Vous êtes sur la page 1sur 5

FORM REFLEKSI KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


______________________________________________________________________________
Nama Dokter Muda

: Rizkyta Anggiasari

Stase

: Radiologi

NIM

: 09711120

Identitas Pasien
Nama / Inisial

: Tn. G

No RM

: 3907765

Umur

: 40 th

Jenis kelamin : Laki-laki

Diagnosis/ kasus

: Nefrolitiasis Bilateral

Pengambilan kasus pada minggu ke : II


Jenis Refleksi: lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya
wajib)
a.
b.
c.
d.
e.

Ke-Islaman*
Etika/ moral
Medikolegal
Sosial Ekonomi
Aspek lain

Form uraian
1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus yang
diambil ).
Pasien seorang laki-laki bernama Tn. G berusia 40 tahun mengeluhkan kedua
pinggangnya terasa nyeri. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 6 bulan awalnya hanya
disebelah kanan saja, namun sekarang terasa semakin memberat sampai terasa nyeri,
dirasakan juga di pinggang sebelah kiri. Nyeri terasa kambuh-kambuhan. Keluhan tanpa
disertai mual muntah maupun gangguan BAK. Pasien belum pernah mondok di rumah
sakit sebelumnya. Karena rasa sakitnya sudah sampai mengganggu aktivitas pasien,
kemudian pasien memeriksakan diri ke dokter spesialis urologi. Dari dokter spesialis
urologi dikatakan pasien mengalami batu ginjal. Oleh dokter tersebut disarankan untuk
menjalani pemeriksaan radiologi yaitu BNO-IVP

untuk pemeriksa lebih lanjut ke

bagian urologi. Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Pasien tidak
memiliki riwayat hipertensi, pasien juga tidak memiliki alergi.
2. Latar belakang /alasan ketertarikan pemilihan kasus
Page 1

Batu saluran kemih sudah diderita manusia sejak 4800 tahun sebelum Masehi.
Angka kekambuhan batu saluran kemih tersebut dalam satu tahun mencapai 15-17%, 45 tahun 50%, 10 tahun 75% dan 95-100% dalam 20-25 tahun. Bila batu saluran kemih
kambuh maka dapat terjadi peningkatan mortalitas dan biaya pengobatan.
Batu di dalam ginjal atau saluran kemih yang berukuran kecil biasanya tidak
menimbulkan gejala dan dapat keluar sendiri bersama air seni. Tetapi batu yang lebih
besar dapat menimbulkan hambatan atau bahkan sumbatan aliran air seni. Jika hal ini
terjadi maka akan timbul berbagai macam gejala penyakit kronis.
Batu saluran kemih dapat menimbulkan suatu kegawat daruratan bila batu turun
dlam sistem kolektivus dan dapat menyebabkan kelainan sebagai kolektivus ginjal atau
infeksi dalam sumbatan saluran kemih. Sekitar 60-70% batu yang turun spontan sering
disertai dengan serangan kolik ulangan
Batu saluran kemih terbentuk dari bermacam-macam jenis seperti kalsium, asam
urat, sistin, struvit. Pola makan dan minum yang kurang seimbang dan kurang sehat
dapat menjadi factor risiko terjadinya batu saluran kemih. Selain itu menurut Robertson
dkk telah dibuktikan di Inggris bahwa BSK meningkat dengan adanya peningkatan
konsumsi hewan protein. Oleh karena itu besar sekali kemungkinan bahwa masalah
BSK akan menjadi semakin besar sehubungan dengan adanya perbaikan taraf hidup
rakyat dnegan adanya program perbaikan gizi oleh pemerintah.
3. Refleksi dari aspek etika moral /medikolegal/ sosial ekonomi beserta penjelasan
evidence / referensi yang sesuai *
*pilihan minimal satu
Dari segi medikolegal, dokter sebagai pelayan kesehatan telah mengarahkan seluruh
daya dan usahanya untuk menolong pasien dan memberi tahu tentang keadaan kesehatan
pasien. Hal ini sesuai dengan dasar bioetika yang diajarkan dalam medikolegal dengan
empat prinsipnya.
1. Autonomy
Setiap individu harus diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak
menentukan nasib diri sendiri. Dalam hal ini pasien diberi hak untuk berfikir
secara

logis

dan

membuat

keputusan

sendiri.

Autonomy

bermaksud

mengkhendaki, menyetujui, membenarkan, membela , dan membiarkan pasien


dengan dirinya sendiri (bioetik kedokteran)
Seorang pasien memiliki hak dan kewajiban yang harus dijalaninya, yang sudah
diatur di dalam UU kesehatan. Hak pasien dalam UU No. 44/2009 tentang rumah
sakit (pasal 32 UU 44/2009) menyebutkan bahwa setiap pasien mempunyai hak
Page 2

sebagai berikut diantaranya:


Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari

kerugian fisik dan materi


Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain

(second opinion)
Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-

data medisnya
Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan

oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya


Mendapatkan informasi diagnosis, tindakan medis, alternative tindakan,

komplikasi, san prognosis


2. Justice. Inti dari prinsip ini adalah keadilan, berlaku adil pada setiap pasien,
setiap pasien berhak mendapatkan tindakan yang sama. Tindakan yang sama
tidak selalu identik, maksudnya setiap pasien diberikan kontribusi yang relative
sama untuk kebaikan kehidupannya. Justice mempunyai ciriL
Memberlakukan segala sesuatu secara universal
Menghargai hak sehat pasien
Menghargai hak hokum pasien
3. Beneficience. Inti dari prinsip ini adalah tanggung jawab untuk melakukan
kebaikan yang menguntungkan pasien dan menghindari perbuatan yang
merugikan atau membahayakan pasien. Kewajiban seorang dokter adalah
mengutamakan kepentingan pasiennya. Ciri-ciri pasien ini yaitu:
Mengutamakan alturisme, yaitu perhatian terhadap kesejahteraan orang lain

tanpa memperhatikan diri sendiri


Mengusahakan agar kebaikan atau manfaat lebih banyak dibandingkan

dengan suatu keburukannya


Memaksimalkan pelayanan yang baik terhadap pasein
Menghargai hak pasien
4. Non Malificience, dalam hal ini dokter tidak berbuat hal-hal yang memperburuk
keadaan pasien. Terutama sekali pada waktu-waktu emergency atau gawat
darurat. Kaidah ini bermaksud tidak meinmbulkan bahaya atau kecederaan
kepada pasien dari segi fisik maupun psikologis. Prinsip non maleficence ini
serupa dengan jangan menyakiti. Ciri-cirinya seperti berikut:
Menolong pasien emergency
Mengobati pasien luka
Tidak mencelakai pasien
Tidak memandang pasien sebagai objek
Page 3

4. Refleksi ke-Islaman beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuai


Dalam prespektif Islam, setiap penyakit merupakan cobaan yang diberikan oleh
Sang Pencipta Allah SWT kepada hamba-Nya untuk menguji keimanannya. Sada
Rasullulah SAW yang artinya Dan sesungguhnya bila Allah SWT mencintai suatu
kaum, dicobanya dengan berbagai cobaan. Siapa yang ridha menerimanya, maka ia akan
menerima keridhoan Allah. Dan barang siapa yang murka (tidak ridha) dia akan
memperoleh kemurkaan Allah SWT (H.R. Ibnu Majah dan At Turmudzi).
Kondisi sehat dan sakit adalah dua kondisi yang senantiasa dialami oleh setiap
orang. Allah SWT tidak akan menurunkan suatu penyakit apabila tidak menurunkan juga
obatnya, seperti yang diriwayatkan oleh Imam bukhari di dalam shahihnya, dari sahabat
Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda yang artinya Allah SWT tidak
akan menurunkan sakit kecuali juga menurunkan obatnya
Allah SWT menciptakan cobaan antara lain untuk mengingatkan manusia terhadap
rahmat-rahmat yang telah diberikan-Nya. Orang sakit yang mau bersabar mendapatkan
pahala dan ditulis untuknya bermacam-macam kebaikan dan ditinggikan derajatnya.
Rasulullah SAW bersabda, Tiadalah tertusuk duri atau benda yang lebih kecil dari itu
pada seorang muslim, kecuali akan ditetapkan untuknya satu derajat dan dihapuskan
untuknya satu kesalahan
Dalam Q.S Al-Syuara ayat 80 yang artinya Apabila aku sakit, Dialah Yang
menyembuhkan aku. Allah SWT memberikan penyakit agar setiap insan dapat
menyadari bahwa selama ini dia telah diberi rahmat sehat yang begitu banyak namun
masih diabaikan bahkan disia-siakan padahal kesehatan merupakan suatu yang tak
ternilai.

Umpan balik dari pembimbing

Page 4

.,
...
TTD Dokter Pembimbing

TTD Dokter Muda

-----------------------------------

--------------------------------

Page 5

Vous aimerez peut-être aussi