Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
STEP 1
1. Pneumonia severity index : adalah suatu ukuran untuk menentukan tingkat keparahan
pneumonia,untuk identifikasi pada pneumonia CAP.
2. Infiltrat : bisa terdapat pada foto thorax.
Radio Densitas yang Terjadi akibat proses inflamasi
Menghasilkan bayangan konsolidasi/kepadatan jaringan paru
STEP 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Mengapa batuk berdahak kental hijau disertai badan panas sejak 10 hari ?
Mengapa dilakukan pemeriksaan sputum?dan interpretasi
Mengapa didapatkan pada lobus tengah paru kanan,suara redup?
Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan vital sign?
Apa saja penjabaran skor pneumonia serverity index?
Apa saja macam penyakit parenkim paru?
Apa hubungan keluhan dengan umur pasien?
Penatalaksanaan,untuk antibiotik dan batuk?
DD?
Pemeriksaaan penunjang?
Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan foto rontgen thorax?
Faktor resiko dari skenario?
STEP 3
1. Mengapa batuk berdahak kental hijau disertai badan panas sejak 10 hari ?
Sumber : RESPIROLOGI
Demographic factors
+10
Women
-10
+10
Coexisting illnesses
Neoplastic disease
+30
Liver disease
+20
+10
Cerebrovascular disease
+10
Renal disease
+10
+20
+20
+15
+10
+30
+20
+10
Hematocrit <30%
+10
+10
Risk Class
Low
Based on algorithm
0.1%
Low
II
<= 70
0.6%
Low
III
71-90
0.9%
Moderate
IV
91-130
9.3%
High
Score
Mortality
>130
27.0%
Outpatient
treatment
Hospital
admission
SUMBER
* Interactive tool from the Assessment of the Variation and Outcomes of Pneumonia: Pneumonia Patient
Outcomes Research Team Final Report. AHRQ Publication No. 97-N009.
4. Berdasarkan konsistensinya
a. Sputum berwarna merah muda dan berbusa : merupakan tanda edema paru
akut, gagal jantung kiri atau stenosis mitral
b. Sputum yang berlendir, lekat dan berwarna abu2 atau putuh : tanda bronkitis
kronik
c. Sputum berbau busuk : tanda abses paru atau bronkiektasis
Patofisiologi, Sylvia A. Price, IPD jilid II, FKUI
5. Mengapa didapatkan pada lobus tengah paru kanan kiri,suara redup?
karena ada inf. Di alveolusnya memebran paru mengalami peradangan dan berlubang
Ada cairan sel drh mrh dan sel drh putih masuk ke alveoli lalu alveoli infeksi dan akhirnya
menyebar sehingga paru terisi cairan sehingga saat perkusi,paru redup
6. Apa saja penjabaran skor pneumonia serverity index?
Demographic factors
+10
Women
-10
+10
Coexisting illnesses
Neoplastic disease
+30
Liver disease
+20
+10
Cerebrovascular disease
+10
Renal disease
+10
+20
+20
+15
+10
+30
+20
+10
Hematocrit <30%
+10
+10
Risk Class
Low
Based on algorithm
0.1%
Low
II
<= 70
0.6%
Low
III
71-90
0.9%
Moderate
IV
91-130
9.3%
High
Score
>130
Mortality
27.0%
Outpatient
treatment
Hospital
admission
SUMBER
* Interactive tool from the Assessment of the Variation and Outcomes of Pneumonia: Pneumonia Patient
Outcomes Research Team Final Report. AHRQ Publication No. 97-N009.
8. Pemeriksaaan penunjang?
1)
Anamnesis :
9. Penatalaksanaan
Antibiotik :penicilin G
Kortikosteroid ,pada keadaan sepsis berat
inotropik obat dopamin :untuk komplikasi gangguan sirkulasi atau gagal ginjal/dobotamin,
terapi oksigen,diberikan untuk mencapaik Pa oksigen 80-100 mmhg./saturasi 95-96%
nebulizer,untuk mengencerkan dahak yang kental
ventilasi mekanis
ADA 3 TERAPI
-konservatif= obatan
-suportif : psikoterapi
-pembedahan: kalau ada percabangan bronkus yang rusak
10. DD?
-Bronkopneumonia
-pneumonia nosokomial
-pneumonia komunitas
-pneumonia aspirasi
11. Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan foto rontgen thorax?
Pengambilan foto ini yang paling sering dilakukan pada pasien gawat,
misalnya di ruang rawat darurat atau rawat intensif. Cara mengambil pasien
ditidurkan dalam posisi 450 dan pemotretan dilakukan saat inspirasi.
Posisi Lateral
Pengambilan posisi lateral tergantung atas indikasi apakah lateral kiri atau
lateral kanan. Posisi ini dipakai pada pemeriksaan angiografi (untuk melihat
kebocoran septum jantung, aneurisma aorta dan sebagainya).
Penilaian Pembuluh Darah Paru
Hilus adalah tempat arteri pulmonalis, vena pulmonalis, bronkus dan saluran
limfe masuk ke dalam paru. Hilus kanan letaknya kira-kira di pertengahan dari jarak
apeks paru ke diafragma kanan. Hilus kiri letaknya lebih tinggi sedikit. Dari hilus ini
dapat diikuti cabang-cabang dari arteri pulmonalis di dalam paru-paru yang makin
kecil ke arah perifer. Vena pulmonalis tidak selalu terlihat pada radiografi polos,
kecuali pada mitral stenosis. Pembuluh darah paru di lapangan bawah tampak lebih
banyak dari pada lapangan paru atas. Trakea tampak jelas sebagai garis tengah
dengan densitas film yang lebih sedikit. Percabangan trakea terdapat pada torkal ke5.
Perubahan pada Trachea
1. Hypoplastic trachea
2. Tracheal stenosis
3. Collapsed trachea
4. Tracheal tumor
5. Tracheal rupture
6. Bronchial collapse
7. Bronchitis
8. Bronchiectasis
9. Bronchial obstruction
Perubahan pada paru
1. interstitial pneumonia
2. Aspiration pneumonia
3. Broncopneumonia
4. Eosinophilic pneumonia
5. Pulmonary abscess
6. Parasitic pneumonia
7. Mycotic pneumonia (pneumonomycosis)
8. Edema pulmonum
9. Asthma-like disease
10. Pulmonary haemoragica
11. Pulmonary Neoplasia
12. Emphysema pulmonum
13. Atelectatis
14. Lung torsion
15. Chronic obstruktive lung disease
http://dc99.4shared.com/doc/tCqIxQBL/preview.html
12. Faktor resiko dari skenario?
Cara penularan virus atau bakteri Pneumonia sampai saat ini belum diketahui pasti, namun
ada beberapa hal yang memungkinkan seseorang beresiko tinggi terserang penyakit
Pneumonia. Hal ini diantaranya adalah :
1. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan para
penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus. Begitupula bagi mereka
yang pernah/rutin menjalani kemoterapy (chemotherapy) dan meminum obat golongan
Immunosupressant dalam waktu lama, dimana mereka pada umumnya memiliki daya tahan
tubuh (Immun) yang lemah.
2. Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi pada saluran
pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi muccus (riak/dahak), Apabila
riak/dahak mengandung bakteri maka dapat menyebabkan Pneumonia. Alkohol dapat
berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal ini menyebabkan lemahnya daya tahan
tubuh dalam melawan suatu infeksi.
3. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien yang dilakukan
tindakan ventilator (alat bantu nafas) 'endotracheal tube' sangat beresiko terkena
Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan tekanan balik isi lambung (perut) ke
arah kerongkongan, bila hal itu mengandung bakteri dan berpindah ke rongga nafas
(ventilator) maka potensial tinggi terkena Pneumonia.
4. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh para petani
apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal (chemical) tanpa memakai
masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan peradangan pada paru yang akibatnya
mudah menderita penyakit Pneumonia dengan masuknya bakteri atau virus.
5. Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar sehingga
menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan salah satu resiko tinggi
terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur berbaring statis memungkinkan
riak/muccus berkumpul dirongga paru dan menjadi media berkembangnya bakteri.
http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-pneumonia.html