Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia secara geologis terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama yaitu :
Lempeng Eropa-Asia, India-Australia dan Pasifik yang berperan dalam proses
pembentukan gunung api di Indonesia. Kondisi geologi ini memberikan kontribusi nyata
akan ketersediaan energi panas bumi di Indonesia. Manifestasi panas bumi yang
berjumlah tidak kurang dari 244 lokasi tersebar di P. Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan,
Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, P. Sulawesi, Halmahera dan Irian Jaya,
menunjukkan betapa besarnya kekayaan energi panas bumi yang tersimpan di dalamnya.
Penyelidikan energi panas bumi di Indonesia dimulai sekitar tahun 1920 dan
pengusahaannya berkembang dari tahun ke tahun. Untuk itu sangat diperlukan usahausaha yang harus dilakukan supaya sumber daya panas bumi tersebut yang terdapat di
Indonesia dapat dimanfaatkan secara maksimal dan tepat. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan yaitu dengan memperkirakan atau mengestimasi sumber daya, cadangan dan
potensi listrik panas bumi. Apa itu estimasi sumber daya, cadangan dan potensi listrik
panas bumi, bagaimana, serta mengapa penting untuk melakukan estimasi? Materi
tentang estimasi sumber daya, cadangan dan potensi listrik panas bumi akan dibahas lebih
lanjut dalam makalah ini.
1.2.Rumusan Masalah
-
Apa yang dimaksud dengan estimasi sumber daya, cadangan dan potensi listrik
panas bumi?
Metode apa saja yang ada dalam estimasi sumber daya, cadangan dan potensi
listrik?
Untuk memenuhi tugas sistem panas bumi materi estimasi sumber daya, cadangan
dan potensi listrik panas bumi.
Untuk mengetahui pengertian estimasi sumber daya, cadangan dan potensi listrik
panas bumi.
Untuk mengetahui metode apa saja yang ada dalam estimasi sumber daya,
cadangan dan potensi listrik?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian estimasi sumber daya, cadangan dan potensi listrik panas bumi
Metode estimasi potensi energi panas bumi adalah cara untuk memperkirakan
besarnya potensi energi listrik di suatu daerah/lapangan panas bumi berdasarkan hasil
penyelidikan geologi, geokimia dan geofisika, karakteristik reservoir, serta estimasi
kesetaraan listrik.
2.2.Metode untuk estimasi sumber daya, cadangan dan potensi listrik panas bumi
Ada beberapa metode untuk memperkirakan besarnya sumber daya (resources),
cadangan (recoverable reserve) dan potensi listrik panas bumi.
2.2.1. Metode perbandingan
Metode ini digunakan apabila penyelidikan ilmu kebumian yang dilakukan
baru sampai pada tahap penyelidikan penyebaran manifestasi permukaan dan
pelamparan struktur geologinya secara global (permulaan eksplorasi). Pada tahap
ini belum ada data yang dapat dipergunakan untuk memperkirakan besarnya
sumber daya dengan menggunakan metode lain (secara matematis atau numerik).
Oleh karena itu potensi energi sumber daya panas bumi diperkirakan berdasarkan
potensi lapangan lain yang memiliki kemiripan kondisi geologi. Prinsip dasar
metode perbandingan adalah menyetarakan besar potensi energi suatu daerah
panas bumi baru (belum diketahui potensinya) dengan lapangan lain yang telah
diketahui potensinya dan memiliki kemiripan kondisi geologi. Dengan metoda
perbandingan besarnya sumberdaya panasbumi di suatu daerah prospek
panasbumi dapat diperkirakan dengan cara sebagai berikut:
Hel = A x Qel
(2.1)
dimana:
Hel = Besarnya sumber daya (MWe).
A = Luas daerah prospek panas bumi (km2). Luas prospek pada tahapan ini
dapat diperkirakan dari penyebaran manifestasi permukaan dan pelamparan
struktur geologinya secara global.
Panas yang
tersimpan
dalam
batuan
Panas yang
tersimpan
dalam
fluida
(2.2)
(2.3)
mr = A.h.(1-).r
(2.4)
(2.5)
(2.6)
(2.7)
mv = v..Sv.v
(2.8)
(2.9)
mv = .h..Sv.v
(2.10)
(2.11)
(2.12)
Dengan demikian kandungan energi panas didalam reservoir (di dalam batuan
dan fluida) adalah sebagai berikut:
He = A.h.[(1-) r cr T + (SL L uL + Sv v uv)
(2.13)
Dimana:
He= kandungan energi panas (kJ)
A = luas daerah panas bumi (m2)
4
(2.16)
4. Hitung energi panas bumi yang dapat dimanfaatkan pada kenyataanya (=besarnya
cadangan bila dalam kJ)
Hde = Rf Hth
(2.17)
5. Hitung besarnya cadangan, yaitu energi panas yang dapat dimanfaatkan untuk
kurun waktu t tahun (biasanya 25-30 tahun) dengan persamaan berikut:
(2.18)
Hthermal mempunyai satuan MWthermal
6. Hitung besarnya potensi listrik, yaitu energi listrik yang dapat dibangkitkan untuk
kurun waktu t tahun (MWe) dengan cara sebagai berikut:
(2.19)
5
atau:
Hel=
(2.20)
dimana:
Ti = Temperatur reservoir pada keadaan awal (0C)
Tf = Temperatur reservoir pada keadaan akhir (energi panasbumi tidak ekonomis
lagi
Hei = Kandungan energi didalam batuan dan fluida pada keadaan awal, kJ
Hef = Kandungan energi di dalam batuan dan fluida pada keadaan akhir, kJ
Hth = Maksimum energi panas bumi yang dapat dimanfaatkan, kJ
Hde = Energi panas bumi yang dapat dimanfaatkan pada kenyataannya, kJ
Hthermal = Energi panas bumi yang dapat dimanfaatkan selama kurun waktu
tertentu,Mwe
Hel = Energi listrik yang dapat dibangkitkan selama kurun waktu tertentu,Mwe
Rf = Faktor perolehan, %
t = Lama waktu (umur) pembangkitan listrik (tahun)
= Faktor konversi listrik
dengan
keseluruhan
data
yang
mencakup
data
manifestasi
(2.21)
Dari hasil pengukuran kecepatan alir air dapat ditentukan besarnya laju aliran
massa. Dari harga laju aliran massa dan temperatur air dapat dihitung
besarnya aliran panas ke permukaan yang terjadi secara konveksi, yaitu
dengan menggunakan persamaan berikut:
Qe = hL.qmL + hv.qmv
(2.22)
dimana:
Qe = Laju alir panas total (dalam kJ/detik atau kW)
hL = Enthalpy air (kJ/kg)
hv = Enthalpy uap(kJ/kg)
qmL = Laju alir massa air (kg/detik)
qmv = Laju alir massa uap (kg/detik)
Laju aliran panas total ke permukaan atau biasa dinyatakan sebagai panas
yang hilang ke permukaan (heat losses to the surface) merupakan jumlah dari
aliran panas kepermukaan yang terjadi secara konduksi dan secara konveksi.
Tabel 2.1
Perkiraan Panas yang Hilang Melalui Manisfestasi Panasbumi Permukaan
Di Lapangan Kamojang
JENIS MANIFESTASI
Semua fumarole
Kawah Pangasahan
Sumur nomor 3
Semua mata air panas/hangat
Mata air Cipangasahan
Mata air panas yang terletak 2.5 km di sebelah
selatan Kawah Kamojang
Penguapan dari telaga dan kolam-kolam air
panas/hangat
Telaga Kawah Manuk
Tanah Beruap
PANAS
(Mwe)
20.6
4.2
8.2
17.2
10.5
0.2
44.0
22.1
2.9
10
Lain-lain
TOTAL
25.2
97.4
Atas dasar prinsip kesetimbangan massa dan panas (massa and heat
balance), diperkirakan panas yang hilang ke permukaan sebanding dengan
panas yang masuk kedalam sistim (heat influx). Atas dasar pemikiran
tersebut, besarnya panas yang hilang ke permukaan sering dipakai sebagai
perkiraan awal dalam menentukan besarnya sumberdaya. Sebagai contoh
pada Tabel 6.1 diperlihatkan hasil perhitungan panas yang hilang
kepermukaan karena adanya manifestasi panas bumi di permukaan. Besarnya
panas yang hilang ke permukaan sebesar 97.4 MW dapat diartikan sebagai
besarnya minimum energi yang masuk kedalam reservoir secara terus
menerus.
Perkiraan mengenai besarnya panas yang hilang ke permukaan tidak hanya
berguna untuk membuat perkiraan awal mengenai besarnya sumberdaya,
tetapi juga akan diperlukan untuk pemodelan (simulasi) reservoir, yaitu untuk
memperkirakan kelakuan reservoir bila diproduksikan selama kurun waktu
tertentu, biasanya 25-30 tahun. Untuk memperoleh model yang
mencerminkan keadaan sebenarnya (representatif), adanya massa dan panas
yang hilang ke permukaan, yang terjadi secara terus menerus, perlu
diperhitungkan dalam model.
b. Ketersediaan Data Pada Tahap Eksplorasi Lanjut
Pada eksplorasi lanjut (tahap-2) disamping survei geologi dan geokimia
secara rinci, juga dilakukan survei geofisika. Pada akhir survei eksplorasi
rinci, data yang tersedia meliputi:
i. Data geologi
Hasil survei geologi menghasilkan data berupa peta penyebaran batuan,
karakteristik dan umur batuan, peta penyebaran batuan alterasi, data
manifestasi panas, pola struktur geologi, tektonik dan sejarah geologi
termasuk sejarah vulkanismenya.
Dari data-data ini akan didapat gambaran umum mengenai evolusi
magmatik sampai terbentuk sistim panasbuminya, daerah prospek,
batuan penyusun reservoir, perkiraan permeabilitas secara kualitatif,
umur terbentuknya sistim panas bumi serta sumber panas.
ii. Data geokimia
Survei geokimia akan menghasilkan data berupa kimia fluida dan gas
dari manifestasi panas serta kandungan gas dan unsur-unsur lainnya
yang terkandung didalam tanah (soil) dan aliran sungai di sekitar daerah
prospek.
Dari data-data ini akan didapat gambaran mengenai daerah prospek,
karakteristik fluida dalam reservoir, sistim fluida, hidrologi dan
temperatur reservoir.
iii. Data geofisika
Dari survei geofisika didapat data berupa peta tahanan jenis, profil
struktur tahanan jenis, peta anomali gravitasi dan magnetik beserta profil
11
tegaknya, peta seismisitas berikut besaran dan profil tegaknya dan data
streaming potential. Dari data-data ini akan didapat gambaran
penyebaran daerah prospek, kedalaman puncak reservoir, lapisan
penudung, geometri reservoir, hidrologi bawah permukaan, struktur
batuan dasar dan konfigurasi sumber panas.
Interpretasi dari data-data geologi, geokimia dan geofisika akan menghasilkan
gambaran detail konfigurasi prospek panas bumi, berikut karakteristik hidrothermal
serta model panasbuminya yang merupakan acuan dasar bagi letak dan target
pemboran eksplorasi. Untuk perhitungan cadangan, ketebalan reservoir, luas prospek
dan temperatur reservoir sudah dapat diperkirakan, sedangkan saturasi air dan uap
belum dapat diperkirakan, sehingga biasanya diasumsikan.
c. Ketersediaan data setelah dilakukan pemboran sumur
Setelah dilakukan pemboran sumur, data yang diperoleh semakin banyak dan
semakin akurat sehingga hasil perhitungan mempunyai tingkat kepastian
semakin tinggi. Pada tahap ini ketebalan dan temperatur reservoir dapat
diperkirakan dengan lebih pasti dari data hasil pengukuran di sumur.
2.2.5. Klasifikasi potensi
a. Dasar-dasar Estimasi Potensi Energi Panas Bumi
Estimasi potensi energi panas bumi ini didasarkan pada kajian ilmu geologi,
geokimia, geofisika dan teknik reservoar.
Kajian geologi lebih ditekankan pada sistem, vulkanis, struktur geologi, umur
batuan, jenis dan tipe batuan ubahan dalam kaitannya dengan sistem panas
bumi.
Kajian geokimia ditekankan pada tipe dan tingkat maturasi air, asal mula air
panas, model hidrologi dan sistem fluidanya.
Kajian geofisika menghasilkan parameter fisis batuan dan struktur bawah
permukaan dari sistem panas bumi.
Kajian teknik reservoir menghasilkan fase teknik yang mendefinisikan
klasifikasi cadangan termasuk sifat fisis batuan dan fluida serta permindahan
fluida dari reservoir.
Dari keempat kajian tersebut diatas diperoleh potensi energi dan model sistem
panas bumi.
b. Metode estimasi cadangan
Estimasi potensi energi panas bumi dapat dilakukan dengan cara :
1. Mengestimasi kehilangan panas (natural heat loss) yang dilakukan pada
awal eksplorasi.
12
potensi
energi
(lihat
Alur
kegiatan
penyelidikan
dan
13
8. Pengeboran pemngembangan
Jenis kegiatan yang dilakukan adalah pengeboran sumur produksi dan
sumur injeksi untuk mencapai target kapasitas produksi. Pada tahap
pengeboran pengembangan ini dilakukan pengujian seluruh sumur yang
ada sehingga menghasilkan kapasitas produksi.
9. Pemanfaatan langsung
Panasbumi dapat dimanfaatkan dengan dua cara yaitu dengan cara
pemanfaatan langsung dan tidak langsung.
a. Pemanfaatan langsung
Pemanfaatan langsung adalah pemanfaatan fluida panas bumi untuk
keperluan nonlistrik.
b. Pemanfaatan tidak langsung
Pemanfaatan tidak langsung adalah pemanfaatan energi panas bumi
sebagai pembangkit tenaga listrik.
15
PENYELIDIKAN
PENDAHULUAN
PENYELIDIKAN
PENDAHULUAN
LANJUTAN
PENYELIDIKAN RINCI
Cadangan terduga
PENGEBORAN
EKSPLORASI
(WILDCAT)
Cadangan mungkin
PRASTUDI
KELAYAKAN
PENGEBORAN
DELINEASE
Cadangan terbukti
(siap dikembangkan)
STUDI
KELAYAKAN
16
17
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Metode estimasi potensi energi panas bumi adalah cara untuk memperkirakan
besarnya potensi energi listrik di suatu daerah/lapangan panas bumi berdasarkan hasil
penyelidikan geologi, geokimia dan geofisika, karakteristik reservoir, serta estimasi
kesetaraan listrik.
Ada beberapa metode
3.2. Saran
Materi mengenai estimasi sumber daya,cadangan dan potensi listrik panas bumi
telah dibahas dalam makalah ini.Oleh sebab itu, penulis menyarankan kepada pembaca
agar memanfaatkan semua informasi dan pengetahuan yang terdapat dalam pembahasan
makalah ini untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat membantu
dan mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya dimuka bumi ini.Serta
mensyukuri semuanya sebagai ciptaan Tuhan yang harus kita jaga dan pelihara.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=383&Itemid=3
95
http://geothermal.itb.ac.id/sites/default/files/public/estimasi_energi_geothermal.pdf
19