentu
1

dapat disediakan dari persediaan dalam rekening penempatan dana tunai maupun penempatan
pada beberapa bank harus dilakukan dengan memperhitungkan kebutuhan minimum dan
syarat yang harus dipelihara oleh suatu bank
Berkenaan dengan syarat minimum alat likuid yang harus ada, semua bank
diwajibkan untuk mempertahankan saldo giro minimal di Bank Indonesia sebesar lima persen
dari dana masyarakat yang dimiliki. Oleh sebab itu, setiap bank harus memiliki informasi
akuntansi yang akurat akan posisi dana masyarakat.
Tujuan dari memelihara minimum alat likuid ini adalah selain untuk memelihara
likuiditas juga untuk meghindari terjadinya over atau under liquid, memanfaatkan kelebihan
dana untuk dapat disalurkan kepada aktiva yang dapat menciptakan pendapatan.

Remisme
Remisme adalah pengiriman uang secara fisik dari satu bank ke bank lain atau dari

satu cabang ke cabang lainnya. Lazimnya remisme dilakukan antar cabang suatu bank.
Akuntansi untuk Remisme
Akuntansi untuk transaksi remisme diperlukan pada saat pengiriman uang fisik ke
cabang atau pada saat penerimaan uang fisik di cabang.
4.2 Surat Berharaga
Salah satu bentuk penanaman uang yang dilakukan oleh Bank adalah penanaman
dalam bentuk surat- surat berharga. Surat berharga adalah surat pengakuaan hutang seperti
wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit, surat berharga lain yang lazim diperdagangkan di
pasar uang dan pasar modal. .Penanaman ini bersifat sementara dan dimaksudkan untuk
dijual kembali setelah diproyeksikan adanya keuntungan dari surat berharga tersebut.
Standar akuntansi keuangan mengatur perlakuan akuntansi untuk surat surat
berharga yang segera dapat dijual merupakan bentuk penyertaan sementara dalam rangka
pemanfaatan dana yang tidak dapat digunakan, karena sifatnya sementara surat berharga
mempunyai sifat sebagai berikut:
1. Mempunyai pasaran dan dapat diperjual belikan dengan segera
2. Dimaksudkan untuk dijual dalam jangka waktu dekat bila terdapat kebutuhan dana
kegiatan umum perusahaan.
2

3. Tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain


Berbeda dengan penyertaan jangka panjang yang tujuannya adalah untuk
menguasai perusahaan lain.
Jenis jenis Surat Berharga
1. Saham
Yaitu surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan
terhadap suatu perusahaan.
2. Surat Wesel
Yaitu surat perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu
kepada seseorang yang disebut namanya atau kepada orang yang ditunjuknya
pada tanggal pembayaran.
3. Obligasi
Yaitu surat pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi
beserta janji untuk membayar kembali utang dan bunganya pada saat tanggal
jatuh tempo. Periode pembayaran bunga, yaitu periode waktu dimana penerbit
melakukan pembayaran kupon, biasanya 3 bulan atau 6 bulan. Pada umumnya
obligasi diterbitkan untuk jangka waktu diatas 10 tahun.
4. Sekuritas kredit
Yaitu sekelompok piutang dan jenis yang sama ( biasanya kredit ) menjadi surat
berhargayang dapat diperdagangkan, meliputi piutang pokok dan bunga, kredit
yang disekuritasasikan biasanya ialah kredit yang berkualitas tinggi yang
dilakukan untuk meningkatkan pendapatan dan menurunkan tingkat risiko kredit.
5. Surat Berharga Pasar Uang ( SPBU )
Yaitu surat utang yang diterbitkan oleh badan usaha swasta, pemerintah dan agen
pemerintah, umumnya berjangka waktu maksimum satu tahun. Surat utang yang
demikian merupakan investasi yang sangat likuid contohnya : Sertifikat Bank
Indonesia.
Surat Berharga Pasar Uang (SPBU ) yang di perdagangkan adalah :
1. Surat sanggup ( surat aksep atau promes ) yang berupa :
a. Surat sanggup yang diterbitkan oleh nasabah dalam rangka penerimaan
kredit dari bank atau Lembaga Keuanagn Bukan Bank ( LKBB ) untuk
membiayai kegiatan tertentu.
b. Surat sanggup yang diterbitkan oleh bank dalam rangka pinjaman
antarbank.
3

2. Surat wesel, dapat berupa


a. Surat wesel yang ditarik oleh suatu bank dan diaksep oleh pihak lain
dalam rangka transaksi tertentu penarik atau pihak tertarik adalah
nasabah bank dan LKBB.
b. Surat wesel yang ditarik oleh nasabah bank atau LKBB dan diaksep oleh
bank atau LKBB dalam rangka pemberian kredit untuk membiayai
kegiatan tertentu.
4.3 Kredit yang Diberikan
Bank merupakan lembaga perantara yang menghimpun dana dan menempatkannya
dalam bentuk aktiva produktif, misalnya kredit. Kredit yang diberikan oleh bank dapat
didefinisikan sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain
yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan jumlah bunga, atau imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Bank dapat
memberikan kredit kalau memiliki dana, atau tagihan yang sama dengan itu, bank terlibat
kesepakatan dengan calon debitur baik volune, tingkat bunga, jangka waktu, maupun agunan.
Kesepakatan itu dituangkan dalam perjanjian kredit. Dengan ditandatangani perjanjian kredit
berarti bank dan debitur telah terikat untuk melaksanakan. Persetujuan kredit merupakn
komitmen yang tidak bisa dibatalkan. Setelah kredit dikucurkan, bank selalu harus memantau
kualitas kredit. Semakin lama jangka waktu kredit umunya semakin besar risikonya. Hal
hal seperti ini akan berimplikasi pada pencatatan transaksi kredit dari saat perjanjian kredit,
pengucuran kredit, pencatatan angsuran pokok dan bunga, penyisihan penghapusan hingga
penyelamatan kredit ( restrukturisasi kredit ).
A.

Jenis Kredit Yang Diberikan

Menurut Bentuknya
a. Kredit Rekening Koran
Debitur diberi hak untuk menarik dana dari rekening korannya sampai dengan
plafon yang ditetapkan bank. Pelunasan pokok kredit dilaksanakan pada saat
jatuh tempo, dengan bunga kredit secara umum dihitung secara harian
berdasarkan baki debet ( outstanding credit ) atau dengan nilai rata rata baki
debet setiap bulannya.

b. Installmen Loan
Kredit ini adalah kredit yang angsuran pokok dan bunganya dilakukan secara
teratur menurut jadwal waktu yang telah disepakati antara bank dan debitur,
dengan nilai konstan selama berlangsungnya masa kredit tersebut.

Menurut Jangka Waktunya


a. Kredit jangka pendek
Yaitu kredit yang berjangka waktu maksimun 1 tahun, namun termasuk kredit
tanaman musiman yang berjangka waktu lebih dari 1 tahun.
b. Kredit jangka menengah
Yaitu kredit yang berjangka waktu antara satu sampai dengan tiga tahun, kecuali
kredit untuk tanaman musiman.
c. Kredit jangka panjang
Yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari 3 tahun. Contoh : kredit produktif,
kredit perumahan, kredit kendaraan.

Menurut Kegunaannya
a. Kredit Modal Kerja
Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membiayai modal kerja usaha,
misalnya untuk pembelian barang dagangan.
b. Kredit Investasi
Yaitu kredit yang diberikan untuk membiayai investasi suatu usaha, misalnya
kredit untuk pembangunan pabrik, pembelian mesin, dan penyiapan infrastruktur
lainnya.
c. Kredit Konsumsi
Yaitu kredit yang diberikan untuk keperluan konsumsi. Kredit ini sering disebut
personal loan. Contoh : Kredit Pemilikan Rumah ( KPR ), kredit untuk
pembelian kendaraan, kredit untuk pendidikan, dan sebagainya.

4.4 Pengertian Kartu Kredit


Kartu kredit merupakan alat pembayaran pengganti uang tunai yang dapat digunakan
oleh konsumen untuk ditukarkan dengan barang dan jasa yang diinginkannya di tempattempat yang dapat menerima pembayaran dengan menggunakan kartu kredit (merchant).
Pengertian kartu kredit dalam pasal 1 angka 4 Peraturan Bank Indonesia Nomor
7/52/PBI/2005 sebagaimana diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/8/PBI/2008
Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu, yaitu :
5

Kartu Kredit adalah Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu yang dapat digunakan
untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi,
termasuk transaksi pembelanjaan dan/atau untuk melakukan penarikan tunai dimana
kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer atau penerbit,
dan pemegang kartu berkewajiban melakukan pelunasan kewajiban pembayaran tersebut
pada waktu yang disepakati baik secara sekaligus (charge card) ataupun secara angsuran.
Masyarakat biasanya menggunakan kartu kredit untuk pembayaran transaksi yang
dilakukan melalui internet atau di toko-toko yang menyediakan layanan pembayaran dengan
kartu kredit. Pada transaksi yang dilakukan melalui internet, pihak card holder mempunyai
kewajiban untuk membayar barang yang dibelinya dan mempunyai hak untuk menerima
barang yang telah dibelinya dari merchant, dan sebaliknya merchant mempunyai kewajiban
untuk mengirim barang itu dalam keadaan baik dan spesifikasinya sesuai dengan apa yang
dipesan oleh card holder dan berhak untuk menerima pembayaran. Perkembangan
penggunaan kartu kredit yang begitu pesat ini disebabkan karena masyarakat merasakan
semakin pentingnya penggunaan kartu kredit sebagai alat pembayaran dan mengambil uang
tunai mengingat kepraktisan, rasa nyaman dan aman yang ditimbulkan. Dunia perbankan
terus berkembang, sekarang ini bank menerbitkan lebih dari satu jenis kartu kredit yang
disesuaikan dengan masing-masing nasabah, secara umum tipe kartu kredit dibagi dalam
beberapa jenis, yaitu :
1. Kartu kredit silver, biasanya memiliki limit antara 3 juta 4 juta yang kebanyakan
dimiliki oleh karyawan selevel staff
2. Kartu kredit gold, biasanya memiliki limit antara 5 juta 20 juta yang dimiliki
oleh karyawan selevel supervisor atau manajer.
3. Kartu kredit platinum, biasanya memiliki limit lebih dari 20 juta, biasanya tipe
kartu ini diperuntukkan kepada direktur atau pebisnis.
B.

Jenis-jenis Kartu Kredit.


a. Berdasarkan Fungsinya

Credit Card

Kartu kredit atau credit card adalah jenis kartu yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran transaksi jual beli barang atau jasa dimana pelunasan atau pembayarannya
kembali dapat dilakukan dengan sekaligus atau dengan cara mencicil sejumlah minimum
tertentu.

Charge Card

Charge Card adalah kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran suatu
transaksi jual beli barang atau jasa dimana nasabah harus membayar kembali seluruh
tagihan secara penuh pada akhir bulan atau bulan berikutnya dengan atau tanpa biaya
tambahan.

Debit Card

Debit Card berbeda dengan kedua kartu plastik yang telah disebutkan di atas.
Pembayaran atas transaksi jual beli barang atau jasa dengan menggunakan kartu debit ini
pada prinsipnya merupakan transaksi tunai dengan tidak menggunakan uang tunai akan
tetapi pelunasannya atau pembayarannya dilakukan dengan cara mendebit (mengurangi)
secara langsung saldo rekening simpanan pemegang kartu yang bersangkutan dan dalam
waktu yang sama mengkredit rekening penjual (merchant) sebesar jumlah nilai transaksi
pada bank penerbit (pengelola).

Cash Card

Cash Card pada dasarnya adalah kartu yang memungkinkan pemegang kartu untuk
menarik uang tunai baik langsung pada kasir bank maupun melalui ATM bank tertentu
yang biasanya tersebar di tempattempat strategis, misalnya di hotel, ,pusat-pusat
perbelanjaan dan wilayah perkantoran.

Check Guarante Card

Kartu ini pada prinsipnya dapat digunakan sebagai jaminan dalam penarikan cek oleh
pemegang kartu. Kartu jenis ini sangat populer di Eropa terutama Inggris.
b. Berdasarkan Wilayah Berlakunya

Kartu Kredit Nasional

Kartu Kredit Nasioanl merupakan kartu plastik yang hanya berlaku dan dapat digunakan
di suatu wilayah tertentu saja, misalnya Indonesia.

Kartu Kredit Internasional

Kartu Kredit Internasional adalah kartu yang dapat digunakan dan berlaku sebagai alat
pembayaran Internasional atau diseluruh dunia.
c. Berdasarkan Affiliasinya

Co-Branding Card

yaitu kartu plastik yang dikeluarkan atas kerjasama antara institusi pengelola kartu kredit
dengan satu atau beberapa bank,
contoh : Visa dan Masdter Card.

Affinity Card
yaitu kartu plastik yang digunakan oleh sekelompok atau golongan tertentu, misalnya

kelompok profesi, kelompok mahasiswa dan lain-lain, contoh : Ladies Card, IMA Card,
Bankers Card dan lain-lain.
C.

Ciri-Ciri Kartu Kredit


a. Tampak Muka :

Nomor kartu

Masa berlaku

Nama pemegang kartu

Logo dan nama dari bank penerbit

Nomor identifikasi dari bank penerbit

Hologram (gambar tiga dimensi) khususnya untuk : Master Card, Visa, Astra Card,
BCA Card.

b. Tampak Belakang

Signature Panel (Panel tanda tangan)

Magnetic Stripe

Debosing number (nomor yang dicetak tenggelam) yang sama dengan tercetak di
depan.

D.

Pihak-Pihak Yang Terkait dalam Kartu Kredit


Dalam industri kartu kredit, adapun pihak-pihak yang terkait
didalamnya, antara lain :
a. Issuer Card
merupakan pihak atau lembaga yang mengeluarkan dan mengelola suatu kartu.
b. Acquirer
adalah lembaga yang mengelola penggunaan kartu kredit, terutama dalam hal
pembayaran kepada pedagang (merchant) dan menagih kepada pihak issuer yang
tidak berhubungan langsung dengan pedagang.
c. Card holder / Card member / Pemegang Kartu
adalah seorang atau nasabah yang telah memenuhi prosedur dan persyaratan yang
telah ditetapkan sehingga berhak untuk memegangkartu kredit dan menggunakannya
sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
d. Merchant / Pedagang

adalah pedagang ayang telah ditunjuk /disetujui oleh pihak Pengelola untuk dapat
melakukan transaksi dengan Pemegang Kartu yang menggunakan kartu kredit sebagai
pengganti uang tunai.

Vous aimerez peut-être aussi