Vous êtes sur la page 1sur 15

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila adalah ideologi yang dianut oleh negara kesatuan republik
Indonesia. Dan salah satu fungsinya adalah sebagai sistem etika dimana etika itu
sendiri merupakan gabungan dari tiga unsur, yaitu nilai, norma, dan moral. Ketiga
unsur tersebut saling berhubungan satu sama lain. Pada hakikatnya, pancasila
bukan merupakan suatu pedoman yang langsung bersifat normatif ataupun praksis
melainkan merupakan suatu sistem nilai-nilai etika yang merupakan sumber
norma. Namun, pada kenyataannya sekarang sudah berubah. Tingkah laku
masyarakat Indonesia dalam prakteknya sekarang tidak lagi mewujudkan
bagaimana bentuk pancasila dan tidak lagi memperlihatkan nilai etika yang baik
itu sendiri.
Akhir akhir ini nilai pancasila sudah memudar, maksudnya hanya sedikit
bangsa Indonesia yang menggunakan nilai pacasila bagi kehidupannya. Jangankan
untuk menggunakan nilai pancasila, masih banyak bangsa Indonesia lupa atau
tertukar dengan sila sila pancasila. Hal ini dikarenakan kurangnya kita
menyebutkan sila sila pancasia. Dulu sewaktu kita duduk di bangku sekolah,
setiap senin kita pasti selalu menjalankan upacara bendera, kita serentak hormat
kepada bendera merah putih, menyanyikan lagu Indonesia raya dan lagu wajib,
bahkan kita serentak menyebutkan pancasila. Tapi sekarang? Hanya sebagian
kecil yang masih menganggap Pancasila itu merupakan pedoman dan sesuatu
yang sangat penting bagi pribadi bangsa Indonesia itu sendiri.
Di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak lepas dari
peran penting Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa. Sebuah pedoman luhur
yang dicetuskan oleh para pendiri bangsa. Pandangan visioner bagaimana sebuah
ideologi tersebut bisa mengawal dan mengarahkan cita-cita bangsa. Bukan hanya
satu atau dua tahun ke depan, namun Pancasila diharapkan sebagai pedoman abadi
bangsa ini. Semenjak dicetuskan 1 Juni 1945 Pancasila telah mengalami beberapa
masa di antaranya sebelum kemerdekaan, sesudah kemerdekaan, agresi Belanda,

pembebasan Irian Barat, masa Orde Lama, kasus G30SPKI, masa Orde Baru
hingga reformasi sekarang ini.
Keberadaan

Pancasila

merupakan

oase

bangsa

ini

untuk

tetap

mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Indonesia Raya. Semangat Pancasila


yang menyakini bahwa keutuhan berbangsa dan bernegara merupakan harga mati
yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Namun, Pancasila juga memiliki keluasan
makna yang dalam jika dikaji dengan mendalam dan komprehensif. Berkenaan
Pancasila sebagai Sistem Etika, kita menyadari bahwa nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila merupakan satu kesatuan antara untaian sila dengan sila lainnya.
Setiap sila mengandung makna dan nilai tersendiri.
Masalah etika merupakan masalah yang makin mendapat perhatian di
dunia, bahwa cita-cita Pancasila untuk membangun Indonesia dari berbagai aspek.
Selain sebagai sebuah ideologi. Pancasila juga memperhatikan nilai, norma, etika,
moral bangsa Indonesia. Masyarakat Indonesia kehilangan jati diri. Citra bangsa
ini sebagai bangsa yang besar dan ramah semakin memudar. Budaya ketimuran
berubah dengan cepat menjadi kebaratan. Hal ini memang tidak berlaku hanya di
Indonesia. Banyak bangsa-bangsa timur yang budayanya tergesar oleh budaya
barat. Pernyataan di atas bukan berarti antipati kepada budaya barat. Karena
budaya barat juga memiliki kebaikan-kebaikan tersendiri. Namun citra kesantunan
dan keramahan budaya timur yang khas itu sendiri yang patut dipertahankan.
Etika tidak lah cukup didefinisikan atau digeneralisir dari masalah
keramahan dan kesantunan saja. Masih banyak lagi permasalahan yang berkaitan
dengan etika. Cakupan etika sangat lah luas. Pancasila sebagai sistem etika, maka
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila diaplikasikan ke dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara sebagai wujud etika sesungguhnya. Dengan demikian
dapat dipahami, bahwa Pancasila memiliki peranan penting bagi bangsa ini dalam
pembangunan bangsa dan pembangunan jiwa bangsa ini.

1.2 Rumusan Masalah


1) Pengertian Etika, Nilai, Norma Dan Moral
2) Pancasila Sebagai Sistem Etika
3) Aplikasi Nilai, Norma, Dan Moral Dalam Kehidupan
4) Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
5) Upaya Menjaga NilaiNilai Luhur Pancasila
1.3 Tujuan Masalah
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk memenuhi tugas pancasila semester 1 yang diberikan oleh dosen.
2) Untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai pancasila sebagai
suatu sistem nilai.
3) Untuk memberikan pandangan bagaimana seharusnya mengaplikasikan
pancasila di kehidupan kita sehari-hari, terutama dari segi etika.
4) Untuk mengetahui pengertian nilai, norma dan moral dalam konteks
pancasila sebagai etika politik.
5) Dapat mengerti hubungan antara nilai, norma dan moral dalam konteks
pancasila sebagai etika politik.
6) Dapat memahami nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai
sumber etika politik.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika, Nilai, Norma Dan Moral
2.1.1 Pengertian Etika

Etika adalah suatu pemikiran kritis dan ilmu yang membahas tentang
bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran tertentu atau bagaimana kita
bersikap

dan

bertanggung

jawab

dengan

berbagai

ajaranajaran

dan

pandanganpandangan moral. Kedua kelompok etika yaitu, Etika Umum dan


Etika Khusus.

Etika Umum, mempertanyakan prinsipprinsip yang berlaku bagi setiap


tindakan manusia. Pemikiran etika beragam, tetapi pada prinsipnya
membicarakan asas asas dari tindakan dan perbuatan manusia, serta
system nilai apa yang terkandung didalamnya.

Etika

khusus,

membahas

prinsipprinsip

tersebut

diatas

dalam

hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia, baik sebagai


individu maupun makhluk sosial .
2.1.2

Pengertian Nilai

Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu
benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan
menarik minat seseorang atau kelompok. Nilai bersumber pada budi yang
berfungsi mendorong dan mengarahkan (motivator) sikap dan perilaku manusia.
Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu wujud kebudayaan di samping
sistem sosial dan karya.
Pandangan para ahli tentang nilainilai yang terdapat dalam masyarakat:
a. Alport mengidentifikasikan nilainilai yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat dalam enam macam, yaitu :
1) Nilai teori
2) Nilai ekonomi
3) Nilai estetika
4) Nilai social
5) Nilai politik dan
6) Nilai religi
b. Walter G. Everet mengidentifikasikan nilai-nilai manusiawi kedalam
Delapan kelompok, yaitu:
1) Nilai Kejasmanian
membantu pada kesehatan, efisiensi, dan keindahan dari kehidupan
badan.
4

2) Nilai Ekonomis
nilai yang ditunjukkan oleh harga pasar dan meliputi semua benda
yang dapat dibeli.
3) Nilai Estetis
nilai-nilai keindahan dalam alam dan karya seni.
4) Nilai Sosial
nilai yang berasal mula dari keutuhan kepribadian dan sosial yang
diinginkan.
5) Nilai Intelektual
nilai-nilai pengetahuan dan pengajaran kebenaran
6) Nilai Religi
nilai keagamaan
7) Nilai Hiburan
nilai-nilai permainan dan waktu senggang yang dapat menyumbangkan
pada pengayaan kehidupan.
8) Nilai Watak
keseluruhan dari keutuhan kepribadian dan sosial yang diinginkan.
c. Max Scheler, mengelompokkan nilai menjadi enam tingkatan, yaitu:
1) Nilai kenikmatan
2) Nilai kehidupan
3) Nilai kejiwaan
4) Nilai kerohanian
d. Notonagoro, membedakan nilai menjadi tiga, yaitu :
1) Nilai material
2) Nilai vital
3) Nilai kerokhanian
Nilai berperan sebagai pedoman menentukan kehidupan setiap manusia.
Nilai manusia berada dalam hati nurani, kata hati dan pikiran sebagai suatu
keyakinan dan kepercayaan yang bersumber pada berbagai sistem nilai.
2.1.3

Pengertian Norma

Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya,


moral, religi, dan sosial. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang
dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi. Oleh karena itu norma dalam
perwujudannya norma agama, norma filsafat, norma kesusilaan, norma hukum
dan norma sosial. Norma memiliki kekuatan untuk dipatuhi karena adanya sanksi.
Normanorma yang terdapat dalam masyarakat antara lain :
a. Norma Agama
b. Norma Kesusilaan

: Ketentuan hidup yang bersumber pada Agama.


: Ketentuan hidup yang bersumber pada hati nurani.
5

c. Norma Hokum

: Ketentuan tertulis yang bersumber pada Undang

undang
d. Norma Social
: Ketentuan hidup yang berlaku dalam masyarakat.
2.1.4 Pengertian Moral
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut
tingkah laku dan perbuatan manusia.Seorang pribadi yang taat kepada aturanaturan, kaidahkaidah dan normanorma yang berlaku dalam masyarakatnya,
dianggap sesuai dan bertindak secara moral. Jika sebaliknya yang terjadi maka
pribadi itu dianggap tidak bermoral. Moral dalam perwujudannya dapat berupa
peraturan dan atau prinsip prinsip yang benar, baik terpuji dan mulia. Moral dapat
berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2.2 Pancasila Sebagai Sistem Etika


Pancasila adalah sebagai dasar negara Indonesia, memegang peranan
penting dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila banyak
memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia, salah
satunya adalah Pancasila sebagai suatu sistem etika.
Di dunia internasional bangsa Indonesia terkenal sebagai salah satu negara
yang memiliki etika yang baik, rakyatnya yang ramah tamah, sopan santun yang
dijunjung tinggi dan banyak lagi, dan pancasila memegang peranan besar dalam
membentuk pola pikir bangsa ini sehingga bangsa ini dapat dihargai sebagai salah
satu bangsa yang beradab didunia.Kecenderungan menganggap hal yang tak
penting akan kehadiran pancasila diharapkan dapat ditinggalkan. Karena bangsa
yang besar adalah bangsa yang beradab. Pembentukan etika bukanlah hal yang
mudah, karena berasal dari tingkah laku dan hati nurani.
Dalam melaksanakan hubungan politik itu seseorang harus mengetahui
dan memahami normanorma dan kewajibankewajiban yang harus dipatuhi. Dan
pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di
negara ini. Disetiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk

beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua kemanusian
yang adil dan beadab tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam
membangun etika bangsa ini sangat beradil besar, Setiap sila pada dasarnya
merupakan azas dan fungsi sendirisendiri, namun secara keseluruhan merupakan
suatu kesatuan.
Maka bisa dikatakan bahwa fungsi pancasila sebagai etika itu sangatlah
penting agar masyarakat harus bisa memilih dan menentukan calon yang akan
menjabat dan menjadi pimpinan mayarakat dalam demokrasi liberal memberikan
hak kepada rakyat untuk secara langsung memilih pejabat dan pemimpin tinggi
untuk mewujudkan harapan rakyat.

2.3 Aplikasi Nilai, Norma, Dan Moral Dalam Kehidupan

Dalam kehidupan kita akan selalu berhadapan dengan istilah nilai dan
norma dan juga moral dalam kehidupan seharihari. Dapat kita ketahui bahwa yang
dimaksud dengan nilai social merupakan nilai yang dianut oleh suatu masyarakat,
mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat.
Sebagai contoh, orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan
mencuri bernilai buruk. Dan dapat juga dicontohkan, seorang kepala keluarga
yang belum mampu memberi nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai
kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab. Demikian pula, guu yang melihat
siswanya gagal dalam ujian akan merasa gagal dalam mendidik anak tersebut.
Bagi manusia, nilai berfungsi sebagai landasan, alasan, atau motivasi
dalam segala tingkah laku dan perbuatannya. Nilai mencerminkan kualitas pilihan
tindakan dan pandangan hidup seseorang dalam masyarakat. Itu adalah yang
dimaksud dan juga contoh dari nilai.
Dapat di jelaskan juga bahwa yang dimaksud norma social adalah patokan
perilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. Norma sering juga disebut
dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilakuperilaku yang pantas

dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam


masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai
dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar
hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib
sebagaimana yang diharapkan.
Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke
manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif.
Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan
tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal
mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah halhal yang
berhubungan dengan proses sosialisasi tanpa moral manusia tidak bisa melakukan
proses sosialisasi.
Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak
orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang
sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolahsekolah dan manusia harus
mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai keabsolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh.
Contoh moral adalah : Tidak terdapat adanya pemaksaan suatu agama
tertentu kepada orang lain, dengan demikian masyarakat dan bangsa Indonesia
menjunjung tinggi nilai nilai HAM. Dapat dicontoh dalam hal nya pendidikan.
Seorang siswa yang ingin bersekolah tapi dengan tidak dana maka ia tak dapat
sekolah sampai citacitanya tidak terwujud.
Contohnya moral dalam halnya kehidupan sehari kalau kita menemukan
tas yang berisikan dokumen penting dan juga sejumlah uang yang tersapat dalam
tas tersebut. Seandainya kita memiliki moral yang baik maka kita akan
memberikan tas itu pada kepemiliknya kalau tidak pada yang berwajib.
Keterkaitan nilai, norma dan moral merupakan suatu keyataan yang
seharusnya tetap terpelihara di setiap waktu pada hidup dan kehidupan manusia.
Keterkaitan itu mutlak digarisbawahi bila seorang individu, masyarakat, bangsa
dan Negara menghendaki fondasi yang kuat tumbuh dan berkembang.

Sebagaimana tersebut diatas maka nilai akan berguna menuntun sikap dan
tingkah laku manusia bila dikonkritkan dan diformulakan menjadi lebih obyektif
sehingga memudahkan manusia untuk menjabarkannya dalam aktivitas seharihari.
dalam kaitannya dengan moral maka aktivitas turunan dari nilai dan norma akan
memperoleh integritas dan martabat manusia. Derajat kepribadian itu amat
ditentukan oleh moralitas yang mengawalnya.
2.4 Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Setiap bangsa di dunia yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan
jelas ke arah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan
hidup. Dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan memandang persoalan
yang dihadapinya sehingga dapat memecahkannya secara tepat. Tanpa memiliki
pandangan hidup, suatu bangsa akan merasa terombangambing dalam menghadapi
persoalan yang timbul, baik persoalan masyarakatnya sendiri maupun persoalan
dunia.
Menurut Padmo Wahjono : Pandangan hidup adalah sebagai suatu prinsip
atau asas yang mendasari segala jawaban terhadap pertanyaan dasar, untuk apa
seseorang itu hidup. Jadi berdasarkan pengertian tersebut, dalam pandangan
hidup bangsa terkandung konsepsi dasar mengenai kehidupan yang dicitacitakan,
terkandung pula dasar pikiran terdalam dan gagasan mengenai wujud kehidupan
yang dianggap baik.
Pancasila sebagai pandangan hidup sering juga disebut way of life,
pegangan hidup, pedoman hidup, pandangan dunia atau petunjuk hidup. Walaupun
ada banyak istilah mengenai pengertian pandangan hidup tetapi pada dasarnya
memiliki makna yang sama.
Lebih lanjut Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dipergunakan
sebagai petunjuk dalam kehidupan seharihari masyarakat Indonesia baik dari segi
sikap maupun prilaku haruslah selalu dijiwai oleh nilainilai luhur pancasila. Hal
ini sangat penting karena dengan menerapkan nilainilai luhur pancasila dalam
kehidupan seharihari maka tata kehidupan yang harmonis diantara masyarakat
Indonesia dapat terwujud. Untuk dapat mewujudkan semua itu maka masyarakat

Indonesia tidak bisa hidup sendiri, mereka harus tetap mengadakan hubungan
dengan masyarakat lain. Dengan begitu masingmasing pandangan hidup dapat
beradaftasi artinya pandangan hidup perorangan / individu dapat beradaptasi
dengan pandangan hidup kelompok karena pada dasarnya pancasila mengakui
adanya kehidupan individu maupun kehidupan kelompok.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sebenarnya merupakan
perwujudan dari nilainilai budaya milik bangsa Indonesia sendiri yang diyakini
kebaikan dan kebenarannya. Pancasila digali dari budaya bangsa sendiri yang
sudah ada, tumbuh, dan berkembang berabadabad lamanya. Oleh karna itu,
Pancasila adalah khas milik bangsa Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah
bangsa.
Pancasila merangkum nilainilai yang sama yang terkandung dalam adatistiadat, kebudayaan, dan agamaagama yang ada di Indonesia. Dengan demikian,
Pancasila sebagai pandangan hidup mencerminkan jiwa dan kepribadian bangsa
Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila juga berperan sebagai
pedoman dan penuntun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Dengan demikian, ia menjadi sebuah ukuran/kriteria umum yang
diterima dan berlaku untuk semua pihak Secara sederhana, ideologi dipahami
sebagai gagasangagasan dan nilainilai yang tersusun secara sistematis yang
diyakini kebenarannya oleh suatu masyarakat dan diwujudkan di dalam kehidupan
nyata.
Nilainilai yang tercermin di dalam pandangan hidup ditempatkan secara
sistematis kedalam seluruh aspek kehidupan yang mencakup aspek politik,
ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan didalam upaya mewujudkan
citacitanya.
2.5 Upaya Menjaga NilaiNilai Luhur Pancasila

Nilainilai yang terkandung dalam pancasila merupakan suatu cerminan


dari kehidupan masyarakat Indonesia (nenek moyang kita) dan secara tetap telah
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Untuk itu
kita sebagai generasi penerus bangsa harus mampu menjaga nilainilai tersebut.

10

Untuk dapat hal tersebut maka perlu adanya berbagai upaya yang didukung oleh
seluruh masyarakat Indonesia.
Upayaupaya tersebut antara lain : Ideologi secara praktis diartikan sebagai
system dasar seseorang tentang nilainilai dan tujuantujuan serta saranasarana
pokok untuk mencapainya.Disamping itu juga telah dibuktikan dengan kenyataan
sejarah bahawa Pancasila merupakan sumber kekuatan bagi perjuangan karena
menjadikan bangsa Indonesia bersatu. Pancasila dijadikan ideologi dikerenakan,
Pancasila memiliki nilainilai falsafah mendasar dan rasional. Pancasila telah teruji
kokoh dan kuat sebagai dasar dalam mengatur kehidupan bernegara. Selain itu,
Pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional karena negara bangsa
Indonesia ini adalah sebuah desain negara moderen yang disepakati oleh para
pendiri negara Republik Indonesia kemudian nilai kandungan Pancasila
dilestarikan dari generasi ke generasi.
Pancasila pertama kali dikumandangkan oleh Soekarno pada saat
berlangsungnya sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Republik Indonesia (BPUPKI). Pada pidato tersebut, Soekarno menekankan
pentingnya sebuah dasar negara. Istilah dasar negara ini kemudian disamakan
dengan fundamen, filsafat, pemikiran yang mendalam, serta jiwa dan hasrat yang
mendalam, serta perjuangan suatu bangsa senantiasa memiliki karakter sendiri
yang berasal dari kepribadian bangsa.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Pancasila secara formal yudiris
terdapat dalam alinea IV pembukaan UUD 1945. Di samping pengertian formal
menurut hukum atau formal yudiris maka Pancasila juga mempunyai bentuk dan
juga mempunyai isi dan arti. Tepat 64 tahun usia Pancasila, sepatutnya sebagai
warga negara Indonesia kembali menyelami kandungan nilainilai luhur tersebut.
a. Ketuhanan yang Maha Esa (Religiusitas)

Nilai religious adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu


dengansesuatu yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan
mulia. Memahami Ketuhanan sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan
masyarakat yang beketuhanan, yakni membangun masyarakat Indonesia yang

11

memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai ridlo Tuhan dalam setiap
perbuatan baik yang dilakukannya. Dari sudut pandang etis keagamaan, negara
berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah negara yang menjamin
kemerdekaan tiaptiap penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat menurut
agama dan kepercayaan masing-masing. Dari dasar ini pula, bahwa suatu
keharusan bagi masyarakat warga Indonesia menjadi masyarakat yang beriman
kepada Tuhan, dan masyarakat yang beragama.
b. Kemanusiaan (Moralitas) yang adil dan beradab

Nilai

Kemanusian

adalah

pembentukan

suatu

kesadaran

tentang

keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai potensi


untuk menjadi manusia sempurna, yaitu manusia yang beradab. Manusia yang
maju peradabannya tentu lebih mudah menerima kebenaran dengan tulus, lebih
mungkin untuk mengikuti tata cara dan pola kehidupan masyarakat yang teratur,
dan mengenal hukum universal. Kesadaran inilah yang menjadi semangat
membangun kehidupan masyarakat dan alam semesta untuk mencapai
kebahagiaan dengan usaha gigih, serta dapat diimplementasikan dalam bentuk
sikap hidup yang harmoni penuh toleransi dan damai.
c. Persatuan (Kebangsaan) Indonesia
Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, kehadiran
Indonesia dan bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa. Bangsa
Indonesia hadir untuk mewujudkan kasih sayang kepada segenap suku bangsa dari
Sabang sampai Marauke. Persatuan Indonesia, bukan sebuah sikap maupun
pandangan dogmatik dan sempit, namun harus menjadi upaya untuk melihat diri
sendiri secara lebih objektif dari dunia luar. Negara Kesatuan Republik Indonesia
terbentuk dalam proses sejarah perjuangan panjang dan terdiri dari bermacam macam kelompok suku bangsa, namun perbedaan tersebut tidak untuk
dipertentangkan tetapi justru dijadikan persatuan Indonesia.
d. Permusyawaratan dan Perwakilan

12

Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan


dengan orang lain, dalam interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling
menghargai satu sama lain atas dasar tujuan dan kepentingan bersama. Prinsipprinsip kerakyatan yang menjadi citacita utama untuk membangkitkan bangsa
Indonesia, mengerahkan potensi mereka dalam dunia modern, yakni kerakyatan
yang mampu mengendalikan diri, tabah menguasai diri, walau berada dalam
kancah pergolakan hebat untuk menciptakan perubahan dan pembaharuan.
Hikmah kebijaksanaan adalah kondisi sosial yang menampilkan rakyat berpikir
dalam tahap yang lebih tinggi sebagai bangsa, dan membebaskan diri dari
belenggu pemikiran berazaskan kelompok dan aliran tertentu yang sempit.
e.

Keadilan Sosial
Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak

berpihakkan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal. Mewujudkan


keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan citacita bernegara dan
berbangsa. Itu semua bermakna mewujudkan keadaan masyarakat yang bersatu
secara organik, dimana setiap anggotanya mempunyai kesempatan yang sama
untuk tumbuh dan berkembang serta belajar hidup pada kemampuan aslinya.
Segala usaha diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan dan
peningkatan kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata.

13

BAB III
KESIMPULAN
Dari hasil penyusunan makalah ini, penyusun dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pancasila merupakan sebuah nilai dasar Negara Indonesia. Pancasila
diambil dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia pada dasarnya bersifat
religius, kemanusiaan, persatuan, demokrasi dan keadilan. Di samping itu
Pancasila bercirikan asas kekeluargaan dan gotong royong serta
pengakuan atas hak-hak individu.
2. Implementasi Pancasila sebagai sistem etika harus senantiasa terwujud
prinsip - prinsip sebagai nilai luhur termasuk sila kedua dari Pancasila,
yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab. Eksistensi pancasila sebagai
sistem etika dapat ditegakkan dengan mengimplementasikan prinsip
konstitusionalisme

dalam

penyelenggaraan

pemerintahan

Negara

Indonesia.

14

DAFTAR PUSAKA

Ahmad Kosasih Djahiri, Pancasila sebagai ideologi bangsa, 2008, Jakarta:


Prenada MediaLembaga
Kaelan, Pendidikan Pancasila, 2014, Paradigma , Yogyakarta.
Pancasila Indonesia, Pancasila Sebagai Dasar Negara,2000, Jakarta
Rohim, Pancasila Sebagai Sistem Etika,2013
http://rohimzoom.blogspot.com/2013/10/pancasila-sebagai-sistemetika.html (diakses 30 November 2014)
Nunnamim, Pancasila Sebagai Sistem Etika Kehidupan ,2012
http://nunnamimi.blogspot.com/2012/12/pancasila-sebagai-etikakehidupan.html (diakses 1 Desember 2014)
Sinta, Pancasila Sebagai Sistem Etika, 2012,
https://serbaserbisinta.wordpress.com/2012/11/26/makalah-pancasilapancasila-sebagai-sistem-etika/ (diakses 1 Desember 2014)

15

Vous aimerez peut-être aussi