Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Latar Belakang
Di negara berkembang, sumber ketimpangan banyak terjadi, kondisi demikian seperti wild west.
Obat mujarab untuk mengatasi ketimpangan ini ialah penegakan hukum (Boediono, Media
Indonesia, 24 September 2014).
Pernyataan Boediono di atas menunjukkan bagaimana besarnya peran hukum dalam proses
pembangunan ekonomi suatu negara. Pemikiran-pemikiran terkait hukum dalam pembangunan ini
pada dasarnya telah dimulai sekitar abad ke-19 oleh para akademis-akademisi terkemuka.2 Sejak
munculnya pemikiran ini, perkembangan hukum dalam sektor-sektor pembangunan ekonomi
begitu cepat. Berbagai teori terkait hukum dan ekonomi mulai berkembang dan dimodernisasi.
Dalam perkembangan ini menurut Sherman hukum dan ekonomi terus beranjak yang ditandai
dengan konsep legal transplants. Negara dituntut untuk membentuk hukum dan institusi yang
moderen, yang mana di negara berkembang kekurangan praktisi atau akademisi menjadi
penghalang dalam pembangunan, di sini titik tekan dari institusi hukum modern yaitu untuk
mendukung pembangunan negara-negara berkembang.
Boediono sebagai orang yang dianggap menganut sistem ekonomi liberal, tentu sejalan dengan arah
pemikiran Sherman ini. Dalam rangka menuju era penggabungan hukum, pembangunan harus
fokus dalam hal hukum ekonomi.3
Era legal transplants tersebut begitu terasa saat ini, contohnya ketika terjadi gejolak ekonomi di
Amerika, efek gejolak tersebut akan dirasakan juga oleh Indonesia. Contoh nyata ketika tahun 2008,
beberapa perusahaan-perusahaan besar di Amerika mengalami krisis, bahkan berujung dengan
pailitnya Lehman and Brothers. Krisis global ketika itu, mengakibatkan pemerintah Indonesia
mengambil langkah-langkah penanggulangan agar efek krisis tersebut tidak terlalu jauh masuk ke
Indonesia. Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah membentuk kebijakan Bantuan Likuiditas Bank
Indonesia, guna menyelamatkan beberapa bank-bank dalam negeri dari ancaman bailout.
Indonesia sebagai negara yang telah jauh masuk ke dalam era pembangunan ekonomi global,
akhirnya dituntut masuk ke dalam sistem orientasi ekonomi pasar.4 Keterikatan pemerintah
Tugas Mid Semester Mata Kuliah Peranan Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi, dengan Prof. Erman
Rajaguguk, S.H.,LL.M.,Ph.D.
2 F. Charles Sherman, Law And Development Today: The New Development, 2009, dalam Erman Rajagukguk,
Kumpulan Tulisan Peranan Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi, 2011, Jakarta: Universitas Indonesia,
hlm. 289.
3 Ibid.
1
Universitas Indonesia | 1
dengan International Monetarry Found, World Bank, dan berbagai bentuk international institution
lainnya menjadi bukti bahwa Indonesia telah beranjak menuju era ekonomi pasar. Di samping itu,
keberadaan UU Perbankan, UU Perseroan Terbatas, UU Hak Kekayaan Intelektual, UU Asuransi, UU
Investasi dan berbagai bentuk peraturan perundang-undangan di bidang ekonomi lainnya
memperkuat argumentasi bahwa Indonesia telah masuk ke dalam era pembangunan ekonomi
pasar.
Akan tetapi, di balik itu semua. Ada fenomena menarik yang perlu dicermati. Di samping Indonesia
sebagai negara yang men-declair diri sebagai negara yang berdasarkan ekonomi kerakyatan. Di
mana negara menguasai sektor sumber daya alam untuk kesejahteraan rakyat yang sebesarbesarnya. Tentu konsep-konsep ekonomi pasar itu tak dapat diadobsi begitu saja.5 Negara tidak
boleh keluar dari konsep ekonomi sebagaimana amanat Pasal 33 UUD 1945.
Untuk melihat apakah upaya adopsi konsep ekonomi global tersebut telah sejalan dengan semangat
jiwa bangsa Indonesia. Kita bisa lihat dalam beberapa undang-undang terkait investasi dan
ekonomi lainnya tadi. Dengan melihat konfigurasi tersebut, kita bisa mengetahui apakah arah
pembangunan hukum Indonesia benar-benar ditujukan untuk pembangunan ekonomi bangsa atau
sekedar memajukan ekonomi beberapa elit semata. Hal ini akan sangat berkorelasi erat dengan
tingkat kemiskinan di Indonesia saat ini.
Pada bagian tulisan ini, saya tidak akan menyorot semua perundang-undangan bidang ekonomi.
Saya akan mencoba fokus melihat pada aspek pengelolaan pertambangan. Pertambangan dipilih
karena pertambangan merupakan salah satu investasi terbesar dan paling berpengaruh dalam
pembangunan ekonomi Indonesia. Bahkan berdasarkan hasil kajian KPK dalam rangka koordinasi
dan supervisi di sektor pertambangan, diketahui bahwa potensi pendapatan negara di sektor ini
begitu besar, dan potensi kerusakan lingkungannya juga besar. Oleh sebab itu, saya akan melihat
bagaimana korelasi antara investasi di sektor pertambangan tersebut dengan kemiskinan, apakah
mengurangi atau justru menambah tingkat kemiskinan.
2. Permasalahan
Dari uraian di atas, kita tau bahwa antara pengembangan investasi begitu berkorelasi dengan
pengembangan ekonomi suatu negara. Mendorong pengembangan Investasi menjadi agenda utama
pemerintah, guna mempercepat pertumbuhan ekonomi negara. Salah satu investasi yang
berkembang begitu cepat ada pada sektor pertambangan. Tapi apakah pengembangan investasi
terutama di sektor pertambangan tersebut telah benar-benar meningkatkan kesejahteraan dan
mengurangi kemiskinan atau sebaliknya?
Menurut Sherman international development policies shifted from state-oriented to market-oriented
economics in the early 1980s. The global shift (back) to free market can be seen as the result of global
integration throught trade, the diffusion of transnational corporations, and the massive increase in private
foreign investment, which occurred in the 1970s as a result of the dramatic tise in oil price. Lihat ibid., hlm. 290
5 Pilar pembangunan ekonomi Indonesia telah jelas disebutkan dalam Pasal 33 UUD 1945. Negara tidak diberi
kewenangan untuk menguasai kekayaan alam Indonesia tapi diberi mandat untuk mengelola. Hak untuk
mengelola negara ini oleh Mahkamah Konstitusi diterjemahkan ke dalam beberapa bentuk yaitu,
kewenangan pengaturan, pengawasan, pengelolaan, dan pemanfaatan.
4
Universitas Indonesia | 2
Universitas Indonesia | 3
saling bertentangan. Kekacauan dalam pengaturan investasi ini terus berlanjut ketika UU No. 25
Tahun 2007 tentang Penanaman Modal lahir. UU 25 Tahun 2007 ini justru menganulis keberadaan
UUPA dengan memberikan HGU selama 95 tahun.9 Di samping itu, keberadaan Pasal 12 ayat (1) UU
No. 25 Tahun 2007 yang membuka ruang bagi pemerintah untuk menentukan bidang usaha mana
yang terbuka dan tidak sangat berpotensi besar mengandung unsur subjektivitas. Masih banyak
permasalahan dengan pasal-pasal dalam UU 25 Tahun 2007 tersebut. 10
Kita perlu lihat bagaimana kebijakan terutama undang-undang tersebut beroperasi. Harian
Kompas, 28 November 2014 lalu mengeluarkan edisi khusus terkait Outlook Indonesia 2015, dari
data yang dipublis oleh Kementerian Keuangan sejak 2007 neraca perdagangan Indonesia terhadap
ASEAN selalu defisit.11 Faktor tersebesar besarnya defisit tersebut akibat tarif bea masuk Indonesia
yang tergolong rendah. Tarif biasanya digunakan sebagai pertahanan perdagangan paling
konvensional.
Dalam aspek investasi, khususnya di pertambangan. Sejak tahun 2004 terjadi peningkatan drastis
izin usaha pertambangan yang semula berkisar 1000 IUP terus berkembang hingga saat ini
berdasarkan dara rekonsiliasi nasional menurut Dirjen Mineral dan Batu Bara jumlah IUP sudah
mencapai 10.790 IUP.12 Tapi, apakah sudah menyentuh peningkatan kesejahteraan rakyat. Laporan
World Bank menunjukkan angka kemiskinan di Indonesia hanya mengalami penurunan 0,7%
selama periode 2012-2013. Dari data kemiskinan versi World Bank tersebut saja penurunan
tingkat kemiskinan di Indonesia masih jauh dari harapan.
Universitas Indonesia | 4
Universitas Indonesia | 5
dilihat dari sudut pandang substansi hukum, struktur hukum, dan budaya hukum. Kesemua itu,
harus diwujudkan dalam rangka membangun indonesia yang berdikari seperti yang dicita-citakan
Sukarno dan Hatta.
Daftar Pustaka
Elli Ruslina, Dasar-Dasar Perekonomian Indonesia Dalam Penyimpangan Mandat Konstitusi UUD
Negara Tahun 1945, 2013, Yogyakarta: Total Media.
F. Charles Sherman, Law And Development Today: The New Development, 2009, dalam Erman
Rajagukguk, Kumpulan Tulisan Peranan Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi, 2011, Jakarta:
Universitas Indonesia.
Kajian Sistem Perizinan Sumber Daya Alam, Studi Kasus Sektor Pertambangan, 2013, Jakarta:
Komisi Pemberantasan Korupsi.
Koalisi Anti Mafia Tambang, Policy BriefRakyat Menggugat Korupsi Tambang, 2014, Jakarta: Koalisi
Anti Mafia Tambang.
Menghitung Hari di Etape Terakhis, Harian Kompas 28 November 2014, hlm. 52.
Pidato Busyro Muqqodas dalam penutupan acara Semiloka NKB Percepatan Pengukuhan Kawasan
Hutan Indonesia, 12 November 2014.
---Media Indonesia, 24 September 2014.
UUD 1945 hasil amandemen tahun 2002.
UU No. 1 Tahun 1967 tentang Pertambangan
Mahkamah Konstitusi, Putusan No. 21-22/PUU-V/2007.
Universitas Indonesia | 6