Vous êtes sur la page 1sur 77

PENGANTAR EKONOMI

MIKRO

WAHYUNI ELOISA MARINDA

BAB I

BIDANG STUDI ILMU EKONOMI


1. MASALAH POKOK DALAM PEREKONOMIAN :
Kelangkaan atau scarcity : kebutuhan
masyarakat versus ketersediaan faktor-faktor
produksi
2. DEFINISI ILMU EKONOMI : adalah suatu studi
mengenai individu-individu dan masyarakat untuk
membuat pilihan-pilihan, dengan atau tanpa
menggunakan uang , dengan menggunakan
sumber-sumber daya yang terbatas, tetapi dapat
digunakan dalam berbagai cara untuk
menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan
mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi,
sekarang dan di masa datang, kepada berbagai
individu dan golongan masyarakat.

BAB 2
MASALAH DAN ANALISIS DI DALAM
PEREKONOMIAN
1. Menentukan barang-barang dan jasa-jasa yang
akan di produksi : berkaitan dengan alokasi
faktor-faktor produksi untuk memproduksi
beragam barang dan jasa
2. Bagaimana cara memproduksi barang dan jasa
tersebut : berkaitan dengan teknologi produksi
3. Untuk siapa di produksi : berkaitan dengan
distribusi pendapatan diantara berbagai
golongan masyarakat.
4. Untuk kapan : pilihan antara konsumsi dan
investasi

KURVA KEMUNGKINAN PRODUKSI DAN


PERTUMBUHAN EKONOMI
* KEMUNGKINAN YANG DAPAT TERJADI
1. PENGANGGURAN: dengan adanya
pengangguran atau unemployment maka
barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan
tidak maksimum
2. PENGHAMBURAN: faktor-faktor produksi tidak
digunakan secara efisien
3. TIDAK TERCAPAI : output yang tidak dapat
dicapai oleh faktor-faktor produksi yang tersedia
* PERTUMBUHAN EKONOMI : Kenaikan faktorfaktor produksi dan kemajuan teknologi

SISTEM-SISTEM PEREKONOMIAN
1. SISTEM PASAR BEBAS : dikenal juga dengan
sistem laissez faire : dimana pemerintah
tidak ikut campur tangan dalam kegiatan
ekonomi dan diserahkan sepenuhnya kepada
mekanisme pasar
2. SISTEM EKONOMI SOSIALIS/KOMUNIS ATAU
PERENCANAAN TERPUSAT : pemerintah
menentukan aktivitas ekononi di suatu
negara.
3. SISTEM EKONOMI CAMPURAN atau MIXED
ECONOMY

BAB 3.
PERMINTAAN, PENAWARAN DAN HARGA
1. HUKUM PERMINTAAN DAN KURVA
PERMINTAAN
Hukum Permintaan : Semakin rendah harga
sesuatu barang maka makin banyak permintaan
terhadap barang tersebut dan sebaliknya
semakin tinggi harga sesuatu barang maka
semakin sedikit permintaan terhadap barang
tersebut, ceteris paribus.
Kurva Permintaan: berdasarkan hukum
permintaan diatas maka kemiringan kurva
permintaan adalah negatif

KURVA PERMINTAAN
1. Kurva Permintaan individu, yaitu kurva yang
memperlihatkan hubungan antara
permintaan dari seorang individu terhadap
berbagai jenis barang dan jasa pada berbagai
tingkat harga
2. Kurva Permintaan Pasar, yaitu kurva yang
memperlihatkan hubungan antara
penjumlahan permintaan terhadap berbagai
barang dan jasa dari seluruh individu-individu
di dalam pasar pada berbagai tingkat harga

Tabel 1. DAFTAR PERMINTAAN BUKU


KEADAAN

HARGA
(P)

JUMLAH YANG DIMINTA


(Q)

P
Q
R
S
T

5000
4000
3000
2000
1000

200
400
600
900
1300

Tabel 2. PERMINTAAN PASAR TERHADAP BUKU


JUMLAH YANG DIMINTA
HARGA
(RP)

Permintaan
Reza

5000
4000
3000
2000
1000

10
15
30
50
70

Permintaan
Karin
10
15
20
30
45

Permintaan Pasar
(Reza dan Karin)
20
30
50
80
115

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PERMINTAAN
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain baik sebagai barang
subtitusi maupun barang pelengkap
3. Pendapatan rumah tangga atau masyarakat
(dikenal sebagai barang inferior, barang
esensial, barang normal, barang mewah).
4. Selera masyarakat
5. Jumlah penduduk
6. Ramalan keadaan di masa depan

DAMPAK DARI PERUBAHAN HARGA DAN


BUKAN HARGA
1. Dampak perubahan harga terhadap kurva
permintaan menghasilkan gerakan sepanjang
kurva permintaan atau change in quantity
demanded (lihat gambar).
2. Dampak perubahan bukan harga terhadap
kurva permintaan menghasilkan pergeseran
kurva permintaan atau shift in demand (lihat
gambar)

II. HUKUM PENAWARAN DAN KURVA


PENAWARAN
HUKUM PENAWARAN : Semakin tinggi harga
suatu barang maka akan semakin banyak
jumlah barang yang akan ditawarkan oleh
penjual dan sebaliknya semakin rendah harga
suatu barang maka semakin sedikit jumlah
barang yang akan ditawarkan oleh penjual.
KURVA PENAWARAN : memperlihatkan
hubungan antara jumlah barang yang
ditawarkan oleh penjual pada berbagai tingkat
harga

KURVA PENAWARAN
Kurva Penawaran Individu : kurva penawaran
dari seorang penjual atau perusahaan (lihat
gambar )
Kurva penawaran pasar : penjumlahan dari
seluruh kurva penawaran individu-individu
atau perusahaan-perusahaan yang ada di
dalam pasar (lihat gambar)

DAFTAR PENAWARAN BUKU


KEADAAN

HARGA
(RUPIAH)

JUMLAH YANG
DITAWARKAN (UNIT)

A
B
C
D
E

5000
4000
3000
2000
1000

900
800
600
375
100

Faktor-faktor Penentu Penawaran


1.
2.
3.
4.
5.

Harga barang itu sendiri


Harga barang lain
Biaya Produksi
Tujuan-tujuan perusahaan
Tingkat teknologi yang digunakan

PERUBAHAN-PERUBAHAN PADA
KURVA PENAWARAN
1. Perubahan harga pada kurva penawaran
menghasilkan gerakan sepanjang kurva
penawaran atau change in quantity supplied
(lihat gambar).
2. Perubahan bukan harga pada kurva
penawaran menghasilkan pergeseran pada
kurva penawaran atau shift in supply (lihat
gambar)

MENENTUKAN HARGA DAN JUMLAH


DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN
1. Membuat kurva keseimbangan antara
permintaan dan penawaran (lihat gambar).
2. Perubahan keseimbangan karena perubahan
faktor-faktor lain di luar faktor harga akan
menggeser kurva permintaan dan penawaran:
a. Perubahan Permintaan atau Penawaran
b. Perubahan secara serentak Permintaan dan
Penawaran (lihat bagaimana membuat
konstruksi gambar)

PERMINTAAN DAN PENAWARAN BUKU TULIS


HARGA
(RP)

JUMLAH YANG
DIMINTA
(Q)

JUMLAH YANG
DITAWARKAN
(Q)

SIFAT INTERAKSI

5000
4000

200
400

900
800

Kelebihan
Penawaran

3000

600

600

Keseimbangan

2000
1000

900
1300

375
100

Kelebihan
Permintaan

Perubahan-perubahan faktor-faktor lain diluar faktor


harga yang mempengaruhi permintaan dan penawaran
akan menyebabkan perubahan keseimbangan.
Perubahan Permintaan atau Penawaran
1. Efek Pertambahan Permintaan (pergeseran kurva
permintaan ke kanan).
2. Efek Pertambahan Penawaran (pergeseran kurva
penawaran kekanan).
3. Efek Penurunan Permintaan (pergeseran kurva
permintaan kekiri)
4. Efek Penurunan Penawaran (pergeseran kurva
penawaran kekiri).
5. Perubahan secara serentak Permintaan dan
Penawaran.

BAB 5
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

1. Elastistas Permintaan : melihat seberapa


besar pengaruh perubahan harga terhadap
perubahan jumlah barang yang diminta.
2. Elastisitas Penawaran : melihat seberapa
besar pengaruh perubahan harga terhadap
perubahan jumlah barang yang ditawarkan

MANFAAT MENGHITUNG ELASTISITAS PERMINTAAN

1. Dapat memprediksi perubahan-perubahan


yang akan terjadi di pasar dimana harga dan
jumlah barang yang ditransaksikan akan
berubah bila terjadi perubahan pada
penawaran
2. Menjadi acuan bagi perusahaan untuk
menyusun kebijakan penjualan atau produksi

PERHITUNGAN KOEFISIEN ELASTISITAS PERMINTAAN

Definisi koefisien elastisitas permintaan : suatu


angka perbandingan yang menunjukkan sampai
seberapa besarkah perubahan jumlah barang
yang diminta akibat dari perubahan harga
Rumus:
% perubahan jumlah barang yang diminta
Ed = --------------------------------------------------------% perubahan harga.
Q2 Q1/Q1
Ed = ------------------------P2 - P1/P1

Kasus Harga Menurun


Pada saat harga beras Rp 4000,-/kg jumlah
yang diminta konsumen adalah 10.000 kg dan
pada waktu harga turun menjadi Rp. 3000,- /
kg jumlah beras yang diminta adalah 15.000
kg. Hitunglah elastisitas permintaan dengan
rumus diatas.
15.000 -10.000/ 10.000
1/2
Ed = --------------------------------- = -------- = -2
3.000 4.000 /4.000
-
Artinya : perubahan harga 1% akan
menimbulkan perubahan permintaan 2%.

Kasus Harga Meningkat


Bila harga meningkat dari Rp 3.000,- / kg
menjadi Rp 4.000,- / kg, maka permintaan
akan berkurang dari 15.000 kg menjadi 10.000
kg. Hitunglah Ed.
10.000 15.000/15.000
- 1/3
Ed = ---------------------------------- = --------- = -1
4.000 3.000/3.000
1/3

Perhitungan Koefisien Elastisitas yang


Disempurnakan
Q2 - Q1 / (Q1 + Q2)/2
2/5
Ed = ---------------------------- = ------ = - 1,4
P2 - P1 /( P1 + P2)/2
- 2/7

Kurva Permintaan dan Elastisitas Permintaan


(Lihat Kurva Permintaan)
P
(Rp)

1.000

2.000

800

600

400

200

Keadaan
Permintaan

Koefisien Elastisitas

2000/3000
2/3
Ed = --------------------- = ---------- = 3
200/900
2/9

II

2.000/5.000
2/5
Ed = ---- ----------------- = ----------- = 1,4
200 / 700
2/7

III
8.000

2.000 / 7.000
2/7
Ed = ---------------------- = ----------- = 5/7
200/ / 500
2/5

IV
10.000

2.000 / 9.000
2/9
Ed = ----------------------- = ---------- = 1/3
200 / 300
2/3

4.000

6.000

JENIS-JENIS ELASTISITAS PERMINTAAN

1.
2.
3.
4.
5.

Tidak elastis sempurna


Elastis Sempurna
Elastis Uniter
Tidak Elastis
Elastis

Faktor Penentu Elastisitas Permintaan


Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk
menggantikan barang yang bersangkutan:
semakin banyak barang pengganti ,
permintaannya cenderung elastis.
Persentase pendapatan yang akan
dibelanjakan untuk membeli barang tersebut:
semakin besar bagian pendapatan yang
diperlukan untuk membeli suatu barang,
permintaannya akan semakin elastis.
Jangka waktu : semakin lama jangka waktu
perubahan harga terjadi, semakin elastis
permintaan barang tersebut.

Elastistas Permintaan dan Hasil Penjualan


(lihat gambar)
Elastistas Permintaan yang lain:
1. Elastisitas Permintaan silang
% perubahan jumlah barang X yang diminta
Es = ---------------------------------------------------------% perubahan harga barang Y
Untuk barang pelengkap, elastisitas silangnya
bernilai negatif, dan untuk barang subtitusi
bernilai positif.

2. Elastistas Permintaan Pendapatan


% perubahan jumlah barang yang diminta
Ey = ------------------------------------------------------% perubahan pendapatan
Terdapat 2 jenis barang:
1. Barang inferior : elastisitas nya negatif
2. Barang normal : elastisitasnya positif

Elastisitas Penawaran
% perubahan jumlah barang yang ditawarkan
Es = ---------------------------------------------------------% perubahan harga
QB - QA / Q A
Es = ----------------------PB - PA /PA
Lihat gambar : apakah kurva penawaran
bersifat elastis sempurna, elastis, elastis
uniter, tidak elastis, dan tidak elastis
sempurna.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas


Penawaran
1. Perubahan biaya produksi : penawaran
bersifat tidak elastis bila kenaikan penawaran
hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan
biaya yang besar.
2. Jangka waktu analisis:
1. Sangat singkat : penjual tidak dapat
menambah penawarannya (penawaran
bersifat tidak elastis sempurna).

2. Jangka Pendek : perusahaan masih dapat


menggunakan faktor-faktor produksi yang
dimilikinya untuk menambah kapasitas
produksi secara intensif.
3. Jangka Panjang : dalam jangka panjang
produksi dan penawaran dapat ditambah,
sehingga penawarannya bersifat elastis.

KULIAH VI
APLIKASI TEORI
PERMINTAAN DAN PENAWARAN

A. Masalah Jangka Panjang Sektor Pertanian


1. Petambahan permintaan barang pertanian
(sektor A) lambat. Mengapa?
Pertumbuhan ekonomi akan Y/kapita.
Y/kapita akan DA dan DM akan tetapi
DA < DM , dimana M adalah barang2
industri.
Hal ini menunjukkan elastisitas DA rendah
dan elastisitas DM tinggi.
Akibatnya PA dan akan menyebabkan
kesejahteraan petani menurun

2. Kemajuan teknologi pesat


Kemajuan teknologi yang pesat dibidang
pertanian dan industri akan memperbesar
produksi barang2 pertanian (sektor A) dan
barang2 industri (M).
SA < DA, akibatnya PA sehingga
kesejahteraan petani akan berkurang (lihat
gambar)
Akibatnya tenaga kerja di sektor A pindah ke
sektor M

B. Masalah jangka pendek dalam sektor


pertanian
1. Ketidakstabilan yang bersumber dari
perubahan penawaran.
Produksi pertanian dipengaruhi oleh musim
sehingga tingkat produksi pertanian
cenderung mengalami perubahan yang relatif
besar.
Kapasitas produksi cenderung mencapai
tingkat yang tinggi karena petani cenderung
memaksimalkan penggunaan tanahnya dan
tidak terpengaruh oleh permintaannya.

2. Ketidakstabilan yang ditimbulkan dari


perubahan permintaan
Elastistas permintaan barang-barang
pertanian adalah tidak elastis karena barangbarang pertanian merupakan barang
kebutuhan pokok, baik harganya mahal atau
murah.
Lihat gambar

Apa yang harus dilakukan untuk membantu petani agar


kesejahteraannya dapat meningkat akibat terjadinya
perubahan harga-harga barang pertanian tersebut?
1. Membatasi jumlah produksi (quota) : akan berhasil
bila barang yang dibatasi produksinya
permintaannya bersifat tidak elastis (lihat gambar
4). Kurva yang bergeser adalah kurva S

2. Campur tangan dalam jual beli (lihat gambar


5). :
a. Stabilisasi harga pada harga keseimbangan
pasar bebas. Kurva D bergeser , pada P tetap.
b. Stabilisasi harga pada harga yang lebih tinggi
dari harga kesimbangan. Kurva D bergeser.

c. Stabilisasi pendapatan dengan subsidi


Akibat penetapan harga yang lebih tinggi dari
harga keseimbangan maka produksi pertanian
meningkat. Kurva S bergeser secara vertikal
Karena itu pemerintah menetapkan harga
jaminan yang lebih tinggi dari harga
keseimbangan di pasar (lihat gambar).
3. Kebijakan Harga Maksimum
Apabila pada suatu saat D > S maka P ,
pemerintah dapat menetapkan harga yang
lebih rendah dari harga keseimbangan di
pasar. Terjadi D > S. Terjadi pasar gelap.

Beban Pajak dan Elastisitas Permintaan


Karena pemerintah membebankan pajak
terhadap suatu barang , maka otomatis harga
barang tersebut akan meningkat.
Tetapi siapakah yang menanggung beban
pajak lebih besar, konsumen atau produsen?
Besarnya beban pajak yang ditanggung
konsumen atau produsen dipengaruhi oleh :
1. Elastisitas permintaan & penawaran
a. Semakin elastis kurva D maka akan semakin
kecil beban pajak yang ditanggung pembeli &
semakin banyak Q yg diperdagangkan.

b. Semakin elastis kurva penawaran, semakin


besar beban pajak yang ditanggung oleh
pembeli dan semakin besar pengurangan
jumlah Q yang diperdagangkan

Subsidi
Subsidi adalah pemberian pemerintah kepada
produsen untuk mengurangi biaya produksi
yang ditanggung oleh produsen.
Subsidi dapat menurunkan harga dan
memberikan keuntungan kepada pembeli dan
produsen.

Besarnya subsidi yang diterima oleh produsen


dan pembeli dipengaruhi oleh :
1. Elastisitas kurva permintaan : semakin elastis
kurva permintaan maka semakin besar
bagian dari subsidi yang akan diterima
produsen dan semakin besar pertambahan Q
yang diperdagangkan (lihat gambar).
2. Elastisitas kurva penawaran : semakin elatis
kurva penawaran , semakin kecil bagian dari
subsidi yang akan diperoleh produsen dan
semakin banyak perambahan jumlah Q yang
diperdagangkan (lihat gambar).

BAB VII
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN:
TEORI NILAI GUNA

Membahas:
1. Mengapa konsumen membeli lebih banyak
pada harga yang lebih rendah
2. Bagaimana komposisi dan jumlah barang
yang akan dibeli konsumen dengan
pendapatan yang dimilikinya?

Terdapat 2 pendekatan :
Pendekatan kardinal : Manfaat yang diperoleh
konsumen dari mengonsumsi suatu barang
dapat dinyatakan secara kuantitatif
Pendekatan ordinal : manfaat yang diperoleh
seorang konsumen dari mengonsumsi suatu
barang tidak dapat dihitung secara kuantitatif,
tetapi dapat diukur dengan menggunakan
kurva kepuasan sama ( Indifference Curve)

TEORI NILAI GUNA


Nilai guna total : jumlah seluruh kepuasan
yang diperoleh konsumen dari mengonsumsi
berbagai macam barang.
Nilai guna marginal: perubahan kepuasan
yang diperoleh konsumen sebagai akibat dari
perubahan penggunaan satu unit barang
terentu.

HIPOTESA NILAI GUNA


Hukum nilai guna marginal yang semakin
menurun: bahwa tambahan nilai guna yang
akan di peroleh seseorang dari mengonsumsi
suatu barang akan semakin turun apabila
orang tersebut terus menerus menambah
konsumsinya terhadap barang tersebut.
Lihat kurva

NILAI GUNA TOTAL DAN NILAI GUNA MARGINAL


JUMLAH
MANGGA YANG
DI MAKAN
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

NILAI GUNA
TOTAL
0
30
50
65
75
83
87
89
90
89
85
78

NILAI GUNA
MARGINAL
30
20
15
10
8
4
2
1
-1
-4
-7

CARA MEMAKSIMUMKAN NILAI GUNA


Contoh:
1. PA adalah 3x PB
2. Nilai guna marginal (MU) ke 2 macam barang
adalah sama
Barang manakah yang akan memberikan
tambahan kepuasan yang lebih besar?

SYARAT PEMAKSIMUMAN NILAI GUNA


Faktanya harga berbagai macam barang
adalah berbeda, maka syarat pemaksimuman
nilai guna adalah: Setiap rupiah yang
dikeluarkan untuk membeli unit tambahan
berbagai jenis barang akan memberikan nilai
guna marginal yang sama besarnya.
Seseorang akan memaksimumkan nilai guna
dari barang-barang yang dikonsumsinya
apabila perbandingan nilai guna marginal
berbagai barang tersebut adalah sama
dengan perbandingan harga barang-barang
tersebut.

Lanjutan:
2. Seseorang akan memaksimumkan nilai guna
dari barang-barang yang dikonsumsinya apabila
nilai guna marginal untuk setiap rupiah yang
dikeluarkan adalah sama untuk setiap barang
yang dikonsumsinya.
Nilai guna marginal per Rp= MU/P = 5/5000=
50/50.000 = 1/1000.
MU barang A
MU barang B MU barang C
-------------------- = ------------------ = -----------------PA
PB
PC

Teori Nilai Guna dan Teori Permintaan


Bila P maka MU per Rupiah akan menjadi
. Mengapa? :
Efek Subtitusi
Misal PA dan harga barang lain misal B
tidak , maka MUA/ PA < MUB/ PB.
Dengan demikian nilai guna akan jika
konsumen membeli lebih banyak barang B dan
mengurangi pembelian barang A.

2. Efek Pendapatan:
a. Bila pendapatan tetap (Y), maka kenaikan P
akan menyebabkan pendapatan riil menurun.
Artinya kemampuan pendapatan untuk
membeli barang-barang semakin kecil dari
sebelumnya.
b. Konsumen akan permintaannya terhadap
berbagai barang , termasuk barang yang
sudah naik tersebut.
c. Dan sebaliknya bila dengan P tetap, maka
penurunan P akan Y riil, akan D
berbagai macam barang, termasuk barang
yang sudah turun harganya.

SURPLUS KONSUMEN
Yaitu selisih antara kepuasan yang diperoleh
konsumen dari membeli sebuah barang
dengan harga untuk memperoleh barang
tersebut.
Contoh: lihat tabel

SURPLUS KONSUMEN SEORANG KONSUMEN


JUMLAH
KONSUMSI
MANGGA/MINGGU
Mangga ke 1
Mangga ke 2
Mangga ke 3
Mangga ke 4
Mangga ke 5
Mangga ke 6
Mangga ke 7
Mangga ke 8

HARGA YANG
INGIN DIBAYAR
KONSUMEN
(Rp)
1.700
1.500
1.300
1.100
900
700
500
300

SURPLUS
KONSUMEN
(PADA HARGA
Rp.700/buah)
1.000
800
600
400
200
0

JUMLAH SURPLUS
KONSUMEN

1.000
1.800
2.400
2.800
3.000
3.000

SURPLUS KONSUMEN SECARA GRAFIS

TEORI PRODUKSI

TEORI PRODUKSI
Kegiatan perusahaan dalam produksi
Perlu analisis :
1. Faktor-faktor produksi yang akan
digunakan untuk menghasilkan
barang-barang dan jasa.
2. Biaya produksi.
3. Perbandingan antara hasil penjualan
dan biaya yang dikeluarkan untuk
menentukan tingkat produksi yang
akan memberikan keuntungan.

BIAYA PRODUKSI

Yaitu semua pengeluaran yang dilakukan oleh


perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor
produksi dan bahan-bahan mentah yang akan
digunakan untuk menciptakan barang-barang
yang akan di produksi.
Terdapat 2 kelompok biaya :
1. Biaya eksplisit : adalah pengeluaranpengeluaran perusahaan berupa
pembayaran dengan menggunakan uang
untuk mendapatkan faktor-faktor produksi
dan bahan-bahan mentah yang dibutuhkan

2. Biaya implisit (tersembunyi)

Bentuk Organisasi Perusahaan


Perusahaan perseorangan : adalah
perusahaan skala kecil baik
permodalan, produksi dan
penjualannya
Firma adalah perusahaan yang di miliki
oleh beberapa orang. Permodalan
berasal dari anggotanya dan membagi
keuntungan berdasarkan perjanjian
Perseroan Terbatas adalah
perusahaan yang dapat memperoleh
modal dari masyarakat melalui
penjualan saham

TUJUAN PERUSAHAAN :
MAKSIMISASI KEUNTUNGAN
Keuntungan akan diperoleh bila hasil
penjualan lebih besar dari biaya
produksi
Perusahaan akan memperoleh
keuntungan maksimum pada saat
selisih antara hasil penjualan dan
biaya produksi adalah paling besar

Bagaimanakah komposisi dan banyaknya


faktor-faktor produksi yang akan
digunakan?

Output Maximization : komposisi


faktor produksi yang diperlukan untuk
mencapai produksi maksimum
Cost Minimization : komposisi faktor
produksi yang akan meminimumkan
biaya produksi yang dikeluarkan untuk
mencapai tingkat produksi tertentu

FUNGSI PRODUKSI & TEORI


PRODUKSI
Fungsi Produksi : menunjukkan sifat
hubungan diantara faktor-faktor
produksi dan jumlah output yang akan
dihasilkan
Ada 2 pendekatan teori produksi :
1. Teori produksi dengan satu faktor
berubah : Q = f ( L )
2. Teori produksi dengan 2 faktor
berubah : Q = f (K, L)

1.Teori Produksi dengan satu


faktor berubah
Persamaan : Q = f (L), artinya
fungsi produksi yang
menggambarkan hubungan antara
tingkat produksi suatu barang
dengan jumlah tenaga kerja yang
digunakan untuk menghasilkan
berbagai tingkat produksi barang
tersebut.

HUKUM HASIL LEBIH YANG


SEMAKIN BERKURANG
The Law of Diminishing Returns :
Apabila faktor produksi yang dapat
diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus
menerus ditambah sebanyak satu unit,
pada awalnya produksi total akan
meningkat semakin banyak, akan
tetapi pada suatu tingkat tertentu
produksi tambahan akan semakin
berkurang dan akhirnya mencapai nilai
negatif.

Lanjutan the law of diminishing returns

Sifat penambahan produksi seperti ini


menyebabkan penambahan produksi
total semakin lambat, kemudian
mencapai maksimum dan akhirnya
menurun.
Ada 3 tahap produksi:
1. Tahap 1 : produksi total mengalami
penambahan yang cepat
2. Tahap 2 : penambahan produksi total
semakin lambat
3. Tahap 3 :produksi total semakin

Hubungan Jumlah TK dan Jumlah Produksi


Tanah

Tenaga
Kerja

Produksi
Total
(TP)

Produksi
Marginal
(MP)

Produksi
Rata-rata
(MP)

150

150

150

400

250

200

810

410

270

1080

270

270

1290

210

258

1440

150

240

1505

65

215

1520

15

180

1440

-80

160

10

1300

-140

130

Tahap
Produksi

PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATARATA DAN PRODUKSI MARGINAL

Produksi Total : total produksi yang


dihasilkan dari kombinasi faktorfaktor produksi yang ada
MP = TP/ L, tambahan 1 unit
output akibat penambahan 1 unit TK
AP = TP/L, produksi rata-rata.

2. Teori Produksi dengan dua faktor


berubah
Fungsi produksi : Q = f (K, L)
Untuk menggambarkan fungsi
produksi diperlukan :
1. Kurva Produksi Sama atau
Isoquant. Contoh: lihat tabel.
2. Kurva atau Garis Biaya Sama atau
Isocost

Gabungan TK dan Modal


GABUNGAN
A
B
C
D

Tenaga Kerja
1
2
3
6

Modal
6
3
2
1

Dua keadaan yang akan dicapai


sebuah perusahaan
1. Memaksimumkan Produksi atau
Output Maximization. Dalam hal ini
biaya produksi sudah di tentukan dan
yang akan di hitung adalah berapa
output maksimum
2. Meminimumkan Biaya atau Cost
Minimization. Dalam hal ini jumlah
output sudah ditentukan dan yang
akan dihitung adalah berapa biaya
minimum

TEORI BIAYA PRODUKSI


Biaya Produksi dalam jangka pendek
a. Biaya Total atau TC , dimana
TC = TFC + TVC
b. Biaya Rata-rata atau AC, dimana
AC = AFC + AVC
c. Biaya Marginal atau MC, dimana
MC = TCn - TCn-1 atau
MC = TC/q

Tabel Biaya Produksi Dalam Jangka


Pendek

Jumlah
Pekerja

Jumlah
Produksi

TFC

TVC

TC

MC

AFC

AVC

AC

50

50

50

50

100

25

25

25

50

50

100

150

12.5

16.7

16.7

25

12

50

150

200

8.3

12.5

12.5

16.7

20

50

200

250

6.25

10

12.5

27

50

250

300

7.1

9.3

9.3

11.1

33

50

300

350

8.3

9.1

9.1

10.6

38

50

350

400

10.0

9.2

9.2

10.5

42

50

400

450

12.5

9.5

9.5

10.7

45

50

450

500

16.7

10

10

11.1

10
11

47
48

50
50

500
550

550
600

25
50

10.6
11.5

10.6
11.5

11.7
12.5

10

Kurva-kurva biaya jangka pendek


Lihat gambar

Biaya Produksi Dalam Jangka Panjang


Meminimumkan Biaya dalam jangka
panjang : beberapa kemungkinan
kapasitas produksi
Kurva Biaya Total Rata-rata Jangka
Panjang
Skala ekonomis dan tidak ekonomis

Vous aimerez peut-être aussi