Vous êtes sur la page 1sur 33

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. R DENGAN DIAGNOSA CHF Fc III ec.

CAD
LONTARA 1 DEPAN BAWAH (CARDIO)
RSUP. DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

INFORMASI UMUM :
Nama

: TN.R

Usia

: 83 tahun

Tanggal Lahir : 08 Desember 1930

Jenis Kelamin : Laki-laki

Suku Bangsa : Bugis

Tanggal Masuk : 4 April 2014

Waktu pengkajian

: 7 April 2014

Dari

: RS.Belopa

Alamat

: Bilonga

Sumber Informasi

: Pasien dan status pasien

Diagnosa medis

: CHF Fc III ec.CAD

Sumber Informasi : Istri Klien dan klien


Keabsahan (1-4, dimana 4 = sangat dipercaya)

:4

Riwayat Keluhan Penyakit :


-

Pada tahun 2010 klien masuk rumah sakit dengan keluhan sakit ulu hati
dan sesak di RS. Belopa. Kemudian pada tanggal 27 maret 2014 klien
kembali masuk di RS. Belopa dengan keluhan sesak napas hebat disertai
dengan bengkak pada daerah tungkai setelah mendapat pengobatan dan
perawatan 8 hari klien dirujuk ke RSUP Wahidin Sudirohusodo untuk
mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan lanjut.

Keluhan Saat Dikaji :


-

Klien mengatakan sesak saat berbaring , badan terasa lemah dan lelah,
keluarga klien mengatakan klien belum BAB 10 hari.

AKTIVITAS ISTIRAHAT :
Gejala (Subjektif) :
Pekerjaan

: Wiraswasta

Aktivitas

: klien hanya bisa beristirahat di tempat tidur

Hobby

: klien tidak memiliki hobby yang spesifik

Waktu luang

: digunakan kumpul bersama keluarga.

Perasaan bosan atau tidak puas : Klien hanya bisa pasrah dan berdoa
terkait keadaan penyakitnya.

Keterbatasan karena kondisi

: klien saat ini tidak bisa melaksanakan


aktivitasnya seperti sebelum sakit dan
klien hanya bisa berbaring karena
sakitnya.

Tidur malam jam

: 21.00 wita

Tidur siang jam

: 10.00 wita dan 14.00 wita

Kebisaaan tidur

: klien selalu berdoa sebelum tidur

Insomnia

: tidak ada

Rasa segar saat bangun

: walaupun habis tidur badan klien masih terasa


lemah dan lelah.

Lain-lain

: klien tidak memiliki gangguan tidur.

Tanda (objektif) :
Respon terhadap aktivitas yang teramati : klien melaksanakan aktivitas
terbatas di tempat tidur dan
sepenuhnya aktivitas dibantu
oleh keluarga.
Kardiovaskuler

: klien tampak lemah dan mudah lelah walaupun hanya


berjalan dari kamar mandi.

Pernafasan

: klien tampak sesak

Status mental

: tidak ada letargi (keadaan badan lemah) dan tidak


menunjukkan sikap menarik diri.

Pengkajian neuromuskuler : Klien tampak lelah, respon neuromuskuler


menurun.
Massa / tonus otot

: Melemah pada semua ekstremitas

Postur

: Kurus tinggi

Rentang gerak

: passif

Deformitas

: tidak ada perubahan pada bentuk tubuh

Tremor

: tidak ditemukan

Kekuatan

: 3 3

nilai kekuatan otot 1 (otot tidak dapat

3 3 berkontraksi)
Sirkulasi

: perfusi perifer baik, akral hangat.

SIRKULASI
Gejala (Subjektif):
Riwayat tentang
Hipertensi

: tidak ada riwayat

Masalah jantung

: tidak ada riwayat

Demam rematik

: tidak ada riwayat

Edema mata kaki

: klien pernah mengalami odem pretibial sewaktu


di rawat di RS . Belopa

Phlebitis

: tidak ada

Penyembuhan lambat

: tidak

Klaudikasi

: tidak ada riwayat

Ekstremitas

: tidak ada riwayat

Kesemutan

: tidak ada riwayat

Kebas

: tidak ada riwayat

Batuk Hemoptisis

: tidak ada riwayat

Perubahan Frekuensi / Jumlah urine : tidak ada riwayat


Tanda (Objektif) :
Tekanan Darah
Kanan

: 120/70 mmHg (posisi baring)

Kiri

: 120/70 mmHg (posisi baring)

Nadi

: 86 X/menit

Gap Auskultasi

: Tidak Ada GAP pada saat Auskultasi TD.

Nadi (palpasi)
Karotis

: 86 X/menit

Temporal

: tidak diukur

Jugularis

: 86 X/menit

Radialis

: 86 X/menit

Femoralis : tidak diukur

Popliteal

: tidak diukur

Postibial

Dorsal pedis

: 84 X/menit

: tidak diukur

Jantung (palpasi)
Getaran

: Tidak dipengaruhi oleh getaran

Dorongan

: Tidak dipengaruhi oleh dorongan

Bunyi jantung

: terdengar bunyi jantung I/II/III

Frekuensi

: 86 X/menit

Irama

: regular

Kualitas

: kuat berisi

Friksi gerak

: tidak terdengar

Murmur

: tidak ada

Bunyi napas

: vesikuler

Desiran vaskuler

: tidak terdengar

Distensi vena jugularis

: 5+1

Ekstremitas

: pergerakan passif.

Suhu

: 36,2 0C

Pengisian Kapiler

: kapilarry refill kurang dari 3 detik

Tanda Hoffmans

: tidak ada

Abnormalitas kuku

: tidak ada

Penyebaran/kualitas rambut : merata diseluruh kepala / tidak rontok


Warna :
Membrane mukosa

: lembab, merah

Bibir : tidak ada sianosis

Punggung kuku

: capillary refill kurang dari 3 detik

Konjungtiva

: tidak anemis

Sklera

: tidak ikterus

Diaforesis

: tidak ada

INTEGRITAS EGO
Gejala (Subjektif)
Faktor stress

: tidak ada faktor stress dialami klien

Cara menangani stress

: bercerita kepada keluarga

Masalah-masalah finansial : tidak ada, biaya rumah sakit klien dibiayai


sendiri
Status hubungan

: klien

kepala

keluarga

dan

tidak

ada

perselisihan diantara anggota keluarga


Faktor-faktor budaya :
Agama

: Islam

Kegiatan Keagamaan

: klien taat dalam menjalankan ibadah sholat baik


di rumah maupun di mesjid

Gaya hidup

: klien hidup sederhana

Perubahan terakhir

: klien hanya bisa berbaring dan duduk di tempat


tidur.

Perasaan-perasaan
Ketidakberdayaan

: klien merasa tidak berdaya karena penyakit yang


dideritanya

Keputusasaan

: klien dan keluarga tidak putus asah dalam


menghadapi penyakit yang sekarang dihadapi.

Tanda (Objektif)
Status emosional (Beri tanda cek untuk yang sesuai) :
Tenang

: klien tampak tenang

Cemas

: klien tidak terlihat cemas

Marah

: tidak nampak

Menarik diri

: tidak nampak

Takut

: tidak nampak

Tidak sabar

: klien nampak sabar menghadapi permasalahannya

Mudah tersinggung

: klien tidak mudah tersinggung

Euforik

: tidak terlihat

Respon-respon fisiologik yang terobservasi

: tidak ada yang spesifik

ELIMINASI
Gejala (Subjektif)
Pola BAB

: selama sakit pola BAB klien berubah

Penggunaan laksatif

: klien sudah minum obat laksatif tapi belum BAB

Karakter Feces

: -

Riwayat perdarahan

: tidak ada riwayat

BAB terakhir :

tgl 27/Maret 2014

Hemoroid : tidak

ada

riwayat
Konstipasi

: ada keluhan

Diare : tidak ada keluhan

Pola BAK

: 5 - 6 kali/hari

Inkontinensia/kapan

: tidak ada riwayat

Dorongan

: tidak ada

Retensi

: tidak ada keluhan

Karakter urine

: kuning pekat

Frekuensi : sulit dinilai

Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK

: tidak ada keluhan

Riwayat penyakit ginjal/bladder

: tidak ada keluhan

Penggunaan diuretic

: Terpasang furosemide 2,1 cc/jam


via syringe pump

Tanda (Objektif)
Abdomen
Nyeri tekan

: tidak ada

Massa

: Teraba massa fekal

Ukuran lingkar Abdomen

Lunak/Keras

: lunak

Hemoroid

: tidak ada

: 56 cm

Bissing usus : Terdengar lemah


Perubahan kandung kemih

: tidak ada

BAK terlalu sering

: tidak ada keluhan

MAKANAN/CAIRAN
Gejala (Subjektif)
Diit biasa (tipe)

: saat ini klien diit jantung, dan tinggi serat

Jumlah makanan/hari

: makan 3 kali sehari

Makanan terakhir

: makanan yang disajikan oleh rumah sakit

Pola diit

: diit jantung, tinggi kalori tinggi serat

Kehilangan selera makan

: tidak ada keluhan, Mual/muntah : tidak


ada keluhan

Nyeri ulu hati/salah cerna

: tidak ada keluhan

Yang berhubungan dengan

: tidak ada keluhan

Disembuhkan oleh

: tidak ada keluhan

Alergi/intoleransi makanan : tidak ada riwayat alergi


Masalah-masalah mengunyah/menelan
Gigi

: tidak ada keluhan

: tampak gigi tidak utuh

Berat badan biasa

: klien tidak pernah mengukur berat badannya

Perubahan berat badan

: perubahan berat badan tidak diketahui karena


klien tidak dapat berdiri lama sejak di rawat di
RS.

Penggunaan diuretic

: furosemide 2,1 cc/jam via Sp

Tanda (Objektif)
Berat badan sekarang

: berat badan tidak diketahui karena klien tidak


dapat berdiri sejak di rawat di RS

Tinggi badan

: sulit dinilai

Bentuk badan

: sedikit kurus

Turgor kulit

: kurang elastis

Kelembaban/kering membrane mukosa : lembab


Edema
Umum

: tidak ada

Dependen : tidak ada

Periorbital

: tidak nampak

Asites

Ekstrimtas

: tidak ada

Distensi vena jugularis

: tidak ada (JVP 5 + 1)

Pembesaran tiroid

: tidak nampak

: tidak ada

Hernia/massa : tidak

nampak
Halitosis

: tidak tercium bau khas di mulut

Kondisi gigi/gusi

: sudah tidak utuh

Penampilan lidah

: nampak bersih

Membran mukosa

: lembab

Bising usus

: Terdengar lemah

Bunyi napas

: vesikuler di paru kiri, redup di paru kanan

Urine S/A atau kemstiks : tidak dinilai


PERAWATAN DIRI :
Gejala (Subjektif)
Aktivitas sehari-hari

: dibantu oleh keluarga

Tergantung/mandiri

: tergantung penuh terhadap keluarga

Mobilitas

: terbatas di tempat tidur

Makan

: porsi makan 3 kali sehari

Higiene

: klien dimandikan keluarga selama di rawat di


rumah sakit

Berpakaian

: dibantu oleh keluarga perawat

Toileting

: dibantu di tempat tidur.

Waktu mandi yang diinginkan

: setiap pagi hari

Pemakaian alat bantu/prostetik : klien tidak memakai alat bantu


Bantuan diberikan oleh

: keluarga

Tanda (Objektif)
Penampilan umum

: klien nampak kusuk

Cara berpakaian

: dibantu oleh keluarga

Kebisaaan pribadi

: aktivitas tampak dibantuan oleh keluarga

Bau badan

: tidak tercium

Kondisi kulit kepala

: tampak bersih

Adanya kutu

: tidak ada

NEUROSENSORI
Gejala (Subjektif)
Rasa ingin pingsan/pusing

: Klien mengatakan kadang rasa pusing dan


ingin pingsan

Sakit kepala

: tidak ada keluhan

Lokasi Nyeri

: tidak ada keluhan

Frekuensi

: tidak ada keluhan

Kesemutan/kebas/kelemahan (lokasi) : rasa lemah pada seluruh badan


utamnya pada ektremitas
Stroke (gejala sisa) : tidak ada
Kejang : tidak ada

Tipe : tidak ada

Aura : tidak nampak

Frekuensi : tidak bisa dinilai


Status postikal

: sulit dinilai

Cara mengontrol

: tidak ada

Mata
Kehilangan penglihatan

: tidak ada keluhan

Pemeriksaan terakhir

: tidak pernah periksa

Glaukoma

: tidak ada keluhan

Katarak

: tidak terlihat

Konjungtiva

: tidak Anemis.

Telinga
Kehilangan pendengaran

: tidak ada keluhan

Pemeriksaan terakhir

: tidak pernah periksa

Epistaksis

: tidak ada riwayat

Tanda (Objektif)
Status mental

: tidak ada kelainan

Terorientasi/disorientasi
Waktu

: tidak ada kelainan

Orang

: tidak ada kelainan

Tempat

: tidak ada kelainan

Kesadaran
Mengantuk

: tidak ada

Letargi

: tidak ada

Stupor

: tidak ada

Koma

: tidak ada

Kooperatif

: ya

Menyerang : tidak ada tanda-tanda

Delusi

: tidak ada

Halusinasi

: tidak ada

Afek (gambarkan) : klien merespon dengan baik semua pertanyaan


perawat
Memori
Saat ini

: baik, dapat mengingat kejadian masa lalu

Yang lalu

: tidak ada kelainan

Kaca mata

: tidak memakai kaca mata

Kontak lensa

: tidak memakai kontak lensa

Alat bantu dengar : tidak menggunakan alat bantu dengar


Ukuran/Reaksi pupil
Kanan

: isokor

Kiri

: isokor

Facial drop

: tidak ada

Menelan

: tidak ada gangguan

Genggaman tangan/lepas :
Kanan

: tidak ada kelainan

Postur

: tidak ada perubahan

Refleks tendon dalam

Kiri

: tidak ada kelainan

: normal

Paralisis : tidak ada


NYERI/KETIDAKNYAMANAN
Gejala (Subjektif)
Lokasi

: tidak ada keluhan

Intensitas (1-10)

: -

Frekuensi

: -

Durasi

: -

Penjalaran

: -

Faktor-faktor pencetus

: -

Cara menghilangkan factor-faktor yang berhubungan :


tidak ada keluhan
Tanda (Objektif) :
Mengerutkan muka

: tidak ada keluhan

Menjaga area yang sakit : tidak ada respon


Respons emosional

: tidak ada

Penyempitan fokus

: tidak ditemukan

PERNAPASAN
Gejala (Subjektif)
Dispneu yg berhubungan dengan batuk/sputum :
Riwayat bronchitis

: tidak ada

Tuberculosis

: tidak ada

Asma

: tidak ada

Emfisema

: tidak ada

Pneumonia kambuhan : tidak ada riwayat


Pemajanan terhadap udara berbahaya :
Perokok

: tidak ada riwayat

Lama dalam tahun

bungkus/Hari : -

: -

Penggunaan alat bantu pernapasan

: tampak terpasang O2 nasal kanul 4


lpm

Oksigen

: Ada riwayat penggunaan alat bantu oksigen

Tanda (Objektif)
Pernapasan
Frekuensi

: 30 X/menit

Kedalaman

: tampak

napas

dalam
Simetris

: pengembangan dada simetris kiri dan kanan

Penggunaan otot-otot assesoris

: Nampak penggunaan alat assesoris

Napas cuping hidung

: tidak nampak

Fremitus

: getaran taktil vremitus seimbang kiri dan kanan

Bunyi napas

: vesikuler di paru kiri, ada bunyi nafas tambahan pada paru


kanan

Egofoni

: tidak terdengar

Sianosis

: tidak ada

Jari tabuh

: tidak ada

Karakteristik sputum

: tidak ada produksi sputum

Fungsi mental/Gelisah

: tidak ada gangguan fungsi mental/gelisah

KEAMANAN
Gejala (Subjektif)
Alergi/Sensitivitas

: tidak ada riwayat

Reaksi

: tidak ada riwayat alergi

Perubahan sistim imun lainnya : tidak ada riwayat


Penyebab

: tidak ada riwayat

Riwayat penyakit hubungan seksual (tgl/tipe)

: tidak ada riwayat

10

Perilaku risiko tinggi

: tidak ada riwayat

Periksaan : tidak

pernah
Transfusi darah/jumlah

: tidak pernah (informasi keluarga)

Kapan

: -

Gambaran reaksi

: tidak ada

Riwayat cedera kecelakaan : tidak pernah sebelumnya


Fraktur/dislokasi

: tidak ada riwayat sebelumnya

Artritis/sendi tak stabil

: tidak ada riwayat

Masalah punggung

: tidak ada riwayat

Perubahan pada tahi lalat

: tidak ada riwayat

Pembesaran nodus

: tidak ada riwayat

Kerusakan penglihatan, pendengaran

: tidak ada riwayat

Protese

: tidak ada riwayat penggunaan alat bantu

Alat ambulatory

: tidak ada riwayat

Tanda (Objektif)
Suhu tubuh

: 36,5 0C

Diaforesis

Integritas kulit

: tidak ada masalah

Jaringan parut

: tidak nampak

Kemerahan

: tidak nampak

Laserasi

: -

Ekimosis

: tidak ada

Ulserasi

Luka bakar (derajat/persen)

: Ya

Lepuh :

tidak ada

: tidak pernah

Kekuatan Umum

: klien nampak lemah

Tonus otot

: 3 3
3 3

Cara berjalan

: klien belum mampu berdiri dan berjalan sendiri

ROM

: passif

Parestesia/paralisis

: tidak ada

Hasil kultur, pemeriksaan sistim immune

: belum ada hasil kultur

SEKSUALITAS (KOMPONEN DARI INTERAKSI SOSIAL)


Aktif melakukan hubungan sosial

: sudah tidak

Penggunaan kondom

: tidak pernah

Masalah-masalah/kesulitan seksual

: tidak ada

11

Perubahan terakhir dalam frekuensi minat

: sejak klien sakit

Pria
Gejala (Subjektif)
Rabas penis

: tidak ada riwayat

Gangguan prostat

: tidak ada

Sirkumsisi

: Ya

Vasektomi

: tidak pernah

Melakukan pemeriksaan sendiri


Testis

: tidak pernah

: tidak ada kelainan

Protoskopi/pemeriksaan prostat terakhir

: tidak pernah

Tanda (Objektif)
Pemeriksaan :
Penis/testis

: Tidak ada kelainan

Kutil genital/lest

: Tidak ada kelainan

INTERAKSI SOSIAL
Gejala (Subjektif)
Status perkawinan

: kawin

Lama

: 60 tahun

Hidup dengan

: istri dan ketiga anaknya

Masalah-masalah stress

: tidak ada

Keluarga besar

: istri dan ketiga anaknya

Orang pendukung lain

: tetangga dan keluarga

Peran dalam struktur keluarga

: sebagai kepala keluarga

Masalah-masalah yang berhubungan dengan penyakit/kondisi :


- Klien dan keluarga hanya bisa bersabar dengan kondisi kesehatan klien
dan dihadapkan pada kondisi sekarang.
Perubahan bicara

: tidak ada perubahan

Penggunaan alat bantu komunikasi


Adanya laringektomi

: tidak menggunakan alat bantu

: tidak pernah

Tanda (Objektif)
Bicara

: Ya, mampu berbicara dengan baik

Tidak dapat dimengerti

: dapat dimengerti

Pola bicara tidak bisaa/kerusakan

: tidak ada

Penggunaan alat bantu bicara

: tidak menggunakan alat bantu bicara

Komunikasi verbal/non verbal dgn keluarga/orang terdekat :


- Tidak ada gangguan dalam berkomunikasi
Pola interaksi keluarga (perilaku)

: tidak ada kelainan

12

PENYULUHAN/PEMBELAJARAN
Gejala (Subjektif)
Bahasa dominan (khusus)
Melek huruf

: bahasa indonesia

: klien sudah tidak mampu membaca dan menulis saat ini

Tingkat pendidikan

: SLTA

Ketidakmampuan belajar (khusus)

: tidak ada

Keterbatasan kognitif

: tidak ada

Keyakinan kesehatan/yang dilakukan : klien

percaya

akan

tindakan

dokter dan perawat


Orientasi spesifik terhadap perawatan kesehatan (seperti dampak dari
agama/cultural yg dianut) :
- Klien yakin bahwa penyakit yang dideritanya adalah merupakan cobaan
dari Allah SWT.
Faktor risiko keluarga (tandai hubungan) :
Diabetes

: tidak ada riwayat DM dalam keluarga klien

Tuberkulosis

: tidak ada riwayat TB dalam keluarga klien

Penyakit jantung

: tidak ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga


klien

Stroke

: tidak ada riwayat penyakit stroke dalam keluarga


klien

TD tinggi

: tidak ada riwayat hipertensi dalam keluarga klien

Epilepsi

: tidak ada riwayat epilepsi dalam keluarga klien

Penyakit ginjal

: tidak ada riwayat penyakit ginjal dalam keluarga klien

Kanker

: tidak ada riwayat penyakit kanker dalam keluarga


klien

Penyakit jiwa

: tidak ada riwayat penyakit jiwa dalam keluarga klien

Lain-lain

: tidak ada riwayat penyakit menular lainnya dalam


keluarga klien

Obat yang diresepkan (lingkari dosis terakhir) :


- Semenjak di rawat di RS Wahidin, klien mendapatkan obat oral dan
injeksi

13

Obat

Dosis

Waktu

Tujuan

Spirinolaktone

25 mg

pagi

Diuretik hemat kalium

Clopidogrel

75 mg

siang

Antitrombotik

1 amp/12 jam

Jam 12.00

Anti emetik

Amlodipin

5 mg

Malam

Ca Antagonis

Alprazolam

0,5 mg

Malam

Anti depresan

Sotatic

fasorbid

1 mg/jam/sp

Anti Angina

laksativ

2x1

Untuk melancarkan BAB

Obat-obat tanpa resep :


Obat-obat bebas

: -

Obat-obatan jalanan

: -

Perokok tembakau

: -

Tembakau : -

Penggunaan alkohol (Jumlah/frekuensi) : tidak pernah


Diagnosis saat masuk perdokter

: CHF fc III ec.CAD

Alasan dirawat per pasien

: membutuhkan penanganan medis lanjut

Riwayat keluhan terakhir

: Sesak napas dan mudah lelah

Harapan pasien terhadap perawatan/pembedahan sebelumnya :


- Klien berharap dapat sembuh dari penyakitnya
Bukti kegagalan untuk perbaikan

: Tidak ada

Pemeriksaan fisik lengkap terakhir : Sesak napas


Pertimbangan rencana pulang
DRG yg menunjukkan lama dirawat rata-rata :
Tgl informasi didapatkan

: belum ada rencana pulang

1. Tanggal pulang yg diantisipasi

: belum ada

2. Sumber-sumber yang tersedia :


- Orang

: keluarga, perawat, dokter

- Keuangan

: perawatan sepenuhnya ditangung sendiri

3. Perubahan-perubahan yang diantisipasi dalam situasi kehidupan


setelah pulang

Sesak Dan Kelelahan

14

4. Area yang mungkin membutuhkan perubahan/bantuan :


- Pada jantung klien dan pernapasan
Penyiapan makanan

: oleh keluarga

Berbelanja : oleh keluarga

Transportasi

: oleh keluarga

Ambulasi

Obat/terapi IV

: perawat

Pengobatan : oleh perawat dan dokter

Perawatan luka

: perawat dan dokter

Peralatan

: oleh perawat dan dokter

Bantuan perawatan diri (khusus)

: oleh keluarga

: informasi tentang prognosa penyakit,


perawatan

diri

dan

pemenuhan

kebutuhan sehari-hari.
Gambaran fisik Rumah (khusus)

: klien tinggal di rumah sederhana di


kampungnya

bersama

istri

&

anaknya.
Bantuan merapikan/pemeliharaan rumah

: oleh istri dan anaknya.

Fasilitas kehidupan selain rumah

: tidak ada

Pemerikasaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium tanggal 4 April 2014
Pemeriksaan

Hasil

Interpretasi

- WBC

13,7 103/uL

4,00 10,00

- RBC

5,07 106/mm3

4,00 6,00

- HGB

15,5 gr/dL

12 - 16

- HCT

47,6 %

37 48

- MCV

94 mm3

80-100

- MCH

30,6 pg

27-32

- MCHC

32,6 g/dl

32-36

85 L 10 3/mm3

150-400

- MPV

9,6 Nm3

6-11

- PCT

0,081 %

0,150-0,500

- PDW

19,5 h

11-18

- NEU

73,8 %

0,00 99,9

PLT

15

2. Pemeriksaan laboratorium kimia klinik tanggal 4 April 2014


Pemeriksaan
- GDS

Hasil
151 mg/dl

Interpretasi
< 200

3. Pemeriksaan laboratorium Fungsi ginjal tanggal 4 April 2014


Pemeriksaan

Hasil

- Ureum

119 mg/dl

Interpretasi
10-50

- Creatinin

2,00 mg/dl

< 1,3

- Asam urat

9,3 mg/dl

3,4-7,0

4. Pemeriksaan laboratorium Fungsi Hati tanggal 4 April 2014


Pemeriksaan

Hasil

Interpretasi

- SGOT

233 U/L

< 38

- SGPT

456 U/L

< 41

5. Pemeriksaan laboratorium enzim jantung tanggal 4 April 2014


Pemeriksaan

Hasil

Interpretasi

- TROPONIN T

0,16 mg/ml

< 0,05 mg/ml

- CK

136 U/L

<190

- CK-MB

11,1 U/L

<25

6. Pemeriksaan laboratorium elektrolit tanggal 4 April 2014


- Elektrolit :
Natrium

131

136 145 mmol/L

Kalium

4,5

3,5 5,1 mmol/L

Klorida

105

97 111 mmol/L

7. Laboratorium tanggal 06 april 2014


Kimia klinik
Fungsi Ginjal
Pemeriksaan

Hasil

- Ureum

65 mg/dl

Interpretasi
10-50

- Creatinin

1,6 mg/dl

< 1,3

- Asam urat

5,2 mg/dl

3,4-7,0

Fungsi hati
Pemeriksaan

Hasil

Interpretasi

- SGOT

94 U/L

< 38

- SGPT

165 U/L

< 41

- Bilirubin total

2,15 mg/dl

<1,1

16

- Bilirubin direct

1,91 mg/dl

<0,30

- Alkali phospat

69 u/l

< 270

- Gamma GT

138 u/l

11-50

- Protein total

7,0 gr/dl

6,6 8,7

- Albumin

3,2 gr/dl

3,3 5,0

- Globulin

3,8 gr/dl

1,5 5,0

lemak
Pemeriksaan

Hasil

- Cholesterol Total

136 mg/dl

Interpretasi
200

- Cholesterol HDL Direct 8 mg/dl

> 55

- Cholesterol LDL Direct 84 mg/dl

<130

- Trigliserida

0- 200

139 mg/dl

8. Pemeriksaan EKG tanggal 7 Maret 2014


a. Irama : Sinus ritme
b. Frekuensi 72 x/m
c. P wave : Normal
d. P-R interval : 0,20 detik
e. QSR Wave : - Morfologi : Q Patologis lead II, III, Avf
- Durasi

: 0,16 detik

- Axis

: LAD (Left Axis Deviasi)

f. S-T Segment : Isoelektrik


g. T Wave : normal
Kesan Infark inferior
9. Pemeriksaan USG tanggal 8 April 2014
Kesan : Efusi Pleura dekstra
10. Pemeriksaan Angiografi tgl
Kesan : CAD 3 VD

17

KLASIFIKASI DATA

Data Subjektif :
- Klien mengatakan sesak saat berbaring
- Klien mengatakan badan terasa lemah dan mudah lelah
- Keluarga klien mengatakan klien belum BAB 10 hari
- Klien mengatakan kebutuhan hariannya dibantu oleh kelurga
Data Objektif :
- KU Sedang
- Kesadaran composmentis
- TTV : TD : 120 70, N : 82 x menit, S : 36,5 0C, R : 30 x/menit
- Klien tampak sesak.
- Tampak penggunaan otot aksesoris saat bernapas
- Tonus Otot 3

- ROM : Gekan Pasif


- Klien tampak lemah
- Peristaltik lemah
- Teraba massa fekal
- Terdengar ronchi di paru kanan bawah
- Terpasang O2 nasal kanul 4 lpm
- Terpasang furosemide 2,1 cc/jam via SP
- ADL klien tampak dibantu keluarga

18

- Pemeriksaan laboratorium bermakna tanggal 4 April 2014


Pemeriksaan

Hasil

Interpretasi

TROPONIN T

Ureum

65 mg/dl

10-50

Creatinin

1,6 mg/dl

< 1,3

SGOT

94 U/L

< 38

SGPT

165 U/L

< 41

Bilirubin total

2,15 mg/dl

<1,1

Bilirubin direct

1,91 mg/dl

<0,30

Gamma GT

138 u/l

11-50

0,16 mg/ml

< 0,05 mg/ml

- Pemeriksaan EKG : Infark Inferior


- Pemeriksaan USG Thoraks : Efusi Pleura dekstra
- Pemeriksaan Angiografi : CAD 3VD

19

ANALISA DATA
NO
1

DATA

ETIOLOGI

Data Subjektif :
- Klien mengatakan sesak saat
berbaring.
Data Objektif :
- Klien tampak lemah
- Klien tampak sesak
- Tampak

penggunaan

otot

aksesoris saat bernapas


- Terpasang o2 nasal kanul 4
lpm
- Terdengar

ronchi

di

paru

kanan bawah
- Terpasang

furosemide

2,1

cc/jam via SP

Data Subjektif :
- Klien

mengatakan

badan

terasa lemah dan mudah lelah


Data Objketif :
- Klien tampak sesak.
- Tampak

penggunaan

aksesoris saat bernapas


- Tonus Otot 3

otot

Disfungsi Miocard

Kontraktilitas

Beban Jantung

C.H.F

Gagal Pompa Ventrikel


kiri

Backward failure

Left ventrikel end


diastolic meningkat

Meningkatkan tekanan
vena pulmonalis

Tekanan Kapiler paru

Edema Paru

Pola napas tidak efektif


CAD 3VD

Jantung kurang
mendapatkan nutrisi dan
o2

Disfungsi Miocard

Kontraktilitas

Beban Jantung

C.H.F

MASALAH
KEPERAWATAN
Pola Napas tidak
efektif

Penurunan Curah
jantung

20

NO

DATA

ETIOLOGI

- ROM : Gekan Pasif

MASALAH
KEPERAWATAN

Penurunan CO

- Klien tampak lemah


- Pemeriksaan EKG : Infark
Inferior
- Pemeriksaan Angiografi : CAD
3VD
- TROPONIN T

0,16

mg/ml

< 0,05 mg/ml

- SGOT

94 U/L

< 38

- SGPT

165 U/L

< 41
C.H.F

Data Subjektif :
- Klien mengatakan badannya
terasa lemah dan mudah lelah
- Klien mengatakan kebutuhan
hariannya

dibantu

oleh

Gagal pompa ventrikel


kiri

Forward failure

Suplai darah ke jaringan

keluarga

Data Objketif :
- Klien tampak lemah
- ADL

Itoleransi aktivitas

klien

dibantu

oleh

keluarga
- ROM : Gerakan Pasif
- Tonus Otot 3

Metabolism anaerob

Penimbunan asam laktat

Penurunan ATP

Fatique

Intoleransi Aktivitas

Data Subjektif :
- Keluarga

klien

mengatakan

klien belum BAB 10 hari.

C.H.F

Konstipasi

Gagal pompa ventrikel


kiri

21

NO

DATA
Data Objektif :
- Peristaltik Lemah
- Teraba Massa Fekal.

ETIOLOGI

MASALAH
KEPERAWATAN

Forward failure

Suplai darah ke jaringan

Metabolism anaerob

Penimbunan asam laktat

Penurunan ATP

Fatique

Tirah baring

Penurunan Motilitas
Usus

Konstipasi

22

RENCANA KEPERAWATAN

NO
1

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kerusakan integritas kulit

TUJUAN
NOC :

INTERVENSI

RASIONAL

NIC : Pressure Management

berhubungan dengan Imobilitas Setelah


fisik akibat dislokasi sendi tindakan

1. Anjurkan
pasien
untuk 1. Mengindarkan suhu terlalu panas
menggunakan pakaian yang longgar
pada permukaan kulit klien

pinggul, ditandai dengan :

2. Hindari kerutan pada tempat tidur

Data Subjektif :
- Keluarga Klien mengatakan ada
luka baring diatas bokong klien.
Data Objektif :
- Aktivitas
dibantu

sehari-hari

nampak

oleh

keluarga

dan

nampak

hanya

bisa

perawat
- Klien

berbaring di tempat tidur


Nampak Luka dekubitus diatas
bokong ukuran 5x4 cm

dilakukan
keperawatan
kerusakan integritas kulit
pasien teratasi dengan
kriteria hasil:
- Integritas kulit yang
baik bisa dipertahankan
(sensasi,
elastisitas,
temperatur,
hidrasi,
pigmentasi)
- Tidak ada luka/lesi pada
kulit
- Perfusi jaringan baik
- Menunjukkan
pemahaman
dalam
proses perbaikan kulit
dan
mencegah
terjadinya
sedera
berulang
- Mampu melindungi kulit
dan mempertahankan
kelembaban kulit dan
perawatan alami
- Menunjukkan
terjadinya
proses
penyembuhan luka

2. Menghindarkan dari struktur kulit


yang tidak rata yang menyebabkan
mudahnya terjadi luka.

3. Mobilisasi pasien (ubah posisi 3. Menghindarkan tekanan yang lama


pasien) setiap dua jam sekali
pada kulit serta menjaga perfusi tetap
lancer pada kulit.
4. Monitor
kulit
kemerahan

akan

adanya 4. Mencegah resiko timbulnya


akibat perfusi yang tidak lancar.

luka

5. Oleskan lotion atau minyak/baby 5. Dapat menjaga kulit yang tertekan


oil pada derah yang tertekan
tetap lembut dan terhindar dari panas
akibat tekanan.
6. Monitor status nutrisi pasien

6. Mengetahui status nutrisi klien


dihubungkan dengan cepatnya proses
penyembuhan luka.

7. Memandikan pasien dengan sabun 7. Menghindarkan pasien dari sumber


dan air hangat.
infeksi yang dapat mempengaruhi
penyembuhan luka.

23

NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN

INTERVENSI

RASIONAL

8. Observasi luka : lokasi, dimensi, 8. Mengetahui kondisi luka sehingga


kedalaman
luka,
dapat diambil langkah penyembuhan
karakteristik,warna
cairan,
yang sesuai dengan karakteristik luka.
granulasi, jaringan nekrotik, tandatanda infeksi lokal, formasi traktus
9. Kolaburasi ahli gizi pemberian diet 9. Membantu proses penyembuhan luka
TKTP, vitamin
dari dalam dengan status nutria yang
baik.
10. Cegah kontaminasi feses dan urin

10. Urin dan feses akan menjadi sumber


infeksi jika tersentuh luka.

11. Lakukan tehnik perawatan luka 11. Meminimalkan


sumber
infeksi
dengan steril
terkontaminasi dengan luka sehingga
luka cepat sembuh.
2

Nyeri kronik berhubungan dengan NOC:


Comfort level
Tekanan/kekerasan
langsung Pain control
Pain level
/injury ditandai dengan :
Data Subjektif :
- Klien

mengatakan

bahwa

keluhan nyeri bertambah jika


kakinya digerakan
- Klien

mengeluh

nyeri

pada

pinggul dan ekstremitas kanan

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
nyeri kronis pasien
berkurang dengan kriteria
hasil:
Tidak ada ekspresi
menahan nyeri dan
ungkapan secara
verbal
Tidak ada tegangan
otot

NIC :

Pain Manajemen
1. Memperlihatkan status nyeri yang
1. Monitor
kepuasan
pasien
klien rasakan
terhadap manajemen nyeri
2. Tingkatkan istirahat dan tidur 2. Membantu merelaksasikan
sehingga nyeri bisa dikontrol.
yang adekuat
3. Kelola anti analgetik

tubuh

3. Menurunkan nyeri melalui mekanisme


penghambatan rangsang nyeri baik
secara sentral maupun perifer.

4. Jelaskan pada pasien penyebab 4. Pasien mengetahui apa saja yang


dapat menimbulkan nyeri sehingga
nyeri
24

NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN

INTERVENSI

RASIONAL

jika digerakan

penyebab bisa diminimalkan.

Data Objketif :
- Ekpresi wajah nampak meringis
- Sensasi nyeri bertambah jika
disentuh

pada

daerah

ekstremitas kanan
- Skala nyeri 7 (sedang)
3

Gangguan

Mobilitas

Fisik NOC :
Joint Movement :
berhubungan
dengan
Active
Tekanan/kekerasan
langsung Mobility Level
Self care : ADLs
/injury ditandai dengan :
Transfer
Data Subjektif :
performance
Setelah
dilakukan
- Klien mengatakan merasa tidak
tindakan keperawatan
berdaya karena aktivitas hanya gangguan
mobilitas
fisik teratasi dengan
terbatas di tempat tidur
kriteria hasil:
- Klien
mengatakan
bahwa Klien meningkat
dalam aktivitas fisik
keluhan nyeri bertambah jika
Mengerti tujuan
kakinya digerakan
dari peningkatan
mobilitas
- Klien mengatakan bahwa saat ini
Memverbalisasikan
tidak bisa melaksanakan sendiri
perasaan dalam

5. Lakukan
nonfarmakologis
masase punggung)

tehnik 5. Mengalihkan
perhatian
terhadap
(relaksasi,
nyeri, meningkatkan kontrol terhadap
nyeri yang mungkin berlangsung lama

6. Evaluasi keluhan nyeri (skala, 6. Menilai perkembangan masalah klien.


petunjuk verbal dan non verval,
perubahan tanda-tanda vital)

NIC :
Exercise therapy : ambulation

1. Monitoring
vital
sign 1. Mengetahui kesiapan dan status fisik
sebelum/sesudah latihan dan lihat
klien dalam melakukan latihan
respon pasien saat latihan.
2. Konsultasikan dengan terapi fisik 2. Membantu ambulasi klien yang baik
dan benar sehingga terhindar dari
tentang rencana ambulasi sesuai
cedera lanjut.
dengan kebutuhan.
3. Kaji kemampuan
mobilisasi

pasien

dalam 3. Mengetahui kemampuan klien dalam


bergerak di tempat tidur.

4. Dampingi dan Bantu pasien saat 4. Kebutuhan ADLs ps dapat terpenuhi


mobilisasi dan bantu penuhi
walaupun dengan dibantu ditempat
kebutuhan ADLs ps.
tempat tidur.
5. Ajarkan pasien bagaimana merubah 5. Menghindarkan klien dari cedera
posisi .
lanjut serta terjaga keamanan klien.
25

NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN
aktivitasnya

seperti

sebelum

sakit
- Klien mengeluh lemah pada
ekstremitas kanan
- Klien

mengeluh

nyeri

pada

pinggul dan ekstremitas kanan

TUJUAN
meningkatkan
kekuatan dan
kemampuan
berpindah
Memperagakan
penggunaan alat
Bantu untuk
mobilisasi (walker)

INTERVENSI

RASIONAL

perkembangan
6. Evaluasi kemampuan mobilisasi 6. Menilai
imobilisasi
klien
klien dan program imobilisasi

masalah

jika digerakan
Data Objketif :
- Klien

nampak

hanya

bisa

berbaring di tempat tidur


- Klien nampak lemah
- Mobilitas nampak terbatas di
tempat tidur
- Nampak edema pada kaki kiri
dan kanan
- Nampak pemenuhan kebutuhan
klien tergantung penuh terhadap
keluarga
- Nilai kekuatan otot 1 (otot tidak
dapat

berkontraksi)

pada

ekstremitas kanan
26

NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN

INTERVENSI

RASIONAL

- Pergerakan nampak passif


- Sensasi nyeri bertambah jika
disentuh

pada

daerah

ekstremitas kanan
- Ekpresi wajah nampak meringis
Sensasi nyeri bertambah jika
disentuh

pada

daerah

ekstremitas kanan

Gangguan

body

image NOC:
Body image
berhubungan
dengan
Self esteem
Tekanan/kekerasan
langsung Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
/injury ditandai dengan :, ditandai
gangguan body image
dengan :
pasien teratasi dengan
kriteria hasil:
Data Subjektif :
Body image positif
- Klien dan keluarga mengatakan Mampu
mengidentifikasi
cemas
memikirkan
kondisi
kekuatan personal
kesehatan klien dan dihadapkan Mendiskripsikan
secara faktual
pada kondisi kesehatan yang
perubahan fungsi
semakin parah
tubuh.

NIC :
Body image enhancement
1. Kaji
secara
verbal
nonverbal
respon
terhadap tubuhnya

dan
klien

1. Teridentifikasi
secara
langsung
gangguan body image klien saat ini.

2. Mengetahui sejauh mana gangguan


body image yang klien rasakan saat
2. Monitor frekuensi mengkritik
ini.
dirinya.
3. Jelaskan tentang pengobatan, 3. Meningkatkan kepercayaan diri klien
sehingga menurunkan gangguan body
perawatan,
kemajuan
dan
image yang klien rasakan.
prognosis penyakit.
4. Dorong klien mengungkapkan 4. Melegakan perasaan klien dan
membuat koping klien menjadi efektif
perasaannya.

27

NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Klien mengatakan merasa tidak
berdaya karena aktivitas hanya

TUJUAN

INTERVENSI

RASIONAL

Mempertahankan
interaksi sosial

terbatas di tempat tidur


Data Objektif :
- Nampak

deformitas

pada

ekstremitas kanan bawah klien.


- Nilai kekuatan otot 1 (otot tidak
dapat

berkontraksi)

pada

ekstremitas kanan bawah


- Pergerakan nampak passif.
- Nampak edema pada kaki kiri
dan kanan.
5

NIC :
Kecemasan berhubungan dengan NOC :
Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
- Kontrol kecemasan
Perubahan
status
kesehatan,
1. Mengetahui status dan tingkat
- Koping
1. Identifikasi tingkat kecemasan
kecemasan yang klien rasakan
ditandai dengan :
Setelah
dilakukan
asuhan
keperawatan 2. Nyatakan dengan jelas harapan
Data Subjektif :
2. Pasien mengetahui harapan yang akan
pada klien kecemasan
terhadap pasien.
dicapainya dengan pengobatan dan
- Klien dan keluarga mengatakan teratasi dgn kriteria
terapi yang akan dijalankan .
hasil:
cemas
memikirkan
kondisi
Klien
mampu 3. Jelaskan semua prosedur dan apa
3. Informasi yang jelas tentang semua
kesehatan klien dan dihadapkan
mengidentifikasi
yang dirasakan selama prosedur.
tindakan akan bisa diterima oleh klien
dan mengungkapkan
pada kondisi kesehatan yang
sehingga
tidak
menimbulkan
gejala cemas
kecemasan

28

NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN
semakin parah.

TUJUAN

Mengidentifikasi,
mengungkapkan
Data Objektif :
dan menunjukkan
- Klien dan keluarga nampak
tehnik
untuk
mengontol cemas
cemas
Vital sign dalam
- Klien nampak lemah.
batas normal.
Postur
tubuh,
- Nampak ekspresi wajah klien
ekspresi
wajah,
murung
bahasa tubuh dan
tingkat
aktivitas
menunjukkan
berkurangnya
kecemasan

INTERVENSI

RASIONAL

4. Berikan informasi faktual mengenai 4. Pasien tidak memikirkan akan hal-hal


diagnosis, tindakan prognosis .
buruk tentang penyakitnya dan paham
dengan semua tindakan yang akan
dilakukan pada dirinya.
5. Libatkan
keluarga
untuk 5. Menumbuhkan adanya rasa dukungan
mendampingi klien.
dari
keluarga
akan
harapan
kesembuhan klien.
6. Instruksikan pada pasien untuk 6. Menurunkan derajat kecemasan yang
menggunakan tehnik relaksasi
dirasakan klien.
7. Dengarkan dengan penuh perhatian 7. Klien akan tenang
diperhatikan.
8. Dorong
pasien
mengungkapkan
ketakutan, persepsi

dan

merasa

untuk 8. Persepsi negatif dan ketakutan klien


perasaan,
akan kondisi yang tidak diungkapkan
akan memperburuk kecemasan yang
klien rasakan.

29

CATATAN PERKEMBANGAN HARI PERTAMA

NO. DX

TGL / JAM

13 Maret 2014

IMPLEMENTASI

EVALUASI
13 Maret 2014, jam 14.00 Wita

08.45

1. Menganjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang S : longgar


O : - Tampak luka decubitus tertutup kain gaas

10.05

2. Menghindari kerutan pada tempat tidur dengan cara merapikan


seprei
3. Memonitor kulit akan adanya kemerahan

A : - Masalah belum teratasi.


P : - Pertahankan intervensi 1, 2, 3, 4 ,5,6 dan 7

4. Mengoleskan baby Oil di bagian belakang tubuh klien yang


tertekan
5. Memonitor status nutrisi pasien

10 .40

6. Mengganti Verban dengan tehnik steril.


7. Mengobservasi luka : lokasi, dimensi, kedalaman luka,
karakteristik,warna cairan, granulasi, jaringan nekrotik, tandatanda infeksi lokal, formasi traktus

30

NO. DX

TGL / JAM

13 Maret 2014

IMPLEMENTASI

EVALUASI
13 Maret 2014, jam 14.00 Wita

09.00

1. Memonitor kepuasan pasien terhadap manajemen S : - Klien mengatakan nyeri berkurang


nyeri
- Klien mengatakan nyeri bertambah jika

09.05

2. Menjelaskan pada pasien penyebab nyeri

pergerakan berlebihan pada ekstremitas


kanan bawah.

09.07

3. Mengajarkan Tehnik Relaksasi Napas dalam pada klien

O : - Ekspresi wajah tidak meringis


- Skala nyeri 5

12.00

4. Injeksi Ketorolak 30 mg

A : - Masalah belum teratasi.

14.00

5. Mengevaluasi keluhan nyeri (skala, petunjuk verbal


dan non verval, perubahan tanda-tanda vital)

13 Maret 2014
09.00

P : - Pertahankan intervensi 1, 2, 3, 4, dan 5

13 Maret 2014, jam 14.00 Wita


1.

S : - Klien mengatakan klien masih sakit saat

Mengkaji kemampuan pasien dalam mobilisasi

merubah posisi.
09.10

2.

O : - Klien Nampak kesakitan dan sulit saat

Mengajarkan pasien bagaimana merubah posisi .

membalikan badannya.
14.00

3.

Mengevaluasi

kemampuan

program imobilisasi

mobilisasi

klien

dan

- Kebutuhan ADL klien masih dibantu oleh


perawat dan keluarga klien.
A : - Masalah belum teratasi.
P : - Pertahankan intervensi 1, 2, 3,

31

NO. DX

TGL / JAM

13 Maret 2014
09.03

IMPLEMENTASI

EVALUASI
13 Maret 2014, jam 14.00 Wita

1. Mengkaji secara verbal dan nonverbal respon klien S : - Klien mengatakan dia tidak ingin kakinya

terhadap tubuhnya

09.10

terus menerus sperti ini

2. Menjelaskan

tentang
pengobatan,
kemajuan dan prognosis penyakit.

3. Memberikan

perasaannya.

dorongan

klien

perawatan,

mengungkapkan

- Klien mengatakan kaki kanannya yang sakit


menggangu bentuk tubuhnya, tidak seperti
dulu lagi
O : - ekspresi wajah murung

14.00

4.

Mengevaluasi

kemampuan

mobilisasi

klien

dan

- Klien nampak lemah.

program imobilisasi.
A : - Masalah belum teratasi.
P : - Pertahankan intervensi 1, 2, 3, dan 4
5

13 Maret 2014
09.20

13 Maret 2014, jam 14.00 Wita


S : - Klien mengatakan kenapa dirinya belum

1. Mengidentifikasi tingkat kecemasan

Hasil : Klien masuk dalam cemas ringan

10.30

dioperasi hingga saat ini

2. MenJelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan


selama prosedur.

- Klien

mengatakan

cemas

dengan

penyakitnya yang sudah lama dideritanya.


O : - Ekspresi wajah Nampak cemas

3. Memberikan

informasi
tindakan prognosis .

faktual

mengenai

diagnosis,

11.25

4. Melibatkan keluarga untuk mendampingi klien.

13.20

5. Memberikan dorongan pasien untuk mengungkapkan


perasaan, ketakutan, persepsi

- Klien Nampak lemah


A : - Masalah belum teratasi.
P : - Pertahankan intervensi 1, 2, 3, 4 dan 5

32

CATATAN PERKEMBANGAN HARI KEDUA

NO. DX

TGL / JAM

14 Maret 2014

IMPLEMENTASI

EVALUASI
14 Maret 2014, jam 07.00 Wita
Menurut laporan perawat sejak pukul 01.00 dini
hari tanggal 14 Maret 2014 klien gelisah sampai
pukul 07.00 klien tidak sadarkan diri .setelah
dilakukan resusitasi pada klien sekitar 1 jam
akhirnya klien tidak tertolong dan meninggal
dunia pada pukul 08.00

33

Vous aimerez peut-être aussi