Vous êtes sur la page 1sur 12

ALAT BERAT

WHEEL LOADER

NAMA

>Pandu Purnomo (12130577)


>Irwanda Aditya

(12130572)

JURUSAN :
TEKNIK OTOMOTIF

POLITEKNIK PRATAMA MULIA SURAKARTA 2014

Pengertian Wheel Loader

Wheel loader adalah suatu alat yang mirip dengan shovel dozer, tetapi
beroda karet (ban) sehingga baik kemampuan maupun kegunaannya sedikit
berbeda yaitu pada kemampuan beroperasi di daerah yang keras dan rata, kering
tidak licin karena traksi daerah basah akan rendah, tetapi tidak mampu mengambil
tanah sendiri tanpa dibantu dozing/stock pilling terlebih dahulu dengan bulldozer.
Wheel loader adalah alat yang digunakan untuk mengangkat material yang
akan dimuat kedalam dumptruck atau memindahkan material ke tempat lain. Saat
loader menggali, bucket didorongkan pada material, jika bucket telah penuh maka
traktor mundur dan bucket diangkat ke atas untuk selanjutnya dipindahkan.
Pada dasarnya wheel loader memiliki kegunaan-kegunaan sebagai berikut :

Pembersihan lapangan atau lokasi pekerjaan (land clearing).

Penggususran tanah dalam jarak dekat.

Meratakan timbunan tanah dan mengisi kembali galian-galian tanah.

Menyiapkan bahan-bahan dari tempat pengambilan material.

Mengupas tanah bagian yang jelek (stripping)

Meratakan permukaan atau menghaluskan permukaan bidang rata disebut


finishing.

Komponen utama pada wheel loader yaitu :


1)

Cab
Cab adalah bagian dari wheel loader dari mana operator menjalankan mesin. Ini
biasanya memiliki pintu, duduk, dan mengendalikan loader. Ini biasanya terlihat
seperti sebuah bilik kaca dipasang di tengah loader dan mungkin tidak tertutup.

2)

Lift Arm
Lift Arm terpasang di depan loader, di depan taksi. Inilah yang berguna untuk
mengangkat ember depan atas dan bawah. Ia bekerja dalam hubungannya dengan
silinder ember, perangkat hidrolik yang memotivasi lengan.

3)

Bucket
Bucket adalah bagian yang paling nyata dari sebuah wheel loader. Berbentuk
sekop besar. Sering kali, satu mesin memiliki beberapa jenis ember yang dapat
dilampirkan sebagai mereka dibutuhkan. Misalnya, beberapa wheel loader datang
dengan tujuan umum ember, satu ember untuk membawa batu, satu untuk untuk
membawa batubara dan lainnya untuk penanganan lebih mudah memuat bahan
seperti kotoran.

4)

Backward Bucket
Backward bucket terpasang di bagian belakang wheel loader, dan digunakan
terutama untuk menggali sebagai lawan loading.

5)

Boom
Boom terpasang ke backward bucket, dan membuatnya bergerak naik dan turun.
Bentuk Cab bagiandalam operator.

Cara kerja dari Wheel Loader

Cara kerja Wheel loader ini sama seperti halnya alat berat pada umumnya,
dimana alat penggerak utamanya mengguanakan sistem hidrolik. Karena tenaga
hidrolik mempunyai daya atau tenaga yang sangat besar, sehingga bisa
memungkinkan untuk mengeruk, mengangkut material atau benda yang berukuran
besar.

Untuk pengoperasian bucket dipakai kendali hidrolis (hydraulic


controlled), sedangkan kendali kabel (cabel controlled) sudah jarang digunakan
pada excavator-loader. Penggunaan loader biasanya adalah untuk memuat material
dan membawa, serta membongkar. Jika daerah sekitar material yang dikerjakan
datar, maka loader dapat bergerak dengan leluasa dalam posisi yang
menyenangkan.

Wheel loader yang bekerja dengan gerakan dasar pada bucket dan cara
membawa muatan untuk dimuatkan ke alat angkut atau alat yang lain. Gerakan
bucket yang penting ialah menurunkan bucket diatas permukaan tanah, mendorong
ke depan (memuat/menggusur), mengangkat bucket, membawa dan membuang
muatan. Apabila harus dimuatkan ke lat angkut, misalnya truk, ada beberapa cara
pemuatan yaitu :
a.

V - Loading

b.

L - Loading

c.

Cross Loading

d.

Overhead Loading

Konstruksi Wheel Loader

Wheel loader selalu terpasang bucket container yang dipasang dibagian


depan. Dengan konstruksi sebagai berikut :
Bucket digunakan untuk menggali, memuat tanah atau material yang
granular, mengangkatnya dan diangkat untuk kemudian dibuang (dumping) pada
suatu ketinggian pada dump truck dan sebagainya. Loader ini sangat kaku, untuk

menggerakkan bucket dapat digunakan cable atau hydraulic. Tenaga gali pada
keadaan horizontal (bucket tidak diangkat) didapat dari gerakan prime movernya,
sehingga praktis baik kendali cabel maupun hydraulic hanya mempunyai fungsi
untuk menggerakkan bucket ke atas dan ke bawah.
Untuk menggali, bucket harus didorong pada material, jika telah penuh,
traktor mundur dan bucket diangkat ke atas untuk selanjutnya material dibongkar
di tempat yang telah ditentukan. Untuk saat ini, umumnya loader dibuat dengan
kendali hydraulic yang dilengkapi dengan tangan-tangan (arms) yang kaku untuk
mengoperasikan bucketnya.
Ukuran bucket bervariasi antara cuyd sampai dengan 25 cuyd kapasitas
munjung terbesar. Yang biasa dipakai dan tersedia banyak adalah loader dengan
ukuran bucket sampai dengan 5 cuyd. Loader bucket sifatnya lebih permanen
dipasang

pada

traktor

dibandingkan

dengan

blade

bulldozer

dengan

memperhatikan perbandingan proporsional ukuran bucket dengan traktor, sehingga


pada waktu loader bekerja dengan bucket penuh pada keadaan ekstrim tidak
sampai terguling ke depan (terjungkal).
Produsen alat berat biasanya memberikan angka keamanan 2 untuk
mengimbangi terjungkalnya loader ke depan, artinya perbandingan berat imbang
dengan berat bucket pada waktu penuh dalam keadaan ekstrim adalah dua kali.
Untuk memperbesar angka keamaan terhadap bahaya guling, berat traktor biasanya
diperbesar 40 @ 60% lebih besar dari kapasitas muatan terguling (tipping load
capacity), dengan demikian ukuran bucket dan traktor harus betul-betul
proporsional.
Pada Umumnya Wheel Loader ini juga memiliki kelebihan dan
kekurangannya, diantara lain sebagai berikut :
a)

Kelebihan Wheel Loader

Mobilitas yang tinggi,

Manuver daerah pemuatan loading point lebih sempit dibanding dengan track
shovel dan,
Kerusakan permukaan loading point lebih kecil karena menggunakan ban karet.

b)

Kekurangan Wheel Loader

Dalam menempatkan muatan ke dalam dump truck kurang merata bahkan kadangkadang bisa miring, walaupun faktor ini sangat dipengaruhi oleh skill operator.

Pengaplikasian Wheel Loader dalam kehidupan sehari-hari

Penggunaan Wheel loader yang lain adalah untuk menggali pondasi


basement, dengan syarat ruangnya memungkinkan untuk bekerjanya loader
tersebut. Disamping itu dapat juga digunakan untuk memuat material yang telah
ditiadakan, misalnya pada pembuatan terowongan, pada daerah pengambilan batu
(quarrying). Wheel loader juga dapat digunakan untuk menggali butiran-butiran
lepas bebatuan untuk dibongkar ke dalam grizly hopper pada crusher plant.

Gambaran Umum Wheel Loader


Berikut ini adalah gambaran umum dari sebuah wheel loader.

1.Bucket
2. Lift arm
3. Tilt lever
4. Bucket cylinder
5. Front working lamp
6. ROPS
7. Rear wheel
8. Turn signal lamp
9. Head lamp
10. Lift cylinder
11. Front wheel

12. Rear working lamp


13. Rear combination lamp

Perlengkapan Kerja
Bucket merupakan perlengkapan yang terdapat pada sebuah Wheel Loader.
Fungsi utama bucket
pada sebuah wheel loader sama dengan yang terdapat pada alat-alat yang
lain, seperti Dozer Shove
maupun Excavator, yaitu untuk menggali (digging) dan memuat (loading)
material tanah, batu, kayu
dan lain-lain. Berikut ini ditunjukkan berbagai macam tipe dari bucket yang
digunakan pada Wheel
Loader.
General purpose bucket (stockpile)
General purpose bucket digunakan untuk memuat material-material
timbunan (stockpile product), seperti crushed rock atau bahan-bahan
konstruksi lainnya.General purpose bucket (excavating) Bucket ini
digunakan untuk menggali dan memuat batu-batu bekas ledakan (balsted
rock) atau untuk menggali tanah biasa. Bucket ini memiliki sebuah flat
blade, straight cutting edge, dan dilengkapi dengan konstruksi yang kokoh
dan anti aus.

Light material bucket


Light material bucket digunakan untuk memuat material-material ringan
(specific grafity: dibawah 1.2 t/m3), seperti salju, pupuk atau makan ternak.
Bucket ini serupa dengan general purpose bucket dengan konstruksi yang
lebih lebar, sehingga dapat memuat lebih banyak material. Bucket ini juga
dapat digunakan untuk memuat batu bara ringan (specific gravity :
dibawah0.89 t/m3).

Spade-nose rock bucket (V-edge type)

Spade-nose rock bucket ini digunakan untuk memuat batu-batu bekas


ledakan, bucket ini dirancang dengan cukup kokoh dan tahan terhadap
keausan.

Heavy duty bucket


Heavy duty bucket sangat berguna untuk menggali dan memuat batubatu
bekas ledakan. Konstruksinya sangat kokoh dan memiliki gigi-gigi besar
kelas satu.

Chip bucket
Chip bucket merupakan salah satu bucket yang besar dan digunakan untuk
memuat material-material ringan dengan specific gravity di bawah 0.55
t/m3, seperti serpihan-serpihan kayu atau butiran butiran material ringan.
Pada sisi belakang dan atas bucket terbuat dari anyaman kawat yang
bertujuan untuk mengurangi berat bucket. Bucket ini sangat cocok dipakai di
pabrik kertas atau penggergajian.

Skeleton bucket
Skeleton bucket sangat cocok digunakan untuk menggali dan memuat batubatu bekas ledakan atau bekerja di crusher. Bucket ini dirancang memiliki
kisi-kisi yang berfungsi mengeluarkan tanah atau batu-batu kecil, sehingga
hanya batu-batu dengan ukuran tertentu saja yang termuat.

Side dump bucket


Bucket ini dapat membuang material dengan arah ke depan maupun ke
samping, sehingga sangat cocok digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan
konstruksi.

Multi purpose bucket

Bucket ini adalah bucket serba guna yang dapat digunakan untuk beberpa
variasi pekerjaan, seperti scraping, dozing, scoping, dan loading. Grapple
merupakan salah satu peralatan yang dipasang pada bagian depan wheel
loader, seperti halnya bucket. Grapple ini digunakan untuk memuat kayu
atau material yang sejenisnya. Berikut akan diberikan beberapa contoh
grapple yang digunakan pada wheel loader.

Log grapple
Log grapple digunakan untuk memuat batang kayu dengan berbagai variasi
ukuran, dari batang kayu pendek dengan diameter kecil sampai dengan
batang kayu panjang dengan diameter besar. Grapple ini dirancang
sedemikian rupa, sehingga ketika digunakan untuk memuat dan
menumpahkan material, alat tetap dalam kondisi stabil.

Log-lumber grapple
Log-lumber grapple digunakan untuk memuat potongan-potangan (serpihan)
batang kayu dengan berbagai ukuran, dari ukuran yang terkecil sampai yang
terbesar. Grapple ini memilki fork yang mirip dengan yang dimiliki forklift
tetapi tidak dapat digunakan seperti halnya fork pada forklift karena
konstruksinya tetap.

Lumber grapple
Grapple ini memilki bentuk L dan sangat cocok digunakan untuk memuat
potongan-potongan kayu dengan ukuran kecil (berdiameter kecil dan
pendek). Bagian kanan dan kiri dari fork dapat dilakukan pengaturan
(adjustment) guna menyesuaikan dengan ukuran kayu yang akan dimuat.

Pipe grapple
Pipe grapple adalah sebuah log grapple dengan tambahan bantalan untuk
digunakan memuat pipa atau material yang sejenis.

Log lumber fork


Log lumber fork memiliki bentuk yang sama dengan log lumber grapple
tetapi tidak memiliki penjepit di bagian atas.

Dumping fork
Dumping fork digunakan untuk memuat tumpukan serpihan kayu-kayu kecil
ke truck. Atau dapat juga digunakan untuk memuat batanganbatangan kayu
dengan diameter kecil dan pendek.

Produktivitas Alat Berat Wheel Loader


Produktivitas Alat Secara umum, produktivitas suatu alat berat
dihitung dengan menggunakan rumus 1: Q = q x 60 x E
Cm
dimana :
Q = produksi per-jam (m3/jam)
q = produksi persiklus (m3)
E = effisiensi kerja
Cm = waktu siklus (menit) Waktu siklus akan tergantung kepada metode pemuatan
yang dilakukan oleh loader, untuk

1. Pemuatan melintang : Cm = D/F + D/R + Z


2. Pemuatan bentuk V : Cm = [(D/F) x 2] + [(D/R) x 2] + Z
3. Muat Angkut : Cm = [(D/F) x 2] + Z
dimana :
Cm = waktu siklus (menit)
D = jarak gusur (meter)
F = kecepatan maju (meter/menit)
R = kecepatan mundur (meter/menit)
Z = waktu tetap (menit)

Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Wheel Loader


Salah satu faktor utama yang mempengaruhi produktivitas alat berat dalam suatu
pekerjaan konstruksi Teknik Sipil adalah faktor efisiensi kerja operator. Faktor
efisiensi untuk operator alat berat yang tersedia selama ini masih bersifat umum
yang dapat digunakan untuk seluruh alat berat. Makalah ini bertujuan untuk
menghitung angka faktor efisiensi operator pada alat berat Loader. Metodologi
yang digunakan adalah dengan melakukan studi literatur dan pengamatan langsung
di lapangan untuk perhitungan produktivitas alat berat dengan menggunakan tiga
tingkat keahlian operator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
angka faktor efisiensi operator alat berat secara umum dengan tingkat efisiensi
operator khusus pada alat wheel loader, yaitu untuk operator sangat baik, rata-rata
baik dan kurang secara berurutan didapatkan angka koreksi sebesar 1, 0,94 dan
0,85.

Vous aimerez peut-être aussi