Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KARANGANYAR
Oleh :
Alva Putri Deswandari G99122013
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU PENYAKIT TELINGA HIDUNG TENGGOROKAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
RSUD PANDANARANG BOYOLALI
BOYOLALI
2014
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
OTORE
A. Definisi
Telinga berair (otore) adalah keluarnya sekret dari liang telinga. Apakah
sekret ini keluar dari satu atau kedua telinga, disertai rasa nyeri atau tidak dan
sudah berapa lama. Sekret yang sedikit biasanya berasal dari infeksi telinga
luar dan sekret yang banyak dan bersifat mukoid umunya berasal dari teliga
tengah. Bila berbau busuk menandakan adanya kolesteatoma. Bila bercampur
darah harus dicurigai adanya infeksi akut yang berat atau tumor. Bila cairan
yang keluar seperti air jernih harus waspada adanya cairan liquor
serebrospinal.
B. Etiologi
Banyak keadaan yang dapat menyebabkan terjadinya otore. Beberapa
penyebab dasar otore adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
otore kronis.
1.
Otore akut
a.
b.
Otitis eksterna
c.
Trauma
d.
Tympanostomy Tube
2.
Otore kronis
a.
b.
Kolesteatoma
c.
d.
Granuloma
e.
Imunodefisiensi
f.
Neoplasma
C. Mekanisme
Sekret yang serosa (cair) biasanya karena otitis eksterna difusa dan sering
menimbulkan krusta pada orifisium liang telinga luar. Selain otitis eksterna,
keluarnya cairan jernih melalui telinga bisa jadi adalah cairan serebrospinal
yang bocor karena adanya fraktur pada tulang tengkorak.
Saluran telinga bisa membersihkan dirinya sendiri dengan cara
membuang sel-sel kulit yang mati dari gendang telinga melalui saluran
telinga. Membersihkan saluran telinga dengan cotton bud bisa mengganggu
mekanisme pembersihan ini dan bisa mendorong sel-sel kulit yang mati ke
arah gendang telinga sehingga kotoran menumpuk disana.
D. Diagnosis Banding
1.
(mucin) seperti sekret yang keluar dari kavum timpani pada otitis
media.
b.
infeksi
pada
polisebasea,
sehinggamembentuk
dapat
2.
eksudat
yang
purulen
di
cavum
timpani
tetapi dengan
d.
Barotrauma (Aerotitis)
Barotrauma adalah keadaan dengan terjadinya perubahan
tekanan yang tiba-tiba di luar telinga tengah sewaktu di pesawat
terbang atau menyelam, yang menyebabkan tuba gagal untuk
membuka. Pada keadaan ini terjadi tekanan negatif di rongga telinga
tengah, sehingga cairan keluar dari pembuluh darah kapiler mukosa
dan kadang-kadang disertai dengan ruptur pembuluh darah, sehingga
cairan di telinga tengah dan rongga mastoid tercampur darah.
3.
Mastoiditis
Mastoiditis adalah segala proses peradangan pada sel- sel mastoid
yang terletak pada tulang temporal. Mastoiditis terjadi karena
Streptococcus hemoliticus / pneumococcus. Gejala klinisnya berupa
nyeri otot leher, penurunan daya pengecapan/Hypoguesia, abnormalitas
nervus kranialis, pusing, paralise nervus fascialis, kelemahan otot wajah
unilatral, sakit kepala, vertigo, demam, malaise, otalgi dengan membrane
timpani normal, pembengkakan daerah mastoid, kehilangan pendengaran,
mastoid tenderness/ nyreri tekan mastoid, otorrhea/draining eardan
Postauricular Swelling Edema
4.
Penyebab lain
a.
E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan otore bergantung pada penyebabnya. Pada beberapa
kasus, kondisi seperti ini tidak membutuhkan penanganan. The American
terapi
OMSK
tipe
benigna
adalah
konservatif
dan
medikamentosa. Bila sekret keluar terus menerus diberi obat pencuci telinga,
antibiotika dan kortikosteroid. Bila sekret telah kering dapat dilakukan
miringoplasti atau timpanoplasti. Sedangkan prinsip terapi OMSK tipe
maligna adalah pembedahan yaitu mastoidektomi.
Pada otitis media serosa akut penatalaksanaannya adalah pemberian
vasokontriktor local, antihistamin, peratsat valsava bila tidak ada tanda-tanda
infeksi di jalan napas atas. Bila lebih dari 2 minggu gejala masih menetap,
maka dilakukan miringotomi dan bila masih belum sembuh maka dilakukan
miringotomi dan pemasangan pipa ventilasi.
Pada otitis media serosa kronik penatalaksanaannya adalah mengeluarkan
secret dengan miringotomi dan memasang pipa ventilasi. Pada kasus awal
dapat diberi dekongestan. Bila medikamentosa tidak berhasil baru dilakukan
tindakan operasi. Bila terdapat tanda-tanda infeksi maka dapat diterapi
dengan antibiotika serta obat tetes telinga. Antibiotika yang dianjurkan adalah
OTORE
< 8 minggu
> 8 minggu
Otalgia Otore
Penurunan Pendengaran
Penurunan
Pendengaran Otalgia
Otore
Penurunan Pendengaran
Otore
Riwayat mengorek-korek
telinga
Riwayat trauma
Pendengaran agak
menurun
Pendengaran menurun
sekali
Bengkak
belakang
telinga (+)
Bengkak
belakang
telinga (-)
Bentuk sekret
Pus
Tidak
berlendir,
kadang bau
OE
Sirkumskripta
pecah
OE
Difus
Otitis Media
Supuratif
Akut (OMA)
Bentuk sekret
Bekuan darah
PF : tepi membran
timpani tidak rata
Encer
Kental dan
Berbau
Membran timpani
intak, mukosa oedem
Abses mastoid
(bengkak)
OE
Difus
Mastoiditis
Ruptur Membran
Timpani
Kental dan
Berbau
Membran timpani
perforasi
OMSK
DAFTAR PUSTAKA
Efiaty A.S., Nurbaiti I., Jenny B., Ratna D.R. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga
Hidung Tengggorokan Kepala & Leher. Edisi keenam. Jakarta : Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesi. 2007
George
Arif M., kuspuji T., Rakhmi S., Wahyu I.W., Wiwiwk S. Kapita Selekta
Kedokteran. Jilid 1. Edisi ketiga. Jakarta : Media Aesculapius.2001. 13.
SMF Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan. Pedoman Diagnosis dan
Terapi. Edisi ketiga. Surabaya : Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo
Surabaya. 2005
Otorea
Jernih
Darah
Mukos /
Mukopurulen/
Purulen
Trauma
Neoplasma
Infeksi telinga
tengah
Otitis eksterna
Cairan
serebrospinal
CT Scan,
evaluasi
cedera kepala
difus
NT tragus, LT
sempit, KGB
membesar,
sekret bau
Bersihkan LT,
tampon AB di
LT, AB
sistemik
furunkel
Ada abses
aspirasi, AB lokal,
analgesik
MT hiperemis, edema
mukosa telinga, MT
bulging, nyeri, suhu ,
sekret pulsatif
OMA
OMSK