Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
melewati anus) dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan ada yang berada
didalam dinding saluran pencernaan dan ada yang terdapat diluar saluran
pencernaan. (Tenzer, 2003).
2.2 Struktur Anatomi Sistem Pencernaan Pada Mamalia
Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Pada saluran pencernaan makanan berupa pembuluh yang panjang, berkelok atau
membentuk lipatan, diawali dengan mulut yang berakhir pada anus. Saluran
pencernaan terbagi atas rongga mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, usus
besar (kolon), rektum dan terakhir anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terbagi
atas hati beserta saluran empedu dan pankreas.
I.
kelenjar ludah.
1. Lidah
Pada mamalia, rongga mulut relatif lebar, hal ini mempermudah mengambil
makanan, mengunyah dan menelan. Fungsinya antara lain untuk memegang
mangsanya (pada sapi), menggerakkan makanan sehingga tercampur dengan
ludah (pada manusia), pada trenggiling lidah dapat dipanjangkan untuk
menangkap mangsanya, dan lidah pada ikan paus tidak dapat digerakkan.
Permukaan lidah mamalia terdapat papila yang bertanduk, ada yang berbentuk
seperti jamur dan berbentuk bulat. Papila yang bertanduk yang mengakibatkan
permukaan lidah kasar, digunakan oleh karnivora untuk memarut tulang pada
beberapa mamalia dugunakan untuk membersihkan rambutnya (misal pada
kucing). Lidah mamalia yang panjang dan basah umumnya selalu dijulurkan,
berfungsi untuk penguapan (homeostasis),misalnya pada anjing. Pada manusia
lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin,
pahit, dan asam (Tenzer, 2003).
Diphyodont, karena berganti gigi selama dua kali sepanjang hidupnya. Jika seperti
hewan marmot ataupun mamalia lain yang tidak mengalami pergantian gigi maka
mempunyai tipe gigi monophydont. Tipe gigi dibedakan juga berdasarkan cara
melekatnya gigi pada gusi dan bentuk permukaan gigi. Tipe gigi berdasarkan
perlekatannya terdapat 3 bentuk yaitu :
a. Acrodont : Gigi dengan tipe ini mempunyai bentukan tidak berakar, dimana
bagian gigi melekat pada permukaan luar atau merupakan bagian
dari tulang rahang dengan perantara jaringan keras. Memungkinkan
lepas berkali-kali. Biasanya ditemukan pada gigi ikan teleostei.
b. Pleurodont : Gigi dengan tipe ini mempunyai bentukan dimana tepi luar tulang
rahang membentuk dinding tipis dengan sisi lingual ber-rongga
rongaa untuk ditempati gigi-gigi tersebut sehingga gigi hanya
melekat dengan perantara sisi luar akar dengan perantaraan
jaringan kolagen atau semen, seperti yang dimiliki pada anura,
urodela dan reptile.
c. Thecodont : Gigi dengan tipe ini lebih modern dan tampak kuat karena bagian
gigi yaitu akar gigi yang tertanam dalam jaringan tulang rahang.
Gigi tipe ini terdapat pada bangsa mamalia.
Menurut Tenzer (2003), Jumlah gigi pada kelompok mamalia berfariasi
tergantung pada jenis makanan yang dimakan. Keadaan gigi mamalia ini dapat
diperlihatkan oleh rumus gigi. Misalnya rumus gigi pada kelinci dan hamster
Rumus gigi kelinci : 2-0-3-3
1-0-2-3
Rumus gigi hamster : 1-0-0-3
1-0-0-3
B. Esofagus
Pankreas
Penyerapan
Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem
sirkulator dan lymphatic capallaries melalui osmosis, transport aktif, dan difusi.
Penyingkiran
Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari tract
pencernaan melalui defekasi.
B. Proses pencernaan makanan pada hewan memamah biak.
Contohnya pada sapi dan kambing. Saluran pencernaan kambing dimulai
dari mulut. Pada mulut, terjadi pencernaan secara mekanis dan enzymatic,
pencernaan secara mekanis dilakukan oleh gigi, sedangkan pencernaan secara
enzymatic dilakukan oleh enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar saliva.
Kemudian diteruskan pada kerongkongan atau esophagus, yang dilanjutkan ke
perut (abdomen) yang terdiri dari 4 yaitu rumen, reticulum, omasum, dan
abomasum. Pada omasum terjadi penyerapan air yang tadinya berkisar 60-70% di
rumen menjadi 15-20%. Sedangkan pada abomasum terjadi pencernaan secara
kimiawi oleh enzyme. Setelah itu, diteruskan ke usus halus yang terdiri dari
duodenum, jejenum, dan ileum. Diteruskan ke secum, kolon, rectum dan berakhir
di anus.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Sistem pencernaan adalah sistem dimana terjadi pemecahan molekul
kompleks menjadi molekul lebih sederhana yang dilakukan secara
mekanik dan secara kimiawi dengan enzim.
2. Sistem pencernaan pada hewan antara lain berfungsi untuk memasukkan
makanan ke dalam saluran pencernaan makanan, sebagai tempat
penyimpanan makanan sementara, mencerna makanan secara fisik dan
kimia, mengabsorbsi hasil pencernaan, dan menyimpan sementara sisa
makanan yang tidak tercerna, baru kemudian dikeluarkan.
3. Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan terbagi atas rongga mulut, faring,
esofagus, lambung, usus halus, usus besar (kolon), rektum dan terakhir
anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari hati beserta saluran
empedu dan pankreas.
4. Pencernaan manusia terdiri dari proses, yakni penyerapan, pencernaan
kimiawi, pencernaan mekanik, injesti dan penyingkiran. Sedangkan pada
hewan memamah biak hanya berbeda pada saat proses pencernaan pada
lambung yang terdiri dari rumen, reticulum, omasum, dan abomasum.