Vous êtes sur la page 1sur 88

RUMAH SAKIT PEDULI

IBADAH (Ibadah Friendly


Hospital)
Mendulang pahala beribadah saat berada di rumah sakit

|0

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................................

KATA PENGANTAR...........................................................................................................

PENDAHULUAN ...............................................................................................................

BAGAN ORGANISASI RUMAH SAKIT................................................................................

STRATEGIC MAP RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN KONSEP BSC.....................................

FORMAT DOKUMEN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ............................................

PROSEDUR TERHADAP CUSTOMER EKSTERNAL .............................................................

PROSEDUR TERHADAP CUSTOMER INTERNAL ...............................................................

51

PROSEDUR TERHADAP CUSTOMER INTERMEDIATE .......................................................

82

PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Rumah Sakit Islam sepatutnya menjadi rumah sakit pilihan pertama, memenangkan
mind share dan mendominasi market share.
Betapa tidak, industri perumahsakitan sejatinya diterbangkan dengan menggunakan 2
(dua) sayap yang seolah kontadiktif, yaitu sayap ekonomi / komersil dan sayap sosial /
kemanusiaan, tantangannya adalah bagaimana membuat kedua sayap tersebut bisa
mengepak dengan seimbang?
Islam telah lama memberikan jawabannya, Islam sebagai the way of life sebenarnya
memiliki pondasi untuk menuntun manusia agar dapat hidup secara seimbang. Satu sayap
dalam Islam menganjurkan ummatnya untuk memiliki harta. Kepemilikan atas harta
mengantarkan ummat Islam pada sayap yang lain, yaitu kepedulian untuk berbagi dengan
sesama.

QS At Taubah (9) : 41


41. Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah
kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu,
jika kamu mengetahui.

Ayat diatas bukan hanya sebuah perintah untuk berjuang, cermatilah bagaimana
perintah untuk berangkat berjuang dengan harta tidak mungkin dapat dilakukan apabila
harta tersebut tidak ada dalam genggaman, dan tentu saja upaya mendapatkan harta
adalah melalui aktifitas ekonomi, maknanya bahwa ummat islam diperintahkan untuk
memiliki keberdayaan dalam hal perekonomian, keberdayaan ekonomi tersebut lalu
menjadi daya dukung perjuangan
|2

QS Al Baqarah (2) : 177

177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan,
akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan)
dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan
shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji,
dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.
mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang
bertakwa.

Ayat diatas memberikan sebuah definisi tentang kebajikan yang sangat jelas, bahwa
indikator kebajikan bukanlah ditentukan dari afiliasi terhadap sebuah mazhab atau
organisasi, namun tergantung pada sejumlah aktifitas, baik aktifitas hati maupun aktifitas
amal perbuatan, sejumlah aktifitas yang sejatinya dapat ditumbuhkan dalam rumah sakit.
|

Rumah Sakit Peduli Ibadah sebagai sebuah umbrella idea yang dikembangkan
dalam upaya ini relevan dengan firman Allah SWT dalam Surah Az Zariyat (51) : 56


56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.
Kembali mengingatkan pada semua pelaku upaya kesehatan dan pengguna upaya
kesehatan, khususnya di Rumah Sakit bahwa tujuan dihadirkannya kita tidak lain adalah
untuk beribadah kepada-Nya, beribadah dalam spektrum yang luas.
Lebih lanjut, tema Rumah Sakit Peduli Ibadah ini diimplementasikan dalam
beberapa prosedur. Prosedur yang akan dibahas merupakan value added dalam aktifitas
di rumah sakit, yang secara khusus sepatutnya ditumbuhkan dalam rumah sakit islam,
maknanya, rumah sakit islam selayaknya mengimplementasikan nilai khusus disamping nilai
umum dalam pelayanan rumah sakit, sebagai bagian dari membangun keunggulannya.
Prosedur dengan nilai khusus tersebut yang diterapkan dalam rumah sakit islam dapat
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok prosedur berdasarkan obyek prosedur tersebut,
yaitu :
1.

Prosedur yang diterapkan terhadap customer eksternal (pasien & keluarga pasien).

2.

Prosedur yang diterapkan terhadap customer internal (karyawan & pemilik rumah
sakit)

3.

Prosedur yang diterapkan terhadap customer intermediate (supplier & third party
payor (corporate & asuransi))
Kajian ini merupakan bahan pembuka yang seharusnya terus dilanjutkan dan

diperkaya di masa mendatang. Diperkaya melalui kajian yang berkelanjutan sehingga


semakin banyak prosedur yang akan menjadi nilai lebih dalam rumah sakit islam, dengan
demikian maka value rumah sakit islam pun semakin meningkat.
Semoga kajian ini menjadi titik awal untuk kajian berikutnya yang digiatkan oleh insan
perumahsakitan, khususnya perumahsakitan islam, sebagai bagian dalam melakukan kerja
dakwah bil hal secara istiqomah, untuk tegaknya kalimatullah dan meraih mardhatillah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

PENDAHULUAN
Format penulisan disajikan dalam bentuk TOR (term of references), bukan disajikan
langsung dalam format prosedur semata, dimaksudkan agar pembaca dapat lebih
mendalami 2 (dua) hal, yaitu :
1. Latar belakang prosedur
2. Keberlanjutan prosedur
Yang dimaksudkan dengan latar belakang prosedur adalah terkait erat dengan posisi
prosedur tersebut dalam peta strategi rumah sakit, untuk itu ditampilkan sebuah contoh
peta strategi rumah sakit yang disusun berdasarkan konsep Balanced Score Card (BSC).
Sementara yang dimaksud keberlanjutan prosedur adalah terkait erat dengan posisi
prosedur tersebut dalam bingkai proses dan fungsi manajemen, yaitu bagaimana prosedur
tersebut direncanakan (plan), diimplementasikan (do), dievaluasi (check), dan ditindaklanjuti
(action).
Dalam membaca sebuah prosedur tentunya tidak terlepas dari adanya alur hirarki
organisasi didalamnya, maka dalam kajian ini juga disertakan contoh bagan organisasi
rumah sakit. Jika dalam membaca kajian ini ditemukan terminologi tentang jabatan
struktural, maka dipersilahkan untuk merujuk pada contoh bagan organisasi untuk
memperjelas posisi jabatan tersebut.
Karena format kajian ini dituliskan dalam bentuk TOR, maka dibutuhkan contoh
format prosedur jika ingin mentrasformasikannya ke dalam bentuk prosedur, dalam kajian
ini ditampilkan contoh format prosedur yang dapat digunakan.
Beberapa contoh yang dimuat dalam dalam kajian ini dapat dikatakan bersifat
generik, maknanya, setiap rumah sakit sangat mungkin berbeda dengan rumah sakit
lainnya, dihadirkannya contoh semata-mata terkait dengan tujuan untuk memudahkan bagi
pembaca dalam menangkap dan mendalami pesan yang dihantarkan, adapun terkait
bagaimana detail pelaksanaannya di masing-masing rumah sakit berpulang pada situasi dan
kondisi rumah sakit yang bersangkutan.

|5

(CONTOH) BAGAN ORGANISASI RUMAH SAKIT

(CONTOH) STRATEGIC MAP RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN KONSEP BSC (BALANCED SCORECARD)
STRATEGIC OUTCOMES
MISI :
Memberikan layanan terbaik &
terpercaya kepada masyarakat
melalui layanan medis satu atap,
layanan non medis dan edukasi

FINANCIAL

SASARAN STRATEGIS

VISI :
Menjadi rumah sakit pilihan pertama

1. Menjadi rumah sakit


dengan tingkat
pembayaran zakat yang
optimal

(1.2)
Meningkatnya
pendapatan

(1.1)
Meningkatnya
pengendalian biaya

(1.3)
Meningkatnya
Profitabilitas

CUSTOMER
2. Menjadi rumah sakit
dengan citra terbaik &
terpercaya

PROSES
BISNIS
INTERNAL

LEARNING
& GROWTH

3. Menjadi rumah sakit


yang bertanggung jawab
dengan berfokus pada
customer

4. Menjadi rumah sakit yang terus belajar dan


adaptif terhadap perubahan, dengan berfokus
pada Human Capital, Informational Capital dan
Organizational Capital

(2.1)
Meningkatnya kepuasan
customer (customer
satisfaction) yang berbasis
pada keunggulan operasional

(3.1)
Terciptanya proses
manajemen
operasional/
produksi yang selalu
up date mengacu
pada harapan
customer

(4.1)
Meningkatnya modal
SDM (Human capital)
yang sesuai
kebutuhan rumah sakit

(3.2)
Terlaksananya
proses sosial
dan peraturan/
sertifikasi

(2.3)
Meningkatnya kedekatan
dengan customer

(2.2)
Menjadi product leader

(3.3)
Terciptanya
proses
marketing yang
proaktif

(3.4)
Tercapainya
excellence
after care
services

(4.2)
Meningkatnya modal
informasi (Informational
capital) yang sesuai
kebutuhan rumah sakit

(3.5)
Terciptanya
proses
inovasi

(4.3) Meningkatnya
modal organisasi
(Organizational
capital) yang sesuai
kebutuhan rumah sakit

FORMAT DOKUMEN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)


(LOGO RUMAH

JUDUL SPO

SAKIT)
No Dokumen :
PROSEDUR TETAP

Tanggal terbit

No. revisi :

Halaman :
Ditetapkan

(Direktur)
Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Unit terkait

|8

Prosedur Terhadap Customer Eksternal (Pasien & Keluarga


Pasien)
NO JUDUL PROSEDUR

HAL

1 Peraturan Kamar Rawat Inap

10

2 Mengingatkan Waktu Sholat Di Kamar Rawat Inap

13

3 Petunjuk Arah Kiblat

15

4 Menyediakan Perlengkapan Sholat dan Al-Quran untuk customer Rawat

17

Inap yang membutuhkan


5 Buku Panduan Ibadah Untuk Orang Sakit

19

6 Pemberian bimbingan dan motivasi kepada pasien Rawat Inap

30

7 Call Center Bimbingan Rohani Untuk Orang Sakit

32

8 Spiritual Record

34

9 Poster Doa yang dibaca oleh pengunjung (pembesuk)

39

10 Menerima Pasien Di Kamar Rawat Inap

41

11 Melakukan Tindakan Medis Dan Keperawatan

44

12 Visite Ke Kamar Pasien

46

13 Handling Complain Di Rawat Inap

48

|9

PERATURAN KAMAR RAWAT INAP

1. PENDAHULUAN
Rumah Sakit Islam memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Customer di RUMAH SAKIT
ISLAM adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK & TERPERCAYA. Agar
dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK &
TERPERCAYA, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju oleh RUMAH
SAKIT ISLAM adalah meningkatnya kedekatan dengan customer.
Dalam rangka menuju meningkatnya kedekatan dengan customer itulah maka
disusunlah prosedur ini, sebuah prosedur yang bernama Peraturan Kamar Rawat
Inap

2. TUJUAN
Meningkatnya partisipasi positif customer Rawat Inap muslim dalam proses
pelayanan yang islami

3. TARGET
Terlaksananya Peraturan Kamar Rawat Inap yang sesuai dengan nilai islam

4. PROSEDUR
a. Sebelum pasien masuk kamar rawat inap, petugas front office, administrasi
atau petugas UGD memberikan penjelasan tentang aturan yang terkait
tentang pendamping pasien
b. Pendamping pasien menandatangani Surat Pernyataan berisi peraturan
kamar rawat inap, bahwa :

| 10

1.

Pendamping yang berada di kamar rawat inap perseorangan adalah


berjenis kelamin sama dengan pasien atau termasuk mahram pasien
apabila berbeda jenis kelamin

2.

Pendamping pasien di kamar rawat inap perseorangan maksimal 1


(satu) orang (di luar jam besuk)

3.

Selalu berkonsultasi kepada pihak rumah sakit apabila memberikan


perlakuan kepada pasien (memberikan makanan,minuman atau
tindakan yang tidak disediakan atau dilakukan petugas resmi Rumah
Sakit

4.

Jam berkunjung mulai jam 06.00 13.00 dibuka lagi jam 16.00 21.00

5.

Dilarang membawa bantal, selimut serta tikar ke dalam rumah sakit

6.

Anak kecil (sehat) dibawah usia 12 tahun tidak boleh dibawa masuk ke
dalam rumah sakit

7.

Bersedia untuk mengikuti segala aturan rumah sakit dan memelihara


fasilitas yang disediakan oleh pihak Rumah Sakit dengan penuh rasa
tanggung jawab

c. Rumah Sakit berhak menegur, mengingatkan atau melakukan tindakan lain


yang dianggap perlu terhadap pendamping pasien yang tidak dapat menjaga
ketenangan, atau tidak mengindahkan aturan internal rumah sakit dengan
tetap mengedepankan sikap santun dan akhlak-akhlak Islami
d. Membantu pasien untuk bersikap sabar dan tawakkal atas sakit yang diderita
e. Rumah Sakit menyediakan alat bantu yang cukup serta memberikan
pendampingan yang dianggap perlu terhadap pasien dan pendamping pasien
untuk dapat melaksanakan ibadah seperti penanda arah kiblat, penanda
waktu shalat, dll
f. Kepala Ruang Rawat Inap bertanggung jawab untuk melaporkan pelaksanaan
Peraturan Kamar Rawat Inap beserta tantangan yang dihadapi
g.

Manager Human Capital bertanggung jawab terhadap hasil penyusunan


Peraturan Kamar Rawat Inap

5. SASARAN
Seluruh customer Rawat Inap
| 11

6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN


Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.
Pelaporan :
Kepala Ruang Unit Rawat Inap bertanggung jawab membuat laporan dengan
format sebagai berikut :
Tanda

No. Tanggall

Nama
Pasien

tangan
No. kamar

Surat
Pernyataan
(Ya / Tidak)

Tantangan
/ komplain
dari

Keterangan

customer

| 12

MENGINGATKAN WAKTU SHOLAT DI KAMAR RAWAT INAP

1. PENDAHULUAN
Rumah Sakit Islam memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Customer di RUMAH SAKIT
ISLAM adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK & TERPERCAYA. Agar
dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK &
TERPERCAYA, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju oleh RUMAH
SAKIT ISLAM adalah meningkatnya kedekatan dengan customer.
Dalam rangka menuju meningkatnya kedekatan dengan customer itulah maka
disusunlah prosedur ini, sebuah prosedur yang bernama Mengingatkan Waktu
Sholat Di Kamar Rawat Inap

2. TUJUAN
Meningkatnya partisipasi positif customer Rawat Inap muslim dalam proses
pelayanan yang islami

3. TARGET
Tersedianya perangkat pengingatan waktu sholat untuk semua kamar rawat
inap yang digunakan oleh customer muslim

4. PROSEDUR
a. Unit pemberdayaan mengajukan permintaan kebutuhan perangkat pengingat
waktu sholat meliputi jam digital pengingat waktu sholat, dan tempelan
dinding tentang jadwal sholat kepada unit Logistik Umum
b. Unit logistik Umum memfasilitasi permintaan kebutuhan tersebut setelah
mendapat persetujuan Direktur Umum.

| 13

c. Unit Pemberdayaan bekerjasama dengan unit Pemeliharaan Sarana


memasang perangkat pengingat waktu sholat di kamar-kamar Rawat Inap.
d. Apabila ada customer rawat inap non muslim maka jam digital dan speaker
di-off-kan sementara
e. Tantangan yang terjadi selama pelaksanaan direspon oleh Kepala Ruang
Rawat Inap untuk diselesaikan oleh unit Pemeliharaan Sarana

5. SASARAN
Seluruh customer Rawat Inap muslim

6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN


Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.
Pelaporan :
Kepala Ruang Unit Rawat Inap bertanggung jawab membuat laporan dengan
format sebagai berikut :
Ketersediaan
No.

No.
Kamar

Agama Pasien

Jam Digital

Tempelan Dinding

(Ya/Tidak)

Jadwal Sholat

Tantangan

(Ya/Tidak)

| 14

PETUNJUK ARAH KIBLAT

1. PENDAHULUAN
Rumah Sakit Islam memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Customer di RUMAH SAKIT
ISLAM adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK & TERPERCAYA. Agar
dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK &
TERPERCAYA, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju oleh RUMAH
SAKIT ISLAM adalah meningkatnya kedekatan dengan customer.
Dalam rangka menuju meningkatnya kedekatan dengan customer itulah maka
disusunlah prosedur ini, sebuah prosedur yang bernama Petunjuk Arah Kiblat Di
Kamar Rawat Inap

2. TUJUAN
Meningkatnya partisipasi positif customer Rawat Inap muslim dalam proses
pelayanan yang islami

3. TARGET
Semua kamar rawat inap terdapat petunjuk arah kiblat

4. PROSEDUR
a. Unit pemberdayaan mengajukan permintaan pengadaan petunjuk arah kiblat
kepada unit logistik umum
b. Unit logistik Umum memfasilitasi permintaan kebutuhan tersebut setelah
mendapat persetujuan Direktur Umum.
c. Unit Pemberdayaan bekerjasama dengan unit Pemeliharaan Sarana
memasang petunjuk arah kiblat di kamar-kamar Rawat Inap.

| 15

d. Tantangan yang terjadi selama pelaksanaan direspon oleh Kepala Ruang


Rawat Inap untuk diselesaikan oleh unit Pemeliharaan Sarana

5. SASARAN
Seluruh kamar Rawat Inap RUMAH SAKIT ISLAM

6.

PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN


Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.
Pelaporan :
Kepala Ruang Unit Rawat Inap bertanggung jawab membuat laporan dengan
format sebagai berikut :
No.

No. Kamar

Agama Pasien

Petunjuk Arah Kiblat


Ada

Tantangan

Tidak Ada

| 16

MENYEDIAKAN PERLENGKAPAN SHOLAT DAN AL-QURAN UNTUK CUSTOMER


RAWAT INAP YANG MEMBUTUHKAN

1.

PENDAHULUAN
Rumah Sakit Islam memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Customer di RUMAH SAKIT
ISLAM adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK & TERPERCAYA. Agar
dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK &
TERPERCAYA, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju oleh RUMAH
SAKIT ISLAM adalah meningkatnya kedekatan dengan customer.
Dalam rangka menuju meningkatnya kedekatan dengan customer itulah maka
disusunlah prosedur

ini,

perlengkapan

dan

Sholat

sebuah

prosedur

Al-quran

untuk

yang bernama

Menyediakan

customer Rawat

Inap

yang

membutuhkan

2.

TUJUAN
Meningkatnya partisipasi positif customer Rawat Inap muslim dalam proses
pelayanan yang islami

3. TARGET
Perlengkapan sholat dan Al Quran tersedia untuk semua customer Rawat Inap
Muslim

4. PROSEDUR
a. Unit pemberdayaan mengajukan permintaan kebutuhan peralatan ibadah
pasien meliputi mukena, sajadah dan Al Quran kepada Unit logistik Rumah
Tangga.

| 17

b. Unit logistik Umum memfasilitasi permintaan kebutuhan tersebut setelah


mendapat persetujuan Direktur Umum.
c. Unit Pemberdayaan menyerahkan paket perlengkapan ibadah customer
muslim kepada Unit Rawat Inap .
d. Setiap

pasien/customer

Rawat

Inap

muslim

dan

belum

memiliki

perlengkapan Sholat dan Al-Quran datang dipinjami paket perlengkapan


Sholat dan Al-Quran selama Rawat Inap berlangsung oleh perawat/pos
Rawat Inap.
e. Laporan ketersediaan peralatan sholat dan Al-Quran direkap oleh Kepala
ruang Rawat Inap untuk dilaporkan ke Supervisor unit Keperawatan
f. Supervisor unit keperawatan melaporkan kepada Manager Pelayanan Medis

5. SASARAN
Seluruh customer Rawat Inap muslim RUMAH SAKIT ISLAM

6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN


Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.
Pelaporan :
Kepala Ruang Unit Rawat Inap bertanggung jawab membuat laporan dengan
format sebagai berikut

No

TGL

Nama Pasien

KLS

PERLENGKAPAN IBADAH DAN AL-QURAN


MUKENA
SAJADAH
AL-QURAN
ADA
TDK
ADA
TDK
ADA
TDK
SDR
RS
SDR
RS
SDR
RS
ADA
ADA
ADA

Keterangan :
SDR : Milik customer sendiri - RS : Dipinjami oleh rumah sakit

| 18

BUKU PANDUAN IBADAH UNTUK ORANG SAKIT


1. PENDAHULUAN
Rumah Sakit Islam memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Customer di RUMAH SAKIT
ISLAM adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK & TERPERCAYA. Agar
dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK &
TERPERCAYA, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju oleh RUMAH
SAKIT ISLAM adalah meningkatnya kedekatan dengan customer.
Dalam rangka menuju tercapainya sasaran strategis tersebut diatas maka disusunlah
prosedur ini, sebuah prosedur yang bernama Buku Panduan Ibadah Untuk Orang
Sakit

2. TUJUAN
Meningkatnya partisipasi positif customer Rawat Inap muslim dalam proses
pelayanan yang islami

3. TARGET
100% customer muslim rawat inap memperoleh buku panduan ibadah pasien

4. PROSEDUR
a. Unit pemberdayaan dan Unit Kerohanian & Pemberdayaan merancang buku
panduan ibadah orang sakit sesuai syariat Islam
b. Rancangan buku yang sudah jadi diajukan kepada Direktur Utama melalui
Manager Human Capital dan Penunjang Umum
c. Rancangan buku yang sudah disetujui oleh Direktur Utama ditindaklanjuti
dengan mengajukan permohonan cetak buku kepada Direktur Umum

| 19

d. Buku panduan ibadah untuk orang sakit yang telah dicetak didistribusikan
kepada unit rawat inap
e. Unit Kerohanian & Pemberdayaan memberikan penjelasan mengenai
penggunaan dan keterangan dalam buku panduan ibadah orang sakit dalam
bentuk in house training agar setiap pertanyaan langsung bisa di-handle oleh
perawat
f. Setiap pasien rawat inap diberikan buku panduan ibadah orang sakit oleh
perawat
g. Jika ada tantangan dalam menjawab pertanyaan yang sulit dari pasien, maka
Unit Kerohanian & Pemberdayaan yang menjawab dan memberi penjelasan
langsung
h. Laporan ibadah pasien direkap oleh Unit pemberdayaan dan dilaporkan
kepada Manager Human Capital dan Penunjang Umum.

5. SASARAN
Seluruh customer rawat Inap muslim

6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN


Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.
Pelaporan :
Kepala Ruang Rawat Inap bertanggung jawab membuat laporan dengan format
sebagai berikut :
Laporan pemberian buku :
No.

Nama Pasien

Kamar /
kelas

Tgl Pemberian Buku

| 20

Panduan Ibadah Orang Sakit

Pendahuluan
Seorang muslim memiliki sikap kepribadian yang
senantiasa mengedepankan keimanan dalam pandangan
kehidupannya. Sikap kepribadian inilah yang dapat
meminimalisasi stress dan mengurangi rasa ketakutan
yang tak diketahuinya, serta mampu menghapus rasa
ketidakmampuannya dengan bergantung sepenuhnya
kepada Allah. Kemudian muncullah dari dalam jiwanya
cahaya harapan untuk menatap masa depan yang penuh
kedamaian.
Dan sungguh Kami akan berikan ujian kepada kalian
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, diri
dan buah-buahan. Berikanlah kabar gembira kepada orangorag yang bersabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa
musibah kepada mereka berkata :Sesungguhnya kami milik
Allah, dan kepada-Nya kami kembali. Mereka itulah orangorang yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat
dari Tuhan-Nya, dan merekalah orang-orang yang mendapat
petunjuk. (QS Al-Baqarah : 155 -157)

Panduan Ibadah Orang Sakit

Berdasarkan firman Allah dan sabda Nabi SAW


tersebut, nyatalah bahwa setiap musibah yang menimpa
diri seorang muslim adakalanya merupakan ujian atau
peringatan dan bisa juga sebagai upaya penghapus dosadosanya.
Buku kecil ini disediakan sebagai panduan untuk
pasien, keluarga pasien, sahabat dan seluruh umat Islam.
Semoga dengan hadirnya buku kecil ini dapat membantu
memberi pengetahuan dan pemahaman kepada semua
orang tentang ibadah ketika sakit.
Dan sesekali Allah tidak mau menyusahkan kamu. (QS.
Al Maidah: 6)
Sesungguhnya Islam itu mudah dan tidak membebankan
atau memberatkan melainkan orang-orang Islam itu sendiri
yang memberatkan diri mereka, maka dampingilah ia, dekatilah
ia (Islam) dan sampaikanlah kabar gembira serta dirikanlah
sholat pada waktu-waktu yang ditetapkan (HR Bukhari)

Rasulullah SAW bersabda :


Tidak satu musibah pun yang menimpa diri seorang muslim,
baik keletihan, sakit terus menerus, kesusahan, penderitaan,
atau mengidap suatu penyakit, dan duka , bahkan karena
tertusuk duri, melainkan karena musibah tersebut Allah akan
menghapus dosa-dosa-Nya.
(HR Bukhari dan Muslim dan Abu Hurairah)
Tidaklah seorang Muslim tertimpa gangguan berupa sakit,
atau dari yang lainnya, kecuali dosa-dosanya digugurkan
Allah, seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya yang
kering. (HR Bukhari)

| 21

Panduan Ibadah Orang Sakit

Pakaian Untuk Menunaikan Sholat


Laki-laki : pakaian apa saja yang cukup syarat menutup
aurat (dari pusar hingga lutut)
Perempuan : pakaian apa saja yang menutup aurat dan
sesuai dengan syarat sah sholat (semua badan kecuali
wajah dan telapak tangan), maka boleh digunakan terus
untuk menunaikan sholat walaupun tanpa mukena.
Pakaian seseorang dianggap suci selama tidak ada bukti
jelas terkait najis (warna atau bau atau rasa) melekat pada
pakaian.
Pasien yang menggunakan bag kolostomi (wadah
penampung kotoran)
Cukup sekedar memastikan sekitar bagian tubuh yang
tertutup bag kolostomi dalam keadaan bersih dan tidak
bocor. Kemudian pasien dapat mengambil wudhu atau
tayammum.
Pasien yang berhadats
Bagi pasien yang berada dalam keadaan junub (hadats
besar) wajib bagi mereka meratakan air pada seluruh
anggota badan. Jika ada diantara anggota badan yang
terbalut, maka air diratakan pada anggota badan yang tidak
berbalut kemudian menyapukan air di atas balutan yang
terdapat pada anggota tertentu (jika tidak mengandung
mudharat) Atau jika tidak mampu karena dikawatirkan
akan membawa mudharat pada pasien maka wajib baginya
untuk tayammum atau ditayammumkan oleh anggota
keluarganya (yang mahram) atau orang lain.

Panduan Ibadah Orang Sakit

Wudhu
1. Pasien yang tidak terhalang alasan syar'i untuk
berwudhu
Bagi pasien yang tidak memiliki alasan syar'i yang
membolehkannya bersuci dengan cara tayammum maka
wajib baginya berwudhu seperti biasa sebelum
menunaikan shalat.
Rukun-rukun Wudhu
1. Niat
2. Menyapu dan meratakan air ke muka
3. menyapu dan meratakan air ke dua tangan sampai
siku (didahului dengan tangan kanan)
4. Menyapu (sebagian) kepala
5. Membasuh 2 kaki hingga mata kaki (didahului
dengan kaki kanan)
6. Tertib (melaksanakan rukun dengan berturut-turut)
2. Pasien yang Tidak Mampu Berwudhu sendiri
Pasien yang tidak mampu berwudhu sendiri dapat dibantu
oleh orang lain untuk membantu mewudhukan dirinya.
Bagi pembantu yang bukan mahram dapat menggunakan
sarung tangan ketika membantu wudhu pasien.

botol spray dapat digunakan untuk


memudahkan membantu orang sakit
untuk wudhu

| 22

Panduan Ibadah Orang Sakit

Tata Cara
2.1. Sapukan muka pasien dengan
tangan yang sudah dibasahi air.
Ratakan air ke semua bagian
muka yang wajib (dari ubun
r am b u t sam p ai d ag u d an
permulaan daun telinga)

2.2. Semprotkan air ke tangan pasien


kemudian ratakan sampai ke
siku (kanan dan kiri)

Panduan Ibadah Orang Sakit

3. Cara Berwudhu bagi pasien yang ada balutan pada


anggota wudhu
Ada banyak pendapat mengenai masalah ini dan kami
mengambil pendapat yang disebut DR. Abdul Karim
Zaidan dalam Kitabnya Al-Mufassal Fil-Ahkam AlMar'ah. Pasien dibolehkan hanya menyapu atas balutan
untuk melengkapi wudhunya. Dan mereka tidak wajib
untuk berwudhu dahulu sebelum memakai balutan.
A. Contoh pasien yang dibalut pada beberapa tempat
bagian anggota wudhu :

2.3. Semprotkan dan sapukan air ke


bagian kepala pasien

2.4. Semprotkan air ke kaki pasien


dan ratakan hingga ke mata kaki

Kaidah berwudhu bagi mereka yang sebagian anggota


wudhunya terdapat balutan adalah sebagai berikut :
Dibasuh pada bagian yang tidak terbalut dan disapukan air
(sekedar sapuan) pada bagian yang terbalut jik
a dinilai
tidak menimbulkan mudharat atau menyulitkan.
Jika dianggap menimbulkan mudharat atau menyulitkan
pasien, maka air cukup disapukan di sekitara anggota
wudhu yang tidak terbalut (tidak perlu menyapu di atas
balutan).

| 23

Panduan Ibadah Orang Sakit

Tayammum

Kemudian jika kamu tidak mendapat air (untuk mandi


atau berwudhu), maka hendaklah kamu bertayammum
dengan tanah (debu yang suci) , yaitu sapukanlah ke muka
kamu dan kedua tangan kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Pemaaf lagi Maha Pengampun.
(QS An-Nisa 43)

Panduan Ibadah Orang Sakit

Tata Cara Tayammum

3.1. Tempelkan kedua telapak tangan


di atas debu dan tepukkan kedua
tangan untuk menipiskan debu
diserta niat tayammum

1. Bagi pasien yang yang tidak boleh berwudhu , maka


diharuskan untuk bertayammum
2. Untuk memudahkan pasien, pihak rumah sakit
disarankan untuk menyediakan debu tayammum yang
mudah dibawa untuk kepentingan pasien yang
hendak bertayammum
3.2. Sapukan debu ke muka
3. Jika tidak didapati, bisa menggunakan dinding atau
bantal yang suci

3.3. Tepuk debu sebagaimana cara


(3.1) kemudian sapukan debu
tersebut ke tangan hingga ke
siku (kanan dan kiri)(kanan dan
kiri)

| 24

Panduan Ibadah Orang Sakit

Qiblat
1. Wajib bagi muslim yang hendak menunaikan shalat
untuk memastikan mereka bersungguh-sungguh
berusaha menghadap qiblat
2. Sekiranya setelah diusahakan, tetap tidak mampu
menghadap qiblat mereka boleh menunaikan sholat di
atas tempat tidur tanpa menghadap qiblat.
Sholat

1. Cara dan Kaidah menunaikan Shalat bagi mereka


yang tidak sanggup berdiri dan bergerak adalah
sebagai berikut :
Sholat boleh dilakukan dalam keadaan duduk (dengan
cara yang paling mudah bagi pasien yang bersangkutan),
di atas tempat tidur atau di kursi
A. Contoh bagi pasien yang menunaikan sholat di
atas kursi

| 25

Panduan Ibadah Orang Sakit

B.Contoh bagi pasien yang menunaikan sholat di atas


tempat tidur

Takbiratul Ihram

R uku : B adan dibungkukkan/


ditundukkan sedikit

Sujud : B adan dibungkukkan


lebih rendah dari ruku

Panduan Ibadah Orang Sakit

C.Bagi Pasien yang tidak mampu berdiri atau duduk,


boleh menunaikan sholat dalam keadaan miring
atau berbaring
Cara :

Jika Miring :
Dada menghadap qiblat. Bagian sisi kiri badan di atas,
ketika ruku' hendaklah pasien menundukkan kepalanya
sedikit, ketika sujud hendaknya kepala ditundukkan lebih
dari saat ketika ruku' (jika mampu)

Jika berbaring
Pasien yang shalat dengan keadaan berbaring adalah
pasien yang tidak mampu bergerak. Maka diharuskan
baginya untuk shalat menggunakan isyarat mata. Kaki
menghadap ke qiblat.

| 26

Panduan Ibadah Orang Sakit

Sholat Jama
Definisi : Menghimpunkan 2 shalat dalam satu waktu.
Contohnya Sholat ashar dilakukan bersama shalat dhuhur
atas sebab-sebab yang tentukan oleh syara'.
Sholat jama' hanya boleh dilakukan untuk Shalat Dzuhur
dan Ashar dan antara Sholat Maghrib dan Isya.

Panduan Ibadah Orang Sakit

Contoh : Menghimpunkan shalat dzuhur dan ashar dan


dilakukan pada waktu ashar
Sholat jama' dilakukan dengan tidak mengurangi jumlah
rakaat shalat, yakni Dzuhur, Ashar dan Isya sejumlah 4
rakaat, maghrib 3 rakaat.
Perhatian : Shalat shubuh tidak boleh dijama' dengan
sholat yang lain

Jama' dalam hal ini terbagi atas 2 :


1. Jama' Taqdim : Menghimpunkan 2 shalat yang
dilakukan pada waktu shalat yang pertama
Contoh : Menghimpunkan shalat dzuhur dan ashar dan
dilakukan pada waktu dzuhur
2. Jama' Takhir : Menghimpunkan 2 shalat yang
dilakukan pada waktu shalat yang kedua
Contoh : Menghimpunkan shalat dzuhur dan ashar dan
dilakukan pada waktu ashar

Beberapa keadaa yang dibolehkan untuk menjama' Shalat :


1. Penyakit yang menyulitkan pasien untuk menjaga
waktu shalat
2. Pasien yang hendak mengikuti tahapan pengobatan
yang kritis seperti pembedahan, dan dalam
prosedur tersebut memakan waktu sehingga lepas
salah satu waktu sholatnya misalkan Dhuhur atau
Ashar ataupun sholat Maghrib aatu Isya'.
3. Termasuk juga dalam kategori ini ialah petugas
medis seperti dokter, perawat dan petugas-petugas
yang terlibat dalam prosedur tersebut atau
pembedahan yang mengakibatkan lepasnya waktu
sholat.
Sholat yang telah dijama' tidak perlu diganti pada waktu
yang lain.

| 27

Panduan Ibadah Orang Sakit

Puasa
Perkara-perkara yang tidak membatalkan puasa:
Meneteskan obat ke dalam mata, hidung, telinga
serta mencuci telinga, pemeriksaan tenggorokan
dengan syarat tidak memasukkan cairan apapun ke
dalamnya.
Meletakkan obat di bawah lidah selagi tidak ditelan.
Memasukkan sesuatu alat ke dalam rahim untuk
tujuan perawatan dan pemeriksaan.
Memasukkan alat ke dalam saluran alat kencing
bagi tujuan perawatan seperti ureteroskop, radioopaque.

Memasukkan alat ke dalam usus untuk tujuan


pemeriksaan, perawatan dan pengobatan seperti
suppositories, radio-opaque dan cairan pemersih
usus.

Perawatan gigi, mencabut, menambal atau


membersihkan gigi dengan syarat tidak menelan
apa-apa.

Berkumur atau menyemprotkan obat dari mulut


tanpa menelan apa-apa.
Menyuntikkan obat ke dalam darah (intravena) dan
ke dalam kulit (subtaneous dan intra muscular).
Pengambilan oksigen. Contoh : inhaeler, nebulyzer.

Panduan Ibadah Orang Sakit

Bius (General Anaesthetic)


Obat-obatan yang meresap ke dalam badan melalui

kulit, contohnya krim/salep.


Memasukkan tiub (catheter/contrast) untuk tujuan

Angiogram.
Biospy hati dan organ lain tanpa memasukkan

cairan bersamanya.
Ujian endoskopi bagi tujuan diagnosis seperti

gastroscope dengan syarat tidak memasukkan


cairan apa-apa atau bahan ke dalam perut.
Hemodilisis.
Muntah yang tidak sengaja.
Setiap dokter muslim hendaknya menangguhkan tahapan
pengobatan yang tersebut di atas apabila tidak
menimbulk an mudharat atau bahaya kepada pasien,
sampai selepas waktu berbuka.

| 28

Panduan Ibadah Orang Sakit

Wiladah dan Nifas :


1. Arti wiladah dan nifas :
Wiladah ialah darah yang keluar apabila seorang
p eremp u an y an g mel ah i rk an an aak at au
mengalami keguguran janin sekalipun hanya
berupa darah beku ('alaqah ) atau hanya berbentuk
sekerat daging (mudhghah ). Maka wajib bagi
perempuan itu mandi besar setelah mengalami hal
tersebut.
Nifas ialah darah yang keluar dari rahim
perempuan setelah melahirkan anak sekalipun
hanya setitik darah. Nifas biasa berlangsung
selama 40 hari setelah seorang perempuan
melahirkan. Maka setelah mengalami nifas
perempuan tersebut wajib menjalani mandi besar.
2. Bagi perempuan yang hampir melahirkan, namun
belum mengalami pecah ketuban maka wajib
baginya menunaikan sholat dengan cara yang
sesuai dan yang tidak membahayakan dirinya dan
bayi yang akan dilahirkan.
3. Bagi perempuan yang mengalami pendarahan
ketika mengandung dan bayi dalam kandungan
masih selamat, perempuan tersebut juga wajib
menunaikan sholat seperti biasa karena darah yang
keluar itu adalah darah yang dikategorikan sebagai
darah penyakit bukan wiladah.

Panduan Ibadah Orang Sakit

Referensi
Ibnu Katsir, Tafsir Al Qur'an Al azim, Darul Hadist,
Qaherah, 2003
As Syaukani, Fathul Qadir Al Jami' Baina Ar riwayah wa
Ad dirayah min 'Ilm at Tafsir, Dar Kitab Al 'Alamiyah,
Beirut.
Muhammad bin Idris As Syafie,Al Umm , Dar Ibn Hazm,
Beirut, 2005.
Wahbah Az Zuhaili, Mausu'ah Al Quraniah Al
Muyassarah, Darul Fikr, Dimasyk, 1427 H.
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah , Takhrij Nasiruddin Al Bani,
Dar I'lam Al Arabi, Qaherah, 1999.
Taqiyuddin Abu Bakar Ad Dimasyk As Syafie,Kifayatul
khyar fi Halli Ghayat Al Ikhtisar, Tahkiq Kamil
Muhammad 'Uwaidah, Dar Al Kutub Al Alamiah,
Beirut, 2000.
Mustafa Al Khin, Mustafa Al Bugha, Ali Syarabji,Fiqh Al
Manhaji 'Ala Mahzab Al Imam As Syafie, (Versi Muat
Turun).
Abd. Karim Zaidan,Al Mufassal Fil Ahkam Al Mar'ah.

| 29

BIMBINGAN ROHANI DAN MOTIVASI KEPADA PASIEN RAWAT INAP


1. PENDAHULUAN
Rumah Sakit Islam memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan, maka
salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Customer di RUMAH SAKIT ISLAM
adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK & TERPERCAYA. Agar dapat
mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK & TERPERCAYA,
maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju oleh RUMAH SAKIT ISLAM
adalah meningkatnya kedekatan dengan customer.
Dalam rangka menuju tercapainya tujuan strategis tersebut diatas maka disusunlah
prosedur ini, sebuah prosedur yang bernama Pemberian Bimbingan Rohani dan
Motivasi Kepada Pasien Rawat Inap

2. TUJUAN
Meningkatnya partisipasi positif customer Rawat Inap muslim dalam proses
pelayanan yang islami

3. TARGET
100% customer muslim rawat inap memperoleh bimbingan rohani dan motivasi

4. PROSEDUR
a. Unit Kerohanian & Pemberdayaan mendata pasien rawat inap setiap pagi hari
b. Unit Kerohanian & Pemberdayaan mendatangi pasien rawat inap untuk
memberikan bimbingan rohani dan motivasi
c. Catatan selama pemberian bimbingan rohani dan motivasi dituliskan dalam
rekam kerohanian pasien oleh perawat

| 30

d. Laporan rekam kerohanian pasien direkap oleh perawat rawat inap di dalam
rekam medis
e. Laporan kegiatan pemberian bimbingan rohani dan motivasi disampaikan
kepada Manager Human Capital dan Penunjang Umum.

5. SASARAN
Seluruh customer rawat Inap RUMAH SAKIT ISLAM

6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN


Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.
Pelaporan :
Manajer Human Capital dan Penunjang Umum bertanggung jawab membuat
laporan dengan format sebagai berikut :
No.

TGL

Nama
Pasien

Kamar /
Kls

Agama
Pasien

Materi
Bimbingan

Keluhan
Pasien

Tantangan

| 31

CALL CENTER BIMBINGAN ROHANI UNTUK ORANG SAKIT


1. PENDAHULUAN
Rumah Sakit Islam memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan, maka
salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Customer di RUMAH SAKIT ISLAM
adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK & TERPERCAYA. Agar dapat
mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK & TERPERCAYA,
maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju oleh RUMAH SAKIT ISLAM
adalah meningkatnya kedekatan dengan customer.
Dalam rangka menuju tercapainya sasaran strategis tersebut diatas maka disusunlah
prosedur ini, sebuah prosedur yang bernama Call Center Bimbingan Rohani Untuk
Orang Sakit

2. TUJUAN
Meningkatnya partisipasi positif customer Rawat Inap muslim dalam proses
pelayanan yang islami

3. TARGET
100% permintaaan bimbingan rohani dan keluhan customer muslim post rawat inap
di-respon

4. PROSEDUR
a. Pasien rawat inap yang baru pertama masuk RUMAH SAKIT ISLAM diberi
kartu nama call center kerohanian RUMAH SAKIT ISLAM oleh petugas
kerohanian
b. Petugas kerohanian menginformasikan fungsi kartu nama tersebut kepada
pasien dan keluarganya

| 32

c. Jika customer menggunakan fasilitas jasa call center kerohanian, maka Unit
Kerohanian & Pemberdayaan merespon dengan memberikan jawaban atas
semua pertanyaan customer
d. Jika customer menginginkan adanya bimbingan khusus di rumah, maka Unit
Kerohanian & Pemberdayaan akan merespon dengan mendatangi rumah
customer
e. Unit Kerohanian & Pemberdayaan intern RUMAH SAKIT ISLAM bekerja sama
dengan lembaga dakwah yang ada di masyarakat dalam hal konseling syariat
dan bimbingan rohani ke rumah pasien
f. Unit Kerohanian & Pemberdayaan RUMAH SAKIT ISLAM melaporkan setiap
tindakan bimbingan ruhani melalui call center kepada Manajer Human
Capital dan Penunjang Umum
g. Manajer Human Capital dan Penunjang Umum bertanggung jawab membuat
laporan dan evaluasi.

5. SASARAN
Seluruh customer muslim post rawat Inap RUMAH SAKIT ISLAM

6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN


Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.

Pelaporan :
Manajer Human Capital dan Penunjang Umum bertanggung jawab membuat
laporan dengan format sebagai berikut :
No.

TGL

Jam

Nama Customer

Alamat

Agama
Customer

Kebutuhan
Customer

Respon

| 33

SPIRITUAL RECORD

1. PENDAHULUAN
Rumah Sakit Islam memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan mengemban
misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat melalui prosedur
layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan, maka salah
satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Proses Bisnis Internal di RUMAH SAKIT ISLAM
adalah menjadi rumah sakit yang bertanggung jawab dengan berfokus pada customer.
Agar dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit yang bertanggung jawab dengan
berfokus pada customer, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju oleh
RUMAH SAKIT ISLAM adalah terciptanya proses manajemen operasional / produksi yang
selalu up-date mengacu pada harapan dan kebutuhan customer.
Dalam rangka menuju tercapainya sasaran strategis tersebut diatas maka disusunlah
prosedur ini, sebuah prosedur yang bernama Spiritual Record

2. TUJUAN
Berjalannya pemantauan dan dokumentasi terhadap kondisi kerohanian customer

3. TARGET
100% form rekam kerohanian pasien terisi

4. PROSEDUR
a. Pasien rawat inap yang baru masuk rumah sakit didata oleh perawat rawat inap
meliputi nama dan no.register, hari, jam dan tanggal pasien masuk.
b. Perawat rawat inap menganalisa pasien dengan parameter SOAP (Subyektif,
Obyektif, Assesment, Planning) dalam Spiritual Record. Seperti pada lampiran.
c. Pasien diberikan bimbingan oleh UNIT KEROHANIAN & PEMBERDAYAAN ketika baru
masuk, selanjutnya dievaluasi kondisi kerohaniannya menggunakan instrumen
kerohanian, minimal 2 kali. Tetapi jika pasien menginginkan bimbingan rohani oleh
Unit Kerohanian & Pemberdayaan lebih dari 2 kali kunjungan maka Unit Kerohanian
& Pemberdayaan akan memenuhi permintaan tersebut

| 34

d. Unit Kerohanian & Pemberdayaan melaporkan setiap tindakan bimbingan ruhani


melalui Spiritual Record pasien kepada Manajer Human Capital dan Penunjang
Umum

5. SASARAN
Seluruh customer rawat inap

6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN


Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.
Pelaporan :
Unit Kerohanian & Pemberdayaan membuat laporan dengan format sebagai berikut
:

No.

TGL

No.
Kamar

Nama Pasien

Agama
Pasien

Kondisi
Kerohanian
Pasien (Sesuai
instumen
kerohanian)

Bentuk
Konseling
Respon

INSTRUMEN KEROHANIAN
KONDISI KEROHANIAN PASIEN
CUSTOMER MUSLIM
Muslim 1
Customer tahu waktu sholat ?
Muslim 2
Customer mengerti cara bersuci bagi orang sakit ?
Muslim 3
Customer mengerti cara sholat bagi orang sakit ?
Muslim 4
Customer menjalankan sholat 5 waktu saat sehat ?
Muslim 5
Customer menjalankan sholat 5 waktu saat sakit ?
Muslim 6
Customer berdoa diberikan kesabaran/kekuatan ?
Muslim 7
Customer berdoa diberikan kesembuhan?
Muslim 8
Customer menjalankan puasa (khusus Ramadhan) ?
CUSTMER NON MUSLIM
Customer pernah berdoa diberikan
Non-muslim 1
kesabaran/kekuatan ?
Non-muslim 2 Customer pernah berdoa diberikan kesembuhan ?

Kunjungan Kunjungan
I
II
YES NO YES NO
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
YES NO YES NO
1

| 35

LAMPIRAN : SPIRITUAL RECORD UNTUK PASIEN (Menjadi salah satu bagian dalam file dokumen medical record)
SPIRITUAL RECORD - RUMAH SAKIT ISLAM
Jl.......................................................... Telp. ........................... Fax ............................
BIMBINGAN ROHANI
Nama Pasien :
No. RM

Tgl.

Subyektif

Obyektif

FORM .......

Assesment

Planning

| 36

KETERANGAN LEMBAR SPIRITUAL RECORD


Penanggung jawab

petugas kerohanian

1. Pengisian status diawali dengan menulis nama pasien dan No. Register.
2. Hari, jam dan tanggal mendatangi pasien.
3. Menganalisa pasien dengan parameter : S O A P

BIMBINGAN PASIEN DEWASA


Pasien diberikan bimbingan ketika baru masuk, selanjutnya dievaluasi kondisi
kerohaniannya, minimal pasien dikunjungi Unit Kerohanian & Pemberdayaan 2
kali.selama masa perawatan

: Mencatat agama pasien ; Pasien dewasa atau anak-anak

O : Mencatat kondisi emosional pasien, apakah pasien tersebut emosionalnya


stabil atau tidak, dalam keadaan sadar atau tidak. Kondisi emosional keluarga
yang menungguinya bagimana ?
A : Assessment menggunakan instrumen kerohanian
P : - Kalau pasien dalam keadaan sadar dan tidak mau melaksanakan sholat,
maka dimotivasi untuk melaksanakannya dan diterangkan tentang rukhsoh
pelaksanaan sholat dalam keadaan sakit, seperti wudlu diganti dengan
tayamum, kalau tidak bisa melaksanakan sholat dengan berdiri boleh dengan
duduk, kalau tidak bisa duduk boleh dengan berbaring,
- Kalau pasien mengeluh dengan menyebut bapaknya atau ibunya atau bahkan
mengucapkan kata-kata yang kotor, maka dibimbing dan diarahkan untuk
mengucapkan atau menyebut kalimat-kalimat thoyibah, seperti : astaqfirullah,
Allah, Subhanallah, dll.
- Kalau pasien dalam keadaan tidak sadar, maka keluarganya dimotivasi untuk
selalu memohan dan berdo'a kepada Allah mudah-mudahan tetap diberikan
kesabaran dan semoga pasien cepat-cepat diberikan kesembuhan oleh Allah.
- Kalau pasien bersikap su'udlon kepada Allah, menganggap bahwa Allah tidak
Adil dan lain sebagainya, maka anggapan tersebut diluruskan dan dijelaskan
bahwa sakit adalah ujian atau cobaan dari Allah dan barangsiapa ketika sakit
bisa bersikap sabar, maka dosa-dosanya akan berkurang.
| 37

- Pasien dan keluarganya diajak Unit Kerohanian & Pemberdayaan untuk


bersama-sama berdo'a, mendo'akan pasien semoga cepat-cepat diberikan
kesembuhan oleh Allah dan Alah tetap memberikan kesabaran kepada pasien
maupun keluarganya.
- Selanjutnya pasien terus di evaluasi kondisi kerohaniannya

BIMBINGAN PASIEN ANAK


Yang dibimbing adalah keluarganya. Keluarga pasien diberikan bimbingan ketika
baru masuk, selanjutnya dievaluasi kondisi kerohaniannya (keluarga), sehingga
minimal didatangi Unit Kerohanian & Pemberdayaan 2 kali.selama masa
perawatan

S : Mencatat agama Keluarga pasien. ; Pasien anak-anak


O : Mencatat kondisi emosional pasien dan keluarganya.
A : Assessment menggunakan instrumen kerohanian
P : - Kalau keluarga pasien bersikap su'udlon kepada Allah, menganggap bahwa
Allah tidak Adil dan lain sebagainya, maka anggapan tersebut diluruskan dan
dijelaskan bahwa sakit adalah ujian atau cobaan dari Allah SWT.

dan

barangsiapa ketika diuji Allah berupa anaknya yang sakit dan bisa bersikap
sabar, maka dosa-dosanya akan berkurang.
- Pasien dan keluarganya diajak Bagian binroh untuk bersama-sama berdo'a,
mendo'akan pasien semoga cepat-cepat diberikan kesembuhan oleh Allah dan
Alah tetap memberikan kesabaran kepada pasien maupun keluarganya.
- Selanjutnya terus di evaluasi kondisi kerohanian keluarganya.

| 38

POSTER DOA YANG DIBACA OLEH PENGUNJUNG (PEMBESUK)


1. PENDAHULUAN
Rumah Sakit Islam memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan mengemban
misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat melalui prosedur
layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan, maka salah
satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Proses Bisnis Internal di RUMAH SAKIT ISLAM
adalah menjadi rumah sakit yang bertanggung jawab dengan berfokus pada customer.
Agar dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit yang bertanggung jawab dengan
berfokus pada customer, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju oleh
RUMAH SAKIT ISLAM adalah terciptanya proses manajemen operasional / produksi yang
selalu up-date mengacu pada harapan dan kebutuhan customer.

Dalam rangka menuju tercapainya sasaran strategis tersebut diatas maka disusunlah
prosedur ini, sebuah prosedur yang bernama Poster Doa yang dibaca oleh
pengunjung (pembesuk)

2. TUJUAN
Terwujudnya dukungan pengunjung terhadap pelayanan rumah sakit yang islami

3. TARGET
100% poster doa mengunjungi orang sakit terpasang dikamar Pasien

4. PROSEDUR
1) Unit Pemberdayaan mengajukan desain poster doa yang dibaca oleh
pengunjung (pembesuk) untuk pasien kepada manager departemen Human
Capital dan Penunjang Umum
2) Manager Human Capital mengajukan desain poster doa yang dibaca oleh
pengunjung (pembesuk) untuk pasien kepada Direktur Umum
3) Desain yang disetujui oleh unit pemberdayaan diserahkan keunit TI untuk
diperbanyak sesuai jumlah tempat tidur pasien
4) Poster hanya dipasang di meja customer Rawat Inap muslim
| 39

5) Manager Departemen Human Capital dan Penunjang Umum bertanggung


jawab membuat laporan dan Evaluasi

5. SASARAN
Pengunjung muslim

6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN


Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.
Pelaporan :
Manajer Human Capital dan Penunjang Umum bertanggung jawab membuat
laporan dengan format sebagai berikut
TGL

KMR/KLS

AGAMA PASIEN

POSTER DOA
ADA
TDK ADA

KETERANGAN

Lampiran : CONTOH POSTER DOA

Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membersihkan dosamu InsyaAllah (HR.


Bukhari)

| 40

MENERIMA PASIEN DI KAMAR RAWAT INAP

1. PENDAHULUAN
Rumah Sakit Islam memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan mengemban
misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat melalui prosedur
layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan, maka salah
satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Proses Bisnis Internal di RUMAH SAKIT ISLAM
adalah menjadi rumah sakit yang bertanggung jawab dengan berfokus pada customer.
Agar dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit yang bertanggung jawab dengan
berfokus pada customer, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju oleh
RUMAH SAKIT ISLAM adalah terciptanya proses manajemen operasional / produksi yang
selalu up-date mengacu pada harapan dan kebutuhan customer.

Dalam rangka menuju tercapainya sasaran strategis tersebut diatas maka disusunlah
prosedur ini, sebuah prosedur yang bernama Menerima Pasien Di Kamar Rawat
Inap.

2. TUJUAN
Meningkatnya partisipasi positif customer Rawat Inap muslim dalam proses
pelayanan yang islami

3. TARGET
100% pasien rawat inap diterima sesuai prosedur penerimaan

4. PROSEDUR
1.

Sebelum pasien masuk kamar rawat inap, tim keperawatan (petugas)


mengecek perlengkapan kamar termasuk buku petunjuk ibadah bagi orag
sakit, petunjuk arah kiblat, dan debu suci untuk tayammum

2.

Pasien masuk

ruangan dan dijelaskan secara singkat tentang tata cara

penggunaan fasilitas kamar termasuk tombol pemanggil petugas, dengan


catatan pasien dalam kondisi sadar penuh. Apabila ada pendamping pasien,
penjelasan ini dapat diberikan kepada pendamping pasien.
| 41

3.

Petugas memberikan nasehat singkat agar bersabar dan tawakkal kepada


Allah dan meminta kesembuhan hanya kepada Allah (bila pasien muslim, jika
non muslim, disarankan untuk memperbanyak berdoa kepada Tuhan agar
diberi kesembuhan.

4.

Petugas menyampaikan terima kasih, mengulang pernyataan semoga pasien


diberi kesembuhan, mengucapkan salam. Selanjutnya keluar dari

kamar

rawat inap.
5.

Kepala ruangan rawat inap membuat laporan bila ada komplain terkait
penerimaan petugas di ruang rawat inap.

6.

Panitia mutu rumah sakit bertanggung jawab membuat laporan hasil


kunjungan mereka ke pasien

5. SASARAN
Seluruh Pasien Rawat Inap RUMAH SAKIT ISLAM

6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN


Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.
Pelaporan :
Kepala ruang rawat inap bertanggung jawab membuat laporan dengan
format sebagai berikut :
No.

Nama pasien

Tgl MRS

Nama petugas
yang menerima

Komplain

| 42

Panitia mutu rumah sakit bertanggung jawab membuat laporan dengan


format sebagai berikut :

No.

Nama
pasien

Tgl
MRS

Penilaian terhadap penerimaan petugas di


rawat inap
1
2
3
4
5
(Sangat (Tidak (Kurang (Puas) (Sangat
tidak
puas)
puas)
puas)
puas)

| 43

MELAKUKAN TINDAKAN MEDIS DAN KEPERAWATAN

1. PENDAHULUAN
Rumah Sakit Islam memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Proses Bisnis Internal di
RUMAH SAKIT ISLAM adalah menjadi rumah sakit yang bertanggung jawab dengan
berfokus pada customer. Agar dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit yang
bertanggung jawab dengan berfokus pada customer, maka salah satu sasaran
strategis yang seharusnya dituju oleh RUMAH SAKIT ISLAM adalah terciptanya
proses manajemen operasional / produksi yang selalu up-date mengacu pada
harapan dan kebutuhan customer.
Dalam rangka menuju tercapinya sasaran strategis tersebut diatas maka disusunlah
prosedur ini, sebuah prosedur yang bernama Melakukan Tindakan Medis dan
Keperawatan

2. TUJUAN
Meningkatnya partisipasi positif customer Rawat Inap muslim dalam proses
pelayanan yang islami

3. TARGET
Prosedur Islami melakukan tindakan medis dan keperawatan disusun dan
dilaksanakan

4. PROSEDUR
a. Sebelum melakukan tindakan medis, petugas (dokter dan atau perawat)
menyiapkan kelengkapan peralatan dan obat-obatan yang dibutuhkan.
b. Petugas mengecek kembali kelengkapan yang dibutuhkan

| 44

c. Petugas menyampaikan izin kepada pasien (yang sadar penuh) untuk


melakukan tindakan, sembari menyatakan permohonan maaf/permisi.
d. Petugas membaca basmalah sebelum melakukan tindakan dan berdoa
bersama untuk kelancaran tindakan dan bermanfaat bagi kesembuhan
pasien.
e. Petugas melakukan tindakan dengan hati-hati sesuai prosedur medis
f. Selesai melakukan tindakan, Petugas membaca hamdalah
g. Petugas mengucapkan terima kasih atas kerja sama pasien, mendoakan
kesembuhan, mengucapkan salam dan meninggalkan ruangan perawatan.

5. SASARAN
Seluruh Karyawan Medis dan Keperawatan RUMAH SAKIT ISLAM

6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN


Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.
Pelaporan :
Panitia mutu rumah sakit bertanggung jawab membuat laporan dengan
format sebagai berikut :

No.

Nama
pasien

Tgl
MRS

Penilaian terhadap tindakan : medis /


perawatan*) di rawat inap
1
2
3
4
5
(Sangat (Tidak (Kurang (Puas) (Sangat
tidak
puas)
puas)
puas)
puas)

*) coret salah satu

| 45

VISITE KE KAMAR PASIEN

1. PENDAHULUAN
Rumah Sakit Islam memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Customer di RUMAH SAKIT
ISLAM adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK & TERPERCAYA. Agar
dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK &
TERPERCAYA, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju oleh RUMAH
SAKIT ISLAM adalah meningkatnya kedekatan dengan customer.
Dalam rangka menuju meningkatnya kedekatan dengan customer itulah maka
disusunlah prosedur ini, sebuah prosedur yang bernama Visite Ke Kamar Pasien

2. TUJUAN
Meningkatnya partisipasi positif customer Rawat Inap muslim dalam proses
pelayanan yang islami

3. TARGET
Prosedur Islami visite ke kamar pasien dilaksanakan

4. PROSEDUR
a. Staf medis yang melakukan visite ke kamar pasien terlebih dahulu mengetuk
pintu dan mengucapkan salam
b. Staf medis menanyakan kabar pasien dan melakukan konseling kepada
pasien
c. Jika diperlukan tindakan medis maka semua tindakan harus diawali dengan
ucapan basmallah
d. Selesai melakukan tindakan, staf medis mengucapkan hamdalah

| 46

e. Sebelum meninggalkan kamar pasien staf medis mendoakan kesembuhan


pasien
f. Ketika meninggalkan kamar pasien staf medis mengucapkan salam dan
menutup pintu

5. SASARAN
Seluruh Unit Medis dan Keperawatan RUMAH SAKIT ISLAM

6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN


Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.
Pelaporan :
Panitia mutu rumah sakit bertanggung jawab membuat laporan dengan
format sebagai berikut :

No.

Nama
pasien

Tgl
MRS

Penilaian terhadap visite di rawat inap


1
2
3
4
5
(Sangat (Tidak (Kurang (Puas) (Sangat
tidak
puas)
puas)
puas)
puas)

| 47

HANDLING COMPLAIN CUSTOMER DI UNIT RAWAT INAP

1. PENDAHULUAN
Rumah Sakit Islam memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui layanan medis satu atap, layanan medis dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Customer di RUMAH SAKIT
ISLAM adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK & TERPERCAYA. Agar
dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK &
TERPERCAYA, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju oleh RUMAH
SAKIT ISLAM adalah meningkatkan kepuasan customer (customer satisfaction) yang
berbasis pada keunggulan opersional.
Dalam rangka menuju tercapainya sasaran strategis tersebut diatas maka disusunlah
prosedur ini, sebuah prosedur yang bernama Handling Complain Customer Di Unit
Rawat Inap

2. TUJUAN
Ter-follow up-nya customer eksternal yang tidak puas

3. TARGET
100% customer yang tidak puas di Unit Rawat Inap di follow up

4. PROSEDUR
a. Apabila ada komplain/keluhan, petugas mengarahkan agar customer menuju
ruang Handling Complain
b. Petugas menyampaikan kalimat : Mohon maaf, Ibu/Bapak, silahkan duduk,
ada yang bisa kami bantu?
c. Customer

menyampaikan

komplain

atau

keluhannya,

petugas

memperhatikan dengan penuh perhatian dan sikap tubuh yang penuh


kepedulian
| 48

d. Setelah menerima keluhan, petugas menyampaikan terima kasih dan


menyampaikan akan segera ditindaklanjuti
e. Petugas menghubungi Karu. Rawat Inap untuk menyampaikan isi
komplain/keluhan dan mencatat pada buku Handling Complaint
f. Karu. Rawat Inap menghubungi Supervisor Unit yang bertanggung jawab
langsung terhadap keluhan / komplain
g. Dalam waktu max. 24 jam dari waktu kejadian, Supervisor Unit yang
bertanggung jawab tersebut mengecek ke bagian yang terkait dengan
komplain/keluhan.
h. Jika sudah didapati, bahwa keluhan/komplain benar adanya, Supervisor
langsung berkoordinasi dengan staffnya untuk melakukan perbaikan.
i.

Supervisor Unit Keperawatan bertanggung jawab melaporkan dan membuat


evaluasi

5. SASARAN
Customer Rawat Inap RUMAH SAKIT ISLAM

6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN


Evaluasi :
Evaluasi meliputi :Ketercapaian target. Dan Ketepatan waktu pelaksanaan.
Pelaporan : Supervisor Keperawatan bertanggung jawab membuat laporan dengan
format sebagai berikut :
No.

Nama Customer

Uraian Complain

Harapan
Customer

Tindaklanjut

| 49

Prosedur Terhadap Customer Internal (Karyawan &


Pemilik)
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

JUDUL
Azan Reminder Untuk Karyawan
Quranic Daily Motivation
Seragam Karyawan
Pelatihan pengurusan jenazah
Pelatihan Sholat
Pelatihan membaca Al-Quran
Continuous Medical Education (Studi kasus ethico legal islami untuk
dokter)
Continuous Nurse Education (Studi kasus ethico legal islami untuk
perawat)
Continuous Spiritual Education
Identifikasi kemampuan baca Al-Quran dalam masa orientasi
Sistem Remunerasi dan Key Performance Indicators (KPI)
Zakat Sebagai Indikator Kinerja Keuangan
Badan Pengawas Syariah Rumah Sakit

HAL
51
53
55
58
60
62
64
66
68
74
76
78
80

| 50

AZAN REMINDER UNTUK KARYAWAN

1. PENDAHULUAN
RUMAH SAKIT ISLAM memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui Prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Learning & Growth di
RUMAH SAKIT ISLAM adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK &
TERPERCAYA. Agar dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra
TERBAIK & TERPERCAYA, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju
oleh RUMAH SAKIT ISLAM adalah meningkatnya modal SDM (Human Capital) yang
sesuai kebutuhan rumah sakit.
Dalam rangka menuju meningkatnya modal SDM (Human Capital) yang sesuai
kebutuhan rumah sakit itulah maka disusunlah Prosedur ini, sebuah Prosedur yang
bernama Azan Reminder Untuk Karyawan
2. TUJUAN
Tersedianya pengingat waktu sholat / azan di seluruh Unit
3. TARGET
Angka turn over yang tidak inginkan < 1% dan 100% azan reminder tersedia di
semua Unit
4. PROSEDUR
a. Unit pemberdayaan mengajukan permintaan kebutuhan azan reminder
berupa speaker kepada unit Logistik Umum
b. Unit logistik Umum memfasilitasi permintaan kebutuhan tersebut setelah
mendapat persetujuan Direktur Umum.
c. Unit Pemberdayaan bekerjasama dengan unit Pemeliharaan Sarana
memasang speaker dan meng-install Prosedur AZAN di masing-masing
computer Unit
d. Supervisor Unit Logistik Rumah Tangga bertanggung jawab membuat laporan
dan evaluasi pemakaian speaker
5. SASARAN
Seluruh karyawan RUMAH SAKIT ISLAM

| 51

6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN


Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.
Pelaporan :
Kepala Ruang Unit Rawat Inap bertanggung jawab membuat laporan dengan
format sebagai berikut :
No. Nama Unit

Keberadaan speaker
Ada
Tidak

Keterangan

| 52

QURANIC DAILY MOTIVATION

1. PENDAHULUAN
RUMAH SAKIT ISLAM memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui Prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Learning & Growth di
RUMAH SAKIT ISLAM adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK &
TERPERCAYA. Agar dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra
TERBAIK & TERPERCAYA, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju
oleh RUMAH SAKIT ISLAM adalah meningkatnya modal SDM (Human Capital) yang
sesuai kebutuhan rumah sakit.
Dalam rangka menuju sasaran stretegis itulah maka disusunlah Prosedur ini, sebuah
Prosedur yang bernama Quranic Daily Motivation
2. TUJUAN
Berjalannya proses edukasi karyawan terkait kefahaman terhadap aturan
dalam islam
3. TARGET
100% karyawan mendapatkan sms Quran harian dan memberikan motivasi
berdasarkan ayat Quran dalam forum Daily Report di masing-masing Unit
4. PROSEDUR
a. Unit Pemberdayaan mendata nama-nama seluruh karyawan
b. Unit Pemberdayaan menyusun jadwal motivasi Qurani karyawan dalam Daily
Report di masing-masing Unit
c. Unit Pemberdayaan mengirimkan sms motivasi Qurani setiap hari kepada
seluruh karyawan
d. Manager Human Capital dan Penunjang Umum bertanggungjawab membuat
laporan dan evaluasi.
5. SASARAN
Seluruh karyawan RUMAH SAKIT ISLAM
6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN
Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.

| 53

Pelaporan :
Manajer Human Capital dan Penunjang Umum bertanggung jawab membuat
laporan dengan format sebagai berikut :
No.

Tanggal

Isi SMS Harian

Pimpinan Unit (Manajer / Supervisor) bertanggung jawab membuat laporan


dengan format sebagai berikut :
Departemen / Unit :............................................
No.

Tanggal

Nama Karyawan

Motivasi Dalam Daily Report


(Judul motivasi& Ayat Quran)

| 54

SERAGAM KARYAWAN

1. PENDAHULUAN
RUMAH SAKIT ISLAM memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui Prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek learning and growth di
RUMAH SAKIT ISLAM adalah menjadi rumah sakit yang terus belajar dan adaptif
terhadap perubahan, dengan berfokus pada Human Capital, Informational Capital
dan Organizational Capital. Agar dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit
yang terus belajar dan adaptif terhadap perubahan, dengan berfokus pada Human
Capital, Informational Capital dan Organizational Capital, maka salah satu sasaran
strategis yang seharusnya dituju oleh RUMAH SAKIT ISLAM adalah meningkatnya
modal SDM (Human Capital) yang sesuai kebutuhan rumah sakit.
Dalam rangka menuju tercapainya sasaran strategis tersebut diatas maka disusunlah
Prosedur ini, sebuah Prosedur yang bernama Pengadaan Seragam di Seluruh Unit
2. TUJUAN
Tersedianya seragam kerja yang sesuai dengan adab islami
3. TARGET
a. TARGET RUMAH SAKIT :
Angka turn over yang tidak diinginkan < 1%
b. TARGET UNIT
100% karyawan yang berhak mendapatkan seragam kerja
4. PROSEDUR
a. Unit pemberdayaan membuat desain seragam karyawan untuk setiap kerja.
Desain yang dibuat harus memperhatikan unsur menutup aurat, tidak ketat
dan warnanya sesuai dengan warna corporate.
b. Seluruh Supervisor Unit mendata jumlah staff dalam satu unit
c. Pengajuan permohonan disampaikan kepada Unit logistik rumah tangga.
d. Supervisor logistik rumah tangga mengajukan permohonan kepada Manager
Human Capital dan penunjang umum untuk diajukan kepada Direktur Umum.
e. Setelah permohonan disetujui direktur Umum, masing-masing supervisor
Unit mengambil jatah kain untuk dilakukan penjahitan.
f. Supervisor Unit memberikan laporan pengadaan dan pembagian seragam
kepada masing-masing manager departemen.

| 55

g. Manajer Human Capital dan Penunjang Umum menerima laporan dari


masing-masing manager departemen dan bertanggung jawab mengenai
pengadaan seragam.
5. SASARAN
Seluruh karyawan di seluruh Unit RUMAH SAKIT ISLAM
6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN
Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.
Pelaporan :
Manajer Human Capital dan Penunjang Umum bertanggung jawab membuat
laporan dengan format sebagai berikut :
No.

Nama Karyawan Penerima


Seragam

Waktu
Pembagian

Koreksi

| 56

Lampiran :

| 57

PELATIHAN PENGURUSAN JENAZAH


1. PENDAHULUAN
RUMAH SAKIT ISLAM memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui Prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Learning & Growth di
RUMAH SAKIT ISLAM adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK &
TERPERCAYA. Agar dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra
TERBAIK & TERPERCAYA, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju
oleh RUMAH SAKIT ISLAM adalah meningkatnya modal SDM (Human Capital) yang
sesuai kebutuhan rumah sakit.
Dalam rangka menuju tercapainya sasaran strategis tersebut diatas maka disusunlah
Prosedur ini, sebuah Prosedur yang bernama Pelatihan Pengurusan Jenazah
2. TUJUAN
Berjalannya proses edukasi karyawan terkait kefahaman terhadap aturan
dalam islam
3. TARGET
100% karyawan mengikuti pelatihan pengurusan jenazah

4. PROSEDUR
a. Mendata jadwal masing-masing Unit dan membuat jadwal pelatihan
disesuaikan dengan jadwal dinas Unit
b. Menghubungi pemateri untuk memberikan pelatihan pengurusan jenazah
c. Melaksanakan palatihan pengurusan jenazah sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan
d. Manajer Human Capital dan Penunjang Umum bertanggungjawab membuat
laporan dan evaluasi.
5. SASARAN
Seluruh karyawan RUMAH SAKIT ISLAM
6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN
Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.

| 58

Pelaporan :
Manajer Human Capital dan Penunjang Umum bertanggung jawab membuat
laporan dengan format sebagai berikut :
No.

Nama Karyawan

Unt Kerja

Jam Hadir

Tanda Tangan

| 59

PELATIHAN SHOLAT

1. PENDAHULUAN
RUMAH SAKIT ISLAM memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui Prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Learning & Growth di
RUMAH SAKIT ISLAM adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK &
TERPERCAYA. Agar dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra
TERBAIK & TERPERCAYA, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju
oleh RUMAH SAKIT ISLAM adalah meningkatnya modal SDM (Human Capital) yang
sesuai kebutuhan rumah sakit.
Dalam rangka menuju tercapainya sasaran strategis tersebut diatas maka disusunlah
Prosedur ini, sebuah Prosedur yang bernama Pelatihan Sholat Untuk Karyawan
2. TUJUAN
Berjalannya proses edukasi karyawan terkait kefahaman terhadap aturan
dalam islam
3. TARGET
100% karyawan mengikuti pelatihan sholat
4. PROSEDUR
a. Mendata jadwal masing-masing Unit dan membuat jadwal pelatihan
disesuaikan dengan jadwal dinas Unit
b. Menghubungi pemateri untuk memberikan pelatihan sholat
c. Melaksanakan paltihan sholat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
d. Manajer Human Capital dan Penunjang Umum bertanggungjawab membuat
laporan dan evaluasi.
5. SASARAN
Seluruh karyawan RUMAH SAKIT ISLAM

6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN


Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.

| 60

Pelaporan :
Manajer Human Capital dan Penunjang Umum bertanggung jawab membuat
laporan dengan format sebagai berikut :
No.

Nama Karyawan

Unt Kerja

Jam Hadir

Tanda Tangan

| 61

PELATIHAN MEMBACA AL-QURAN

1. PENDAHULUAN
RUMAH SAKIT ISLAM memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui Prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Learning & Growth di
RUMAH SAKIT ISLAM adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK &
TERPERCAYA. Agar dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra
TERBAIK & TERPERCAYA, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju
oleh RUMAH SAKIT ISLAM adalah meningkatnya modal SDM (Human Capital) yang
sesuai kebutuhan rumah sakit.
Dalam rangka menuju tercapainya sasaran strategis tersebut diatas maka disusunlah
Prosedur ini, sebuah Prosedur yang bernama Pelatihan Membaca Al Quran
2. TUJUAN
Berjalannya proses edukasi karyawan terhadap kefahaman agamanya
3. TARGET
100% karyawan yang belum lancar membaca Al Quran mengikuti pelatihan
membaca Al Quran
4. PROSEDUR
a. Semua karyawan RUMAH SAKIT ISLAM yang mengikuti kajian CSE pekanan
diidentifikasi bacaan Qurannya.
b. Bagi karyawan yang bacaan Qurannya masih belum lancar maka diadakan
kelas khusus untuk pelatihan membca Al Quran sepekan sekali
c. Unit Kerohanian & Pemberdayaan yang memberikan pelatihan memberikan
laporan perkembangan bacaan Quran karyawan kepada Manajer Human
capital dan Penunjang Umum
d. Manajer Human Capital dan Penunjang Umum bertanggungjawab membuat
laporan dan evaluasi.
5. SASARAN
Seluruh karyawan RUMAH SAKIT ISLAM
6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN
Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.
| 62

Pelaporan :
Manajer Human Capital dan Penunjang Umum bertanggung jawab membuat
laporan dengan format sebagai berikut :
Tingkat Kemampuan Baca Al Quran
No.

Nama Karyawan

Unit

Lancar Dgn
Tajwid
(Skor : 4)

Lancar Tdk
dgn Tajwid
(Skor :3)

Tidak
Lancar
(Skor : 2)

Sama Sekali
Tidak Bisa
(Skor : 1)

| 63

CONTINUOUS MEDICAL EDUCATION


(STUDI KASUS ETHICO LEGAL ISLAMI UNTUK DOKTER)
1. PENDAHULUAN
RUMAH SAKIT ISLAM memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui Prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Learning & Growth di
RUMAH SAKIT ISLAM adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK &
TERPERCAYA. Agar dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra
TERBAIK & TERPERCAYA, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju
oleh RUMAH SAKIT ISLAM adalah meningkatnya modal SDM (Human Capital) yang
sesuai kebutuhan rumah sakit.
Dalam rangka menuju tercapainya sasaran strategis tersebut diatas maka disusunlah
Prosedur ini, sebuah Prosedur yang bernama Continous Medical Education (Studi
Kasus Ethico Legal Islami Untuk Dokter)
2. TUJUAN
Berjalannya proses edukasi karyawan terkait kefahaman terhadap aturan
dalam islam
3. TARGET
100% dokter mengikuti studi kasus ethico legal islami di Rumah Sakit
4. PROSEDUR
a. Unit Kerohanian & Pemberdayaan mendata nama nama seluruh dokter
b. Unit Kerohanian & Pemberdayaan membuat kelompok studi kasus ethico
legal beserta jadwalnya yang disesuaikan dengan kesepakatan tim dokter.
c. Unit Kerohanian & Pemberdayaan menyusun silabus materi terlampir dan
jadwal pemberian materi studi kasus bersama mentor Bahasa Inggris.
Adapun tema studi kasus berdasarkan magasid dan Qawaid dalam syariat
Islam :
1. Maqosid (Kegunaan Hukum / The Purpose Of Law) :
a. Memelihara agama
b. Memelihara jiwa
c. Memelihara akal
d. Memelihara keturunan
e. Memelihara harta
2. Qowaid ( Membuat keputusan berdasarkan prinsip syariat Islam /
Decision Making Based On Islamic Principle) :
| 64

a.
Prinsip Tujuan
b. Prinsip keyakinan
c.
Prinsip Kecemasan
d. Prinsip keberatan
e. Prinsip adat
d. Unit Kerohanian & Pemberdayaan melaporkan aktivitas studi kasus kepada
Manajer Human Capital dan Penunjang Umum
e. Manager Human Capital dan Penunjang Umum bertanggung jawab membuat
laporan dan evaluasi.
5. SASARAN
Seluruh tim dokter RUMAH SAKIT ISLAM
6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN
Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.
Pelaporan :
Manajer Human Capital dan Penunjang Umum bertanggung jawab membuat
laporan dengan format sebagai berikut :
No.

Nama Dokter

Persentase
Kehadiran

Persentase Capaian
Materi

| 65

CONTINUOUS NURSE EDUCATION


(STUDI KASUS ETHICO LEGAL ISLAMI UNTUK PERAWAT)
1. PENDAHULUAN
RUMAH SAKIT ISLAM memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui Prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Learning & Growth di
RUMAH SAKIT ISLAM adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK &
TERPERCAYA. Agar dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra
TERBAIK & TERPERCAYA, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju
oleh RUMAH SAKIT ISLAM adalah meningkatnya modal SDM (Human Capital) yang
sesuai kebutuhan rumah sakit.
Dalam rangka menuju tercapainya sasaran strategis tersebut diatas maka disusunlah
Prosedur ini, sebuah Prosedur yang bernama Continous Nurse Education (Studi
Kasus Ethico Legal Islami Untuk Perawat)
2. TUJUAN
Berjalannya proses edukasi karyawan terkait kefahaman terhadap aturan
dalam islam
3. TARGET
100% perawat mengikuti studi kasus ethico legal islami di Rumah Sakit
4. PROSEDUR
a. Unit Kerohanian & Pemberdayaan mendata nama nama seluruh karyawan
b. Unit Kerohanian & Pemberdayaan membagi kelompok studi kasus ethico
legal disesuaikan dengan kesepakatan tim keperawatan
c. Unit Kerohanian & Pemberdayaan menyusun silabus materi terlampir dan
jadwal pemberian materi studi kasus bersama mentor Bahasa Inggris.
Adapun tema studi kasus berdasarkan magasid dan Qawaid dalam syariat
Islam :
i. Maqosid (Kegunaan Hukum / The Purpose Of Law) :
1. Memelihara agama
2. Memelihara jiwa
3. Memelihara akal
4. Memelihara keturunan
5. Memelihara harta

| 66

ii. Qowaid ( Membuat keputusan berdasarkan prinsip syariat Islam /


Decision Making Based On Islamic Principle) :
1. Prinsip Tujuan
2. Prinsip keyakinan
3. Prinsip Kecemasan
4. Prinsip keberatan
5. Prinsip adat
d. Unit Kerohanian & Pemberdayaan melaporkan aktivitas studi kasus kepada
Manajer Human Capital dan Penunjang Umum
e. Manager Human Capital dan Penunjang Umum bertanggung jawab membuat
laporan dan evaluasi.
5. SASARAN
Seluruh tim keperawatan RUMAH SAKIT ISLAM
6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN
Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.
Pelaporan :
Manajer Human Capital dan Penunjang Umum bertanggung jawab membuat
laporan dengan format sebagai berikut :

No.

Nama Perawat

Persentase
Kehadiran

Persentase Capaian
Materi

| 67

CONTINUOUS SPIRITUAL EDUCATION (CSE)

1. PENDAHULUAN
RUMAH SAKIT ISLAM memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui Prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Learning & Growth di
RUMAH SAKIT ISLAM adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK &
TERPERCAYA. Agar dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra
TERBAIK & TERPERCAYA, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju
oleh RUMAH SAKIT ISLAM adalah meningkatnya modal SDM (Human Capital) yang
sesuai kebutuhan rumah sakit.
Dalam rangka menuju tercapainya sasaran strategis tersebut diatas maka disusunlah
Prosedur ini, sebuah Prosedur yang bernama Continous Spiritual Education
2. TUJUAN
Berjalannya proses edukasi karyawan terkait kefahaman terhadap aturan
dalam islam
3. TARGET
100% karyawan mengikuti Continuous Spiritual Education (CSE)
4. PROSEDUR
a. Unit Kerohanian & Pemberdayaan mendata nama nama seluruh karyawan
b. Unit Kerohanian & Pemberdayaan membagi kelompok Continuous Spiritual
Education (CSE) karyawan sesuai dengan shift / jam kerja karyawan. Setiap
pekannya Unit Kerohanian & Pemberdayaan menyediakan 4 hari jadwal CSE,
yakni hari rabu dan kamis dilaksanakan jam 7.00-08.00 WIB, sedangkan hari
jumat dan sabtu dilaksanakan jam 13.00-14.00. Karyawan wajib memilih
salah satu jadwal tersedia dalam satu pekannya dan menyesuaikan dengan
jam kerja karyawan yang bersangkutan
c. Unit Kerohanian & Pemberdayaan menyusun silabus materi dan jadwal
pemberian materi CSE
d. Unit Kerohanian & Pemberdayaan memberikan materi CSE sesuai dengan
silabus materi dan jadwal pemberian materi
e. Unit Kerohanian & Pemberdayaan melaporkan aktivitas CSE kepada Manajer
Human Capital dan Penunjang Umum
f. Manager Human Capital dan Penunjang Umum bertanggungjawab membuat
laporan dan evaluasi.
| 68

5. SASARAN
Seluruh karyawan RUMAH SAKIT ISLAM
6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN
Evaluasi :
Evaluasi meliputi :Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.
Pelaporan :
Manajer Human Capital dan Penunjang Umum bertanggung jawab membuat
laporan dengan format sebagai berikut :

No.

Nama Karyawan

Unit

Persentase
Kehadiran

Persentase Capaian
Materi

| 69

CONTOH JADWAL CSE SELAMA 2 TAHUN


No

Bidang Studi

Judul Pokok Bahasan

Sarana

Al-Qur'an

Mengenal Al-Quran

Kajian CSE

Rencana
Pelaksanaan
III / Jan 12

Al-Qur'an

Tafisr Al-Falaq & An-Nas

Kajian CSE

IV / Jan 12

Al-Qur'an

Tafsir Al Ikhlas

Kajian CSE

I / Feb 12

Al-Qur'an

Tafsir Al Kafirun

Kajian CSE

II / Feb 12

Al-Qur'an

Tafsir Al Maa'un

Kajian CSE

III / Feb 12

Al-Qur'an

Tafsr Al 'Ashr

Kajian CSE

IV / Feb 12

Al-Qur'an

Tafsir Al Adiyat

Kajian CSE

I / Mar 12

Al-Qur'an

Tafsir Al Zalzalah

Kajian CSE

II / Mar 12

Al-Qur'an

Tafsir Al Alaq

Kajian CSE

III / Mar 12

10

Aqidah

Pengertian dua kalimat syahadat

Kajian CSE

III / Mei 11

11

Aqidah

Syarat Diterimanya Syahadat

Kajian CSE

IV / Mei 11

12
13

Aqidah
Aqidah

Loyalitas dan pengingkaran


Perealisasian syahadat

Kajian CSE
Kajian CSE

I / Juni 11
II / Juni 11

14

Aqidah

Mengenal Allah SWT

Kajian CSE

III / Juni 11

15

Aqidah

Bukti keberadaan Allah SWT

Kajian CSE

IV / Juni 11

16

Aqidah

Kajian CSE

V / Juni 11

17

Aqidah

Bahaya mempersekutukan Allah


SWT
Mencintai Allah SWT

Kajian CSE

I / Juli 11

18

Aqidah

Ilmu Allah

Kajian CSE

II / Juli 11

19

Aqidah

Mengenal Agama Islam

Kajian CSE

III / Juli 11

20

Aqidah

Pokok-Pokok Ajaran Islam

Kajian CSE

IV / Juli 11

21

Aqidah

Mengenal Rasul

Kajian CSE

I / Agt 11

22

Aqidah

Kajian CSE

II / Agt 11

23

Aqidah

Kebutuhan Manusia Terhadap


Rasul
Kedudukan Rasul

Kajian CSE

III / Agt 11

24

Aqidah

Sifat-sifat Rasul

Kajian CSE

IV / Agt 11

25

Aqidah

Tugas-tugas Rasul

Kajian CSE

I / Sept 11

26

Aqidah

Kewajiban terhadap Rasul

Kajian CSE

II / Sept 11

27

Aqidah

Kajian CSE

III / Sept 11

28

Aqidah

Kajian CSE

IV / Sept 11

29

Aqidah

Kekhususan Risalah Rasulullah


Muhammad SAW
Hasil mengikuti Risalah Rasulullah
Muhammad SAW
Mengenal Islam

Kajian CSE

I / Okt 11

30

Aqidah

Islam sebagai pedoman hidup

Kajian CSE

II / okt 11

31

Aqidah

Aktifitas Islami

Kajian CSE

III / Okt 11

32

Aqidah

Mengenal Manusia

Kajian CSE

IV / Okt 11

33

Aqidah

Hakikat Ibadah

Kajian CSE

I / Nop 11

34

Aqidah

Misi Manusia

Kajian CSE

II / Nop 11

35

Sirah Nabawiyah

Mukadimah Sirah

Kajian CSE

III / Nop 11

Realisasi

| 70

No

Bidang Studi

36

Sirah Nabawiyah

37

Sirah Nabawiyah

38

Sirah Nabawiyah

39

Sirah Nabawiyah

40

Judul Pokok Bahasan

Sarana

Kelahiran Nabi Saw - Menjelang


Kenabian
Masa Kenabiah - Hijrah Ke
Habasyah
Masa Hijrah Ke Habasyah - Hijrah
Ke Madinah
Hijrah Ke Madinah - Posisi Mapan
di Madinah/Piagam Madinah

Kajian CSE

Rencana
Pelaksanaan
IV / Nop 11

Kajian CSE

I / Des 11

Kajian CSE

II / Des 11

Kajian CSE

III / Des 11

Sirah Nabawiyah

Jihad Rasul - Fathu Mekkah

Kajian CSE

IV / Des 11

41

Sirah Nabawiyah

Pasca Fathu Mekkah - Wafat

Kajian CSE

I / Jan 12

42

Sirah Nabawiyah

Kajian CSE

II / Jan 12

43

Tazkiyah

Kajian CSE

IV / Mar 12

44

Fikrul Islam

Kajian CSE

I / Apr 12

45

Fikrul Islam

Marhalah Makkiyah dan


Karakteristiknya
Mukadimah: Rukun dan Prinsip
Akhlaq
Ahammiyatut Tarbiah (Urgensi
Kaderisasi)
Ghazwul Fikri

Kajian CSE

II / Apr 12

46

Fikrul Islam

Kajian CSE

III / Apr 12

47

Fikrul Islam

Ahwalul Muslimin (Kelemahan


Muslimin Dewasa Ini)
Zionisme Internasional

Kajian CSE

IV / Apr 12

48

Fikrul Islam

Kajian CSE

I / Mei 12

49

Fikrul Islam

Kajian CSE

II / Mei 12

50

Fikrul Islam

Kajian CSE

III / Mei 12

51

Fikrul Islam

Kajian CSE

IV / Mei 12

52

Akhlaq

Gerakan Terselubung Yang


Memusuhi Islam
Lembaga-Lembaga Yang
Menentang Islam
Berpartisipasi dalam Kerja-Kerja
Jama'i
Hizbusy Syaithan: Menjadikan
Setan Sebagai Musuh
Membangun Kepribadian Islami

Kajian CSE

I / Juni 12

53

Keakhwatan

Kajian CSE

II / Juni 12

54

Al-Qur'an

Peran dan Tanggung Jawab


Wanita Muslimah
Hafal Al Qur'an Juz 30

Kajian CSE

III / Juni 12

55

Al-Qur'an

Tilawah Yaumiyah

Kajian CSE

IV / Juni 12

56

Tazkiyah

Kajian CSE

I / Juli 12

57
58

Hadits
Tazkiyah

Keutamaan Mengkhatamkan Al
Qur'an
Birrul Walidain dan Sillaturahim
Ikhlas (12 Hadits)

Kajian CSE
Kajian CSE

II / Juli 12
III / Juli 12

59

Tazkiyah

Kajian CSE

IV / Juli 12

60

Tazkiyah

Taubat (12 Hadits) dan Bahasan


Tentang Taubat
Sabar (29 Hadits)

Kajian CSE

I / Agt 12

61

Tazkiyah

Shidq (6 Hadits)

Kajian CSE

II / Agt 12

62

Al-Qur'an

Kajian CSE

III / Agt 12

63

Aqidah

Al Qur'an Mendahului Kemajuan


Ilmu Pengetahuan
Wujud dan Sifat Allah

Kajian CSE

IV / Agt 12

64

Aqidah

Syumuliyah Islam

Kajian CSE

I / Sept 12

65

Aqidah

Hikmah Diutusnya Para Rasul As

Kajian CSE

II / Sept 12

66

Aqidah

Mukjizat dan Tanda Kenabian


Muhammad Saw

Kajian CSE

III / Sept 12

Realisasi

| 71

No

Bidang Studi

Judul Pokok Bahasan

Sarana

67

Aqidah

Makna Malaikat

Kajian CSE

Rencana
Pelaksanaan
IV / Sept 12

68

Aqidah

Kajian CSE

I/ Okt 12

69

Aqidah

Syarat untuk mengambil manfaat


dari Al-Quran
Semangat dalam Agama

Kajian CSE

II / Okt 12

70

Fiqih

Hukum Air

Kajian CSE

III / Okt 12

71

Fiqih

Hukum Shalat

Kajian CSE

I V / Okt 12

72

Kisah Nabi

Nuh As

Kajian CSE

I / Nop 12

73

Keakhwatan

Urgensi Fiqh Nisa

Kajian CSE

II / Nop 12

74

Al-Qur'an

Tajwid Hukum Nun dan Mim Mati

Kajian CSE

III / Nop 12

75

Hadits

Anak Yang Berbakti dan Durhaka


Terhadap Orang Tua (2 Hadits)

Kajian CSE

IV / Nop 12

76

Al-Quran

Menulis Al Qur'an Juz 30

Tugas

Nop 12

77

Kisah Sahabat

Anas Bin Malik Ra

Jan 11

78

Kisah Sahabat

Said Bin 'Amir Ra

79

Kisah Sahabat

Ath-Thufail Bin 'Amr Ra

80

Kisah Sahabat

Abdullah Bin Hudzafah Ra

81

Kisah Sahabat

Abdullah Bin Mas'ud Ra

82

Kisah Sahabat

Abu Ayyub Al-Anshari Ra

83

Kisah Sahabat

Amr Bin Jamuh Ra

84

Kisah Sahabat

Abdullah Bin Jahsy Ra

85

Kisah Sahabat

Abu 'Ubaidah Bin Al-Jarrah Ra

86

Kisah Sahabat

Salman Al-Farisi Ra

87

Keakhwatan

Berhias dan Perhiasan Yang Islami

Tugas
Membaca
Tugas
Membaca
Tugas
Membaca
Tugas
Membaca
Tugas
Membaca
Tugas
Membaca
Tugas
Membaca
Tugas
Membaca
Tugas
Membaca
Tugas
Membaca
Kajian CSE

I / Des 12

88

Hadits

Al-Birr Wa Ash-Shilah

Kajian CSE

II / Des 12

89

Hadits

Kajian CSE

III/ Des 12

90

Tazkiyah

Tidak Boleh Mencela Orang Tua


Dengan Mencela Orang Lain
Wilayah Akhlaq Mencakup Seluruh
Manusia; Manusia di Antara
Kebaikan dan Kejahatan

Kajian CSE

IV / Des 12

91

Tazkiyah

Muraqabah (9 Hadits)

Kajian CSE

I / Jan 13

92

Tazkiyah

Kajian CSE

II / Jan 13

93

Aqidah

Tawadhu (10 Hadits) dan Bahasan


Tema Tawadhu'
Ilmu Tauhid

Kajian CSE

III / Jan 13

94

Aqidah

Kajian CSE

IV / Jan 13

95

Aqidah

Kedudukan Ilmu Tauhid dalam


Islam (Iman Asas Amal)
Tauhid dalam Kehidupan

Kajian CSE

I / Feb 13

96

Kisah Nabi

Adam As

Kajian CSE

II / Feb 13

97

Kisah Nabi

Idris As

Kajian CSE

III / Feb 13

98

Kisah Nabi

Hud As

Kajian CSE

IV / Feb 13

Realisasi

Peb 11
Mar 11
Apr 11
Mar 11
Apr 11
Mei 11
Juni 11
Juli 11
Agt 11

| 72

No

Bidang Studi

99

Ke-RS-an

100

Ke-RS-an

101

Ke-RS-an

102

Ke-RS-an

103

Ke-RS-an

104

Ke-RS-an

Judul Pokok Bahasan

Sarana

Pelayanan kepada Customer


secara Islami
Etika Bekerja yang Islami

Kajian CSE

Rencana
Pelaksanaan
I /April 11

Kajian CSE

II / April 11

Doa-doa Matsur untuk


kesembuhan
Etika berpakaian dan berhias
secara islami
Urgensi peran petugas layanan
kesehatan dalam pandangan Islam
Kajian hadits :sebaik-baik manusia
adalah yang paling banyak
memberikan manfaat bagi manusia
(yang lain)

Kajian CSE

III / April 11

Kajian CSE

IV / April 11

Kajian CSE

I / Mei 11

Kajian CSE

II / Mei 11

Realisasi

| 73

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BACA AL-QURAN DALAM MASA ORIENTASI


1. PENDAHULUAN
RUMAH SAKIT ISLAM memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui Prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Learning & Growth di
RUMAH SAKIT ISLAM adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK &
TERPERCAYA. Agar dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra
TERBAIK & TERPERCAYA, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju
oleh RUMAH SAKIT ISLAM adalah meningkatnya modal SDM (Human Capital) yang
sesuai kebutuhan rumah sakit.
Dalam rangka menuju tercapainya sasaran strategis tersebut diatas maka disusunlah
Prosedur ini, sebuah Prosedur yang bernama Identifikasi Kemampuan Baca Al
Quran Dalam Masa Orientasi Karyawan baru
2. TUJUAN
Berjalannya proses edukasi karyawan terkait kefahaman terhadap aturan
dalam islam
3. TARGET
100% karyawan baru teridentifikasi kemampuan baca Al Qurannya
4. CARA MELAKUKAN PROSEDUR
a. Karyawan baru yang dinyatakan lolos seleksi tes tulis general dan wawancara
diwajibkan mengikuti tes orientasi dan tes praktek
b. Selama mengikuti orientasi dan tes praktek, setiap harinya satu karyawan
baru secara bergiliran bertugas membuka acara dengan membaca Al Quran
dan memberi mmotivasi
c. Unit Diklat dan Pemberdayaan memberikan penilaian terhadap bacaan
Quran karyawan baru
d. Manajer Human Capital dan Penunjang Umum bertanggungjawab membuat
laporan dan evaluasi.
5. SASARAN
Seluruh karyawan baru RUMAH SAKIT ISLAM
6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN
Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan.

| 74

Pelaporan :
Manajer Human Capital dan Penunjang Umum bertanggung jawab membuat
laporan dengan format sebagai berikut :
Tingkat Kemampuan Baca Al Quran
No.

Nama Karyawan

Unit

Lancar Dgn
Tajwid
(SKOR : 4)

Lancar Tdk
dgn Tajwid
(SKOR : 3)

Tidak
Lancar
(SKOR :2)

Sama Sekali
Tidak Bisa
(SKOR : 1)

| 75

SISTEM REMUNERASI DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI)


1. PENDAHULUAN / LATAR BELAKANG / TANTANGAN
RUMAH SAKIT ISLAM memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui Prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Learning & Growth di
RUMAH SAKIT ISLAM adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK &
TERPERCAYA. Agar dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra
TERBAIK & TERPERCAYA, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju
oleh RUMAH SAKIT ISLAM adalah meningkatnya modal SDM (Human Capital) yang
sesuai kebutuhan rumah sakit.
Dalam rangka menuju terciptanya proses marketing yang proaktif itulah maka
disusunlah Prosedur ini, sebuah Prosedur yang bernama Sistem Remunerasi dan
key Performance Indicator Karyawan

2. TUJUAN
a. TUJUAN UMUM :
Berjalannya sistem remunerasi berdasarkan key performance indicators (KPI)
yang kondusif terhadap nilai islam
b. TUJUAN KHUSUS :
Digunakannya continuous spiritual education (CSE) sebagai salah satu KPI

3. TARGET
100% karyawan di Unit dinilai KPInya setiap bulan sebagai dasar dalam sistem
remunerasi
4. CARA MELAKUKAN PROSEDUR
a. Unit Kerohanian & Pemberdayaan merekap kehadiran CSE karyawan
b. Unit Kerohanian & Pemberdayaan melaporkan Persentase kehadiran CSE
karyawan setiap bulan pada tanggal 16 kepada unit pemberdayaan
c. Unit pemberdayaan mengin-put jumlah kehadiran CSE dalam sistem KPI
d. KPI dalam PA dibagi menjadi 2 kelompok yaitu KPI primer (Disiplin dan CSE)
dan KPI sekunder (Kebersamaan, Kompeten dan Proaktif)
e. Skor KPI Primer harus 5, jika kurang dari 5 maka skor PA (Performance
Appraisal) menjadi minimal (5)

| 76

f. Skor KPI Sekunder minimal 4, jika kurang dari 4 maka skor PA (Performance
Appraisal) menjadi minimal (5)
g. Skor PA (Performance Appraisal) yang diperoleh menjadi ukuran karyawan
dalam mendapatkan insentif perbulan
h. Manager Human Capital dan Penunjang Umum bertanggung jawab membuat
laporan dan evaluasi
5. SASARAN
Seluruh karyawan RUMAH SAKIT ISLAM
6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN
Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target.dan Ketepatan waktu pelaksanaan.
Pelaporan :
Manajer Human Capital dan Penunjang Umum bertanggung jawab membuat
laporan hasil PA (Performance Appraisal) sebagai berikut :
Nama
Karyawan

No.

Unit

Core Value

No.
1

Kedisiplinan

CSE

Kebersamaan

Kompeten

Proaktif

SKOR KPI
Disiplin

CSE

Definisi
Operasional KPI

Kebersamaan

Proaktif

SKOR
PA

Kompeten

SKOR KPI
1

Persentase kehadiran
bekerja yang tepat
waktu
Persentase
Kehadiran dalam CSE
Kemampuan bekerja
sama (team work)
dalam Unitnya

<25%

25%<x<50%

50%<x<
65%

65%<x<75%

>75%

<25%

25%<x<50%

65%<x<75%

>75%

Tidak
pernah
mampu
Tidak
pernah
mampu

Kadangkadang lebih
sering
mampu
Kadangkadang lebih
sering
mampu
65%<x<75%

Lebih
sering
mampu

Memahami dan
menguasai bidang
pekerjaannya sesuai
prosedur tetap
Persentase
penyelesaian tugas
tepat waktu

Kadangkadang lebih
sering tidak
mampu
Kadangkadang lebih
sering tidak
mampu
25%<x<50%

50%<x<
65%
50-50

<25%

50-50

50%<x<
65%

Lebih
sering
mampu
>75%

| 77

ZAKAT (RUMAH SAKIT) SEBAGAI INDIKATOR KINERJA KEUANGAN

1. PENDAHULUAN
RUMAH SAKIT ISLAM memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui layanan medis satu atap, layanan medis dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek finance di RUMAH SAKIT
ISLAM adalah menjadi rumah sakit yang bertanggung jawab dengan berfokus pada
customer. Agar dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit yang bertanggung
jawab dengan berfokus pada customer, maka salah satu sasaran strategis yang
seharusnya dituju oleh RUMAH SAKIT ISLAM adalah meningkatnya profitabilitas.
Dalam rangka menuju meningkatnya profitabilitas itulah maka disusunlah Prosedur
ini, sebuah Prosedur yang bernama Zakat Sebagai Indikator Kinerja Keuangan
2. TUJUAN
Tersedianya proyeksi profitabilitas berdasarkan nilai islam
3. TARGET
Zakat rumah sakit tahun ......... : Rp..................., meningkat ........% dibanding
tahun sebelumnya
4. CARA MELAKUKAN PROSEDUR
a. Setiap awal tahun buku, manajemen RUMAH SAKIT ISLAM menetapkan
target pertumbuhan (dalam Persentase) zakat perusahaan

berdasarkan

pembayaran zakat tahun sebelumnya


b. Target pertumbuhan pembayaran zakat sebagai indicator kinerja keuangan
dalam konteks Balanced Score Card (BSC) dituangkan dalam Surat Keputusan
Pemilik
c. Pengelola membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan yang disajikan
kepada pemilik dengan memperhatikan jumlah zakat perusahaan sebagai
indikator kinerja keuangan.
d. Metode pengelolaan zakat bisa ditempuh dengan 2 cara :
1. Perusahaan / PEMILIK membentuk Badan Amil ZIS yang bernanung di
bawah PEMILIK

| 78

2. Perusahaan / PEMILIK bekerja sama dengan Badan Amil ZIS yang


terakreditasi oleh BAZNAS. Dalam hal kerjasama ini, PEMILIK/Perusahaan
menyerahkan sepenuhnya untuk pengelolaan keuangan zakat kepada
Lembaga ZIS atau dengan akad peruntukan tertentu.
e. Ketentuan PEMILIK membentuk Badan ZIS sendiri :
1.

Pengelolaan keuangan zakat dilakukan terpisah dengan manajemen


keuangan PEMILIK/perusahaan

2.

Dana Zakat Perusahaan dapat dikelola sebagaimana Dana CSR, dengan


memperhatikan prinsip-prinsip syariat Islam baik dalam pengelolaan
maupun sasaran Prosedur.

5. SASARAN
Pendapatan RUMAH SAKIT ISLAM selama 1 tahun
6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN
Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target & Ketepatan waktu pelaksanaan
Pelaporan :
Direktur bertanggung jawab membuat laporan kepada PEMILIK dengan
format sebagai berikut :
No.

Total Pendapatan per Bulan

Pendapatan Bersih per Bulan

Nominal wajib Zakat

| 79

BADAN PENGAWAS SYARIAH RUMAH SAKIT

1. PENDAHULUAN
RUMAH SAKIT ISLAM memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui Prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Learning & Growth di
RUMAH SAKIT ISLAM adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK &
TERPERCAYA. Agar dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra
TERBAIK & TERPERCAYA, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju
oleh RUMAH SAKIT ISLAM adalah meningkatnya modal SDM (Human Capital) yang
sesuai kebutuhan rumah sakit.
Dalam rangka menuju meningkatnya modal SDM (Human Capital) yang sesuai
kebutuhan rumah sakit itulah maka disusunlah Prosedur ini, sebuah Prosedur yang
bernama Badan Pengawas Syariah Rumah Sakit
2. TUJUAN
Berjalannya kegiatan Rumah Sakit sesuai dengan syariat Islam
3. TARGET
Terbentuknya Badan Pengawas Syariah Rumah Sakit
4. PROSEDUR
a. Menentukan fungsi Badan Pengawas Syariah :
1. Menyusun serta mensosialisasikan Ethic Legal medis, paramedis dan
umum, serta SOP yang berkaitan dengan syariah
2. Monitoring dan Evaluating
3. Lembaga Konsultatif (Syariah) bagi internal dan customer Rumah Sakit
b. Menyusun prosedur Badan pengawas Syariah (BPS):
1. Monitoring dan Evaluating
2. Berdasarkan SOP internal RS yang telah disyahkan, secara periodik, tim
dari Badan Pengawas Syariah melakukan monitoring pelaksanaannya
yang terkait dengan prosedur-prosedur yang menjadi wewenang
pengawasannya
3. Dari hasil Monitoring, BPS menyusun laporan monitoring per 6 (enam)
Bulan dan menyertakan fakta-fakta, evaluasi, kesimpulan serta saransaran perbaikannya
4. Lembaga Konsultatif
5. Internal Consultative
| 80

6. Melayani konsultasi struktur internal RS dalam menyusun SOP


Medis/Paramedis, Umum, pengelolaan ZIS, serta memberikan
pertimbangan syariah terhadap produk atau layanan jasa yang akan
diluncurkan oleh Rumah Sakit
7. External Consultative
8. Melayani konsultasi Syariah dari Customer Rumah Sakit baik yang
bersifat langsung maupun tidak langsung (melalui media komunikasi,
media massa, dan lain-lain)
9. Menyusun Ethic Legal :
10. Medis
11. Paramedis
12. SOP Umum
c. Manajer Human Capital dan Penunjang Umum bertanggungjawab membuat
laporan.
5. SASARAN
Direktur RUMAH SAKIT ISLAM dan PEMILIK
6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN
Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target. & Ketepatan waktu pelaksanaan.
Pelaporan :
Badan Pengawas Syariah Rumah Sakit bertanggung jawab membuat laporan dengan
format sebagai berikut :
No.

Tanggal

Peserta Rapat

Agenda Rapat

Keputusan Rapat

Tindaklanjut

| 81

Prosedur Terhadap Customer Intermediate (Supplier &


Third party payor (corporate & asuransi))
NO JUDUL PROSEDUR

HAL

1 Kontrak Kerjasama

83

2 Sertifikat Halal Untuk Produk Yang Dipakai Di Rumah Sakit

85

| 82

KONTRAK KERJASAMA

1. PENDAHULUAN
RUMAH SAKIT ISLAM memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Learning & Growth di
RUMAH SAKIT ISLAM adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK &
TERPERCAYA. Agar dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra
TERBAIK & TERPERCAYA, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju
oleh RUMAH SAKIT ISLAM adalah terlaksananya proses sosial dan peraturan /
sertifikasi.
Dalam rangka menuju tercapainya sasaran strategis tersebut diatas maka disusunlah
prosedur ini, sebuah prosedur yang bernama formulasi kontrak kerjasama
2. TUJUAN
Berjalannya kegiatan Rumah Sakit sesuai dengan syariat Islam
3. TARGET
Diformulasikannya kontrak kerjasama dengan rekanan yang sesuai syariat islam
4. PROSEDUR
a. Manajer penunjang medis membuat / mempelajari draft kontrak antara
rumah sakit dengan supplier obat, alat kesehatan dan bahan medis.
b. Manajer human capital & penunjang umum.membuat / mempelajari draft
kontrak antara rumah sakit dengan supplier bahan umum.
c. Manajer marketing membuat / mempelajari draft kontrak antara rumah sakit
dengan third party payor (corporate dan asuransi)
d. Draft kpntrak tersebut diajukan kepada Direktur untuk mendapatkan
persetujuan.
e. Draft kontrak yang telah disetujui Direktur diajukan kepada Dewan Pengawas
Syariah Rumah Sakit untuk dikaji, utamanya terkait peluang suap dalam
kontrak tersebut.
f. Draft kontrak yang telah selesai dikaji oleh Dewan Pengawas Syariah Rumah
Sakit ditawarkan kepada rekanan yang bersangkutan.
g. Manajer penunjang medis / Manajer human capital & penunjang umum /
Manajer marketing membuat laporan evaluasi kontrak kerjasama

| 83

5. SASARAN
Semua customer intermediate
6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN
Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target. & Ketepatan waktu pelaksanaan.
Pelaporan :
Manajer penunjang medis / Manajer human capital & penunjang umum / Manajer
marketing bertanggung jawab membuat laporan evaluasi sebagai berikut :
No.

Nama Rekanan

Deskripsi kerjasama

Evaluasi kerjasama

| 84

SERTIFIKAT HALAL UNTUK PRODUK YANG DIPAKAI DI RUMAH SAKIT

1. PENDAHULUAN
RUMAH SAKIT ISLAM memiliki visi menjadi rumah sakit pilihan pertama dan
mengemban misi memberikan layanan terbaik dan terpercaya kepada masyarakat
melalui Prosedur layanan medis, layanan non medis satu atap dan edukasi.
Untuk dapat menjalankan misi tersebut sehingga visinya mampu direalisasikan,
maka salah satu hal yang harus diwujudkan dalam aspek Learning & Growth di
RUMAH SAKIT ISLAM adalah menjadi rumah sakit dengan citra TERBAIK &
TERPERCAYA. Agar dapat mewujudkan dirinya menjadi rumah sakit dengan citra
TERBAIK & TERPERCAYA, maka salah satu sasaran strategis yang seharusnya dituju
oleh RUMAH SAKIT ISLAM adalah terlaksananya proses sosial dan peraturan /
sertifikasi.
Dalam rangka menuju tercapainya sasaran strategis tersebut diatas maka disusunlah
prosedur ini, sebuah prosedur yang bernama sertifikat halal untuk produk yang
dipakai di rumah sakit
2. TUJUAN
Berjalannya kegiatan Rumah Sakit sesuai dengan syariat Islam
3. TARGET
Dipersyaratkannya sertifikat halal untuk produk yang dipakai di rumah sakit
4. PROSEDUR
a. Supervisor logistik medis membuat daftar supplier obat dan alat kesehatan,
diserahkan kepada Manajer penunjang medis
b. Supervisor logistik umum membuat daftar supplier bahan umum, diserahkan
kepada Manajer human capital & penunjang umum.
c. Direktur membuat surat kepada semua supplier agar menyertakan sertifikat
halal untuk setiap produknya yang digunakan oleh rumah sakit.
d. Manajer penunjang medis / Manajer human capital & penunjang medis
mengevaluasi kelengkapan sertifikat halal.
e. Mencari alternatif untuk produk yang belum memiliki sertifikat halal
5. SASARAN
Supplier logistik medis dan umum
6. PROSEDUR EVALUASI & PELAPORAN
Evaluasi :
Evaluasi meliputi : Ketercapaian target. & Ketepatan waktu pelaksanaan.
| 85

Pelaporan :
Manajer penunjang medis / Manajer human capital bertanggung jawab membuat
laporan evaluasi sebagai berikut :
No.

Nama Supplier

Nama produk

Sertifikat Halal
Ada
Tidak

| 86

| 87

Vous aimerez peut-être aussi